Biomaterial adalah bidang yang menggunakan ilmu dari berbagai disiplin ilmu yang
membutuhkan pengetahuan dan pemahaman mendasar dari sifat-sifat material pada
umumnya, dan interaksi dari material dengan lingkungan biologis. Bidang biomaterial didesain untuk memberikan pemahaman dan pengajaran di bidang fisika, kimia dan biologi dari material, dan juga dengan berbagai bidang dari teknik secara umum seperti matematika, kemasyarakatan, dan ilmu sosial. Sebagai tambahan, mahasiswa yang berurusan dengan bidang ini harus mencapai pemahaman yang mendalam dan berusaha untuk memperoleh pengalaman pada penelitian biomaterial. Ketika pemahaman mahasiswa mengenai prinsip dasar dari ilmu material teraplikasikan, pemahaman penuh dari biomaterial dan aplikasinya dengan lingkungan biologis juga membutuhkan derajat yang lebih tinggi dari spesialisasi ilmu yang ada. Bidang biomaterial mengarah pada ilmu material dan bidang ilmu biologi serta kimia. Material buatan manusia meningkat sesuai dengan penggunaan aplikasinya seperti pada drug-delivery dan terapi gen (gene therapy), perancah untuk rekayasa jaringan (tissue engineering), penggantian bagian tubuh (body replacement), serta alat biomedis dan bedah. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan tingkat kehidupan yang lebih baik (Williams, 1987).
2. Syarat-syarat biomaterial kedokteran gigi
Syarat biomaterial kedokteran gigi telah ditentukan sejak tahun 1960-an oleh American Dental Association. Namun kata biokompabilitas tidak bisa digunakan, dan kata toksik yang lebih sering digunakan dalam membahas keamanan bahan kedokteran gigi. Istilah bikompatibel didefinisikan dalam Dorland’s Illustrated Medical Dictionary yang artinya selaras dengan kehidupan dan tidak memiliki efek toksik atau efek merugikan pada fungsi biologis. Secara umum biokompabilitas diukur bedasarkan sitotoksisitas setempat (seperti responns pulpa dan mukosa), respon sistemik, kemampuan menimbulkan alergi, dan karsinogen (Anusavice, 2004)
Berdasarkan pada kriteria ini, persyaratan untuk sifat biokompabilitas bahan-bahan
kedokteran gigi mencakup hal-hal berikut: a. Bahan tersebut tidak boleh membahayakan pulpa dan jaringan lunak b. Bahan tersebut tidak boleh mengandung substansi toksik yang larut dalam air, yang dapat dilepaskan dan diserap ke dalam sistem sirkulasi sehingga menyebabkan respons toksik sistemik c. Bahan tersebut harus bebas dari bahan berpotensi menimbulkan sensitivitas yang dapat menyebabkan suatu respons alergi d. Bahan tersebut harus tidak memiliki potensi karsinogen (menyebabkan kanker) Dari penjabaran ini dapat disimpulkan bahwa suatu biomaterial dapat didefinisikan sebagai substansi apapun, selain obat yang dapat digunakan untuk suatu periode sebagai bagian dari suatu sistem yang merawat, menambah atau menggantikan jaringan, organ atau fungsi apapun dari tubuh. Ilmu biomaterial kedokteran gigi harus didasarkan pada informasi luas akan pertimbangan biologis tertentu yang berhubungan penggunaan bahan-bahan yang dirancang untuk rongga mulut. Kekuatan atau ketahanan terhadap perubahan bentuk tidak penting bila bahan tersebut dapat melukai pulpa atau jaringan lunak (Anusavice, 2004