Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan pujadan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang metode pembelajaran coaching.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerimasegala saran dan kritik dari poembaca
agar kami dapat memperbaiki makalh ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang “ Metode Pembelajaran Coaching” dapat memberi manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Palu, 15 september 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1

DAFTAR ISI ............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................3

A. Latar belakang ..............................................................................................3


B. Rumusan masalah.........................................................................................4
C. Tujuan ..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Definisi .........................................................................................................3
B. Manfaat dan tujuan .......................................................................................4
C. Proses ...........................................................................................................6
D. Teknik ..........................................................................................................7
E. Peran coach dan coachee .............................................................................8
F. Pemeran dalam kegiatan coaching ...............................................................9
G. Melakukan coaching ..................................................................................10

BAB III PENUTUP ...............................................................................................12

A. Kesimpulan ................................................................................................12
B. Saran ...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iii

i
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayana kesehatan yang bermutu dalah pelayanan yang dapat
meningkatkan kepuasan masyrakat,dalam penyeleggaraannya sesuai degan
standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan. Pasien atau masyarakat
melihat layanan kesehatan yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan
yang dapat memenuhi kebutuhan dan diselenggarakan dengan cara yang
sopan dan santun, tepat waktu tanggap dan mampu menyembuhkan keluhan.

Pengelolaan sumberdaya manusia di bidang kesehatan dikatakan


baik apabila pimpinan dan manajemen memiliki kemampuan dalam
melakukan pengawasan dan bimbingan serta memberikan perhatian secara
penuh terhadap apa yang ditugaskan dan apa yang menjadi tanggung jawab
bawahannya, memperbaiki apa yang perlu diperbaiki atas hasil kerja yang
telah dilakukan dengan cara yang lebih profesional. Salah satu metode yang
dapat digunakan oleh seorang manajer untuk melakukan bimbingan adalah
dengan coaching.
Bimbingan merupakan proses pembelajaran untuk mengembangkan
kapasitas seseorang, yang umum digunakan dalam bidang profesionalisme
seseorang dalam bidang pekerjaannya. Bimbingan juga merupakan bentuk
kegiatan untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan
profesional berdasarkan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Coaching
banyak digunakan dalam manajemen untuk meningkatkan kemampuan
profesional individu-individu dalam rumah sakit atau tempat pelayanan
kesehatan. Seseorang yang melakukan coaching disebut coach (fasilitator)
dan orang yang dibimbing disebut coachee (peserta). Tujuan yang diperoleh
dari coaching pada umumnya untuk meningkatkan kinerja individu itu
sendiri. Orang yang melakukan coaching terikat dalam satu kerjasama yang
baik dengan coacheenya sehingga melalui proses ini terjalin sebuah
kedekatan dan saling pengertian yang lebih mendalam. Coaching dapat
dikatakan sebagai suatu metode pembelajaran yang dapat dikembangkan

1
untuk meningkatkan kualitas sumber daya dalam bidang kesehatan yang pada
akhirnya akan meningkatkan kualitas asuhan kesehatan yang diberikan pada
pasien.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi coaching ?


2. Sebutkan Manfaat dan tujuan penbelajaran metode coaching?
3. Bagaimana Proses pembelajaran metode coaching?
4. Bagaimana Teknik pembelajaran metode coaching?
5. Apa Peran coach dan coachee?
6. Siapa Pemeran dalam kegiatan coaching?
7. Bagamana Melakukan coaching?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi coaching .


2. Untuk mengetahui Manfaat dan tujuan penbelajaran metode coaching.
3. Untuk mengetahui Proses pembelajaran metode coaching.
4. Untuk mengetahui Teknik pembelajaran metode coaching.
5. Untuk mengetahui Peran coach dan coachee.
6. Untuk mengetahui Pemeran dalam kegiatan coaching.
7. Untuk mengetahui Melakukan coaching.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi
Coaching atau pelatihan adalah sebuah proses membimbing. Coaching
merupakan bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa yang bertujuan
untuk melatih dan memperkenalkan kondisi kerja dan membantu untuk
mengatasi hambatan-hambatan dalam mencapai prestasi kerja atau
kompetensi yang maksimal.1
Coaching merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang dapat membuat
orang lain tumbuh dan berkembang. Karena melalui proses ini membuat
orang lain menemukan kekuatan, kelemahan yang terdapat pada dirinya
secara sadar tanpa tekanan dari orang lain sehingga pada akhirnya dia dapat
menentukan target dan cara mencapainya. 2
Coaching merupakan salah satu pendekatan yang dalam beberapa tahun
belakangan ini telah membuktikan keberhasilannya dalam membantu
mempercepat transformasi dan pencapaian Goal baik individu, kelompok
maupun organisasi. Beberapa pemahaman mengenai Coaching : 3
1. Coaching adalah suatu bentuk kemitraan dengan klien dalam proses
pemikiran dan kreatifitas yang menginspirasi mereka untuk
memaksimalkan potensi mereka baik pribadi maupun profesional
(International Coach Federation).
2. Adalah suatu kerjasama kolaboratif berdasarkan solution-
focused, results oriented dan systematic process di mana Coach
memfasilitasi peningkatan kinerja, pengalaman, kemandirian dan
pertumbuhan pribadi sang Coachee/Client (Association for Coaching).
3. Coaching adalah aktifitas untuk membantu individu atau kelompok,
disebut sebagai klien atau mentee atau Coachee, melalui proses
pencapaian Goal atas kebutuhan pribadi atau profesional.
4. Coaching memungkinkan klien baik individu maupun
organisasi untuk mencapai potensi terbaik mereka sepenuhnya.

3
5. Coaching adalah proses yang dirancang dengan memanfaatkan
percakapan terfokus untuk menciptakan kondisi untuk meningkatkan
pertumbuhan individu, tindakan terarah, dan perbaikan berkelanjutan.
Hal ini dirancang untuk membantu klien fokus pada apa yang mereka
perlu dilakukan dalam mencapai tujuan mereka.
6. Coaching pada dasarnya adalah tentang membantu orang
memunculkan potensi terbaik mereka dengan membantu mereka untuk
menemukan hal-hal yang menjadi hambatan mereka dan membantu
menemukan cara mereka.
Untuk memperjelas perbedaan Coaching dengan praktisi lain, dapat
diilustrasikan dengan menggunakan metafor/analogi “kehamilan”: 4

1. Terapis; akan mengolah apa yang menyebabkan ibu hingga ingin


menghentikan kehamilannya.
2. Counsellor; akan mendengarkan kecemasan ibu mengenai
kehamilannya.
3. Mentor; akan berbagi tips berdasarkan pengalamannya kehamilan.
4. Konsultan; akan memberikan saran dan nasehat bagaimana sebaiknya
ibu dalam memelihara kehamilan.
5. Coach; akan menyemangati dan mendukung ibu untuk memelihara
kehamilannya

B. Manfaat dan Tujuan


Manfaat coaching antara lain 1 :
1. Coaching dapat membantu meningkatkan keterampilan mahasiswa
sehingga pekerjaan jadi lebih mudah. Ketika mahasiswa tidak tahu
apa yang harus dia lakukan karena pengalamannya yang minim,
maka dia perlu di coach. Pembimbing perlu menjelaskan step by
step cara melakukan pekerjaan atau suatu tindakan. Tidak bisa
melulu menuntut hasil akhir.

4
2. Coaching atau pembinaan dapat memberdayakan mahasiswa,
sehingga pembimbing lebih mudah mendelegasikan tugasnya.
3. Coaching atau pembinaan dapat mendorong mahasiswa dalam
mencapai hasil yang sesuai dengan keinginan pembimbing.
4. Coaching/ pembinaan meningkatkan komitmen mahasiwa untuk
berhasil karena mereka paham ”how” dan “what”. Mahasiswa
menjadi lebih paham poin-poin penting dari tindakan yang
dilakukannya.
5. Coaching meningkatkan motivasi dan inisiatif mahasiswa karena
dalam proses coaching pembimbing mahasiswa di lapangan
memberikan umpan balik.
6. Coaching/ pembinaan dapat meningkatkan kualitas kinerja
mahasiswa dengan melakukan koreksi atas cara kerja yang kurang
efektif.
7. Coaching menilai kemajuan pembelajaran klinik.

Berikut ini beberapa contoh manfaat yang didapat melalui Coaching 4 :

1. Meningkatkan kinerja organisasi


2. Peningkatan motivasi, moral, dan retensi karyawan
3. Meningkatkan Produktifitas dan Komunikasi organisasi
4. Organizational Alignment dan Leadership Empowerment
5. Membangun kepercayaan diri dan kompetensi.
6. Meningkatkan keunggulan individu dan team
7. Mengembangkan komitmen yang tinggi untuk tujuan bersama.
8. Meningkatkan Fokus pada Goal setting and Goal achievement
9. Memotivasi tim dan individu serta memelihara semangat kerja
individu dan team
10. Menyelaraskan Nilai individu dengan nilai-nilai organisasi.

5
Tujuan coaching adalah untuk membantu seseorang
(guru/karyawan) untuk mengatasi masalah kinerja yang dikarenakan
kurangnya pengetahuan dan keterampilan. 2

C. Proses 3
Proses coaching adalah untuk menetapkan dan menjelaskan arah
dan tujuan serta untuk mengembangkan rencana-rencana kerja untuk
mencapai tujuan. Selain itu dijelaskan juga satu pengertian mengenai hal-
hal yang penting dalam kehidupan dan bahwa kita diberikan kemampuan
untuk mengambil dan melaksanakan tanggung jawab yang telah diberikan:
membangun and melakukan setiap rencana kerja. Secara sederhana proses
coaching akan membantu untuk menciptakan visi yang terbaik dan terbaru
yang dimiliki; dalam rangka mencapai suatu keberhasilan. Dimana
keberhasilan adalah saat kita dapat mencapai tujuan secara kontinyu.
Orang yang sedang di coaching atau coachee, akan diarahkan
untuk membahas secara terperinci dimulai dari tujuan re-evaluasi
pekerjaan saat itu, siapa dan bagaimana keberadaan coachee, apa dan
dimana yang menjadi prioritas dan coachee akan diarahkan untuk
menyadari untuk membuat satu keputusan tentang masa depan. Dengan
bantuan seorang personal coach maka seorang coachee akan semakin
mempertajam kehidupan personalnya, dan dia akan lebih efektif di dalam
menyelesaikan segala persoalan kehidupannya.
Proses coaching pada intinya adalah suatu percakapan, dialog
antara seseorang dengan orang yang meng coach. Di dalam konteks
pendekatan hasil (results oriented) yang produktif, seorang coach akan
melibatkan si coachee untuk membicarakan sesuatu yang sudah diketahui.
Pada kenyataannya seorang coachee sudah memiliki semua jawaban
terhadap semua pertanyaan,apakah itu sudah ditanyakan atau belum
ditanyakan. Tetapi sang coaching memiliki bantuan yang penting,
dukungan dan memberikan semangat (encouragement) untuk menemui

6
dan menemukan jawaban-jawaban tersebut, yang akan mengarahkan
coachee bertanya dengan benar dan setuju dengan jawaban yang diberikan.
Seorang Coach akan membantu coachee di dalam suatu proses
pembelajaran, tetapi coach bukanlah seorang guru dan tidak perlu untuk
mengetahui bagaimana mengerjakan sesuatu dengan lebih baik daripada
yang dikerjakan coachee. Tetapi yang terpenting adalah seorang coach
akan lebih mengobservasi mengenai pola, menetapkan tahap-tahap
tindakan / action yang lebih baik yang akan dikerjakan. Dimana proses ini
melibatkan proses pembelajaran melalui berbagai teknik coaching seperti:
mendengarkan (listening), refleksi (reflecting), menanyakan pertanyaan
dan menyediakan informasi. Terakhir, yang paling penting , seorang coach
akan menolong coachee untuk menjadi seorang yang mampu mengkoreksi
dirinya sendiri dan membangkitkan diri sendiri. Dengan demikian dia
dapat belajar untuk memperbaiki sikap dan tingkah lakunya,
membangkitkan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawabannya.

D. Teknik

Teknik yang efektif bisa digunakan untuk mempercepat proses


pembelajaran, teknik yang terbaik adalah dengan memiliki koneksi dengan
coachee dan dengan teknik yang sederhana (simple). Di bawah ini adalah
beberapa tips untuk mengaktifkan teknik coaching 3 :

1. Menjadi contoh (Lead by example).


Artinya secara sederhana adalah lakukan apa yang kau katakan. Coach
tidak bisa meminta coachee untuk datang tepat waktu, apabila dia
sendiri selalu datang terlambat. Orang-orang akan mengikuti instruksi
kita atau rekomendasi kita jka kita telah mencadi contoh yang baik.
2. Pendengar yang Aktif (Active listening)
Orang-orang pada umumnya senang untuk berbicara. Mereka akan
membicarakan permasalahan mereka, tentang kehidupanya, tentang
karir mereka, tentang anak-anak mereka, dan mereka akan

7
membicarakan mengenai semua yang ada dalam kehidupan mereka.
Seorang coach akan bisa membangun suatu kepercayaan dengan
coachee dengan menjadi seorang pendengar yang aktif yang mau
memberikan perhatian pada saat mereka berbicara. Dengan perlakuan
ini orang-orang akan merasa dihargai. Namun begitu, harus dipastikan
coach tahu mengendalikan pembicaraan-pembicaraan yang tidak
relevan sehingga pembicaraan menjadi produktif.
3. Alat-alat peraga (Visual aids)
Dapatkah kita mengikuti penjelasan mengenai langkah-langkah yang
cukup banyak yang harus dikerjakan dengan hanya mendengarkan
instruksi saja? Kalau saya terus terang tidak bisa. Seseorang akan
lebih cepat proses pembelajarannya dengan memberikan penjelasan
dengan menggunakan alat-alat peraga yang bisa langsung dilihat
seperti: illustrasi, gambar, data-data statistic dan lain-lain.
4. Dibuat sederhana (Keep it simple)
Di dalam suatu program coaching, tidak perlu dijelaskan segala hal
secara panjang lebar. Untuk mempercepat proses pembelajaran harus
digunakan bagian yang sederhana dimana coachee dapat dengan
mudah mengerti.
5. Langsung kepada sasaran (Get straight to the point)
Bagian ini sangat membantu pada saat proses coaching dilakukan
dengan adanya keterbatasan waktu. Daripada memberikan
pendahuluan yang terlalu panjang dan membosankan, lebih
baiklangsung menuju sasaran sehingga dapat menghemat waktu.

E. Peran coach dan coachee


1. Peranan pelatih adalah memfasilitasi terjadinya proses belajar
Pelatih membimbing para peserta ke arah ditemukannya pengetahuan
baru dan didapatkannya keterampilan baru atau perbaikan keterampilan.
Pelatih juga berupaya mempengaruhi sikap peserta dengan berfungsi
sebagai model peran. Sebagai contoh, pelatih hendaknya memperagakan

8
keterampilan secara lengkap dan akurat. Penampilan yang tidak sesuai
standar dapat menghasilkan hal-hal yang tidak sesuai standar pula.
2. Peranan peserta dalam pelatihan
Para peserta secara aktif dilibatkan dalam proses belajar mengajar
dan diaktifkan untuk menyumbangkan pengetahuan mereka tentang
topik yang sedang didiskusikan. Keberhasilan pendekatan ini tergantung
pada kemauan para peserta untuk secara aktif mengambil bagian dalam
kegiatan pelatihan dan saling bertukar pengalaman dan pengetahuan
dengan peserta lainnya dalam kelompok.3

F. Pemeran dalam kegiatan coaching.5


Coachee :
1. Menceritakan masalahnya kepada coach.
2. Masalah disampaikan secara terbuka agar dapat jalan keluarnya.
Coach :
1. Mempunyai kerangka pertanyaan mudah untuk mencapai
GROW.
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas.
3. Tidak secara langsung memberi jalan keluar.
4. Membuat komitmen diakhir kegiatan dengan coachee.
5. Mampu menggunakan bahasa tubuh.

Observer :

1. Membuat rangkuman proses kegiatan coaching.


2. Memaparkan hasil proses.
3. Memberikan pujian dan masukan pada coach dan coachee selesai
proses.

9
G. Melakukan Coaching
Sebuah standard pelayanan yang sudah disepakati dan disetujui, akan
segera diterapkan disetiap departemen terkait. Untuk itu, standard pelayanan
perlu disosialisasikan dan diajarkan kepada pihak-pihak terkait tersebut.
Sosialisasi standard pelayanan ini dilakukan lewat proses coaching baik
secara individu maupun kelompok.

Langkah-langkah coaching5

Agar efektif, perlu dijalankan coaching secara bertahap:

1. Persiapan
2. Pelaksanan
3. Praktek Mandiri

Tahap 1 persiapan

a. Mempersiapkan dan mempelajari standard pelayanan yang akan diberikan


coaching
b. Mengundang peserta yang maksimum 8-10 orang
c. Memberitahukan rencana pelaksanaan coaching kepada para peserta
minimum 5-7 hari sebelumnya (tidak mendadak)
d. Waktu pelatihan yang maksimum 1-2 jam; jika perlu lebih dari 2 jam harap
dijadwalkan pada kesempatan berikutnya

Tahap 2 pelaksanaan

Pelaksanaan coaching yang efektif intinya terdiri dari 3 langkah:

a. TELL (baca dan jelaskan maksudnya)


1. Diawali komunikasi ringan untuk membuat peserta rileks
2. Menekankan kembali pentingnya pelayanan prima, dan salah satu cara
mengimplementasikannya adalah dengan menerapkan standard
pelayanan

10
3. Menjelaskan pentingnya melaksanakan standard pelayanan secara
konsisten
4. Membaca seluruh standard pelayanan yang ada secara lengkap
5. Menguraikan apa maksud dari setiap standard pelayanan

b. SHOW (tunjukkan/demonstrasikan)
1. Memberikan contoh/peragaan terhadap setiap standard pelayanan
2. Ulangi penjelasan maupun peragaan secara beberapa kali

c. DO (latih dan beri masukan)


1. Berikan kesempatan setiap peserta untuk mencoba sendiri satu persatu
2. Ulangi beberapa kali sambil memberikan koreksi dan semangat
3. Pastikan bahwa setiap peserta memahami apa yang telah disampaikan

Tahap 3 praktek mandiri

a. Biarkan peserta mempraktekkan sendiri ditempat kerjanya masing-masing


b. Pantau kemajuan penerapan standard pelayanan, sekaligus berbagai
penyimpangannya
c. Berikan umpan balik dengan pujian, atau koreksi (bila ada) di setiap
momen/kejadian.

11
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Coaching atau pelatihan adalah sebuah proses membimbing. Coaching


merupakan bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa yang bertujuan
untuk melatih dan memperkenalkan kondisi kerja dan membantu untuk
mengatasi hambatan-hambatan dalam mencapai prestasi kerja atau
kompetensi yang maksimal.
Tujuan coaching adalah untuk membantu seseorang (guru/karyawan)
untuk mengatasi masalah kinerja yang dikarenakan kurangnya pengetahuan
dan keterampilan

B. SARAN

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Hadikin R. Effective Coaching in Healthcare. 2004. Elsevier Science :


London.
2. Dewi kurniasari. 2012. Performance coaching. Diakses pada tanggal 5
Desember 2012. Tersedia di :
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/01/24/performance-coaching-1/,
dewi kurnia sari 2012
3. Palimirna. Coaching-metode bimbingan yang efektif. 2009. (diakses pada
tanggal 5 Desember 2012) . Tersedia dari http://www.managementfile.com
4. Pramono S. What is choaching?. 2009. (diakses pada tanggal 5 Desember
2012). Tersedia dari http://www.nlpcoachindonesia.com/coaching/
5. hans achon. 2011. Pelatihan Seminar Interaktif Coaching. Jakarta. Diunduh
pada tanggal 05 Desember 2012. Tersedia di:
http://hanstt.wordpress.com/2012/02/23/coaching/

13

Anda mungkin juga menyukai