Anda di halaman 1dari 24

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
Ija
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
tyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
SENSOR SWITCH
 REED SWITCH

Gambar di atas adalah reed switch atau sensor magnet, berfungsi untuk
mendeteksi gerakan dari penggerak cylinder naik, turun atau maju, mundur. Cara
kerja dari sensor ini adalah ketika ada medan magnet mengenai bagian depan
sensor, maka sensor akan bekerja sehingga menghubungkan kontaknya, medan
magnet ini terdapat dari bagian dalam cylinder sebelah atas dan bawah kemudian
posisi sensor nempel dengan badan cylinder pada saat cylinder bergerak naik atau
turun maka akan ada medan magnet yang mengenai reed switch.

 LIMIT SWITCH
Limit switch adalah salah satu jenis sensor yang ada di dunia industri yang berfungsi
untuk mendeteksi gerakan dari bagian mesin yang bergerak seperti cylinder dan lain-
lain, pada saat tuas atau bisa juga disebut cam mengenai atau menekan bagian kepala
dari limit switch maka sensor ini langsung bekerja sehingga kontak-kontak yang ada
pada bagian dalamnya akan ikut bekerja pula, pada saat sensor bekerja bisa langsung
dihubungkan keperangkat atau komponen lain seperti solenoid valve atau lampu
indikator. Ada berbagai tipe dan ukuran pada sensor ini namun secara prinsip kerja
adalah sama persis.

Bagian kepala dari limit switch ini bisa ditekan ke kiri dan ke kanan dengan sudut
tertentu misalnya 45 derajat maka dia sudah akan bekerja, sedangkan dibagian
dalamnya terdapat micro switch yang berfungsi meneruskan gerakan yang diberikan
oleh kepala limit switch di bagian luar, sehingga pada saat tertekan micro switch
langsung kontak. Di dalamnya ada kontak NO dan NC.

 Mercury Switch
Sebuah switch merkuri (juga dikenal sebagai switch tilt merkuri) adalah saklar
yang tujuannya adalah untuk membolehkan atau mengganggu aliran arus listrik di
sebuah sirkuit listrik dengan cara yang sangat tergantung pada fisik posisi saklar atau
keselarasan relatif terhadap arah "tarik" dari bumi gravitasi , atau kelembaman .
Switch Merkurius terdiri dari satu atau lebih set kontak listrik dalam tertutup kaca
amplop yang berisi manik-manik dari merkuri . Amplop itu juga berisi udara, sebuah
gas inert , atau ruang hampa. Gravitasi selalu menarik setetes raksa ke titik terendah
dalam amplop. Ketika saklar dimiringkan pada arah yang tepat, menyentuh air raksa
satu set kontak, sehingga menyelesaikan rangkaian listrik melalui kontak-kontak.
Miring tombol arah yang berlawanan menyebabkan air raksa untuk menjauh dari set
kontak, sehingga melanggar sirkuit itu. Switch mungkin berisi beberapa set kontak,
menutup set yang berbeda pada sudut yang berbeda memungkinkan, misalnya,
Single-Pole, Double-Throw ( SPDT ) operasi. Contoh penggunaannya adalah sebagai
driver alarm Sleepy, alarm, thermostat, dan lain-lain.
VIBRATION SENSOR
 Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana
sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali
dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara
gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara
tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang
memantulkannya. Dapat mendeteksi segala jenis benda dalam jarak deteksi
maksimum 1 M. Jenis objek yang dapat di indera diantaranya adalah: objek padat,
cair, butiran maupun tekstil.

 Shock
HALL/PROXIMILITY SENSOR

Di atas adalah gambar Proximity Switch yang berfungsi untuk mendeteksi gerakan
suatu mesin yang digerakan oleh alat atau penggerak semisal Cylinder atau yang
lainnya. Cara kerja sensor tersebut adalah sebagai berikut pada saat bagian depan
sensor tersebut terkena benda logam. Contohnya besi dengan jarak tertentu sesuai
dengan type dari sensor tersebut maka sensor akan bekerja dan kontak yang ada
didalamnya akan hubung.

Sensor Efek-Hall dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis dengan


perubahan posisinya. Perubahan medan magnet yang terus menerus menyebabkan
timbulnya pulsa yang kemudian dapat ditentukan frekuensinya, sensor jenis ini biasa
digunakan sebagai pengukur kecepatan.
Sensor Hall Effect digunakan untuk mendeteksi kedekatan (proximity), kehadiran atau
ketidakhadiran suatu objek magnetis (yang) menggunakan suatu jarak kritis. Pada
dasarnya ada dua tipe Half-Effect Sensor, yaitu tipe linear dan tipe on-off. Tipe linear
digunakan untuk mengukur medan magnet secara linear, mengukur arus DC dan AC
pada konduktor dan funsi-fungsi lainnya. Sedangkan tipe on-off digunakan sebagai
limit switch, sensor keberadaan (presence sensors), dsb. Sensor ini memberikan
logika output sebagai interface gerbang logika secara langsung atau mengendalikan
beban dengan buffer amplifier.

Gambar 1.7. Diagram Hall Effect


Keterangan gambar :
1. Elektron
2. Sensor Hall atau Elemen Hall
3. Magnet
4. Medan Magnet
5. Power Source
Gambar diagram hall effect tersebut tersebut menunjukkan aliran elektron. Dalam
gambar A menunjukkan bahwa elemen Hall mengambil kutub negatif pada sisi atas
dan kutub positif pada sisi bawah. Dalam gambar B dan C, baik arus listrik ataupun
medan magnet dibalik, menyebabkan polarisasi juga terbalik. Arus dan medan
magnet yang dibalik ini menyebabkan sensor Hall mempunyai kutub negatif pada sisi
atas.
Hall Effect tergantung pada beda potensial (tegangan Hall) pada sisi yang berlawanan
dari sebuah lembar tipis material konduktor atau semikonduktor dimana arus listrik
mengalir, dihasilkan oleh medan magnet yang tegak lurus dengan elemeh Hall.
Perbandingan tegangan yang dihasilkan oleh jumlah arus dikenal dengan tahanan
Hall, dan tergantung pada karakteristik bahan. Dr. Edwin Hall menemukan efek ini
pada tahun 1879.
Hall Effect dihasilkan oleh arus pada konduktor. Arus terdiri atas banyak beban kecil
yang membawa partikel-partikel (biasanya elektron) dan membawa gaya Lorentz
pada medan magnet. Beberapa beban ini berakhir di sisi – sisi konduktor. Ini hanya
berlaku pada konduktor besar dimana jarak antara dua sisi cukup besar. Salah satu
yang paling penting dari Hall Effect adalah perbedaan antara beban positif bergerak
dalam satu arah dan beban negatif bergerak pada kebalikannya. Hall Effect
memberikan bukti nyata bahwa arus listrik pada logam dibawa oleh elektron yang
bergerak, bukan oleh proton. Yang cukup menarik, Hall Effect juga menunjukkan
bahwa dalam beberapa substansi (terutama semikonduktor), lebih cocok bila kita
berpikir arus sebagai “holes” positif yang bergerak daripada elektron.

Gambar 1.8 Pengukuran Tegangan Hall


Dengan mengukur tegangan Hall yang melalui bahan, kita dapat menentukan
kekuatan medan magnet yang ada. Hal ini bisa dirumuskan :

Dimana VH adalah tegangan yang melalui lebar pelat, I adalah arus yang melalui
panjang pelat, B adalah medan magnet, d adalah tebal pelat, e adalah elektron, dan n
adalah kerapatan elektron pembawa. Dalam keberadaan kekuatan medan magnetik
yang besar dan temperatur rendah, kita dapat meneliti quantum Hall effect, yang
dimana adalah kuantisasi tahanan Hall.
Dalam bahan ferromagnetik (dan material paramagnetik dalam medan magnetik),
resistivitas Hall termasuk kontribusi tambahan, dikenal sebagai Anomalous Hall
Effect (Extraordinary Hall Effect), yang bergantung secara langsung pada magnetisasi
bahan, dan sering lebih besar dari Hall Effect biasa. Walaupun sebagai sebuah
fenomena yang dikenal baik, masih ada perdebatan tentang keberadaannya dalam
material yang bervariasi. Anomalous Hall Effect bisa berupa efek ekstrinsik
bergantung pada putaran yang menyebar dari beban pembawa, atau efek intrinsik
yang dapat dijelaskan dengan efek Berry phase dalam momentum space kristal. Hall
effect menghasilkan level sinyal yang sangat rendah dan membutuhkan amplifikasi.
Amplifier tabung vakum pada abad 20 terlalu mahal, menghabiskan tenaga dan
kurang andal dalam aplikasi sehari-hari. Dengan pengembangan IC berharga murah
maka Hall Effect Sensor menjadi berguna untuk banyak aplikasi. Alat Hall Effect saat
disusun dengan tepat akan tahan dengan debu, kotoran, lumpur dan air. Sifat ini
menyebabkan alat Hall Effect lebih baik untuk sensor posisi daripada alat alternatif
lainnya seperti sensor optik dan elektromekanik. Hall effect sensor sering dipakai
untuk Split ring clamp-on sensor, Analog multiplication, Power sensing, Position and
motion sensing, Automotive ignition dan fuel injection serta Wheel rotation sensing.
Sensor ini banyak tersedia di berbagai macam pabrik, dan digunakan untuk sensor-
sensor yang bervariasi seperti sensor aliran cairan, sensor power dan sensor tekanan.
SENSOR TEMPERATURE

Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran panas menjadi
besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode
yang digunakan utuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan
material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya.
Menggunakan Bahan Logam
Logam akan bertambah besar hambatannya terhadap arus listrik jika panasnya
bertambah. Hal ini dapat dijelaskan dari sisi komponen penyusun logam. Logam
dapat dikatakan sebagai muatan positif yang berada di dalam electron yang bergerak
bebas. Jika suhu bertambah, elektron-elektron tersebut akan bergetar dan getarannya
semakin besar seiring dengan naiknya suhu. Dengan besarnya getaran tersebut, maka
gerakan electron akan terhambat dan menyebabkan nilai hambatan dari logam
tersebut bertambah.
Menggunakan Bahan Semikonduktor
Bahan semikonduktor mempunyai sifat terbalik dari logam, semakin besar suhu, nilai
hambatan akan semakin turun. Hal ini dikarenakan pada suhu yang semakin tinggi,
electron dari semikonduktor akan berpindah ke tingkat yang paling atas dan dapat
bergerak tersebut dengan bebas, sehingga nilai hambatan tersebut berkurang. Untuk
mendapatkan sinyal listrik yang baik dengan sedikit kegaduhan, dapat digunakan
jembatan Wheatstone dan rangkaian Lock In Amplifier
Komponen yang termasuk dalam sensor suhu yaitu?
- NTC
NTC adalah komponen elektronika dimana jika dikenai panas maka tahanan nya akan
naik.
- PTC
PTC adalah komponen elektronika dimana jika terkena panas maka tahannany akan
semakin turun.
Ini adalah Sensor temperature atau suhu yang berfungsi untuk mendeteksi
temperature ruang atau bidang. Cara kerja sensor suhu atau temperature adalah pada
saat bagian detector suhu dari Thermostat mengalami perubahan temperature yang
cukup besar sehingga melebihi ambang batas atau setting dari thermostat tersebut
maka kontak yang ada pada thermostat tersebut akan bekerja dari on ke off.
Adapun pemakaian Thermostat ini salah satu penggunaannya adalah pada mesin
dispenser air, compresor AC dll yang banyak kita jumpai.

 RTD
Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan
listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi
ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada
pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena
memiliki tahanan suhu, ke-linear-an, stabilitas dan reproduksibilitas.
PHOTO SENSOR
Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi
besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi
elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya
sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling populer adalah kamera digital.
Pada saat ini sudah ada alat yang digunakan untuk mengukur cahaya yang
mempunyai 1 buah foton saja.
Di bawah ini adalah jenis-jenis sensor cahaya, di antaranya:
 Detektor kimiawi, seperti pelat fotografis, dimana mmolekul silver halida
dibagi menjadi sebuah atom perak metalik dan atom halogen. Pengembang
fotografis menyebabkan terbaginya molekul yang berdekatkan secara sama.
 Fotoresistor atau Light Dependent Resistor (LDR) yang berubah resistansinya
ketika dikenai cahaya
 Sel fotovoltaik atau sel matahari yang menghasilkan tegangan dan
memberikan arus listrik ketika dikenai cahaya
 Fotodioda yang dapat beroperasi pada mode fotovoltaik maupun
fotokonduktif
 Tabung fotomultiplier yang mengandung fotokatoda yang memancarkan
elektron ketika dikenai cahaya, kemudian elektron-elektron tersebut akan
dikuatkan dengan rantai dynode.
 Tabung cahaya yang mengandung fotokatoda yang memancarkan elektron
ketika dikenai cahaya, dan umumnya bersifat sebagai fotoresistor.
 Fototransistor menggabungkan salahsatu dari metode penyensoran di atas
 Detektor optis yang berlaku seperti termometer, secara murni tanggap
terhadap pengaruh panas dari radiasi yang masuk, seperti detektor
piroelektrik, sel Golay, termokopel dan termistor, tapi kedua yang terakhir
kurang sensitif.
 Detektor cryogenic cuku tanggap untuk mengukur energi dari sinar-x tunggal,
serta foton cahaya terlihat dan dekat dengan inframerah (Enss 2005).

Ini adalah gambar photo sensor atau sensor cahaya yang berfungsi untuk
mendeteksi benda padat yang melintas didepannya baik itu kayu, logam, karet dll.
Cara kerja sensor ini amatlah sederhana, ketika sensor tertutup cahayanya oleh
suatu benda padat maka sensor tersebut akan bekerja sehingga kontak yang ada
padanya akan terhubung. Sensor ini umumnya digunakan untuk mendeteksi
material masuk atau keluar pada suatu mesin tertentu.

 Photo coupler
Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan
receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah.
Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara
otomatis.
Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja
berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan
dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang
lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra
merah tidak terlihat oleh mata telanjang.
2. Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen Photodiode.
Photodiode merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya.
Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan
spektrum infra merah. Karena spekrum infra mempunyai efek panas yang
lebih besar dari cahaya tampak, maka Photodiode lebih peka untuk
menangkap radiasi dari sinar infra merah.
Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam-macam.
Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi transmitter
dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat dalam bentuk solid (tidak ada
ruang antara LED dan Photodiode). Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan
output akan terisolasi. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai
optoisolator jenis IC.
Prinsip kerja dari optocoupler adalah :
 Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode tersebut akan off
sehingga output dari kolektor akan berlogika high.
 Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode
dan LED tidak terhalang maka Photodiode tersebut akan on sehingga output-
nya akan berlogika low.

 Photo diode
Photo dioda adalah sebuah dioda yang apabila dikenai cahaya akan memancarkan
elektron sehingga akan menalirkan arus listrik.

 Photo transistor
Photo transistor adalah sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain
internal. Hal ini yang membuat photo transistor memiliki sensitivitas yang lebih
tinggi dibandingkan photo dioda, dalam ukuran yang sama. Alat ini (photo transistor)
dapat menghasilkan sinyal analog maupun sinyal digital.
Photo transistor memiliki karakteristik:
1. Pendeteksi jarak dekat Infra merah.
2. Bisa dikuatkan sampai 100 sampai 1500.
3. Respon waktu cukup cepat.
4. Bisa digunakan dalam jarak lebar.
5. Bisa dipasangkan dengan (hampir) semua penghasil cahaya atau cahaya yang
dekat dengan inframerah, seperti IRED (infrared led), Neon, Fluorescent,
lampu bohlam, cahaya laser dan api.
6. Mempunyai karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis digantikan
oleh besar cahaya yang diterima.

 LDR
LDR adalah sebuah resistor dimana nilai resistansinya akan berubah jika dikenai
cahaya.
Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen elektronik yang
resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula pada light-dependent resistor (LDR),
atau fotokonduktor.
Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari
cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton
yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang
cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan
pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.

Simbol
Tipe Resistor
Kategori Transduser
Prinsip kerja Pergerakan foton
LVDT
LVDT (Linear Variable Differential Transformer) merupakan salah satu jenis sensor
perpindahan. Sensor LVDT ini bekerja berdasarkan prinsip fluks magnetik yang
dibangkitkan pada inti besi oleh induksi yang berasal dari kumparan primer.
Tegangan masukan LVDT merupakan tegangan bolak-balik (AC), sehingga tegangan
keluaran yang dihasilkan juga berupa tegangan bolak-balik. Bila tegangan masukan
LVDT yang berupa tegangan bolak-balik ini tidak tetap besarnya, maka tegangan
keluaran yang terjadi juga tidak akan tetap. Ini berarti jika tegangan eksitasi LVDT ini
berubah maka sensitivitas LVDT juga ikut berubah. Di samping itu, karena tegangan
keluarannya adalah tegangan bolak-balik, maka arah gerak LVDT akan sulit
diketahui. Arah gerak LVDT ini dapat diketahui berdasarkan fasa antar tegangan
masukan dan keluaran. Selain itu, LVDT yang menggunakan tegangan bolak-balik
semacam ini hanya cocok untuk alat-alat yang bekerja berbasis tegangan bolak-balik,
sehingga alat-alat yang bekerja berbasis tegangan searah akan sulit memanfaatkan
LVDT jenis ini.

Anda mungkin juga menyukai