Kalimantan Timur Tbk., dan PT Petrokimia Gresik sebesar Rp. 1.829.290 juta
tambahan modal disetor sebesar Rp. 728.768 juta dari hasil rekapitalisasi laba
ditahan PT Pupuk Kaltim Tbk. Dengan demikian keseluruhan modal disetor dan
Pada tahun 1963 beroperasi pabrik pupuk urea pertama yaitu : ” PUSRI I ”
dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton per tahun. Tahun 1974 dibangun
pabrik pupuk Urea kedua yaitu “ PUSRI II “ dengan kapasitas terpasang sebesar
Tahun 1976 dibangun pabrik pupuk Urea ketiga, yaitu “ PUSRI III ”
dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun. Tahun 1977 dibangun
kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun sebagai pengganti pabrik Pusri I
yang dihentikan operasinya karena usia teknis dan sudah tidak efisien lagi. Pabrik
ini mulai berproduksi pada tahun 1994, merupakan pabrik pertama yang
dikerjakan sebagian besar oleh ahli-ahli bangsa Indonesia, yang dibangun dengan
jenis pupuk bersubsidi, baik yang berskala dari produksi dalam negeri maupun
Inmas).
Tahun 1997 dibentuk “Holding BUMN” Pupuk di Indonesia dan PT. Pusri
pemerintah menghapus subsidi dan tata niaga seluruh jenis pupuk, baik pupuk
industri pupuk, petrokimia dan jasa-jasa teknik melalui maksimasi nilai untuk
perbaikan ataupun fabrikasi peralatan atau spare part, baik itu peralatan rotating
milling, boring, dan lain-lain. Perbaikan yang dilakukan disini adalah perbaikan
terhadap peralatan maupun spare part pabrik dan penunjang lainnya untuk
kemudian langsung dipakai oleh pihak user ataupun disimpan didalam gudang.
perbaikan / fabrikasi peralatan atau pun spare part yang berasal dari pihak
Bagian Permesinan juga bertugas untuk melakukan perbaikan yang bersifat umum
dan khusus. Perbaikan yang bersifat umum ini antara lain perbaikan terhadap
- Seksi Permesinan
Quality Control yang bertugas untuk mengarahkan jalan proses perbaikan atau
fabrikasi yang dilakukan di Bagian Permesinan dan juga mengontrol kualitas dari
Agar perbaikan atau fabrikasi dari suatu spare part / peralatan yang
dilakukan didalam bengkel dapat dilakukan secara baik dan benar, maka
Secara garis besar tugas utama dari tim Planner dan Quality Control ini
adalah:
lainnya.
peralatan atau spare part yang perlu diganti pada pekerjaan rekondisi suatu
peralatan.
berkaitan dengan proses permesinan, seperti: proses bubut, freis, dan lain-lain.
Adapun proses permesinan ini dilakukan dengan dua cara yaitu: dengan mesin
memfabrikasi spare part yang menuntut ketelitian yang sangat tinggi. Sedangkan
untuk spare part yang tidak membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi, spare
manual.
Selain itu Seksi ini juga bertanggung jawab terhadap masuk dan pemakain
mini ini dicatatat didalam suatu pembukuan, yang mencatat panjang pengambilan
material (mm) yang digunakan untuk fabrikasi spare part dan kemudian dicatat
yang bersifat umum, seperti melakukan pengeboran, dan perlakuan panas (Heat
Reparasi Valve.
bagian fisik dari valve, seperti pada disc, seat, body, dan lain-lain. Untuk control
Selain itu, pada seksi bagian ini juga bertugas untuk melakukan pengujian
tekanan (hidrostatic atau pneumatic) pada suatu valve yang telah diperbaiki.
ini juga bertugas untuk menguji valve baru, hal ini dilakukan untuk mengetahui
apakah valve baru tersebut telah sesuai dengan spesifikasi yang dipesan atau
tidak, yang kelayakannya diputuskan oleh pihak Inspeksi Teknik Bengkel (ITB).
- Reparasi Governor
- Balancing.
pada saat beroperasi, getaran yang dihasilkan peralatan tersebut tidak terlalu
tinggi. Hal ini dikarenakan jika getarannya melebihi ambang batas, maka dapat
1. Metal Spray
2. Elektroplatting