Anda di halaman 1dari 16

BAHAN AJAR 1

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PENANGGULANGAN BENCANA

TOPIK:

A. PENDAHULUAN
B. PERISTILAHAN
C. JENIS-JENIS BENCANA YANG TERJADI DI INDONESIA
1. Bencana Alam
2. Bencana Non Alam
3. Bencana Sosial
D. KESIMPULAN
E. REFERENSI

A. PENDAHULUAN
Bencana alam dapat terjadi secara tiba‐tiba maupun melalui proses yang berlangsung
secara perlahan. Beberapa jenis bencana seperti gempa bumi, hampir tidak mungkin diperkirakan
secara akurat kapan, dimana akan terjadi dan besaran kekuatannya. Sedangkan beberapa bencana
lainnya seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, letusan gunung api, tsunami dan anomali cuaca
masih dapat diramalkan sebelumnya. Meskipun demikian kejadian bencana selalu memberikan
dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian baik jiwa maupun materi. Kejutan tersebut
terjadi karena kurangnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman bahaya.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Peta Kebencanaan Indonesia:

Sumber: BNPB.2012

Dengan ditetapkannya Undang‐undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan


Bencana, maka penyelenggaraan penanggulangan bencana diharapkan akan semakin baik, karena
Pemerintah dan Pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana. Penanggulangan bencana dilakukan secara terarah mulai pra bencana,

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 1


saat tanggap darurat, dan pasca bencana. Tahap awal dalam upaya ini adalah mengenali/
mengidentifikasi terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana.
Ada 4 (empat) faktor utama yang dapat menimbulkanbanyaknya korban dan kerugian besar
yang diakibatkan oleh bencana, yaitu: (1) Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik bahaya
(hazards); (2) Sikap atau perilaku yang mengakibatkan penurunan kualitas sumberdaya alam
(vulnerability); (3)Kurangnya informasi/peringatan dini (early warning) yang menyebabkan
ketidaksiapan; dan (4) Ketidakberdayaan/ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bahaya.
Tujuan penyusunan Panduan Karakteristik Bencana dan bencana yang terjadi di Indonesia
adalah untuk menyamakan persepsi tentang diskripsi bencana serta langkah‐langkah yang
diperlukan untuk pengurangan dampaknya, sehingga diharapkan akan dapat dipergunakan sebagai
acuan informasi secara akurat tentang pengurangan risiko bencana.

B. PERISTILAHAN

1. Bencana (Disaster)
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampakpsikologis.

2. Penanggulangan Bencana (Disaster Management)


Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

3. Bahaya (Hazard)
Bahaya adalah suatu keadaan alam yang menimbulkan potensi terjadinya bencana.Berdasar-
kan United Nations‐International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR), bahaya dibedakan
menjadi lima kelompok, yaitu: (1) bahaya beraspek geologi, antara lain gempabumi, tsunami,
gunungapi, gerakan tanah (mass movement) sering dikenal sebagai tanah longsor; (2) bahaya
beraspek hidrometeorologi, antara lain: banjir, kekeringan, angin topan, gelombang pasang; (3)
bahaya beraspek biologi, antara lain: wabah penyakit, hama dan penyakit tanaman dan
hewan/ternak; (4) bahaya beraspek teknologi, antara lain: kecelakaan transportasi, kecelakaan
industri, kegagalan teknologi; dan (5) bahaya beraspek lingkungan, antara lain: kebakaran hutan,
kerusakan lingkungan, pencemaran limbah.

4. Kerentanan(Vulnerability)
Kerentanan adalah suatu keadaan yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia (hasildari proses‐
proses fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan) yang mengakibatkan peningkatan kerawanan
masyarakat terhadapbahaya.

5. Kemampuan (Capacity)
Kemampuan adalah penguasaan sumberdaya, cara, dan kekuatan yang dimiliki masyarakat,
yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan dan mempersiapkan diri mencegah,
menanggulangi, meredam, serta dengan cepat memulihkan diri dari akibat bencana.

6. Risiko (Risk)

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 2


Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah
dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa
aman, mengungsi, kerusakan atau Kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.

7. Pencegahan (Prevention)
Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan Yang dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun
kerentanan pihak yang terancam bencana.

8. Mitigasi (Mitigation)
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

9. Kesiapsiagaan (Preparedness)
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan Untuk mengantisipasi bencana
melalui Pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdayaguna.

10. Peringatan Dini (Early Warning)


Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada
masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang.

11. Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment)


Pemberdayaan masyarakat adalah program atau kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat agar dapat melaksanakan penanggulangan bencana baik pada
sebelum, saat maupun sesudah bencana.

C. JENIS-JENIS BENCANA YANG TERJADI DI INDONESIA:

1. Bencana Alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga, yaitu : (1)
bencana alam geologis adalah Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari
dalam bumi (gaya endogen), bencana alam gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami,
(2) Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin
dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting
beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia), dan (2) Bencana alam
Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh: hantaman/impact
meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan
bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.

Adapun masing-masing jenis bencana alam tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Gempa bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat
rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. gempa bumi disebabkan dari pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan maka semakin membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan
dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 3


Kejadian Gempa Bumi

Sumber: Kejadian Gempa

Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng
bumi, patahan aktif aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempabumi akibat
aktivitas gunungapi dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan
pembahasan pada gempabumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.
Gempabumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi
(pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba‐tiba.

Karaktersitik gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari
yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Kebanyakan gempa bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh
lempengan yang bergerak. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan
lempengan tersebut. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan
magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi.

Karakteristik Gempa bumi:


 Tidak ada tanda-tanda peringatan
 Onset kejadian tiba-tiba
 Dampak utamanya diakibatkan oleh pergerakan patahan dan mengakibatkan
kerusakan struktur bangunan dan infrastruktur.

b. Letusan Gunungapi
Gunungapi (volcano) adalah suatu bentuk timbulan di permukaan bumi, yang dapat
berbentuk kerucut besar, kerucut terpancung, kubah atau bukit, akibat oleh adanya
penerobosan magma ke permukaan bumi.
Secara garis besar, di dunia terdapat sekitar 500 gunungapi aktif dengan rata-rata 50
gunungapi per tahun mengalami letusan. Di Indonesia kurang lebih terdapat 80 buah dari
129 buah gunung aktif yang diamati dan dipantau secara menerus. Beberapa bahaya
letusan gunung api antara lain berupa aliran lava, lontaran batuan pijar, hembusan awan
panas, aliran lahar dan lumpur, hujan abu, hujan pasir, dan semburan gas beracun.
Karakteristik pemantauan ini dilakukan untuk menghasilkan informasi tingkat aktivitas
gunungapi dalam 4 (empat) tingkatan, yaitu aktif normal, waspada, siaga, dan awas.
(1) Level I Aktif Normal: Kegiatan gunungapi berdasarkan pengamatan dari hasil visual,
kegempaan dan gejala volkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan.

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 4


(2) Level II Waspada: Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara
visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala volkanik lainnya.
(3) Level III Siaga: Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/pemeriksaan
kawah, kegempaan dan metoda lain saling mendukung. Berdasarkan analisis,
perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan.
(4) Level IV Awas: Menjelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupa abu/asap.
Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan diikuti letusan utama.

Gambar Gunung Api Meletus

Sumber : Ledakan Gunung Berapi

Karakterisitk gunung api


 Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi
seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin,
magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya
sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
 Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari
dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C.
Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai
sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh
radius 90 km.

Berbagai Tipe Gunung Berapi


 Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
 Gunung berapi perisai (shield volcano)
 Gunung berapi maar

Ciri-ciri gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, a.l.:
 Suhu di sekitar gunung naik.
 Mata air menjadi kering
 Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
 Tumbuhan di sekitar gunung layu
 Binatang di sekitar gunung bermigrasi

c. Longsor
Longsoran (landslide) adalah merupakan pergerakan masa batuan dan/atau tanah secara
grafitasional yang dapat terjadi secara perlahan maupun tiba-tiba. Dimensi longsoran
sangat bervariasi, berkisar dari hanya beberapa meter saja hingga ribuan (kilo) meter.

Setiap longsoran memiliki karakteristik yang khas untuk masing-masing jenis materialyang
terlibat (Sadisun, 2005). Untuk itulah, para ahli telah mencoba mengklasifikasikan longsoran

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 5


menjadi beberapa jenis atau tipe. Perbedaan klasifikasi biasanya timbul akibat perbedaan
dasar atau sudut pandang yang digunakan, dan secara umum jenis material dan
mekanisme pergerakan merupakan dasar-dasar yang paling banyak digunakan dalam
klasifikasi longsoran.

Berdasarkan jenis materialnya, longsoran dapat dibedakan ataslongsoran batuan dan


longsoran tanah – yang dibagi lagi menjadi longsoran tanah halusdan longsoran tanah
kasar atau bahan rombakan (debris). membagi longsoran menjadi runtuhan atau jatuhan,
robohan atau jungkiran, gelinciran, pancaran, dan aliran

Pada prinsipnya longsoran terjadi bila gaya tarik material penyusun lereng menuju kebawah
(beban) tidak dapat ditahan oleh friksi (gaya penahan) sehingga kondisikeseimbangannya
tidak tercapai. Pergerakan pada lereng dapat terjadi akibat interaksipengaruh antara
berbagai kondisi, seperti kondisi morfologi, geologi, klimatologi, dantata guna lahan.
Kondisi-kondisi tersebut saling berpengaruh sehingga mengakibatkan suatu kondisi lereng
mempunyai kecenderungan atau berpotensi untuk bergerak.

Beberapa tanda-tanda umum yang harus diwaspadai akan adanya longsoran antara lain :
 Lapisan tanah yang searah kemiringan lereng
 Curah hujan yang tinggi
 Curah hujan tidak tinggi tetapi terus-menerus dalam waktu lama
 Susunan tanah atau batuan yang lolos air di atas yang kompak dan relatif kedap air
 Rembesan air pada lereng atau munculnya mata air baru secara tiba-tiba
 Munculnya tetakan pada lereng dan retakan-retakan di lereng yang sejajar
denganarah tebing.
 Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

Jenis dan bentuk kejadian tanah longsor dibagi menjadi 6 jenis tanah longsor, yakni:
(1) Longsoran Translasi:adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
(2) Longsoran Rotasi:dalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk cekung.
(3) Pergerakan Blok: adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir
berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
(4) Runtuhan Batu: terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke
bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga
meng‐gantungterutama di daerah pantai.Batu‐batu besar yang jatuh dapat
menyebabkan kerusakan yang parah.
(5) Rayapan Tanah: adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.Jenis tanahnya
berupa butirankasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali.
Setelah waktu yang cukup lama longsor jenisrayapan ini bisa menyebabkan tiang‐tiang
telepon, pohon, atau rumahmiring ke bawah.
(6) Aliran BahanRombakan:jenis tanahlongsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak
didorong olehair. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng ,volume dan
tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi disepanjang lembah dan
mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Dibeberapa tempat bisa sampai ribuan
meter seperti di daerah aliransungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat
menelan korban cukup banyak.
Gambar Jenis Bencana Longsor

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 6


Longsoran Translasi Longsoran Rotasi Pergerakan Blok

Runtuhan Batu Rayapan Tanah Aliran Bahan Rombakan


Sumber: Materi Lakhar BNPB, 2007

Gambar Bencana Longsor Banjarnegara

Sumber: Kejadian Tanah Longsor

d. Tsunami
Tsunami adalah gelombang panjang yang timbul karena adanya perubahan dasar laut atau
perubahan badan air yang terjadi secara tiba-tiba dan impulsif, akibat gempa bumi, erupsi
volkanik, longsoran bawah laut atau runtuhan gunung es, atau bahkan akibat terjangan
benda-benda angkasa ke permukaan laut

Tsunamiberasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu" berarti
lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak
laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.

Karakteristik umum Tsunami


Terjadinya perubahan kecepatan dan ketinggian gelombang tusnami. tsunami merupakan
ancaman bencana alam yang kejadiannya seringkali tidak terduga. Oleh sebab itu,
pengetahuan mengenai potensi ancaman bencana tsunami merupakan kunci utama bagi
masyarakat yang hidup disekitar kawasan rawan bencana tsunami. ketika tsunami tiba pada
umumnya didahului oleh tanda-tanda alami sebelum datangnya tsunami seperti gempabumi
dan suara yang tidak normal datang dari arah laut, maka segeralah kita dan mengajak orang
di sekitar kitauntuk melarikan diri menuju tempat yang lebih tinggi.

Tindakan mitigasi untuk mengurangi dampak tusnami dapat dilakukan dengan membuat
penghalangatau peredam gelombang. Peredaman gelombang secara alami dapat
dilakukan dengan membangun kawasan penyangga (buffer zone) di kawasan pesisir
dengan vegetasi pantai, seperti hutan pantai atau mangrove. Selain peredaman gelombang
secara alami, penghalang gelombang buatan seperti konstruksi pemecah ombak
(breakwater) dan dinding pantai (seawall), dapat dibangun meskipun umumnya
memerlukan biaya yang lebih mahal. Selain itu, pembangunan sistem peringatan dini
merupakan salah satu tindakan mitigasi yang sangat penting untuk mengurangi dampak

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 7


yang ditimbulkan akibat tsunami. Agar berjalan secara efektif, peringatan dini perlu
dilakukan dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat.

Gambar : Bentuk Lempengan dan Peta Lempengan

Gambar : Ilustrasi sistem tektonik lempeng Peta sebaran lempeng tektonik di dunia
Sumber : Materi Lahkar BNPB, 2007

Penunjaman (subduction) lempeng Indo‐Australia yang bergerak relatif ke utara dengan


lempeng Euro‐Asia yang bergerak ke selatan menimbulkan jalur gempa bumi dan rangkaian
gunungapi aktif sepanjang Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sejajar
dengan jalur penunjaman kedua lempeng.

Gambar Kejadian Tsunami Jepang

Penyebab terjadinya tsunami


(1) Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah
besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh
ke bumi.Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman
sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika
meletusnya Gunung Krakatau.
(2) Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun
secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di
atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di
pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
(3) Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang
terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami
mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya
sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang
tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai
tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa
air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai
dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
(4) Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga
banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah
lempeng benua.

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 8


(5) Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun
secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu.
Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika
ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi mega tsunami yang tingginya
mencapai ratusan meter.

Gempa yang menyebabkan tsunami :


 Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
 Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
 Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

e. Banjir

Pengertian banjir dibagi menjadi 2 (dua) pengertian yaitu banjir dan banjir bandang. Banjir
adalah aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari
palung sungai menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah disisi sungai. Aliran air
limpasan tersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melimpasi muka tanah yang
biasanya tidak dilewati aliran air. sedangkan banjir bandang (flash flood) biasanya terjadi
pada aliran sungai yang kemiringan dasar sungainya curam. Aliran banjir yang tinggi dan
sangat cepat, dapat mencapai ketinggian lebih dari 12 meter (banjir Bahorok, 2003)
limpasannya dapat membawa batu besar/bongkahan dan pepohonan serta

Karakteristik banjir adalah sebagai berikut:


 Curah hujan yang tinggi pada waktu yang lama merupakan peringatan akan
datangnya bencana banjir di daerah rawan bencana banjir.
 Tingginya pasang laut yang disertai badai mengindikasikan akan datangnya bencana
banjir beberapa jam kemudian terutama untuk daerah yang dipengaruhi pasang
surut.
 Ketinggian air telah disamai atau dilampuinya ketinggian muka banjir tertentu yang
disebut muka banjir/air ”siaga”.

Ancaman/bahaya banjir dapat ditentukan berdasarkan :


 Luas genangan (km2, hektar).
 Kedalaman atau ketinggian air banjir (meter).
 Kecepatan aliran (meter/detik, km/jam).
 Material yang dihanyutkan aliran banjir (batu, bongkahan, pohon, dan benda keras
lainnya).
 Tingkat kepekatan air atau tebal endapan lumpur (meter, centimeter).
 Lamanya waktu genangan (jam, hari, bulan).

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 9


Sumber: Kejadian Banjir di Jakarta Tahun 2013

f. Kekeringan

Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan
hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud kekeringan di
bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi,
jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan

Gambar : Bencana Kekeringan.

Karaktersitik Kekeringan dapat dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering
(aridity). Kekeringanadalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang
diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah
hujan sedikit.Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi
ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan
dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan. Pengetahuan
tentang musim bermanfaat bagi para petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari
hasil pertanian.

Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya:


o Kekeringan meteorologis (meteorological drought)
o Kekeringan pertanian (agricultural drought)
o Kekeringan hidrologis (hydrological drought)
o Kekeringan sosial – ekonomi (socio – economic drought)

g. Kebakaran
Kebakaranadalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti rumah/pemukiman,
pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban dan/atau
kerugian.
Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api,
sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 10


ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan
bencana asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.

Gambar : Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat
sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya.
Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar
ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman
warga sehingga bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.

Kebakaran liar dapat ditimbulkan/disebabkan oleh:


 Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
 Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan
lupa mematikan api di perkemahan.
 Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung
berapi.
 Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka
lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
 Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat
menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

Beberapa Cara Mengantisipasi pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan
hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan
lindung meliputi kegiatan:
o Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan;
o Inventarisasi faktor penyebab kebakaran;
o Penyiapan regu pemadam kebakaran;
o Pembuatan prosedur tetap;
o Pengadaan sarana dan prasarana; dan

h. Angin Puting Beliung

Angin puting beliungadalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat,
bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh
permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).

Angin puting beliung merupakan angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63
km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang
awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera disebut
“Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu
“Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 11


puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini
dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang
terlewati terangkat dan terlempar

Gambar: Benca Angin Topan (Angin Puting Beliung)

Angin puting beliungmerupakan angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus di suatu
daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah. Angin yang
sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta
merobohkan bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.

Karakteristik angin puting beliung


 Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan
memiliki dinamik yang sama dengansetan debu dan landspout. Dimana barisan awan
cumulus congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki
angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat
pelan. Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.
 Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk “tornado yang
melintasi perairan”. Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado
mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan.
 Angin yang terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat,
kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini
dianggap jauh lebih membahayakan
 Angin Siklon Tropis:Biasanya dapat diprediksi dan terkait musim, dapat merusak
struktur bangunan dan memutus akses.

i. Bencana alam ekstra-terestrial

Bencana alam ekstra-teresterial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh :
hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi
maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.

2. Bencana Non Alam


Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, kecelakaan
industri, epidemi, dan wabah penyakit.

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 12


a. Gagal Teknologi
Kegagalan Teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan
desain, pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi
dan/atau industri.
Karekterisitik atau penyebab terjadinya kegagalan teknologi disebabkan oleh:
 Kebakaran
 Kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik/teknologi
 Kesalahan prosedur pengoperasian pabrik/teknologi
 Kerusakan komponen
 Kebocoran reaktor nuklir
 Kecelakaan transportasi (darat, laut, udara)
 Sabotase atau pembakaran akibat kerusuhan
 Dampak ikutan dari bencana alam (gempa bumi, banjir, dan sebagainya

b. Gagal Modernisasi

Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari


keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu
masyarakat yang modern.

Gagal moderinisasi adalah Bencana yang diakibatkan oleh kesalahan desain,


pengoperasian, atau kelalaian manusia dalam menggunakan teknologi, Kejadian ini dapat
menimbulkan dampak berupa kebakaran, pencemaran bahan kimia berbahaya atau bahan
radioaktif, kecelakaan industri atau kecelekaan transportasi yang menimbulkan korban
tewas dan kerugian harta

c. Kecelakaan Industri

Kecelakaan Industri adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu perilaku
kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya (unsafe conditions).
Adapun jenis kecelakaan yang terjadi sangat bergantung pada macam industrinya,
misalnya bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan, proses kerja, kondisi tempat kerja,
bahkan pekerja yang terlibat di dalamnya.

d. Pemanasan Global / Global Warming

Pemanasan Global / Global Warmingadalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata


atmosfer bumi, laut dan daratan bumi. Temperature rata-rata bumi secara global meningkat
0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir.Pemanasan global warmimg disebabkan oleh
efek rumah kaca, efek timbal balik, variasi matahari

Pengertian global warming- Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-
rata atmosfer bumi, laut dan daratan bumi. Temperature rata-rata bumi secara global
meningkat 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir.Pemanasan global warmimg
disebabkan oleh efek rumah kaca, efek timbal balik, variasi matahari

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 13


Gambar : Polusi Industri

e. Epidemi
Epidemi dapat melibatkan paparan tunggal (sekali), paparan berkali-kali, maupun paparan
terus-menerus terhadap penyebab penyakitnya. Penyakit yang terlibat dapat disebarkan oleh
vektorbiologis, dari orang ke orang, ataupun dari sumber yang sama seperti airyang cemar.

f. Wabah penyakit
Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakitpada daerah yang
luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebutpenyakit yang menyebar tersebut.
Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan
epidemi, yaitu berjangkitnya suatu penyakitmenular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secaranyata melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu sertadapat menimbulkan malapetaka.

g. Kelaparan
Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan,biasanya saat
perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengajauntuk waktu yang cukup lama.
Kelaparan adalah bentuk ekstrim dari nafsumakan normal. Istilah ini umumnya digunakan
untuk merujuk kepada kondisikekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah
besar untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan, konlik politik,
maupun kekeringan cuaca.

3. Bencana Sosial
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas
masyarakat, dan teror.

a. Kejadian Luar Biasa (KLB)

Kejadian Luar Biasa (KLB)adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004.

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 14


b. Konflik Sosial atau kerusuhan sosial

Konflik Sosial atau kerusuhan sosialatau huru hara adalah suatu gerakan massal yang bersifat
merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya
dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras (SARA).

c. Aksi Teror

Aksi Teroradalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja menggunakan
kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana teror atau rasa takut
terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara
merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda,
mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau
lingkungan hidup atau fasilitas publik internasional.

d. Sabotase

Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi,
penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang, istilah ini digunakan untuk
mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer, tetapi
dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa sruktur penting, seperti
infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain-lain.

D. KESIMPULAN

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Empat faktor utama yang dapat menimbulkanbanyaknya korban dan kerugian besar yang
diakibatkan oleh bencana, yaitu: (1) Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik bahaya
(hazards); (2) Sikap atau perilaku yang mengakibatkan penurunan kualitas sumberdaya alam
(vulnerability); (3)Kurangnya informasi/peringatan dini (early warning) yang menyebabkan
ketidaksiapan; dan (4) Ketidakberdayaan/ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bahaya.

Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga, yaitu : (1)
bencana alam geologis adalah Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari
dalam bumi (gaya endogen), bencana alam gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami, (2)
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan
hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung,
kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia), dan (2) Bencana alam Ekstra-
Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh: hantaman/impact meteor. Bila
hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam
yang dahsyat bagi penduduk bumi.

Bencana yang terjadi di Indonesia dipengaruhi atau diakibatkan oleh 3 (tiga) kejadian, yakni:
1. Bencana Alam meliputi bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, tanah longsor,
banjir, angin puting beliung, kebakaran hutan, kekeringan dan bencana alam ekstra-terestrial.

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 15


2. Bencana Non Alam meliputi: gagal teknologi, gagal modernisasi, kecelakaan industri, epidemi,
dan wabah penyakit
3. Bencana Sosial meliputi kejadian kejadian luar biasa (KLB,) konflik sosial atau kerusuhan sosial,
teror, dan sabotase

Berbagai jenis bencana yang terjadi di dunia dan di indonesia mempunyai karakteristik dan
kekhasan masing-masing. Bencana yang sering terjadi di Indonesia ada yang bisa diprediksi dan
ada yang tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu semua pengetahuan tentang jenis-jenis dan
karakteristik bencana tersebut perlu dikemas dan dikembangkan dalam bentuk materi atau bahan
ajar pendidikan penanggulangan bencana kepada para guru/pendidik dan tenaga kependidikan
(PGTK), termasuk PGTK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas).
Dengan adanya pendidikan penanggulangan bencana bagi para PGTK termasuk PGTK
PAUD dan Dikmas yang disiapkan secara matang, diharapkan bisa meningkatkan kompetensi
mereka sehingga bisa membantu peserta didik dalam menghadapi bencana, baik pada tahap pra
bencana (kesiapsiagaan), tanggap darurat (ketika terjadi bencana), maupun pada tahap pasca
bencana (pemulihan).

E. REFERENSI

1. BPBD Jabar, Panduan Masyarakat Sadar Bencana, 2011


2. BPBD Kota Serang, Kegagalan Teknologi, 2015
3. Detik.com “Indonesia Rangking Pertama Dunia dari Ancaman Tsunami & Longsor “ Rabu, 10
Agustus 2011
4. _____________, Pengertian Dan Klasifikasi Bencana Alam. 2014
5. Imam A. Sadisun. Pemahaman Karakteristik Bencana Aspek Fundamental dalam Upaya
Mitigasi dan Penanganan Tanggap Darurat Bencana, Pusat Mitigasi Bencana – Institut
Teknologi Bandung (ITB)
6. PMB ITB – Ristek, Identifikasi Kapasitas Daerah dalam Manajemen Bencana. Kerjasama
Institut Teknologi Bandung – Kementrian Negara Riset dan Teknologi, 2006
7. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, www.vsi.esdm.go.id, 2007
8. Sadisun I. A., Manajemen bencana: Strategi hidup di wilayah berpotensi bencana. Keynote
Speaker pada Lokakarya Kepedulian Terhadap Kebencanaan Geologi dan Lingkungan,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2004.
9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana, 2007

Penyusun:
Ahmad Jumarin (LPMP Jawa Barat)

Bandung Rescue LPMP Jawa Barat 16

Anda mungkin juga menyukai