Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Typhus abdominalis sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan dunia

terutama di Negara yang sedang berkembang. Typhus abdominalis diidentifikasi

sebagai salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk Indonesia

terutama yang tinggal di daerah yang sanitasinya jelek atau daerah endemik. Penyakit

ini disebabkan oleh kuman salmonella typhosa yang menyerang usus halus terutama

daerah ileum (N.Sjaifoellah H.M, 1996). Penyakit ini tergolong penyakit menular

yang mudah berpindah ke orang lain melalui fekal oral yang artinya kuman

salmonella yang ada pada feses penderita atau karier mengkontaminasi makanan atau

minuman orang sehat. Hal ini erat hubungannya dengan hygiene perorangan dan

sanitasi lingkungan yang kurang memenuhui syarat kesehatan. Orang yang beresiko

terkena penyakit typhus abdominalis adalah mereka yang sering makan di tempat

yang kebersihannya kurang dan apabila dalam satu komunitas ada yang terkena

typhus abdominalis akan berpotensi untuk menularkan ke orang lain apabila tidak

mengetahui cara pencegahannya.

Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa angka kejadian typhus abdominalis saat

ini sudah sangat memprihatinkan dan perlu mendapat penanganan serius. Kenyataan

dilaporkan bahwa dari sekian banyak anak Asrama Seminari St. Rafael Oepoi

Kupang terdapat beberapa orang yang terkena penyakit typhus abdominalis dan

kejadian ini terus menerus meningkat dari tahun ketahun. Hal ini diduga bahwa anak-

anak sering jajan di luar asrama. Di Indonesia insiden penyakit thypus abdominalis
berkisar antara 350-810 kasus per 100.000 penduduk pertahun dengan angka

kematian 2% (Dep Kes RI, 1997). Sedangkan di Jawa Timur insiden penyakit typhus

abdominalis di Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit masing masing 4000 dan 1000

kasus perbulan, dengan angka kematian 0,8% (Dep.Kes RI, 1994). Di RSUD Dr.

Soetomo selama periode 5 tahun (1991-1995) telah dirawat 586 penderita typhus

abdominalis dengan angka kematian 1,4% (Soewanjoyo E,1996). Demikian pula,

pada periode 1996 sampai dengan 2000 telah dirawat 1963 penderita typhus

abdominalis dengan mortalitas 1,09% (Soewondo, 2002). Berdasarkan data yang

diperoleh di Asrama Seminarai St. Rafael Oepeoi Kupang ditemukan bahwa pada

tahun 2004 dari 300 siswa penghuni Asrama, yang teridentifikasi menderita typhus

abdominalis sebanyak 5%, sedangkan tahun 2005 jumlah siswa sebanyak 254

sedangakan yang teridentifikasi menderita penyakit typhus abdominalis meningkat

menjadi 6,6%. Dari data di atas terlihat adanya peningkatan jumlah atau prosentase

pasien yang menderita penyakit typhus abdominalis.

Sebagaimana kita ketahui bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kejadian penyakit typhus abdominalis. Faktor-faktor tersebut adalah pengetahun yang

minim tentang konsep pentyakit typhus abdominalis serta cara pencegahan, sikap dan

tindakan misalnya sering makan ditempat yang kurang bersih. Penyakit ini termasuk

penyakit tropic yang sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik, karena

apabila tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan terjadinya perforasi yang

menyebar ke seluruh daerah perinium yang dapat menimbulkan peritonitis dan

akhirnya bisa men zimbulkan kematian (Grimes D.E.1991).


Melihat permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh

tentang pengetahun dan sikap siswa seminari tentang penyakit typhus abdominalis di

Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang, melalui penelitian yang berjudul “Survey

Tingkat Pengetahun dan Sikap Siswa Seminari di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi

Kupang NTT”.

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah

Melihat bahwa penyakit ini akan sangat berbahaya dan dari penyebarannya

dapat menimbulkan kejadian yang luar biasa atau wabah di Asrama dengan melihat

angka kejadian yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, maka peneliti ingin

melihat lebih jauh mengenai Pengetahun dan sikap siswa Seminari tentang penyakit

thyphus abdominalis di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang untuk dijadikan

sebagai dasar dalam tindakan pencegahan timbulnya kembali atau bertambahnya

pasien dengan typus abdominalis.

1.2.2 Pertanyaan Masalah

Sejauh mana pengetahun dan sikap siswa Seminari tentang penyakit typhus

abdominalis ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengatahun dan sikap siswa Seminari tentang penyakit thyphus

abdominalis di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang.


1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahun siswa Seminari St Rafael Oepoi tentang penyakit

Typhus abdominalis.

2. Mengidentifikasi sikap siswa Seminari St Rafael Oepoi tentang penyakit Typhus

abdominalis.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Responden

Dengan adanya penelitian yang sederhana ini responden dapat mengetahui dan

mengenal sejauh tingkat pengetahuan dan sikapnya tentang penyakit Typus

abdominalis guna meningkatkan status kesehatan.

1.4.2 Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian menjadikan masukan bagi siswa seminari untuk menambah

pengetahuan dan sikap tentang konsep penyakit Typus abdominalis sehingga dapat

mengurangi kejadian penyakit Typus abdominalis.

1.4.3 Bagi Institusi

Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya

1.4.4 Bagi Peneliti

Semoga penelitian dapat memacu peneliti dalam melakukan penelitian

sederhana guna meningkatkan pengetahuan.


1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian ini tidak pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya untuk

mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan di suatu Perguruan Tinggi atau

sederajat dan sepengetahun peneliti tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diajukan dalam masukan ini dan

disebutkan dalam literatur pustaka.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR TYPHUS ABDOMINALIS

2.1.1 Pengertian

Typhus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada

saluran cerna dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan

kesadaran (Ngastyah, 1997). Sedangkan menurut Noer Sjaiffoellah H.M. dalam

bukunya “Ilmu Penyakit Dalam Jilid I (1996) mendefinisikan typhus abdominalis

sebagai infeksi akut pada usus halus. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penyakit ini

disebabkan oleh kuman salmonella typhosa, salmonella paratyphi A, B dan C, yang

menyerang usus halus khususnya daerah ileum.

2.1.2 Etiologi/Penyebab

Penyakit ini disebabkan oleh kuman :

1. Salmonella Typhosa

2. Salmonella Paratyphi, A, B dan C.

Kuman Salmonella termasuk golongan bakteri berbentuk batang, gram

negative mempunyai flagel yang memungkinkan kuman ini dapat bergerak, tidak

berspora serta mempunyai tiga antigen, yaitu :

1. Antigen O (HgO) : yaitu pada bagian Soma

2. Antigen H (AgO) : yaitu pada bagian Flagel

3. Antigen Vi (AgVi) : yaitu pada bagian Kapsul


2.1.3 Manifestasi Klinik

Gejala klinik pada pasien dewasa biasanya lebih berat dari anak. Masa tunas

rata-rata 10-20 hari. Yang tersingkat 4 hari jika infeksi melalui makanan minuman.

Selama masa inkubasi diketemukan gejala prodromal yaitu perasaan tidak enak

badan, nyeri kepala, pusing-pusing dan tidak bersemangat. Kemudian menyusul

gejala klinik yang biasa ditemukan yaitu : (1) demam, (2) gangguan pada

pencernaan dan (3) gangguan kesadaran.

1. Demam

Pada kasus-kasus yang khas demam berlangsung 3 minggu. Bersifat febris

remitens dan suhu tidak berapa tinggi. Selama minggu pertama, suhu badan

berangsur-angsur meningkat, pada sore hari meningkat dan menurun pada pagi

hari atau malam hari. Dalam minggu kedua penderita terus berada dalam

keadaan demam. Dalam minggu ketiga suhu badan berangsur-angsur turun dan

normal kembali pada minggu keempat.

2. Gangguan pada Saluran Pencernaan

Pada mulut terdapat bau napas tidak sedap. Bibir kering dan pecah-pecah

(rhagaden). Lidah ditutupi selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepi

lidah kemerahan, jarang disetai tremor. Pada abdomen ditemukan keadaan perut

kembung (meteorismus). Hati dan limpah membesar disertai nyeri pada perabaan.

Defekasi biasanya konstipasi, mungkin normal dan kadang-kadang diare.

3. Gangguan Kesadaran
Umumnya kesadaran penderita menurun walaupun tidak berapa mendalam,

yaitu apatis sampa somnolen, jarang terjadi spoor, koma taua gelisah. Di

samping gejala di atas, kadang-kadang ditemukan pada punggung atau anggota

yaitu roseola berupa bitnik-bintik kemerahan karena embolus basil dalam kapiler

kulit terutama diketemukan pada minggu pertama demam. Kadang-kadang

ditemukan bradikardia dan mungkin didapatkan epistaksis.

2.1.4 Patofisologi

Makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh kuman Salmonella

Typhosa masuk ke dalam lambung, selanjutnya lolos dari system pertahanan

lambung, kemudian masuk ke usus halus, melalui folikel limpa masuk ke saluran

limpatik dan sirkulasi darah sistemik, sehingga terjadi bakterimia. Bakterimia

pertama-tama menyerang system retikulo endoteleal (RES) yaitu : hati, lien dan

tulang, kemudian selanjutnya mengenai seluruh organ di dalam tubuh antara lain

system syaraf pusat, ginjal dan jaringan limpa. Cairan empedu yang dihasilkan oleh

hati masuk ke kandung empedu sehingga terjadi kolesistitis. Cairan empedu akan

masuk ke duodenum dan dengan virulens kuman yang tinggi akan menginfeksi

intestine kembali khususnya bagian ileum dimana akan terbentuk ulkus yang lonjong

dan dalam. Masuknya kuman ke dalam intestinal terjadi pada minggu pertama

dengan tanda dan gejala suhu tubuh naik turun khususnya suhu akan naik pada

malam hari dan akan menurun menjelang pagi hari. Demam yang terjadi pada masa

ini disebut demam intermiten (suhu naik tinggi naik turun dan turunnya bisa

mencapai normal). Disamping peningkatan suhu tubuh, juga akan terjadi obstipasi

sebagai akibat penurunan motilitas suhu, namun tidak selalu terjadi dapat pula
terjadi sebaliknya. Setelah kuman melewati fase awal intestinal, kemudian masuk ke

sirkulasi sistemik dengan tanda peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi dan

tanda-tanda infeksi pada RES seperti nyeri perut bagian kanan atas, splenomegali dan

hepatomegali. Pada minggu selanjutnya di mana infeksi fokal intestinal terjadi

dengan tanda-tanda suhu tubuh masih tetap tinggi, tetapi nilainya lebih rendah dari

fase bakterimia dan berlangsung terus menerus (demam continue), lidah kotor, tepi

lidah hiperemis, penurunan peristaltic, gangguan digesti dan absorbsi, sehingga akan

terjadi distensi, diare, dan pasien merasa tidak nyaman, pada masa ini dapat terjadi

perdarahan usus, perforasim dan peritonitis dengan tanda distensi abdomen berat,

peristaltic menurun bahkan hilang, melena, shok dan penurunan kesadaran.

(Grimes,1991).

2.1.5 Komplikasi

Komplikasi demam typhoid dapat dibagi dalam :

1. Komplikasi intestinal

1.1 Perdarahan usus

1.2 Perforasi usus

1.3 Ileus paralitik

2. Komplikasi ekstraintestinal

2.1. Komplikasi kardiovaskular : kegagalan sirkulasi perifer (renjatan,

sepsis), miokraditis, trombosis, dan tromboflebitis.

2.2. Komplikasi darah : anemia hemolitik, trombositopenia dan/atau

koagulasi intravascular diseminata dan sindrom uremia hemolitik.

2.3. Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis.


2.4. Komplikasi hepar dan kandung kemih : hepatitis dan kolelitiasis.

2.5. Komplikasi ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis, dan perinefritis.

2.6. Komplikasi tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis, dan arthritis.

2.7. Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningismus, meningitis,

pelineuritis perifer, sindrom Guillain-Bare, psikosis dan sindrom katatonia.

Pada anak-anak dengan demam paratifoid, komplikasi lebih jarang terjadi.

Komplikasi lebih sering terjadi pada keadaan toksemia berat dan kelemahan umum,

bila perawatan pasien kurang sempurna.

2.1.6 Pemeriksaan Diagnosa

Untuk membuat diagnosa, pasti perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.

1. Pemeriksaan darah tepi untuk mendapatkan gambaran mengenai :

1.1 Leukopenia

1.2 Limfositosis relative

1.3 Eosinopilia

1.4 Trompositopenia

2. Pemeriksaan sumsum tulang untuk mengetahui RES hiperaktif ditandai dengan

adanya sel makrofag, sel hemopoetik, granulopoetik, eritropoetik dan

trombopoetik berkurang.

3. Biakan empedu

Untuk mengetahui Salmonella typhosa dalam darah penderita terutama pada

minggu pertama. Selanjutnya diketemukan dalam faeces/urine dan mungkin tetap

positif dalam waktu lama.

4. Pemeriksaan widal
Dasar pemeriksaan adalah reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita

dicampur dengan suspensi antigen salmonella typhosa. Pemeriksaan dinyatakan

positif bila terjadi reaksi aglutinasi.

Untuk membuat diagnosis yang diperlukan ialah titer zat anti terhadap antigen O

yang bernilai 1/200 atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan yang progresif.

Titer O dipakai untuk menentukan diagnosis karena mencapai puncaknya

bersamaan dengan penyembuhan penderita. Sedangkan titer H tidak diperlukan

untuk dagnosis karena dapat tetap tinggi setelah penderita lama sembuh.

2.1.7 Penatalaksanaan Medik

1. Isolasi penderita.

2. Perawatan untuk mencegah terjadinya komplikasi.

3. Istirahat selama demam sampai enam hari bebas panas

4. Diet

5. Pemberian anti biotik

5.1 Klorafenikol; dosis hari pertama 4 x 250 mg, hari kedua 4 x 500 mg,

diberikan selama demam dilanjutkan samai 2 hari bebas demam, kemudian

dosis diturunkan menjadi 4 x259 mg selama 5 hari kemudian.

5.2 Amphisilin/amoksisilin : dosis 50-150 mg/kg BB, diberikan selama 2

minggu.

5.3 Kotrimoksazol; 2 x 2 tabelt (1 tabelt mengandung 400 mg sulfametoksazol

-80 mg trimetoprim), diberikan selama 2 minggu pula.

5.4 Sefalosporin, generasi II dan III. Di sub bagian penyakit tropic dan infeksi

FKUI RSCM, pemberian sefalosporin berhail mengatasi demam typhoid


dengan baik. Demam pada umumnya mengalami mereda pada hari ke-3

menjelang hari ke-4. Regimen yang dipakai adalah :

 Sefriakson 4 g/hari selama 3 hari.

 Nofloksasin 2 x 400 mg/hari selama 14 hari.

 Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama 6 hari.

 Ofloksasin 600 mg/hari selama 7 hari.

 Pefloksasin 400 mg/hari selama 7 hari.

 Fleroksasin 400 mg/hari selama 7 hari..

2.1.8 Pendidikan Kesehatan

Pengetahun tentang hidup sehat perlu disampaikan pada pasien dan keluarga

untuk mencegah infeksi ulang karena kuman yang sama, pendidikan ini mencakup :

1. Penyediaan makanan sehat

Pengolahan makanan sesuai dengan cara sehat

Menggunakan air bersih yang sehat

Mencegah binatang atau serangga mencemati makanan

Hindarkan mengkonsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihannya

2. Kebersihan perorangan yang baik

Mencuci tangan sebelum makan dan selalu menggunakan sendok

Kuku selalu pendek dan bersih

Mencuci tangan dengan sabun pada waktu cebok sehabis BAB

3. Kebersihan lingkungan tetap terjaga


Cegah perkembangbiakan vektor (tumpukan sampah, lantai kotor, WC terbuka

dan kotor). Bersihkan lingkungan dalam dan sekitar rumah setiap hari. Cegah

aliran air kotor yang tersumbat.

2.2 KONSEP PENGETAHUAN

2.2.1 Pengertian

Pengetahun merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindaan terjadi melalui panca indra

manusia yaitu indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan raba.

Sebagian besar pengetahun manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membuat tindakan

Notoadmodjo. hal.121).

2.2.2 Tingkat Pengetahun Dalam Domain Kognitif

Pengetahun yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan

yaitu :

1. Tahu (Know)

Artinya mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kata kerja

untuk mengukur orang tahu tentang apa yang dipelajari adalah menyebarkan,

menguraikan, mengidentifikasi dan mengatakan.

2. Memahami (Comprehension)

Artinya suatu kemampuan untuk menjelaskan secara kasar benar tentang obyek

yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara kasar.

3. Aplikasi (Apllication)
Artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi

atau kondisi ril (sebenarnya).

4. Analisa (Analyse)

Artinya suatu kemampuan untuk menjabarkan materi untuk suatu obyek kedalam

kelompok-kelompok tetapi masih dalam suatu organisasi dan masih ada

kaitannya satu sama yang lain.

5. Sintesis (Synthesis)

Artinya merupakan suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation)

Artinya berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu

materi atau obyek.

2.3 KONSEP SIKAP

2.3.1 Pengertian

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap focus stimulus atau objek. Menurut Newcom, salah seorang psikologi sosial

mengatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan

bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.

2.3.2 Tingkatan Sikap


Sikap terdiri dari 4 tingkatan diantaranya

1. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) memperhatikan stimulus yang

diberikan (obyek).

2. Merespon (Responding)

Memberikaan jawaban aapabila ditanya, mengerjakan dan melaksanakan tugas

yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena dengan sesuatu usaha

untuk menjawab suatu pertanyaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan,

terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (Valuing)

Menjaga orang lain untuk mengajukan atau mendiskusikan suatu masalah suatu

indikasi sikap.

4. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

Ada 5 faktor yang mempengaruhi pengetahun, sikap dan tindakan seseorang

adalah tingkat pendidikan, umur, sosial ekonomi, kepercayaan dan budaya

(Tjitarsa, 1992)

2.4 KERANGKA KONSEP


Pengetahun Baik

Pendidikan,
umur, sosial
ekonomi, Sikap Perilaku Kejadian thypus
keyakinan, abdominalis
budaya menurun

Tindakan Tidak Baik

Kejadian typhus
abdominalis
meningkat

Keterangan

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan sistematika untuk menjawab suatu

permasalahan sehingga pada bab ini akan dibahas tentang jenis penelitian dan

racangan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, cara pengumpulan data,

pengolahan dan analisa data, etika riset, jadwal penelitian serta organisasi penelitian

yang diuraikan sebagai berikut :

3.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

penelitian deskritif dimana penulis ingin mengetahui pengetahun dan sikap siswa

seminari tentang penyakit typhus abdominalis.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian (Nursalam, 2000). Populasi

yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa Seminari St. Rafael Oepoi yang

teridentifikasi menderita penyakit typhus abdominalis yakni sebanyak 15 orang.

Keseluruhan jumlah populasi tersebut dijadikan sampel penelitian.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi, Jl. Thamrin,

Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2006.

3.4 Identifikasi Variabel, Definisi Operasional dan Pengukuran


Dalam peneltian ini menggunakan variabel tunggal yakni survey tingkat

pengetahun dan sikap siswa tentang penyakit typhus abdominalis di Asrama Seminari

St. Rafael Oepoi.

Variabel Definisi Operasional Skala Alat Ukur Skor


Pengetahuan Apa yang diketahui Ordinal Kuesioner Jawaban :
oleh seseorang (siswa Benar : 1, Salah :
seminari) tentang 0
penyakit typhus Kriteria : Baik :
abdominalis 70-100
Cukup : 40-69
Kurang : < 40
Sikap Respon tertutup (siswa Ordinal Kuesioner Jawaban : Baik :
seminari) terhadap hal- 70-100
hal yang Cukup : 40-69
mempengaruhi Kurang : < 40
kejadian penyakit
typhus abdominalis

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa lembar kuesioner

yang dibagikan kepada responden yang telah menandatangani lembaran persetujuan

responden. Jumlah pertanyaan sebanyak 20 yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk

pengetahun dan 10 pertanyaan untuk sikap, dengan kriteria penilaian untuk tingkat

pengetahun baik 70-100, cukup 40-69 dan kurang 40 sedangkan untuk penilaian

sikap baik 70-100, cukup 40-69 dan kurang 40. Setiap jawaban diberi score benar 1

dan salah 0.

3.6 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari institusi dan pimpinan

Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang sebagai tempat penelitian. Setelah

mendapat ijin peneliti melakukan pendekatan pada responden, memberikan


penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian. Pada pengumpulan data, peneliti

menyebarkan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahun dan sikap responden

tentang konsep penyakit typhus abdominalis dan penatalaksanaannya.

3.7 Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul akan dilakukan pengolahan data dengan tahap :

1. Editing

Untuk mengetahui dan mengecek apakah ada data yang dikumpulkan sudah terisi

semua atau belum.

2. Coding

Mengklasifikasi jawaban dengan memberi kode pada masing-masing jawaban

sesuai dengan kuesioner.

3.7.2 Analisa Data

Setelah data dikumpulkan kemudian pengolahan data secara manual, sedangkan

analisa data dilakukan dengan prosentase dan disajikan dalam bentuk tabel.

Dengan kriteria penialian untuk tingkat pengetahuan dan sikap yakni:

70-100 : baik, 40-69 cukup dan kurang dari 40 kurang.

3.8 Etika Riset

Penelitian dilakukan setelah memperoleh ijin dari institusi dan pimpinan

Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang dengan tembusan Kepala Dinas

Kesehatan Kota Kupang. Setelah mendapatkan ijin dari pimpinan Asrama, peneliti

menghubungi responden dan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian, selanjutnya


responden menandatangani surat kesedian untuk menjadi responden. Setelah itu

dilakukan proses pengumpulan data dengan berpedoman pada etika riset, yakni :

3.8.1 Lembaran Persetujuan Responden

Lembaran ini diberikan kepada responden yang akan diteliti, peneliti

menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian. Jika responden bersedia , maka

mereka harus menandatangani surat persetujuan menjadi responden. Jika responden

menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak

pasien.

3.8.2 Tanpa Nama

Untuk menjaga kerahasiaan dan privacy dari subyek dalam lembaran

pengumpulan data tidak akan dicantumkan nama, cukup memberikan kode.

3.8.3 Kerahasiaan

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden dijamin oleh peneliti

hanya sekelompok data tertentu yang akan disajikan dan dilaporkan sebagai suatu

hasil riset.

3.9 Jadwal Penelitian

N Maret April Mei Juni Juli


Kegiatan I I I II I I I I II I I II I
o I III I I III I I
I V I I V I V I I V I I V
1 Penyusuanan 
proposal
2 Seminar proposal 
3 Persiapan 
lapangan
4 Pengumpulan 
data
5 Pengolahan data 
6 Analisa data 
7 Seminar hasil 
3.10 Organisasi Penelitian

Peneliti Utama

Nama : Maria Liberta Timu

NIM : PO 0320103059

Pembimbing

Nama : Yuliana Deproyati, SKep. Ns

NIP : 140 338 494

3.11 Biaya Penelitian

AT K Rp. 100.000

Biaya Pengetikan Rp. 150.000

Transportasi Rp. 50.000

Lain-lain Rp. 100.000

Total Rp. 400.000


BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Asrama Seminari Menengah St. Rafael Oepoi

Kupang. Penelitian dimulai tanggal 4 April, mengetahui pengetahuan dan sikap siswa

Seminari St. Rafael Oepoi Kupang tentang penyakit typhus abdominalis. Peneliti

menggunakan lembaran kuesioner dengan jumlah pertanyaan 20 nomor untuk

mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap siswa yang menderita penyakit typhus

abdominalis. Seminari Menengah St. Rafael Oepoi berada di Wilayah Kecamatan

Oebobo Jl.Thamrin no. 15 Oepoi Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur. Secara

administartif, Seminari Menengah Santo Rafaei Oepoi Kupang memiliki batas

teritorial sebagai berikut : sebelah barat dan sebelah selatan berbatasan dengan tanah

milik Bapak Soebeli, sebelah timur berbatasan dengan Keuskupan Kupang dan

sebelah utara berbatasan SMUN 5 Kupang.


4.1.2 Karakteristik Responden

4.1.2.1 Tingkat Pendidikan

Grafik 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Asrama Seminari St.


Rafael Oepoi Kupang pada Bulan April 2006

20% 13%
KLS Persiapan
13%
KLS I SMA
KLS II SMA
KLS III SMA
54%

Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menduduki kelas

persiapan sebanyak 2 orang (13%), Kelas I SMA 2 orang (13%), Kelas II SMA 8

orang (54%), Kelas III SMA 3 orang (20 %).

4.1.2.2 Golongan Umur

Grafik 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi


Kupang Pada Bulan April 2006

20% 13%
16 Thn
17 Thn
18 Thn
20%
47% 19 Thn
Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang berumur 16 tahun

sebanyak 2 orang (13%), 17 tahun 7 orang (47%), 18 tahun 3 orang (20%), 19 tahun

3 orang (20%).

4.1.2.3 Pengetahuan Siswa Seminari St. Rafael Oepoi

4.1.2.3.1. Pengertian Penyakit Typhus Abdominalis

Grafik 3

Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Penyakit Typhus Abdominalis Di


Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada Bulan April 2006

7%

Benar
Salah

93%

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 14 responden (93%)

yang menjawab benar tentang pengertian typhus abdominalis sedangkan yang

menjawab salah 1 responden (7%).

4.1.2.3.2. Habitat Hidup Kuman Salmonella typosa

Grafik 4

Pengetahuan Responden Tentang Habitat Hidup Kuman Sallmonella Yang


Merupakan Penyebab Penyakit Thypus Abdominalis Di Asrama Seminari St. Rafael
Oepoi Kupang Pada Bulan April 2006
7%

Benar
Salah
93%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 14 responden (93%)

yang menjawab benar tentang habitat hidup kuman salmonella typosa sedangkan

yang menjawab salah 1 responden (7%).

4.1.2.3.3. Yang Bukan menjadi Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit

Thypus Abdominalis

Grafik 5

Pengetahuan Responden Tentang Yang Bukan Menjadi Faktor Yang Mempengaruhi


Terjadinya Penyakit Typhus Adominalis Di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi
Kupang Pada Bulan April 2006

7%

Benar
Salah

93%

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 14 responden (93%)

yang menjawab benar tentang yang bukan menjadi faktor yang mempengaruhi

terjadinya penyakit typhus abdominalis sedangkan yang menjawab salah 1 responden

(7%).
4.1.2.3.4. Tanda Dan Gejala Khas Orang Yang Menderita Penyakit Typhus

Abdominalis

Grafik 6

Pengetahuan Responden Tentang Tanda Dan Gejala Khas Orang Yang menderita
Penyakit Typhus Abdominalis Di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada
Bulan April 2006

27%

Benar
73%
Salah

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 4 responden (27%)

yang menjawab benar tentang tanda dan gejala khas orang yang menderita penyakit

typhus abdominalis sedangkan yang menjawab salah 11 responden (73%).

4.1.2.3.5. Orang Yang Beresiko terkena Penyakit Typhus Abdominalis

Grafik 7

Pengetahuan Responden Tentang Orang Yang Beresiko terkena Penyakit Typhus


Abdominalis Di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada Bulan
April 2006

27%
Benar
Salah

73%
Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 11 responden (73%)

yang menjawab benar tentang orang yang beresiko terkena penyakit typhus

abdominalis sedangkan yang menjawab salah 4 responden (27%).

4.1.2.3.6. Cara Penyajian Makanan

Grafik 8

Pengetahuan Responden Tentang Cara Penyajian Makanan Yang Tepat Di Asrama


Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada Bulan April 2006

33%

Benar

Salah
67%

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 8 responden (73%)

yang menjawab benar tentang orang yang beresiko terkena penyakit typhus

abdominalis sedangkan yang menjawab salah 4 responden (27%).

4.1.2.3.7. Tempat BAK/BAB

Grafik 9

Pengetahuan Responden Tentang Tempat BAK/BAB Di Asrama Seminari St. Rafael


Oepoi Kupang Pada Bulan April 2006

0%

Benar

salah
100%

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden (100%) yang

menjawab benar tentang Tempat BAK/BAB.


4.1.2.3.8. Yang Bukan Merupakan Cara Pencegahan Penyakit Typhus Abdominalis

Grafik 10

Pengetahuan Responden Tentang Yang Bukan Merupakan Cara Pencegahan


Penyakit Typhus Abdominalis Di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi
Kupang Pada Bulan April 2006

13%

Benar
salah

87%

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 13 responden (87%)

yang menjawab benar tentang yang bukan merupakan cara pencegahan penyakit

typhus abdominalis sedangkan yang menjawab salah 4 responden (13%).

4.1.2.3.9. Therapy Bagi Penderita Typhus Abdominalis

Grafik 11

Pengetahuan Responden Tentang Therapy Bagi Penderita Typhus Abdominalis Di


Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada Bulan April 2006

33%
Benar
salah
67%

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 5 responden (33%)

yang menjawab benar tentang therapy bagi penderita typhus abdominalis sedangkan

yang menjawab salah 10 responden (67%).

4.1.2.3.10. Diit Pada Penderita Typhus Abdominalis


Grafik 11

Pengetahuan Responden Tentang Diit Yang Diberikan Pada Penderita Typhus


Abdominalis

27%

Benar
salah
73%

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 4 responden (27%)

yang menjawab benar tentang diit yang diberikan pada penderita typhus abdominalis

sedangkan yang menjawab salah 11 responden (73%).

4.1.2.3.11. Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Typhus Abdominalis

Di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang.

Grafik 3

Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Typhus Abddominalis di Asrama


Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada Bulan April 2006

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 11 responden (73%)

memiliki pengetahuan baik, 3 responden (20%) memiliki pengetahuan cukup dan 1

responden (7%) memiliki pengetahuan kurang. Dengan rata-rata tingkat pengetahuan

73% termasuk kategori baik.


4.1.2.4. Sikap Siswa Seminari St. Rafael Oepoi

4.1.2.4.1. Kebiasaan Makan di Luar Asrama

Grafik 4

Sikap Responden Tentang Kebiasaan Makan di Luar Asrama Seminari St. Rafael
Oepoi Kupang Pada Bulan April Tahun 2006

Data pada grafik di atas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya

sebanyak 9 orang (60%) dan yang menjawab tidak sebanyak 6 orang (40%).

4.1.2.4.2. Kebiasaan Makan di Warung

Grafik 5

Sikap Responden Tentang Kebiasaan Makan di Warung di Asrama Seminari St.


Rafael Oepoi Kupang Pada Bulan April 2006

Data pada grafik di atas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya

sebanyak 8 responden (53%), dan yang menjawab tidak sebanyak 7 responden

(47%).

4.1.2.4.3. Kebiasaan Minum Air Mentah


Grafik 6

Sikap Responden Tentang Kebiasaan Minum Air Mentah /Belum Dimasak di Asrama
Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada
Bulan April 2006

Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawap Ya

sebanyak 5 orang (33%), dan yang menjawab tidak sebanyak 10 orang (67%).

4.1.2.4.3. Kebiasaan BAK/BAB

Grafik 7

Sikap Responden Tentang Alternatif Pilihan BAB/BAK di Kebun/Halaman di


Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada Bulan April 2006

Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya

sebanyak 1 orang (7%) dan yang menjawab tidak sebanyak 14 orang (93 %).

4.1.2.4.4. Kebersihan Makanan

Grafik 8
Sikap Responden Tentang Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Yang Sudah
Dihinggapi Binatang (lalat) di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang Pada
Bulan April 2006

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya

sebanyak 7 orang (47%) dan yang menjawab tidak sebanyak 8 orang (53%).

4.1.2.4.5. Persanal Hygiene

Grafik 9

Sikap Responden Tentang Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum Makan di Asrama


Seminari St. Rafael Oepoi Kupang
Pada Bulan April 2006

Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya

sebanyak 5 orang (33%) dan yang menjawab tidak sebanyak 10 orang (67%).

4.1.2.4.6. Menu Makanan Bagi penderita Typhus Abdominalis

Grafik 10
Sikap Responden Tentang Kepatuhan Dalam Memilih Menu Makanan Sesuai
Anjuran di Asrama Seminari St Rafael Oepoi Kupang
Pada Bulan April Tahun 2006

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya

sebanyak 9 orang (60%) dan yang menjawab tidak sebanyak 6 orang (40%).

4.1.2.4.7. Upaya Pemulihan Kesehatan

Grafik 11

Sikap Responden Tentang Anjuran Untuk Istirahat Total Bagi Penderita Typhus
Abdominalis di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang
Bulan April 2006

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya

sebanyak 6 orang (47%) dan yang menjawab tidak sebanyak 8 orang (35%).

4.1.2.4.8. Terapi/Pengobatan

Grafik 12
Sikap Responden Tentang Kepatuhan Untuk Mengikuti Terapi Atau Pengobatan
Sampai Tuntas di Asrama Seminari St Rafael Oepoi Kupang
Bulan April 2006

Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya

sebanyak 9 orang (60%) dan yang menjawab tidak sebanyak 6 orang (40%).

4.1.2.4.9. Penerimaan Terhadap Diri

Grafik 13

Sikap Responden Tentang Perasaan Menerima Diri di Asrama Seminari St Rafael


Oepoi Kupang Bulan April 2006

Data pada grafik diatas menujukan bahwa dari 15 responden yang menjawab Ya

sebanyak 14 orang (93%) dan yang menjawab tidak sebanyak 1 orang (7%).

4.1.2.4.10. Sikap Responden Tentang Penyakit Typhus Abdominalis Di Asrama

Seminari St. Rafael Oepoi Kupang.

Grafik 14
Sikap Responden Tentang Penyakit Typhus Abdominalis Di Asrama Seminari St.
Rafael Oepoi Kupang Bulan April 2006

20% 0%

Baik
Cukup
Kurang
80%

Data pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 15 responden 12 responden (80%)

memiliki sikap cukup baik dan 3 responden (20%) memiliki siakap kurang . Dengan

rata-rata sikap 80% termasuk kategori cukup baik.

4.2. PEMBAHASAN

4.2.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah kemampuan orang untuk mengingat dan

menyampaikan apa yang telah diketahuinya. Pengetahuan merupakan hassil dari

tahub dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap sesuatu obyek

tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan formal,

pengalaman dan hasil pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pendidikan sangat

erat hubungannya dengan pengetahuan seseorang. Pengetahuan yang tercakup dalam

domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisa,

sintesis dan evaluasi. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

membuat tindakan (Notoatmodjo, 2003). Hasil penelitian menunjukan bahwa 11


responden (73%) mempunyai pengetahuan baik, 3 responden (20%) mempunyai

pengetahuan cukup, dan 1 responden (7%) mempunyai pengetahuan kurang, dengan

rata-rata 73% termasuk kategori baik. Hal ini terbukti dari hasil penelitian dimana

dari 15 responden 14 responden (93%) menjawab benar tentang pengertian penyakit

Typhus Abdominalis, 14 responden (93%) menjawab benar tentang faktor-faktor

yang bukan menjadi penyebab terjadinya penyakit Typhus Abdominalis, 14

responden (93%) menjawab benar tentang orang yang yang bukan menjadi faktor

yang mempengaruhi terjadinya penyakit typhus abdominalis, 4 responden (27%)

menjawab benar tentang tanda dan gejala khas orang yang menderita penyakit typhus

abdominalis, 11 responden (73%) menjawab benar tentang orang yang berisiko

terkena penyakit typhus abdominalis, 8 responden (53%) cara penyajian makanan

yang tepat, semua responden (100%) menjawab benar tentang tempat buang air besar

atau buang air kecil yang tepat, 13 responden (87%) yang menjawab benar tentang

yang bukan merupakan cara pencegahan terhadap penyakit typhus abdominalis, 5

responden (33%) yang menjawab benar tentang terapy yang harus diberikan pada

penderita typhus abdominalis, 4 responden (27%) menjawab benar tentang diit yang

harus diberikan pada penderita typhus abdominalis. Total hasil penelitian ditemukan

rata-rata pengetahuan siswa seminari St. Rafael yang berpengetahuan baik 11

responden (73%), pengetahuan cukup 3 responden (20%) dan 1 responden (7%)

berpengetahuan kurang. Dengan rata-rata tingkat pengetahuan 73% termasuk

kategori baik. Hal ini didukung dengan tingkat pengetahuan siswa Seminari ST.

Rafael berpendidikan SMA. Selain itu peningkatan pengetahuan juga tidak terlepas

dari kemajuan teknologi saat ini seperti media masa, (koran, majalah, buletin dan
buku-buku tentang kesehatan, media elektronik seperti TV dan internet yang

menayangkan tentang masalah-masalah kesehatan. Tayangan berbagai informasi

kesehatan di TV membantu menambah pengetahuan siswa tentang penyakit typhus

abdominalis. Hal ini dapat meningkataktkan rasa ingin tahu siswa tentang

pengetahuan baru tersebut. Berbagai tayangan menarik membuat siswa semakin

kritis dan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Hasil penelitian didapatkan

juga yang berpengetahuan cukup 3 responden (20%), bahkan ada yang

berpengetahuan kurang yakni 1 responden (7%). Hal ini disebabkan karena

kurangnya kesadaran dan kemauan dari siswa itu sendiri untuk mengetahuinya atau

memperkaya pengetahuannya. Karena untuk memperoleh sesuatu yang baru perlu

adanya kemauan dan motivasi keras dari diri sendiri misalnya dengan membaca

buku-buku tentang kesehatan, majlah, iklan, bisa juga dengan menonton TV atau

mendengarnya melalui Radio. Menurut Notoadmodjo (2003) mengatakan bahwa

sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Namun dalam

penelitian ini diperoleh jumlah siswa yang terkena penyakit typhus abdominalis

sebanyak 15 orang, diduga ada beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian

penyakit Typhus Abdominalis antara lain ; faktor lingkungan, hygiene makanan,

kejenuhan siswa dalam mengkonsumsi makanan yang disediakan di asrama dan

tingkat kesadaran dan kepedulian siswa itu sendiri. Untuk itu diharapkan perlu

meningkatkan pengetahuan bagi semua penghuni asrama oleh petugas kesehatan

melalui penyuluhan dan pemutaran film mengingat penyakit Typhus Abdominalis

merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman salmonela yang
terdapat dalam makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan kuman tersebut

(Suryadi, 2001).

4.2.2. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap stimulus atau obyek. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka terhadap

suatu obyek (Notoadmodjo, 2003). Hal ini membuktikan proses pembentukan sikap

tidak selalu melalui tahap penalaran kognitif atau analisis logis. Sikap dapat

terbentuk melalui keyakinan, pengalaman psikologis atau otoritas dari luar yang

tanpa disadari atau dimengerti (Myers, 1992). Hasil penelitian diperoleh data sikap

siswa seminari tentang penyakit Typhus Abdominalis yang dapat diukur dengan

lembaran kuisioner, 10 pertanyaan untuk menilai sikap siswa seminari tentang

penyakit Typhus Abdominalis dapat dikategorikan sebagai berikut : yang mempunyai

sikap baik 0%, sikap cukup 12 responden (80%) dan sikap kurang 3 responden

(20%), dengan rata-rata sikap 80% termasuk kategori cukup baik. Hal ini terbukti

dari hasil penelitian dari 15 responden yang menjawab tidak sebanyak 6 responden

(40%) terhadap pernyataan tentang kebiasab makan diluar Asrama, 7 responden

(47%) tentang kebiasaan makan diwarung, 10 responden (67%) menjawab tidak

tentang kebiasaanminum air mentah, 14 responden (93%) menjawab tidak tenang

BAK/BAB dihalaman atau kebun, 8 responden (53%) menjawab tidak tentang

pernyataan kebiasaan mengkonsumsi makan yang sudah dihinggapi binatang (lalat),

10 responden (67%) menjawab ya tentang pernyataan kebiasaan mencuci tangan

sebelum makan, 9 responden (60%) menjawab ya tentang pernyataan kepatuhan

untuk mengikuti terapi atau pengobatan, sehingga total hasil penelitian ditemukan
rata-rata sikap siswa tentang penyakit typhus abdominalis dapat dikategorikan

sebagai berikut : yang mempunyai sikap baik 0%, sikap cukup 12 responden (80%)

dan sikap kurang 3 responden (20%). Dengan rata-rata 80% termasuk kategori cukup

baik. Menurut Notoadmodjo (2003) makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

makin tinggi pula kemampuannya dalam menerima, memahami dan mengaplikasikan

apa yang didengar melalui pengindraan. Selain itu pengetahuan sangat

mempengaruhi sikap seseorang dimana jika siswa betul-betul mengerti dan memahmi

tentang proses terjadinya penyakit typhus abdominalis maka siswa tersebut akan

mampu menangani serta mencegah terjadinya penyakit typhus abdominalis sehingga

dapat meningkatkan kesejahteraan. Kadang sikap seseorang juga bisa dipengaruhi

oleh lingkungan. Hal ini menjelaskan bahwa sikap seseorang belum tentu

dipengaruhi oleh pengetahuan namun, hal ini dipengaruhi oleh subyek yang

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek) dan respon dari seseorang untuk

menerimanya (Notoadmodjo, 2003). Sikap dapat terbentuk melalui keyakinan,

pengalaman psikologis atau otoritas dari luar yang tampa disadari atau dimengerti

(Myers,1992). Oleh karena itu diharapkan kerja sama yang baik antara pimpinan

Asrama Seminari St. Rafael dan Lembaga Institusi Jurusan Keperawatan dalam

memberikan motivasi pada siswa seminari untuk meningkatkan pola hidup yang

sehat.

4.3. KESULITAN PENELITIAN

Dalam melaksanakan penelitian di asrama Seminari St. Rafael Kupang

banyak terdapat kesulitan dantaranya keterbatasan waktu yang diberikan oleh

pimpinan asrama dengan alasan karena padatnya kegiatan siswa seperti latihan koor,
olahraga, kerja bakti, kegiatan rohani dan ujian nasional. Dalam pengolahan data ini

juga adanya kesulitan sehingga banyaknya waktu yang terbuang atau terabaikan dan

faktor ekonomi yang lemah sehingga memperlambat proses penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.1.1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa tingkat pengetahuan Siswa

tentang penyakit typhus abdominalis baik 73%.

5.1.2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa sikap Siswa Seminari

tentang penyakit typhus abdominalis cukup baik 80%.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Responden

Dengan adanya penelitian yang sederhana ini responden dapat mengetahui dan

mengenal sejauh tingkat pengetahuan dan sikapnya tentang penyakit Typus

Abdominalis guna meningkatkan status kesehatan.

5.2.2 Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian menjadikan masukan bagi siswa seminari untuk menambah

pengetahuan dan sikap tentang konsep penyakit TypusAbdominalis sehingga

dapat mengurangi kejadian penyakit Typus abdominalis.

5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

5.2.4 Bagi Peneliti

Sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk menganalisa faktor-

faktor lain guna meningkatkan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
Doenges M. E, et all. 2000, “Rencana Asuhan Keperawatan“, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

Grimes D. E, 1991, “Infectious Diseases“, Mosby Year Book,St.Louis Missiori.

Myers,C.& Myes, MT (1992) “The Dynamic of Human Communication“


A.LibraryApproach, MC.Grow- Hill International Edition, Social Science
Series.

Noer Sjaiffoellah H.M, 1996 “Ilmu Penyakit Dalam“ Jilid I Edisi III, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta.

Ngastyah, 1997,”Perawatan Anak Sakit”, Penerbit buku kedokteran, EGC,Jakarta

Notoadmojo, S. 2003, “Pendidikan dan Perilaku Kesehatan” PT. Rineka cipta,


Jakarta.

Nursalam, 2003,”Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Perawatan :


Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan”, Edisi I”
Salemba Medika Jakarta.

Soewondo S.E 2002, “Perkembangan Terkini Dalam Pengelolaan Beberapa


Penyakit Tropik Infeksi (Seri Penyakit Tropik Infeksi)” Erlangga
University Press.

Tjitarsa, Ida Bagus (1992) “Pendidikan Kesehatan : Pedoman Kesehatan


Pelayanan Dasar” Bandung: Universitas Udayana dan ITB
Lampiran 1

PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Adik-adik yang terkasih,


Salam dan selamat bertemu,
Nama saya Maria Liberta Timu, mahasiswi Politeknik Kesehatan Kupang
Jurusan Keperawatan. Saya akan melakukan penelitian dengan judul “Survey
Tingkat Pengetahun dan Sikap Siswa Tentang Penyakit Typhus Abdominalis di
Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahun dan sikap siswa
seminari tentang penyakit typhus abdominalis. Untuk keperluan di atas, saya mohon
kesediaan adik-adik untuk mengisi kuesioner yang telah saya siapkan agar dijawab
sesuai dengan apa yang adik-adik ketahui. Saya menjamin kerahasiaannya, untuk itu
saya mohon agar tidak mencantumkan namanya.
Apabila adik-adik menyetujui maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
menandatangani lembar persetujuan saya ini.

Kupang, 2006
Hormat Saya Peneliti

Maria Liberta Timu


NIM: PO.320103059
Lampiran II
PERSETUJUAN PENELITIAN

Setelah membaca penjelasan pada lembaran pertama, saya bersedia turut


berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Jurusan Keperawatan Kupang yang bernama Maria Liberta Timu dengan judul
Survey Tingkat Pengetahun dan Sikap Siswa tentang penyakit Typhus Abdominalis
di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang.
Saya mengerti bahwa penelitian ini sangat membantu dalam peningkatan mutu
pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi responden penelitian.
Kupang, 2006
Responden

(……..…………………)
Lampiran III
LEMBARAN KUESIONER

I. Data Umum
Kode Responden : ………………
II. Data Khusus
a. Pengetahun
Petunjuk

1. Bacalah petunjuk pengisian ini sebelum menjawab pertanyan yang


diajukan !
2. Beri tanda silang pasa salah satu jawaban yang paling benar !
3. Beri jawaban untuk setiap pertanyaan. Jangan sampai ada yang tidak
terjawab !
Skor
No Pertanyaan Total
1 0
1. Apa yang kamu ketahui tentang penyakit typhus
abdominalis ?
a. Infeksi yang disebabkan oleh kuman salmonella
typhosa, salmonella paratypi A, B, dan C.
b. Suatu infeksi yang disebabkan oleh kuman entero
bakter.
c. Suatu peradangan pada saluran pencernaan.
2 Penyebab dari typus abdominalis adalah kuman
salmonella typosa. Kuman ini biasanya hidup di…
a. Tempat yang bersih
b. Tempat yang kotor
c. Pada suhu ruangan
3 Yang bukan menjadi faktor yang mempengaruhi terjainya
penyakit typhus abdominalis adalah..
a. Lingkungan yang kurang bersih atau
kotor
b. Personal hygiene yang kurang
(kebersihan diri yang kurang)
c. Berpakaian yang rapi
4 Tanda dan gejala khas orang yang menderita penyakit
typhus abdominalis adalah…
a. Demam, sakit kepala dan pusing
b. Lidah kotor
c. Semua benar
5 Orang yang beresiko terkena penyakit typhus abdominalis
adalah…
a. Mereka yang sering makan di tempat
yang kotor
b. Mereka yang sering makan terlambat
c. Mereka yang sering makan makanan
yang kurang bergizi
6 Cara penyajian makanan yang tepat adalah…
a. Makanan yang disajikan harus dalam keadaan
tertutup
b. Makanan yang disajikan harus dalam keadaan
hangat
c. Makanan yang disajikan harus 4 sehat 5 sempurna
7 Buang air besar atau buang air kecil sebaiknya…
a. Di Kamar mandi
b. Di Kamar WC
c. Di Kebun
8 Yang bukan merupakan cara pencegahan terhadap
penyakit typhus abdominalis adalah…
a. Mencuci tangan sebelum makan
b. Selalu menjaga kebersihan makanan
c. Makan tepat waktu
9 Mereka yang sudah teridentifikasi menderita penyakit
typhus abdominalis sebaiknya…
a. Mengikuti terapi atau pengobatan secara teratur atau
tuntas
b. Mendapat diit yang terat
c. Semua benar
10 Diit yang diberikan pada penderita dengan typhus
abdominalis adalah…
a. Diit tinggi kalori dan tinggi protein
b. Diit tinggi lemak
c. Diit tinggi protein
b. Sikap
Petunjuk untuk menjawab: Berilah tanda cek () pada salah satu dari
alternatif pernyatan-pernyataan di bawah ini:
Tanggapan
No Pernyataan Responden
Ya Tidak
1 Jika anda tidak suka atau puas makan makanan di
asrama apakah anda memilih mencari makan di luar
2 Sementara anda lapar dan makanan di asrama belum
disediakan apakah anda akan makan di warung yang
kotor.
3 Jika penyediaan air minum habis apakah anda memilih
untuk minum air yang mentah (belum dimasak)
4 Misalnya saat anda merasa mau Buang air besar atau
buang air kecil sementara kamar WC masih dipakai oleh
teman kamu apakh kamu memilih untuk WC di halaman
atau kebun.
5 Jika sebelum anda makan ada binatang (lalat) yang
hinggap dimakanan tersebut apakah anda tetap
memakannya.
6 Jika anda terburu-buru apakah anda mencuci tangan dulu
sebelum makan.
7 Jika anda sudah menderita penyakit typhus abdominalis
dan dianjurkan untuk makan bubur apakah anda akan
mematuhinya
8 Saat menjelang ujian anda terserang menderita penyait
typhus abdominalis dan anda dianjurkan untuk istirahat
total apakah kamu akan mengikutinya
9 Jika kamu sudah terkena penyakit typhus abdominalis
dan dianjurkan untuk mengikuti terapy atau pengobatan
sampai tuntas apakah anda mematuhinya
10 Apakah anda merasa minder dengan teman-teman jika
anda menderita penyakit typhus abdominalis
Lampiran IV

LEMBARAN TABULASI DATA

A. Pengetahuan

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Jumlah Nilai Kategori


o 0
1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 70 B
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 C
3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 B
4 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 B
5 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 50 C
6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 B
8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 B
9 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 C
10 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80 B
11 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 70 C
12 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 30 K
13 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 50 C
14 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 70 C
15 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 60 C
Total 102 1020


Total yang dicapai
x Jumlah responden
1020
 68
15
Kategori :
70 – 100 : Baik
40 – 60 : Cukup
0 – 30 : Kurang
B. Sikap

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Nilai Kategori


1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80 B
2 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 5 50 C
3 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6 60 C
4 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 70 B
5 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6 60 C
6 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 7 70 B
7 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6 60 C
8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 60 C
9 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 6 60 C
10 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 5 50 C
11 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 4 40 K
12 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 50 C
13 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6 60 C
14 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70 B
15 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 3 30 K
Total 87 890


Total yang dicapai
x Jumlah responden
890
 59,33  59
15
Kategori
70 – 100 : Baik
40 – 69 : Cukup
0 – 30 : Kurang
KARYA TULIS ILMIAH

SURVEY TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG


PENYAKIT TYPHUS ABDOMINALIS DI ASRAMA SEMINARI
St. RAFAEL OEPOI KUPANG

OLEH

MARIA LIBERTA TIMU


PO.0320103059

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2006
LEMBARAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

SURVEY TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG


PENYAKIT TYPHUS ABDOMINALIS DI ASRAMA SEMINARI
St. RAFAEL OEPOI KUPANG

Telah Disetujui Untuk Diseminarkan Pada Tanggal 25 Juli 2006

Oleh
Pembimbing

RAFAEL PAUN, SKM, MKes


NIP : 140 123 136

POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN
2006
PERNYATAAN

Dengan ini peneliti menyatakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan sebagai tugas akir demi mendapat gelar Ahli Madya
Keperwatan di suatu Perguruan Tinggi atau sederajat dan sepanjang pengetahuan
peneliti juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain kecuali tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.

Kupang, Juli 2006

Maria Liberta Timu


NIM. PO.0320103059
BIODATA

Nama : Maria Liberta Timu


Tempat Tanggal Lahir : Maumere, 30 Maret 1982
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : RSS Liliba Blok A No.42
Riwayat Pendidikan : 1. Tamat SDK Nilo–Maumere tahun1996
2. Tamat SLTPN Talibura-Maumere tahun 1999
3. Tamat SMAN 2 Maumere tahun 2002

MOTTO

“Setelah kulewati tantangan-tantanganku,


Kunikmati keindahanMu Ya Tuhan”
ABSTRAK

Politeknik Kesehatan Kupang


Jurusan Keperawatan
Departemen Kesehatan RI
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2006

Maria Liberta Timu


Survey Tingkat Pengetahuan dan Sikap Siswa Tentang Penyakit Typhus Abdominalis
di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang
xii + 35 halaman + 13 grafik + 4 lampiran

Tujuan penelitian ini adalah unutuk mengetahui pengetahuan dan sikap siswa
Seminari St Rafael Oepoi Kupang tentang penyakit Typhus Abdominalis. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan dengan rancangan penelitian
deskriptif dimana peneliti ingin mengetahui pengetahuan dan sikap siswa seminari
tentang penyakit penyakit Typhus Abdominalis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang mempunyai pengetahuan
tentang penyakit typhus abdominalis baik adalah 11 orang (73%), 3 orang (20%)
berpengetahuan cukup, 1 orang (7%) berpengetahuan kurang, dengan rata-rata 68%
termasuk kategori cukup baik, siswa yang mempunyai sikap cukup 12 orang (80%)
dan sikap kurang 3 orang (20%) dengan rata-rata 53% termasuk kategori cukup baik.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Typhus Abdominalis.


Kepustakaan : 9 buah (1992-2003)
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur selayaknya penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dan Rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Survey Tingkat Pengetahuan dan
Sikap Siswa Tentang Penyakit Typhus Abdominalis di Asrama Seminari St Rafael
Oepoi Kupang” dengan baik.
Karya tulis ini merupakan salah satu persaratan akademik dalam rangka
menyelesaikan study di Politeknik Kesehatan Kupang Jurusan Keperawatan. Penulis
tidak menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat partisipasi
dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimah kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Yuliana Deproyati., S.Kep.Ns selaku
pembimbing yang dengan sabar dan tulus membimbing penulis dalam menyusun
Karya Tulis Ilmiah.
2. Bapak Rafael Paun SKM, MKes, selaku penguji I
yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Ibu Rohana Mochsen, SKP, MKes, selaku penguji
II yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Bapak Domingggus Gonsalves SKp, Ns selaku
penguji III yang memberikan masukan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. .Ibu Sabina P. Gero, SKp., MSc, selaku Direktur
Politeknik Kesehatan Kupang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian ini.
6. Ibu M. Margaretha U.W,SKP.,MHSc, selaku Ketua
Jurusan Keperawatan Kupang yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian ini.
7. Kepala Sekolah Menengah Seminari St. Rafael
Oepoi Kupang yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian ini
8. Kepada Responden yang telah bersedia membantu
peneliti dalam melakukan penelitian.
9. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi
Bapak Agustinus Mirong dan Mama Paula Pale (Almarhum) serta seluruh
anggota keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun
material dan selalu memperingatkan penulis agar menghadapi segala sesuatu
dengan sabar.
10. Teman-teman sekostku: Ina, Ida, Elen, Ince dan
Elis yang telah mendukung dan selalu bersama-sama dengan penulis membawa
suatu perubahan dan keberhasilan dalam hidup.
11. Sahabat-sahabat sejatiku : Kak Edi P, Nando,
Edi.G, Eman, Ali dan teman-teman seperjuangan Ekstensi dan Reguler yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini jauh dari sempurna oleh karena
itu peneliti mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Atas perhatiannya
peneliti mengucapkan terimah kasih.

Kupang, Juli 2006

Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBARAN PENGESAHAN ................................................................
ii
PERNYATAAN ........................................................................................
iii
BIODATA PENULIS ..............................................................................
iv
ABSTRAK .................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ...............................................................................
vi
DAFTAR ISI .............................................................................................
viii
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................
1

1.2 Perumusan Masalah .....................................................................


3
1.2.1 Pernyataan Masalah ............................................................
3
1.2.2 Pertanyaan Masalah ............................................................
3
1.3 Tujuan ...........................................................................................
3
1.3.1 Tujuan Umum .....................................................................
3
1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................
4
1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................
4
1.4.1 Bagi Peneliti .........................................................................
4
1.4.2 Bagi Institusi .......................................................................
4
1.4.3 Bagi Profesi Keperawatan ....................................................
4
1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................
5
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Typhus Abdominalis .............................................
6
2.2 Konsep Pengetahuan .....................................................................
13
2.3 Konsep Sikap ................................................................................
14
2.4 Kerangka Konsep ...........................................................................
16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ..................................
17
3.2 Populasi dan Sampel ...................................................................
17
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
17
3.4 Identifikasi Variabel, Definisi Operasional dan Pengukuran ......
18
3.5 Instrumen Penelitian .....................................................................
18
3.6 Cara Pengumpulan Data ..............................................................
18
3.7 Pengolahan dan Analisa Data ......................................................
19
3.8 Etika Riset ...................................................................................
19
3.9 Jadwal Penelitian ..........................................................................
20
3.10 Organisasi Penelitian ................................................................
21
3.11 Biaya Penelitian .......................................................................
21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...........................................
22
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................
22
4.1.2 Karakteristik Responden ....................................................
23
4.1.3 Sikap Siswa Seminari St. Rafael Oepoi .............................
25
4.1.4 Analisa Deskriptif .............................................................
30
4.2 Hasil Penelitian ...........................................................................
30
4.3 Pembahasan ..................................................................................
30

4.4 Kelemahan Penelitian ...................................................................


33

4.5 Kesulitan Penelitian .....................................................................


33

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................
34

5.2 Saran ...........................................................................................


34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden di Asrama Seminari
St. Rafael Oepoi Kupang pada Bulan April 2006 ……………...
23
Grafik 2 Distribusi Umur Responden di Asrama Seminari St. Rafael
Oepoi Kupang pada Bulan April 2006 .......................................
23

Grafik 3 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Typhus


Abdominalis di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang
pada Bulan April 2006 …………………………………………
24

Grafik 4 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebiasaan Makan di


Luar Seminari St. Rafael Oepoi Kupang pada Bulan April 2006
25
Grafik 5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebiasaan Makan di
Warung di Seminari St. Rafael Oepoi Kupang pada Bulan April
2006 ……………………………………………………... 25

Grafik 6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebiasaan Minum Air


Mentah/Belum Dimasak di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi
Kupang pada Bulan April 2006………………………………...
26

Grafik 7 Distribusi Jawaban Alternatif Pilihan BAB/BAK di


Kebun/Halaman di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang
pada Bulan April 2006 …………………………………………
26

Grafik 8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebiasaan


Mengkonsumsi Makanan Yang Sudah Dihinggapi Binatang
(lalat) di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang pada
Bulan April 2006 ........................................................................
27

Grafik 9 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebiasaan Mencuci


Tangan Sebelum Makan di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi
Kupang pada Bulan April 2006 ..................................................
27

Grafik 10 Distribusi Jawaban Responden Tentang kepatuhan Dalam


Memilih Menu Makanan Sesuai Anjuran di Asrama Seminari
St. Rafael Oepoi Kupang pada Bulan April 2006 .......................
28

Grafik 11 Distribusi Jawaban Responden Tentang Anjuran Untuk Istirahat


Total Bagi Penderita Thyphus Abdominalis di Asrama Seminari
St. Rafael Oepoi Kupang pada Bulan April 2006 ....... 28

Grafik 12 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepatuhan Mengikuti


Terapi atau Pengobatan Sampai Tuntas di Asrama Seminari St.
Rafael Oepoi Kupang pada Bulan April 2006 ............................
29

Grafik 13 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perasaan Menerima


Diri di Asrama Seminari St. Rafael Oepoi Kupang pada Bulan
April 2006 ..................................................................................
29
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Permintaan Menjadi Responden Penelitian


Lampiran II Persetujuan Penelitian
Lampiran III Lembaran Kuesioner
Lampiran IV Lembaran Tabulasi Data
LEMBARAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

PERSEPSI LANSIA TERHADAP KUNJUNGAN ANGGOTA KELUARGA


SELAMA BERADA DI PANTI WERDHA BUDI AGUNG KUPANG

Disusun Oleh

MARIA LIBERTA TIMU

Telah Diuji di Depan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah


Politeknik Kesehatan Kupang Jurusan Keperawatan
Pada Tanggal 31 Juli 2006

Pembimbing
Yuliana Dafroyati, SKep. Ns
NIP 140 338 494

Penguji I Penguji II

Rafael Paun, SKM, MKes Rohana Mochsen, SKP, MKes


NIP. 140 123 136 NIP. NIP 140 105 067

Penguji III

Dominggos Gonzalves SKp,Ns


NIP : 140 279 043

Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan Kupang

M. Margaretha U. W. SKp., MHSc


NIP. 140 338 177

Anda mungkin juga menyukai