Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DUKUHWARU
Alamat: Jalan Raya Slawi-Jatibarang KM 5 Slawi Kab.Tegal

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM


SURVEILANS PUSKESMAS DUKUHWARU
TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Penyakit menular di Indonesia masih merupakan masalah utama
kesehatan masyakarat Indonesia, disamping yang semakin dewasa masalah
kesehatan tidak menular. Beberapa penyakit menular yang masih menjadi
masalah di Indonesia adalah diare, malaria, demam berdarah, influensa,
tifus abdominalis, penyakit saluran pencernaan dan penyakit lainnya.
Beberapa penyakit yang tidak ada dan risiko adalah penyakit jantung
koroner, hipertensi, diabetes melitus, dan sebagainya.
Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit menular,
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan keracunan, serta
penanggulangan penyakit tidak menular. tidak mampu memberikan
bantuan program dalam wilayah kerja di Kabupaten / Kota, Propinsi dan
Nasional.
Undang –undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
dan PP No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular untuk Semua Wabah Penyakit Menular mengarah ke wabah
penyakit menular harus diselenggarakan dini. Sebagai acuan pelaksanaan
teknis telah diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501 / Menteri /
Per / X / 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Program Pemberantasan Penyakit merupakan salah satu dari lima
upaya kesehatan masyarakat esensial yang memberi perhatian khusus
pada program penyakit menular dan tidak menular. Adanya program yang
salah satunya untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatansesuai
Visi Indonesia Sehat 2015 yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa
dan Negara Indonesia dengan ditandai oleh penduduk yang hidup dalam
lingkungan dan kesehatan yang memiliki kemampuan untuk pelayanan
kesehatan yang merata secara adil dan merata di seluruh wilayah Negara
kesatuan Republik Indonesia. Sejalan dengan tujuan yang diadakan upaya
membangun kesehatan yang berkesinambungan, baik oleh pemerintah
pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten / kota atau oleh
masyarakat termasuk swasta
Puskesmas merupakan salah satu organisasi yang berfungsi untuk
kesehatan yang bersifat umum, terpadu, merata dan dapat diakses serta
diakses oleh masyarakat dengan peran serta aktif ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat ditanggung oleh pemerintah
dan masyarakat.Pelayanan kesehatan sebagai salah satu unit pelayanan
kesehatan masyarakat miskin. Pelayanan kesehatan yang diberikan
puskesmas meliputi pelayanan pengobatan, upaya pencegahan,
peningkatan kesehatan dan pemulihan (Depkes, RI 2004) .

B. Latar Belakang
Surveilans adalah kegiatan secara sistematis dan terus-menerus
terhadap pasien atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi peningkatan dan penularan agar bisa melakukan tindakan
yang efektif dan efisien melalui proses data, pengolahan dan penyebaran
epidemiologi.
Keadaan kesehatan lingkungan di masyarakat Indonesia merupakan
hal yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan
masyarakat berubah seperti: Mobilitas dan Peningkatan jumlah penduduk,
menyediakan udara bersih, konsumsi jamban, pengelolaan sampah,
pembuangan air limbah, penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah
pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersedian obat, polusi udara, air dan
tanah dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan penyakit.
Melihat kondisi tersebut maka puskesmas sebagai unit yang
bertugas memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya, mempunyai kewajiban
memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan
pengobatan, upaya pencegahan, peningkatan kesehatan dan pemulihan
kesehatan (Depkes RI, 2004). Upaya pencegahan terhadap penyakit di
puskesmas dilaksanakan oleh seksi Program Pemberantasan Penyakit
(P2P) yang ada di dalamnya termasuk program Surveilans. Seksi
pemberantasan dan pencegahan penyakit bertanggung jawab dan
mempunyai tugas menyediakan bahan rencana dan program kerja,
Pelaksanaan, pelayanan, fasilitas teknis, monitoring dan evaluasi,
pelaporan masalah dan pemberantasan penyakit dan pemanggaran vektor.

C. Tujuan
1. Tujuan umum:
Penyakit menular dan tidak menular tidak menjadi masalah
kesehatan masyarakat
2. Tujuan khusus:
a. Menurunnya frekuensi penyakit menular dan tidak menular
b. Menurunnya jumlah kasus penyakit menular dan tidak menular
c. Menurunnya jumlah kematian yang disebabkan penyakit menular
dan tidak menular
d. Menyempitnya penyebarluasan penyakit menular dan tidak
menular

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan yang dilakukan progam surveilans di Puskesmas adalah:
1. Meningkatkan upaya penemuan penderita di Puskesmas.
2. Meningkatkan upaya penemuan penderita melalui Pustu, PKD,
Posyandu dan Posbindu.
3. Meningkatkan upaya penemuan penderita melalui laporan kader
kesehatan
4. Meningkatkan penemuan penderita penyakit tidak menular melalui
Pustu, PKD, Posyandu dan Posbindu.

Kegiatan penanggulangan KLB meliputi:


1. Menegakkan atau memastikan diagonosis
2. Memastikan terjadinya KLB
3. Menghitung jumlah kasus / angka insiden yang tengah berjalan
4. Menggambarkan karakteristik KLB

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan dilakukan di luar gedung maupun di dalam
gedung. Kegiatan di luar gedung dilakukan pada saat kegiatan
posyandu, penyuluhan kesehatan dan laporan dari kader kesehatan.
Kegiatan dalam gedung dilakukan di ruang Pelayanan Umum, Lansia,
Anak dan Ibu baik di puskesmas induk maupun di puskesmas
pembantu.

F. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah:
1. Sasaran desa/kelurahan lokasi KLB yang dilakukan PE 0%
2. Cakupan penemuan & penanganan AFP per 100.000 penduduk <15 thn
0%
3. Cakupan Campak ditemukan dan di tangani 0%
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan setiap hari kerja

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan 6 bulan sekali oleh masing
masing-masing pemegang program dan membuat laporannya kepada
kepala puskesmas. Apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan
kegiatan, maka Kepala Puskesmas bersama dengan masing-masing
pemegang program kegiatan harus mencari penyebab masalahnya dan
mencari solusi penyelesaiannya.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan
kegiatan dan dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu
dibutuhkan. Pelaporan dilakukan oleh penanggungjawab program dan
dilaporkan ke Kepala Puskesmas melalui Kasubag TU.

Kepala Puskesmas Dukuhwaru Pemegang Program

drg.Hendrastuti Ernaningsih Puji Suhiro,S.Kep,Ns


NIP. 19640313 199203 2 002 NIP.19750304 199503 1002

Anda mungkin juga menyukai