Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN INDIVIDUAL

KKN TAHUN 2018

PENGENALAN PERTANIAN MODERN,


BERTANI DI MEDIA POLYBAG

Oleh:
Ayip Abdullah
NIM 1157060011

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian
kepada masyarakat di Desa Cukanggenteng Kecamatan Pasirjambu
Kabupaten Bandung dengan judul “Pengenalan Pertanian Modern, Bertani di
Media Polybag Desa Cukanggenteng , kabupaten bandung September 2018.

Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian kepada


Masyarakat-LP2M UIN SGD
Bandung

Drs. Wiryo Setiana M. Si. Dr. H.Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.


NIP. 196408131994031004 M,Si.
NIP.197210302001121002

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia
dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Individu KKN
Tahun 2018. Pada kesempatan ini penulis akhirnya dapat menyelesaikan
Laporan Individu KKN Tahun 2018 yang di beri judul “Pengenalan
Pertanian Modern, Bertani di Media Polybag” Desa Cukanggenteng,
Kabupaten Bandung yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
salah satu tugas akhir dari kegiatan pengabdian KKN Sisdamas 2018
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Dalam pembuatan Laporan individu ini penulis banyak mendapat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. H. Mahmud M.Si selaku Rektor UIN Sunan Gunung Djati


Bandung.
2. Drs. Wiryo M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
membimbing, memberikan arahan dalam proses KKN Sisdamas
2018.
3. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururei, S.S, M.Ag selaku ketua LP2M UIN
Sunan Gunung Djati Bandung.
4. Bapa Hilman selaku Kepala Desa yang telah menerima dengan penuh
kehangat dan kepercayaan untuk dapat KKN di Desa Cukanggenteng.
5. Seluruh Pegawai beserta Jajaran Kantor Desa Cukanggenteng.
6. Orang tua dan adik tersayang yang selalu melimpahkan segala do’a,
semangat dan dukungannya yang tiada henti baik moril maupun
materil serta kepercayaan yang luar biasa terhadap penulis.
7. Kawan-kawan seperjuangan KKN 389 Anwar, Elma, Endang, Amel,
Dewi, Tara, Aulia, Nada, Mirsal, Fikri, Reni,dan Ibnu yang selalu
memberikan keceriaan, kehangatan dan semangat untuk melewati
hari demi hari di Desa Cukanggenteng serta teman-teman KKN se
Desa Cukanggenteng yang sulit ditulis satu persatu.
8. Pak Ajiz yang telah menjadi sosok kaka selama di Desa
Cukanggenteng.
9. Masyarakat Desa Cukanggenteng yang menerima penulis dengan
hangat.

Semoga amal baik mereka semua mendapatkan balasan yang


setimpal dan berlipat ganda dari Allah SWT Aamiin. Laporan ini telah ditulis
dengan sebaik- baiknya baik dari penulisan maupun informasi yang
disampaikan, mudah –mudahan laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.

ii
Kritik dan saran kami harapkan bagi para pembaca untuk bahan evaluasi
agar laporan ini menjadi lebih baik

Bandung, 15 September 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ............................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii

RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................... viii

PROLOG ...................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Analisis Permasalahan...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 2

D. Metode Pengabdian .......................................................................... 3

E. Kerangka Pemecahan Masalah......................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ................... 5

A. Monografi Desa ................................................................................ 5

1. Kondisi geografis .......................................................................... 5

2. Sosial Budaya ............................................................................... 9

Visi dan Misi Desa .................................................................................... 10

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN ........................ 12

iv
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat ...................................... 12

B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat ........................................... 13

C. Faktor Pendukung dan Penghambat ............................................... 14

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 16

A. Kesimpulan..................................................................................... 16

B. Rekomendasi .................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 17

LAMPIRAN................................................................................................. 18

v
Tabel 1. Geografis Desa Cukanggenteng........................................................ 5

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses pencampuran pupuk kandang .......................................... 18
Gambar 2. Bibit sawi yang akan ditanam ..................................................... 18
Gambar 3. Siswa-siswi mengisi media kedalam polybag ............................. 19
Gambar 4. pemberian bibit sawi yang akan ditanam .................................... 19
Gambar 5. proses mengajari cara menanam ................................................. 19

vii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Ayip Abdullah,2018. “Pengenalan Pertanian Modern, Bertanam di


Media Polybag“ Desa Cukanggenteng, Bandung. Di bawah bimbingan
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Drs. Wiryo M.Si.

Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Mayarakat (KKN Sisdamas)


merupakan kegiatan pembelajaran mahasiswa yang mengintegrasikan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di daerah tertentu untuk turut
melakukan pemberdayaan masyarakat dengan prinsip pembangunan
partisipatif, demokratis dan berkelanjutan. KKN Sisdamas dilaksanakan di
Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa pada pertanian di Desa
Cukanggenteng, permasalahan yang terjadi adalah masih ada terjadinya
kekurangan air pada musim kemarau. Berdasarkan hal tersebut maka
program yang dilaksanakan yaitu Pengenalan Pertanian Modern, Bertani di
Media Polybag di Desa Cukanggenteng sabar untuk mengetahui sejauh mana
kesesuaian antara pelaksanaan dengan pedoman progam tersebut di lakukan
penyuluhan kepada pelajar Madrasah Diniyah. Metode yang digunakan yaitu
metode demonstrasi dan wawancara.

Kata Kunci : Desa Cukanggenteng, KKN Sisdamas, Pertanian Modern,


Polybag.

viii
PROLOG
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT., atas rahmat dan inayah – Nya kita
dapat melaksanakan KKN Sisdamas 2018. Shalawat dan salam semoga
selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., keluarga dan
sahabatnya serta para pengikutnya.
Yang saya hormati, kepala desa Cukanggenteng ataupun yang
mewakilinya.
Yang saya hormati para ketua RW di desa Cukanggenteng.
Dan tidak lupa kepada para peserta KKN Sisdamas desa
Cukanggenteng yang saya banggakan dan cintai.
Pengabdian yang dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Gunung Djati Bandung dinamakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN
menggunakan sistem pemberdayaan masyarakat atau disningkat sisdamas.
KKN Sisdamas 2018 berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Dimana
dalam praktiknya bersumber dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat. Mahasiswa dalam KKN Sisdamas ini berperan sebagai
fasilitator bagi masyarakat. Kadang, materi yang dipelajari mahasiswa
diperkuliahan berbeda dengan fakta lapangan yang berkembang
dimasyarakat. Bisa saja, di perkuliahan baik, dimasyarakat kurang baik.
Begitu pun sebaliknya.
Dengan adanya KKN Sisdamas ini, saya harap keberadaan
mahasiswa KKN bisa dirasakan oleh masyarakat. Mencari potensi yang ada
di desa Cukanggenteng ini, dan memberdayakannya dengan baik.
Pemberdayaan masyarakat tergantung pada kesepakatan antara mahasiswa
dan masyarakat. Mau dibawa kemana nantinya potensi yang ada ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kegiatan KKN Sisdamas 2018.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Dosen Pembimbing Lapangan

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Permasalahan
Kuliah kerja nyata lahir dari mahasiswa dalam pembangunan dan
muncul dari kesadaran bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana dapat bekerja
dan memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan sebagian waktu
belajarnya keluar dari ruang kuliah dan perpustakaan untuk belajar di
lapangan. Pada tahun akademik 2017-2018, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung melalui lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
menyelenggarkan Kuliah Kerja Nyata berbasis pemberdayaan masyarakat
atau di sebut KKN Sisdamas. Sejak tahun 1980-an KKN UIN SGD Bandung
telah banyak melakukan pembinaan, pembelajaran dan advokasi terhadap
masyarakat sebagai induk lahirnya perguruan tinggi keagamaan islam. Dari
tahun ke tahun, pola manajemen dan tujuan KKN senantiasa dilakukan
perubahan guna menyahuti kebutuhan masyarakat agar kehadiran perguruan
tinggi memberi manfaat yang luhur.
Pada kegiatan KKN kali ini, penulis mendapat bagian untuk mengabdi
di Kabupaten Bandung, Kecamatan Pasirjambu Desa Cukanggenteng,
tepatnya di Dusun empat yaitu Cimala, Bojongnangka, dan Ciberecek
Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan di setiap RT, didapati
berbagai masalah yang sangat mendasar, diantaranya permasalahan di bidang
pertanian dan bidang lingkungan hidup.
Permasalahan di bidang pertanian yang dijumpai di Di Dusun empat
Desa Cukanggenteng adalah sebagai berikut:
a) Kurangnya kompetensi para petani, sehingga perlu adanya
peningkatkan;
b) Kurangnya penyuluhan bidang pertanian, khususnya alternatif
pertanian pada musim kemarau.

c) Masih sering terjadi kekurangan air pada saat musim kemarau


dikarenakan sistem irigasi yang belum tertata; dan

Permasalahan di bidang lingkungan hidup yang dijumpai di Desa


Ganjarsabar adalah sebagai berikut:
a) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan
lingkungan;

1
b) Belum tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai;
c) Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang; dan
d) Belum adanya pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk program
kawasan rumah pangan atau pemanfaatan lahan pekarangan untuk
budidaya tanaman sayuran.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi di Desa Cukanggenteng, permasalahan
yang terjadi adal masih sering terjadi kekurangan air pada saat musim
kemarau dan belum adanya pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk
program kawasan rumah pangan atau pemanfaatan lahan pekarangan untuk
budidaya tanaman sayuran, sehingga perlu adanya penyuluhan pertanian
modern yang memanfaatkan media polybag.

C. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
- Menerapkan atau memanfaatkan Ipteks secara mltidisipliner
bagi kepentingan masyarakat.
- Meningkatkan interaksi, pemahaman dan kepedulian
mahasiswa dari berbagai prodi dalam memberdayakan
masyarakat.
- Menerapkan beragam keterampilan memecahkan masalah
berbasis kompetensi prodi, terpadu, dan interdisipliner yang
menekankan pada pemberdayaan masyarakat.
- Mendorong mahasiswa peserta KKN untuk berperan menjadi
Fasilitator, Motivator, Problem Solvers dan konsultan yang
professional berlandaskan Pengabdian kepada Masyarakat.
- Membantu penyelenggaraan program pemerintah dalam
bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan pembangnan,
memberikan dukungan rill terhadap peningkatan IPM,
menjalin kemitraan peningkatan akses, mut, relevansi, dan
daya saing serta akuntabilitas penyelenggaraan KKN.
2. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
- Memperdalam penghayatan dan pengalaman mahasiswa
tentang kehidupan di masyarakat.
- Terbentknya sikap rasa cinta, kepedulian sosial, dan
tanggng jawaab mahasiswa terhadap kamajuan
masyarakat.

2
- Terbentuknya beragam keterampilan yang dimiliki
mahasiswa untuk melaksanakan progeam-program
pemberdayaan dan pembangunan.
- Member pengalaman kepada mahasiswa agar menjadi
seoranag fasilitator, innovator, motivator, dan Problem
solver.
b. Masyarakat dan Pemerintah
- Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga kerja untuk
merencanakan serta melaksanakan pengembangan
masyarakat.
- Meningkatnya kemampuan berfikir, bersikap, dan
bertindak dalam menyelesaikan permasalahan.
- Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan
dalam pemberdayaan daerah.
- Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat.
c. Perguruan Tinggi
- Perkembangan Ipteks di UIN Sunan Gunng Djati akan
memperoleh umpan balik berdasarkan hasil
pemberdayaan masyarakat.
- UIN SGD Bandung dapat menjalin kerjasama dengan
instansi pemerintah ata lembaga lainnya dalam
pengembangan ipteks.

D. Metode Pengabdian
Dengan berbagai permasalahan dari hasil analisis diatas maka dapat
dibuat suatu rencana program kerja yang berorientasi pada permasalahan
tersebut. Metode atau tahapan yang akan dilakukan berdasarkan
permasalahan yaitu dengan menggunakan metode teknik penyuluhan
demonstrasi yaitu metode dan teknik penyuluhan pertanian yang dilakukan
dengan cara peragaan. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksud agar
memperlihatkan suatu inovasi baru kepada sasaran secara nyata atau konkret.
Melalui kegiatan demonstrasi sasaran (audience) diajarkan mengenai
keterampilan, memperagakan cara kerja teknik-teknik baru termasuk
keunggulannya untuk menyempurnakan cara lama.
Dalam penyuluhan pertanian dikenal ada dua macam
demonstrasi, yaitu 1) demonstrasi cara, dan 2) demonstrasi hasil.
Demonstrasi yang kami gunakan yaitu demonstrasi cara. Demonstrasi ini
mempertunjukkan suatu cara kerja baru atau suatu cara lama tetapi dilakukan
dengan lebih baik.

3
E. Kerangka Pemecahan Masalah
Kendala utama pertanian yang terdapat di desa Cukanggenteng
adalah masih terjadi kekurangan air pada saat musim kemarau dikarenakan
sumber air yang terbatas, dari dampak ini petani di desa Cukanggenteng
setiap musim kemarau mereka berhenti bertani karena apabila memaksakan
mereka yakin akan merugi. Untuk memecahkan masalah ini penulis merasa
diperlukan adanya suatu hal yang belum dilakukan oleh petani desa
Cukanggenteng seperti memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

A. Monografi Desa
Dinamika pembangunan masyarakat Desa Cukaggenteng
menunjukkan pertumbuhan yang positif, ditandai keberhasilan
pembangunan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Memasuki era globalisasi dan seiring dengan semakin meningkatnya
pengetahuan masyarakat akan hak-haknya, serta meningkatnya
kebtuhan semakin kompleks merupakan tantangan bagi pemerintah
daerah untuk meningkatkan capaian hasil pembangunan. Untuk
mengantisipasi berbagai permasalahan, tantangan serta
perkembangan di massa kini dan massa depan diperlukan
perencanaan yang jelas terarah dan partisipatif.
Kondisi yang diharapkan di massa depan tidak terlepas
dari pencapaian sasaran sasaran dan tujuan-tujuan pembangunan
secara efektif. Seiring dengan itu, upaya secara terus menerus tetap
diarahkan untuk mengatasi tantangan dan hambatan pembangunan
desa guna mewujudkan kondisi yang diharapkan dan kondisi saat ini
merupakan modal dasar atau bahan untuk perencanaan yang akan
menentukan keberhasilan.
Desa Cukanggenteng adalah salah satu desa yang paling dekat
wilayahnya dengan Kantor Pemeerintah Kabupaten Bandung
disbanding dengan Desa lainnya di wilayah Kecamatan Pasirjambu.

1. Kondisi geografis
Tabel 1. Geografis Desa Cukanggenteng

1. Potensi Sumberdaya Alam


Nama Desa Desa Cukanggenteng
Kecamatan Pasirjambu
Kabupaten Bandung
Provinsi Jawa Barat
Titik Koordinat 107°14′ 107.56" Bujur
Timur, 6°49’7°18” Lintang

5
Selatan
A. Batas Wilayah
 Sebelah Utara Kecamatan Soreang Desa
Sukajadi
 Sebelah Timur Kecamatan Pasirjambu
Desa Cibodas
 Sebelah Selatan Kecamatan Cangkuang
Desa Banasari
 Sebelah Barat Kecamatan Pasirjambu
Desa Cikoneng
B. Luas Wilayah
 Tanah Sawah 131.200 Ha
Sawah Irigasi Teknis 117.000 Ha
Sawah Irigasi ½ Teknis 10.200 Ha
Sawah tadah Hujan 4000 Ha
 Tanah Kering 687.562 Ha
Tegalan/Kebun 131.200 Ha
Permukiman 195.000 Ha
Pekarangan 82.162 Ha
Pengangonan 400.000 Ha
 Tanah Fasilitas Umum 25.526 Ha
Lapang 4.176 Ha
Pemakaman Umum 4.000 Ha
Tanah Bengkok 17.350 Ha
Tanah Kas Desa - Ha
Perdagangan - Ha
Fasilitas Pendidikan - Ha
Fasilitas Ibadah - Ha
Fasilitas Kesehatan - Ha
C. Iklim
Curah Hujan 1043 Mm/Tahun
Jumlah bulan hujan 3 Bulan
Suhu rata-rata 32-35°C
D. Tofografi
 Ketinggian 1050 Mdpl
 Bentang Wilayah
Dataran Rendah 117 Ha
Aliran Sungai 4 Ha
Dataran Tinggi/Pegunungan 20 Ha
 Letak

6
Kawasan Pertokoan 12 Ha
Kawasan Campuran 4 Ha
Kawasan Wisata 49 Ha
E. Orbitase
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan ± 3 Km
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten ± 9 Km
Jarak ke Ibu Kota Provinsi ± 30 Km
2. Potensi SDM
 Jumlah Penduduk 6562 Jiwa
a) Laki-laki 3.355 Jiwa
b) Perempuan 3.206 Jiwa
 Jumlah KK 2.010 KK
 Jumlah KK Miskin KK
 Kepadatan Penduduk Jiwa/Ha
 Kelompok Umur :
a. 0-7 Tahun 1.143 Jiwa
b. 8-14 Tahun 1.071 Jiwa
c. 15-25 Tahun 2.210 Jiwa
d. 26-44 Tahun 1.087 Jiwa
e. 45-64 Tahun 847 Jiwa
f. 65-74 Tahun 154 Jiwa
g. 75 Tahun Keatas 50 Jiwa
 Jumlah Penduduk menurut Pendidikan
a. S3/Sederajat 6 Jiwa
b. S2/Sederajat 6 Jiwa
c. S1/Sederajat 51 Jiwa
d. D3/Sederajat 36 Jiwa
e. D2/Sederajat 12 Jiwa
f. D1/Sederajat 7 Jiwa
g. SLTA 530 Jiwa
h. SLTP 780 Jiwa
i. SD 2310 Jiwa
j. Tidak tamat SD 286 Jiwa
k. Belum tamat SD 915 Jiwa
l. TK 153 Jiwa
m. Tidak sekolah 35 Jiwa
n. Belum Sekolah 645 Jiwa
 Jumlah Penduduk menurut mata pencaharian
a. PNS 14 Jiwa
b. TNI/POLRI 14 Jiwa

7
c. Pegawai Swasta 45 Jiwa
d. Wiraswasta/Pedagang 463 Jiwa
e. Peternak 97 Jiwa
f. Tani 760 Jiwa
g. Bidan Swasta 5 Jiwa
h. Montir 5 Jiwa
i. Pengrajin Industri Rumah 247 Jiwa
Tangga
j. Buruh Tani 378 Jiwa
k. Buruh Migrant - Jiwa
l. Pensiunan 14 Jiwa
m. Jasa 16 Jiwa
3. Potensi Kelembagaan
 Pemerintahan Desa
a. Kepala Desa 1 Orang
b. Sekretaris 1 Orang
c. Bendahara 1 Orang
d. Kepala Urusan 3 Orang
e. Kepala Seksi 3 Orang
f. Kepala Dusun 4 Orang
 Bpd
Jumlah Anggota 10 Orang
 Lembaga Kemasyarakatan
a. LPMD 7 Orang
b. PKK Orang
c. Posyandu 13 Orang
d. Rukun Warga 13 Orang
e. Rukun Tetangga 43 Orang
f. Karang Taruna 7 Orang
g. Kelompok Tani Kelompok
 Organisasi keagamaan
a. MUI Desa 1 Orang
b. Badan Kemakmuran Mesjid 13 Mesjid
4. Potensi Srana Dan Prasarana
a. Infrastruktur
 Panjang jalan aspal Meter
 Panjang jalan Rabat beton Meter
 Panjang jalan Paving block Meter
 Panjang jalan tanah Meter
 Jembatan beton Unit

8
 Drainase Meter
 SPAL Meter
 Irigrasi Meter
b. Prasarana Olahraga
 Lapang Sepak Bola - Lokasi
 Lapang Volley ball 1 Lokasi
 Meja Ping pong 2
 Arung Jeram 1
c. Prasarana Kesehatan
 Poskesdes Unit
 Posyandu 13 Unit
 Bidan Desa 1 Orang
d. Prasarana Peribadatan
 Mesjid Unit
 Mushola Unit
e. Air Minum
 Sumur Gali 2750 Unit
 Sumur Pompa - Unit
 Pelanggan PAM 450
 Menggunakan Mata Air 220
 Air Penampung Hujan 1325
f. Sanitasi
 Jamban Kamunal Unit
 Jamban Pribadi Unit
g. Pertanian
 Sawah Padi Ha
 Irigrasi Ha
5. Sarana Dan Prasarana Pemerintah Desa
 Balai Desa 1 Unit
 Aula Desa 1 Unit
 Kendaraan Sepeda Motor Unit

2. Sosial Budaya
Adat istiadat Desa
A. Adat yang berkaitan dengan siklus hidup
Kelahiran:
Sebelum kelahiran (semassa hamil) ada tradisi 4 bulanan dan 7 bulanan.

9
Setelah kelahiran ada tradisi marasan (7 atau 40 hari setelah kelahiran) dan
akekah
Sunatan :
Gusaran
Pernikahan :
Lamaran
Pinton
Siraman
Buka Pintu
Sawer
Rapalan
Kematian :
Nyusur Tanah
Tahlil Setelah 3,7,40,100 hari kematian dan mendak (setelah 1 tahun)
Nadran
B. Adat Tentang Sopan Santun
Menghormati dan selalu mendahulukan yang lebih tua
Memberi salam bila bertemu dan bertamu
Memohon ijin bila lewat atau mendahului (mengucap kata punten)

Visi dan Misi Desa


VISI
"Cukanggenteng Berseri"
(Bersih, Relegius, Sejahtera, Rapi, dan Indah)
"Terwujudnya masyarakat Desa Cukanggenteng yang Bersih, Relegius,
Sejahtera, Rapi dan Indah melalui Akselerasi Pembangunan yang berbasis
Keagamaan, Budaya Hukum dan Berwawasan Lingkungan dengan
berorentasi pada peningkatan Kinerja Aparatur dan Pemberdayaan
Masyarakat"
MISI
Misi dan Program Desa Cukanggeteng
Dan untuk melaksanakan visi Desa Cukanggenteng dilaksanakan misi dan
program sebagai berikut:
1. Pembangunan Jangka Panjang
- Melanjutkan pembangunan desa yang belum terlaksana.
- Meningkatkan kerjasama antara pemerintah desa dengan lembaga desa
yang ada.
- Meningkatkan kesejahtraan masyarakat desa dengan meningkatkan
sarana dan prasarana ekonomi warga.
2. Pembangunan Jangka Pendek
- Mengembangkan dan Menjaga serta melestarikan ada istiadat desa
terutama yang telah mengakar di desa Cukanggenteng.

10
- Meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan kepada warga
masyarakat
- Meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi warga desa dengan
perbaikan prasarana dan sarana ekonomi.
- Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan guna peningkatan
sumber daya manusia Desa Cukanggenteng.

11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN

A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat


Pelaksanaan Program penyuluhan dan pengenalan pertanian di Desa
Cukanggenteng mengenai pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk
pertanian menggunakan media polybag sebagai salah satu bentuk pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan melalui beberapa tahapan.
1. Tahapan observasi merupakan tahapan awal dari kegiatan Pelaksanaan
Program penyuluhan pertanian. Dalam melakukan observasi terdapat dua
cara yang dilakukan, yaitu.
a. Observasi lapangan
Observasi lapangan dilakukan berupa kegiatan pengamatan
secara langsung terhadap kondisi alam dan kondisi masyarakat.
b. wawancara
Wawancara merupakan kegiatan penggalian informasi
terhadap warga masyarakat secara langsung.
2. Arahan dan Pengenalan penyuluhan pertanian untuk memanfaatkan lahan
pekarangan rumah dengan cara bertani menggunakan media polybag.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan segala perihal mengenai
pertanian modern yang tidak harus dilakukan lahan pertanian.
3. Pelaksanaan menanam pertanian menggunakan media polybag
Setelah mengetahui menanam di media polybag adalah salah satu
pertanian modern dan mengetahui keuntungan yang akan diperoleh, maka
tahap selanjutnya adalah pelaksanaan. Kegiatan ini merupakan bentuk
stimulasi dalam mengaplikasikan dari yang telah dipaparkan kepada
masyarakat sekitar. Pelaksanaan ini mencakup beberapa kegiatan, antara
lain:
a. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan antara lain:
1. Pupuk kotoran kambing kering 1 karung
2. Tanah 1 karung
3. Bibit tanaman sawi var. dora
4. Polybag 100 buah
5. Air
6. Gunting

12
b. Pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Media yang
digunakan merupakan bahan hasil peternakan yang dilakukan oleh
masyarakat desa cukanggenteng.
2. Siapkan terpal dilahan terbuka untuk mencampurkan tanah dan
pupuk kandang kambing.
3. Campurkan tanah dan pupuk kandang kambing dengan
perbandingan 1:1.
4. Selanjutnya lubangi polybag minimal dua buah.
5. Isi plastik polybag dengan tanah yang sudah dicampurkan dengan
pupuk kandang kambing tadi hingga hampir penuh sisakan sekitar
10 cm.
6. Siram polybag dengan air hngga kapasitas lapang atau sampai air
keluar dari lubang polybag.
7. Selanjutnya lubangi dengan jari sedalam 5 cm kemudia masukan
bibit tanaman sawi kemudian tutup kembali hingga tanaman dapat
berdiri dengan tegak.
8. Bertanam di media polybag telah selesai , lakukan kembali pada
polybag lainnya hingga halaman rumah penuh.

B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat


Pengenalan pertanian modern, bertanam di media plybag ini
merupakan suatu program yang didasarkan pada permasalahan
kondisi lingkungan dan pemanfaatan limbah ternak yang ada di
masyarakat. Bertani di media polybag ini diharapkan dapat
membuat masyarakat Desa Cukanggenteng kembali
melakukan kegiatan bertani sehingga setidaknya ada
kegiatan bertani yang dilakukan dan menghasilkan pada
musim kemarau. Bertani menggunakan media polybag ini
cukup ekonomis karena menggunakan alat dan bahan yang
bisa didapatkan disekitar rumah dan tidak memerlukan lahan
yg luas yang memerlukan banyak air sehingga bisa lebih
menghemat penggunaan air. Pengenalan bertani di media
polybag ini diberikan kepada siswa-siswi MD Al-Ikhlas
yang mana diharapkan siswa-siswi MD tersebut dapat
melakukannya dihalaman rumah sendiri yang kemudian
dapat memotivasi dan mengajari orang tuanya yang
selanjutnya akan dikembangkan bertani dihalaman
rumahnya.

13
Penggunaan bahan bahan organik ini sebenarnya memiliki
banyak jenis Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik
umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari
tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu. Penggunaan
bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibandingkan dengan
bahan anorganik. Hal itu dikarenakan bahan organik sudah mampu
menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organik juga
memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga
sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air
yang tinggi.

Bahan organik akan mengalami proses pelapukan atau dekomposisi


yang dilakukan oleh mikroorganisme. Melalui proses tersebut, akan
dihasilkan karbondioksida (CO2), air(H2O), dan mineral. Mineral yang
dihasilkan merupakan sumber unsur hara yang dapat diserap tanaman
sebagai zat makanan. Namun, proses dekomposisi yang terlalu cepat dapat
memicu kemunculan bibit penyakit. Untuk menghindarinya, media tanam
harus sering diganti. Oleh karena itu, penambahan unsur hara sebaiknya
harus tetap diberikan sebelum bahan media tanam tersebut mengalami
dekomposisi.

Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam
di antaranya arang, cacahan pakis, kompos, mosS, sabut kelapa, pupuk
kandang, dan humus. Namun bahan organik yang dipakai adalah kotoran
yang merupakan limbah hasil ternak yang bisa dimanfaatkan. Dari uraian
diatas, bahan organik ini dapat mencukupi kebutuhan unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat


Dalam pelaksanaannya, sebuah program tidak terlepas dari faktor
penghambat dan pendukung. Beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan
program kerja, yaitu:
Adanya dukungan dari pihak dosen pembimbing laporan KKN
Jurusan Agroteknologi dalam menentukan tema laporan hingga
terselenggaranya kegiatan program kerja dan teman-teman KKN yang
mendung terselenggaranya program kerja.
Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan program kerja,
yaitu:

14
Sulitnya mendapatkan dokumentasi yang dapat menunjang data
wawancara, selain itu anak-yang susah diatur sehingga materi tidak
tersampai kan semuanya.

15
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pengabdian kepada masyarakat Desa Cukanggenteng
Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertanian modern yang dilakukan pada media polybag ini dapat menjadi
solusi yang tepat yang bisa dilakukan oleh masyarakat Desa Cukanggenteng
pada musim kemarau karena tidak memerlukan air yang banyak dan lahan
yang luas sehingga dapat meningkatkan mobilitas dan produktifitas petani di
Desa Cukanggenteng pada musim kemarau, dan hasol limbah hasil dapat
digunakan sehingga dapat mengurami pencemaran lingkungan.

B. Rekomendasi
Untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani serta
keberhasilan dalam bertani pada musim kemarau diperlukan adanya irigasi
yang lebih baik dan pemanfaatan air pada musim penghujan sehingga pada
saat musim kemarau air bisa digunakan untuk kegiatan bertani dan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.

16
DAFTAR PUSTAKA
Arsip Monografi Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu Kabupaten
Bandung.
Susanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan &
Pengembangannya. Kanisius. Yogyakarta.
Winarso, Sugeng. 2005. Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas
Tanah. Gava Media. Yogyakarta.

17
LAMPIRAN

Gambar 1. Proses pencampuran


pupuk kandang

Gambar 2. Bibit sawi yang akan


ditanam

18
Gambar 3. Siswa-siswi mengisi media
kedalam polybag

Gambar 4. pemberian bibit sawi yang akan ditanam

Gambar 5. proses mengajari cara


menanam

19

Anda mungkin juga menyukai