Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

No. Keterangan Kasus Literature


1. Anamnesis  Demam naik turun Demam tifoid adalah suatu
sejak tanggal 10 infeksi akut yang
januari 2019 disebabkan oleh bakteri
 Nyeri ulu hati (+) salmonella typhii dengan
 Mual (+) muntah gejala utama :
(+)  demam
 BAB (+) mencret  gangaguan saluran
 Pusing (+) pencernaan
 ganggua susunan saraf
pusat atau kesadaran.
(Buku Standar Pelayanan
Medis Kesehatan Anak
Oleh Departemen
Kesehatan Anak, FK
UNHAS, 2015)
Anamnesis :
1. demam naik secara
bertahap setiap hari,
mencapai suhu
tertinggi pada akhir
minggu pertama,
minggu kedua demam
terus menerus tinggi.
2. Anak sering mengigau
(delirium), malaise,
letargi, anoreksia,
nyeri kepala, nyeri
perut, diare atau
konstipasi, muntah,
perut kembung.
3. Pada demam tifoid
berat dapat dijumpai
penurunan kesadaran,
kejang, ikterus.
(Pedoman Pelayanan
Medis IDAI, 2009).
2. Pemeriksaan Fisik  Tampak sakit  Gejala klinis bervariasi
sedang dari yang ringan sampai
 Lemas (+)

17
 Lidah beslag (+) yang berat dengan
komplikasi :
- Kesadaran menurun
(delirium)
- Lidah tifoid (bagian
tengah kotor, bagian
pinggir hiperemis)
- Meteorismus
- Hepatomegali lebih
sering daripada
splenomegali.
(Pedoman Pelayanan
Medis IDAI, 2009).
3. Pemeriksaan  LED  Darah tepi perifer
Laboratorium  Tubex : +10 - Anemia (karena
supresi sumsum
tulang, defisiensi Fe
atau perdarahan usus)
- Leukopenia, namun
jarang kurang dari
3000/µl
- Limfositosis relatif
- Trombositopenia
terutama pada tifoid
berat.
 Pemeriksaan serologi
- Serologi widal:
kenaikan titer S.thypii
titer O 1:200 atau
kenaikan 4x titer fase
akut ke fase
konvalesens.
- Kadar IgG, IgM
(Typhi-dot).
(Pedoman Pelayanan
Medis IDAI, 2009).
3. Tata laksana  Tirah baring / Rawat  Terapi suportif
Inap - Demam tifoid ringan
 IVFD RL 30gtt/i dapat dirawat dirumah
(makro) - Tirah baring
 Inj. Ceftriaxone 1.5gr/ - Isolasi memadai
12 jam - Kebutuhan cairan dan
 Cefixime 2x1 tab kalori cukup
 Inj. Ondansetron 4  Antibiotik
mg/12 jam

18
 Curcurma syr 2 x 1 cth - Kloramfenikol
 Inj. Ranitidin 50 mg/12 (drug of choice) 50-
jam 100mg/ kgBB/hari, oral
 Paracetamol 3x1 tab atau IV dibagi dalam 4
 Inj. Novalgin 1amp K/P dosis selama 10-14 hari
- Amoksisilin
100mg/kgBB/hari,
Oral atau IV selama
10 hari
- Kotrimoksazol
6mg/KgBB/ hari oral
selama 10 hari
- Ceftriaxone
80mg/KgBB/hari IV
atau IM sekali/ hari
selama 5 hari.
- Cefixime 10mg/kgBB/
hari, oral dibagi dalam
2 dosis selama 10 hari.
 Kortikosteroid diberi
pada kasus berat dengan
gangguan kesadaran,
dexamethasone 1-
3mg/kgBB/hari/IV
dibagi 3 dosis hingga
kesadaran membaik.
 Tindakan bedah
dilakukan pada
penyulit perforasi usus.

19

Anda mungkin juga menyukai