Maria Ulfah, Endah Rita Sulistya Dewi, Praptining Rahayu, Lussana Rossita Dewi
Universitas PGRI Semarang
ulfahartono @ gmail. com
Abstract
Abstrak
Kata Kunci: Lubang Resapan Biopori, daya resap air, tanah, anjir
27
E-DIicfiAS
JU Rr AL P ENGAipAil'{r,PApi t4 A'Y ARttUT
VOLUME 07 NOMOROl MARET2O16
28
PENGELOLAAN LRB SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
DAYA RESAP AIR PADA TANAH
Maria Ulfah, Endah Rita Sulistya Dewi, Praptining Rahayu, Lussana Rossita Dewi
terbuang melalui saluran drainase (Budi, dengan permukaan air tanah dangkal, tidak
2013). sampai melebihi kedalaman muka air tanah.
Yulia et al (2014), mengingat Lubang diisi dengan sampah organik.
kebutuhan air terus meningkat dan sumber Sampah berfungsi menghidupkan mikro-
air utama berasal dari curah hujan, organisme tanah, seperti cacing tanah.
diperlukan adanya upaya untuk meresapkan Cacing ini nantinya bertugas membentuk
air hujan yang efektif ke dalam tanah. pori-pori atau terowongan dalam tanah
29
Lubang cacing tanah, lubang tikus, lubang penyerapan air. Faktor curah hujan yang
marmut, lubang anjing prairi, lubang semut, cepat atau lama dan kelembaban tanah yang
rayap, dan lain-lain, termasuk lubang bekas selalu berubah setiap saat mempengaruhi
akar yang mati dan membusuk, merupakan laju resapan pada lubang resapan biopori
contoh-contoh dari biopori di dalam tanah. (Silahooy dan Soplanit, 2012).
Biopori dalam tanah ini sangat optimal Widyastuti (2013), menyatakan
keberadaannya di daerah yang tidak bahwa dibandingkan dengan pori makro di
terganggu seperti pada lahan hutan dan antara agregat tanah, biopori bersifat lebih
kebun campuran. Pada lahan pertanian mantap karena diperkuat oleh senyawa
intensif dan di kawasan pemukiman, biopori organik, serta tidak mudah menutup karena
sangat sedikit dijumpai, karena kehidupan proses pengembangan tanah akibat
jasad biologi tanah tersebut terganggu oleh pembasahan. Karena dibentuk secara aktif
berbagai aktivitas manusia, jugu oleh oleh biota tanah maka jumlah biopori akan
pengaruh limbah dan aplikasi pestisida, terus bertambah mengikuti perkembangan
sehingga tanah menjadi sangat padat. akar tanaman serta peningkatan populasi
Keberadaan biopori yang banyak, akan dan aktivitas fauna tanah. Air meresap ke
mempertinggi daya serap tanah terhadap air, dalam tanah melalui permukaan resapan.
karena air akan lebih mudah masuk ke Permukaan resapan dapat diperluas dengan
dalam tubuh (profil) tanah. membuat lubang secara vertikal ke dalam
Budi (2013) mengatakan lubang tanah. Dengan adanya lubang ini maka
resapan biopori (LRB) dikembangkan atas permukaan resapan menjadi bertambah
dasar prinsip ekohidrologis, yaitu dengan karena adanya dinding lubang yang akan
memperbaiki kondisi ekosistem tanah untuk dapat meresapkan air ke samping melalui
perbaikan fungsi hidrologis ekosistem permukaan dinding lubang tersebut. Pada
tersebut. Lubang resapan biopori ini kondisi tanah tertentu, perbandingan antara
mempercepat peresapan air. Waktu sampai volume air yang harus meresap melalui
te{adi genangan berbeda-beda, bergantung permukaan resapan dapat menentukan
dari percepatan pembentukan humus pada besarnya laju resapan.
lubang pori. Makin cepat terbentuk humus Salah satu aspek kinerja lubang
makin kecil penggenangan dan makin cepat resap biopori adalah aspek kemanfaatannya
30
PENGELOLAAN LRB SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
DAYA RESAP AIR PADA TANAH
Maria Ulfah, Endah Rita Sulistya Dewi, Praptining Rahayu, Lussana Rossita Dewi
tanah tersebut adalah terhentinya proses semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 cm
suplai terhadap air tanah melalui proses serta diberikan pengaman agar tidak ada
infiltrasi dan perkolasi. Dalam hal ini, jika anak kecil atau orang yang terperosok
proses imbuhan air tanah secara alami 3. Lubang diisi dengan sampah organik
terhenti, maka proses imbuhan air tanah seperti daun, sampah dapur, ranting
secara buatan (artificial recharge) adalah pohon, sampah makanan dapur non
penggantinya. Biopori adalah salahsatu kimia, dan sebagainya. Sampah dalam
metode peresapan buatan.lndikasi bahwa lubang akan menyusut sehingga perlu
biopori mampu melakukan peresapan air diisi kembali dan diakhir musim
hujan ke dalam lapisan tanah adalah adanya kemarau dapat dikuras sebagai pupuk
kenaikan muka air tanah (water table) pada kompos alami.
air tanah dibawah lokasi yang dipasang 4. Jumlah lubang biopori yang ada
3l
VOLUME 07 NOMORO.I MARET2016
r&"' !a{*+
L.t
32
PENGELOLAAN LRB SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
DAYA RESAP AIR PADA TANAH
Maria Ulfah, Endah Rita Sulistya Dewi, Praptining Rahayu, Lussana Rossita Dewi
penyumbat tanah dan penolak air; dan (f) C. HASIL DAN PEMBAHASA}I
melapisi saluran air. Pengelolaan air bawah Kegitan IbM di kelurahan Wonosari
permukaan tanah (sub-surface water dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan,
management) dapat dilakukan dengan (a) meliputi penyampaian materi dan praktek
perbaikan drainase; (b) pengendalian pembuatan biopori masing-masing sebanyak
perkolasi (deep percolation) dan aliran satu kali pertemuan. Penyampaian materi
bawah permukaan (sub-surface Jlow); dan tentang pencemaran tanah, permasalahan
(c) perubahan struktur tanah lapisan bawah. dan perlindungan air tanah bertujuan untuk
Perbaikan drainase akan meningkatkan memberikan pemahaman kepada
efisiensi pemakaian air oleh tanaman, masyarakat tentang kondisi tanah dan air
karena hilangnya air yang berlebih (excess tanah di Semarang serta membangkitkan
water) akan memungkinkan akar tanaman kepedulian masyarakat terhadap kondisi
berkembang lebih luas ke lapisan tanah yang lingkungan khususnya penyerapan air tanah.
lebih dalam daripada hanya terbatas di Materi tentang biopori beserta praktek
lapisan atas yang dangkal yang akan cepat pembuatannya memberikan solusi kepada
kering jika permukaan air tanah menurun masyarakat tentang cara untuk
(Subagyono et al, 2004). menyelamatkan air tanah. Praktek
pembuatan biopori menghasilkan 100
praktek daripada teori, dengan rasio peresapan air. Pengelolaan dilakukan rutin
perbandingan 30%o teori dan70% praktek. setiap 2 bulan sekali dengan cara mengambil
Tempat pelatihan di Kelurahan Wonosari sampah daun yang telah menjadi kompos di
JJ
VOLUME 07 NOMOROl MARET2016
Pelaksanaan kegiatan IbM dilakukan dan kursi demi lancarnya kegiatan pelatihan.
secara kolaboratif antara tim IbM dengan Pembuatan pedoman pelatihan oleh tim
Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngalian IbM. Metode pembelajaran lebih banyak
Semarang dengan beberapa tahap. ceramah, tanya jawab dan praktek. Materi
1. Survei Awal pelatihan disajikan dengan lebih banyak
Survei awal dilakukan dengan tujuan praktek dari teori, dengan rasio
untuk mengetahui kondisi lingkungan perbandingan 30Yo teori dan 70%o praktek.
Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngalian Pelatihan yang diberikan kepada para warga
Semarang. yaitu secara teori diberikan pengetahuan
34
PENGELOLAAN LRB SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
DAYA RESAP AIR PADA TANAH
Maria Ulfah, Endah Rita Sulistya Dewi, Praptining Rahayu, Lussana Rossita Dewi
dan biopori.
35
VOLUME 07 NOMOROl MARET2OlO
Secara umum kegiatan IbM daerah. Secara umum pelatihan ini dapat
perencanaan yang telah dibuat,akan tetapi masyarakat tentang fungsi biopori, cara
belum seluruh warga terlibat dalam membuat biopori dan pengelolaannya.
pelatihan ini. Biopori yang berhasil dibuat
dalam pelatihan ini baru mencapai 1.00 E. DAFTARPUSTAKA
lubang sehingga masih perlu dibuat lebih Aziz UA- 2012. Kajian Kapasitas Serap
Biopori dengan Variasi Kedalaman
banyak lagi.
dan Perilaku Resapannya. Jurnal
Konskuksia Volume 4 No. 1.
Bappeda Jombang. 2011. Kajian Teknis
D. PENUTUP Pembuatan Lubang Barokah
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan (Biopori) pada Lahan di Kawasan
Kecamatan Wonosalam. Jombang:
IbM pelatihan pembuatan dan pengelolaan Bappeda bekerjasama dengan Pusat
biopori yang telah dilakukan kepada Pengkajian, Penelitian, dan
Pengembangan Agribisnis (P4)
masyarakat di Kelurahan Wonosari
Fakultas Pertanian Universitas Darul
Kecamatan Ngalian merupakan salah satu 'Ulum.
Budi BS. 2013. Model Peresapan Air Hujan
solusi terhadap masalah lingkungan
dengan Menggunakan Metode
khususnya masalah penyerapan air tanah Lubang Resapan Biopori dalam
Upaya Pencegahan Banjir. Wahana
untuk menanggulangi banjir maupun krisis
Teknik Sipil Vol. 18 No. 1
air tanah yang banyak terjadi di berbagai Indriatmoko RH. 2010. Penerapan Prinsip
36
PENGELOLAAN LRB SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
DAYA RESAP AIR PADA TANAH
Maria Ulfah, Endah Rita Sulistya Dewi, Praptining Rahayu, Lussana Rossita Dewi
37