Anda di halaman 1dari 9

RSIA ‘Bunda arif’

Jl. Jatiwinangun No. 16 Purwokerto Telp. (0281) 636555, Fax 630566


FB: rsia bunda arif, Email: rsiabundaarif@yahoo.com

Naskah Serambi Keluarga


Judul MENGENAL GANGGUAN MAKAN PADA ANAK
Penyaji Staf Kesehatan RSIA ‘Bunda arif’
1. .....................................
2.....................................
3....................................
1 Narator Asalamualaikum wr wb
Selamat sore para Ibu Rumah Tangga dan Remaja putri, apa kabar
hari ini....? Semoga kita semua selalu lindungan-Nya, sehat, sejahtera
dan bahagia. Amin.
Anak adalah masa depan, impian, dan kebanggaan bagi setiap
orang tua. Harapan agar mereka bisa tumbu dan berkembang dengan
baik merupakan keniscayaan bagi setiap orang tua. Masa
pertumbuhan dan perkembangan pada usia anak memang
berlangsung dengan sangat cepat. Hal ini memiliki konekwensi
dimana terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi yang bisa mendukung
aktivitas mereka.
Sayangnya disaat kebutuhan terhadap nutrisi demikian tinggi,
banyak diantara anak-anak yang mengalami gangguan makan. Nafsu
makan yang menurun merupakan keluhan yang paling sering
dikeluhkan oraang tua. Jika dibiarkan ini tentu akan menjadi masalah.
Oleh karena itulah diperlukan berbagai upaya untuk mengatasinya.
Apa dan bagaimana mengenal dan mengatasi gangguan makan
pada anak, pada kesempatan kali ini, acara Serambi Keluarga akan
membahasnya. Acara ini terselenggara atas kerjasama RRI Pro 1
dengan RSIA Bunda arif yang merupakan salah satu Rumah Sakit Ibu
dan Anak yang beralamat di jalan jatiwinangun no 16 Purwokerto.
Selamat mendengarkan !!
1 Bu Endang Assalamualaikum bu Mul ?
Lagi apa nih, asyik banget sepertinya ?
3 Bu Mul Eh Lik Endang...
Ini sedang melihat foto-foto cucu saya.
4 Bu Endang Wah...sudah besar-besar ya...udah kelas berapa sekarang
5 Bu Mul Baru TK B Lik...mungkin tahun depan bisa sudah dafat ke SD
6 Bu Endang Alhamdulillah...senang ya kalau melihat anak-anak atau cucu
tumbuh dan sehat..sering negok apa Bu ke sana ?
7 Bu Mul Nggak juga, paling ya sebulan sekali...tempatnya jauh.seringnyamah
mereka yang datang ke sini. Terutama pada orang tuanya lagi libur
8 Bu Endang Iya ya...lain sama anak tetangga saya...
9 Bu Mul Memangnya kenapa Lik ?
10 Bu Endang Makan nya susah banget.
11 Bu Mul Ya sebenarnya anak susah kalau suruh makan, merupakan hal yang
biasa

1
12 Bu Endang Iya sih tapi kalau misalnya sampai menggnggu pertumbuhan dan
perkembangnnya..kan kasihan.
13 Bu Mul Betul Lik, terdapat banyak keluhan terkait dengan keluhan orang tua
tentang pola makan anaknya.
- penerimaan makanan yang kurang
- makanan tidak ditelan
- tidak ada nafsu makan
- ada keterlambatan ketrampilan makan
- menolak makan
- kebiasaan makan yang aneh
- tidak mau makan nasi
- cepat bosan dengan makanan yang diberikan.
14 Bu Endang Wah banyak juga ya, kira-kira faktor apa saja yang menimbulkan
gangguan makan pada anak ?
15 Bu Mul Menurut ahli Gizi yang pernah saya ikuti seminarnya, terdapat tiga
faktor penyebab kesulitan makan pada anak :
- faktor gizi
- faktor penyakit atau kelainan organ
- fakor gangguan psikologis
16 Bu Endang Wow..saya nggak terlalu paham ini. Itu bagamana penjelasannya bu
?
17 Bu Mul Pertama tenang faktor gizi
pada bayi biasanya karena faktor mekanis misalnya kelainan
bawaan, kurangnya pengetahuan dalam pemberian ASI yang benar,
pemberian makanan pendamping ASI dan jadwal serta cara
pemberian makan yang tidak tepat, sedangkan pada balita adalah
kurangnya nafsu makan karena meningkatnya interaksi dengan
lingkungan yang menyebabkan meningkatnya resiko infeksi akut
maupun kronis.
18 Bu Endang Oh akibat penyakit yang disebabkan oleh gizi yang kurang kemudian
menyebabkan seorang anak mengalami kesulitan makan. Begitu ya
bu ?
19 Bu Mul Betul sekali Lik. Jadi terdapat hubungan timbal balik anatara
gangguan makan dengan status gizi seorang anak
20 Bu Endang Kemudian yang tentang faktor penyakit, bagaimana bu ?
21 Bu Mul Sebenarnya ini terkait dengan penyakit yang kemudian
mempengaruhi kualitas alat pencernaan makanan, sistem syaraf,
sistem hormonal dan enzim pencernaan.
22 Bu Endang O jadi sebenrany masih terkait dengan faktor yang pertama ya
23 Bu Mul Ya betul sekali
24 Bu Endang Kemudian yang ketiga itu kan terkait gangguan psikologis. Makudnya
gangguan jiwa
25 Bu Mul Ya bukan berarti harus gila tho Lik hehe..
Ini sih meliputi internal yaotu perkembangan anak dan status
emosinya.
Sedangkan faktor eksternal terkait lingkungan, pengasuh dan
teman.

2
26 Bu Endang Iya betul sekali itu Bu...
Makanya pengawasan terhadap makanan anak-anak harus benar-
benar diperhatikan.
Sering-sering mengingatkan pembantu supaya tidak sembarangan
memberikan makanan ringan yang sering membuat anak nafsu
makannya menurun.
27 Bu Mul Sip Lik....
Dan menurut dr. Florentina M. Rahardja, M.Gizi, Sp.GK pada
artikel kesehatan yag pernah saya baca. Tedapat minimal 5
permasalahan pola makan pada anak
28 Bu Endang Wah apa saja itu Bu
29 Bu Mul Ada yang namanya picky eater...kedua mengemut makanan...ketiga
tidak mau makan...yang ke empat tidak merasa lapar....dan yang
kelima alergi makanan
30 Bu Endang Wah banyaknya....
31 Bu Mul Oke apa yang dimaksud dengan picky eater ?
32 Bu Endang Saya kan nggak tahu...kok ndadak tanya ?
33 Bu Mul Lha siapa tahu sudah tahu...hehe
Anak dengan picky eater biaanya pilih pilih makanan, ia akan
menolak makanan yang ditawarkan atau disajikan.
Umumnya, masalah ini terjadi kala usia anak 2-3 tahun. Namun bisa
berlanjut hingga usia 6 tahun
34 Bu Endang Wah padahal itu usia tumbuh kembang ya ...
35 Bu Mul Ya betul sekali...tapi Sebenarnya, picky eater adalah suatu tahapan
yang normal karena pada dasarnya anak akan melalui periode
memilih makanan. Jika anak cenderung picky eater perlu diketahui
penyebabnya mungkin tekstur, rasa, tampilan makanan yang kurang
menggugah selera dan kurang variatif. Atau anak mengalami
problem pada area mulut seperti sensori atau motorik oral. Di sisi
lain, mungkin anak sedang sakit
36 Bu Endang Oh begitu, lalu solusinya bagaiaman mengahadapi anak dengan
masalah tersebut ?
37 Bu Mul • Yang jelas, hindari memaksa/menghukum anak
• Kenalkan beragam makanan dengan bentuk, rasa, tekstur,
warna yang berbeda-beda.
• Sajikan makanan dengan menarik sehingga meningkatkan
selera makan anak. Plus, beri perlengkapan makan dan
minum dengan gambar/motif favoritnya.
• Ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
38 Bu Endang Oh begitu, lalu masalah berikutnya katanya makan diemut.
Maksudnya bagaimana itu ?
39 Bu Mul
Ini terjadi jika anak tak kunjung menelan makanan yang sudah berada
di mulutnya. Ia hanya mengemut. Nah, untuk kasus ini faktor
penyebabnya pun bisa beragam. Boleh jadi ia sedang sakit gigi,
tumbuh gigi, sariawan atau bahkan radang tenggorokan. Kendala lain

3
yang mungkin muncul karena ada masalah sensorik di area mulut atau
ada masalah pada sistem pencernaan

40 Bu Endang Penyebabnya apa itu Bu ?


41 Bu Mul Bisa jadi juga karena ia merasa bosan dengan menu makanan yang
disajikan. Ada juga anak yang mengemut makanan karena
sebelumnya merasa trauma lantaran dipaksa makan. Alhasil ia
mengemut makan untuk mencari rasa aman
42 Bu Endang Oh lalu solusinya bagaimana Bu
43 Bu Mul 1. Ajak anak ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan kalau-kalau ada
masalah pada gigi, mulut atau tenggorokan sehingga bisa
ditangani segera.
2. Hindari memaksa si kecil untuk segera mengunyah dan menelan
makanan dimulutnya. Jelaskan dengan bahasa yang mudah
dimengerti bahwa ia perlu mengunyah dan menelan makanan.
3. Coba beri anak makan sedikit-sedikit, dalam porsi suapan kecil.
4. Pastikan Anda menghindangkan menu yang bervariasi, dengan
sajian yang menarik dan menggugah selera makan.
5. Hindari memberi anak makanan dengan rasa dan bau menyengat
karena justru bisa merangsang mual

44 Bu Endang Nah kalau anak tidak mau makan itu bagaimana Bu ? apa memang
ada ? Kok ngeri banget kedengarannya
45 Bu Mul Terdengar memang cukup ekstrem. Tapi faktanya, memang ada
anak yang menolak makan. Dalam bahasa lain dikenal istilah
Gerakan Tutup Mulut (GTM). Disajikan menu apapun dan seenak
apapun tetap saja mulutnya terkunci. Seperti dikatakan, Dr. Bradley
C. Riemann dari Rogers Memorial Hospital, Milwaukee, AS, sekitar
20 persen anak balita menolak makan (fussy eating).
46 Bu Endang Itu kok bisa kayak begitu penyebabnya apa Bu ?
47 Bu Mul Penyebabnya, anak tak menyukai rasa, tekstur, bau/aroma, dan
tampilan makanan yang disajikan. Atau, ia pernah mengalami
kejadian trauma. Misal, si anak pernah tersedak makanan kenyal
sehingga ia menolak semua makanan kenyal karena takut
mengalami kejadian serupa terulang. Penyebab lain, kemungkinan ia
memiliki sensitivitas berlebih terhadap rasa dan aroma makanan
48 Bu Endang Oh begitu...lantas masalah selanjutnya katanya anak yang tak
merasa lapar, itu anak bagaimana ?
Karena asyik mainan apa bagaimana ?
49 Bu Mul Nah bisa juga Kemungkinan ia terlalu banyak makan snack/camilan.
Ia merasa kenyang lantaran terbiasa mengonsumsi makanan yang
manis seperti permen, es krim, biskuit atau peganan manis lainnya.
Atau bisa jadi in adalah cara anak untuk menarik perhatian
orangtuanya
48 Bu Endang Terus solusinya bagaimana ?

4
49 Bu Mul • Atur jadwal makan dengan baik, entah itu sarapan,
makan siang, dan makan malam. Termasuk makan
camilan di sela-sela jam makan besar/wajib.
• Hindari makan lebih dari 30 menit. Hentikan acara makan
meski anak belum selesai menghabiskan makanan. Beri
kembali makanan pada jadwal makan berikutnya atau
jadwal makan selingan.
• Hindari pemberian makanan manis menjelang makan
agar perutnya tidak kenyang.
• Ciptakan suasana makan yang nyaman dan santai.
• Temani anak makan untuk memenuhi kebutuhan
terhadap perhatian.
• Sajikan menu harian yang variatif dan favoritnya demi
membangkitkan selera. Tapi pastikan kebutuhan kalori
dan zat gizi hariannya terpenuhi.
• Pastikan anak makan makanan utama sebelum makan
makanan penutup yang manis.
• Buatlah camilan sendiri yang sehat menggunakan buah-
buahan sebagai sumber rasa manis. Misalnya, sate buah,
apel panggang, dan lainnya.
• Hindari menjadikan makanan manis sebagai hadiah bila ia
melakukan sesuatu yang baik.
• Jadi model yang baik bagi anak dengan tidak
membiasakan jajan.
• Hindari terlalu banyak minuman manis sebab
menurunkan nafsu makan.
48 Bu Endang Nah yang terakhir terkait alergi makanan.
itu solusinya bagaimana ?
49 Bu Mul • Konsultasi kepada ahli dengan mencari faktor
penyebab melalui tes alergi.
• Hindari makanan alergen/pemicu alergi. Bila alergi
disebabkan faktor genetik, ikuti pada jenis makanan
yang dihindari orangtua.
• Ciptakan suasana makan menyenangkan.
50 Bu Endang Wah terimakasih bu, infromasinya sangat bagus sekali. Nanti coba
saya sharingkan dengan ibu itu sianak. Mudah mudahan bisa jadi
solusi.
Kalau begitu saya pamit ya bu
Assalamualaikum
51 Bu Mul Walaikumsalam warahmatullah
Oh iya sama sam Lik..
Hati hat Lik di jalan

5
Masalah kesulitan makan pada anak sering dikeluhkan orang tua saat datang ke pelayanan
kesehatan. Menurut dr. Widodo Judarwanto Sp. A dari Klinik khusus kesulitan makan pada anak
Rumah Sakit Bunda Jakarta, Angka kejadian menunjukkan bahwa 25 % anak mengalami kesulitan
makan dan meningkat 40 – 70 % pada berat bayi lahir rendah atau dengan penyakit kronis.

Rumah Kita adalah rumah singgah milik Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja (YKAKJ) yang
disiapkan untuk mengakomodasi anak penderita kanker yang sedang menjalani pengobatan di
RSUP Dr. Sardjito dengan menyediakan penginapan, keperluan makan dan transportasi selama
menunggu masa istirahat pengobatan.

Mengonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi khususnya pada penderita kanker
bertujuan untuk menghambat penurunan berat badan secara berlebihan dan mencapai atau
mempertahankan status gizi yang optimal. Mengkonsumsi makanan yang baik sebelum, selama
dan setelah terapi dapat membantu pasien merasa lebih baik dan bertahan lebih kuat. Terapi pada
kanker diantaranya adalah kemoterapi dan radioterapi. Terapi ini dapat menimbulkan efek
samping yang berhubungan dengan makan, antara lain mual, muntah, berkurangnya produksi air
liur, perubahan pengecapan, berkurangnya nafsu makan dan diare. Hal ini akan menyebabkan
gangguan makan pada anak.

Untuk itu Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit Dr. Sardjito melakukan edukasi kesehatan
berkaitan dengan kesulitan makan pada anak di Yayasan Rumah Anak Kanker Jogja dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memotivasi pendamping anak kanker pentingnya
pemenuhan nutrisi anak sehingga menghindari komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan derajat
kesehatan anak.

Kesulitan makan adalah gangguan makan atau penolakan makanan sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi. Keluhan orang tua yang sering disampaikan yaitu : penerimaan
makanan yang kurang, makanan tidak ditelan, tidak ada nafsu makan, ada keterlambatan
ketrampilan makan, menolak makan, kebiasaan makan yang aneh, tidak mau makan nasi dan
cepat bosan dengan makanan yang diberikan.

Faktor yang menyebabkan kesulitan makan ada 3 yaitu 1. Faktor Gizi, pada bayi biasanya karena
faktor mekanis misalnya kelainan bawaan, kurangnya pengetahuan dalam pemberian ASI yang
benar, pemberian makanan pendamping ASI dan jadwal serta cara pemberian makan yang tidak
tepat, sedangkan pada balita adalah kurangnya nafsu makan karena meningkatnya interaksi
dengan lingkungan yang menyebabkan meningkatnya resiko infeksi akut maupun kronis. 2. Faktor
Penyakit / Kelainan Organ, yaitu alat pencernaan makanan, sistem syaraf, sistem hormonal dan
enzim pencernaan. 3. Faktor Gangguan / Kelainan Psikologis, meliputi internal (perkembangan
anak, emosi) dan eksternal (lingkungan, pengasuh dan teman).

6
Kesulitan makan pada anak berdampak pada kesehatan dan tumbuh kembang anak. Gejala yang
timbul tergantung dari jenis dan jumlah zat gizi yang kurang. Tatalaksana mengatasi kesulitan
makan mencakup 3 aspek yaitu : 1. Identifikasi faktor penyebab, dengan anamnesis yang teliti,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 2. Evaluasi tentang faktor dan dampak nutrisi, bisa
dilakukan dengan wawancara riwayat makan, jumlah, jenis , makanan yang suka dan tidak disukai,
cara dan waktu pemberian, suasana dan perilaku makan. 3. Melakukan upaya berbaikan yaitu
perbaikan jenis dan jumlah makanan, jadwal dan cara pemberian makan (tidak lebih dari 30
mnt), tidak diberikan camilan pada saat makan, macam menu dan rasa yang variasi,
penggunaan suplemen, makanan cair pada konsisi khusus, menghindari obat penambah nafsu
makan dan menciptakan lingkungan yang nyaman.

Yang perlu dilakukan orang tua adalah menghindari pemberian porsi makanan terlalu banyak,
tidak memberikan makanan manis sebelum makan, diberikan makan baru minum, tidak memaksa
anak / makan sendiri, membujuk untuk mengkonsumsi, tidak menghukum fisik, tidak cemas
sewaktu memberi makan, tidak harus di meja makan dan tidak memaksa makanan yang tidak
disukai.

Dengan mengatasi kesulitan makan pada anak diharapkan kebutuhan nutrisi anak lebih terpenuhi
sehingga menghambat penurunan berat badan yang berlebihan dan menjaga status gizi yang
optimal. SALAM SEHAT

5 Gangguan Makan pada Anak

Tak sedikit anak yang mengalami gangguan makan sehingga menjadi sulit makan. Ada
beragam penyebabnya. Orangtua tentu perlu mengenali dan menangani problem makan
si buah hati ini.

Si kecil kesayangan Anda mengalami masalah gangguan makan? Hmm..Anda tak


sendirian. Persoalan ini menjadi perkara yang sering dikeluhkan orangtua. Berbagai
upaya untuk menarik minat dan selera makan anak telah dilakukan tapi tetap saja belum
berhasil mengatasinya.

Umumnya, gangguan makan pada anak dialami ketika memasuki usia tahun pertama dan
balita. Adanya masalah yang muncul tentunya membuat orangtua khawatir akan
kecukupan gizi si kecil. Apalagi ia dalam masa pertumbuhan dan perkembangan pesat.
Secara prinsip, faktor penyebab gangguan makan pada anak terbagi menjadi dua, yaitu
fisik dan psikis. Faktor fisik terkait dengan masalah pada organ tertentu misalnya pada
area mulut dan gigi serta pencernaan. Atau adanya infeksi pada tubuh si kecil.
Sedangkan, faktor psikis terkait masalah psikologis, misalnya seperti suasana makan
yang kurang menyenangkan, atau anak dipaksa makan dengan menu yang kurang
disukai.

7
Nah, berikut beberapa masalah makan menurut dr. Florentina M. Rahardja, M.Gizi, Sp.GK
dari RS Royal Taruma, Jakarta pada anak dan solusi yang bisa dilakukan orangtua.

1. Picky eater
Anak suka pilih-pilih makanan? Tak mau menu lain yang ditawarkan atau disajikan? Itulah
yang disebut picky eater. Umumnya, masalah ini terjadi kala usia anak 2-3 tahun. Namun
bisa berlanjut hingga usia 6 tahun.

Sebenarnya, picky eater adalah suatu tahapan yang normal karena pada dasarnya anak
akan melalui periode memilih makanan. Jika anak cenderung picky eater perlu diketahui
penyebabnya mungkin tekstur, rasa, tampilan makanan yang kurang menggugah selera
dan kurang variatif. Atau anak mengalami problem pada area mulut seperti sensori atau
motorik oral. Di sisi lain, mungkin anak sedang sakit.

Solusi:
 Yang jelas, hindari memaksa/menghukum anak
 Kenalkan beragam makanan dengan bentuk, rasa, tekstur, warna yang berbeda-
beda.
 Sajikan makanan dengan menarik sehingga meningkatkan selera makan anak.
Plus, beri perlengkapan makan dan minum dengan gambar/motif favoritnya.
 Ciptakan suasana makan yang menyenangkan.

2. Makan diemut
Terkadang, ada anak yang tak kunjung menelan makanan yang sudah berada di
mulutnya. Ia hanya mengemut. Nah, untuk kasus ini faktor penyebabnya pun bisa
beragam. Boleh jadi ia sedang sakit gigi, tumbuh gigi, sariawan atau bahkan radang
tenggorokan. Kendala lain yang mungkin muncul karena ada masalah sensorik di area
mulut atau ada masalah pada sistem pencernaan. Bisa jadi juga karena ia merasa bosan
dengan menu makanan yang disajikan. Ada juga anak yang mengemut makanan karena
sebelumnya merasa trauma lantaran dipaksa makan. Alhasil ia mengemut makan untuk
mencari rasa aman.

Solusi:
 Ajak anak ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan kalau-kalau ada masalah pada
gigi, mulut atau tenggorokan sehingga bisa ditangani segera.
 Hindari memaksa si kecil untuk segera mengunyah dan menelan makanan
dimulutnya. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti bahwa ia perlu
mengunyah dan menelan makanan.
 Coba beri anak makan sedikit-sedikit, dalam porsi suapan kecil.
 Pastikan Anda menghindangkan menu yang bervariasi, dengan sajian yang
menarik dan menggugah selera makan.
 Hindari memberi anak makanan dengan rasa dan bau menyengat karena justru
bisa merangsang mual.

3. Tak Mau Makan


Terdengar cukup ekstrem. Tapi faktanya, memang ada anak yang menolak makan.
Dalam bahasa lain dikenal istilah Gerakan Tutup Mulut (GTM). Disajikan menu apapun
dan seenak apapun tetap saja mulutnya terkunci. Seperti dikatakan, Dr. Bradley C.
Riemann dari Rogers Memorial Hospital, Milwaukee, AS, sekitar 20 persen anak balita
menolak makan (fussy eating). Penyebabnya, anak tak menyukai rasa, tekstur,
bau/aroma, dan tampilan makanan yang disajikan. Atau, ia pernah mengalami kejadian
trauma. Misal, si anak pernah tersedak makanan kenyal sehingga ia menolak semua

8
makanan kenyal karena takut mengalami kejadian serupa terulang. Penyebab lain,
kemungkinan ia memiliki sensitivitas berlebih terhadap rasa dan aroma makanan.

Solusi:
 Coba sediakan makanan yang menggugah selera dengan tampilan menarik.
 Beri sebanyak mungkin variasi makanan dan memberi pilihan berbagai makanan
baru dengan rasa yang nikmat.
 Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering.

4.Tak Merasa Lapar


Waktu makan tiba, tapi menu yang disajikan tak sedikit pun disentuh dan dicicipi anak.
Alasannya, ia tak merasa lapar. Perutnya kenyang. Olala, apa yang terjadi? Kemungkinan
ia terlalu banyak makan snack/camilan. Ia merasa kenyang lantaran terbiasa
mengonsumsi makanan yang manis seperti permen, es krim, biskuit atau peganan manis
lainnya. Atau bisa jadi in adalah cara anak untuk menarik perhatian orangtuanya.

Solusi:
 Atur jadwal makan dengan baik, entah itu sarapan, makan siang, dan makan
malam. Termasuk makan camilan di sela-sela jam makan besar/wajib.
 Hindari makan lebih dari 30 menit. Hentikan acara makan meski anak belum
selesai menghabiskan makanan. Beri kembali makanan pada jadwal makan
berikutnya atau jadwal makan selingan.
 Hindari pemberian makanan manis menjelang makan agar perutnya tidak
kenyang.
 Ciptakan suasana makan yang nyaman dan santai.
 Temani anak makan untuk memenuhi kebutuhan terhadap perhatian.
 Sajikan menu harian yang variatif dan favoritnya demi membangkitkan selera. Tapi
pastikan kebutuhan kalori dan zat gizi hariannya terpenuhi.
 Pastikan anak makan makanan utama sebelum makan makanan penutup yang
manis.
 Buatlah camilan sendiri yang sehat menggunakan buah-buahan sebagai sumber
rasa manis. Misalnya, sate buah, apel panggang, dan lainnya.
Hindari menjadikan makanan manis sebagai hadiah bila ia melakukan sesuatu
yang baik.
 Jadi model yang baik bagi anak dengan tidak membiasakan jajan.
 Hindari terlalu banyak minuman manis sebab menurunkan nafsu makan.

5. Alergi makanan
Ada juga anak yang mengalami alergi makanan. Misalnya, kalau habis makan telur,
kulitnya jadi terasa gatal. Selain dipengaruhi faktor genetik, penyebabnya bisa karena
sistem pencernaan belum matang. Perlu diketahui, pada sistem pencernaan yang
matang, terdapat selaput di usus dan gerak peristaltik usus yang berfungsi melindungi
dan menghalangi alergen masuk tubuh. Nah, pada sistem pencernaan belum matang,
sistem pelindung itu belumlah berfungsi.

Solusi:
 Konsultasi kepada ahli dengan mencari faktor penyebab melalui tes alergi.
 Hindari makanan alergen/pemicu alergi. Bila alergi disebabkan faktor genetik, ikuti
pada jenis makanan yang dihindari orangtua.
 Ciptakan suasana makan menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai