Oleh:
Ayip Abdullah
NIM 1157060011
Laporan individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian
kepada masyarakat di Desa Cukanggenteng Kecamatan Pasirjambu
Kabupaten Bandung dengan judul “Pengenalan Pertanian Modern, Bertani di
Media Polybag Desa Cukanggenteng , kabupaten bandung September 2018.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia
dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Individu KKN
Tahun 2018. Pada kesempatan ini penulis akhirnya dapat menyelesaikan
Laporan Individu KKN Tahun 2018 yang di beri judul “Pengenalan
Pertanian Modern, Bertani di Media Polybag” Desa Cukanggenteng,
Kabupaten Bandung yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
salah satu tugas akhir dari kegiatan pengabdian KKN Sisdamas 2018
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Dalam pembuatan Laporan individu ini penulis banyak mendapat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
ii
Kritik dan saran kami harapkan bagi para pembaca untuk bahan evaluasi
agar laporan ini menjadi lebih baik
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
PROLOG ...................................................................................................... ix
A. Analisis Permasalahan...................................................................... 1
iv
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat ...................................... 12
A. Kesimpulan..................................................................................... 16
B. Rekomendasi .................................................................................. 16
LAMPIRAN................................................................................................. 18
v
Tabel 1. Geografis Desa Cukanggenteng........................................................ 5
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses pencampuran pupuk kandang .......................................... 18
Gambar 2. Bibit sawi yang akan ditanam ..................................................... 18
Gambar 3. Siswa-siswi mengisi media kedalam polybag ............................. 19
Gambar 4. pemberian bibit sawi yang akan ditanam .................................... 19
Gambar 5. proses mengajari cara menanam ................................................. 19
vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
viii
PROLOG
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT., atas rahmat dan inayah – Nya kita
dapat melaksanakan KKN Sisdamas 2018. Shalawat dan salam semoga
selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., keluarga dan
sahabatnya serta para pengikutnya.
Yang saya hormati, kepala desa Cukanggenteng ataupun yang
mewakilinya.
Yang saya hormati para ketua RW di desa Cukanggenteng.
Dan tidak lupa kepada para peserta KKN Sisdamas desa
Cukanggenteng yang saya banggakan dan cintai.
Pengabdian yang dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Gunung Djati Bandung dinamakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN
menggunakan sistem pemberdayaan masyarakat atau disningkat sisdamas.
KKN Sisdamas 2018 berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Dimana
dalam praktiknya bersumber dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat. Mahasiswa dalam KKN Sisdamas ini berperan sebagai
fasilitator bagi masyarakat. Kadang, materi yang dipelajari mahasiswa
diperkuliahan berbeda dengan fakta lapangan yang berkembang
dimasyarakat. Bisa saja, di perkuliahan baik, dimasyarakat kurang baik.
Begitu pun sebaliknya.
Dengan adanya KKN Sisdamas ini, saya harap keberadaan
mahasiswa KKN bisa dirasakan oleh masyarakat. Mencari potensi yang ada
di desa Cukanggenteng ini, dan memberdayakannya dengan baik.
Pemberdayaan masyarakat tergantung pada kesepakatan antara mahasiswa
dan masyarakat. Mau dibawa kemana nantinya potensi yang ada ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kegiatan KKN Sisdamas 2018.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Permasalahan
Kuliah kerja nyata lahir dari mahasiswa dalam pembangunan dan
muncul dari kesadaran bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana dapat bekerja
dan memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan sebagian waktu
belajarnya keluar dari ruang kuliah dan perpustakaan untuk belajar di
lapangan. Pada tahun akademik 2017-2018, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung melalui lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
menyelenggarkan Kuliah Kerja Nyata berbasis pemberdayaan masyarakat
atau di sebut KKN Sisdamas. Sejak tahun 1980-an KKN UIN SGD Bandung
telah banyak melakukan pembinaan, pembelajaran dan advokasi terhadap
masyarakat sebagai induk lahirnya perguruan tinggi keagamaan islam. Dari
tahun ke tahun, pola manajemen dan tujuan KKN senantiasa dilakukan
perubahan guna menyahuti kebutuhan masyarakat agar kehadiran perguruan
tinggi memberi manfaat yang luhur.
Pada kegiatan KKN kali ini, penulis mendapat bagian untuk mengabdi
di Kabupaten Bandung, Kecamatan Pasirjambu Desa Cukanggenteng,
tepatnya di Dusun empat yaitu Cimala, Bojongnangka, dan Ciberecek
Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan di setiap RT, didapati
berbagai masalah yang sangat mendasar, diantaranya permasalahan di bidang
pertanian dan bidang lingkungan hidup.
Permasalahan di bidang pertanian yang dijumpai di Di Dusun empat
Desa Cukanggenteng adalah sebagai berikut:
a) Kurangnya kompetensi para petani, sehingga perlu adanya
peningkatkan;
b) Kurangnya penyuluhan bidang pertanian, khususnya alternatif
pertanian pada musim kemarau.
1
b) Belum tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai;
c) Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang; dan
d) Belum adanya pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk program
kawasan rumah pangan atau pemanfaatan lahan pekarangan untuk
budidaya tanaman sayuran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi di Desa Cukanggenteng, permasalahan
yang terjadi adal masih sering terjadi kekurangan air pada saat musim
kemarau dan belum adanya pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk
program kawasan rumah pangan atau pemanfaatan lahan pekarangan untuk
budidaya tanaman sayuran, sehingga perlu adanya penyuluhan pertanian
modern yang memanfaatkan media polybag.
2
- Terbentuknya beragam keterampilan yang dimiliki
mahasiswa untuk melaksanakan progeam-program
pemberdayaan dan pembangunan.
- Member pengalaman kepada mahasiswa agar menjadi
seoranag fasilitator, innovator, motivator, dan Problem
solver.
b. Masyarakat dan Pemerintah
- Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga kerja untuk
merencanakan serta melaksanakan pengembangan
masyarakat.
- Meningkatnya kemampuan berfikir, bersikap, dan
bertindak dalam menyelesaikan permasalahan.
- Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan
dalam pemberdayaan daerah.
- Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat.
c. Perguruan Tinggi
- Perkembangan Ipteks di UIN Sunan Gunng Djati akan
memperoleh umpan balik berdasarkan hasil
pemberdayaan masyarakat.
- UIN SGD Bandung dapat menjalin kerjasama dengan
instansi pemerintah ata lembaga lainnya dalam
pengembangan ipteks.
D. Metode Pengabdian
Dengan berbagai permasalahan dari hasil analisis diatas maka dapat
dibuat suatu rencana program kerja yang berorientasi pada permasalahan
tersebut. Metode atau tahapan yang akan dilakukan berdasarkan
permasalahan yaitu dengan menggunakan metode teknik penyuluhan
demonstrasi yaitu metode dan teknik penyuluhan pertanian yang dilakukan
dengan cara peragaan. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksud agar
memperlihatkan suatu inovasi baru kepada sasaran secara nyata atau konkret.
Melalui kegiatan demonstrasi sasaran (audience) diajarkan mengenai
keterampilan, memperagakan cara kerja teknik-teknik baru termasuk
keunggulannya untuk menyempurnakan cara lama.
Dalam penyuluhan pertanian dikenal ada dua macam
demonstrasi, yaitu 1) demonstrasi cara, dan 2) demonstrasi hasil.
Demonstrasi yang kami gunakan yaitu demonstrasi cara. Demonstrasi ini
mempertunjukkan suatu cara kerja baru atau suatu cara lama tetapi dilakukan
dengan lebih baik.
3
E. Kerangka Pemecahan Masalah
Kendala utama pertanian yang terdapat di desa Cukanggenteng
adalah masih terjadi kekurangan air pada saat musim kemarau dikarenakan
sumber air yang terbatas, dari dampak ini petani di desa Cukanggenteng
setiap musim kemarau mereka berhenti bertani karena apabila memaksakan
mereka yakin akan merugi. Untuk memecahkan masalah ini penulis merasa
diperlukan adanya suatu hal yang belum dilakukan oleh petani desa
Cukanggenteng seperti memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Monografi Desa
Dinamika pembangunan masyarakat Desa Cukaggenteng
menunjukkan pertumbuhan yang positif, ditandai keberhasilan
pembangunan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Memasuki era globalisasi dan seiring dengan semakin meningkatnya
pengetahuan masyarakat akan hak-haknya, serta meningkatnya
kebtuhan semakin kompleks merupakan tantangan bagi pemerintah
daerah untuk meningkatkan capaian hasil pembangunan. Untuk
mengantisipasi berbagai permasalahan, tantangan serta
perkembangan di massa kini dan massa depan diperlukan
perencanaan yang jelas terarah dan partisipatif.
Kondisi yang diharapkan di massa depan tidak terlepas
dari pencapaian sasaran sasaran dan tujuan-tujuan pembangunan
secara efektif. Seiring dengan itu, upaya secara terus menerus tetap
diarahkan untuk mengatasi tantangan dan hambatan pembangunan
desa guna mewujudkan kondisi yang diharapkan dan kondisi saat ini
merupakan modal dasar atau bahan untuk perencanaan yang akan
menentukan keberhasilan.
Desa Cukanggenteng adalah salah satu desa yang paling dekat
wilayahnya dengan Kantor Pemeerintah Kabupaten Bandung
disbanding dengan Desa lainnya di wilayah Kecamatan Pasirjambu.
1. Kondisi geografis
Tabel 1. Geografis Desa Cukanggenteng
5
Selatan
A. Batas Wilayah
Sebelah Utara Kecamatan Soreang Desa
Sukajadi
Sebelah Timur Kecamatan Pasirjambu
Desa Cibodas
Sebelah Selatan Kecamatan Cangkuang
Desa Banasari
Sebelah Barat Kecamatan Pasirjambu
Desa Cikoneng
B. Luas Wilayah
Tanah Sawah 131.200 Ha
Sawah Irigasi Teknis 117.000 Ha
Sawah Irigasi ½ Teknis 10.200 Ha
Sawah tadah Hujan 4000 Ha
Tanah Kering 687.562 Ha
Tegalan/Kebun 131.200 Ha
Permukiman 195.000 Ha
Pekarangan 82.162 Ha
Pengangonan 400.000 Ha
Tanah Fasilitas Umum 25.526 Ha
Lapang 4.176 Ha
Pemakaman Umum 4.000 Ha
Tanah Bengkok 17.350 Ha
Tanah Kas Desa - Ha
Perdagangan - Ha
Fasilitas Pendidikan - Ha
Fasilitas Ibadah - Ha
Fasilitas Kesehatan - Ha
C. Iklim
Curah Hujan 1043 Mm/Tahun
Jumlah bulan hujan 3 Bulan
Suhu rata-rata 32-35°C
D. Tofografi
Ketinggian 1050 Mdpl
Bentang Wilayah
Dataran Rendah 117 Ha
Aliran Sungai 4 Ha
Dataran Tinggi/Pegunungan 20 Ha
Letak
6
Kawasan Pertokoan 12 Ha
Kawasan Campuran 4 Ha
Kawasan Wisata 49 Ha
E. Orbitase
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan ± 3 Km
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten ± 9 Km
Jarak ke Ibu Kota Provinsi ± 30 Km
2. Potensi SDM
Jumlah Penduduk 6562 Jiwa
a) Laki-laki 3.355 Jiwa
b) Perempuan 3.206 Jiwa
Jumlah KK 2.010 KK
Jumlah KK Miskin KK
Kepadatan Penduduk Jiwa/Ha
Kelompok Umur :
a. 0-7 Tahun 1.143 Jiwa
b. 8-14 Tahun 1.071 Jiwa
c. 15-25 Tahun 2.210 Jiwa
d. 26-44 Tahun 1.087 Jiwa
e. 45-64 Tahun 847 Jiwa
f. 65-74 Tahun 154 Jiwa
g. 75 Tahun Keatas 50 Jiwa
Jumlah Penduduk menurut Pendidikan
a. S3/Sederajat 6 Jiwa
b. S2/Sederajat 6 Jiwa
c. S1/Sederajat 51 Jiwa
d. D3/Sederajat 36 Jiwa
e. D2/Sederajat 12 Jiwa
f. D1/Sederajat 7 Jiwa
g. SLTA 530 Jiwa
h. SLTP 780 Jiwa
i. SD 2310 Jiwa
j. Tidak tamat SD 286 Jiwa
k. Belum tamat SD 915 Jiwa
l. TK 153 Jiwa
m. Tidak sekolah 35 Jiwa
n. Belum Sekolah 645 Jiwa
Jumlah Penduduk menurut mata pencaharian
a. PNS 14 Jiwa
b. TNI/POLRI 14 Jiwa
7
c. Pegawai Swasta 45 Jiwa
d. Wiraswasta/Pedagang 463 Jiwa
e. Peternak 97 Jiwa
f. Tani 760 Jiwa
g. Bidan Swasta 5 Jiwa
h. Montir 5 Jiwa
i. Pengrajin Industri Rumah 247 Jiwa
Tangga
j. Buruh Tani 378 Jiwa
k. Buruh Migrant - Jiwa
l. Pensiunan 14 Jiwa
m. Jasa 16 Jiwa
3. Potensi Kelembagaan
Pemerintahan Desa
a. Kepala Desa 1 Orang
b. Sekretaris 1 Orang
c. Bendahara 1 Orang
d. Kepala Urusan 3 Orang
e. Kepala Seksi 3 Orang
f. Kepala Dusun 4 Orang
Bpd
Jumlah Anggota 10 Orang
Lembaga Kemasyarakatan
a. LPMD 7 Orang
b. PKK Orang
c. Posyandu 13 Orang
d. Rukun Warga 13 Orang
e. Rukun Tetangga 43 Orang
f. Karang Taruna 7 Orang
g. Kelompok Tani Kelompok
Organisasi keagamaan
a. MUI Desa 1 Orang
b. Badan Kemakmuran Mesjid 13 Mesjid
4. Potensi Srana Dan Prasarana
a. Infrastruktur
Panjang jalan aspal Meter
Panjang jalan Rabat beton Meter
Panjang jalan Paving block Meter
Panjang jalan tanah Meter
Jembatan beton Unit
8
Drainase Meter
SPAL Meter
Irigrasi Meter
b. Prasarana Olahraga
Lapang Sepak Bola - Lokasi
Lapang Volley ball 1 Lokasi
Meja Ping pong 2
Arung Jeram 1
c. Prasarana Kesehatan
Poskesdes Unit
Posyandu 13 Unit
Bidan Desa 1 Orang
d. Prasarana Peribadatan
Mesjid Unit
Mushola Unit
e. Air Minum
Sumur Gali 2750 Unit
Sumur Pompa - Unit
Pelanggan PAM 450
Menggunakan Mata Air 220
Air Penampung Hujan 1325
f. Sanitasi
Jamban Kamunal Unit
Jamban Pribadi Unit
g. Pertanian
Sawah Padi Ha
Irigrasi Ha
5. Sarana Dan Prasarana Pemerintah Desa
Balai Desa 1 Unit
Aula Desa 1 Unit
Kendaraan Sepeda Motor Unit
2. Sosial Budaya
Adat istiadat Desa
A. Adat yang berkaitan dengan siklus hidup
Kelahiran:
Sebelum kelahiran (semassa hamil) ada tradisi 4 bulanan dan 7 bulanan.
9
Setelah kelahiran ada tradisi marasan (7 atau 40 hari setelah kelahiran) dan
akekah
Sunatan :
Gusaran
Pernikahan :
Lamaran
Pinton
Siraman
Buka Pintu
Sawer
Rapalan
Kematian :
Nyusur Tanah
Tahlil Setelah 3,7,40,100 hari kematian dan mendak (setelah 1 tahun)
Nadran
B. Adat Tentang Sopan Santun
Menghormati dan selalu mendahulukan yang lebih tua
Memberi salam bila bertemu dan bertamu
Memohon ijin bila lewat atau mendahului (mengucap kata punten)
10
- Meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan kepada warga
masyarakat
- Meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi warga desa dengan
perbaikan prasarana dan sarana ekonomi.
- Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan guna peningkatan
sumber daya manusia Desa Cukanggenteng.
11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN
12
b. Pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Media yang
digunakan merupakan bahan hasil peternakan yang dilakukan oleh
masyarakat desa cukanggenteng.
2. Siapkan terpal dilahan terbuka untuk mencampurkan tanah dan
pupuk kandang kambing.
3. Campurkan tanah dan pupuk kandang kambing dengan
perbandingan 1:1.
4. Selanjutnya lubangi polybag minimal dua buah.
5. Isi plastik polybag dengan tanah yang sudah dicampurkan dengan
pupuk kandang kambing tadi hingga hampir penuh sisakan sekitar
10 cm.
6. Siram polybag dengan air hngga kapasitas lapang atau sampai air
keluar dari lubang polybag.
7. Selanjutnya lubangi dengan jari sedalam 5 cm kemudia masukan
bibit tanaman sawi kemudian tutup kembali hingga tanaman dapat
berdiri dengan tegak.
8. Bertanam di media polybag telah selesai , lakukan kembali pada
polybag lainnya hingga halaman rumah penuh.
13
Penggunaan bahan bahan organik ini sebenarnya memiliki
banyak jenis Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik
umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari
tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu. Penggunaan
bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibandingkan dengan
bahan anorganik. Hal itu dikarenakan bahan organik sudah mampu
menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organik juga
memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga
sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air
yang tinggi.
Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam
di antaranya arang, cacahan pakis, kompos, mosS, sabut kelapa, pupuk
kandang, dan humus. Namun bahan organik yang dipakai adalah kotoran
yang merupakan limbah hasil ternak yang bisa dimanfaatkan. Dari uraian
diatas, bahan organik ini dapat mencukupi kebutuhan unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman.
14
Sulitnya mendapatkan dokumentasi yang dapat menunjang data
wawancara, selain itu anak-yang susah diatur sehingga materi tidak
tersampai kan semuanya.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengabdian kepada masyarakat Desa Cukanggenteng
Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertanian modern yang dilakukan pada media polybag ini dapat menjadi
solusi yang tepat yang bisa dilakukan oleh masyarakat Desa Cukanggenteng
pada musim kemarau karena tidak memerlukan air yang banyak dan lahan
yang luas sehingga dapat meningkatkan mobilitas dan produktifitas petani di
Desa Cukanggenteng pada musim kemarau, dan hasol limbah hasil dapat
digunakan sehingga dapat mengurami pencemaran lingkungan.
B. Rekomendasi
Untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani serta
keberhasilan dalam bertani pada musim kemarau diperlukan adanya irigasi
yang lebih baik dan pemanfaatan air pada musim penghujan sehingga pada
saat musim kemarau air bisa digunakan untuk kegiatan bertani dan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arsip Monografi Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu Kabupaten
Bandung.
Susanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan &
Pengembangannya. Kanisius. Yogyakarta.
Winarso, Sugeng. 2005. Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas
Tanah. Gava Media. Yogyakarta.
17
LAMPIRAN
18
Gambar 3. Siswa-siswi mengisi media
kedalam polybag
19