ASCARIS LUMBRICOIDES
TRICHURIS TRICHIURA
Morfologi dan siklus hidup
Cacing betina panjangnya kira-kira 5 cm, sedangkan jantan 4 cm. Bagian anterior langsing
seperti cambuk, panjangnya kira-kira 3/5 dari panjang seluruh tubuh. Bagian posterior bentuknya
lebih gemuk, pada cacing betina bentuknya membulat tumpul dan cacing jantan melingkar dan
terdapat suatu spikulum. Cacing dewasa hidup di kolon asendens dan sekum dengan bagian
anteriornya masuk ke dalam mukosa usus. Seekor cacing betina diperkirakan menghasilkan telur
setiap hari antara 3000-10.000 butir. Telur berukuran 50-54 mikron x 32 mikron, berbentuk
seperti tempayan dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. Kulit telur bagian
luar berwarna kekuning-kuningan dan bagian dalamnya jernih.
Telur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes bersama tinja. Telur tersebut tenjadi matang dalam
waktu 3-6 minggu dalam lingkungan yang sesuai, yaitu pada tanah yang lembab dan tempat yang
teduh. Cara infeksi langsung bila secara kebetulan hospes menelan telur matang. Larva keluar
melalui dinding telur dan masuk ke dalam usus halus. Sesudah menjadi dewasa cacing turun ke
usus distal dan masuk ke daerah kolon, terutama sekum. Jadi cacing tidak mempunyai siklus
paru. Masa pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan sampai cacing dewasa betina meletakkan
telur kira-kira 30-90 hari.
Siklus hidup T. trichiura
Pemeriksaan laboratorium
Terjadi anemia hipokromik yang disebabkan karena perdarahan kronis. Pada tiap-tiap infeksi
didapatkan eosinofilia sebesar 5-10%. Di dalam tinja pasien didapatkan telur atau cacing dewasa.
Pengobatan
1. Perawatan umum: Higiene pasien diperbaiki dan diberikan diet tinggi kalori, sedangkan
anemia dapat diatasi dengan pemberian prefarat besi.
2. Pengobatan spesifik: Bila keadaan ringan dan tak menimbulkan gejala, penyakit ini tidak
diobati. Tetapi bila menimbulkan gejala, dapat diberikan obat-obat:
Diltiasiamin jodida, diberikan dengan dosis 10-15 mg/kgBB per hari selama 3-5 hari 2)
Stibazium yodida. Diberikan dengan dosis 10 mg/kgBB per hari, 2 x
sehari, selama 3 hari dan bila diperlukan dapat diberikan dalam waktu yang lebih lama.
Efek samping obat ini adalah rasa mual, nyeri pada perut, dan warna tinja menjadi merah.
3. Heksiresorsinol 0,2%, dapat diberikan 500 ml dalam bentuk enema, dalam waktu 1 jam.
4. Mebendazol. Diberikan dengan dosis 100 mg, 2 x sehari selama 3 hari, atau dosis tunggal
600 mg
Komplikasi
Bila infeksi berat dapat terjadi perforasi usus atau prolapsus rekti.
CACING TAMBANG
Cacing tambang tergolong dalam kelompok Nemathelminthes (cacing gilig) berdasarkan lapisan
embryonal yang membentuk tubuhnya tergolong organisme Triploblastik Pseudocoelomata
(triploblastik yang berongga semu ) sistem pencernaan sudah ada diawali dari mulut dan berakhir
di anus .
Cacing tambang atau yang dikenal dengan sebutan Ancylostoma duodenale (yang terdapat di
daerah tropika Asia dan Afrika) dan Necator americanus (terdapat di daerah amerika) adalah
jenis cacing yang berbahaya dan termasuk parasit.
Disebut cacing tambang karena dahulunya banyak ditemukan pada buruh tambang di eropa.
Necator americanus menyebabkan penyakit nekatoriasis dan Ancylostoma duodenale
menyebabkan penyakit ankilostomiasis. Kedua jenis cacing ini banyak menginfeksi orang-orang
di sekitar pertambangan dan perkebunan.
Daur hidup cacing tambang:
Telur keluar bersama feses dari dalam usus manusia.
Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam tinja
Telur menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari.
Dalam waktu 1-2 hari,di tempat lembab dan becek, telur menetas menjadi larva yang
disebut rhabditiform, larva dilepaskan dan hidup di dalam tanah.
Kemudian larva ini berubah menjadi filariform
Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi
oleh tinja manusia, karena larva bisa menembus kulit.
TOXOCARA
Toxocariasis
merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh
Toxocara sp.Terdapat tiga spesies Toxocara sp,yaitu Toxocara catip pada kucing,Toxocara canis
pada anjing ,dan Toxocara vitulorum pada sapi atau kerbau. Kucing jantan dan anak kucing
bertindak sebagai hospes definitif dari Toxocara cati ( H ubner at all., 2001), yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia.
Toxocara canic ditemukan pada anjing,toxocara cati ditemukan pada kucing.Belum ditemukan
infeksi campuran pada satu macam hospes.kadang-kadang cacing ini dapat hidup pada manusia
sebagai parasit yang membara (erratic parasit) dan menyebabkan penyakit yang disebut visceral
larva migrans.
toxocara cati
toxocara canis
Bentuknya menyerupai ascaris lumbricoides muda,pada toxocara canic terdapat sayap servikal
yang berbentuk seperti lanset,sedangkan pada toxocara cati bentuk sayap lebih lebar,sehingga
kepalnya menyerupai kepala ular cobra.Bentuk ekor kedua species hampir sama,yang jantan
bentuk ekornya berbentuk seperti tangan dengan jari yang sedang menunjuk atau
digitiform,sedangkan yang betina ekornya bulat meruncing.telur menjadi infektif ditanah dalam
waktu kurang lebih tiga minggu.bentuk ini dapat tertelan oleh anjing kucing bahkan manusia.
Pada manusia larva cacing tidak mejadi dewasa dan pengembara di alat-alat dalam,khususnya
hati.penyakit yang disebabkan larva mengembara ini disebut visceral larva migrans,dengan
gejala eosinofilia,demam dan hepatomegali.visceral larva migransdapat juga disebabkan oleh
larva nematoda lain.