Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
a. Pengertian Penghapusan
Sarana dan prasarana yang sudah habis masa pakainya atau
karena sudah ketinggalan teknologi tidak akan memberi manfaat
optimal bagi organisasi perlu segera dilakukan penghapusan. Apa lagi
rusak berat, maka harus masuk dalam program penghapusan.
Barnawi dan Arifin (2012:79) mendefinisikan penghapusan
sebagai kegiatan pembebasan sarana dan prasarana dari
pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Penghapusan barang inventaris adalah proses kegiatan yang
bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan barang-barang dari
daftar inventaris karena barang itu sudah dianggap tidak mempunyai
nilai guna atau sudah tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan
terutama untuk kepentingan dinas, misalnya rusak, susuk, mati, atau
biayanya terlalu mahal kalau dipelihara atau diperbaiki.
http://istanaisna.blogspot.de/2009/05/penghapusan-barang.html.
Secara hakiki masalah penghapusan itu bukan semata-mata
kegiatan menghilangkan, memusnahkan, atau menghancurkan
barang-barang milik/kekayaan suatu organisasi atau pemerintah.
Dalam praktik seteliti apapun seseorang yang diberi tanggung jawab
mengurus uang atau barang kadang-kadang terjadi kekurangan atau
ketidak cocokan antara catatan dan kenyataanya. Melalui prinsip
kehati-hatian, keadilan, dan kebenaran faktawi maka bila terjadi
ketidak cocokan perhitungan bukan karena disengaja, maka timbulah
suatu istikah ketekoran.
b. Peranan dan Syarat-syarat Penghapusan
1) Peranan Penghapusan
Penghapusan sebagai salah satu fungsi dari pengelolaan sarana
dan prasarana mempunyai peran yang amat penting dari sklus
pengelolaan sarana dan prasarana suatu organisasi. Depdikbud,
1983: 1), menyatakan bahwa peranan penghapusan meliputi:
a) Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi
kerugian/pemborosan biaya untuk memelihara/perbaikan,
pengamanan barang-barang yang semakin buruk kondisinya,
barang-barang berlebih, dan atau barang-barang lainnya
yang tidak dapat dipergunakan lagi.
b) Meringankan kerja pelaksana inventaris.