Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan pujadan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang metode pembelajaran coaching.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerimasegala saran dan kritik dari poembaca
agar kami dapat memperbaiki makalh ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang “ Metode Pembelajaran Coaching” dapat memberi manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Definisi .........................................................................................................3
B. Manfaat dan tujuan .......................................................................................4
C. Proses ...........................................................................................................6
D. Teknik ..........................................................................................................7
E. Peran coach dan coachee .............................................................................8
F. Pemeran dalam kegiatan coaching ...............................................................9
G. Melakukan coaching ..................................................................................10
A. Kesimpulan ................................................................................................12
B. Saran ...........................................................................................................12
i
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayana kesehatan yang bermutu dalah pelayanan yang dapat
meningkatkan kepuasan masyrakat,dalam penyeleggaraannya sesuai degan
standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan. Pasien atau masyarakat
melihat layanan kesehatan yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan
yang dapat memenuhi kebutuhan dan diselenggarakan dengan cara yang
sopan dan santun, tepat waktu tanggap dan mampu menyembuhkan keluhan.
1
untuk meningkatkan kualitas sumber daya dalam bidang kesehatan yang pada
akhirnya akan meningkatkan kualitas asuhan kesehatan yang diberikan pada
pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
Coaching atau pelatihan adalah sebuah proses membimbing. Coaching
merupakan bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa yang bertujuan
untuk melatih dan memperkenalkan kondisi kerja dan membantu untuk
mengatasi hambatan-hambatan dalam mencapai prestasi kerja atau
kompetensi yang maksimal.1
Coaching merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang dapat membuat
orang lain tumbuh dan berkembang. Karena melalui proses ini membuat
orang lain menemukan kekuatan, kelemahan yang terdapat pada dirinya
secara sadar tanpa tekanan dari orang lain sehingga pada akhirnya dia dapat
menentukan target dan cara mencapainya. 2
Coaching merupakan salah satu pendekatan yang dalam beberapa tahun
belakangan ini telah membuktikan keberhasilannya dalam membantu
mempercepat transformasi dan pencapaian Goal baik individu, kelompok
maupun organisasi. Beberapa pemahaman mengenai Coaching : 3
1. Coaching adalah suatu bentuk kemitraan dengan klien dalam proses
pemikiran dan kreatifitas yang menginspirasi mereka untuk
memaksimalkan potensi mereka baik pribadi maupun profesional
(International Coach Federation).
2. Adalah suatu kerjasama kolaboratif berdasarkan solution-
focused, results oriented dan systematic process di mana Coach
memfasilitasi peningkatan kinerja, pengalaman, kemandirian dan
pertumbuhan pribadi sang Coachee/Client (Association for Coaching).
3. Coaching adalah aktifitas untuk membantu individu atau kelompok,
disebut sebagai klien atau mentee atau Coachee, melalui proses
pencapaian Goal atas kebutuhan pribadi atau profesional.
4. Coaching memungkinkan klien baik individu maupun
organisasi untuk mencapai potensi terbaik mereka sepenuhnya.
3
5. Coaching adalah proses yang dirancang dengan memanfaatkan
percakapan terfokus untuk menciptakan kondisi untuk meningkatkan
pertumbuhan individu, tindakan terarah, dan perbaikan berkelanjutan.
Hal ini dirancang untuk membantu klien fokus pada apa yang mereka
perlu dilakukan dalam mencapai tujuan mereka.
6. Coaching pada dasarnya adalah tentang membantu orang
memunculkan potensi terbaik mereka dengan membantu mereka untuk
menemukan hal-hal yang menjadi hambatan mereka dan membantu
menemukan cara mereka.
Untuk memperjelas perbedaan Coaching dengan praktisi lain, dapat
diilustrasikan dengan menggunakan metafor/analogi “kehamilan”: 4
4
2. Coaching atau pembinaan dapat memberdayakan mahasiswa,
sehingga pembimbing lebih mudah mendelegasikan tugasnya.
3. Coaching atau pembinaan dapat mendorong mahasiswa dalam
mencapai hasil yang sesuai dengan keinginan pembimbing.
4. Coaching/ pembinaan meningkatkan komitmen mahasiwa untuk
berhasil karena mereka paham ”how” dan “what”. Mahasiswa
menjadi lebih paham poin-poin penting dari tindakan yang
dilakukannya.
5. Coaching meningkatkan motivasi dan inisiatif mahasiswa karena
dalam proses coaching pembimbing mahasiswa di lapangan
memberikan umpan balik.
6. Coaching/ pembinaan dapat meningkatkan kualitas kinerja
mahasiswa dengan melakukan koreksi atas cara kerja yang kurang
efektif.
7. Coaching menilai kemajuan pembelajaran klinik.
5
Tujuan coaching adalah untuk membantu seseorang
(guru/karyawan) untuk mengatasi masalah kinerja yang dikarenakan
kurangnya pengetahuan dan keterampilan. 2
C. Proses 3
Proses coaching adalah untuk menetapkan dan menjelaskan arah
dan tujuan serta untuk mengembangkan rencana-rencana kerja untuk
mencapai tujuan. Selain itu dijelaskan juga satu pengertian mengenai hal-
hal yang penting dalam kehidupan dan bahwa kita diberikan kemampuan
untuk mengambil dan melaksanakan tanggung jawab yang telah diberikan:
membangun and melakukan setiap rencana kerja. Secara sederhana proses
coaching akan membantu untuk menciptakan visi yang terbaik dan terbaru
yang dimiliki; dalam rangka mencapai suatu keberhasilan. Dimana
keberhasilan adalah saat kita dapat mencapai tujuan secara kontinyu.
Orang yang sedang di coaching atau coachee, akan diarahkan
untuk membahas secara terperinci dimulai dari tujuan re-evaluasi
pekerjaan saat itu, siapa dan bagaimana keberadaan coachee, apa dan
dimana yang menjadi prioritas dan coachee akan diarahkan untuk
menyadari untuk membuat satu keputusan tentang masa depan. Dengan
bantuan seorang personal coach maka seorang coachee akan semakin
mempertajam kehidupan personalnya, dan dia akan lebih efektif di dalam
menyelesaikan segala persoalan kehidupannya.
Proses coaching pada intinya adalah suatu percakapan, dialog
antara seseorang dengan orang yang meng coach. Di dalam konteks
pendekatan hasil (results oriented) yang produktif, seorang coach akan
melibatkan si coachee untuk membicarakan sesuatu yang sudah diketahui.
Pada kenyataannya seorang coachee sudah memiliki semua jawaban
terhadap semua pertanyaan,apakah itu sudah ditanyakan atau belum
ditanyakan. Tetapi sang coaching memiliki bantuan yang penting,
dukungan dan memberikan semangat (encouragement) untuk menemui
6
dan menemukan jawaban-jawaban tersebut, yang akan mengarahkan
coachee bertanya dengan benar dan setuju dengan jawaban yang diberikan.
Seorang Coach akan membantu coachee di dalam suatu proses
pembelajaran, tetapi coach bukanlah seorang guru dan tidak perlu untuk
mengetahui bagaimana mengerjakan sesuatu dengan lebih baik daripada
yang dikerjakan coachee. Tetapi yang terpenting adalah seorang coach
akan lebih mengobservasi mengenai pola, menetapkan tahap-tahap
tindakan / action yang lebih baik yang akan dikerjakan. Dimana proses ini
melibatkan proses pembelajaran melalui berbagai teknik coaching seperti:
mendengarkan (listening), refleksi (reflecting), menanyakan pertanyaan
dan menyediakan informasi. Terakhir, yang paling penting , seorang coach
akan menolong coachee untuk menjadi seorang yang mampu mengkoreksi
dirinya sendiri dan membangkitkan diri sendiri. Dengan demikian dia
dapat belajar untuk memperbaiki sikap dan tingkah lakunya,
membangkitkan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawabannya.
D. Teknik
7
membicarakan mengenai semua yang ada dalam kehidupan mereka.
Seorang coach akan bisa membangun suatu kepercayaan dengan
coachee dengan menjadi seorang pendengar yang aktif yang mau
memberikan perhatian pada saat mereka berbicara. Dengan perlakuan
ini orang-orang akan merasa dihargai. Namun begitu, harus dipastikan
coach tahu mengendalikan pembicaraan-pembicaraan yang tidak
relevan sehingga pembicaraan menjadi produktif.
3. Alat-alat peraga (Visual aids)
Dapatkah kita mengikuti penjelasan mengenai langkah-langkah yang
cukup banyak yang harus dikerjakan dengan hanya mendengarkan
instruksi saja? Kalau saya terus terang tidak bisa. Seseorang akan
lebih cepat proses pembelajarannya dengan memberikan penjelasan
dengan menggunakan alat-alat peraga yang bisa langsung dilihat
seperti: illustrasi, gambar, data-data statistic dan lain-lain.
4. Dibuat sederhana (Keep it simple)
Di dalam suatu program coaching, tidak perlu dijelaskan segala hal
secara panjang lebar. Untuk mempercepat proses pembelajaran harus
digunakan bagian yang sederhana dimana coachee dapat dengan
mudah mengerti.
5. Langsung kepada sasaran (Get straight to the point)
Bagian ini sangat membantu pada saat proses coaching dilakukan
dengan adanya keterbatasan waktu. Daripada memberikan
pendahuluan yang terlalu panjang dan membosankan, lebih
baiklangsung menuju sasaran sehingga dapat menghemat waktu.
8
keterampilan secara lengkap dan akurat. Penampilan yang tidak sesuai
standar dapat menghasilkan hal-hal yang tidak sesuai standar pula.
2. Peranan peserta dalam pelatihan
Para peserta secara aktif dilibatkan dalam proses belajar mengajar
dan diaktifkan untuk menyumbangkan pengetahuan mereka tentang
topik yang sedang didiskusikan. Keberhasilan pendekatan ini tergantung
pada kemauan para peserta untuk secara aktif mengambil bagian dalam
kegiatan pelatihan dan saling bertukar pengalaman dan pengetahuan
dengan peserta lainnya dalam kelompok.3
Observer :
9
G. Melakukan Coaching
Sebuah standard pelayanan yang sudah disepakati dan disetujui, akan
segera diterapkan disetiap departemen terkait. Untuk itu, standard pelayanan
perlu disosialisasikan dan diajarkan kepada pihak-pihak terkait tersebut.
Sosialisasi standard pelayanan ini dilakukan lewat proses coaching baik
secara individu maupun kelompok.
Langkah-langkah coaching5
1. Persiapan
2. Pelaksanan
3. Praktek Mandiri
Tahap 1 persiapan
Tahap 2 pelaksanaan
10
3. Menjelaskan pentingnya melaksanakan standard pelayanan secara
konsisten
4. Membaca seluruh standard pelayanan yang ada secara lengkap
5. Menguraikan apa maksud dari setiap standard pelayanan
b. SHOW (tunjukkan/demonstrasikan)
1. Memberikan contoh/peragaan terhadap setiap standard pelayanan
2. Ulangi penjelasan maupun peragaan secara beberapa kali
11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13