Al Jadi 1
Al Jadi 1
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan teknik kimia adalah menemukan bahan-bahan baru dan
mengembangkan bahan-bahan yang sudah ada serta tidak mengganggu lingkungan
hidup. Bahan-bahan terdapat disekitar kita dan telah menjadi bagian dari
kebudayaan dan pola berfikir manusia. Bahan telah menyatu dengan peradaban
manusia, sehingga manusia mengenal peradaban, yaitu zaman batu, zaman
perunggu dan zaman besi. Bahan diambil dari alam dan diproses menjadi bentuk
tertentu, seperti cangkul, pisau,dan lain-lain untuk membantu kehidupan manusia.
Ketika kita mengenali sifat bahan yang kita gunakan maka sudah barang tentu
penggunaan yang nanti kita lakukan akan menjadi efektif karena kita telah
mengetahui kekurangan dan kelebihan bahan yang kita gunakan. Dalam modul ini
kita akan fokus kepada bahan alumunium dan kromium.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak. Aluminium
ditemukan oleh Sir Humprey Davy dalam tahun 1809 sebagai suatu unsur, dan
pertama kali direduksi sebagai logam oleh H. C. Oersted, tahun 1825. Secara
industri Paul Heroult di perancis dan C. M. Hall di amerika serikat secara terpisah
telah memperoleh logam aluminum dari alumina dengan cara elektrolisa dari
garamnya yang terfusi. Sampai sekarang proses Heroult Hal masih dipakai untuk
memproduksi aluminium.
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur
ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi
sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi,
dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit
dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain). Sulit
menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang
cukup reaktif.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat
ditempa dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu,
tergantung kekasaran permukaannya.
Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain
aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah
mengandung 100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang terkandung di
dalamnya. Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya
adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat proses peleburan dan
pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material cetakan akibat kualitas
cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas bahan baku yang
tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium). Umumnya, aluminium
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Dalam pembuatan makalah tentang ilmu logam ini kami menginginkan kritik
dan saran dari pembaca, apabila dalam penulisan makalah ini, terdapat kesalahan-
kesalahan materi dari pembuatan makalah ini.