PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Pada percobaan ini mahasiswa dapat membuat larutan baku asam oksalat 0,1
oksalat.
identifikasi zat-zat kimia: mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam
berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung
Tahap pengukuran dalam suatu analisis dilakukan dengan cara kimia, fisika,
merupakan dasar-dasar dalam melakukan praktikum lebih lanjut dalam kimia atau
Analisa gravimetri adalah proses isolasi dalam pengukuran berat suatu unsur
atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan saecara analisa gravimetri
meliputi transfortasi unsur ke senyawa murni stabil yang dapat segera di ubah
menjadi bentuk yang dapat di timbang dan di teltiti. Berat unsur dihitung
Istilah instrumental digunakan dengan agak luas; aslinya istilah ini merujuk
instrumen-instrumen dapat digunakan dalam salah satu atau bahkan tahap semua
analisis, dan dalam pengertian luas, buret serta neraca analitis adalah instrumen
Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan elektrolit lemah, garam yang
terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik ekivalen larutan akan mempunyai
pH > 7 (bereaksi basa) atau pH < 7 (bereaksi asam). Harga pH yang tepat dapat
dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebu dan dari
konsentrasi larutan yang diperoleh. Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan
maka:
1. Indikator harus berubah warna tepat pada saat titrant menjadi ekivalen
dengan titrat.
2. Perubahan warna itu harus terjadi secara mendadak, agar tidak ada
Alat yang digunakan meliputi tabung reaksi, filler, pipet tetes, buret, dan
kertas pH. Bahan yang digunakan dalam percobaan antara lain, 1 mL larutan
baking soda 10%, tiga tetes Ba(OH)2, 1 mL larutan 10% garam dapur, 1 mL
Alat yang digunakan meliputi gelas piala, batang pengaduk, labu takar 50
mL, gelas ukur, corong, kertas saring, botol semprot, pipet tetes, dan label
kertas. Bahan yang digunakan antara lain asam oksalat padat dan aquades.
Alat yang digunakan meliputi buret, labu Erlenmeyer 250 mL, pipet
seukuran, statif, manice, dan klem. Bahan yang digunakan antara lain
larutan NaOH, 10 mL larutan standar asam oksalat 0,1 M, dua tetes larutan
B. Prosedur Kerja
dikocok.
diamati.
diamati.
reaksi.
dikocok.
diamati.
diamati.
c. Test untuk Ion Sulfat (SO42-)
diamati.
diamati.
tersebut.
diamati.
e. Gelas piala dan batang pengaduk dibilas dengan botol semprot minimal
5 kali sampai semua larutan asam oksalat tidak ada yang tertinggal di
h. Mulut dan leher labu takar dibilas dengan botol semprot air mendekati
tanda miniskus.
i. Dinding leher labu takar dikeringkan dengan kertas saring dan jangan
k. Labu takar ditutup dan pegang mulut labu takar dengan tangan kanan
takar.
dihentikan karena sudah mencapai titik ekivalen. Dan kran buret segera
ditutup.
dirata-rata.
A. Hasil
BaCO3 + Ca(OH)2
(kapur tulis)
Test untuk
Bening → Terbentuk
Ion NaCl + AgNO3 → AgCl +
2. putih endapan .7
Chloride NaNO3
keruh (AgCl)
(Cl-)
Test untuk Bening → Terbentuk
pekat
B. Pembahasan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. JR. dan A.L. Underwood. 1983. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.
Jakarta.
Jakarta.
Keenan, C.W. 1998. Ilmu Kimia untuk Universitas Edisi Keenam. Erlangga.
Jakarta
8.
Jakarta.
Rahmiyati, S. 2008. The Effectiveness of Laboratory Use in Madrasah Aliyah in
Hobi : Membaca