Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA An.

A USIA TOODLER
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNG MUNDU SEMARANG

Disusun Oleh:
Putri Pancali Haningtyas
P1337420918110

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2018
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA An. A USIA TOODLER
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNG MUNDU SEMARANG

I. PENGKAJIAN
Nama : Putri Pancali Haningtyas
NIM : P1337420918110
Tanggal Pengkajian : 3 November 2018
A. Identitas

1. Identitas Klien
Nama : An. A
Umur : 1 Tahun 10 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Kedung Mundu, Semarang
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny.A
Umur : 27 tahun
Alamat : Kedung Mundu, Semarang
Hub. dengan klien : Ibu Kandung

B. Status Pertumbuhan Dan Perkembangan ( Sekarang Dan Yang Lalu)


Komponen Usia Tumbuh Kembang
Pengkajian Toodler Hasil
FISIK TB 80 cm
BB 10,1 kg
LK 47 cm
Motorik An.A tidak memiliki gangguan motorik.
An.A mampu mengambil bola tenis diatas
meja, mampu menggelindingkan bola tenis,
mampu menyusun kubus satu tingkat.
Sensori An.A tidak memiliki gangguan sensori.
Pengilahatan, pendengaran, penciuman,
pengecap, dan peraba berfungsi dengan
normal.
PSIKOSEXUAL Toilet Training Ank.A belum mampu melakukan toilet
training
Kontrol Klien BAB/BAK ditoilet dengan dibantu
BAB/BAK oleh ibu klien
PSIKOSOSIAL Otonomi An.A cenderung aktif dalam segala hal. An.A
harus didorong untuk mengalami situasi-
situasi yang menuntut kemandirian dalam
melakukan pilihan.
Makan sendiri Ibu klien mengatakan An.A belum mampu
makan sendiri, masih membutuhkan bantuan
ibu
Bermain sendiri Ibu klien mengatakan saat dirumah klien
bermain dengan kakak nya atau tetangganya
Eksplorasi Ibu klien mengatakan eksplorasi lingkungan
lingkungan klien tinggi. Klien ingin mengetahui segala
sesuatu yang ada dilingkungannya.
KOGNITIF Kemampuan Klien tidak memiliki gangguan berbicara,
berbahasa klien mampu menyebutkan 2 kata
Meniru,bermai Ibu klien mengatakan klien kadang meniru
n saat ibu berbicara.
Ibu klien mengatakan saat dirumah klien
bermain dengan kakak nya atau tetangganya

C. Faktor Presipitasi (Stimulasi Perkembangan)


1. Faktor Biologis

a. Imunisasi : Lengkap (Hb 0, DPT, BCG, Polio, dan Campak)

b. Nutrisi : Seimbang

c. Latihan fisik : Cukup

2. Faktor – faktor Psikologis dan Sosio budaya

Psikosexual

a. Pemenuhan kepuasan fase oral :

Klien mampu menetek sendiri dengan dirangsang atau dibantu oleh ibu klien

b. Pemenuhan kepuasan fase anal:

Klien sudah dilatih dan mampu melakukan toilet training (bladder & bowel
training)

c. Pemenuhan kepuasan fase phalik :

Klien berjenis kelamin perempuan, pakaian dan permainan sesuai jenis kelamin
d. Pemenuhan kepuasan fase laten :

Klien diberi kesempatan bergaul dengan teman sebaya

e. Pemenuhan kepuasan fase genital :

Klien diberikan kesempatan bergaul dengan lawan jenis

Psikososial

a. Membangun rasa percaya:

Saat klien meminta tolong ibu klien membiarkan klien untuk melakukan sesuai
dengan kemampuan, saat klien tidak mampu ibu klien baru membantu

segera membantu bila anak minta pertolongan

b. Meningkatkan otonomi:

Ibu klien tidak menggendong anak terus dan memberi kesempatan anak untuk
bereksplorasi terhadap lingkungan

c. Merangsang inisiatif :

Ibu klien selalu merespon setiap pertanyaan anak dan memberikan kesempatan
ikut melakukan pekerjaan rumah

d. Mengembangkan percaya diri :

Ibu klien jarang mengikutsertakan anak dalam perlombaan dan diberi


kesempatan bermain dengan teman sebaya

e. Pembentukan identitas :

Belum bisa terkaji

Kognitif
a. Merangsang sensori pada usia bayi :

Ibu klien mengatakan pada usia bayi ibu klien melihatkan benda berwarna
bergerak, melatih menggenggam benda, meneteki, dan mengajak
bicara/bercanda
b. Mengembangkan berfikir konkrit :

Klien mampu mengenal warna, benda, membaca, menulis, menggambar,


berhitung, Ibu klien memberi kesempatan anaknya bertanya dan bercerita

c. Formal operasional :

Ibu klien mengatakan kadang melatih hubungan sebab akibat, seperti sebab
klien sakit dan akibat jika klien sakit

d. Melatih dan mengajarkan nilai-nilai :

Ibu klien mengatakan sering mengajari klien tentang agama seperti mengajari
sholat dan mengaji, mengajari klien norma sosial dan budaya

e. Memberikan hadiah terhadap ketaatan :

Ibu klien hanya memberikan reinfocement positif jika anak berhasil melakukan
suatu kegiatan

f. Hukuman terhadap pelanggaran

Hukuman yang diberikan pada klien adalah dengan menyuruh klien tidur

g. Melatih disiplin diri

Belum bisa terkaji

D. Sumber Koping Kemampuan Personal

1. Problem solving skill : Baik

2. Semangat : Tinggi

3. Sosial : Cukup

4. Intelegensi : Rata-rata

5. Tumbuh kembang : Baik


6. Sistem pendukung dalam keluarga : Baik

7. Koping dalam keluarga : Baik

8. Pola asuh dalam keluarga : Baik

E. Aset Material

1. Kecukupan penghasilan

Ibu klien mengatakan penghasilan dalam keluarganya cukup untuk memenuhi


kebutuhan sehari-hari klien dan keluarga

2. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan dalam keluarga klien terjangkau

F. Keyakinan

1. Keyakinan dan nilai

Ibu klien mengatakan keyakinan yang dianut dalam keluarga adalah islam. Dan
dalam keluarga juga menerapkan nilai serta nomra yang berlaku dalam
masyarakat

2. Motivasi

Ibu klien mengatakan selalu memberikan motivasi terhadap klien

G. Kebiasaan Koping Yang Digunakan

Jika dalam kelurga ada masalah ibu klien musyawarah dengan keluarga untuk
menyelesaikan masalah

H. Pencapaian Tugas Perkembangan


No Kemampuan Klien Ya Tidak
.
1. Mengenal dan menyebut namanya √
2. Bertindak sendiri dan tidak mau diperintah √
3. Mau berpisah dengan orang tua dalam waktu √
singkat/sebentar
4. Sering bertanya tentang hal/benda yang asing bagi √
dirinya
5. Sering menggunakan kata jangan/tidak/nggak √
6. Berinteraksi dengan orang lain tanpa diperintah √
7. Mampu menggunggapkan rasa suka dan tidak suka √
8. Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain di √
luar keluarga
9. Meniru kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga √
Kemampuan Keluarga
1. Menyebutkan cara menstimulasi perkembangan anak √
2. Menentukan cara untuk menstimulasi perkembangan √
anak
3. Memberikan mainan yang sesuai dengan usia anak √
4. Tidak menggunakan kata perintah saat berbicara tetapi √
memberikan alternative untuk memilih
5. Membuat aturan perilaku yang baik √
6. Memuji keberhasilan yang dicapai anak √
7. Member kesempatan anak untuk bermain permainan √
yang bertujuan menggali rasa ingin tahu
8. Segera membawa balita ke puskesmas/rumah √
sakit/pelayanan kesehatan bila sakit

II. Diagnosa Keperawatan


Kesiapan peningkatan perkembangan usia toodler
III. Intervensi Keperawatan

Tanggal/Jam Dx Tujuan Intervensi TTD


3-11-18 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan selama 1x60 1. Berikan pujian kepada ibu karena telah
09.00 WIB Peningkatan menit keluarga pasien dapat mengasuh anaknya dengan baik
Perkembanga meningkatkan stimulus perkembangan 2. Meneruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap
n toodler terhadap anak dengan Kriteria hasil perkembangan anak
sebagai berikut : 3. Stimulasi perkembangan anak setiap saat,
Pada Klien : sesering mungkin, sesuai dengan umur dan
1. Merasa aman dan nyaman kesiapan anak
2. Dapat mengembangkan rasa 4. Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan
percaya pelayanan kesehatan di posyandu secara teratur
Pada Keluarga : sebulan 1 kali setiap ada kegiatan Biba Keluarga
1. Mengetahui gambaran Balita (BKB). Jika anak sudah memasuki usia
perkembangan yang normal dan prasekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan
menyimpang. pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia
2. Menstimulasi perekembangan anak Dini (PAUD), Kelompok Bermain dan Taman
3. Keluarga mampu memberikan Kanak-kanak
stimulus perkembangan secara 5. Lakukan pemeriksaan /skrining secara rutin
mandiri perkembangan anak setiap 3 bulan pada anak
usia beruur kurang dari 24 bulan dan setiap 6
bulan pada anak umur 24 sampai 71 di
Pelayanan Kesehatan

IV. Implementasi dan Evaluasi

Tanggal/Jam Dx Implementasi Evaluasi TTD


3-11-2018 Kesiapan 1. Memberikan pujian kepada ibu S :
Peningkatan karena telah mengasuh anaknya - Ibu klien mengatakan selalu berada dirumah
09.30 WIB
Perkembangan dengan baik untuk menemani dan mendampingi klien. klien
2. Meneruskan pola asuh anak sesuai
Toodler selalu bertanya tentang hal baru yang dia temui
dengan tahap perkembangan anak
- Ibu klien selalu memeriksakan perkembangan di
3. Menstimulasi perkembangan anak
puskesmas kedung mundu atau saat posyandu
setiap saat, sesering mungkin,
- Ibu klien hanya memberikan reinfocement
sesuai dengan umur dan kesiapan
positif jika anak berhasil melakukan suatu
anak
kegiatan
4. Mengikutkan anak pasa kegiatan
- Ibu klien mengatakan klien kadang menirukan
penimbangan dan pelayanan
apa yang diucapkan oleh sang ibu
kesehatan di posyandu secara
teratur sebulan 1 kali setiap ada
kegiatan Biba Keluarga Balita
(BKB). Jika anak sudah memasuki
usia prasekolah (36-72 bulan), anak O :
dapat diikutkan pada kegiatan di - Saat ditanya nama anak mampu menjawab nama
Pusat Pendidikan Anak Usia Dini nya dengan sepatah kata dengan benar
(PAUD), Kelompok Bermain dan - Saat bertemu dengan temannya anak mampu
Taman Kanak-kanak bermain bersama
5. Melakukan pemeriksaan /skrining
- An.A mampu mengambil bola tenis diatas meja
secara rutin perkembangan anak
- mampu menggelindingkan bola tenis
setiap 3 bulan pada anak usia
- mampu menyusun kubus satu tingkat.
beruur kurang dari 24 bulan dan
A : Masalah Teratasi
setiap 6 bulan pada anak umur 24
sampai 71 di Pelayanan Kesehatan P:
- Lanjutkan pemantauan tumbuh kembang anak
pada usia 24 bulan

Anda mungkin juga menyukai