Oleh:
SRI WAHYUNI.L
14901-18162
2. Intoleransi aktifitas
Dx keperawatan intoleransi aktivitas
Definisi Ketidak cukupan energy untuk melakukan aktivitas
sehari-sehari
batasan karakteristik Subjektif :
Ketidak nyamanan atau dispnea saat beraktifitas
Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal
Objektif :
Frekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal
sebagai respon terhadap aktivitas,
Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau
iskimia.
3. Resiko jatuh
Dx keperawatan Resiko jatuh
Definisi peningkatan kerentangan terhadap jatuh yang
menyebabkan bahaya fisik
Batasan karakteristik
Pengkajian 1. identifikasi yang mempengaruhi kebutuhan
keamaan
2. lakukan pengkajian resiko jatuh pada setiap pasien
3. Identifikasi karakteristik lingkungan yang dapat
meningkatkan potensi jatuh
Faktor yang berhubungan 1. System sensori
2. System saraf pusat
3. Kognitif
4. Muskuleskeletal
Alternative Dx (saran 1. Cidera,resiko
penggunaan) 2. Trauma, resiko
Nursing outcome (NOC) Tujuan panjang :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24
jam klien tidak mengalami jatuh.
Tujuan pendek :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam resiko jatuh akan menurun atau terbatas dengan
kriteriahasil:
1. Kemampuan mempertahankan keseimbangan
2. Gerakan terkoordinasi
3. Perilaku pencegahan jatuh
4. Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang
aman
Intervensi (NIC)
1. Pencegahan jatuh (NIC)
a. Identifikasi karakteristik lingkungan yang dapat
meningkatkan potensi jatuh (Mis.,lantai yang
licin dan tangga tanpa pengaman)
b. Pantau cara berjalan, keseimbangan, dan
tingkat keletihan pada saat ambulasi.
2. Bantu kemampuan klien untuk berambulasi secara
aman dengan atau tanpa alat bantu.
3. Kaji kemampuan penglihatan dan ingatkan pasien
untuk menggunakan kacamata ketika ambulasi.
4. Rekomendasikan dan bantu klien untuk
menjangkau system pemanggil darurat pribadi.
Kolaboratif:
5. Ajarkan anggota keluarga mengenai faktor yang
menyebabkan jatuh dan cara menurunkan
resikonya.
6. Lakukan perujukan keahli fisioterapi untuk latihan
cara berjalan dan latihan fisik untuk memperbaiki
mobilitas, keseimbangan dan kekuatan.
4. Resiko Cidera
Dx keperawatan Resiko cidera
Definisi berisiko mengalami cidera sebagai akibat dari kondisi
lingkungan yang ber’interaksi dengan sumber-sumber
adaptif dan pertahana individu
Batasan karakteristik Eksternal dan Internal
Pengkajian 1. identifikasi faktor yang mempengaruhi kebutuhan
keamanan klien
2. identifikasi faktor lingkungan yang memungkinkan
resiko jatuh
3. mengkaji pasien apakah menggunakan pakean
ketat atau tidak
Faktor yang berhubungan
Alternative Dx(saran 1. Resiko aspirasi
penggunaan) 2. Resiko perdarahan
3. Resiko jatuh
4. Gangguan pemeliharaan rumah
5. Resiko infeksi
6. Respon alergi terhadap lateks
7. Resiko keracunan
8. Ketidak efektifan perlindungan diri
9. Resiko aspiksia
10. Resiko trauma
11. Resiko prilaku kekerasan terhadap diri sendiri
Nursing outcome (NOC) Tujuan panjang:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama7x24
jam klien tidak mengalami cidera.
Tujuan pendek :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam risiko cidera akan menurun yang dibuktikan
dengan kriteria hasil:
1. Keamanan personal
2. Dapat mengendalikan risiko
Menciptakan lingkungan rumah yang aman
Intervensi NIC 1. Identifikasi faktor yang mempengaruhi kebutuhan
keamanan, misalnya perubahan status mental,
keletihan, defisit motorik dan sensorik (misalnya,
berjalan dan keseimbangan)
2. Identifikasi faktor lingkungan yang memungkinkan
risiko terjatuh (misal., lantai licin, karpet yang
sobek, anak tangga tanpa pagar, jendela dan kolam
renang)
3. Bantu klien ambulasi, jika perlu
4. Sediakan alat bantu berjalan (seperti tongkat dan
walker)
5. Ajarkan klien bagai mana mengenakan kacamata
dan alat bantu dengar serta bagai mana
menggunakan alat bantu berjalan; pastikan alat
bantu ini bekerja dengan baik, terpasang dengan
pas.
Kolaboratif:
Berikan klien atau keluarga edukasi yang berhubungan
dengan strategi dan tindakan untuk mencegah cidera
I. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data subjektif: - Instabilitas postural Hambatan mobilitas fisik
Data objektif: ↓
a. Kesulitan membolak Penyebab (kondisi
balik posisi tubuh. lingkungan, proses
b. Perubahan cara penyakit, obat-obatan)
berjalan dan faktor resiko (diri
c. Keterbatasan rentang lansia, aktivitas,
pergerakan sendi lingkungan)
d. Tremor yang ↓
diinduksi oleh Resiko tinggi jatuh
pergerakan ↓
e. Ketidak stabilan Resiko cidera
postur tubuh ↓
Penurunan fungsi fisik
↓
Hambatan mobilitas fisik
2 Data subjektif: Instabilitas postural Intoleransi aktivitas
Melaporkan keletihan ↓
atau kelemahan secara Penyebab (kondisi
verbal. lingkungan, proses
penyakit, obat-obatan)
Data objektif: dan faktor resiko
a. Frekuensi jantung (dirilansia, aktivitas,
atau tekanan darah lingkungan)
tidak normal sebagai ↓
respons terhadap Resikotinggijatuh
aktivitas. ↓
b. Lemah. Resikocidera
↓
Penurunanfungsifisik
↓
Tirah baring
↓
Intoleransiaktivitas
3 Data subjektif: Instabilitas postural Resiko jatuh
a. Melaporkansecara ↓
verbal riwayat jatuh. Penyebab
b. Melaporkan secara (kondisilingkungan,
verbal sudah lama proses penyakit, obat-
tidak keluar rumah obatan) danfaktorresiko
(dirilansia, aktivitas,
Data objektif: lingkungan)
a. Menggunakan alat ↓
bantu jalan Resiko tinggi jatuh
b. Postur tubuh tidak
seimbang
c. Gangguan system
sensori
d. Hasil pemeriksaan
time up and go test
lebihdari 14
4 Data subjektif: - Instabilitas postural Resiko cidera
Data objektif: ↓
a. Usia perkembangan Kondisi lingkungan buruk
b. Hambatan fisik ↓
c. Penggunaan alat Kecelakaan
bantu jalan ↓
d. Ketidak seimbangan Resiko cidera
postur tubuh
e. Gangguan system
sensori
Daftar Pustaka
Liza. (2015). Instabilitas dan Jatuh Pada Lansia; www.scribd.com; Diakses Pada
Tanggal 14 Januari 2019
Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Loscalzo J. 2012. Harrison’s
principle of internal medicine. Edisi ke-18. New York: McGraw-Hill
Nita, Utami. 2017. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Risiko Jatuh Pada Lansia
Di Desa Krasakan Lumbungrejo Tempel Sleman Yogyakarta. Yogyakarta:
Universitas Aisyiyah