Anda di halaman 1dari 14

STEEL CONSTRUCTION

TODAY & TOMORROW


(No. 36 Agustus 2012)
Publikasi Bersama Federasi Besi dan Baja Jepang dan
Masyarakat Konstruksi Baja Jepang

Versi Bahasa Indonesia

Versi Bahasa Inggris Steel Construction Today & No. 36 Agustus 2012: Isi
Tomorrow diterbitkan tiga kali dalam setahun dan
disirkulasikan ke seluruh dunia kepada para eksekutif, Fitur Khusus
perusahaan perdagangan industri, dan organisasi Gempa Bumi Besar Jepang Timur
administratif yang berminat. Tujuan utama publikasi Bagaimana Berinteraksi dengan dan Menyiapkan Diri
ini adalah memperkenalkan standar dan spesifikasi untuk Bencana Alam? 1
mengenai konstruksi baja, contoh-contoh proyek Fasilitas Pantai: Pelajaran dari Gempa dan
konstruksi mutakhir, teknologi dan material konstruksi Tsunami 3
mutakhir dan lainnya di bidang konstruksi bangunan Kerusakan terhadap Tanggul Sungai dan Langkah-
dan keteknik-sipilan. Langkah Restorasi dan Rekonstruksi 6
Agar pembaca Indonesia dapat memahami artikel Kerusakan akibat Likuifaksi terhadap Rumah Rumah
yang ada, disiapkan versi Bahasa Indonesia yang berisi dan Pipa Kabel Tanam 9
teks saja, dan dilampirkan pada versi Bahasa Inggris. Pengolahan Debris dan Endapan Tsunami, dan
Dalam versi Bahasa Indonesia, foto, gambar dan tabel Pemanfaatan Efektifnya untuk Restorasi dan
hanya ditampilkan judulnya saja. Oleh karenanya perlu Rekonstruksi 15
merujuk ke publikasi versi Bahasa Inggris untuk
melihat isinya. Juga, bila dibutuhkan konfirmasi teknis Teknologi Aplikasi Baja
ataupun rincian yang lebih teknis dari sebuah teks, Detil Dasar mengenai Korosi dan Perlindungan
silakan merujuk ke publikasi versi Bahasa Inggris. Korosi 18

Simposium mengenai Riset Struktur Baja


Teknik Sipil Sampul Belakang

Versi Indonesia: ©Federasi Besi dan Baja Jepang 2012

Federasi Besi dan Baja Jepang


3-2-10 Nihonbashi-Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo
103-0025, Jepang
Fax: 81-3-3667-0245 Telpon: 81-3-3669-4815
Alamat surat: sunpou@jisf.or.jp
URL http://www.jisf.or.jp

1
Fitur Khusus: Gempa Bumi Besar Pada tahun 1952 area target diperluas menjadi seluruh
negara dan Undang-Undang Layanan Meterologi
Jepang Timur 2011
diberlakukan. Tepat sebelum 1952, sistim sementara
(Hal 1~2) peringatan tsunami berfungsi dengan baik pada saat
tsunami yang disebabkan oleh Gempa Bumi
Bagaimana Berinteraksi dengan dan Tokachi-Oki
Menyiapkan Diri untuk Bencana Alam
Oleh Nobuo Shuto, Profesor Emeritus, Tohoku Apakah Struktur Pencegahan-tsunami dapat
University dipercaya?
Struktur penanggulangan-tsunami pertama kali
Peningkatan Teratur Infrastruktur Sosial diuji-coba untuk penanggulangan utama di lapangan
Di Jepang, inventarisasi infrastruktur sosial pertama kali pada saat gempa bumi Valdivia di Chile
termasuk struktur untuk penanganan bencana alam pada tahun 1960. Tsunami ini mempengaruhi
mulai meningkat setelah 1960. Alasan utama keseluruhan panjang Jepang dari ujung selatan
peningkatan ini adalah adanya skema penggandaan Hokkaido hingga ke ujung selatan Okinawa;
penghasilan dan ketersediaan dana yang dibutuhkan jangkauannya mencapai 6 m pada daerah yang sangat
untuk peningkatan dan pengembangan infrastruktur tinggi dan 3~4 m di daerah lainnya. Oleh karenanya
Lokasi konstruksi teknik sipil berubah. Tanah, kayu dampak tsunami dirasakan oleh struktur-struktur yang
dan batu yang semula merupakan material utama ada di daerah tersebut. Undan-Undang Penanganan
dalam teknik sipil konvensional kemudian digantikan Khusus menekankan bahwa “langkah-langkah
oleh baja dan beton. Perancah kayu digantikan dengan pencegahan tsunami perlu diterapkan dan
pipa-pipa baja. Vibrator kemudian mulai digunakan struktur–pencegah tsunami perlu di model ulang.”
dalam pengecoran beton. Demikian juga, penggunaan Salah satu hasilnya adalah dibangunnya tanggul
mesin-mesin konstruksi secara besar-besaran raksasa pencegah tsunami di Ofunato dan struktur
mempersingkat waktu konstruksi dan meningkatkan raksasa lainnya. Di samping itu, sistim peringatan
reliabilitas struktural. tsunami internasional juga disiapkan. Kenyataannya,
Sebelumnya, bahkan jalan raya nasional utama pada masa tersebut orang masih meragukan struktur
sekalipun terbuat dari jalan batu, tetapi sekarang pencegah-tsunami. Keraguan ini secara simbolik
bahkan jalan antar sawah di pertanian pun diberi ditunjukkan dengan tulisan pada berapa foto di
perkerasan. Tanggul-tanggul dan dam dibangun Laporan Tsunami Sanriku yang diterbitkan untuk
sehingga jarang terjadi banjir. Sebagaimana pada Gb. 1, mengenang tsunami Valdivia (oleh Komite Survei Area
jumlah kematian yang disebabkan oleh bencana alam Sanriku). Tulisan tersebut berbunyi: “Apakah manusia
menurun tajam setelah 1960 yang mengontrol alam? Atau, apakah alam
menertawakan manusia?” Akan tetapi, begitu
Persiapan Tsunami pembangunan struktur pencegah tsunami selesai,
Penanggulangan apa yang dilakukan menghadapi tsunami akibat Gempa Bumi Tokachi-Oki menyerang
tsunami? Sebelum Tsunami Showa Sanriku tahun 1933, area Sanriku. Karena tinggi tsunami ini tidak melebihi
penanggulangan tsunami adalah dengan cara tinggal di tinggi tsunami Valdivia, efeknya hampir tidak terlihat.
puncak bukit dan mencari perlindungan pada saat Dari kasus ini, jelaslah bahwa tenaga alam dari
tsunami menyerang, kecuali pada kasus-kasus tertentu. kekuatan yang terbatas dapat dikontrol dengan
Bahkan setelah 1933, penanggulangan utama yang pemanfaatan struktur buatan manusia seperti di atas,
dilakukan adalah dengan tinggal di puncak bukit. Akan dan pada gilirannya memperkuat konsep bahwa efek
tetapi, di Kamishi, Taro dan tiga daerah urban lainnya tsunami maupun banjir bisa dihilangkan dengan
di Area Tohoku dimana tidak terdapat areal yang luas, penggunaan struktur buatan manusia. Tentunya,
dibangun satu persatu tanggul pasang dan dinding laut. sekalipun bangunan struktur dapat mengontrol tenaga
Pada saat itu,ternyata radio dapat digunakan untuk alam, namum tetap ada keterbatasan dalam
peringatan akan tsunami sehingga penggunaan radio kapasitasnya.Generasi yang membangun
mulai meningkat. Pada tahun 1941, penggunaan radio struktur-struktur ini telah mempelajari efektifitas
untuk sistim peringatan tsunami ditujukan untuk area struktur pencegah tsunami dengan melihat bagaimana
Sanriku (bagian paling timur pantai Pasifik Jepang).
2
struktur-struktur tersebut menahan gaya luar; namun menghancurkan semua struktur pencegah tsunami
mereka lupa bahwa tiap struktur akan mencapai Banyak contoh dalam tsunami ini yang
kapasitas batas. Generasi berikutnya merasa yakin menunjukkan bahwa ketergantungan yang tinggi
bahwa gaya luar alam dapat dikontrol dengan terhadap struktur pencegah tsunami dan
penggunaan bangunan struktur. Akan tetapi, mereka ketergantungan terhadap informasi sesaat akan berakhir
lupa akan pentingnya mempersiapkan hal terbburuk. pada penderitaan. Contohnya, sekalipun area Kirikari
Sikap ini tercermin dalam suatu ulasan baru-baru ini di Kota Ozuchi di Prefektur Iwate dinyatakan berada di
dan prioritas program pemerintah yang dapat luar area banjir, dan juga telah dipindah puncak bukit
dirangkum sebagai: “Tanggul untuk perlindungan sejak tahun 1933, tingkat kematian di area ini adalah
Tokyo terhadap banjir 200-tahunan dianggap tidak tertinggi di antara tempat-tempat yang terkena tsunami.
perlu.” Di Touni-Hongo, Kota Kamaishi di Prefektur Iwate,
ada seorang nenek, yang mengalami Tsunami Showa
Gempa Bumi Besar Jepang Timur 2011 Sanriko tahun 1933, tinggal di puncak bukit dan
Pada tanggal 11 Maret 2011, terjadi Gempa Bumi mengungsi ke tempat yang lebih tinggi lagi tepat
Jepang Timur. Badan Meteorologi Jepang tidak mampu setelah gempa bumi. Putrinya, yang juga tinggal di
memprediksi gempa tersebut secara akurat. puncak bukit, juga mengungsi karena mereka sudah
Berdasarkan teori stuktural wilayah gempa, yang sepakat untuk menyelamatkan diri apabila terjadi
didasari atas 30 tahun pengamatan, ketiga blok gempa bumi. Cucu wanita tersebut yang berusia 40
masing-masing akan bergerak independen; sementara tahun dan tinggal di dataran lebih rendah terjebak
dalam kejadian gempa bumi ini, ketiga blok bergerak tsunami karena ia meyakini bahwa tanggul
serentak. Apabila lima milyar tahun telah berlalu sejak anti-tsunami akan melindunginya. Setelah melihat
bumi lahir dan apabila masa hidup manusia adalah 50 tsunami melampaui tanggul, ia menyelamatkan diri
tahun, maka 30 tahun pengamatan geologis ekivalen dengan memacu mobilnya tetapi tetap terjebak
dengan check-up manusia selama 10 detik. Kesalahan gelombang tsunami
dalam teori struktural wilayah gempa dapat ditimpakan Struktur pencegah tsunami yang terpasang saat ini
kepada asumsi bahwa segalanya dapat dimengerti sangat mampu melindungi dari tsunami yang terjadi
melalui pengamatan selama 30 tahun saja. Kesalahan beberapa puluh-tahunan, atau seratus-tahunan. Namun
ini akan dikoreksi melalui observasi kontinyu selama demikian, saat ini banyak studi dilakukan untuk
tiga atau empat tahun dan melalui studi mendalam mendapatkan struktur yang dapat diandalkan untuk
mengenai tsunami lain yang telah tejadi. mencegah kerusakan akibat tsunami dengan skala yang
jauh lebih besar.
Bagaimana Mencegah atau Mitigasi Kerusakan Sekalipun demikian, nyawa manusia tidak dapat
akibat Tsunami sepenuhnya terlindungi hanya dengan struktur buatan
Pada tahun 1983, “Pedoman Langkah-Langkah manusia. Yang lebih penting lagi adalah “tinggal di
Pencegahan Bencana di Area yang Sering Terancam puncak bukit, menilai situasi dengan mata sendiri, dan
Tsunami (draf) dibuat bersama dengan Biro Sungai, menyelamatkan diri dengan inisiatif sendiri.” Hanya
Kementrian Konstruksi, dan Dinas Perikanan. Pada dengan demikian kita dapat melakukan mitigasi efek
tahun1998, “Pedoman Penguatan Penanggulangan bencana alam. Konsep dasar ini tidak akan pernah
Tsunami di daerah Rencana Setempat Pencegahan berubah
Bencana” dipersiapkan dengan persetujuan tujuh dinas
pemerintah daerah tsunami. Kedua pedoman secara Gbr. 1 Tren yang Tewas dan Hilang akibat Bencana
jelas menyatakan bahwa tsunami besar dicegah dengan Alam di Jepang
struktur buatan manusia, dan bahwa kehidupan
manusia harus dilindungi dengan sistim ■ ■ ■ ■ ■
pencegahan-bencana, dan bahwa bencana harus
dikontrol dengan cara membangun kota yang tahan (Halaman 3~5)
tsunamai. Oleh karenanya, pada saat tsunami besar Fasilitas Pantai: Pelajaran dari Gempa
seperti Gempa Bumi Besar Jepang Timur yang terjadi
dan Tsunami
sekali dalam satu milennium, sudah dapat diantisipasi
Oleh Takahiro Sugano, Institut Riset Pelabuhan and
bahwa tsunami tersebut akan melimpahi atau
Pelabuhan Udara
3
gerakan gempa dan tsunami serta menyampaikan
Pengantar pendapat saya tentang rupa konsep disain masa depan
Pada tanggal 11, 2011, gempa bumi terbesar yang terkait efek gempa dan tsunami
pernah tercatat di Jepang menghantam pantai wilayah Salah satu fitur kerusakan yang diakibatkan oleh
Tohoku Jepang dan oleh Badan Meteorologi Jepang gerakan tanah adalah isu deformasi dinding dermaga
dinamakan “Gempa Bumi Lepas Pantai Tohoku 2011.” ke arah laut dan tenggelamnya tanah di belakang
Gempa bumi dengan Mw=9,0 menimbulkan gerakan dinding dermaga. Deformasi dinding dermaga ke arah
keras yang dapat dirasakan di pulau Honshu dari Teluk laut sering menunjukkan bentuk lengkung gradual,
Tokyo ke utara pulau, dan menimbulkan serangkaian sekalipun cukup kecil dibandingkan dengan pergeseran
tsunami yang menghancurkan komunitas di seluruh tepi dermaga, seperti pada foto 1. Banyaknya tanah
wilayah. Gempa susulan yang signifikan (Mw>7) yang tenggelam tepat di belakang dinding dermaga
terjadi dan menambah kerusakan di pantai Tohoku mempunyai kecederungan bertambah sesuai dengan
selama dilakukan tanggap darurat dan upaya besarnya pergerakan ke arah laut. Oleh karenanya
pemulihan. seringkali keseluruhan tempat sandar kapal tidak dapat
Laporan ini meringkas temuan-temuan tim penliti digunakan lagi.
dari Institut Riset Pelabuhan dan Pelabuhan Udara
setelah melakukan investigasi terhadap struktur pantai Foto 1 Kerusakan Dinding Dermaga Turap Baja di
sepanjang 600 km garis pantai, serta percobaan dan Pelabuhan Hokkaido selama Gempa Bumi
analisa lanjutan. Fitur karakteristik gerakan tanah yang Hokkaido-Nansei-Oki pada tahun 1993
terlihat adalah komponen durasi panjang dan frekuensi
tinggi. Inilah yang mengakibatkan tingkat kerusakan Sekarang, perhatian ditujukan pada kerusakan turap
fasilitas pantai akibat gerakan tanah cukup kecil. baja dinding dermaga di Pelabuhan Soma akibat
Luasnya cakupan observasi memungkinkan interpretasi Gempa Bumi Tohoku di lepas pantai Pasifik pada
pola kerusakan di seluruh wilayah yang terdampak tahun 2011, seperti pada foto 2. Dapat dikatakan bahwa
gempa bumi, dengan membedakan kerusakan struktur kerusakan dinding dermaga terjadi sebagai akibat dari
pantai akibat guncangan keras permukaan tanah dan gerakan tanah dan tsunami yang timbul. Akan tetapi,
efek sekunder (yaitu likuifaksi, keruntuhan permukaan dalam investigasi pasca-bencana, terdapat banyak jejak
tanah, penurunan tanah) yang diakibatkan oleh banjir kerusakan yang disebabkan oleh gerakan tanah yang
tsunami. tidak dapat dipisahkan dari tsunami. Oleh sebab itu
berdasarkan perbedaan yang diakibatkan oleh gerakan
Kerusakan Struktur Pantai tanah dan oleh tsunami, akan dapat ditentukan yang
Sering kali kondisi struktur yang diperiksa selama menjadi penyebab kerusakan. Perbedaan antara foto 1
investigasi kami merupakan efek gabungan dari gempa dan 2 adalah, sekalipun terjadi tingkat kerusakan yang
bumi dan tsunami, dan tidak mungkin menentukan sama pada kedua dermaga, semua bentuk kerusakan
urutan kerusakan yang terjadi maupun masing-masing terjadi pada dinding dermaga pada foto 1. Sebaliknya,
pengaruh beban tsunami dan seismik di lapangan di pelabuhan Soma, kerusakan hanya terjadi pada sudut
Pendugaan dilakukan berdasarkan penilaian teknik dan pada sekitar 30m dari keseluruhan dinding
secara kolektif, diimbuh pengalaman langsung dalam dermaga, sedangkan bagian lainnya cukup baik. Detil
struktur pantai dan gempa seluruh dunia serta hasil proses kegagalan pada saat tersebut tidak diketahui.
analisa studi (seperti investigasi “kriminal”) berbagai Saya berencana untuk melakukan upaya untuk
kasus serupa. menjelaskan proses kegagalan melalui percobaan dan
Dalam laporan ini banyak interpretasi mengenai analisa numerik.
mode kegagalan yang merupakan opini yang di
kemudian hari akan diperbaiki apabila diperoleh data Foto 2 Kerusakan pada dinding dermaga turap baja di
yang lebih lengkap dari lokasi kejadian. Temuan dan Pelabuhan Soma selama Gempa Bumi Besar Jepang
rekomenasi dalan laporan awal ini ditujukan untuk Timur 2011
mengulang diskusi komunitas teknik pelabuhan,
meningkatkan upaya riset, yang diharapkan membawa Ide Konsep Disain Baru yang Mempertimbangkan
kearah peningkatan pengetahuan dan penerapan Efek dari Gempa Bumi dan Tsunami
terbaiknya. Standar disain untuk fasilitas pelabuhan di Jepang
Dalam laporan ini, saya ingin mendikusikan mengalami revisi pada tahun 2001. Fitur yang paling
mengenai kerusakan tipikal akibat kombinasi efek menonjol dari standar disain baru ini adalah bahwa
4
disain ini seluruhnya berdasarkan ide “metodologi diringkas dalam Tabel 1, dan kombinasi pembebanan
disain berdasarkan kinerja.” Pada saat bersamaan, yang tepat perlu dirancang. Dalam hal pemecah
standar baru ini didisain untuk peka terhadap gelombang yang kokoh,persyaratan kinerjanya
kemajuan-kemajuan baru dalam bidang seismologi dan dirangkum dalam Tabel 1. Dalam hal tsunami terbesar,
teknik gempa. Berdasarkan standar disain saat ini, sulit menginterpretasi persyaratan kinerja seperti
lebih baik melakukan investigasi dan mengevaluasi “dapat dikerjakan” dan “dapat diperbaiki” sebagai
kerusakan dengan mempertimbangkan pembebanan kriteria kinerja, dan dalam kondisi sekarang sulit
akibat gerakan gempa bumi dan gelombang tsunami memverifikasi disan dengan akurasi kuantitatif.
selama Gempa Bumi Tohoku lepas pantai Pasifik 2011 Saat ini, kita dapat “mendisain” dengan tsunami
serta juga dengan memperbaiki standar disain yang yang paling sering terjadi. Sebaliknya, dalam kasus
ada. tsunami terbesar, kami hanya mengusulkan “konsep
Ide “metodologi disain berdasarkan kinerja” ini disain.” Setelah belajar dari gempa bumi
menjadi cikal-bakal standar disain yang baru. Tahap Hyogoken-Nambu tahun 1995, diperkenalkan konsep
‘Objektif dari fasilitas’ merupakan tahap pertama gerakan gempa Level 1 dan Level 2, dan dibutuhkan
dalam proses disain. Kemudian, ‘persyaratan kinerja’ beberapa tahun untuk memperkenalkan ide disain
ditentukan dalam “peraturan menteri” untuk mencapai gempa dengan gerakan tanah dua level ini. Dengan
objektif dari fasilitas ini dengan bahasa sederhana demikian, mungkin dibutuhkan beberapa tahun untuk
sehingga dapat dimengerti oleh pembayar pajak. memperkenalkan konsep disain baru tentang aksi
Ketiga, ‘kriteria kinerja’ ditujukan untuk mencapai kombinasi gempa bumi dan tsunami kepada
persyaratan kinerja dengan menggunakan istilah teknis pemangku kepentingan seperti disainer, pegawai
sehingga dapat diinterprestasikan dengan tepat oleh konstruksi, administrator dan lainnya.
para insinyur. Akhirnya, kinerja dari fasilitas ini
diverifikasi dengan menggunakan ‘metode verifikasi.’ ■ ■ ■ ■ ■
Dari sisi pandang geoteknik, bila kita berfikir
bahwa kerusakan fasilitas berulang disebabkan oleh (Halaman 6~8)
gempa bumi dan tsunami, maka kerusakan yang terjadi Kerusakan pada Tanggul Sungai dan
dapat disimpulkan sbb.:
a) Akselerasi respons tinggi, deformasi besar, Langka-Langkah Restorasi dan
degradasi material seperti likuifaksi, dan Rekonstruksi
bertambahnya retak yang terjadi Oleh Ikuo Towhata, Profesor, Dept. Teknik Sipil,
b) Gaya gelombang tsunami, gaya hidrolis aliran Universitas Tokyo
seperti gaya dorong, apung, tumbukan
benda-benda melayang selama hantaman tsunami. Pengantar
Khususnya selama tsunami ke arah laut, Filosofi konvensional disain gempa untuk tanggul
destabilisasi tekanan air pori tanah akan terjadi, sungai di Jepang sebelumnya hanya berdasarkan
seperti fenomena anjlok, seperti digambarkan pada konsep faktor keamanan lebih besar dari satu, hampir
Gbr. 1 (bawah) sama dengan disain struktur lainnya. Akan tetapi, ada
dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam
Gbr. 1 Perkiraan Mekanisme Hancurnya Pemecah tanggul sungai. Yang pertama adalah isu finansial
Gelombang bahwa dana yang tersedia untuk perbaikan gempa per
satuan panjang terbatas karena keseluruhan panjang
Saat ini, penyebab kerusakan dan mekanisme tanggul sungai rawan gempa dan substansial. Yang
kerusakan aktual akibat tsunami belum jelas. Kami kedua adalah bahwa pertimbangan lebih kecil dari satu
sedang meningkatkan percobaan-percobaan dan riset tidak berarti langsung terjadi bencana atau limpahan air
numerik untuk menjelaskan mekanisme kerusakan karena probabilitas terjadinya gempa bumi dan banjir
akibat aksi kombinasi gempa bumi dan tsunami. secara simultan dianggap kecil. Akibatnya, faktor
Untuk menghasilkkan konsep disain baru untuk keselamatan lebih besar daripada satu tidaklah wajib.
struktur pantai dengan “disain kokoh” terhadap aksi Alternatifnya, kemungkinan kerusakan tanggul
kombinasi gempa bumi dan tsunami, perlu ditentukan sungai diupayakan diperbaiki dalam waktu singkat
kondisi pembebanan, persyaratan kinerja, kriteria yang biasanya 14 hari. Untuk tujuan ini, perlu
kinerja dan metode verifikasi. Kondisi pembebanan diperkenalkan prinsip disain gempa berdasarkan
5
kinerja dimana kemungkinan distorsi sebuah tanggul Gbr. 2 Ilustrasi Skematis Mekanisme Likuifaksi di dalam
diperiksa berdasarkan gempa disain yang ditentukan, Tanggul
membandingkannya dengan distorsi ijin, dan, apabila
yang diperiksa melampaui batas ijin, periksa efek dari Mitigasi yang Berhasil terhadap Kerusakan Tanggul
langkah-langkah mitigasi. Dalam sudut pandang ini, akibat Likuifaksi
artikel singkat ini menyampaikan pengalaman dengan Karena besarnya kekhawatiran akan keselamatan
tanggul sungai dan kasus-kasus mitigasi kerusakan tanggul dalam dekade terakhir, telah dilakukan
yang berhasil. beberapa langkah-langkah mitigasi. Gempa Bumi
Besar Jepang Timur pada tahun 2011 merupakan
Kerusakan Seismik Tanggul Sungai pada Tahun kesempatan baik untuk melakukan validasi efek
2011 mitigasi. Perlu dicatat bahwa upaya mitigasi ditujukan
Gambar 1 menunjukkan lokasi sungai dan tanggul untuk gempa bumi disain Level-1 dimana pengulangan
yang akan didiskusikan dalam artikel ini. Pertama, kejadian terjadi sekitar 50 hingga 70 tahun. Sekalipun
tanggul Sungai Tone di Sawara (Foto 1) menunjukkan instalasi drainasi kerikil berhasil di Omigawa, Sungai
kerusakan tipikal tanggul atau tanggul yang berada di Tone, dan tiang pasir padat terbukti efektif di
tanah dasar yang mengalami likuifaksi; subsiden pada Shimo-Nakanome, Sungai Naruse (Gbr. 1), tidak
bagian atas dan retak memanjang yang diakibatkan semua detil dapat disampaikan disini karena
penyebaran lateral. Seperti banyak kejadian, lokasi keterbatasan halaman; lihat Towhat (2012)3) .
sebelumnya merupakan bagian di saluran sungai, yang Di Sakae, Ibaraki, tanggul Sungai Tone diperkuat
ditimbun dengan tanah kepasiran secara buatan ataupun dengan turap baja bawah tanah (untuk mengurangi
alami, sehingga kondisi tanah dasar rawan likuifaksi. rembesan air) dan ditambah berm di sisi sungai.
Salah satu kasus yang patut dicatat terlihat pada Foto 2 Selama gempa bumi, tidak terjadi distorsi pada sisi
dimana terjadi distorsi hebat sekalipun tanah dasarnya sungai (Foto 3 ). Sebaliknya, sisi darat tanggul
berlempung dan karenanya tidak terlikuifaksi. Karena mengalami distorsi akibat likuifaksi tanah fondasi
deformasi yang dihasilkan berupa subsiden di puncak dan dimana muka air tanah hanya sekitar 50 cm dari
penyebaran lateral yang merupakan kondisi alami permukaan (observasi penulis pada bulan April, 2012).
deformasi akibat likuifaksi pada suatu tanggul, kerusakan Bagian yang rusak direstorasi dengan instalasi turap
yang ditunjukkan pada Foto 2 dikatakan diakibatkan oleh baja 8-m sepanjang kaki lereng (Foto 4). Lubang pada
likuifaksi di dalam badan tanggul. Mekanisme ide baru turap baja memungkinkan rembesan air tanah sehingga
ini digambarkan seperti di bawah ini, menurut studi yang muka air tanah pada tanggul dapat diturunkan pada saat
dilakukan Sasaki et al. (1994)1) dan Kaneko et al. (1996)2) muka air di sungai tinggi.
pada kasus Sungai Tokachi dan Kushiro pada tahun 1993
(Gbr. 3): Foto 3 Sisi sungai tanggul Sungai Tone di Sakae tanpa
1) Suatu tanggul Sungai menunjam ke dalam tanah dasar kerusakan (restorasi tanggul secara menyeluruh
belempung disebabkan konsolidasi berlangsung pada bulan April 2012)
2) Bagian yang menunjam memiliki sistim drainasi Foto 4 Rekonstruksi sisi darat tanggul Sungai Tone
buruk sehingga terjadi infiltrasi air hujan dan dengan instalasi dinding turap baja dengan lubang
peresapan air tanah karena elevasinya lebih rendah
dari muka tanah, sedangkan tanah sekitarnya adalah Analisa Numerik
lempung yang kurang meluluskan air, dan Penulis mengusulkan model viskos pasir likuifaksi
3) Prosedur subsiden dan ekspansi lateralnya mungkin untuk penilaian kinerja (deformasi) struktur akibat
diikuti penggemburan tanah dan berkurangnya guncangan kuat (Towhata et al., 199 dan 2010)4)5) dan
ketahanan likuifaksi mengembangkan sebuah program numerikal. Gbr. 3
Masalah terkait dengan likuifaksi internal meliputi adalah sebuah model tanggul untuk analisis contoh,
hal-hal seperti kesulitan deteksi tanggul yang rawan dimana kinerja (penurunan puncak) dimitigasi dengan
likuifaksi dan drainasi air dari tipe tanggul ini. dinding turap baja tanam, berm pengimbang beban atau
keduanya (Gbr. 4). Hasil analisa aliran seperti pada
Gbr. 1 Lokasi Kerusakan Tanggul yang Dipelajari Gbr.5 menunjukkkan bahwa gabungan turap baja dan
Foto 1 Distorsi tanggul Sungai Tone yang signifikan berm pengimbang beban dapat mengurangi subsiden
Foto 2 Distorsi signifikan tanggul Hinume puncak hingga kurang dari 50% setelah guncangan

6
besar dan aliran tanah selama 20 detik. ternyata ada beberapa distrik kecil yang tidak
mengalami likuifaksi karena tanahnya sudah diperbaiki
Gbr. 3 Model Tanggul dengan Likuifaksi pada Pondasi dengan metoda pemadatan pasir atau metoda lainnya
untuk Analisa Kinerja yang akan disebut berikutnya. Sehingga keseluruhan
Gbr. 4 Dinding Turap Baja dan Berm Pengimbang dibutuhkan sekitar sepuluh hari untuk melakukan
Beban sepagai Upaya Mitigasi investigasi seluruh area dari Odaiba di Tokyo hingga
Kota Chiba melalui kota-kota Urayasu, Ichikawa dan
Kesimpulan Narashino. Pada tahap awal investigasi ini dibuat peta
Artikel ini mengupas kerusakan seismik tanggul tentative zona likuifaksi (Yasuda dan Harada, 2011)
selama Gempa Bumi Besar Jepang 2012. Karena seriusnya kerusakan bangunan, alur sungai,
Kemungkinan terjadinya likuifaksi di dalam tanggul jalan, pipa kabel dan pelabuhan, Biro Pengembangan
merupakan salah satu isu penting yang baru. Namun Wilayah Kanto, Kementrian Pertanahan, Infrastruktur,
demikian, juga beberapa langkha-langkah mitigasi Transport dan Pariwisata bermaksud melakukan riset
berhasil baik, seperti dinding turap baja tanam. bersama denan JGS untuk mengidentifikasi lokasi
Akhirnya, penilaian kinerja tanggul akibat likuifaksi likuifaksi. Gbr. 2 adalah peta zona likuifaksi yang
sangat mungkin dilakukan dengan menggunakan diperkirakan, yang sedikit dimodifikasi dari peta
model cairan viskos. tentatif.

Gbr. 1 Metode untuk Menentukan Zona Likuifaksi dan


■ ■ ■ ■ ■
Non-Likuifaksi
Gbr. 2 Area Likuifaksi dari Odaiba di Tokyo ke Kota
(Halaman 9~14) Chiba
Kerusakan akibat Likuifaksi terhadap
Kondisi Tanah di Area Likuifaksi
Gedung dan Pipa Kabel Tanam Sebagaimana ditunjukkan dalam Gbr. 2, area
Oleh Susumu Yasuda, Profesor, dan Keisuke Ishikawa, likuifaksi yang parah akibat gempa bumi adalah dari
Asisten, Dept. Teknik Sipil, Unversitas Tokyo Denki Shinkiba di Tokyo ke Kota Chiba melalui kota-kota
Urayasu, Ichikawa, Funabashi dan Narashino di
Gempa Bumi Besar Jepang Timur 2012 dengan Prefektur Chiba. Lahan reklamasi di area ini dibangun
kekuatan Mw=9,0 terjadi di Lautan Pasifik sekitar 130 sesudah tahun 1966. Dalam pekerjaan reklamasi,
km timur laut lepas pantai daratan pulau utama Jepang dilakukan penimbunan tanah hasil keruk dari dasar laut
pada bulan Maret 2011. Likuifaksi terjadi di area ke ketinggian sekitar muka laut. Kemudian permukaan
reklamasi yang luas sepanjang Teluk Tokyo sekalipun timbunan ditutup dengan pasir bukit. Gbr. 3
jarak episentrum cukup jauh, sekitar 380 hingga 400 km. menggambarkan proses pengerukan. Tanah dari dasar
Banyak tanah yang direklamasi di Teluk Tokyo sejak laut diekskavasi dengan alat penggali (cutter), disedot
abad ke tujuh belas. Likuifaksi sudah terjadi saat dengan air dengan menggunakan sebuah pompa,
gempa bumi sebelumnya, seperti Gempa Bumi Kanto diangkut dengan pipa berjalan, kemudian dikeluarkan
1923 dan Gempa Bumi Chibaken-toho-oki 1987. Akan dari exit. Karena tanah keruk mengandung banyak air,
tetapi, Gempa Bumi Besar Jepang Timur adalah yang butiran tanah kasar dan butiran tanah halus, maka ada
pertama dalam catatan yang mengakibatkan likuifaksi kecenderungan untuk mengendap dekat mulut pipa
pada area yang luas dan membuat gedung-gedung, ataupun jauh dari exit. Lebih jauh lagi, posisi exit
pipa-pipa kabel dan jalan-jalan rusak parah. berpindah-pindah, dan menghasilkan ketinggian yang
tidak homogen. Setelah penimbunan dengan tanah
Investigasi Lokasi Likuifaksi keruk dan penutupan dengan pasir bukit, tidak
Penulis mulai melakukan investigasi area Teluk dilakukan pekerjaan perbaikan kecuali beberapa area
Tokyo sehari setelah gempa bumi karena semua kereta khusus dimana diterapkan metoda-metoda tiang pasir
di Teluk Tokyo tidak berfungsi begitu terjadi gempa padat atau tiang drainasi kerikil metoda lainnya untuk
bumi hingga tengah malam. Dalam investigasi, jalan mencegah likuifaksi
dimana terlihat maupun tidak terlihat pasir buih (boiled Dengan diterbitkannya tiga set data base oleh JGS,
sand) ditandai di peta (Gbr. 1). Zona yang dikelilingi Prefektur Chiba dan Pemerintah Kota Metropolitan
garis merah berarti mengalami likuifaksi, namun
7
Tokyo di daerah likuifaksi, penulis membuat pekiraan 43.8 %. Akan tetapi, Indeks Plastisitasnya, IP, tidak
potongan melintang tanah sepanjang 11 jalur yang tegak tinggi walaupun fines contentnya besar. N1 lapisan F
lurus dengan garis pantai berdasarkan data ini. Gbr. 4 jelas lebih rendah dari pada lapisan AS. Sampel
menunjukkan perkiraan potongan melintang sepanjang tak-terganggu diambil di sembilan lokasi untuk
sebuah jalur di Urayasu 3-3’ bersama dengan zona mendapatkan kuat geser siklis dan modulus geser.
dimana ditemukan sand boiling. Zona dimana terjadi Distribusi frekuensi rasio tegangan geser yang
sand boiling bertepatan dengan area lahan reklamasi mengakibatkan likuifaksi dalam 20 siklus diuji dengan
yang merupakan sisi laut dari dinding laut lama. Dalam uji triaksial siklis, RL (NL=20, DA=5%) untuk lapisan F
zona reklamasi, suatu lapisan timbunan yang terdiri dari dan AS, ditunjukkan dalam Gbr. 6. Nilai RL dominan
pasir bukit (B) dan sebuah lapisan timbunan tanah keruk untuk lapisan F dan AS adalah masing-masing 0,25
kepasiran (F) dengan N-values SPT sebesar 2 sampai 8 hingga 0,30 dan 0,30 hingga 0,40 sekalipun datanya
diendapkan dengan ketebalan 6 hingga 9 m. Di dasarnya sangat menyebar di lapisan F. Oleh karenanya, dapat
terdapat lapisan alluvial dengan N-values sebesar10 dikatakan bahwa tanah pada lapisan F lebih mudah
sampai 20 dengan ketebalan 4 hingga 5 m. Satu lapisan terlikuifaksi dibandingkan dengan tanah pada lapisan
lempung alluvial yang sangat halus (Ac) diendapkan di AS
bawah lapisan As dengan ketebalan 10 hingga 40 m,
dengan meningkatkan ketebalan ke arah laut. Di Gbr. 3 Proses Pekerjaan Pengerukan
bawahnya, terdapat lapisan kepasiran Diluvial yang Gbr. 4 Estimasi Potongan Melintang Tanah
padat (Ds) dengan N-value SPT lebih dari 50. Muka air Gbr. 5 Distribusi Frekuensi N1 dan Fc untuk Tanah
tanah dangkal karena GL −0.5 m to −3 m dan semakin Keruk dan Pasir Aluvial
kea rah laut kedalamnya berkurang. Sebaliknya, di zona Fig. 6 Distribusi Frequency Shear Stress Ratio yang
dimana tidak terlihat sand boiling, lapisan AS Menyebabkan Likuifaksi
mengendap dari permukaan tanah. Oleh karena itu dapat
diestimasi bahwa lapisan AS pada dasarnya tidak Proses Likuifaksi
terlikuifaksi waktu Gempa Bumi Besar Jepang Timur Karena gempa bumi terjadi pada jam 14:46 Jumat
2011 walaupun bagian lepas (loose) mungkin sore, banyak foto dan film yang diambil sepanjang
terlikuifaksi di daerah reklamasi, dan sebagian tanah lokasi di Teluk Tokyo yang dapat digunakan untuk
keruk kepasiran di bawah muka air tanah mungkin dipelajari. Di antaranya adalah sejumlah foto yang
terlikuifaksi. Pada 10 potongan melintang lainnya diambil di 3-chome di Kota Urayasu oleh Mr. Katsunori
komposisi lapisan tanah serupa, sekalipun ketebalannya Ogawa tepat setelah gempa yang ditunjukkan dalam
berbeda. Foto 1 (A~D):
Sebuah komite teknis di bawah Pemerintah Kota <<< Guncangan akibat gempa utama mulai pukul
Urayasu yang diketuai oleh Prof. K. Ishihara melakukan 14:47 di Urayasu>>>
insvestigasi tanah secara detil di musim panas dengan A <14:56>: Muntahan air berlumpur bermula kearah
pengeboran, SPT, CPT, PS logging dan sampel timur laut. Diperlukan beberapa menit untuk mulai
tak-terganggu, uji triaksial siklik dan lainnya, dan berbuih setelah gempa utama selesai
melaporkan perolehan data pentingnya pada bulan B <15:01>: Air lumpur berbuih perlahan-lahan
Desember 2011. Distribusi frekuensi normalized SPT menyebar dan menutupi jalan
N-values, N1 dan isi butiran halus (fines content), Fc <<<Sebuah gempa susulan menghantam Urayasu pada
lapisan F dan lapisan AS dibandingkan di Gbr. 5 (1) pukul 15:16>>>
sampai (4). Fines content lapisan F sangat tersebar dan C <15:21>: Jalan barat daya tertutup penuh oleh air
lebih besar daripada fines content lapisan AS, sekalipun berlumpur. Pipa air terlihat mulai pecah.
lapisan F pada dasarnya diambil dari lapisan AS. D <15:22>: Banyak rumah anjlok dan miring dan
Perbedaan ini pastilah sebagai akibat kurangnya tanah moil-mobil tenggelam dalam air lumpur berbuih.
alluvial kepasiran untuk reklamasi. Karena zona keruk Para penulis mengirimkan kuesioner ke sekitar 30
berada tepat di atas sebuah delta yang terbentuk oleh penduduk di distrik Irifune yang juga berada di Kota
Sungai Edo, tanah kepasiran tidak mencukupi untuk Urayasu untuk menanyakan waktu boiling dan tinggi air
penimbunan sehingga kemudian digali tanah lempung lumpur berbuih. Jawaban yang diterima diringkas dalam
dan dicampur dengan tanah alluvial kepasiran. Nilai Gbr. 7. Sekitar 1/3 orang mengamati boiling air
rata-rata fines content lapisan F sangat tinggi mencapai berlumpur sesaat setelah gempa utama, namum 1/3

8
orang mengenali mutahan air berlumpur 5 hingga 9 detik, yang dapat mengakibatkan likuifaksi di lokasi
menit setelah gempa utama. Orang-orang lainnya K-NET. Dan perlu dicatat guncangan masih
menyaksikan air berlumpur pada waktu yang berbeda. berlangsung untuk waktu lama setelah likuifaksi.
Tinggi air berlumpur tidaklah tinggi karena biasanya Dengan mengacu kepada akselerograf di K-NET
kurang dari 9 cm setelah gempa utama. Sekitar 2/3 Urayasu, guncangan pada muka tanah di Inage berlanjut
orang menyatakan bahwa boiling air berlumpur 3 menit setelah likuifaksi.
berlanjut hingga gempa susulan, dan sekitar 3/4 orang Salah satu dampak terhadap muka tanah adalah
mengamati air menutupi hingga gempa susulan. guncangan setelah gempa susulan. Akselerasi puncak
Sebaliknya, sekitar 3/4 orang menyaksikan lontaran air selama gempa susulan besarnya hampir setengah
berlumpur tepat setelah gempa susulan dan ketinggian akselerasi selama gempa utama di Teluk Tokyo seperti
airnya jelas lebih besar dibandingkan ketinggian setelah digambarkan dalam Gbr. 8. Namun demikian,
gempa utama. Ini berarti proses boiling meningkat sebagaimana disebut di atas, di beberapa lokasi boiling
akibat gempa susulan dan likuifaksi pada beberapa terjadi setelah gempa susulan. Oleh karena itu, alasan
lokasi terjadi lebih parah selama gempa susulan. utama terjadinya likuifaksi parah semestinya
Pertanyaan mengenai waktu penurunan rumah merupakan efek durasi guncangan yang panjang selama
merupakan pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Akan gempa utama dan gempa susulan. Penulis mencoba uji
tetapi, 1/3 orang dan 1/3 orang lagi menjawab bahwa geser torsi siklis dan analisa sederhana untuk
penurunan rumahnya adalah nol dan10 hingga 19 cm, mengevaluasi efek lama guncangan terhadap terjadinya
masing-masing setelah gempa utama. Dan, banyak likuifaksi. Dua jenis gelombang geser diberikan pada
penduduk yang baru menyadari penurunan rumahnya specime; gelombang sinus dengan 20 siklus dan
keesokan harinya. gelombang gempa yang terrekam selama gempa utama
Berdasarkan hasil dengar pendapat di distrik dan gempa susulan di K-NET Urayasu. Dalam hal
Imagawa, beberapa penduduk bersaksi bahwa boiling gelombang gempa, tekanan air pori ekses meningkat
tidak terjadi selama gempa utama tetapi setelah gempa bertahap terhadap tegangan geser seperti digambarkan
susulan. pada Gbr. 10. Kemudian, hubungan antara rasio
tegangan R (τd/σ’) untuk gelombang sinus atau Rmax
Foto 1 Foto urutan kejadian (τmax/σ’) untuk gelombang gempa dan tekanan air pori
Gbr. 7 Kuesioner bagi Pendududk di Irifune ekses residual u/σc’ diplot di Gbr. 11. Karena R=0.27
untuk u/σc’=1.0 dan Rmax=0.31 untuk u/σc’=1.0, faktor
Efek Panjang Durasi Gempa terhadap Likuifaksi koreksi Cw berdasarkan standar JRA (2002) menjadi
Gbr. 8 menunjukkan akselerasi permukaan tanah 0.82. Kemudian faktor keamanan terhadap likuifaksi FL
selama gempa utama dan gempa susulan. Akselerasi dan potensial likuifaksi PL dievaluasi dengan untuk
permukaan tidak tinggi karena sebesar160 cm/s2 tiapa data boring yang digunakan untuk estimasi 11
hingga 230 cm/s2 sekalipun terjadi likuifaksi parah. brief soil cross section, dengan kondisi Cw=0.82 dan 1.0.
Akselerograf, yang direkam di K-NET Inage di Chiba Dalam estimasi, RL diestimasi dari SPT N-values dan Fc,
dimana terlihat sand boiling sangatlah penting karena dengan menggunakan rumus yang diusulkan oleh
dapat digunakan untuk menentukan waktu likuifaksi komite teknis Kota Urayasu. Gbr. 12 menunjukkan
dari gelombang yang terrekam. Gbr. 9 menunjukkan nilai evaluasi FL untuk data boring di Urayasu dimana
akselerograf di Inage bersama dengan yang di K-NET terjadi likuifaksi. Bila Cw diasumsikan 1.0, semua FL
Urayasu yang direkam di atas tanah yang tidak diestimasi lebih besar daripada 1.0 dimana FL lebih
mengalami likuifaksi. Kedua rekaman mulai hampir kecil daraipada bila Cw diasumsikan 0.82. Gbr. 13
bersamaan; 14:46:16 di Inage dan 14:46:15 di Urayasu. membandingkan PL untuk semua data boring dengan
Pada gelombang Urayasu, frekuensi tidak berubah asumsi Cw=0.82 dan Cw=1.0. Bila Cw=0.82, PL untuk
drastis setelah akselerasi puncak yang timbul setelah lokasi terlikuifaksi dihitung lebih besar dari pada sekitar
sekitar 118 detik. (14:48:13). Sebaliknya, frekuensi 10 dan keparahan likuifaksi dapat ditampilkan.
berubah ke angka rendah setelah dua puncak pada detik
120. (14:48:16) dan detik 126. (14:48:22). Oleh karena Gbr. 8 Perbandingan Akselerasi selama Gempa Utama
itu, dapat ditentukan bahwa likuifaksi terjadi sekitar dan Gempa Susulan oleh K-NET
14:48:16 ke 14:48:22 di K-NET Inage. Ini berarti Gbr. 9 Perbandingan Akselerasi yang Terrekam di
banyak siklus tegangan geser, sekitar 20 siklus dari 110 K-NET Inage and Urayasu

9
Gbr. 10 Time History Tegangan Geser, Regangan Geser struktur eksisting.masalahnya adalah biaya dan teknik
dan Tekanan Air Pori Ekses pengolahan yang bisa diterapkan.Sebelumnya
Gbr. 11 Hubungan antara Rasio Tegangan Geser dan pengembangan penanganan yang ekonomis dan efektif
Tekanan Air Pori Ekses terhadap likuifaksi untuk rumah kayu telah dilakukan
Gbr. 12 Analisis FL di Imagawa di Kota Urayasu oleh beberapa organisasi. Sementara ini sedang dikaji
Gbr. 13 Efek CW terhadap PL beberapa penerapan penanganan khusus dengan
penurunan muka air tanah untuk perbaikan areal.
Penurunan dan Pemiringan Rumah
Berdasarkan hasil keseluruhan dari Kementrian Tabel 1 Jumlah Rumah Rusak akibat Likuifaksi
Pertanahan, Infrastruktur dan Pariwisata, sekitar 27.000 Foto 2 Rumah-rumah yang mengalami penurunan dan
rumah rusak akibat likuifaksi (Tabel 1). Foto 2 (1~2) pemiringan yang parah di Kota Uraysu.
menunjukkan sebuah rumah yang rusak yang diambil Tabel 2 Standar Evaluasi Baru untuk Kerusakan
dari luar dan dalam rumah. Rumah tersebut turun dan Rumah
miring sekitar 40/1.000. Dalam rumah yang miring Tabel 3 Jumlah Rumah Rusak di Kota Urayasu
parah, penghuni merasa pusing dan mual dan sulit berdasarkan Standar Lama dan Baru
tinggal di dalam rumah mereka setelah gempa bumi. Gbr. 14 Efek yang Mungkin dari Gempa Susulan
Akan tetapi, rumah yang rusak akibat likuifaksi dinilai terhadap Penurunan Rumah
mengalami kolaps atau rusak parsial hanya selama
gempa bumi yang lalu karena tidak ada kerusakan pada Kerusakan Saluran Limbah dan Lurang akibat
dinding dan jendela, walaupun tetap diperkirakan ada Sloshing Tanah Likuifaksi
penurunan dan pemiringan. Fenomena ajaib, heaving, tekuk atau thrust terjadi di
Kemudian, di bulan Mei, Kabinet Jepang beberapa jalan setapak dan gang Teluk Tokyo seperti
mengumumkan standar evaluasi yang baru untuk pada Foto 3. Gbr. 16 menunjukkan terangkatnya jalan
kerusakan rumah berdasarkan kedua faktor; penurunan setapak atau gang di Kota Urayasu dan garis kontur
dan pemiringan, seperti ditunjukkan dalam Tabel 2. ketebalan lapisan F di bawah muka air tanah. Dapat
Jumlah rumah rusak di Kota Urayasu menurut standar dikatakan bahwa heaving terjadi di lokasi dimana dasar
yang baru dimasukkan dalam list Tabel 3 bersama lapisan F yang terlikuifaksi menjadi miring.
dengan jumah yang dihitung dengan metoda lama (Kota Implikasinya adalah, kemungkinan terjadi tekuk
Urayasu, 2011). Jumlah rumah yang rusak sebagian horizontal permukaan lapisan akibat konsentrasi
maupun rusak total meningkat drastis, dan jumlah tegangan tekan horizontal seperti digambarkan pada
rumah rusak lebih parah dari pada hancur sebagian Gbr. 15 (2). Akan tetapi, masih dibutuhkan banyak studi
meningkat menjadi 3.680. mengenai mekanisme tekuknya.
Seperti disebut di atas, terjadinya likuifaksi tentunya Dalam hal fasilitas pembuangan limbah, pipa-pipa
dipengaruhi oleh gempa susulan. Bukan hanya membengkok, sambungan terlepas dn pipa terisi air
terjadinya likuifaksi tetapi juga penurunan dan berlumpur. Banyak lurang yang terbelah pada arah
pemiringan yang dipengaruhi oleh gempa susulan. horizontal dan terisi dengan air berlumpur dan beberapa
Tinggi muka air tanah meningkat setelah gempa utama lurang juga terangkat. Walaupun mekanisme kerusakan
dan air lumpur berbuih menutupi permukaan tanah unik ini masih dipelajari, salah satu pemikiran penulis
setelah gempa susulan pada beberapa lokasi. Kemudian, dituangkan dalm Gbr. 17. Seperti disebut di atas,
penurunan rumah-rumah terjadi selama gempa susulan sloshing tanah likuifaksi dapat terjadi akibat durasi lama
walaupun amplitudo guncangan lebih kecil daripada guncangan dan menyebabkan thrust pada jalan. Dengan
selama gempa utama seperti ditunjukkan pada Gbr. 14 gerakan yang sama pada tanah, pipa dapat membengkok
secara skematis. serampangan pada arah horizontal, yang mengakibatkan
Banyak penduduk sepanjang Teluk Tokyo terputusnya atau terlepasnya sambungan, dan akhirnya
menghadapi masalah serius, bagaimana merestorasi air berlumpur masuk ke dalam pipa. Lurang dapat
rumahnya yang rusak. Problem akan menjadi rumit bila terbelah akibat gaya horizontal dan air berlumpur
terjadi re-likuifaksi selama gempa susulan atau gempa bertekanan masuk ke dalam lurang. Untungnya, atau
bumi masa depan.Yang perlu dilakukan tidak hanya sialnya, masuknya air berlumpur ked lam pipa limbah
restorasi saja tetapi juga penerapan langkah-langkah dan lurang dapat mencegah gaya angkat (uplift).
menghadapi likuifaksi ulang, dan untuk tanah dengan

10
Foto 3 Heaving pada jalan setapak di Takahama, sambungan tercerabut dari tanah, dan pipa terisi dengan
Ichikawa air belumpur. Banyak lurang yang terbelah horizontal
Gbr. 15 Dua Mekanisme Heaving yang Mungkin dan terisi air berlumpur, sedangkan beberapa lurang
Gbr. 16 Jalan Setapak atau Gang yang Terangkat di terangkat. Kerusakan besar pada pipa tanam dan lurang
Kota Urayasu dan Garis Kontur Ketebalan Lapisan F di mungkin terjadi akibat sloshing permukaan tanah
bawah Muka Air Tanah likuifaksi
Gbr. 17 Kerusakan Unik pada Lurang dan Pipa
Ucapan Terima Kasih
Masalah Lalu Lintas akibat Boiled Sand dan Beberapa hasil yang dikutip dalam teks ini diambil
Subsiden dari laporan Komite Teknik Penanganan Likuifaksi
Pada area likuifaksi terjadi banyak erupsi pasir dan yang diketuai oleh Prof. K. Ishihara dibawah
subsiden besar muka tanah. Ketebalan maksimum pasir Pemerintah Kota Urayasu. Mr. K. Ogawa memberikan
erupsi dan subsiden permukaan maksimum yang kami foto-foto penting. Para penulis mengucapkan
teramati oleh penulis adalah masing-masing sekitar 30 penghargaan yang tinggi kepada mereka.
cm dan 50 cm. Ini merupakan pengalaman pertama bagi
para penulis melihat endapan boiled sand yang begitu ■ ■ ■ ■ ■
tebal di Jepang. Akan tetapi, salah satu penulis pernah
melihat erupsi serupa dan subsiden besar di (Halaman 15~17)
Christchurch selama gempa utama pada September Pengolahan Debris dan Endapan
2010 dan gempa susulan pada Februari 2011. Gbr. 18
membandingkan kurva distribusi ukuran butiran tanah
Tsunami, dan Pemanfaatan Efektifnya
erupsi di Christchurch selama gempa utama dengan untuk Restorasi dan Rekonstruksi
yang di Teluk Tokyo selama gempa bumi ini. Isi butiran Oleh Takeshi Katsumi, Professor, Universitas Kyoto
halus di Christchurch dan Teluk Tokyo serupa. Oleh Sekolah Tinggi Studi Lingkungan Global
karenanya diperkirakan bahwa pada pasir sangat halus,
keluarnya air berlangsung lama karena premeabilitas Gempa Bumi Besar Jepang Timur pada Bulan
tanah likuifaksi yang rendah di ke dua area. Lebih lagi, Maret 2011 membangkitkan tsunami yang
partikel halus tanah mudah terangkat ke atas permukaan menghasilkan debris dan endapan, oleh karenanya
tanah dengan keluarnya air. Pembuangan tanah endapan pengolahan yang tepat merupakan tugas utama dalam
oleh penduduk mempercepat penurunan permukaan rekonstruksi dan restorasi area bencana. Di tiga
tanah prefektur yang terkena bencana Iwate, Miyagi dan
Foto 4 menunjukkan sebuah gang yang tertutup Fukushima, material ini melebihi 22 juta ton. Di
oleh boiled sand. Sulit untuk bergerak di atas endapan Prefektur Iwate, contohnya, dikatakan bahwa limbah
pasir basah dengan mobil ataupun sepeda. Terlebih yang dihasilkan dalam sekali gempa bumi ekivalen
penurunan tanah yang besar di sekitar bangunan tidak dengan akumulasi normal 11 tahun. Foto 1~3
memungkinkan untuk ke luar ke parkiran. menunjukkan endapan tsunami yang ditumpuk di
ladang padi, penyimpanan sementara terutama untuk
Gbr. 18 Perbandingan Kurva Distribusi Ukuran Butir endapan tsunami dan tempat untuk limbah campur.
Boiled Sands di Tokyo dan Christchurch
Foto 1 Endapan Tsunami (courtesy: T. Yasutaka)
Kesimpulan Foto 2 Lokasi penyimpanan sementara terutama untuk
Likuifaksi parah terjadi di area Teluk Tokyo pada endapan tsunami
saat Gempa Bumi Besar Jepang Timur 2011. Intensitas Foto 3 Lokasi penyimpanan sementara untuk limbah
seismik di zona likuifaksi tidak tinggi, sekalipun bencana campuran
permukaan tanah likuifaksi tertutup oleh boiled sands.
Durasi yang sangat panjang gempa utama dan gempa Pedoman untuk Pengolahan dan Daur Ulang Debris
susulan 29 menit kemudian tentunya telah dan Endapan Tsunami
mengakibatkan likuifaksi parah. Banyak rumah yang Pengolahan debris dan endapan tsunami perlu
turun banyak dan sangat miring akibat likuifaksi. Pipa dilakukan dari dua perspektif: kapasitas proses
pembuangan limbah berbelok-belok atau patah, pengolahan area terkena bencana dan struktur
masyarakat yang berorientasi daur-ulang yang sedang
11
ditingkatkan di Jepang. Dengan demikian ada dua jalur dari ladang padi pada Desember 2011. Kandungan
utama pengolahan yang diikuti: yang pertama adalah Klorida dari dua per tiga 38 spesimen adalah 2 mg/g
pemisahan dan proses terkait yang dibutuhkan untuk atau kurang, sementara jumlah spesimen yang
mendaur-ulang serta pemanfaatan efektif debris dan mengandung Klorida 1 mg/g atau kurang ada pada
endapan tsunami yang sayangnya tidak dapat sepertiga, atau 13 spesimen1). Secara konvensional,
didaur-ulang. Kedua cara ini dituangkan dalam kandungan klorida material pekerjaan tanah dibatasi
kebijakan nasional segera setelah gempa bumi terjadi, 1mg/g atau kurang untuk mencegah korosi pada tiang
Peran sektor konstruksi dan rekonstruksi-operasi pancang pipa baja dan produk baja lainnya yang
menjadi penting dalam meningkatn pemanfaatn efektif dipasang di bawah tanah. Pedoman untuk
debris dan endapan tsunami. PenimbunanMaterial dalam Pengembangan Petak
Dalam hal ini, dua pedoman sudah dibuat oleh Gedung mengikuti arahan ini. Akan tetapi, bila
Kementrian Pertanahan, Infrastruktur, Transport dan endapan tsunami ini dipertimbangkan untuk digunakan
Pariwisata dimana penulis turut berperan serta untuk menaikkan tanah yang tenggelam sepanjang
—yaitu,”Pedoman Teknis mengenai Perbaikan Taman pantai, maka penggunaan tanah dan pasir yang
dan Jalur Hijau yang Termasuk dan Rekonstruksi mengandung klorida lebih dari yang ditentukan
Terkait Gempa Bumi Besar Jepang menjadi rasional karena tingginya salinitas air di
Timur,”dan”Konsep Dasar untuk Penggunaan bawahnya. Pedoman ini menyiratkan aplikasi
Material Daur-Ulang untuk Timbunan dalam demikian.
Pengembangan Petak Gedung: Material Kondusif
untuk Rekonstruksi dan Restorasi Segera (Pedoman Gbr. 1 Endapan Tsunami yang Dikumpulkan di Ladang
untuk PenimbunanMaterial dalam Pengembangan Padi (atas) dan Endapan Tsunami dan Tanah yang
Petak Gedung. Kedua pedoman ini menawarkan Diangkut dan Ditumpuk di Lokasi Penyimpanan
konsep dasar untuk perbaikan taman dan untuk Sementara (bawah)
menaikkan tanah yang tenggelam dengan penggunaan Gbr. 2 Salinitas Endapan Tsunami
optimum berragam material daur-ulang dari limbah
bencana Debris dan Limbah
Seperti ditunjukkan dalam Gbr. 3, debris dan limbah
Endapan Tsunami harus melalui pemilahan kasar awal, dan kemudian ke
Diantara berbagai jenis debris dan material limbah pengolahan sekunder yang terdiri dari proses
yang dihasilkan bencana terdapat sejumlah besar tanah penghancuran, pemurnian, pemisahan basah atau
dan pasir yang disebut endapan tsunami. Karenanya, kering, dan pemilahan manual. Uji dilakukan pada
apabila endapan ini akan digunakan untuk material spesimen tanah dan pasir pada beberapa lokasi
konstruksi dan rekonstruksi, perlu memisahkan tanah, sementara dan lokasi pemilahan sekunder. Hasil uji
pasir dan endapan serupa dari material lainnya. Banyak menunjukkan bahwa kinerja pemadatan yang tinggi
jenis endapan tsunami dengan properti fisik yang dapat dihasilkan bila dilakukan pembersihan dari
berragam. Contohnya, distribusi butiran endapan potongan kayu dan kotoran lainnya (Gbr. 4)2). Hasil ini
tsunami yang menumpuk di ladang padi memiliki menunjukkan bahwa keberadaan bahan organik harus
kandungan lanau yang tinggi, dan mengakibatkan level diverifikasi agar berada dalam batas ijin, mengingat
distribusi berada di luar rentang butiran yang sesuai potensi terjadinya subsiden jangka panjang yang
seperti ditunjukkan dalam Manual untuk Pekerjaan akibatkan oleh dekomposisi bahan organik, dan juga
Tanah di Sungai yang sering digunakan. Tetapi, pengolahan sekunder harus dilakukan dengan benar.
distribusi butiran tanah dan pasir yang terkandung Karena penerapan pengolahan mutakhir akan
dalam endapan tsunami yang ditumpuk dalam tempat meningkatkan kualitas, adalah beralasan untuk
penyimpanan sementara dapat diterima (Gbr. 1)1),2). menerapkan secara selektif tingkat pengolahan yang
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi tepat untuk mencapai kualitas yang disyaratkan untuk
praktis tanah/pasir endapan tsunami adalah salinitas. volume tertentu. Dalam hal ini, kami sudah
Gbr. 2 menunjukkan hasil pengukuran kandungan mengusulkan pendekatan pengolahan strategis seperti
klorida dalam endapan tsunami di ladang padi sebuah ditunjukkan dalan Gbr. 53).
komunitas pantai setempat di Prefektur Fukushima.
Pengukuran dilakukan dengan mengambil 38 spesimen Gbr. 3 Alur Tipikal Pengolahan Limbah Bencana

12
Gbr. 4 Karakteristik Pemadatan Tanah Terpisah logam dipaparkan pada lingkungan berbeda selama
Gbr. 5 Gambar Pendekatan Pengolahan Strategis penggunaanya.
dengan Pertimbangan Kualitas yang Dibutuhkan untuk Korosi diklasifikasikan ke dalam dua jenis: korosi
Tujuan Aplikasi dan Jumlah Aplikasi Efektif kering dan korosi basah. Korosi kering terjadi ketika
suatu material logam terkena temperature tinggi dalam
Utilisasi Efektif Limbah Bencana kondisi kurang lembab dan timbul terutama karena
Keberadaan logam berat alami di area Tohoku, interaksi dengan satu gas atau lebih. Korosi basah
tempat terjdinya gempa bumi, telah dibicarakan timbul karena ionisasi logam dalam kondisi dimana
sebelumnya. Dari survei yang kami lakukan, terdapat kelembaban. Di samping korosi yang
ditemukan bahwa endapan tsunami melarutkan arsenik diakibatkan ionisasi alami, korosi basah juga meliputi
dan fluorin dengan kecepatan melebihi standar korosi yang disebabkan oleh arus listrik bebas.
lingkungan (Tabel 1)4). Dengan kenyataannya bahwa Lebih jauh lagi, korosi juga diklasifikasikan sebagai
endapan-endapan ini mengandung tanah dan pasir yang korosi umum atau korosi setempat. Korosi umum ,
tidak umum bagi tanah setempat, dibutuhkan menunjukkan bahwa material logam tersebut terkorosi
penanganan yang sesuai berdasarkan asesmen resiko secara merata dan terjadi dalam kasus-kasus dimana
yang tepat untuk pemanfaatan endapan tsunami ini. kondisi lingkungan hampir identik diseluruh
Tugas lainnya adalah bagaimana menanggapi bahan permukaan logam. Sebaliknya, korosi setempat
asbestos dan bahan bahaya lainnya yang terdapat menunjukkan bahwa korosi tidaklah seragam, bahwa
dalam struktur yang hancur dan juga bahan radioaktif. ada korosi lubang dalam yang dalam atau korosi
Sementara itu, teknologi pelacakan, yang beralur,dan bahwa penyebab korosi adalah tidak
menggunakan electronic toll collection system (ETC) meratanya distribusi faktor lingkungan, tidak
dan terminal informasi ponsel, tengah diterapkan seragamnya kualitas material, atau aksi galvanis
dalam pengontrolan limbah. Untuk dapat (kontak dengan logam lain).
memanfaatkan limbah bencana secara efektif, Foto 1 menunjukkan korosi setempat yang terjadi
aplikasinya perlu dipromosikan di lokasi-lokasi publik pada turap baja dan tiang pancang pipa baja yang
dan pada saat yang sama juga perlu didiskusikan digunakan untuk struktur pelabuhan. Struktur yang
pengolahannya dan utilisasi efektifnya berdasarkan mengalami korosi setempat berada dalam situasi
penilaian yang cermat mengenai resiko sejalan dengan bahaya.
konsensus sosial. Dengan sains dan teknologi sangat
diharapkan kondisi iklim dapat dicermati secara Foto 1 Korosi setempat yang terjadi pada struktur
optimal dan sumberdaya yang terbatas dapat digunakan pelabuhan: turap baja (kiri) dan tiang pancang pipa
dengan efektif dan bijak. baja (kanan)

Tabel 1 Contoh Properti Endapan Tsunami Mekanisme Korosi


Observasi mikro permukaan produk-produk baja
■ ■ ■ ■ ■ menunjukkan bahwa terdapat ketidak-seragaman dalam
hal kualitas produk baja, seperti ketidak-seragaman
(Halaman 18) ukuran pabrik dan kekasaran permukaan. Lebih jauh
Teknologi Aplikasi Baja lagi, potensial listrik pada permukaan produk baja
mungkin tidak seragam akibat kondisi lingkungan yang
tidak merata pada permukaan baja, seperti perbedaan
Detil Dasar tentang Korosi dan Proteksi dalam hal kondisi kelembaban (mengeringkan dan
Korosi membasahi). Sebagai akibatnya, area anodik dan
Oleh Hidenori Hamada, Profesor, Dep. Teknik Sipil katodik terbentuk pada permukaann (Gbr. 1). Rumus
dan Struktur, Universitas Kyushu kimia reaksi korosi baja dinyatakan sbb.:
 Reaksi anodik
Korosi Fe → Fe2++2e- (1)
2+ -
Korosi material logam merupakan fenomena yang Fe +2(OH) → Fe(OH)2 (2)
terjadi dimana terjadi perubahan permukaan akibat 4Fe(OH)2+O2+2H2O → 4Fe(OH)3 (3)
reaksi kimia atau reaksi elektrokimia ketika material  Reaksi Katodik

13
2H++2e- → 2H → H2 (dalam larutan asam) (4) penting dalam teknik sipil adalah melakukan penilaian
2H++1/2O2 → H2O (dalam lauran mengandung dengan akurat tingkat kekuatan struktur ataupun
Oksigen) (5) tingkat degradasi struktural.
1/2O2+H2O+2e- → 2OH- (dalam larutan netral)
(6) Gbr. 1 Struktur Sel Korosi
Dalam kondisi dimana terdapat air dan oksigen Gbr. 2 Uji Model untuk Pembentukan Sel Korosi
bersamaan, ion besi (Fe++) melarut akibat reaksi anodic
(Rumus 1), sementara ion hidroksida (OH−) dihasilkan
akibat reaksi katodik (Rumus 4~6). Ini merupakan ■ ■ ■ ■ ■
tahap pertama pembentukan sel korosi. Berikutnya,
Fe++ dan OH− saling mengikat (Rumus 2) dan (Halaman 19: Sampul belakang)
membentuk Fe(OH)2, yang kemudian teroksidasi Simposium FBBJ
dengan oksigen terlarut untuk menghasilkan karat Simposium mengenai Riset Struktur
(korosi) (Rumus 3).
Baja Teknik Sipil
Untuk mendemonstrasikannya, benda uji baja (A1,
B1, A2, B2 dan C) ditempatkan dalam dua lingkungan
Simposium ini dilaksanakan tiap tahun sejak tahun
berbeda: lempung dan pasir (lhat Gbr. 2). Ketika benda
2005 dengan tujuan diseminasi hasil-hasil penelitian
uji A1 dan B1 ditanam seperti dalam gambar, area
dari “Program Subsidi Riset/Pendidikan Struktur Baja”
anodik dan katodik akan segera terlihat pada
oleh FBBJ. Simposium ke 16 in difokuskan khususnya
permukaan dan kemudian akan terbentuk sel korosi
pada “Kerusakan akibat Gempa Bumi Besar Jepang
mikro. Dalam hal ini, area anodik dan katodik yang
Timur dan Upaya Restorasi dan Rekonstruksinya”,
membentuk sel korosi mikro terus berubah posisinya
kuliah khusus oleh individu-induvidu terkenal
sejalan dengan kemajuan reaksi korosi dan pada
dalam bidang teknik sipil di Jepang dan diketuai
akhirnya menghasilkan korosi yang umum terjadi pada
oleh Prof. Yozo Fujino dari Sekolah Tinggi dari
baja. Sebaliknya, ketika yang ditanam adalah benda uji
University of Tokyo
tunggal yang dipaparkan serentak pada dua lingkungan
Program kuliah menyampaikan laporan mengenai
berbeda (pasir dan lempung) seperti benda uji C, atau
berragam bidang teknik sipil yang terkait dengan
ketika dua benda uji dalam lingkungan berbeda
laporan kerusakan dan langkah-langkah
terhubung listrik (benda uji A2 dan B2 dalam gambar),
restorasi/rekonstruksi: struktur pelabuhan, struktur
terbentuk sel korosi makro. Dalam pembentukan sel
jalan rel, tanggul sungai, struktur jalan raya, deposit
korosi dalam lingkungan berbeda, maka lingkungan
dan debris tsunami dan likuifaksi tanah. (Untuk detil,
dengan konsentrasi oksigen terlarut yang relatif tinggi,
lihat program kuliah di bawah ini. Ada beberapa
seperti lingkungan pasir (benda B1 dan C), cenderung
presentasi yang secara partial dimasukkan di dalam
menjadi lokasi katodik, sementara lingkungan dengan
terbitan sekarang)
konsentrasi oksigen terlarut rendah, seperti lingkungan
Prof. Emeritus Nobuo Shuto dari Universitas
lempung (A2 dan C), cenderung untuk menjadi anodik.
Tohoku, peneliti ternama dalam bidang tsunami di
Korosi, tidak hanya pada baja tetapi juga pada
Jepang, menyampaikan kuliah khusus tahunan dengan
material logam lainnya, merupakan perubahan keadaan
judul “Bersama Tsunami selama 50 tahun.” Cakupan
yang terjadi secara spontan di alam. Pengontrolan, atau
tema-tema khususnya menunjukkan pengetahuannya
pengecekkan kecepatan perubahan merupakan tujuan
yang sangat bernilai yang diperoleh dari 50 tahun
proteksi karat. Penyelidikan dilakukan dengan cara
meneliti tsunami, dan tipe-tipe kerusakan yang
berbeda tergantung dari bagaimana korosi itu diteliti,
diakibatkan oleh tsunami, perlunya fasilitas pencegah
apakah dalam perspektif makro ataukah mikro. Dari
tsunami, dan persiapan untuk bencana alam termasuk
perspektif mikro, pembentukkan area anodik dan
kegunaan software penanggulangan.
katodik dipelajari dengan teori elektrokimia, dan
tingkat korosi diperiksa dengan menggunakan arus
korosi. Demikian juga, dari perspektif makro, struktur
dan bagian struktur merupakan topik studi dan tingkat
korosinya diperiksa dengan menggunakan kehilangan
korosi dan area korosi. Dalam kasus manapun, tugas

14

Anda mungkin juga menyukai