Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL KEGIATAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KADER PAUD DI DESA TANALUM


KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA

Disusun Oleh :
1. Widya Agustiani (P1337420616004)
2. Larasati Dyah Pertiwi (P1337420616007)
3. Rosy Noor Azizah (P1337420616014)
4. Cicha Setyaningtyas (P1337420616017)
5. Prima Alfianita (P1337420616019)
6. Rizkiana Dwi Saputri (P1337420616021)
7. Muh Alfajar (P1337420616039)
8. M. Sulkhan Hakim (P1337420616048)

PROGRAM STUDI S1 – TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkatrahmat dan


karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal yang berjudul “Pendidikan
Dan Pelatihan Kader Paud Di Desa Tanalum Kecamatan Rembang Kabupaten
Purbalingga”.Tujuan dari pembuatan proposal ini untuk memenuhi tugas kelompok
matakuliah Pemberdayaan Masyarakat dan untuk menambah pengetahuan penulis.
Dengan selesainya makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Budi Widiyanto, MNselaku dosen pembimbing yang telah mendidik dan
membimbing penulis.
2. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Teknik penyusunan proposal ini dibuat ringkas, padat, proposional, dan mudah
dipahami. Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu segala
kritik dan saran akan diterima demi lebih baiknya sajian proposal ini.

Semarang, Agustus 2018

Penulis
A. LATAR BELAKANG

Desa Tanalum merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Rembang


Kabupaten Purbalingga. Desa ini terletak sekitar 3 kilometer dari kecamatan daan
30 kilometer dari pusat kota. Desa Tanalum terdiri dari empat dusun. Dimana dusun
satu dan dua saling bersebelahan sementara dusun tiga dan empat berjarak cukup
jauh. Mayoritas warga berprofesi sebagai petani.
Berdasarkan data yang diperoleh dari desa, sebanyak 30% atau sekitar 350
penduduk merupakan usia 0-6 tahun. Dimana pada usia tersebut merupakan usia
emas tumbuh kembang. Hal ini mejadi salah satu latar belakang pentingnya
pendidikan terhadap anak usia dini.
Menyikapi hal tersebut, mulai tahun 2014, pemerintah desa Tanalum merintis
pendirian lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) jalur nonformal sebagai
upaya penumbuhan dan pengembangan anak usia dini khususnya yang berusia praTK.
PAUD ini menerima peserta didik usia 2 sampai 5 tahun. Diharapkan setelah anak
mengikuti PAUD ini dapat siap masuk sekolah Taman Kanak-Kanak. Tujuan
didirikannya lembaga PAUD ini sesuai dengan isi UU no. 20 tahun 2003, pasal 1,
butir 14 yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Di Desa Tanalum, hanya terdapat satu lembaga pendidikan anak usia dini
(PAUD) yang terletak di dusun satu. Sementara anak usia dini tersebar di dusun satu,
dua, tiga dan empat. Permasalahan ini tentu penting diperhatikan mengingat program
PAUD sangat membantu terhadap pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut.
Dalam perjalanan selama kurang lebih empat tahun, PAUD Desa Tanalum
telah menunjukan suatu kemajuan. Namun tidak menutup kemungkinan adanya
hambatan atau kendala yang dialami. Berdasarkan hasil Focus Group Disscusion
(FGD) yang dilakukan tim pengusul proposal dengan para kader PAUD, ditemukan
beberapa masalah diantaranya, permasalahan pengelolaan oleh kader PAUD,
meliputi penyelenggaraan PAUD yang masih belum melingkupi seluruh dusun yang
ada di Desa Tanalum. Hanya ada satu PAUD yang kebanyakan berisi anak yang
berasal dari dusun satu dan dua. Masih ada dusun tiga dan empat yang memerlukan
kader PAUD. Selain itu masalah lain juga muncul karena kualifikasi tingkat
pendidikan dan latar belakang pendidik PAUD yang kurang memenuhi persyaratan.
Dengan munculnya masalah-masalah tersebut maka diperlukan penambahan
jumlah dan pemberdayaan untuk para kader PAUD di desa Tanalum Kecamatan
Rembang Kabupaten Purbalingga. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh kami
adalah pelatihan kader PAUD.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Secara umum kegiatan Pemberdayaan Kader PAUD di Desa Tanalum Kecamatan
Rembang Kabupaten Purbalingga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan kader PAUD di Desa Tanalum.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan kader PAUD mengenai anatomi dan fisiologi
tubuh manusia
b. Meningkatkan pengetahuan kader PAUD tentang tumbuh kembang pada anak
c. Meningkatkan pengetahuan kader PAUD tentang aktivitas pembelajaran
motorik kasar
d. Meningkatkan pengetahuan kader PAUD tentang bermain pada anak usia dini

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Senin-Kamis, 3-6 September 2018
Tempat : Balai Desa Tanalum

D. SASARAN PROGRAM
Sasaran dari program pedidikan dan pelatihan kader PAUD adalah kader PAUD baru
hasil perekrutan.

E. METODE / STRATEGI PROGRAM


Metode yang digunakan ceramah, demonstrasi dan diskusi.

F. MEDIA
Media yang digunakan yaitu power point pamflet

G. ANGGARAN
Terlampir

H. SUSUNAN PANITIA
Terlampir

I. SUSUNAN ACARA
Terlampir

J. MATERI
Terlampir

K. PENUTUP

Demikian proposal kegiatan ini kami buat. Kami mengharap dukungan dan partisipasi
dari semua pihak. Semoga acara ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Atas
perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terimakasih.
Mengetahui,

Dosen Pembimbing Ketua Panitia

Budi Widiyanto, MN Rizkiana Dwi Saputri

Kepala Desa Tanalum Ketua Jurusan Keperawatan

Priono Putrono, S.Kp, Ns, MKes


Lampiran 1

ANGGARAN DANA

Sumber Dana

Dana PPM Jurusan Keperawatan : 5.000.000

Dana Pendamping : 1.350.000

Pengeluaran

No Rincian Anggaran
1 Kesekretariatan 500.000
2 Bantuan untuk PAUD 1.000.000
3 Konsumsi 1.250.000
4 Honorarium Pemateri (4x500.000) 2.000.000
5 Honorarium Panitia (8x100.000) 800.000
6 Transport Peserta (4x10x20.000) 800.000
Total 6.350.000
Lampiran 2

SUSUNAN PANITIA

Ketua : Rizkiana Dwi Saputri


Wakil ketua : Prima Alfianita
Sekretaris : Rosy Noor Azizah
Bendahara : Widya Agustiani
Sie Acara : Cicha Setyaningtyas
Sie Konsumsi : Larasati Dyah
Sie Perkap : Muh. Alfajar
Sie Dekdok : Muhammad Sulkhan
Lampiran 3

SUSUNAN ACARA

No Waktu Acara Keterangan


Minggu, 2 September 2018
PEREKRUTAN KADER

Senin, 3 September 2018


1 09.00-09.30 Pembukaan Panitia
2 O9.30-09.45 Break Panitia
3 09.45-12.00 Sesi 1 Narasumber
4 12.00-13.00 ISOMA Panitia
5 13.00-15.30 Sesi 2 (Praktika) Narasumber
Selasa, 4 September 2018
1 09.00-12.00 Sesi 1 Narasumber
2 12.00-13.00 ISOMA Panitia
3 13.00-15.30 Sesi 2 (Praktika) Narasumber
Rabu, 5 September 2018
1 09.00-12.00 Sesi 1 Narasumber
2 12.00-13.00 ISOMA Panitia
3 13.00-15.30 Sesi 2 (Praktika) Narasumber
Kamis, 6 September 2018
1 08.00-10.00 Sesi 1 Narasumber
2 10.00-10.15 Break Panitia
3 10.15-12.00 Sesi 2 (Praktika) Narasumber
4 12.00-13.00 ISOMA Panitia
5 13.00-13.30 Pembagian Reward Panitia
6 13.30-14.30 Penutup Panitia

Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap satu bulan sekali pada minggu
ke-4
Lampiran 4

MATERI

Hari pertama : Pengenalan Anatomi Manusia

Pertumbuhan anak diikuti oleh pertumbuhan otak, rangka, otot, sistem syaraf, dan
perkembangan kepribadian. Sistem rangka dan otot sangat memengaruhi kemampuan
motorik anak dalam dalam melakukan sebuah tugas. Sistem otot adalah kumpulan otot-
otot yang memengaruhi gerak manusia sehari-hari. Sistem otot ini merupakan rangkaian
kelompok otot besar dan kecil yang memiliki tugas bergerak sesuai dengan rangsangan
(stimulus) yang dilihat oleh manusia, dan direspon oleh sistem syarafyang kemudian
memerintahkan kelompok otot untuk bekerja melakukan tugai tertentu. Oleh karena itu
stimulus (berupa instruksi verbal dari guru atau bentuk gerakan yang ditampilkan) yang
diterima anak harus sederhana danjelas,sehingga tidak menyebabkan kesalahan gerak
yang dilakukan. pada tahap awal, pemahaman anak terhadap instruksi yang diterima
masih hams membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mampu melaksanakan tugas-
dengan benar. berikut ini adalah gambar yang menunjukkan kelompok otot besar yang
sering digunakan saat melaksanakan kegiatan fisik/ jasmani sebagai aktivitas motorik
kasar.

Gambar rangka tubuh manusia


Hari kedua : Tumbuh Kembang Anak

A. Perkembangan Anak-anak Awal


1) Perkembangan Fisik Pada Masa Kanak-kanak Awal
a. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh


(seperti : pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan
tinggi dan berat, hormon dll), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara
individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan
motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik
(seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya.

Masa kanak-kanak awal terjadi pada rentang usia 2 - 6 tahun, masa ini
sekaligus merupakan masa prasekolah, dimana anak umumnya masuk
Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak. Pada masa kanak-kanak awal,
rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 em setiap tahun, dan be1iambah berat
2,5- 3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai
tujuh kali berat pada waktu lahir.

b. Perkembangan motorik masa kanak-kanak awal

Keterampilan umum yang sering dilakukan anak biasanya


menyangkut keterampilan tangan dan kaki. Keterampilan dalam aktivitas
makan dan berpakaian sendiri biasanya dimulai pada masa bayi dan
disempurnakan pada masa kanak-kanak awal. Kemajuan terbesar
keterampilan berpakaian antara usia 1,5 dan 3,5 tahun. Pada saat anak-anak
mencapai usia TK. mereka sudah harus dapat mandi dan berpakaian sendiri,
mengikat tali sepatu dan menyisir rambut dengan sedikit bantuan atau tanpa
bantuan sama sekali. Antara usia 5 dan 6 tahun sebagian besar anak-anak
sudah pandai melempar dan menangkap bola. Mereka dapat menggunakan
gunting, dapat membentuk tanah liat, bermain membuat kue-kue dan
menjahit, mewarnai dan menggambar dengan pensil atau krayon.

Mereka juga sudah dapat menggambar orang. Keterampilan kaki dapat


dilakuan anak dengan belajar gerakan-gerakan kaki. Antar usia 3 - 4 tahun
anak dapat mempelajari sepeda roda tiga dan berenang. Keterampilan kaki
lain yang dikuasai anak adalah lompat tali, keseimbangan tubuh dalam
berjalan di atas dinding atau pagar, sepatu roda, bermain sepatu es, menari.
Usia 5 atau 6 tahun anak belajar melompot dan berlari cepat, dan mereka
sudah dapat memanjat. lmplikasi pada pendidikan Sebagai pendidik, anak
perlu memperhatikan keseimbangan gizi, agar pertumbuhan anak konsisten
terjamin berjalan baik. Sehubungan dengan perkembangan motorik tangan,
anak dapat dilatih kemandirian yang berkait dengan kehidupan sehari-hari
seperti berpakaian sendiri, mandi sendiri, dan lain sebagainya. Selain itu, anak
dilatih menggunakan gunting, pensil maupim crayon untuk mengembangkan
keterampilan motorik halusnya. Untuk perkembangan motorik kaki, anak
dapat distimulasi dengan permainan sepeda roda tiga, bermain bola, dan
permainan lain yang banyak menagaktifkan kaki.

2) Perkembangan Intelektual pada Masa Kanak-kanak Awal

Pada masa kanak-kanak awal, anak berpikir konvergen menuju ke suatu


jawaban yang paling mungkin dan paling benar terhadap suatu persoalan.
Menurut teori Piaget, anak pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap
perkembangan praoperasional (2 - 7 tahun), istilah praoperasional menunjukkan
pada pengertian belum matangnya cara kerja pikiran. Pemikiran pada tahap
praoperasional masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik, yang sering
dikatakan anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis.

Adapun ciri-ciri berpikir pada tahap praoperasional adalah semakin


berkembangnya fungsi simbolis, tingkah laku imitasi langsung maupun tertunda,
cara berpikirnya masih egosentris, centralized atau terpusat pada satu dimensi
saja, serta cara berpikir yang tak dapat dibalik dan terarah statis. Pada usia ini,
anak (peserta didik) berada dalam periode "praoperasional" yang

Hari ketiga : Aktivitas pembelajaran motorik kasar


A. Hakikat Anak (4K)
a. Keceriaan
b. Kelincahan
c. Keluguan
d. Kejujuran
B. Potensi Bawaan pada Anak
a. Definisi
Berbagai kemampuan yang dimiliki oleh anak yang terbentuk sejak
terjadinya konsepsi dan merupakan warisan genetik yang siap untuk ditumbuh
kembangkan melalui pemberian stimulasi.
b. Dimensi Potensi Bawaan :
1. Dimensi Kejiwaan/Psikis
a. Intelektual
b. Emosional
c. Mental
d. Sosial : Intra/inter personal (moral, spiritual, natural)
2. Dimensi Keragaan/Jasmani
a. Kekuatan
b. Ketahanan
c. Kecepatan
d. Daya ledak
e. Koordinasi
f. Kelincahan
g. Keseimbangan
h. Ketepatan
i. Kelenturan
j. Kecepatan reaksi

C. Fine dan Gross Motori


1. Fine Motor : gerak tubuh yang melibatkan otot-otot kecil
a. Gerakan jari tangan dan kaki
b. Gerakan mimik muka
2. Gross motor : gerak tubuh yang melibatkan otot-otot besar
a. Gerakan otot lengan (melempar, menangkap, memukul, menarik, dll)
b. Gerakan otot tungkai (menendang, berjalan, berlari, melompat, memanjat,
dll)
c. Gerakan otot togok (membungkuk, kayang, dll)
D. Kecerdasan Jamak
a. Belahan otak kiri
 Bahasa  Sain
 Matematika  Menulis
 Visual spasial  Logika
b. Belahan otak kanan
 Musik  Fantasi dan persepsi
 Seni rupa dan tari  Fantasi
 Intra dan inter personal  Kinestetik
 Naturalis

E. Kematangan
1. Filogenetik (Umum)
a. Merayap
b. Merangkak
c. Duduk
d. Berdiri
e. Berjalan Kesempatan Mempercepat
2. Ontogenetik (Khusus) latihan/belajar tumbuh
kembang anak
a. Melempar
b. Menangkap
c. Menulis
d. Menendang
e. Memanjat

F. Fase-fase gerakan
1. Gerak reflek (0-1 tahun) : Respon pada sentuhan sinar, suara, bau, rasa
2. Gerak permulaan (1-2 tahun) : Menggapai, memegang, melepaskan, merayap,
merangkak, duduk, berdiri, berjalan
3. Gerak dasar (2-6 tahun) : Lari, lompat, melempar, menangkap, meniti
balok, menendang
4. Gerak spesialisasi (6-13 tahun) : Smes,blok, skipping, senam, lay up
Hari Keempat : Bermain
A. Apakah bermain itu?
Bermain adalah suatu aktivitas yang langsung, spontan dimana seorang anak
dengan menggunakan orang lain, benda-benda disekitarnya, dengan seriang,
sukarela, imaginatif, dengan menggunakan panca inderanya, tangannya, atau
seluruh anggota tubuhnya.
B. Mengapa anak bermain?
Anak bermain untuk memperoleh suatu cara bereksplorasi dan bereksperimen
tentang dunia di sekitarnya dalam rangka membangun hubungan dengan dunia,
dengan orang lain dan dengan dirinya sendiri.
C. Bagaimana anak bermain?
Anak bermain dengan usianya sendiri, dengan pikirannya sendiri, dengan
perasaannya sendiri, dengan pengertiannya sendiri dan dengan dunianya sendiri.
D. Tahapan Bermain Anak
1. Exploratory Play (1-2 tahun)
2. Competency Play (3-6 tahun)
3. Achievement Play (7-10 tahun)
E. Fungsi Bermain
1. Membentuk aspek kemampuan manusia (human ability aspects)
a. Kognitif
b. Afektif
c. Psikomotor
2. Membentuk aspek kemampuan fisik manusia (human physical aspects)
Sepuluh komponen kemampuan fisik
a. Kekuatan f. Kelenturan
b. Ketahanan g. Koordinasi
c. Daya ledak h. Kelincahan
d. Kecepatan i. Ketepatan
e. Keseimbangan j. Kecepatan reaksi
DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman. 2005. Buku Kuliah Kesehatan Anak. Jakarta : Infomedika.


Gardner, Howard. 2003. Kecerdasan Majemuk. (Terjemahan Drs. Alexander
Sindoro). Batam Centre: Interaksara.
Mulyadi, S., 2004. Bermain dan Kreativitas(Upaya Mengembangkan Kreativitas
Anak Melalui Kegiatan Bermain). Papas Sinar Sinanti : Jakarta

Soetjiningsih.2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto.


Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan anak usia dini,. Jakarta: Kencana Perdana
Media Group.

https://jadibrilian.blogspot.com/2011/11/perkembangan-masa-kanak-kanak-awal-
2-6.html (diakses pada hari Selasa, 28 Agustus 2018)

Anda mungkin juga menyukai