Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Semakin pesatnya ilmu dan tehnologi di bidang medis masa kini dan semakin
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang bermutu maka semakin
komplek pula pelayanan kesehatan di rumah sakit. Keadaan ini akan menimbulkan
dampak meningkatnya kejadian infeksi pusat-pusat pelayanan kesehatan terutama
rumah sakit yang dikenal dengan healthcare associated infections (HAIs)
Infeksi Rumah sakit atau HAIs adan berdampak menurunnya mutu pelayanan
kesehatan pada pasien karena akan meningkatkan angka kematian dan biaya
perawatan akibat semakin lamanya hari rawat. Disamping itu infeksi rumah sakit juga
membahayakan petugas medis itu sendiri karena mereka beresiko tertular infeksi
ditempat kerja, keluarga pasien dan pengunjung juga berpotensi tertular dan
menularkan penyakit.

Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit tersebut,


maka Kementrian kesehatan Republik Indonesia menyusu kebijakan dan pedoman
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit yang harus dilaksanakan oleh
seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia. Sejalan dengan amanat tersebut maka
Rumah Sakit Sahabat juga telah membentuk komite PPIRS dan menyusun Kebijakan
dan Pedoman PPIRS.

A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan


dan adanya tuntutan akreditasi rumah sakit, maka Rumah Sakit Sahabat dituntut
untuk mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, salah satu program
pengendalian mutu pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Sahabat
adalah Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ( PPIRS)
yang bertujuan untuk menurunkan angka kejadian infeksi rumah sakit (HAIs).

Program Kerja yang di buat tahun 2018 berfokus pada pelaksanaan


program survailens untuk mendapatkan jumlah angka infeksi rumah sakit dan
peningkatan pelaksanaan PPI terutama pelaksanaan Kewaspadaan isolasi dan
Kewaspadaan Standar sesuai dengan Pedoman PPI. Mengingat pada tahun
2018 Rumah Sakit baru berjalan Komite PPIRS maka sangat ditekankan sekali
berbagai program kerja.

B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui terlaksananya


program kerja PPI dan terwujudnya keselamatan kerja di Rumah Sakit
Sahabat

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kepatuhan petugas terhadap cuci tangan dengan 6


langkah dalam 5 moment
b. Menurunkan insiden rate infeksi rumah sakit di Rumah Sakit Sahabat
c. Melindungi pasien, keluarga pasien dan pengunjung dari penularan
infeksi rumah sakit
d. Melindungi tenaga kesehatan dan seluruh karyawan dari penularan
infeksi rumah sakit.
BAB II
RENCANA ANGGARAN BIAYA

Anggaran PPI untuk pelaksanaan seluruh program PPI serta pengadaan APD (Alat
Pelindung Diri) diseluruh unit bersumber dari pimpinan rumah sakit yang besaranya
tergantung kebutuhan setiap pelaksanaan program. Terlampir.

BAB III
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langka-langka yang akan dilakukan
sehingga tercapainya program PPI. Adapun kegiatan pokok dan rincian kegiatan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
A Penerapan Kewaspadaan Standar
Rincian Kegiatan

1) Kebersihan tangan (handhygiene)


a) Menyusun ulang kebutuhan fasilitas kebersihan di area pelayanan
pasien (tersediannya handrub/wastafel dengan kran injak, tissue
dan kontenernya. Algoritma cuci tangan, tempat sampah injak)
b) Melakukan sosialisasi kebersihan tnagan kepada seluruh staf
Rumah sakit dengan pemberian sertifikat kebersihan tangan.
c) Melakukan sosialisasi kebersihan tangan kepada pasien,
pengunjung dan masyarakat sekitar RS.
d) Melakukan audit kepatuhan kebersihan tangan
e) Menitoring dan evaluasi kegiatan
2) Alat Pelindung Diri (APD) : Sarung tangan, masker, goggle, gaun,
penutup kepala, sepatu boot
a) Membuat pedoman penggunaan APD dan Area penggunaan APD
b) Menginventaris pengusulan kelengkapan kebutuhan APD
c) Melakukan sosialisasi APD kepada semua karyawan rumah sakit
d) Audit kepatuhan penggunaan APD
e) Monitoring dan Evaluasi kegiatan

3) Peralatan perawatan pasien.


a) Membuat pedoman dan SPO pelayanan CSSD
b) Membuat usulan grand desain untuk pendirian instalasi CSSD
c) Malakukan inventaris alat-alat single-use yang re-use
4) Pengendalian lingkungan
a) Monitoring pengendalian lingkungan di rumah sakit/ pembersihan
lingkungan yang meliputi area :
 Area pelayanan pasien : kamar operasi, kamar rawat inap,
ruang rawat jalan, IGD, ruang radiologi, ruang laboratorium,
dll.
 Area staf rumah sakit : area administrasi (loket), kantor, kantin,
dll
 Area pengunjung : lobby, kantin, ruang tunggu, dll.
 Ambulance setelah mengantar pasien / Jenazah Infectious
b) Sosialisasi tentang limbah rumah sakit kepada staf umum dan
petugas cleaning servis
c) Pemantauan pembuangan dan pengelolaan sampah oleh petugas
cleanning servis
d) Pemantauan pembersihan area pelayanan pasiean, antara lain:
kamar operasi, kamar rawat inap, ruang rawat jalan, IGD, ruang
radiologi, ruang laboratorium.
e) Pemantauan pembersihan area non klinis : pantry, toilet, gudang,
dll
f) Pengelolaan sampah infeksius, penanganan pembuangan darah,
komponen darah dan cairan tubuh
g) Pengelolaan Pembuangan benda tajam dan jarum
h) Monitoring dan evaluasi
5) Monitoring Kegiatan Pelayanan Makanan dan Permesinan
a) Membuat pedoman dan SPO terkait dengan sanitasi makanan
bersama Instalasi Gizi
b) Membuat ceklist pemantauan
c) Melakukan monitoring pelaksanaan PPI di Instalsi Gizi
d) Pemeriksaan kesehatan petugas Gizi
e) Melakukan Enginering Control: uji kultur terhadap peralatan makan
pasien.
6) Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen.
a) Membuat pedoman, SPO pengelolahan linen
b) Membuat usulan untuk renovasi ruang laundry sesuai standart.
c) Memantau penanganan, transportasi dan proses linen infeksius
d) Melakukan monitoring kepatuhan pelaksanaan PPI di Instalsi
Laundry
e) Monitoring dan evaluasi pengelolahan linen
7) Kesehatan karyawan/ Perlindungan petugas kesehatan
a) Membuat pedoman dan SPO tentang alur pelaporan kejadian
tertusuk jarum bekerjasama dengan K3
b) Merencanakan dan mengusulkan anggaran kesehatan karyawan
c) Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum dan pajanan lainnya serta
tindak lanjutnya
d) Melakukan pemantauan kesehatan pada karyawan yang berisiko

8) Penempatan pasien
a) Membuat kebijakan dan SPO penempatan pasien isolasi
immunocompromised dan airborne diseases di setiap unit
pelayanan
b) Membuat ceklist monitoring ruang isolasi
c) Mengusulkan kebutuhan saranan dan prasarana ruang isolasi di
tiap unit pelayanan
d) Pencatatan dan pelaporan penggunaan ruang isolasi
9) Hygiene Respirasi/ Etika batuk
a) Memberikan usulan kebutuhan sarana edukasi dan sosialisasi etika
batuk : leaflet, banner, ex baner dll
b) Melakukan edukasi etika batuk yang benar kepada seluruh staf,
pasien dan pengunjung.
10) Praktek menyuntik yang aman
a) Membuat ICRA IV terapi dan melakukan grading risiko
b) Membuat SPO penyuntikan yang aman
c) Melakukan monitoring
B Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
Pembuat regulasi terkait isolasi penyakit menular dan immunocompromised

C Surveilens PPIRS
Rincian Kegiatan
Melaksanakan program surveilans yang mencakup angka kejadian: ISK, IDO,
Plebitis, Dekubitus.
1. Membuat kerangka acuhan program survailens
2. Membuat dan menetapkan kamus indikator angka infeksi (HAIs)
3. Membuat kebijakan dan SPO Pencegahan infeksi
4. Melaksanakan survailens harian di unit pelayanan terkait
5. Monitoring ketepatan dan kepatuhan pengisian survailens
6. Pengumpulan data sesuai formulir surveilans yang ada oleh IPCLN
7. Tabulasi data surveilans
8. Analisa data surveilans.
9. Pembuatan laporan surveilans setiap bulan

D Melaksanakan Investigasi outbreak/ kejadian luar biasa


Rincian kegiatan
a) Mengevaluasi hasil survey dan memberikan masukan kepada semua
unit apabila ditemukan angka infeksi yang tinggi atau jika terjadi
kejadian luar biasa (KLB), melalui rapat koordinasi.
b) Investigasi dan Bersama tim koordinasi KLB mengusulkan kepada
Direksi untuk segera mengambil tindakan apabila ada kejadian luar
biasa (KLB).

E Melaksanakan Program Infection Control Risk Assesment ( ICRA)


Rincian kegiatan
a. ICRA kategori risiko pengendalian infeksi:
 Membuat asesesment risiko infeksi terkait HAIs (ISK, Plebitis,IDO
dan dekubitus) dan pelaksanan PPI
 Melakukan grading dan prioritas masalah
 Mengelolah risiko, menyusun langka-langka pencegahan dan
pengendalian infeksi
 Monitoring dan evaluasi risiko infeksi
b. ICRA pembangunan dan renovasi rumah sakit (Precautions for
Construction & Renovation).
 Melakukan identifikasi risiko terhadap pembangunan dan renovasi
 Mengelolah risiko, menyusun langka-langka pencegahan dan
pengendalian infeksi
 Monitoring pelaksanaan PPI selama pembangunan
 Monitoring dan evaluasi pasca bangunan

F. Pendidikan dan Pelatihan


Rincian kegiatan
1. Melakukan pelatiahan PPI secara berkala kepada seluruh karyawan RS
Sahabat
2. Melakukan pelatihan / sosialisasi PPI kepada peserta didik yang
melakukan praktek klinik di RS Sahabat
3. Pelakukan penyuluhan/edukasi tentang PPI kepada pasien dan
pengunjung

G. Pelaksanaan Pemulasaraan Jenazah


Rincian kegiatan
1. Membuat kebijakan PPI di kamar Pemulasaraan Jenazah
2. Membuat SPO terkait kamar jenazah
3. Monitoring pelaksanaan PPI di Kamar Jenazah
4. Monitoring evaluasi kegiatan

H. Membuat laporan monitoring dan evaluasi kegiatan PPI tiap 3 bulan untuk
dilaporkan kepada direktur dan tiap 6 bulan membuat pemaparan untuk
disampaikan kepada seluruh pimpinan unit/instalasi manajemen dan direktur
BAB IV
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Adapun untuk melakukan kegiatan diatas maka dilakukan:

1. Kerjasama dengan Bidang Diklat dalam pendidikan dan pelatihan


2. Kerjasama dengan pihak komite medik, K3RS dalam kesehatan karyawan
3. Kerjasama dengan pihak rumah tangga dalam penyediaan sarana dan
prasarana
4. Kerjasama dengan pihak kesehatan lingkungan dalam pemeriksaan air dan
udara
5. Kerjasama dengan Bidang Pelayanan terkait penerapan ICRA Bangunan dan
renovasi
6. Audit pelaksanaan PPI, kepatuhan petugas tiap bulan
7. Melakukan kunjungan / supervisi ke ruangan setiap hari
8. Monitoring rutin dengan formulir atau ceklist yang telah dibuat
9. Rapat Koordinasi dengan semua unit dan instalasi terkait dalam melaksanakan
kegiatan program ini, antara lain: Unit rawat inap, unit rawat jalan, IGD, Instalasi
Gizi, Laundry, CSSD, IPS-RS, Pemulasaran Jenazah, Instalasi Farmasi, dll
10. Melaksanakan acara monitoring dan evaluasi dengan memberikan pemaparan
hasil audit dari program PPI
11. Membuat laporan kegiatan program
12. Kerjasama dengan pihak farmasi PPI dalam penggunaan antimikroba

BAB V
SASARAN
A. SASARAN AREA

Sasaran Program Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi berdasarkan area di RS


Sahabat, yaitu:

1. Semua area pelayanan pasien, Program PPI terkait antara lain: Penerapan
kewaspadaan standar, pelaksanaa survailens, pelaksanaan investigasi
outbreak, dan pelaksanaan program ICRA

2. Semua area staf , Program PPI terkait antara lain: program pendidikan dan
pelatihan, monitoring pelaksanaan PPI di unit

3. Semua area Pengunjung, program PPI terkait antara lain: program sosialisasi
dan edukasi PPI terhadap mengunjung yaitu cara kebersihan tangan yang
benar dan etika batuk

B. SASARAN PROGRAM INDIKATOR

1) Tercapainya 85% kepatuhan dalam melakukan cuci tangan oleh staf klinis
dengan 5 momen, dalam periode pemantauan setiap bulan
2) Tercapainya 100% sosialisasi pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
kepada seluruh staf klinis dan non klinis RS, pada periode sosialisasi besar 1
tahun sekali.
3) Tercapainya 50 % anggota Tim PPI yang terlatih dalam tahun 2018
4) Tersedianya APD disetiap ruang Unit 85 % dalam tahun 2018
1) Tercapainya angka kejadian infeksi RS/ infeksi nosokomial : IDO, ISK, Plebitis,
Dekubitus 1,5 ‰.
2) Terlaksananya surveilans aktif dengan pengamatan prospektif IPCLN diruang
target.
3) Tercapainya 100% kegiatan pemantauan produk sterilisasi selama periode
pemantauan 1 tahun dengan uji kultur.
4) Tercapainya 100 % pengelolaan limbah padat infeksius sesuai ketentuan.
5) Pemeriksaan Hygiene dan sanitasi makanan unit Gizi, kualitas pengelolaan
lingkungan pada area pemrosesan linen minimal setiap 6 bulan dengan target
pencapaian angka kuman tidak melebihi angka persyaratan Kep.Men.Kes.RI.
No.1204/SK/X/2004.
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO JENIS KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


1 2 3 4
1. Penerapan 1. Melaksanaan Kebersihan tangan
kewaspadaan
a) Menyusun ulang kebutuhan fasilitas kebersihan di
standart X X X X
area pelayanan pasien
b) Melakukan sosialisasi kebersihan tangan kepada
seluruh staf Rumah sakit dengan pemberian
sertifikat kebersihan tangan.
c) Melakukan sosialisasi kebersihan tangan kepada
pasien dan pengunjung RS
d) Melakukan audit kepatuhan kebersihan tangan X X X X

e) Menitoring dan evaluasi kegiatan

2. Kepatuhan penggunaan APD

a) Membuat pedoman penggunaan APD dan Area


X X X X
penggunaan APD
b) Menginventaris pengusulan kelengkapan
X X X
kebutuhan APD

c) Melakukan sosialisasi APD kepada semua


karyawan rumah sakit
d) Audit kepatuhan penggunaan APD X X X X

e) Monitoring dan Evaluasi kegiatan

3. Peralatan perawatan pasien

a) Membuat pedoman dan SPO pelayanan CSSD

b) Membuat usulan grand desain untuk pendirian


instalasi CSSD
c) Membuat daftar usulan bahan dan alat untuk
Instalasi CSSD
d) Malakukan inventaris alat-alat single-use yang
re-use

e) Melakukan pemantauan kualitas sterilisasi yang


ada disetiap unit perawatan melalui uji kultur
4. Pengendalian lingkungan

a) Monitoring pengendalian lingkungan / pembersihan


X X X X
lingkungan seluruh area Rumah Sakit
b) Sosialisasi tentang limbah rumah sakit kepada staf
umum dan petugas cleaning servis
c) Pemantauan pembuangan dan pengelolaan
X X X X
sampah oleh petugas cleanning servis
d) Pemantauan pembersihan area pelayanan
pasiean, antara lain: kamar operasi, kamar rawat
X X X X
inap, ruang rawat jalan, IGD, ruang radiologi,
ruang laboratorium.
e) Pemantauan pembersihan area non klinis : pantry,
X X X X
toilet, gudang, dll
f) Pemantauan Pengelolaan sampah infeksius,
penanganan pembuangan darah, komponen X X X X
darah dan cairan tubuh
g) Pemantauan Pengelolaan Pembuangan benda
X X X X
tajam dan jarum
h) Monitoring dan evaluasi

5. Monitoring kegiatan makanan dan permesinan

a) Membuat pedoman dan SPO terkait dengan


sanitasi makanan bersama Instalasi Gizi
b) Membuat usulan grand desain untuk pengolahan
makanan sendiri
c) Melakukan monitoring pelaksanaan PPI di Instalsi
X X X X
Gizi
d) Pemeriksaan kesehatan petugas Gizi

e) Melakukan Enginering Control: uji kultur terhadap


peralatan makan pasien.
6. Penatalaksanaan linen

a) Membuat pedoman, SPO pengelolahan linen X X

b) Memantau penanganan, transportasi dan proses


X X X X
linen infeksius
c) Membuat usulan grand desain Laundry sesuai
standart dan pemenuhan fasilitas didalamnya
d) Monitoring dan evaluasi pengelolahan linen

7. Kesehatan Karyawan

a) Membuat pedoman dan SPO tentang alur


pelaporan kejadian tertusuk jarum bekerjasama X X
dengan K3
b) Merencanakan dan mengusulkan anggaran
kesehatan karyawan
c) Melakukan maaping risiko terhadap tenaga
berdasarkan area pelayanan pasien
d) Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum dan
pajanan lainnya serta tindak lanjutnya
e) Melakukan pemantauan kesehatan pada
karyawan yang berisiko
8. Penempatan Pasien

a) Membuat kebijakan dan SPO penempatan pasien


isolasi immunocompromised dan airborne X X
diseases di setiap unit pelayanan
b) Membuat ceklist monitoring ruang isolasi

c) Mengusulkan kebutuhan saranan dan prasarana


ruang isolasi di tiap unit pelayanan
d) Pencatatan dan pelaporan penggunaan ruang
isolasi
9. Hygiene Respirasi/etika batuk

a) Memberikan usulan kebutuhan sarana edukasi


dan sosialisasi etika batuk : leaflet, banner, ex
baner dll
b) Melakukan edukasi etika batuk yang benar
X X X X
kepada seluruh staf, pasien dan pengunjung.
10. Praktek Penyuntikan yang Aman

a) Membuat ICRA IV terapi dan melakukan grading


risiko
b) Membuat SPO penyuntikan yang aman X

c) Melakukan monitoring X X X X
2. Kewaspadaan Pembuat regulasi terkait isolasi penyakit menular dan
bersadarkan immunocompromised
transmisi
3. Survailens PPIRS a) Membuat kerangka acuhan program survailens X X

b) Membuat dan menetapkan kamus indikator


X X
angka infeksi (HAIs)
c) Membuat kebijakan dan SPO Pencegahan
X X
infeksi
d) Melaksanakan survailens harian di unit
X X X X
pelayanan terkait
e) Monitoring ketepatan dan kepatuhan pengisian
X X X X
survailens
f) Pengumpulan data sesuai formulir surveilans
X X X X
yang ada oleh IPCLN
g) Mengusulkan pembuatan aplikasi data hais
X X X
karena simrs tidak mendukung
h) Analisa data surveilans. X X X X

i) Pembuatan laporan surveilans setiap bulan X X X X

4. Melaksanakan a) Mengevaluasi hasil survey dan memberikan


investigasi masukan kepada semua unit apabila ditemukan
outbreaks/kejadian angka infeksi yang tinggi atau jika terjadi kejadian
luarbiasa luar biasa (KLB), melalui rapat koordinasi.
b) Investigasi dan Bersama tim koordinasi KLB
mengusulkan kepada Direksi untuk segera
mengambil tindakan apabila ada kejadian luar
biasa (KLB).
5. Melaksanakan 1) Kategori risiko pengendalian infeksi
program ICRA
a) Membuat asesesment risiko infeksi terkait HAIs
(ISK, Plebitis,IDO dan dekubitus) dan
pelaksanan PPI
b) Melakukan grading dan prioritas masalah

c) Mengelolah risiko, menyusun langka-langka


pencegahan dan pengendalian infeksi
d) Monitoring dan evaluasi risiko infeksi

2) ICRA bangunan dan renovasi


a) Melakukan identifikasi risiko terhadap
pembangunan dan renovasi
b) Mengelolah risiko, menyusun langka-langka
pencegahan dan pengendalian infeksi
(JIKA ADA P
c) Monitoring pelaksanaan PPI selama
pembangunan
d) Monitoring dan evaluasi pasca bangunan
6. Pendidikan dan a) Mengusulkan In house training Pelatihan PPID
pelatihan kepada seluruh karyawan RS
b) Melakukan pelatihan / sosialisasi PPI kepada
peserta didik yang melakukan praktek klinik di RS JIKA ADA PE
Sahabat

c) Mengusulkan untuk pelatihan PPI Dasar dan IPCN X

7. Pelaksanaan a) Membuat kebijakan PPI di kamar Pemulasaraan


pemulasaan Jenazah
Jenazah
b) Membuat SPO terkait Pemulasaraan Jenazah

c) Mengusulkan grand desain untuk perbaikan kamar


jenazah
d) Monitoring evaluasi kegiatan X X X X

8. Membuat laporan monitoring dan evaluasi kegiatan PPI tiap 3 bulan untuk
X
dilaporkan kepada direktur dan tiap 6 bulan.

BAB VII
PENCATATAN , PELAPORAN, DAN EVALUASI

Pencatatan dan pelaporan pada setiap kegiatan sebagai berikut:

1) Mencatat hasil monitoring kegiatan PPI menggunakan formulir monitoring


atau ceklist, pada akhir bulan akan direkap dan dibuat evaluasinya oleh
IPCN
2) Setiap bulan hasil monitoring dan evaluasi program PPI dilaporkan kepada
Direktur Rumah Sakit.
3) Setiap 3 bulan dilakukan evaluasi pelaksanaan tujuan program
4) Setiap 6 bulan dilakukan evaluasi program besar PPI Rumah Sakit
5) Evaluasi program besar dilaksanakan setiap akhir tahun untuk melihat
pencapaian sasaran dan perencanaan tahun berikutnya.
BAB VIII

PENUTUP

Program Tim PPI di Rumah Sakit Sahabat yang telah disusun untuk tahun 2018 meliputi
kegiatan rutin yang sudah berjalan untuk PPI dan kegiatan baru yang akan dilaksanakan untuk
meningkatan mutu pelayanan yang berkaitan dengan Pencegahan dan pengendalian Infeksi.
Program Tim PPI tahun 2018 ini berisi tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang
disusun secara rinci yang digunakan untuk mencapai tujuan Tim PPI RS Sahabat.

Anda mungkin juga menyukai