Anda di halaman 1dari 19

Sejarah Kerajaan Tarumanegara,

Silsilah, Peninggalan, Raja, Letak


October 29, 2018 by Arifin Saddoen
Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang
menguasai wilayah bagian barat pulau Jawa sekitar tahun 400 M hingga 700 M.
Nama Tarumanegara berasal dari dua kata yaitu Tarum dan Negara. Tarum
adalah nama sungai yang pada masa sekarang ini dikenal dengan nama sungai
Citarum, sedangkan Negara adalah kerajaan atau negara.
Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang didirikan oleh seorang raja
yang bernama Raja dirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M. Raja
dirajaguru Jaya singawarman adalah seorang pengembara yang berasal dinasti
Salankayana di India yang telah runtuh akibat invasi Samudra Gupta dari kerajaan
Gupta.
Jaya singawarman kemudian pergi meninggalkan tanah kelahirannya
sampai akhirnya tiba dan menetap di wilayah Jawa Barat. Setelah lama menetap
di Jawa Barat, Jaya singawarman menikah dengan seorang putri raja dari kerajaan
Sunda yaitu putri dari Dewa warman VIII raja dari kerajaan Salakanegara. Jaya
singawarman pada akhirnya mendirikan sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan
Tarumanegara.
Jaya singawarman meninggal pada tahun 282 M yang kemudian dimakamkan di
daerah sungai Kali Gomati. Kemudian masa pemerintahan digantikan oleh
anaknya yang bernama Dharmayawarman yang memimpin pada tahun 382 M
hingga tahun 395 M.
Kepemimpinan selanjutnya diberikan kepada Purnawarman setelah
Dharyawarman turun tahta pada tahun 395 M hingga tahun 434 M. Pada masa
kepemimpinan Maharaja Purnawarman, ibu kota kerajaan Tarumanegara
dipindahkan ke ibukota kerajaan baru yang terletak di dekat pantai pada tahun
397 M. Ibukota baru tersebut diberi nama Sundapura yang akhirnya disingkat
dengan nama Sunda yang dipakai hingga pada masa sekarang ini.
Kerajaan Tarumanegara yang dikenal dengan sebutan Kerajaan Tarum adalah
kerajaan Hindu paling tua ke dua di Indonesia setelah Kerajaan Kutai. Kerajaan
Tarumanegara memulai kegiatan perekonomian dari bidang peternakan dan
pertanian.
Kegiatan perekonomian ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Tugu yang di
dalamnya berisi tentang pembangunan saluran Gomati dengan panjang 12 km
atau 6112 tombak. Pembangunan saluran Gomati ini berhasil dikerjakan selama
21 hari. Selain itu, banyak dari masyarakat Kerajaan Tarumanegara yang bekerja
sebagai pedagang, dibuktikan dengan lokasinya yang dekat dengan selat Sunda.
Puncak masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara adalah pada saat dipimpin oleh
Raja Purnawarman. Pada masa tersebut Kerajaan Tarumanegara bersiasat untuk
memperluas daerah kekuasaannya hampir seluas daerah Jawa Barat saat ini. Raja
Purnawarman juga menyusun pustaka seperti peraturan angkatan perang,
undang-undang kerajaan, silsilah dinasti Warman dan siasat perang.
Contents [show]

READ Sejarah Kerajaan Kutai, Pendiri, Peninggalan, Beserta Gambarnya

Silsilah Kerajaan Tarumanegara


www.edukasinesia.com
Berikut ini merupakan silsilah raja yang pernah memerintah Kerajaan
Tarumanegara diantaranya:
1. Jayasingawarman (358 M – 382 M)
2. Dharmayawarman (382 M – 395 M)
3. Purnawarman (395 M – 434 M)
4. Wisnuwarman (434 M – 455 M)
5. Indrawarman (455 M – 515 M)
6. Candrawarman (515 M – 535 M)
7. Suryawarman (535 M – 561 M)
8. Sudhawarman (628 M – 639 M)
9. Hariwangsawarman (639 M – 640 M)
10. Nagajayawarman (640 M – 666 M)
11. Linggawarman (666 M – 669 M)
12. Kertawaman (561 M – 628 M)
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Prasasti merupakan bukti terkuat mengenai keberadaan sebuah kerajaan di suatu
wilayah atau tempat. Salah satunya adalah Kerajaan Tarumanegara yang juga
telah banyak meninggalkan jejak sejarah berupa prasasti mulai dari Prasasti
Ciaruteun hingga Prasasti Pasir Awi. Keberadaan peninggalan-peninggalan
sejarah berupa prasasti ini harus kita lestarikan.
Jangan sampai peninggalan yang tersisa hanya menjadi cerita belaka saja untuk
masa yang akan datang. Karena prasasti ini juga merupakan ilmu sejarah serta
kekayaan budaya yang bisa kita turunkan untuk anak cucu kita semua pada masa
mendatang. Ada beberapa bukti prasasti peninggalan sejarah pada masa
Kerajaan Tarumanegara diantaranya sebagai berikut:
Prasasti Ciaruteun
jagosejarah.blogspot.co.id
Prasasti ini ditemukan di tepi Sungai Ciarunteun, yaitu dekat dengan Sungai
Cisadane Bogor. Didalamnya terdapat nama Tarumanegara, Raja Purnawarman
dan lukisan sepasang kaki yang diduga dan diyakini sama dengan telapak kaki
Dewa Wisnu.
Ada juga gambar sepasang telapak kaki yang berada di prasasti tersebut
melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut. Kedudukan Purnawarman
yang di ibaratkan dengan dewa Wisnu dianggap sebagai penguasa sekaligus
pelindung rakyat. Prasasti yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta yang terdiri dari 4 baris tersebut juga dikenal dengan Prasasti Ciampea.
Prasasti Kebon Kopi
sumbersejarah1.blogspot.co.id
Prasasti ini bergambar bekas dua tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan
gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan Dewa Wisnu. Prasasti yang ditemukan di
Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang ini juga ditulis dengan huruf
Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Prasasti Tugu
situsbudaya.id

Prasasti Tugu ditemukan di Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, terdiri dari 5
baris yang ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini berisi
tentang Raja Purnawarman yang memerintah untuk menggali saluran air Gomati
dan Chandrabaga sepanjang 6.112 tombak yang selesai dalam 21 hari.
Prasasti Jambu
kebudayaan.kemdikbud.go.id
Prasasti ini ditemukan di bukit Koleangkak Bogor yang berisi tentang sanjungan
kebesaran, kegagahan dan keberanian Raja Purnawarman. Prasasti Jambu
diketahui terukir sepasang telapak kaki dan terdapat keterangan puisi dua baris
dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta
Prasasti Muara Cianten
sumbersejarah1.blogspot.co.id
Prasasti ini ditemukan di Bogor dengan aksara ikal, namun prasasti Muara
Cianten ini belum dapat dibaca.
Prasasti Cidanghiyang

anangpaser.wordpress.com
Prasasti Cidanghiyang ditemukan di kampung Lebak, pinggir Sungai
Cidanghiyang, Pandeglang-Banten. Prasasti yang baru ditemukan pada tahun
1947 ini berisi “Inilah tanda keperwiraan, keagungan dan keberanian yang se
sungguh-sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman, yang menjadi
panji sekalian raja”. Prasasti Cidanghiyang juga disebut dengan Prasasti lebak
yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Prasasti Pasir Awi
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Prasasti ini ditemukan di Leuwiliang dengan aksara Ikal yang belum dapat dibaca.
Pada prasasti ini ditemukan adanya pahatan gambar dahan dengan ranting,
dedaunan serta buah-buahan dan gambar sepasang telapak kaki.
Letak Kerajaan Tarumanegara
kakakpintar.com
Letak kerajaan Tarumanegara adalah di wilayah sekitar Jawa Barat. Wilayah
tersebut semakin meluas seiring perkembangan kerajaan ini setelah dipimpin
oleh seorang raja yang bernama Raja Purnawarman. Raja Purnawarman, seperti
yang dijelaskan dalam Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, dan beberapa
prasasti lainnya merupakan sosok seorang raja yang sangat pandai dalam
berperang.
Raja Purnawarman berhasil melakukan ekspansi atau perluasan kawasan lalu
berperang dan penakluk kan terhadap Kerajaan Salakanagara yang sebelumnya
juga ikut berkuasa di tanah Sunda.
Melalui ekspansi tersebut, wilayah dan letak Kerajaan Tarumanegara semakin
meluas hingga daerah Jakarta (Tanjung Priok) dan Banten. Berdasarkan bukti-
bukti sejarah yang telah ditemukan, para ahli sepakat jika Kerajaan Tarumanegara
yang merupakan kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa ini terletak di area
sekitar Jawa Barat (sekarang).
Tarumanegara berpusat di daerah Sundapura atau yang pada sekarang ini kita
kenal dengan nama Bekasi. Kesimpulan ini didasarkan pada isi prasasti Muara
Cianteun yang menyatakan jika pusat kerajaan telah berpindah pada masa
kekuasaan Raja Suryawarman yang merupakan Raja ke 7 dari kerajaan
Tarumanegara.
Agama Kerajaan Tarumanegara

www.slideshare.net
Agama kerajaan tarumanegara adalah agama Hindu. Agama Hindu yang
berkembang di wilayah Kerajaan Tarumanegara adalah Hindu Waesnawa atau
Hindu Wisnu. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan jejak kaki
Purnawarman, adanya lambang penjelmaan Dewa Wisnu yang terdapat dalam
prasasti Ciaruteun.
Dalam agama ini Dewa Wisnu dianggap sebagai Dewa tertinggi. Agama Hindu
Wisnu ini hanya berkembang di wilayah istana atau keluarga kerabat besar
kerajaan, sedangkan masyarakat Tarumanegara sebagian besar menganut
kepercayaan asli yaitu animisme dan dinamisme.
Kehidupan Politik Kerajaan Tarumanegara
kisahasalusul.blogspot.com
Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada prasasti telah diketahui bahwa
raja yang pernah memerintah di Tarumanegara adalah Raja Purnawarman. Raja
Purnawarman merupakan raja yang telah berhasil memberikan kemakmuran
kehidupan rakyatnya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti tugu yang menyatakan bahwa Raja
Purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah
kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan
saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian yang
dimiliki oleh rakyat.
Kehidupan Sosial
warisansejarahnusantara.blogspot.com
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah tertata dengan teratur dan rapi.
Hal ini telah terlihat dari adanya upaya Raja Purnawarman yang terus berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman
sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting
dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan
sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
Kehidupan Ekonomi
falah-kharisma.blogspot.com
Pada prasasti tugu telah diketahui bahwa Raja Purnawarman memerintahkan
rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak.
Pembangunan terusan ini memiliki arti ekonomis yang besar bagi masyarakat
sekitar wilayah tersebut, karena dapat digunakan sebagai sarana untuk mencegah
banjir dan sarana lalu lintas pelayaran perdagangan antar daerah di kerajaan
Tarumanegara dengan dunia luar dan juga perdagangan dengan daerah-daerah
di sekitarnya.
Hal tersebut berdampak pada kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan
Tarumanegara yang sudah banyak mengalami kemajuan
Kehidupan Budaya
hindualukta.blogspot.com
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang
ditemukan sebagai peninggalan Kerajaan Tarumanegara, telah diketahui bahwa
tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai
peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut diketahui
menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis pada masa
Kerajaan Tarumanegara.
Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
antoksoesanto.blogspot.co.id
Masa keruntuhan Kerajaan Tarumanegara terjadi setelah kerajaan ini dipimpin
oleh raja generasi ke – 13 yang bernama Raja Tarusbawa. Runtuhnya kerajaan
Hindu pertama di Pulau Jawa ini disebabkan tidak adanya kepemimpinan karena
Raja Tarusbawa lebih menginginkan memimpin kerajaan kecilnya di hilir sungai
Gomati.
Selain itu, gempuran beberapa kerajaan lain di nusantara pada masa itu terutama
Kerajaan Majapahit memegang andil penting dalam keruntuhan Kerajaan
Tarumanegara pada masa itu. Pada masa pemerintahan Sudawarman, Kerajaan
Tarumanegara sudah mulai terlihat mengalami kemunduran.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kemunduran atau keruntuhan
Kerajaan Tarumanegara tersebut, diantaranya adalah memberikan ekonomi pada
raja-raja di bawah Kerajaan Tarumanegara yang di berikan kepada raja
sebelumnya.
Sudawarman secara emosional tidak menguasai persoalan di Kerajaan
Tarumanegara, beliau dari kecil tinggal di kanci, wilayah pallawa, sehingga hal
tersebut menyebabkan beliau tidak begitu perduli pada masalah yang menimpa
di kerajaan tersebut.
Diatas merupakan penjelasan singkat dari Kerajaan Tarumanegara, mulai dari
silsilah, peninggalan, letak, agama, kehidupan politik, kehidupan sosial,
kehidupan ekonomi, kehidupan budaya hingga runtuhnya Kerajaan
Tarumanegara. Semoga penjelasan tersebut bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai