Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Molar ketiga yang terkena terkait dengan risiko banyak gangguan dan
komplikasi, termasuk perikoritis, karies, resorpsi dan masalah periodontal.
Komplikasi serius, seperti perkembangan kista dan tumor, respon inflamasi berat,
patah tulang, dan osteomyelitis mandibula, memerlukan rawat inap untuk
perawatan.
Perikoronitis berawal dari gigi yang erupsi sebagian, mahkota gigi diliputi
oleh jaringan lunak yang disebut dengan operkulum. Antara operkulum dengan
mahkota gigi yang erupsi sebagian terdapat spasia, bagian dari dental follicle,
yang berhubungan dengan rongga mulut melalui celah membentuk pseudopoket
(Guiterrez and Perez, 2004). Selama makan, debris makanan dapat berkumpul
pada poket antara operkulum dan gigi impaksi. Operkulum tidak dapat
dibersihkan dari sisa makanan dengan sempurna sehingga sering mengalami
infeksi oleh berbagai macam flora normal rongga mulut, terutama mikroflora
subgingiva yang membentuk koloni di celah tersebut. Kebersihan rongga mulut
yang kurang, sehingga terdapat akumulasi plak, dapat mendukung
berkembangnya koloni bakteri (Bataineh et al, 2003). Menurut Keys dan Bartold
(2000) infeksi tersebut dapat bersifat lokal atau dapat meluas ke jaringan yang
lebih dalam dan melibatkan spasia jaringan lunak. Perikoronitis juga diperparah
dengan adanya trauma akibat gigi antagonis. Selain itu faktor emosi, merokok,
dan infeksi saluran respirasi juga memperparah perikoronitis (Topazian, 2002).