PENDAHULUAN
Pernahkah kalian bermain karet gelang? Ketika kita menariknya apa yang terjadi?
Lalu bagaimana kalau tarikan kita lepas? Benda-benda lain seerti plastisin, kuncir rambut,
dan squishy apakah mengalami hal yang sama seperti karet gelang? Untuk menjawab
peristiwa-periswa yang terjadi pada benda-benda tersebut, kita akan bahas dalam materi
Eastisitas dan Hukum Hooke berikut. Selamat Belajar!
MATERI
A. Elastisitas
Bila sebuah pegas diberi gaya tarik, maka pegas tersebut akan mengalami
perubahan bentuk, yaitu bertambah panjang. Ketika tarikan pada pegas dilepaskan,
pegas akan kembali ke bentuk semula. Hal ini merupakan salah satu fenomena
elastisitas benda. Pengertian elastisitas menurut Kanginan (2013: 226) adalah
kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar
yang diberikan kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan).
Elastisitas adalah suatu benda yang diberi gaya akan mengalami perubahan
bentuk dan ukuran, namun setelah gaya dilepaskan, maka benda tersebut akan
kembali ke keadaan semula. Contoh benda elastis adalah karet gelang, balon,
panah, dan lain-lain.
Beberapa benda seperti tanah liat, adonan kue, dan plastisin (lilin mainan)
tidak segera kembali ke bentuk semula setelah gaya luar dibebaskan. Benda-benda
seperti itu disebut benda benda plastis. Pemberian gaya tekan (pemampatan) dan
gaya tarik (penarikan) bisa mengubah bentuk suatu benda tegar. Jika sebuah benda
tegar diubah bentuknya (dideformasi) sedikit, benda segera kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya tekan atau gaya tarik ditiadakan. Jika benda tegar diubah
bentuknya melalui batas elastisnya, benda tidak akan kembali ke bentuk awalnya
ketika gaya ditiadakan, melainkan akan berubah bentuk secara permanen. Bahkan
jika perubahan bentuknya jauh melebihi batas elastisnya, benda akan patah.
Benda yang dikenai gaya tertentu akan mengalami perubahan bentuk.
Perubahan bentuk bergantung pada arah dan letak gaya-gaya tersebut diberikan.
Terdapat tiga jenis perubahan bentuk yaitu regangan, mampatan, dan geseran.
Perubahan bentuk ini apat dilihat pada Gambar 1.
a) Tegangan
Seutas kawat dengan luas penampang mengalami suatu gaya tarik pada ujung-
ujungnya. Akibat gaya tarik tersebut, kawat mengalami tegangan tarik . dengan
persamaan:
... ................................................... 1
Keterangan:
= tegangan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas penampang
Gambar 2. Tegangan
Gambar 2. menunjukkan sebuah bidang yang luas penampangnya A ditarik dengan
gaya F pada kedua ujungnya, sehingga dapat dikatakan bahwa batang berada dalam
tegangan. Jadi, tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan besar gaya F dan
luas penampang A.
b) Regangan
Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang ∆L
dan panjang mula-mula L0, dengan persamaan:
Keterangan:
e = Regangan
=Pertambahan panjang (m)
= Panjang mula-mula (m)
Karena pertambahan panjang dan panjang awal adalah besaran yang sama
maka regangan tidak memiliki satuan atau dimensi.
c) Modulus Elastis
Perbandingan antara tegangan dengan regangan adalah konstan. Modulus elastis
hanya bergantung hanya pada jenis zat dan tidak pada ukuran dan bentuknya.Konstanta ini
disebut modulus elastisitas atau modulus Young (Y), dengan persamaan:
2. Hukum Hooke
a. Hukum Hooke
Hukum Hooke merupakan hukum mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika
yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pegas. Suatu benda yang dikenai
gaya akan mengalami perubahan bentuk (volume dan ukuran). Misalnya, suatu
pegas akan bertambah panjang dari ukuran semula apabila dikenai gaya sampai
batas tertentu.Hal tersebut dapat terjadi karena sifat elastisitas pada sebuah pegas.
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan
berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pula pertambahan
panjang pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke
keadaan semula.
x
∆x
titik putus
Seluruh usaha (W) yang dilakukan oleh gaya F tersimpan menjadi energi
potensial elastisitas pegas karena tidak terjadi perubahan energi kinetik pegas. Oleh
karena itu, sebuah pegas yang memiliki konstanta pegas k dan terentang sejauh ∆x
dari keadaan setimbangnya, memiliki energi potensial sebesar Ep.
Keterangan:
k = konstanta pegas karet ketapel (N/m)
= pertambahan panjang pegas (m)
= massa benda (kg)
= kecepatan benda (m/s)
b. Susunan Pegas
Hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan seri yaitu:
Gaya yang menarik pegas pengganti sama besar
(F1=F2=F)
Pertambahan panjang pegas pengganti sama dengan jumlah pertambahan
b. Susunan Paralel
paralel adalah:
c. Tetapan penggantinya
Kp = k1 + k2 +k3 + +kn............................................................................11
......................................................................12
Alat ini dilengkapi dengan sejumlah pegas yang disusun sejajar. Pegas-
pegas ini dihubungkan ke gerbong kereta api saat kereta akan bergerak.
Hal ini dilakukan untuk mengukur gaya tarik kereta api sesaat sebelum
meninggalkan stasiun.
b. Peredam Getaran atau Goncangan pada Mobil
goncangan yang terjadi pada saat mobil melewati jalan yang tidak
dikendalikan.
Young, tetapan pegas, dan sifat elastisitas logam secara umum harus
diperhitungkan.
papan loncatan pada cabang olahraga loncat indah dan tali busur pada
pada atlet, maka atlet dapat meloncat lebih tinggi daripada tanpa
anak panah.
RUMUS PENTING
TEGANGAN (STRESS)
Adalah hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas penampang A.
F
Tegangan = A
REGANGAN (STRAIN)
Adalah hasil bagi antara pertambahan panjang ΔL dengan panjang awal L0.
∆L
Regangan = L0
MODULUS YOUNG
Adalah perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami bahan.
Tegangan
E=
Regangan
F = k . ∆x
1
Ep = 2 F . ∆x
Atau,
1
Ep = 2 k . ∆x2
Keterangan:
Ep = energi potensial pegas (Joule).
F = gaya pegas (N).
∆x = x2 – x1 = pertambahan panjang (m).
k = konstanta pegas (N/m2).
k1 F1
k2 F2
1 1 1 1
= + + +…
Ks k1 k2 k3
ktot = k1 + k2 + ...
Keterangan:
ktot = konstanta gabungan pegas (N/m).
k1 = konstanta pegas pertama (N/m).
k2 = konstanta pegas kedua (N/m).
SUSUNAN GABUNGAN
m
T = 2π√
k
Keterangan:
T = periode (s).
m = massa benda (kg).
k = konstanta pegas (N/m).
l = panjang bandul (m).
g = percepatan gravitasi (10 m/s2).
Pembahasan:
Jawaban:
2. Gambar di bawah menunjukkan grafik hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan
panjang pegas (∆x).
F(N)
20
10
0 2 4 ∆x (cm)
Dari grafik tersebut konstanta pegas adalah...
A. 100 N/m
B. 200 N/m
C. 300 N/m
D. 500 N/m
E. 5000 N/m
Pembahasan:
Jawaban:
3. Dalam suatu praktikum untuk menentukan konstanta suatu pegas diperoleh data sebagai
berikut:
No F (N) ∆x (cm)
1 10 2,0
2 15 3,0
3 20 4,0
4 25 5,0
5 30 6,0
Jika F adalah gaya dan ∆x adalah pertambahan panjang pegas, maka konstanta pegas
yang digunakan adalah...
A. 100 N/m
B. 200 N/m
C. 300 N/m
D. 400 N/m
E. 500 N/m
Pembahasan:
Jawaban:
4. Suatu pegas akan bertambah panjang 10 cm jika diberi gaya 30 N. Pertambahan panjang
pegas jika diberi gaya 21 N adalah...
A. 2 cm
B. 3 cm
C. 5 cm
D. 6 cm
E. 7 cm
Pembahasan:
Jawaban:
5. Sebuah tali karet diberi beban 300 gram dan digantung vertikal pada sebuah statif.
Ternyata karet bertambah panjang 4 cm (g = 10 m/s2). Energi potensial karet tersebut
adalah...
A. 7,5 . 10−2 joule
B. 6,0 . 10−2 joule
C. 4,5 . 10−2 joule
D. 3,0 . 10−2 joule
E. 1,5 . 10−2 joule
Pembahasan:
Jawaban:
Jawaban:
7. Tiga pegas identik dengan konstanta 1000 N/m disusun seperti gambar. k1
Jika susunan pegas diberi beban sehingga bertambah panjang 6 cm, maka pertambahan
panjang masing-masing pegas adalah..
∆x1 ∆x2 ∆x3
A 2 cm 2 cm 2 cm
B 2 cm 4 cm 4 cm
C 3 cm 3 cm 3 cm
D 4 cm 2 cm 3 cm
E 4 cm 3 cm 3 cm
Pembahasan:
Jawaban:
k1 k2
k3
Jika konstanta pegas k1 = k2 = 3 N/m dan k3 = 6 N/m, maka konstanta susunan pegas
besarnya...
A. 1 N/m
B. 3 N/m
C. 7,5 N/m
D. 12 N/m
E. 15 N/m
Pembahasan:
Jawaban:
9. Tiga buah pegas identik disusun seperti gambar.
k3 k2
k1
m
Jika massa beban 300 gram (g = 10 m/s2) digantung pada pegas k1 pegas bertambah
panjang 4 cm. Besarnya konstanta susunan pegas adalah...
A. 225 N/m
B. 75 N/m
C. 50 N/m
D. 25 N/m
E. 5 N/m
Pembahasan:
Jawaban: C
10. Tiga pegas identik masing-masing mempunyai konstanta 200 N/m tersusun seri paralel
seperti gambar dibawah.
k3 k2
k1
Pada ujung bawah susunan pegas digantungi beban seberat w sehingga susunan pegas
bertambah panjang 3 cm. Berat beban w adalah...
A. 1 N
B. 2 N
C. 3 N
D. 4 N
E. 10 N
Pembahasan:
Jawaban:
LATIHAN SOAL
1. Pegas yang panjangnya L digantungkan beban sedemikian sehingga diperoleh data
sebagai berikut:
Berat beban 2N 3N 4N
Pertambahan panjang
0,50 0,75 1,0
(cm)
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan besar konstanta pegas adalah...
A. 250 N/m
B. 360 N/m
C. 400 N/m
D. 450 N/m
E. 480 N/m
2. Grafik hubungan antara gaya (F) terhadap penambahan panjang (Δx) suatu pegas
ditunjukkan gambar dibawah.
F(N)
50
20
3. Grafik (F-x) menunjukkan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas.
F(N)
40
0 0,08 ∆x (m)
Besar energi potensial pegas berdasarkan grafik di atas adalah...
A. 20 joule
B. 16 joule
C. 3,2 joule
D. 1,6 joule
E. 1,2 joule
4. Grafik dibawah menunjukkan hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan panjang
(Δx) sebuah pegas.
F(N)
0 7 14 ∆x (cm)
Energi potensial pegas pada saat mengalami pertambahan panjang 14 cm adalah...
a. 11,2 joule
b. 5,6 joule
c. 1,12 joule
d. 0,56 joule
e. 0,112 joule
k1
k2
k3
Jika susunan pegas diberi beban dengan berat w = 6 N, maka pertambahan panjang
masing-masing pegas adalah...
∆x1 ∆x2 ∆x3
A 0,1 cm 0,1 cm 0,1 cm
B 0,3 cm 0,3 cm 0,3 cm
C 1 cm 1 cm 1 cm
D 3 cm 3 cm 3 cm
E 1 cm 3 cm 3 cm
k1
k2
k3
7. Empat buah pegas masing-masing dengan konstanta c disusun secara paralel. Konstanta
pega dari susunan ini menjadi...
A. 0.25c
B. 0.5c
C. 1 c
D. 2 c
E. 4 c
8. Empat pegas identik masing-masing memiliki konstanta 300 N/m disusun seperti
gambar!