Isi Penanggulangan Kebakaran
Isi Penanggulangan Kebakaran
DEFINISI
1
1. Bahaya kebakaran ringan adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai nilai
dan kemudahan terbakar rendah, apabila kebakaran melepaskan panas rendah,
sehingga perjalanan api lambat.
2. Bahaya kebakaran sedang I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar sedang; penimbunan bahan yang mudah terbakar
dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 (dua setengah) meter dan apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas sedang, sehingga perjalanan api sedang.
3. Bahaya kebakaran sedang II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar sedang; penimbunan bahan yang mudah terbakar
dengan tinggi tidak lebih dari 4 (empat) meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan
panas sedang, sehingga perjalanan api sedang.
4. Bahaya kebakaran sedang III adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar agak tinggi, menimbulkan panas agak tinggi serta
penjalaran api agak cepat apabila terjadi kebakaran
5. Bahaya kebakaran berat I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar tinggi, menimbulkan panas tinggi serta penjalaran api cepat
apabila terjadi kebakaran.
6. Bahaya kebakaran berat II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah
dan kemudahan terbakar sangat tinggi, menimbulkan panas tinggi serta penjalaran api
cepat apabila terjadi kebakaran.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
BAB III
TATA LAKSANA
1. Identifikasi daerah paling beresiko terjadi bahaya kebakaran di rumah sakit, yaitu :
Instalasi Gizi
Tempat penyimpanan O²
Ruang panel, ruang mesin & tangki BBM generator
Instalasi Farmasi
Instalasi Laboratorium
Instalasi Kamar Operasi
CSSD
Instalasi Radiologi
Daerah/tempat beresiko ini perlu mendapatkan tanda / rambu sebagai kawasan beresiko/
mudah meledak / mudah terbakar. Sehingga pegawai & orang yang melihat, mengetahui bahwa
tempat tersebut rawan/berbahaya.
4
Cairan mudah terbakar harus disimpan di ruang terpisah. Praktek
kerumahtanggaan yang baik menjamin bahwa hanya jumlah terbatas cairan mudah
menyala dan terbakar yang boleh disimpan di daerah kerja atau produksi, di dalam
tempat yang terproteksi dan aman. Penyimpanan cairan mudah terbakar harus
mengikuti ketentuan yang berlaku.
5
6. Sarana evakuasi
Inspeksi harus dilakukan secara berkala setiap 3 bulan atau lebih sering
tergantung kondisi, untuk pintu :
a. Tidak boleh dikunci atau digembok
b. Terdapatnya ganjal atau ikatan yang membiarkan pintu
tertutup, pada pintu yang harus selalu pada keadaan tertutup
c. Halangan benda dan lain-lain di depan pintu exit.
d. Pastikan agar semua pintu keluar bebas dari bahan –
bahan mudah terbakar
Untuk tangga kebakaran :
a. Bersih, dan tidak digunakan untuk tempat istirahat, serta tidak digunakan untuk
gudang
b. Tidak boleh dipakai untuk tempat peralatan seperti panel, unit AC dan sejenisnya
c. Terdapat pegangan tangga.
6
Memastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah dihubungi.
Menuju ke pos piket untuk memimpin operasional
Memastikan bahwa alarm kebakaran dan code merah telah dilaksanakan.
Memastikan bahwa peran tim bencana kebakaran telah melaksanakan
tugasnya.
Tetap siaga untuk menerima status laporan dan memperkirakan harus
evakuasi bertahap atau evakuasi total.
II. Tugas Security
Menghidupkan alarm kebakaran dan code merah
Segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Instansi terkait.
Mengendalikan sistem pemberitahuan umum.
7
Laporkan tentang situasi terakhir dan status evakuasi kepada
Ketua K3RS.
8
9
BAB IV
DOKUMENTASI
10