Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sindrom gawat nafas pada neonatus, khususnya PMH adalah keadaan dimana
terdapat kumpulan gejala yang terdiri atas dispnea, merintih (grunting), takipne,
pernafasan cuping hidung, retraksi dinding toraks dan sianosis. Faktor risiko utama PMH
adalah prematuritas.
Penyakit membran hialin masih merupakan salah satu faktor yang memegang
peranan dalam tingginya angka kematian perinatal. Teori terjadinya PMH yang paling
banyak diterima adalah karena kurangnya surfaktan pada paru. Pemeriksaan foto rontgen
paru memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan diagnosis yang tepat.
Cara sederhana yang dapat meramalkan terjadinya penyakit ini dan untuk membantu
penegakkan diagnosis adalah: shake test, pemeriksaan rasio L/S (lechitin/spingomelin
ratio) dan deteksi adanya phosphatidyl glycerol.
Penatalaksanaan PMH terdiri dari tindakan umum dan tindakan khusus. Tindakan
umum meliputi pemberian lingkungan yang optimal dan pemberian diet. Sementara
tindakan khusus meliputi pemberian O2, antibiotika, NaHCO3, dan surfaktan buatan.
Pencegahan yang paling penting adalah menghindari terjadinya prematuritas termasuk
menghindari faktor risiko terjadinya PMH.
Komplikasi PMH dapat disebabkan oleh penyakitnya sendiri atau akibat efek
samping dari pengobatan/penatalaksanaan PMH. Prognosis PMH tergantung dari tingkat
prematuritas dan berat ringannya penyakit.

26

Anda mungkin juga menyukai