Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENGAWASAN

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN


TRIWULAN III TAHUN 2018

RUMAH SAKIT EMANUEL


BANJARNEGARA
LAPORAN PENGAWASAN
PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN
TRIWULAN III TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat mempunyai
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan
dan kemajuan teknologi serta kehidupan social ekonomi masyarakat. Rumah sakit harus
mampu meningkatkan pelayanan yang bermutu, terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajad kesehatan masyarakat setinggin-tingginya.
Selain hal tersebut diatas , rumah sakit juga harus mampu memberikan rasa aman dan
perlindungan dari bahaya dan risiko fasilitas dan lingkungan bagi pasien, keluarga,
pengunjung dan staf rumah sakit.

Untuk mengelola fasilitas fisik, peralatan medis dan sumber daya lainnya, di Rumah
Sakit Emanuel melakukan Pengawasan Program Manajemen Risiko Fasilitas dan
Lingkungan.

II. TUJUAN
a. Mengurangi dan mengendalikan sumber bahaya dan risiko.
b. Menghindari insiden/kejadian kecelakaan yang terjadi di Rumah Sakit Emanuel
akibat fasilitas dan lingkungan yang tidak aman
c. Memelihara kondisi yang aman.

III. PELAKSANAAN PENGAWASAN MANAKEMEN RISIKO FASILITAS DAN


LINGKUNGAN
A. Monitoring Identifikasi dan daftar Area Berisiko
1. Area berisiko kedaruratan listrik, air dan gas medis
2. Area berisiko tindakan kekerasan ditempat kerja
B. Edukasi K3
Edukasi K3 diberikan kepada suplier yang bekerjasama dengan Rumah Sakit
Emanuel. Edukasi dilakukan, antara lain kepada suplier air minum dalam kemasan
(YORA), suplier tabung Oksigen/O2, suplier gas LPG, suplier obat/farmasi.

C. Pengawasan kasus KAK (Kecelakaan Akibat Kerja)


Kasus kecelakaan akibat kerja dari bulan Juli sampai September 2018 terdapat 3
kasus terdiri dari : kategori ringan (1 kasus), kategori sedang (0 kasus) , kategori berat
(2 kasus) pada staf/petugas di Rumah Sakit Emanuel dan kasus insiden lain yaitu 1
kasus insiden kebocoran gas oksigen/O2 sentral. Untuk 2 kasus kecelakaan akibat
kerja, staf/petugas yang masuk kategori berat sudah dilakukan dengan melaporkan
kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan oleh Bagian HRD RS
Emanuel. Insiden kebocoran gas sudah terlaksana kerjasama dengan mitra/rekanan
suplier gas oksigen/O2 (PT Tira Austhenite).

D. Pengawasan Risiko fasilitas dan Lingkungan


D.1. Keselamatan dan Keamanan
1.1. Monitoring jumlah dan operasional CCTV sebagai alat identifikasi
keamanan di area-area berisiko (terutama ruang bayi yang berisiko
terjadinya penculikan bayi).
1.2. Monitoring tanda pengenal (ID) untuk pengunjung pasien,
staf/karyawan dan tamu.
1.3. Monitoring kerapian kabel/instalasi listrik dan pemasangan tanda-
tanda bahaya.
1.4. Monitoring Kawasan Tanpa Rokok di area Rumah sakit Emanuel.
1.5. Monitoring kelengkapan fasilitas keamanan pasien, seperti : pegangan
tangan di kamar mandi/toilet, pintu toilet pasien yang harus dapat
dibuka dari luar, penahan tepi tempat tidur pasien untuk mengurangi
risiko jatuh, lantai dengan kemiringan curam dilengkapi dengan
keramik kasar/karpet, streption untuk lantai anak tangga, pegangan
tangan di tangga, bel/alat komunikasi pasien dengan perawat.
1.6. Monitoring uji riksa generator set, listrik dan operasional lift yang
dilakukan oleh PT.Surveyor Indonesia pada tanggal 9 Agustus 2018.

D.2. Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbahnya


2.1. Monitoring gudang B3 dan penyimpanannya. Gudang B3 sudah sesuai
standart dan dilengkapi dengan: eye washer, alat pemadam api ringan,
kran dan wastafel, alarm tanda bahaya, tanda bahaya/risikodi depan
pintu gudang, ada titik ordinat dan tanda jalur evakuasi.
2.2. Monitoring pemasangan label dan simbol B3 di masing – masing unit
kerja yang menggunakan B3.
2.3. Monitoring kelengkapan MSDS B3 di RS Emanuel.
2.4. Monitoring jenis alat pelindung diri (APD) yang digunakan di
pelayanan RS Emanuel.
2.5. Monitoring tumpahan, paparan B3 dan insiden lainnya.
2.6. Monitoring penyimpanan limbah B3: Tempat sudah sesuai standart
kelengkapan : eye washer, bebas banjir, penerangan cukup, ventilasi
cukup, limpahan/tumpahan limbah masuk jalur instalasi pembuangan
air limbah, lokasi mudah diakses dengan alat transportasi limbah B3,
alat pemadam api ringan, kotak P3K, absorpen (pasir), tanda jalur
evakuasi, titik ordinat, simbol/perlabelan bahaya /risiko.
2.7. Monitoring perijinan TPS Limbah B3 (TPS Limbah B3 sudah berijin)
2.8. Monitoring perijinan rekanan pengolah Limbah B3 .
2.9. Monitoring pengelolaan limbah B3 (kelengkapan neraca limbah, log
book, dan manifest LB3 baik internal maupun ekternal.
D.3. Penggulangan Bencana
3.1. Monitoring pelaksanaan pelatihan kebencanaan dan evakuasi.
3.2. Monitoring pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi, titik aman/titik
kumpul bila terjadi bencana.

D.4. Proteksi Kebakaran


4.1. Monitoring kesiapan alat-alat proteksi kebakaran : APAR, hydrant,
fire alarm, alarm tanda bahaya.
4.2. Monitoring KTR (Kawasan Tanpa Rokok) di Rumah Sakit Emanuel
puntung rokok yang tidak dimatikan apinya dapat menjadi penyebab
kebakaran.

D.5. Peralatan Medis


5.1. Monitoring kalibrasi alat medis di Rumah Sakit Emanuel tahun 2018.
5.2. Monitoring pelatihan penggunaan alat baru untuk pengguna alat
kesehatan.

D.6. Sistem Utilitas


6.1. Monitoring kesiapan pompa air sumur.
6.2. Monitoring kesiapan listrik, genset, dan gas medis
6.3. Monitoring simulasi kedaruratan air dan listrik .
6.4. Monitoring pengamanan tabung oksigen/O2 mobile.
IV. Penutup
Demikian laporan pengawasan Program Manajemen Risiko Fasilitas dan Lingkungan ini
disusun. Pengawasan program terlaksana dengan baik dan setiap program sudah berjalan
sesuai program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang ada.
Adapun data pelaksanaan kegiatan terlampir.

Klampok, Oktober 2018


Mengetahui,
Ketua P2K3 RS Emanuel Pengawas Program

dr. Darma Juang 1. Drs.Catur Haryana

2. Any Sadmiatun, S.SI

Anda mungkin juga menyukai