PEMBAHASAN
17
Lidah beslag (+) yang berat dengan
komplikasi :
- Kesadaran menurun
(delirium)
- Lidah tifoid (bagian
tengah kotor, bagian
pinggir hiperemis)
- Meteorismus
- Hepatomegali lebih
sering daripada
splenomegali.
(Pedoman Pelayanan
Medis IDAI, 2009).
3. Pemeriksaan LED Darah tepi perifer
Laboratorium Tubex : +10 - Anemia (karena
supresi sumsum
tulang, defisiensi Fe
atau perdarahan usus)
- Leukopenia, namun
jarang kurang dari
3000/µl
- Limfositosis relatif
- Trombositopenia
terutama pada tifoid
berat.
Pemeriksaan serologi
- Serologi widal:
kenaikan titer S.thypii
titer O 1:200 atau
kenaikan 4x titer fase
akut ke fase
konvalesens.
- Kadar IgG, IgM
(Typhi-dot).
(Pedoman Pelayanan
Medis IDAI, 2009).
3. Tata laksana Tirah baring / Rawat Terapi suportif
Inap - Demam tifoid ringan
IVFD RL 30gtt/i dapat dirawat dirumah
(makro) - Tirah baring
Inj. Ceftriaxone 1.5gr/ - Isolasi memadai
12 jam - Kebutuhan cairan dan
Cefixime 2x1 tab kalori cukup
Inj. Ondansetron 4 Antibiotik
mg/12 jam
18
Curcurma syr 2 x 1 cth - Kloramfenikol
Inj. Ranitidin 50 mg/12 (drug of choice) 50-
jam 100mg/ kgBB/hari, oral
Paracetamol 3x1 tab atau IV dibagi dalam 4
Inj. Novalgin 1amp K/P dosis selama 10-14 hari
- Amoksisilin
100mg/kgBB/hari,
Oral atau IV selama
10 hari
- Kotrimoksazol
6mg/KgBB/ hari oral
selama 10 hari
- Ceftriaxone
80mg/KgBB/hari IV
atau IM sekali/ hari
selama 5 hari.
- Cefixime 10mg/kgBB/
hari, oral dibagi dalam
2 dosis selama 10 hari.
Kortikosteroid diberi
pada kasus berat dengan
gangguan kesadaran,
dexamethasone 1-
3mg/kgBB/hari/IV
dibagi 3 dosis hingga
kesadaran membaik.
Tindakan bedah
dilakukan pada
penyulit perforasi usus.
19