Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH

LAMONGAN - JAWA TIMUR


Jalan Merpati No. 58-62, Sidokumpul, Lamongan, Jawa Timur 62213
Telepon : (0322) 321522, 321427, 323440. Fax : (0322) 321427
email :rsinashrulummah@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN
NOMOR : 1831 / SK / DIR / III / 2015

TENTANG
KEBIJAKAN RESUSITASI
RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN

DIREKTUR RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN

Menimbang : a. bahwa RSI Nashrul Ummah Lamongan sebagai institusi yang


bergerak dibidang pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya, yang sesuai dengan visi dan misi yang
telah ditetapkan;

b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit


diperlukan adanya suatu kebijakan resusitasi;

c. bahwa untuk mewujudkan tujuan diatas perlu kebijakan suatu


tindakan yang ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan Direktur RSI
Nashrul Ummah Lamongan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktek Kedokteran;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit;
RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH
LAMONGAN - JAWA TIMUR
Jalan Merpati No. 58-62, Sidokumpul, Lamongan, Jawa Timur 62213
Telepon : (0322) 321522, 321427, 323440. Fax : (0322) 321427
email :rsinashrulummah@gmail.com

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEBIJAKAN RESUSITASI RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL


UMMAH LAMONGAN.

Pertama : Memberlakukan Kebijakan Resusitasi RSI Nashrul Ummah


Lamongansebagai pedoman dalam pelayanan resusitasi kepada pasien di
RSI Nashrul Ummah Lamongansebagaimana terlampir.

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan
diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lamongan
Pada Tanggal : 30 Maret 2015
--------------------------------------------
Direktur,

dr. Muwardi Romli, Sp.B, M.Kes


NIK. 120001
Lampiran Surat Keputusan Direktur Nomor 1831/SK/DIR/III/2015 Tentang Kebijakan
Resusitasi RSI Nashrul Ummah Lamongan.

KEBIJAKAN RESUSITASI
RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN

1. Tindakan resusitasi dalam hal ini mencakup bantuan hidup lanjutan.


2. Tindakan resusitasi dan prosedur resusitas mengikuti Standar Prosedur Operasional yang
berlaku.
3. Resusitasi dimulai jika terjadi henti kegagalan pernapasan dan atau sirkulasi henti napas
atau henti jantung.
4. Semua tindakan resusitasi didokumentasikan secara tertulis.
5. Resusitas harus dilakukan pada :
a. Infark jantung kecil, yang mengakibatkan kematian listrik
b. Serangan Adams-Stokes
c. Hipoksia Akut
d. Keracunan dan kelebihan dosis obat-obatan
e. Sengatan listrik
f. Reflesks vagal
g. Tenggelam dan kecelakaan-kecelakaan lain yang masih memberi peluang untuk
hidup.
6. Resusitasi tidak dilakukan pada :
a. Kematian normal
Biasa terjadi pada penyakit akut atau kronik yang berat. Pada keadaan ini denyut
jantung dan nadi berhenti pertama kali pada suatu saat, ketika tidak hanya jantung,
tetapi organisme secara keseluruhan begitu terpengaruh oleh penyakit tersebut
sehingga tidak mungkin untuk tetap hidup lebih lama lagi. Upaya resusitasi di sini
tidak bertujuan dan tidak berarti.
b. Stadium terminal suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan lagi.
c. Bila hampir dapat dipastikan bahwa fungsi serebral tidak akan pulih, yaitu sesudah ½
- 1 jam terbukti tidak ada nadi pada normotermia tanpa resusitasi jantung paru.
d. Pasien dengan kriteria Do Not Resuscitate (DNR).
7. Resusitasi dapat diakhiri pada:
a. Fungsi sirkulasi dan ventilasi telah kembali spontan efektif dan tekanan sistolik > 60
mmHg
b. Jika dalam waktu kurang dari 30 menit dilakukan resusitasi yang adekuat namun
pasien belum menunjukkan tanda-tanda kehidupan
c. Upaya resusitasi telah diambil alih oleh orang lain yang bertanggungjawab
meneruskan resusitasi (bila tidak ada dokter)
d. Penolong telah terlalu lelah sehingga tidak sanggup meneruskan resusitasi
e. Pasien telah dinyatakan meninggal oleh dokter
f. Diketahui kemudian bahwa pasien berada dalam penyakit terminal yang tidak dapat
disembuhkan lagi

Direktur RSI Nashrul Ummah


Lamongan

dr. Muwardi Romli, Sp.B, M.Kes


NIK. 120001

Anda mungkin juga menyukai