Anda di halaman 1dari 5

UAS

MATA KULIAH : ISLAMIC WORLD VIEW


DOSEN PENGAMPU : H. ANIS MALIK THOHA.,LC, MA, PhD

Oleh:
KHALIFAH RETNO DEWI

PROGRAM STUDI MAGISTER BIOMEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2018
1. Islamic word view adalah pandangan hidup yang dimulai dari konsep keesaan
Tuhan (shahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan
manusia di dunia. Sebab shahadah adalah pernyataan moral yang mendorong
manusia untuk melaksanakannya dalam kehidupannya secara menyeluruh.
Cara manusia memandang dan menyikapi apa yang terdapat dalam alam
semesta bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya.
Faktor itu boleh jadi berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tata
nilai masyarakat atau lainnya.
2. Pandangan Islam tentang manusia:
Dalam pandangan Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukalaf,
mukaram, mukhaiyar, dan mujzak. Manusia adalah makhluk yang memiliki
nilai-nilai fitri dan sifat-sifat insaniah, seperti dha’if ‘lemah’ (an-Nisaa’: 28),
jahula ‘bodoh’ (al-Ahzab: 72), faqir ‘ketergantungan atau memerlukan’
(Faathir: 15), kafuuro ‘sangat mengingkari nikmat’ (al-Israa’: 67), syukur (al-
Insaan:3), serta fujur dan taqwa (asy-Syams: 8).
Selain itu, manusia juga diciptakan untuk mengaplikasikan beban-beban
ilahiah yang mengandung maslahat dalam kehidupannya. Ia membawa amanah
ilahiah yang harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Keberadaannya
di alam mayapada memiliki arti yang hakiki, yaitu menegakkan khilafah.
Keberadaannya tidaklah untuk huru-hara dan tanpa hadaf ‘tujuan’ yang
berarti. Perhatikanlah ayat-ayat Qur`aniah di bawah ini.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata:
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(al-Baqarah: 30)
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (adz-Dzariyat: 56)
Manusia adalah makhluk pilihan dan makkhluk yang dimuliakan oleh Allah
SWT dari makhluk-makhluk yang lainnya, yaitu dengan keistimewaan yang
dimilikinya, seperti akal yang mampu menangkap sinyal-sinyal kebenaran,
merenungkannya, dan kemudian memilihnya. Allah SWT telah menciptakan
manusia dengan ahsanu taqwim, dan telah menundukkan seluruh alam baginya
agar ia mampu memelihara dan memakmurkan serta melestarikan
kelangsungan hidup yang ada di alam ini. Dengan akal yang dimilikinya,
manusia diharapkan mampu memilah dan memilih nilai-nilai kebenaran,
kebaikan, dan keindahan yang tertuang dalam risalah para rasul. Dengan
hatinya, ia mampu memutuskan sesuatu yang sesuai dengan iradah Robbnya
dan dengan raganya, ia diharapkan pro-aktif untuk melahirkan karya-karya
besar dan tindakan-tindakan yang benar, sehingga ia tetap mempertahankan
gelar kemuliaan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya seperti
ahsanu taqwim, ulul albab, rabbaniun dan yang lainnya.
Maka, dengan sederet sifat-sifat kemuliaan dan sifat-sifat insaniah yang
berkaitan dengan keterbatasan dan kekurangan, Allah SWT membebankan
misi-misi khusus kepada manusia untuk menguji dan mengetahui siapa yang
jujur dalam beriman dan dusta dalam beragama.
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami
telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (al-Ankabuut: 2-3).
3. Membuat essay :
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia pun
mengalami perubahan. Menurut para pemikir post modernis dekonstruksi,
dunia tak lagi berada dalam dunia kognisi, atau dunia tidak lagi mempunyai
apa yang dinamakan pusat kebudayaan sebagai tonggak pencapaian
kesempurnaan tata nilai kehidupan. Hal ini berarti semua kebudayaan duduk
sama rendah, berdiri sama tinggi, dan yang ada hanyalah pusat-pusat
kebudayaan tanpa periferi. Sebuah kebudayaan yang sebelumnya dianggap
pinggiran akan bisa sama kuat pengaruhnya terhadap kebudayaan yang
sebelumnya dianggap pusat dalam kehidupan manusia modern. Dalam aspek
kehidupan manusia modern jika dilihat dari pranata agama sudah kurang terasa
dan tampak dalam kehidupan sehari-hari. Ini diakibatkan karena sekularisme.
Dalam Pranata Keluarga, Ikatan kekeluargaan sudah mulai lemahdan longgar,
karena cara hidup yang cenderung inidividualis. Rasa solidaritas berdasarkan
kekerabatan umumnya sudah mulai menipis.
Menurut saya kondisi kehidupan masyarakat zaman sekarang telah banyak
mengalami perubahan terutama dalam perilaku sosialnya. Hal ini salah satunya
disebabkan karena modernisasi.
Dampak negatifnya antara lain : Sikap individualistik, yaitu keadaan dimana
masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal
manusia diciptakan sebagai makhluk sosial ; Gaya Hidup Kebarat-baratan.
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat
kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain ; Kesenjangan Sosial,
apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang
dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam
jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain
individu yang dapat terus mengikuti perkembangan jaman memiliki
kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu
proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial
antara individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap
individualistik ; Kriminalitas, hal ini sering terjadi di kota-kota besar karena
menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat
persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif ; Kenakalan remaja
adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok
remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat,
penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan
terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
faktor eksternal dan internal.
 Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau
keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap
negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal.
Selain itu, kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan
kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga
menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
 Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya,
berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan
keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa.
Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan
memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan
nilai yang berada pada masyarakat.Misalnya seorang anak yang sering
melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan
karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.
Jadi, kesimpulannya bahwa di zaman sekarang ini masyarakat Indonesia
cenderung terlalu mengikuti perkembangan zaman yang pesat tanpa kita sadari
bahwa kita telah melupakan kebudayaan negara kita sebagai bangsa yang
berbudaya timur. selain itu juga masyarakat di negara kita banyak yang
mengaku beragama tetapi pada kenyataannya justru perilakunya menyimpang
dari nilai-nilai agama. pada sebagian masyarakat yang menganggap dirinya
modern mereka beranggapan bahwa kehidupan duniawi yang lebih penting
tanpa mementingkan agama, tapi pada masyarat yang awam kadang mereka
tidak menghiraukankeadaan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai