Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan sebuah proses yang dilakukan
dalam dunia pendidikan. KBM memiliki fungsi untuk meningkatkan prestasi peserta
didik melalui serangkaian aktivitas kelas maupun diluar kelass (outing class). Beberapa
metode KBM telah disampaikan oleh guru/ pengajar, dengan harapan dapat mencapai
tingkat prestasi peserta didik secara maksimal yang dibuktikan dengan hasil penilaian.
Akan tetapi dalam perjalanannya proses KBM tidak secara optimal mendongkrak
prestasi peserta didik secara langsung, justru yang dirasakan oleh peserta didik adalah
serangkaian proses belajar mengajar merupakan sebuah kerutinan yang menjemukan atau
beban yang mesti ditanggung oleh peserta didik. Kondisi ini berdampak pada rendahnya
minat belajar peserta didik yang diketahui melalui hasil penilaian nilai ulangan dibawah
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), ditambah dengan rendahnya antusias siswa
terhadap materi mata pelajaran yang sedang disampaikan.
Dalam proses mengajar, peneliti mengamati banyaknya peserta didik yang kurang
melakukan persiapan menghadapi pelajaran. Ini dibuktikan dengan kemalasan peserta
membawa dan membaca buku pegangan, malas mengikuti pelajaran, tidak mengerjakan
tugas rumah serta cenderung dating pagi pagi untuk mengerjakan tugas di sekolah dengan
mencontoh pekerjaan teman. Kurangnya kerjasama kelompok dari peserta didik juga
merupakan salah satu kendala dalam pembentukan karakter dalam dunia sosial kedepan.
Kelesuan siswa dalam mengikuti pelajaran merupakan dampak dari proses
pembelajaran yang ”statis”, yaitu proses pembelajaran yang hanya mengejar dan
mementingkan materi/ bahan ajar dengan kurang memberikan respon terhadap kebutuhan
dan kepentingan anak dalam mengikuti pelajaran.
Hal-hal tersebut terjadi karena selama ini proses pembelajaran terjadi hanya
mementingkan bahan pelajaran dengan mengabaikan anak. Dengan hukuman dan
ancaman anak dipaksa untuk ujian dan masa depannya, sehingga anak merasa tidak
gembira dalam menghadapi pelajaran. Ketiadaan kegembiraan ini akan mempengaruhi
keberhasilan dan tujuan proses belajar mengajar. Guru juga kurang
memanfaatkan/menciptakan alat bantu mengajar dan segala tindakan yang dilakukan
peserta didik masih menunggu perintah atau tugas guru.
Peningkatan efektivitas belajar peserta didik sulit terjadi dengan sendirinya,
diperlukan adanya kemauan yang kuat dari kalangan pendidik untuk selalu berusaha
merancang dan mengelola pembelajaran yang merangsang minat belajar peserta didik,
seperti halnya yang disampaikan oleh Walberg, 1997 dalam bukunya Bobbi De Porter,
dkk (23-24;2003) : Studi-studi menunjukkan bahwa peserta didik lebih banyak belajar
jika pelajarannya memuaskan, menantang dan ramah serta mereka mempunyai suara
dalam pembuatan keputusan. Dengan kondisi seperti itu para peserta didik lebih sering
ikut serta dalam kagiatan sukarela yang berhubungan dengan bahan pelajaran.
Banyak sekali cara meningkatkan kadar motivasi dan prestasi belajar peserta
didik. Salah satu diantaranya adalah mengajar dengan model pembelajaran Kooperatif
tipe scramble. Menurut Suyatno (2009), scramble merupakan salah satu tipe
pembelajaran Pembelajaran Kooperatif yang disajikan dalam bentuk kartu. Menurut
Depdiknas (11; 2004) Pembelajaran Kooperatif merupakan suatu model pengajaran
dimana peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling
bekerja sama dan membantu untuk memahami selalu bahan pelajaran. Belajar belum
selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe scramble diharapkan dapat meningkatkan efektifitas belajar peserta didik.

B. Identifikasi Masalah
Mengapa efektivitas dan prestasi belajar peserta didik masih rendah ? Padahal
guru sudah berusaha merancang dan menciptakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah yang diteliti hanya pada
motivasi dan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran TIK melalui model
pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble.
Efektivitas belajar peserta didik, merupakan niat atau dorongan dalam diri peserta
didik untuk belajar, yang dapat dilihat melalui :
1. Ekspresi peserta didik saat menerima tugas dan melakukan tugas
2. Serius tidaknya peserta didik dalam melaksanakan tugas
3. Serius tidaknya peserta didik untuk belajar/membaca buku pegangan TIK
4. Kemampuan peserta didik dalam mencari konsep secara mandiri
Prestasi belajar peserta didik, merupakan hasil yang dicapai dari proses belajar
mengajar berupa nilai.
Pembelajaran Kooperatif, merupakan pembelajaran dengan cara
mengelompokkan peserta didik ke dalam kelompok kecil dengan tingkat kemampuan
yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman terhadap suatu konsep/sub konsep.
Setiap anggota bekerjasama membantu temannya belajar.
Scramble, merupakan pembelajaran dimana peserta didik ditugaskan untuk
mencari kartu konsep-konsep dengan kartu jawaban ke dalam kelompok yang sama
dengan memakai acuan buku pegangan. Jadi peserta didik sebelum dan saat pertemuan
diberikan tugas membaca buku.
Materi yang penulis gunakan adalah TIK pada Program Microsoft excel 2007,
dengan pertimbangan materi ini merupakan segala sesuatu mengenai menu, icon dan
fungsinya, sehingga peserta didik dapat melihat, mencermati bahkan peserta didik dapat
mencari fungsinya berdasarkan gambar yang dipelajari. Diharapkan mereka akan
mendapatkan gambaran yang jelas tentang menu, icon dan fungsi Microsoft Excel 2007.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah yang akan diteliti dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah model pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble dapat meningkatkan efektivitas
dan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran TIK materi menu, icon dan fungsi
Microsoft Excel 2007 bagi peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Tulung semester
Genap tahun 2018/2019 ?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan efektivitas belajar peserta didik pada pembelajaran TIK
b. Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran TIK
c. Untuk meningkatkan efektivitas dan prestasi belajar peserta didik pada
pembelajaran TIK
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan efektivitas belajar peserta didik pada pembelajaran TIK
materi menu, icon dan fungsi Microsoft Excel 2007 melalui model pembelajaran
Kooperatif Tipe Scramble bagi peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Tulung
semester Genap tahun 2018/2019.
b. Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran TIK materi
menu, icon dan fungsi Microsoft Excel 2007 melalui model pembelajaran
Kooperatif Tipe Scramble bagi peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Tulung
semester Genap tahun 2018/2019 ?
c. Untuk meningkatkan efektivitas dan prestasi belajar peserta didik pada
pembelajaran TIK materi menu, icon dan fungsi Microsoft Excel 2007 melalui
model pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble bagi peserta didik kelas VIII A
SMP Negeri 2 Tulung semester Genap tahun 2018/2019 ?

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Meningkatkan efektivitas belajar peserta didik
b. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik
c. Meningkatkan efektivitas dan prestasi belajar peserta didik
2. Manfaat bagi peneliti
Mendapatkan gambaran yang jelas bahwa :
a. Efektivitas belajar peserta didik dapat meningkat melalui model pembelajaran
Kooperatif Tipe Scramble pada pembelajaran TIK materi menu, icon dan fungsi
Microsoft Excel 2007
b. Prestasi belajar peserta didik dapat meningkat melalui model pembelajaran
Kooperatif Tipe Scramble pada pembelajaran TIK materi menu, icon dan fungsi
Microsoft Excel 2007
c. Efektivitas dan prestasi belajar peserta didik dapat meningkat melalui model
pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble pada pembelajaran TIK materi menu,
icon dan fungsi Microsoft Excel 2007

Anda mungkin juga menyukai