Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL OBSERVASI

MATA KULIAH DIAGNOSIS ANAK BERMASALAH PADA ANAK USIA DINI

DOSEN PENGAMPU Dr. M. A. MUAZAR HABIBI, S.Psi., M.Pd.

NAMA KELOMPOK:

1. RAFIQATUL UMMAHAATI (E1F015031)


2. RIZKI AMALIA(E1F015033)
3. SASHI ASYARADITA (E1F015035)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2017
BAB I

IDENTIAS DIRI

A. IDENTITAS ANAK
Nama : DZAKWAN AL MADISA
Tempat, tanggal lahir : Mataram, 2 Maret 2012
Usia : 5 tahun, 8 bulan, 15 hari
Anak ke : 1 ( Pertama )
Jumlah saudara : 2 ( Dua )
Status dalam keluarga : Anak kandung
Agama : Islam
Alamat : Jl. BATU BOLONG No.53 BTN GRIYA INDAH

B. IDENTITAS ORANG TUA


1. Ayah
Nama : Imamudin
Tempat,tanggal lahir : Sape, 10 Oktober 1978
Usia : 39
Pekerjaan :Karyawan swsta
Agama : Islam
Alamat : Jl. BATU BOLONG No.53 BTN GRIYA INDAH
Pendidikan Terakhir : S1

2. Ibu
Nama : Dini Fihriani Kahar
Tempat,tanggal lahir : Jakarta, 23 Mei 1987
Usia : 30
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Jl. BATU BOLONG No.53 BTN GRIYA INDAH
Pendidikan Terakhir : S1
BAB II

DESKRIPSI POLA ASUH

A. POLA ASUH DEMOKRATIS

Pola asuh demoratis adalah jenis pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan
tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap realistis
terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak.
Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepadaanak untuk memilih dan melakukan suatu
tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat. Pola asuh demokratis akan
menghasilkan karakteristik anak-anak mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik
dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, dan
kooperatif terhadap orang-orang lain.

Pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang dianggap paling baik karena pola asuh ini
menempatkan anak dan orang tua sejajar. Tidak ada hak anak yang dilanggar juga hak orang tua
yang dilanggar. Kewajiban anak dan orang tua sama-sama dituntut dalam pola asuh demokratis
ini.

Variabel Sub Variabel Aspek yang diungkap


B C D
Pola Asuh Demokratis Sikap Orang tua terhadap Apakah orang tua suka
anaknya mendorong anaknya untuk
berprestasi?

Apakah orang tua


memandang sama hak-hak
antara anak yang satu dengan
anak yang lainnya?

Apakah Orang tua secara


bertahap memberikan
tanggung jawab terhadap
anaknya?
Bila ada masalah antar
keluarga atau anak, apakah
orang tua mengajak dialog
anaknya
Dukungan Orang tua tua Dalam bertindak, mereka
terhadap anaknya selalu memberikan alasannya
kepada anak, mendorong
anak untuk saling membantu
dan bertindak secara objektif,
tegas tetapi hangat dan penuh
pengertian
Bahwa anak-anak diberi
kesempatan untuk mandiri
dan mengembangkan kontrol
internalnya.
Anak diakui keberadaannya
oleh orang tua
Anak dilibatkan dalam
pengambilan keputusan
Orang tua yang demokratis
selalu memperhatikan
perkembangan anak
Komunikasi orang tua dengan Apakah oran tua suka
anaknya mendengarkan keluhan-
keluhan anak berkaitan
dengan persoalan –
persoalannya

a. Pola Asuh Melalui Observasi

Pada hari pertama kami melakukan observasi di rumah Dzakwan pada hari 13 November
2017. Di rumah anak, kami menemui Dzakwan dan adiknya Aish sedang bermain bersama
ayahnya. Ini karena, sebelum kami datang Ibu dari Dzakwan sudah memberitahu kepada
anaknya bahwa salah satu anggota kelompok kami yang memang sepupu Dzakwan akan
datang bermain dan menemaninya. Sehingga Dzakwan, adik, dan ayahnya sudah menunggu
kami dan menyiapkan mainan yang ingin dia mainkan. Dzakwan merupakan anak pertama
dari dua bersaudara. Dzakwan berusia 5 tahun 8 bulan 15 hari pada hari pertama kami
melakukan observasi tersebut. Awalnya Dzakwan sedikit kaget karena melihat dua anggota
kelompok kami yang tidak ia kenal sehingga kami harus melakukan pendekatan ulang
terlebih dahulu. Pada saat melakukan pendekatan, kami juga di bantu oleh orang tua
Dzakwan. Sehingga Dzakwan tetap merasa aman saat bermain bersama kami. Pada saat hari
pertama observasi, kami melihat bahwa oran tua Dzakwan cukup mendukung segala kegiatan
yang di lakukan anaknya. Contohnya, saat ibu dari Dzakwan memperlihatkan kepada kami
video saat Dzakwan pentas di sekolahnya. Ibunya mengatakan bahwa Dzakwan sangat suka
menari dan gampang di atur jika menyukai sesuatu. Ibu dan Ayah Dzakwan juga terlihat mau
memotivasi Dzakwan untuk berprestasi dan menyalurkan minat dan bakatnya. Kami juga
melihat, pada saat Dzakwan mengganggu adiknya Ayah dari Dzakwan bertanya telebih
dahulu mengapa ia melakukan hal tersebut. Saat Dzakwan memberikan alasan, barulah
ayahnya menasehati bahwa yang ia lakukan tidak baik dan memberi masukan apa yang
sebaiknya Dzakwan lakukan.

Kami melakukan observasi kedua pada tanggal 16 November 2017 di rumah salah satu
anggota kelompok kami yang kebetulan adalah sepupu dari Dzakwan. Pada saat itu, Dzakwan
hanya datang di temani ibu dan adiknya saja karena ayahnya sedang keluar kota untuk
bekerja. Dzakwan dan adiknya bermain seperti biasa. Saat Dzakwan dan adiknya bermain,
Ibunya akan membiarkan mereka bermain selama mereka mengikuti aturan yang sudah di
berikan oleh Ibunya. Pada saat itu, Dzakwan terlihat mengganggu adiknya. Ia terlihat mau
merebut mainan yang sedang di pegang adiknya. Melihat itu, awalnya Ibu dari Dzakwan
hanya mengingatkan Dzakwan untuk tidak mengganggu adiknya tetapi Dzakwan terus
menerus mengulangi perbuatannya. Ibunya lalu memisahkan Dzakwan dan adiknya. Tetapi,
Dzakwan tetap mengejar dan mengganggu adiknya lagi. Sampai akhirnya Ibunya memukul
Dzakwan sambil memarahi Dzakwan. Ibunya lalu memberitahu bahwa Dzakwan melakukan
hal yang tidak baik dan meminta Dzakwan tidak mengulangi perbuatannya itu. Saat keadaan
sudah kembali tenang dan mereka bermain lagi seperti biasa, kami melihat bahwa Ibu dari
Dzakwan sangat kooperatif saat bermain bersama anaknya. Ia sesekali terlihat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang di berikan oleh kedua anaknya. Kami juga melihat, Ibu dari
Dzakwan selalu mendengr keluhan atau kesulitan yang di alami anaknya. Ia biasanya
merespon dengan beberapa pertanyaan sehingga anak-anaknya menceritakan sesuatu lebih
rinci dan ibunya dapat memberikan masukan atau solusi untuk anaknya. Terlihat saat Aish,
Adik dari Dzakwan memberitahu bahwa sikunya terluka. Lalu ibunya menanyakan mengapa
siku Aish bisa terluka dan Aish dapat menceritakan kejadianyang dia alami secara lebih
lengkap. Saat mendengar kejadiannya secara lengkap,barulah Ibunya memberikan solusi agar
Aish lebih hati-hati agar ia tidak mengalami cedera.

b. Pola Asuh Melalui Wawancara

Kami juga melakukan wawancara untuk mengetahui pola asuh yang di terapkan oleh
orangtua dari Dzakwan. Kami melakukan dialog singkat berdasarkan tabel model pola asuh
orang tua yang kami dapatkan. Saat melakukan wawancara tersebut, kami melihat bahwa
bahwa Ibu dan Ayah Dzakwan sangat mengetahui hasil perkembangan anak-anaknya. Ibu
dari Dzakwan juga mengatakan, jika ayah Dzakwan sedang pergi keluar kota untuk bekerja,
Ibunya akan memberitahu atau mengirimkan video perkembangan anak-anaknya kepada
ayahnya melalui aplikasi whatsap sehingga ayahnya juga dapat mengetahui perkembangan
anak-anaknya walaupun tidak bersama mereka. Ibunya juga bercerita jika Dzakwan selalu
menelfon ayahnya saat ayahnya tidak berada di rumah untuk bercerita kegiatan apa saja yang
ia lakukan di sekolah atau sekedar bercerita tentang masalah apa yang ia dan adiknya alami di
rumah atau di sekolah. Sehingga, Ibu atau ayah Dzakwan yang mendengar cerita anak-
anaknya dapat memberikan solusi atau motivasi terhadap prilaku Dzakwan dan adiknya.
BAB III
DESKRIPSI KEMATANGAN SOSIAL (VSMS)

Kategori :
<61 = Kurang Sesuai Usia
61-64 = Sesuai Usia
65-76 = Di Atas Rata-Rata
77> = Tinggi

A. Kesimpulan VSMS
Diketahui:
 Usia Anak : 5 tahun 8 bulan 15 hari
 Skor Dasar : 56
 Skor Tambahan : 12
 Skor Total : Skor Dasar + Skor Tambahan
= 56 + 12
= 68
 SA 68 = 7,6

Ditanyakan:

 SQ (Social Question) ?

Penyelesaian:
𝑆𝐴
 SQ = x 100 %
𝐶𝐴
7,6
= x 100%
5,255
= 144,6 %

B. Deskripsi Periode Usia

Waktu Pengambilan data dilakukan selama dua kali yaitu pada tanggal 13 November
2017 pada pukul 12. 58 WITA dan 16 November 2017 pada pukul 16.50 WITA. Observasi
ini kami lakukan di rumah anak tersebut yang bertempat....................................................

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah kami lakukan, kami dapat
mendeskripsikan perkembangan anak melalui Veneland Social Maturity Scale (VSMS) yang
ada. Kami juga mencoba mencoba mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak di
rumah ataupun di tempatnya bermain bersama orang tua, saudara, ataupun teman-temannya.
Kami juga sesekali meminta anak untuk melakukan kegiatan yang berada pada kuisioner
VSMS jika pada saat bermain mereka tidak menunjukkan kemampuan untuk mengerjakan
tugas perkembangan tersebut.
USIA 4-5 TAHUN

51. (SHG) Mengurus diri sendiri ke toilet.


Pada saat hari pertama, kami menanyakan apakah anak dapat mengurus dirinya sendiri
ke toilet. Ibunya mengatakan bahwa Dzakwan bisa mengurus dirinya sendiri ke toilet.
Tetapi, pada hari pertama kami melakukan observasi, Dzakwan belum menunjukkan
kemampuannyatersebut karena malu melihat dua anggota kelompok kami yang baru di
temuinya. Namun pada saat hari kedua kami melakukan observasi, kami melihat bahwa
Dzakwan sudah dapat pergi ke toilet dan mengurus dirinya sendiri saat ingin buang air
kecil.

52. (SHD) Mencuci muka tanpa bantuan


Pada saat hari kedua kami melakukan observasi, kami melihat Dzakwan sudah dapat
mencuci wajahnya tanpa bantuan. Ini terlihat pada saat ia mandi sore dan mencuci
wajahnya sendiri.

53. (L) Pergi ke tetangga dekat rumah tanpa pengawasan.


Pada kegiatan ini, kami tidak melihat secara langsung saat anak dapat melakukan
kegiatan ini. Tetapi, ibunya mengatakan bahwa Dzakwan berani pergi ke rumah tetangga
dekatnya tanpa pengawasan untuk bermain.

54. (SHD) Berpakaian sendiri kecuali ikatan-ikatan.


Pada kegiatan ini, Dzakwan juga sudah dapat melakukannya dengan sangat baik. Terlihat
saat ia sudah dapat berpakaian sehabis ia melakukan mandi sore bersama adiknya. Ia
sudah dapat memasang celananya dan bajunya sendiri.

55. (O) Menggunakan Pensil atau kapur untuk menggambar


Pada kegiatan ini, kami juga melihat bahwa Dzakwan sudah dapat melakukannya.
Terbukti dari dinding rumah Dzakwan yang terlihat di penuhi coretan dan gambar yang
ia dan adiknya gambar.

56. (S) Turut serta permainan-permainan perlombaan


Pada kegiatan ini, Dzakwan juga sudah dapat melakukannya. Terlihat dari hasi wawancara
yang kami lakukan dengan Ibunya. Orang tua Dzakwan sangat mendukung kegiatan yang
di ikuti anak-anaknya. Dzakwan juga mau mengikuti perlombaan dalam bidang yang ia
sukai. Seperti mewarnai dan menari.

USIA 5-6 TAHUN

58. (C) Menulis perkatan-perkataan sederhana


Dzakwan sudah dapat menulis perkataan sederhana. Terlihat dari hasil portofolio
kegiatan yang ia lakukan di sekolahnya. Dzakwan juga sering mengerjakan Pekerjaan
Rumahnya yaitu menulis.

USIA 6-7 TAHUN

63. (C) Mempergunakan Pensil Untuk Menulis


Dzakwan juga sudah dapat menggunakan pensil untuk menulis. Ia sudah biasa
menggunakan pensil atau bolpoin untuk menulis dan menggambar.

64. (SHD) Mandi dengan bantuan.


Dzakwan sudah dapat melakukan kegiatan ini, bahkan kami juga melihat bahwa
Dzakwan sudah dapat mandi sendiri. Ia terkadang hanya membutuhkan bantuan untuk
menggosok punggung atau bagian tubuhnya yang tidak dapat ia jangkau dan bersihkan
dengan sabun.

65. (SHD) Pergi Tidur dengan bantuan.


Dzakwan juga sudah dapat melakukan kegiatan ini. Terlihat saat ia dapat tidur siang
sendiri tanpa di temani oleh Ibunya

USIA 7-8 TAHUN

67. (SHE) Mempergunakan Pisau untuk memotong.


Dzakwan terlihat sudah dapat melakukan kegiatan ini. Terlihat saat ia dapat memotong
buah jambu saat ingin memakannya.

70. (SHD) Menyisir atau mengacak-acak rambut


Dzakwan juga sudah dapat menyisir rambutnya sendiri. Ia juga terlihat mengacak
rambutnya jika tidak menyukai sisiran rambutnya. Ia juga sering mengganggu adiknya
dengan mengacak rambutnya saat suda di sisirkan rambutnya oleh Ibunya.
BAB IV

KESIMPULAN

A. Pola Asuh
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah kami lakukan pada tanggal 13
November 2017 dan 16 November 2017, kami dapat menyimpulkan bahwa Pola Asuh dari
orang tua Dzakwan adalah Pola Asuh Demokratis.
B. Hasil Observasi VSMS
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang mengacu pada VSMS dan setelah dihitung
secara manual anak memperoleh skor kematangan sebesar 144,6% dan termasuk dalam
kategori tinggi untuk kematangan sosial anak usianya.
C. Hubungan antara pola asuh dengan hasil Observasi
Dari hasil Observasi dan wawancara yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa anak
dapat memiliki tingkat kematangan yang tinggi untuk usianya di karenakan pola asuh orang
tuanya yang demokratis dengan cara membiarkan anaknya bereksplorasi dan memperingatkan
anaknya saat melakukan kesalahan dengan terlebih dahulu menanyakan mengapa anaknya
melakukan hal tersebut.

REKOMENDASI

A. ORANG TUA

Rekomendasi untuk orang tua, dengan pola asuh yang di jalankan oleh orang tua kepada anak
sudah bagus dengan menerapkan pola asuh demokratis, di mana salah satunya orang tua
memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan yaitu
ketika orang tua dzakwan memberikan kebebsan kepada dzakwan untuk memilih kegiatan
yang ia sukai, sehingga orang tua biasa memotivasi anak terhadap kegiatan yang disukainya.
Telihat dari sikap dzakwan yang tergolong anak yang aktif orang tua perlu mengawasi
dzakwak dalam kegiatan-kegiatang yang ia lakukan.

B. GURU
Dengan sikap dzakwan yang tergolong aktif guru biasa megarahkan anak untuk
mengembangkan minat dan bakat anak sehingga sikap aktif anak bias tersalurkan melalui
kegiatan yang disukainya.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai