LAPORAN PSD (B7 / T1)

1. Persoalan
Suatu sistem diberikan impuls, dimana system yang digunakan merupakan filter dengan
ketentuan :
BPF IIR BUTTERWORTH
 N=5
 Fc1 = 100Hz
 Fc2 = 200Hz
 Fs = 500Hz

2. Listing Program
Dari system ini jika dilakukan percobaan menggunakan Scilab maka scrip programnya
seperti berikut :

clear;
clc;
N=5;
Fc1=100;
Fc2=200;
Fs=500;

//------------------DESAIN IIR----------------
hz= iir(N,'bp','butt',[Fc1/Fs Fc2/Fs],[0 0]);
[p,z,g]= iir(N,'bp','butt',[Fc1/Fs Fc2/Fs],[0 0]);

//---------------RESPON FREKUENSI-------------------
Hw= 20.^log10([hz, 256]);
[Hw, fr]= frmag(hz, 256);

subplot(2,2,1);plot(fr, 20*log10(Hw)); xgrid(5,1,7);

//----------------LETAK POLE-ZERO--------------------
Numpoly = poly(z,'z','roots');
DeNumpoly = poly(p,'z','roots');
Hz = syslin('d',real(Numpoly),real(DeNumpoly));

subplot(2,2,2); plzr(Hz);

//---------------RESPON IMPULS-----------------------
n = 0 : 20;
impuls = [1 zeros(1,20)];
y = flts(impuls, Hz);

subplot(2,2,3);plot2d3(n,impuls,-9); xgrid(5,1,7);
subplot(2,2,4);plot2d3(n,g*y,-9); xgrid(5,1,7);
3. Hasil Simulasi

Gambar 1 ( Hasil dengan Satuan dB)

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4
 4. Kesimpulan

Dari percobaan ini dapat diketahui jika percobaan pembuatan Filter Band Pas
Filter (BPF) dengan tipe Butterworth ini merupakan filter yang stabil, hal ini dapatdilihat
pada grafik pole zero pada gambar 2, dimana semua pole bernilai < 1, dalam grafik pole
zero ini juga diketahui jika jumlah pole lebih dari 1, hal ini dipengaruhi oleh jumlah N.
Dan pada gambar 3 juga dapat diketahui jika Filter saat diberi kan sebuah input berupa
sinyal Impuls, filter ini akan memberikan repon seperti pada gambar 4, dimana dari
gambar ini menunjukan jika respon frekuensinya terbatas dan nilai output nya semakin
kecil atau mendekati 0, saat sistem filter diberi input berupa sinyal impuls. Dan pada
gambar 1 menunjukan respon output dari filter BPF dengan tipe Butterworth, dimana
terdapa tidak ripple pada output responnya, dan untuk nilai besaran :
 Ripple = 0 dB
 Rolloff = 0.06
 Passband = 0.2
 Gain Pass = 0 dB
 Gain stop = -190 dB
dari grafik hasil respon frekuensi didapatkan data seperti diatas.

Persamaan T1
Y(z)
 H(z) = X(z)

−1+5z2 −10z4 +10z6 −5z8 +z10

= 0,01+0,06z−0.25z2 +0,63z3+1,35z4+2,29z5 +3,31z6 +3,32z7+3,16z8+2,29z9 +z10

 Y(z) (0,01 + 0,06z + 0.25z 2 + 0,63z 3 + 1,35z 4 + 2,29z 5 + 3,31z 6 + 3,32z 7 + 3,16z 8 + 2,29z 9 + z10 )
= X(z) (−1 + 5z 2 − 10z 4 + 10z 6 − 5z 8 + z10 )

 0,01Y(z) + 0,06zY(z) + 0.25z 2 Y(z) + 0,63z 3 Y(z) + 1,35z 4 Y(z) + 2,29z 5 Y(z) + 3,31z 6 Y(z) +
3,32z 7 Y(z) + 3,16z 8 Y(z) + 2,29z 9 Y(z) + z10 Y(z) = −X(z) + 5z 2 X(z) − 10z 4 X(z) + 10z 6 X(z) −
5z 8 X(z) + z10 X(z)

 Y(z) = −
0.06
0.01
z Y(z) −
0.25
0.01
𝑧 2 Y(z) −
0.63
0.01
𝑧 3 Y(z) −
1.35
0.01
𝑧 4 Y(z) −
2.29
0.01
𝑧 5 Y(z) −
3.16
0.01
𝑧 6 Y(z) −
3.32
0.01
3.16 2.29 1 1 5 10
𝑧 7 Y(z) − 𝑧 8 Y(z) − 𝑧 9 Y(z) − 𝑧10 Y(z) − X(z) + z 2 X(z) − z 4 X(z) +
0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
10 5 1
z 6 X(z) − z 8 X(z) + z10 X(z)
0.01 0.01 0.01

 Y(z) = −6 z Y(z) − 25 𝑧 2 Y(z) − 63 𝑧 3 Y(z) − 135 𝑧 4 Y(z) − 229 𝑧 5 Y(z) − 316 𝑧 6 Y(z) − 332
𝑧 7 Y(z) − 316 𝑧 8 Y(z) − 229 𝑧 9 Y(z) − 100 𝑧10 Y(z) − 100X(z) + 500z 2 X(z) − 1000z 4 X(z) +
1000z 6 X(z) −500z 8 X(z) + 100z10 X(z)

 𝑌(𝑧) = −6𝑌(𝑛 − 1) − 25𝑌(𝑛 − 2) − 63𝑌(𝑛 − 3) − 135𝑌(𝑛 − 4) − 229𝑌(𝑛 − 5) − 316𝑌(𝑛 − 6) −

332(𝑛 − 7) − 316𝑌(𝑛 − 8) − 229𝑌(𝑛 − 9) − 100𝑌(𝑛 − 10) − 100𝑋(𝑛) + 500𝑋(𝑛 − 2) −
1000𝑋(𝑛 − 4) + 1000𝑋(𝑛 − 6) − 500𝑋(𝑛 − 8) + 100𝑋(𝑛 − 10)
LAPORAN PSD (B7 / T2)
1. Persoalan
Suatu sistem diberikan impuls, dimana system yang digunakan merupakan filter dengan
ketentuan :
LPF IIR CHEBYCHEV 1
 N=5
 Fc1 = 100Hz
 Fs = 500Hz
 Sp = 0.1

2. Listing Program
Dari system ini jika dilakukan percobaan menggunakan Scilab maka scrip programnya
seperti berikut :

clear;
clc;
N=5;
Fc=100;
Fs=500;
Sp=0.1;

//-------------DESAIN IIR-------------
hz = iir(N,'lp','cheb1',[Fc/Fs 0],[Sp 0]);
[p,z,g]= iir(N,'lp','cheb1',[Fc/Fs 0],[Sp 0]);

//------------RESPON FREKUENSI---------------
[Hw, fr]=frmag(hz,256);

subplot(2,2,1);plot(fr, 20*log10(Hw)); xgrid(5,1,7);

//-----------POLE-ZER0------------------------
Numpoly= poly(z,'z','roots');
DeNumpoly= poly(p,'z','roots');
Hz = syslin('d',real(Numpoly),real(DeNumpoly));

subplot(2,2,2); plzr(Hz);

//--------------- UJI IMPULS ------------------

n= 0 : 20;
impuls= [1 zeros(1,20)];

y= flts(impuls, Hz);
subplot(2,2,3);plot2d3(n,impuls,-9); xgrid(5,1,7);
subplot(2,2,4);plot2d3(n,g*y,-9); xgrid(5,1,7);
3. Hasil Simulasi

Gambar 1 ( Hasil dengan Satuan dB)

Gambar 2
Gambar 1

Gambar 3 Gambar 4
 4. Kesimpulan

Dari percobaan ini dapat diketahui jika percobaan pembuatan Filter Low Pas
Filter (LPF) dengan tipe Chebyshev 1 ini merupakan filter yang stabil, hal ini dapatdilihat
pada grafik pole zero pada gambar 2, dimana semua pole bernilai < 1, dalam grafik pole
zero ini juga diketahui jika jumlah pole lebih dari 1, hal ini dipengaruhi oleh jumlah N.
Dan pada gambar 3 juga dapat diketahui jika Filter saat diberi kan sebuah input berupa
sinyal Impuls, filter ini akan memberikan repon seperti pada gambar 4, dimana dari
gambar ini menunjukan jika respon frekuensinya terbatas dan nilai output nya semakin
kecil atau mendekati 0, saat sistem filter diberi input berupa sinyal impuls. Dan pada
gambar 1 menunjukan respon output dari filter LPF dengan tipe Chebyshev 1, dimana
terdapat ripple pada output responnya, dan untuk nilai besaran :
 Ripple = - 0.9 dB
 Rolloff = 0.075
 Passband = 0.2
 Stopband = 0.5 - 0.2 = 0.3
 Gain Pass = 0dB
 Gain stop = -250 dB
dari grafik hasil respon frekuensi didapatkan data seperti diatas.

Persamaan T3
Y(z) 1+5z+10z2 +10z3 +5z4 +z5
 H(z) = X(z) = −0.22+0.68z−1,21z2+1,65z3−1,13z4 +z5

 Y(z) ( −0.22 + 0.68z − 1,21z 2 + 1,65z 3 − 1,13z 4 + z 5 ) = X(z) ( 1 + 5z +

10z 2 + 10z 3 + 5z 4 + z 5 )
 −0.22Y(z) + 0.68zY(z) − 1,21z 2 Y(z) + 1,65z 3 Y(z) − 1,13z 4 Y(z) + z 5 Y(z) =
1X(z) + 5zX(z) + 10z 2 X(z) + 10z 3 X(z) + 5z 4 X(z) + z 5 X(z)
0.68 1.21 1.65 1.13 1
 Y(z) = 0.22 z Y(z) − 𝑧 2 Y(z) + 𝑧 3 Y(z) − 𝑧 4 Y(z) + 0.22 𝑧 5 Y(z)
0.22 0.22 0.22
1 5 10 10 5 1
− 0.22 X(z) − 0.22 z X(z) − 0.22 z 2 X(z) − 0.22 z 3 X(z) − 0.22 z 4 X(z) − 0.22 z 5 X(z)
 Y(z) = 3,09 z Y(z) − 5,5 𝑧 2 Y(z) + 7,5 𝑧 3 Y(z) − 5,1 𝑧 4 Y(z) + 4,5 𝑧 5 Y(z)
−4,5X(z) − 22,7z X(z) − 45,4z 2 X(z) − 45,4z 3 X(z) − 22,7z 4 X(z) − 4,5z 5 X(z)
Y(z) = 3,09 Y(n − 1) − 5,5 Y(n − 2) + 7,5 Y(n − 3) − 5,1 Y(n − 4) + 4,5 Y(n − 5)
−4,5X(n) − 22,7X(n − 1) − 45,5X(n − 2) − 45,5X(n − 3) − 22,7X(n − 4) − 4,5X(n − 5)
LAPORAN PSD (B7 / T3)
1. Persoalan
Suatu sistem diberikan impuls, dimana system yang digunakan merupakan filter dengan
ketentuan :
BPF IIR CHEBYCHEV 1
 N=5
 Fc1 = 200Hz
 Fc2 = 300Hz
 Fs = 800Hz
 Sp = 0.2

2. Listing Program
Dari system ini jika dilakukan percobaan menggunakan Scilab maka scrip programnya
seperti berikut :

clear;
clc;
N=5;
Fc1=200;
Fc2=300;
Fs=800;
Sp=0.2;

//-------------DESAIN IIR------------------
hz= iir(N,'bp','cheb1',[Fc1/Fs Fc2/Fs],[Sp 0]);
[p,z,g]= iir(N,'bp','cheb1',[Fc1/Fs Fc2/Fs],[Sp 0]);

//------------- RESPON FREKUENSI-------------

[Hw, fr]= frmag(hz,256);
subplot(2,2,1);plot(fr, 20*log10(Hw)); xgrid(5,1,7);

//------------POLE-ZERO----------------------
Numpoly = poly(z,'z','roots');
DeNumpoly = poly(p,'z','roots');
Hz= syslin('d',real(Numpoly),real(DeNumpoly));

subplot(2,2,2); plzr(Hz);

//--------------UJI IMPULS-------------------
n= 0:20;
impuls= [1 zeros(1,20)];

y = flts(impuls, Hz);
subplot(2,2,3); plot2d3(n,impuls, -9); xgrid(5,1,7);
subplot(2,2,4); plot2d3(n,g*y, -9); xgrid(5,1,7);
3. Hasil Simulasi

Gambar 1 ( Hasil dengan Satuan dB)

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4
 4. Kesimpulan

Dari percobaan ini dapat diketahui jika percobaan pembuatan Filter Band Pas
Filter (BPF) dengan tipe Chebyshev 1 ini merupakan filter yang stabil, hal ini dapatdilihat
pada grafik pole zero pada gambar 2, dimana semua pole bernilai < 1, dalam grafik pole
zero ini juga diketahui jika jumlah pole lebih dari 1, hal ini dipengaruhi oleh jumlah N.
Dan pada gambar 3 juga dapat diketahui jika Filter saat diberi kan sebuah input berupa
sinyal Impuls, filter ini akan memberikan repon seperti pada gambar 4, dimana dari
gambar ini menunjukan jika respon frekuensinya terbatas dan nilai output nya semakin
kecil atau mendekati 0, saat sistem filter diberi input berupa sinyal impuls. Dan pada
gambar 1 menunjukan respon output dari filter BPF dengan tipe Chebyshev 1, dimana
terdapat ripple pada output responnya, dan untuk nilai besaran :
 Ripple = - 1.8 dB
 Rolloff = 0.05
 Passband = 0.2
 Gain Pass = 0 dB
 Gain stop = -270 dB
dari grafik hasil respon frekuensi didapatkan data seperti diatas.

Persamaan T3
Y(z)
 H(z) = X(z)

−1+5z2 −10z4 +10z6 −5z8 +z10

= 0,64−5,56z+3,14z2 −1,33z3 +6,52z4 −3,33z5+7,11z6−2,99z7 +4,09z8 −5,55z9+z10
 Y(z) ( 0,64 − 5,56z + 3,14z 2 − 1,33z 3 + 6,52z 4 − 3,33z 5 + 7,11z 6 − 2,99z 7 + 4,09z 8 − 5,55z 9 + z10 )
= X(z) ( −1 + 5z 2 − 10z 4 + 10z 6 − 5z 8 + z10 )
 0,64 Y(z) − 5,56zY(z) + 3,14z 2 Y(z) − 1,33z 3 Y(z) + 6,52z 4 Y(z) − 3,33z 5 Y(z) + 7,11z 6 Y(z) −
2,99z 7 Y(z) + 4,09z 8 Y(z) − 5,55z 9 Y(z) + z10 Y(z) = −1 X(z) + 5z 2 X(z) − 10z 4 X(z) + 10z 6 X(z) −
5z 8 X(z) + z10 X(z)
5.56 3.14 1.33 6.52 3.33 7.11 2.99
 Y(z) = z Y(z) − 𝑧 2 Y(z) + 𝑧 3 Y(z) − 𝑧 4 Y(z) + 𝑧 5 Y(z) − 𝑧 6 Y(z) +
0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64
4.09 5,55 1 1 5 10
𝑧 7 Y(z) − 𝑧 8 Y(z) + 𝑧 9 Y(z) − 𝑧10 Y(z) − X(z) + z 2 X(z) − z 4 X(z) +
0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64
10 5 1
z 6 X(z) − z 8 X(z) + z10 X(z)
0.64 0.64 0.64

 Y(z) = 8,69 z Y(z) − 4,9 𝑧 2 Y(z) + 2,07 𝑧 3 Y(z) − 10,18 𝑧 4 Y(z) + 5,2 𝑧 5 Y(z) − 11,1 𝑧 6 Y(z) +
4,67 𝑧 7 Y(z) − 6,39 𝑧 8 Y(z) + 8,67 𝑧 9 Y(z) − 1,56 𝑧10 Y(z) − 1,56X(z) + 7,81z 2 X(z) −
15,6z 4 X(z) + 15,6z 6 X(z) −7,81z 8 X(z) + 1,56z10 X(z)
 Y(z) = 8,69 Y(n − 1) − 4,9 Y(n − 2) + 2,07 Y(n − 3) − 10,18 Y(n − 4) + 5,2 Y(n − 5) − 11,1
Y(n − 6) + 4,67 Y(n − 7) − 6,39 Y(n − 8) + 8,67 Y(n − 9) − 1,56 Y(n − 10) − 1,56X(n) +
7,81 X(n − 2) − 15,6 X(n − 4) + 15,6X(n − 6) −7,81X(n − 8) + 1,56 X(n − 10)