Anda di halaman 1dari 15

KEGIATAN VALIDASI DATA INDIKATOR PENTING PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN TRIWULAN IV

TAHUN 2019

PERBANDINGAN
DATA KETERANGAN
HASIL HASIL PEMANTAUAN PENGUMPUL (valid jika nilai
NO INDIKATOR SATUAN TARGET PENGUMPULAN DATA SAMPLING DENGAN DATA perbandingan ≥
A Indikator Area Klinik (IAK) DATA TW IV VALIDASI VALIDASI 90%)
1 Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium menit ≤ 140 menit 114,24 Menit 114,24 Menit 100 % Valid
2 Waktu Tunggu Hasil Radiologi menit ≤ 120 menit 14,27 Menit 14,27 Menit 100 % Valid
3 Angka Pembatalan Operasi % <1% 0,13 % 0,13 % 100 % Valid
4 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
5 Angka Phlebitis % ≥≤90
5%% 0,073
94,75 % 0,073
94,75 % 100 % Valid
B Indikator Area Manajemen (IAM)
1 Angka Kepuasan Pasien Di RSUD MB (tahunan) % ≥ 80 % 79,26 % 79,26 % 100 % Valid
2 Edukasi Hand Higiene Kepada Pasien Rawat
Inap % > 50 % 97,43 % 97,43 % 100 % Valid
C Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (ISKP)
1 ketetapan Pemasangan Gelang Identitas
Pasien % 100 % 100 % 100 % 100 % Valid
2 Kepatuhan Cuci Tangan % > 50 % 69,33 % 69,33 % 100 % Valid
D Indikator Library Measure (ILM) 100 %
1 Angka Dekubitus % < 1,5 % 0% 0% 100 % Valid
2 Penerapan Keselamatan Bronkoskopi % 100 % 100 % 100 % 100 % Valid
INDIKATOR AREA KLINIS (IAK)

1. Assesmen Pasien (IAK 1)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKOTOR Pengkajian Awal Pasien rawat inap anak dalam 24 Jam pada pasien anak
oleh dokter
TIPE INDIKATOR Struktur x Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Keamanan pasien anak dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dan perawat dalam melengkapi
informasi pemeriksaan awal pasien rawat inap anak secara lengkap
Definisi Operasional Kelengkapan informasi berkaitan dengan pasien anak yang baru masuk
ruang rawatinap di form asesmen awal yang dilakukan oleh dokter
dan perawat dalam waktu≤ 24 jam pada pasien anak yang baru
masuk dihitung sejak pasien tiba diruangan rawat inap.
Kelengkapan dinilai dari :
- Pengkajian awal pasien masuk rawat inap anak :
1. Tanggal
2. Ruangan
3. jam
4. No RM
5. Nama pasien
6. Tanggal Lahir
7. Jenis Kelamin
- Pengkajian Medis
1. Alasan masuk rumah sakit (keluhan utama)
2. Riwayat kesehatan
3. Status alergi
4. Kondisi sosial psikologis
Alasan / implikasi / 5. Penilaian
Banyaknya rekamtingkat
medik nyeri
yang tidak lengkap pengisiannya, akan
rasional 6. Pemeriksaan
mempengaruhi prosesfisik
pelayanan dan gambaran keadaan pasien anak
Formula Jumlah
7. pasien rawat
Diagnose inap yang dilakukan pengkajian awal lengkap ≤ 24 /
kerja
Jumlah
8. pasien rawat
Diagnose inap pada bulan tersebut X 100%
banding
Numerator Jumlah
9. pasien anak rawatpengobatan
Penatalaksanaan inap yang dikaji awal lengkap dalam 24 jam
pada
10.bulan tersebut
Tanda tangan dokter
Denominator Jumlah seluruh pasien anak rawat inap pada bulan tersebut
Target 100%
Sampling Total rekam medis pasien rawat inap anak
Kriteria inklusi Seluruh rekam medis pasien anak pada ruang rawat inap melati, ruang
bedah anak, ruang pavilion
Kriteria eksklusi -
Pencatatan Dilakukan pengecekan setiap hari pada rekam medis pasien anak yang
baru masuk rawat inap, oleh perawat ruangan, dicatat di format
Analisa dan laporan Dilakukan setiap bulan
pencatatan
Area Ruang rawat inap anak ( R. Melati, R. ICU, R. Paviliun, Ruang Kenanga,
Ruang Teratai) Rumah Sakit
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Kepala ruangan rawat inap anak
Format pencatatan Format pelaporan assessment awal pasien anak
Penanggung Jawab Kepala unit penjamin mutu
2. Pelayanan Laboratorium (IAK 2)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKOTOR Tidak adanya kesalahan administrasi pada pelayanan pemeriksaan
laboratorium
TIPE INDIKATOR Struktur Proses x Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium rumah sakit
Definisi Operasional Kesalahan administrasi dalam pelayanan laboratorium meliputi kesalahan
registrasi, kesalahan pelabelan sampel, dan kesalahan penyerahan

Alasan / implikasi / hasil


Banyaklaboratorium
kesalahan dalam administrasi pemeriksaan laboratorium, dapat
rasional menjadi resiko bagi pelayanan terhadap pasien
Formula Jumlah pasien yang diperiksa dengan kesalahan administrasi dalam satu
bulan / jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut

Numerator X 100%pasien yang diperiksa dengan kesalahan administrasi dalam satu


Jumlah
bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut
Target 0%
Sampling 128 sampel dari seluruh pemeriksaan perpasien
Kriteria inklusi Seluruh pemeriksaan perpasien pada instalasi laboratorium
Kriteria eksklusi -
Pencatatan Dilakukan pengecekan setiap hari pada register pemeriksaan laboratorium
yang baru masuk, dicatat di format pencatatan
Analisa dan laporan Dilakukan setiap bulan
Area Instalasi laboratorium
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Kepala instalasi laboratorium
Format pencatatan
Penanggung Jawab Kepala unit penjamin mutu
3. Pelayanan Radiologi (IAK 3)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKOTOR Angka kerusakan foto Rontgen
TIPE INDIKATOR Struktur X Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Efektivitas dan efisiensi
Tujuan Tergambarnya efektivitas dan efisiensi pelayanan radiologi rumah sakit
Definisi Operasional Kerusakan foto adalah foto hasil expose instalasi radiologi RS yang tidak
dapat dibaca sehingga harus dilakukan foto ulang
Alasan / implikasi / Banyak kerusakan pada hasil foto, dapat membuat kerugian dari
rasional perhitungan rumah sakit
Formula Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulan / jumlah seluruh
pemeriksaan foto dalam 1 bulan X 100%
Numerator Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulan

Denominator jumlah seluruh pemeriksaan radiologi dalam 1 bulan


Target 0%
Sampling 128 sampel dari seluruh pemeriksaan foto
Kriteria inklusi Seluruh pemeriksaan radiologi pada Instalasi Radiologi
Kriteria eksklusi -
Pencatatan Dilakukan pengecekan setiap hari pada register pemeriksaan radiologi,
dicatat di format pencatatan
Analisa dan laporan Dilakukan setiap bulan
Area Instalasi Radiologi
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Kepala instalasi Radiologi
Format pencatatan
Penanggung Jawab Kepala unit penjamin mutu
4. Prosedur Bedah (IAK 4)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKOTOR Infeksi daerah operasi
TIPE INDIKATOR Struktur X Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Keselamatan dan kenyamanan pasien
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan paska operasi sesuai
dengan standart pembedahan bersih
Definisi Operasional Infeksi daerah operasi merupakan infeksi yang terjadi luka operasi atau
organ/ruang yang terjadi dalam waktu 30 sampai 90 hari pasca

Alasan / implikasi / tindakan operasi


1. Standar akreditasi nasional dan internasional.
rasional 2. Menjadi pusat rujuikan pendidikan dan pelayanan.
3. Indikator penilaian Direktur.
Formula Jumlah pasien yang
4. Meningkatkan terinfeksi
pasien IDO/Jumlah pasien yang dioperasi x 100%
safety.
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi IDO

Denominator Jumlah pasien yang dioperasi


Target 1%
Sampling Seluruh jumlah pasien yang akan dilakukan operasi bersih
Kriteria inklusi Infeksi luka opearsi di bagi 3 yaitu :

1. Infeksi luka operasi superficial/surgical sie infection superficial


incisional site (SSI) adalah infeksi luka operasi yang terjadi 30
hari setelah operasi dan hanya mengenai kulit dan jaringan sub
kutan dengan gejala : aliran nanah purulent dari tempat insisi
atau terdapat minimal salah satu gejala infeksi berikut yaitu :
bengkak, kemerahan, nyeri, panas.
2. Infeksi luka daerah operasi dalam (profunda)/surgical site infection
(SSI) Deep incisional adalah infeksi yang terfjadi 30 hari sampai
90 hari pasca tindakan operasi dengan kriteria terdapat salah
satu keadaan sebagai berikut : terdapat drainase purulent dari
tempat insisi dalam, biakan positif dari specimen berupa cairan
yang keluar dari luka atau jaringan insisi dalam yang diambil
dengan cara aseptic. Insisi superficial yang disengaja dibuka
oleh dokter
dan memberikan hasil kultur positif atau tidak dilakukan kultur dan
terdapat setidaknya satu gejala atau tanda seperti bengkak,
kemerahan, nyeri, demam dengan suhu 38⁰. Dokter yang merawat
menyatakan infeksi.
3. Infeksi lika operasi organ/rongga adalah infeksi yang terjadi 30
hari sampai 90 hari pasca tindakan operasi menyangkut bagian
tubuh kecuali insisi kulit, fasia, lapisan otot yang di buka atau di
manipulasi selama tindakan operasi dan terdapat paling sedikit
atau keadaan berikut : terdapat drainase purulent yang berasal
dari drain yang ditempatkan pada organ/rongga terkait, biakan
positif dariu specimen berupa cairan yang keluar dari luka atau
jaringan organ/rongga terkait. Abses atau tanda infeksi yang
melibatkan organ/rongga yang dibuktikan dengan pemeriksaan
langsung, prosedur infasif, pemeriksaan histologi atau
pemeriksaan radiologi dan dokter yang menangani menyatakan
IDO.
Liuka operasi yang membuka traktus digestivus, traktus billier,
traktus urinarius, traktus respiratorius sampai dengan

Kriteria eksklusi Pasien orofaring atau traktus


yang diopearsi reproduksi
di RS luar RSCM kecuali ovarium.
Pencatatan Dilakukan pengecekan setiap hari pada ruang perawatan bedah
(Cempaka,

Analisa dan laporan Paviliun,


DilakukanKenanga, Teratai), dimana pasien bedah tersebut dirawat,
setiap bulan
Area Rawat
dicatat Inap
di format pencatatan
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Kepala instalasi Rawat Inap
Format pencatatan
Penanggung Jawab Kepala unit penjamin mutu
5. Penggunaan antibiotika dan obat lainnya (IAK 5)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKATOR Rata-rata penggunaan antibiotika sesuai dengan 5 (lima) area klinis
(clinical Pathway)
TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome X Proses & outcome
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga kesembuhan pasien
khususnya dalam pemberian obat antibiotika pada 5 (lima) area klinis
Definisi Operasional Antibiotika adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati dalam
sebaian kasus untuk mengobati sebagian kasus untuk mencegah
infeksi oleh bakteri

5 (lima) area klinis meliputi area penyakit dalam dengan diagnose medis :

- Area penyakit dalam dengan diagnose medis hipertensi


emergency tidak menggunakan antibiotic
- Area THT dengan diagnose medis tonsillitis akut
menggunakan antibiotic maksimal selama 2 hari
- Area Penyakit Anak dengan diagnose medis diare akut
tidak mengunakan antibiotic
Alasan / implikasi / Untuk mengendalikan resisten anti mikroba melalui penggunaan antibiotic
- Area Penyakit Bedah dengan diagnose medis appendicitis
rasional secara bijak
Formula Jumlah akut menggunakan
penggunaan resep antibiotic maksimal
yang tidakselama
sesuai 3 hari 5 (lima)
dengan
Area obstetric dan ginekologi dengan diagnose medisnketuban pecah
area

Numerator dini sebelum


klinis
Jumlah dalam waktunya
satu
sample resep (KPSW)
bulanyang
dibagi menggunakan
jumlah
sesuai seluruh
dengan antibiotic
sampel
5 (lima) maksimal
resep
area yang diambil
klinisdalam satu X
selama
bulan 3 hari
100%
Denominator jumlah seluruh sample resep yang diambil sebagai sampel dalam satu
bulan ( minimal 50 sampel)
Target 100 %
Sampling Total seluruh sample resep yang ditulis pada rumah sakit
Kriteria inklusi Seluruh resep yang ditulis pada rumah sakit
Kriteria eksklusi -
Pencatatan Dilakukan pengambilan resep setiap bulan secara acak, pengecekan
setiap
Analisa dan laporan Dilakukan setiap bulan
Area bulan pada
Instalasi register
farmasi farmasi
rumah denganinap
sakit/rawat mencatat
rumahdisakit
format pencatatan
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Kepala instalasi farmasi
Format pencatatan
Penanggung Jawab Kepala unit penjamin mutu
6. Kesalahan obat dan kejadian nyaris cedera (IAK 6)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKATOR Kesalahan Penulisan Resep ( prescription errors)
TIPE INDIKATOR Struktur X Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan 1. Tergambarnya upaya rumah sakit dalam mencegah kesalahan
penulisan resep, untuk mengantisipasi terjadinya kejadian
nyaris cedera dalam pengobatan
2. Terwujudnya ketepatan penyiapan obat oleh instalasi farmasi
Definisi Operasional Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk
dan keselamatan penggunaan obat bagi pasien
menyiapkan obat dan alat kesehatan bagi pasien dan ditulis secara
jelas dan lengkap sehingga tidak menimbulkan kesalahn interprestasi.
Kesalahan penulisan resep / prescription errors adalah kesalahan
penulisan resep oleh dokter yang meliputi ketidak lengkapan dan ketidak
Alasan / implikasi / jelasan resep.kesadaran
Membangun Kelengkapan
akanresep yang dinilai adalah
nilai keselamatan pasienidentitas
dengan pasien,
kebijakan
rasional bentuk sediaan,
instalasi farmasi kekuatan sediaan, aturan
tentang keselamatan pakai
pasien dan mengurangi
dalam nama / paraf dokter.
insiden yang meliputi kejadian yang tidak diharapkan KTD, KNC,
Kejadian Sentinel, dan langkah2 yang harus dilakukan oleh apoteker
Formula Jumlah kesalahan penulisan resep (prescription errors) yang disampling
dan tenaga farmasi, pasien dan keluarga jika terjadi insiden
dalam 1 bulan / jumlah seluruh prescription order yang di sampling dalam

Numerator bulan
Jumlahyang sama Xpenulisan
kesalahan 100% = resep
% (prescription errors) yang disampling

dalam 1 bulan
Denominator jumlah seluruh prescription order yang di sampling dalam bulan yang
sama
Target 0%
Sampling Total seluruh resep yang ditulis pada rumah sakit
Kriteria inklusi Seluruh resep yang ditulis pada rumah sakit
Kriteria eksklusi Resep obat yang ditunda
Pencatatan Setiap hari kerja, dengan purposive sampling setiap order obat harus
diperiksa, oleh staf instalasi farmasi, item obat yang tidak sesuai

Analisa dan laporan maka dicatat


Dilakukan sebagai
setiap bulaninsiden (sampling)
Area Instalasi farmasi rumah sakit
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Kepala instalasi farmasi
Format pencatatan
Penanggung Jawab Kepala unit penjamin mutu
7. Penggunaan anestesi dan sedasi (IAK 7)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKATOR Pengkajian pre-anastesi dilaksanakan untuk pasien pra-operasi elektif
dengan anastesi umum
TIPE INDIKATOR Struktur X Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengetahui kinerja team anestesi dalam melaksanakan prosedur
persiapan
pra-anastesi, untuk menghindari insiden keselamatan pasien dalam
Definisi Operasional Pengkajian pra-anestesi adalah dimana alhi anestesi melaksanakan
hal anestesi
penentuan status medis pasien, membuat rencana pengelolaan anestesi
dan memberi informasi tindakan anesthesia kepada pasien dan atau
Alasan / implikasi / Seseorang
keluarganyayang memenuhi kualifikasi melaksanakan asesmen pra-
rasional anestesi, sebagai dasar untuk menentukan proses perencanaan anestesi
dan sedasi yang aman dan sesuai perencanaan anestesi yang baik dapat
Formula Jumlah pengkajian
mengurangi pre-anestesipasien
insiden keselamatan dilaksanakan untuk pasien
selama menjalani operasipra-
operasi
elektif dengan anestesi umum dalam satu bulan (orang) / jumlah
Numerator Jumlah
seluruh pengkajian pre-anestesi
pasien pra-operasi dilaksanakan
elektif untuk umum
dengan anestesi pasien dalam
pra-operasi
bulan
elektif dengan
yang sama anestesi
(orang) umum
X 100% = dalam
% satu bulan (orang)
Denominator jumlah seluruh pasien pra-operasi elektif dengan anestesi umum dalam
bulan yang sama (orang)
Target 100 %
Sampling Total seluruh pasien pra-operasi elektif dengan anaestesi umum
Kriteria inklusi Seluruh pasien pra-operasi elektif dengan anestesi umum
Kriteria eksklusi -
Pencatatan Setiap hari kerja oleh staf instalasi anastesiologi dan terapi intensif
Analisa dan laporan Dilakukan setiap bulan
Area Instalasi anastesiologi dan terapi intensif rumah sakit
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Kepala instalasi anastesiologi dan terapi intensif
Format pencatatan
Penanggung Jawab Kepala unit penjamin mutu
8. Penggunaan darah dan produk-produk darah (IAK 8)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKATOR Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse darah di rumah sakit
TIPE INDIKATOR Struktur X Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan bank darah Rumah Sakit dalam menyediakan
kebutuhan darah
Definisi Operasional Pelayanan transfuse darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang
meliputi perencanaan, pengerahan dan penyedia darah, pendonor
darah, pendistribusian darah dan tindakan medis pemberian darah
Alasan / implikasi / Unit Transfusi
kepada pasiendarah
untuk bertanggung jawab terhadap
tujuan penyembuhan pelayanan
penyakit transfusi
dan pemulihan
rasional darah di rumah sakit dan melakukan pemeriksaan cross match sebelum
kesehatan
darah diberikan kepada pasien. Unit ini harus selalu memiliki stock
darah yang aman (non reaktif pada uji saring) yang berasal dari bank
darah setempat. Ketersediaan produk darah harus dilakukan dengan
Formula manajemen yang baik,
Jumlah permintaan sehingga
kebutuhan seluruh kebutuhan
darahyang darahdalam
dapat dipenuhi bagi setiap
satu bulan
pelayanan transfusi
/ Jumlah seluruh darah dapat
permintaan terpenuhi
darah dalam bulan yang sama X 100% =

Numerator %
Jumlah permintaaan kebutuhan darah yang dapat dipenuhi rumah sakit
dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh permintaan darah dalam bulan yang sama
Target 100%
Sampling Total seluruh kegiatan transfusi darah
Kriteria inklusi Seluruh darah yang diorder
Kriteria eksklusi -
Pencatatan Setiap ada pasien transfusi (total sampling)
Analisa dan laporan Dilakukan setiap bulan
Area Unit Transfusi Darah Rumah Sakit
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Kepala UTDRS
Format pencatatan
Penanggung Jawab Kepala UTDRS
9. Ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien (IAK 9)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKATOR Kelengkapan pengisian rekam medis dalam waktu 1x24 jam setelah
selesai pelayanan
TIPE INDIKATOR Struktur Proses X Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dan staf medis dalam kelengkapan
informasi rekam medic
Definisi Operasional Rekam medic yang lengkap adalah rekam medic yang telah diisi lengkap
oleh dokter dan ftaf medic lainnya dalam waktu ≤24 jam setelah selesai
pelayanan rawat jalan atau pelayanan rawat inap diputuskan pulang.
Yang meliputi identitas pasien, anamnesa, rencana asuhan, pelaksanaan
Alasan / implikasi / Rekam
asuhan,medis
tindakadalah
lanjut, bukti satu-satunya pelayanan kesehatan yang
dan resume
rasional diberikan oleh rumah sakit. Rekam medis harus benar, lengkap, terkini,
dan tepat waktu. Rekam medis juga merupakan skema asuransi
Formula Jumlah rekam
kesehatan medis yang disurvei lengkap diisi oleh dokter dan staf
public
medis dalam 24 jam dalam 1 bulan (orang) / jumlah rekam medis

Numerator yang disurvei


Jumlah rekamdalam
medis1yang
bulandisurvei
X 100lengkap
% diisi oleh dokter dan staf
medis dalam 24 jam dalam 1 bulan
Denominator jumlah rekam medis yang disurvei dalam 1 bulan
Target 100 %
Sampling Total Sampling
Kriteria inklusi Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan
Kriteria eksklusi -
Pencatatan Setiap hari, dengan total sampling
Analisa dan laporan Dilakukan setiap bulan
Area Instalasi Rekam Medis
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Kepala Instalasi Rekam Medik
Format pencatatan
Penanggung Jawab Kepala unit penjamin mutu
10. Pencegahan dan Pengendalian infeksi, surveillance dan pelaporan (IAK 10)

INDIKATOR MUTU KLINIS


JUDUL INDIKATOR Angka infeksi Phlebitis
TIPE INDIKATOR Struktur X Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Safety
Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi phlebitis di rumah sakit
Definisi Operasional Phlebitis adalah pada daerah local tusukan infus ditemukan tanda-tanda
merah, seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai
eksudat purulent atau mengeluarkan cairan bila ditekan.
Alasan / implikasi / Patient safety dan mencegah terjadinya plebitis
rasional
Formula ((Jumlah pasien yang terinfeksi phlebitis/jumlah hari pemasangan infus
perifer) x 1000%) x 1000
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi phlebitis

Denominator Jumlah hari pemasangan infus perifer


Target 1%
Sampling Total seluruh pasien dengan pemasangan infus 3 x 24 jam pada bulan
tersebut
Kriteria inklusi Pasien yang terpasang infus perifer
Kriteria eksklusi Pasien dengan phlebitis sebelum pemasangan IVL
Pencatatan Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat seluruh pasien sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi untuk pasien rawat inap dalam

Analisa dan laporan bulan tersebut


Dilakukan setiap bulan
Area PPI
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
PIC Ketua PPI
Format pencatatan
Penanggung Jawab Kepala unit penjamin mutu

Anda mungkin juga menyukai