DIBUAT OLEH :
KELOMPOK 11
SUGIANTO
EDI SUTRISNO
MARILAM
MIRAWATI
SUPRIDIUS
AGUS PAWADI
o pasif
o mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan baik dgn orang lain.
Ada beberapa trik ketika harus berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa :
1. Pada pasien halusinasi maka perbanyak aktivitas komunikasi, baik meminta
klien berkomunikasi dengan klien lain maupun dengan perawat, pasien
halusinasi terkadang menikmati dunianya dan harus sering dialihkan dengan
aktivitas fisik.
2. Pada pasien harga diri rendah harus banyak diberikan reinforcement
3. Pada pasien menarik diri sering libatkan dalam aktivitas atau kegiatan yang
bersama-sama, ajari dan contohkan cara berkenalan dan berbincang
dengan klien lain, beri penjelasan manfaat berhubungan dengan orang lain
dan akibatnya jika dia tidak mau berhubungan dll.
4. Pasien perilaku kekerasan, khusus pada pasien perilaku kekerasan maka
harus direduksi atau ditenangkan dengan obat-obatan sebelum kita support
dengan terapi-terapi lain, jika pasien masih mudah mengamuk maka perawat
dan pasien lain bisa menjadi korban.
Pengobatan secara medis dilakukan guna menjaga kesehatan para pasien secara
fisik. Sedangkan pengobatan yang dilakukan dengan cara non-medis ini dilakukan
dengan cara pengobatan terapi.Didalam terapi peranan perawat merupakan salah
satu faktor penting didalam proses penyembuhanpara pasiennya. Hal ini disebabkan
oleh faktor komunikasi yang lebih dominan dilakukan oleh para perawat. Kegiatan
pengobatan itu dimulai dengan interaksi kepada pasien untuk mencari bantuan
psikologis dan perawat menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar
psikologis itu untuk membantu pasien dalam meningkatkan kemampuan
meningkatkan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan, dan
tindakannya. Pesan psikoterapi dari perawatlah yang membawa pengaruh positif
berupa ketenangan (bersifat dukungan) untuk kesembuhan pasien gangguan
jiwa.Hasil yang ditimbulkan akibat suatu proses yang telah dilakukan oleh perawat
diharapkan menimbulkan suatu akibat, efek, atau hasil yang terjadi pada penerima
sesuai dengan keinginan sumber atau tujuan dari komunikasi psikoterapi itu sendiri.
Pada dasarnya komunikasi psikoterapi merupakan metode yang paling efektif dalam
melaksanakan pengobatan bagi pasien gangguan jiwa. Serta, untuk mendukung
proses penyembuhan pasien gangguan jiwa dibutuhkan hubungan kerjasama,
pengertian dan saling membutuhkan antara perawat dan pasien gangguan
jiwa selama melakukan pengobatan dan rehabilitasi untuk mendukung dalam proses
penyembuhan pasien gangguan jiwa yang meliputi, perlakuan perawat terhadap
pasien gangguan jiwa, bimbingan dan pendekatan terhadap pasien gangguan
jiwa, dan evaluasi dari hasil pelaksanaan komunikasi psikoterapi dalam proses
pengobatan pasien gangguan jiwa. Selanjutnya, komunikasi antar pribadi yang
dilakukan oleh perawat kepada pasien gangguan jiwa juga menggambarkan adanya
sikap keterbukaan atau sikap membuka diri. Selain itu,kemampuan ketrampilan
kognitif dan keterampilan tindakan sangat diperlukan perawat dalammenyampaikan
pesan kesehatan pada saat melaksankan tugas.