Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dari sistem
kesehatan. Pelayanan yang berkualitas merupakan hak masyarakat yang perlu
diwujudkan. Untuk itu pemerintah saat ini menerapkan berbagai regulasi
terkait upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, salah satunya melalui
akreditasi fasilitas pelayanan secara berkala. Akreditasi ditunjukan dengan
alasan agar mutu dan kualitas diintegrasikan dan dibudayakan ke dalam
sistem pelayanan di rumah sakit (Depkes,2009).
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang profesional
dilaksanakan oleh terapis gigi dan mulut di fasilitas pelayanan kesehatan.
Untuk itu tenaga yang kompeten diperlukan, sehingga asuhan kesehatan gigi
dan mulut dilaksanakan secara aman dan bermutu. Evaluasi kompetensi perlu
dilaksanakan secara berkala mengingat ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin berkembang dan kemampuan baik secara pengetahuan,
keterampilan, sikap dan etika terapis gigi dan mulut dapat berkembang.
Log book merupakan evidance base pertama kali seorang terapis gigi
dan mulut rata- rata mampu melakukan tindakan asuhan kesehatan gigi dan
mulut dengan mandiri. Buku putih (White paper) dapat menjadi dasar dan
acuan kepada asesor/mitra bestari dalam menentukan kewenangan penuh,
supervisi atau belum diberi kewenangan/observasi.
B Pengertian Umum
Buku putih (white paper) adalah dokumen yang berisi syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh tenaga terapis gigi dan mulut yang digunakan untuk
menentukan kewenangan klinis.
Terapis gigi dan mulut adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan
kesehatan gigi, perawat gigi atau terapis gigi dan mulut sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
C Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Buku putih (white paper) kewenangan klinis terapis gigi dan mulut
dimaksudkan sebagai acuan dalam pemberian kewenangan klinis kepada
terpis gigi dan mulut di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Tujuan
Panduan buku putih (white paper) kewenangan klinis terapis gigi dan
mulut bertujuan untuk :
a. Memberikan kejelasan kepada terapis gigi dan mulut tentang
kewenangan klinis yang didapatkan setelah kredensial.
b. Memberikan acuan kepada mitra bestari dalam menentukan
kewenangan klinis mandiri/supervisi/observasi pada saat proses
kredensial
c. Memberikan acuan kepada komite terkait dalam menentukan
rekomendasi kewenangan klinis mandiri/supervisi/observasi pada saat
proses kredensial
D Kualifikasi terapis gigi dan mulut
1. Telah lulus pendidikan formal minimal D-3/D4 kesehatan gigi.
2. Telah lulus pendidikan formal minimal D-3/D4 keperawatan gigi.
3. Telah memiliki STR perawat gigi yang masih berlaku
4. Telah memiliki Surat izin kerja
BAB II
Kewenangan klinis terapis gigi dan mulut
A Melakukan pengkajian subjektif
1. Melakukan anamnesa
2. Melakukan anamnesa pada pasien berkebutuhan khusus
B Melakukan pengkajian kesehatan umum
1. Melakukan pengukuran tekanan darah
2. Melakukan pengukuran nadi
3. Melakukan pengukuran suhu tubuh
4. Melakukan penghitungan respirasi
5. Melakukan pengukuran berat badan
6. Melakukan pengukuran tinggi badan
7. Mengidentifikasi riwayat alergi
8. Mengidentifikasi riwayat penyakit sistemik
9. Mengidentifikasi resiko jatuh pada pasien
10. Mengidentifikasi kemampuan fungsional
11. Mengukur skala nyeri
C Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut ektra dan intra oral
1. Melakukan inspeksi
2. Melakukan sondasi
3. Melakukan tes thermis
4. Melakukan tes perkusi
5. Melakukan tes palpasi
6. Melakukan identifikasi resiko dan tanda tanda kanker dalam rongga mulut
7. Melakukan identifikasi manifestasi kelaian sistemik dalam rongga mulut
8. Melakukan identifikasi oral hygiene selama di rumah
9. Melakukan identifikasi diet untuk kesehatan gigi dan mulut
10. Melakukan identifikasi kebiasaan-kebiasaan yang mempengaruhi
kesehatan gigi dan mulut
11. Melakukan identifikasi riwayat perawatan kesehatan gigi dan mulut
12. Melakukan identifikasi psikososial sehubungan dengan riwayat kesehatan
gigi dan mulut
13. Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/ kelompok
14. Melakukan pemeriksaan objektif pada pasien berkebutuhan khusus
15. Melakukan aplikasi detektor caries
16. Melakukan pengukuran konsistensi saliva
17. Melakukan pengukuran Ph saliva
D Penegakan diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut
1. Melakukan identifikasi diagnosa kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/ masyarakat
2. Melakukan identifikasi diagnosa kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat berkebutuhan khusus
E Rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi
1. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut pada individu, kelompok/ masyarakat
2. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus
F Implementasi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut kewenangan
intervensi klinis
1. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut individu/
kelompok/masyarakat
2. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut individu/
kelompok/masyarakat berkebutuhan khusus5
3. Memberikan konseling kesehatan gigi dan mulut
4. Melakukan komunikasi teurapeutik
5. Membimbing sikat pada individu/ kelompok
6. Memberikan konsultasi kepada tenaga kesehatan lain
7. Melakukan pembersihan karang gigi
8. Melakukan pembersihan karang gigi berkebutuhan khusus
9. Melakukan tindakan propilaksis
10. Melakukan tindakan preventif fissure sealant
11. Melakukan tindakan preventif topikal aplikasi flour
12. Kuratif sederhana penambalan sementara 1 bidang
13. Kuratif sederhana penambalan sementara 2 bidang
14. Kuratif sederhana penambalan permanen 1 bidang
15. Kuratif sederhana penambalan permanen 2 bidang
16. Kuratif sederhana penambalan dengan atraumatic treatment restorative
(ART)
17. Melakukan pulp capping
18. Melakukan pencabutan gigi susu goyang derajat 3-4 dengan topikal
anastesi spray/gel
19. Melakukan pencabutan gigi susu dengan infiltrasi anastesi
20. Melakukan pencabutan gigi akar tunggal tanpa penyulit tanpa infiltrasi
anasthesi
21. Melakukan pencabutan gigi permanen akar tunggal goyang derajat 3-4
dengan anasthesi infiltrasi
22. Melakukan perawatan luka non post op rongga mulut
23. Melakukan penatalaksanaan kecemasan pasien
24. Melakukan penatalaksanaan nyeri
25. Melakukan penatalaksanaan haemostatis
26. Melakukan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien rawat inap
27. Melakukan rujukan kesehatan gigi dan mulut
28. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan pada rongga mulut
29. Melakukan penatalaksanaan shock
G Melakukan kolaborasi tindakan medik gigi dan mulut dasar komplek
1. Melakukan kolabarosi tindakan trepanasi
2. Melakukan kolaborasi tindakan pembersihan karang gigi
3. Melakukan kolaborasi penambalan sementara
4. Melakukan kolaborasi tindakan penambalan glassionomer
5. Melakukan kolaborasi tindakan penambalan komposit
6. Melakukan kolaborasi pencabutan gigi sulung
7. Melakukan kolaborasi tindakan pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
8. Melakukan kolaborasi tindakan fissure sealant
9. Melakukan kolaborasi perawatan saluran akar gigi sulung anterior
10. Melakukan kolaborasi perawatan saluran akar gigi sulung posterior
11. Melakukan kolaborasi pengisian saluran akar gigi sulung
12. Melakukan kolaborasi restorasi mahkota
13. Melakukan kolaborasi preventif pada klien dengan space manitainer
14. Melakukan kolaborasi pencabutann gigi sulung anterior
15. Melakukan kolaborasi pencabutan gigi sulung posterior
16. Melakukan kolaborasi perawatan saluran akar gigi permanen anterior
17. Melakukan kolaborasi perawatan saluran akar gigi permanen posterior
18. Melakukan kolaborasi pengisian saluran akar
19. Melakukan kolaborasi restorasi inlay/onlay
20. Melakukan kolaborasi resorasi post core
21. Melakukan kolaborasi restorasi mahkota gigi porselin
22. Melakukan kolaborasi restorasi mahkota
23. Melakukan kolaborasi tindakan kuretase periodontal
24. Melakukan kolaborasi restorasi labial veneering
25. Melakukan kolaborasi pemutihan gigi
26. Menyiapkan klien pra tindakan bedah mulut dengan anasthesi umum
27. Melakukan perawatan luka pasca tindakan bedah mulut
28. Melakukan kolaborasi tindakan pencabutan dengan penyulit
29. Melakukan kolaborasi tindakan odontektomi anasthesi lokal
30. Melakukan kolaborasi tindakan frenektomi dengan anasthesi lokal
31. Melakukan kolaborasi tindakan eksterpasi dengan anasthesi lokal
32. Melakukan kolaborasi tindakan gingivektomi
33. Melakukan kolaborasi kuretase
34. Melakukan kolaborasi incisi abses
35. Melakukan mandiri tindakan antiseptik daerah pembedahan
36. Melakukan kolaborasi tindakan splinting
37. Melakukan kolaborasi tindakan intermaksilari fiksasi
38. Melakukan kolaborasi tindakan ankylosis tmj
39. Melakukan kolaborasi penatalaksanaan abses periodontal
40. Melakukan kolaborasi penatalaksanaan abses periapikal
H Melakukan pengendalian dan pencegahan infeksi
1. Penggunaan alat pelindung diri
2. Melakukan tindakan antisepsis area pencabutan
3. Menyiapkan sarana/ peralatan sterilisasi
4. Melakukan pre cleaning instrumen
5. Melakukan pencucian instrumen
6. Melakukan sterilisasi instrumen
7. Melakukan pemeliharaan dan penyimpanan instrumen
8. Melakukan pengawasan sterilisasi alat dan bahan
9. Melakukan desinfeksi dan wrapping dental unit
10. Melakukan desinfeksi dan flushing contra angle
11. Melakukan desinfeksi dan flushing scaller
12. Melakukan desinfeksi lemari instrumen steril
I Kewenangan manajerial
1. Menyusun rencana kerja harian/bulanan/tahunan
2. Menyusun matrix kegiatan
3. Menyusun rencana kebutuhan alat,obat dan bahan
4. Mengelola permintaan kebutuhan alat,obat dan bahan
5. Melakukan inventarisasi alat,obat dan bahan
6. Mengikuti pre conference dan post conference
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan asuhan gigi dan mulut
8. Melakukan pendokumentasian pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut
9. Melakukan pencatatan pemakaian obat dan bahan
Pelatihan:
1. Pelatihan Manajemen therapis gigi dan mulut
2. Pelatihan pengawasan penularan penyakit
3. Pelatihan pemeliharaan dan penggunaan peralatan
4. Pelatihan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut
5. Pelatihan perlindungan khusus tindakan asuhan keperawatan gigi
6. Pelatihan asisten dokter gigi
7. Pelatihan asisten dokter gigi spesialis
Program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang relevan terhadap
kompetensi, keterampilan perubahan prosedur dan perbaikan teknik/cara kerja
tentang pendidikan dan pelatihan therapis gigi dan mulut lainnya

Ketentuan :
1. Kewenangan kerja klinis diberikan berdasarkan kompetensi yang dimiliki
serta disesuaikan dengan fasilitas di RSUD dr. Doris Sylvanus
2. Dalam menjalankan praktek/pelayanan therapis gigi dan mulut di RSUD dr.
Doris Sylvanus harus memiliki surat izin praktek (SIP)
3. Daftar rincian kewenangan klinis ini tidak membatasi suatu tugas yang
diberikan sebagai tugas tambahan secara tertulis dan dapat disesuaikan pada
kondisi tertentu diuraian tugasnya
4. Dalam pengajuan re-kredensial therapis gigi dan mulut harus memenuhi
pelayanan therapis gigi dan mulut minimal ...... per tahun
5. Daftar kewenangan kerja klinis yang diperoleh akan diberikan surat
penugasan kerja klinis oleh direktur utama dan diatur dalam prosedur
kredensial
6. Re-kredensial dilakukan jika terjadi perubahan atau telah 3 (tiga) tahun dari
penetapan sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai