Anda di halaman 1dari 5

BMKG: Akhir Pekan, Jakarta Diguyur Hujan Lebat Disertai Petir

27 Okt 2018, 06:32 WIB

Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan
terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Liputan6.com, Jakarta - Memasuki akhir pekan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca cerah berawan akan menyelimuti seluruh wilayah
Jabodetabek pagi ini, Sabtu (27/10/2018).
Sementara, langit di sebagian wilayah DKI Jakata pada siang hari berpotensi turun hujan ringan
hingga sedang disertai petir.
Menjelang malam, hujan diperkirakan akan terus mengguyur wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
Suhu cuaca berada pada 23-32 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan mencapai 75-90
persen.
Kondisi ini akan terus terjadi di wilayah Bekasi, Depok, dan Bogor. Siang hingga malam hari,
hujan dengan intensitas ringan akan mengguyur tiga kota penyangga Ibu Kota Ini.
Cuaca Ekstrim di Jogja Harus Kamu Waspadai! Hati-hati ya, Jangan Sampai Ada
Korban Lagi!

Badai petir via https://butirhikmah.files.wordpress.com


Hari-hari terakhir, Jogja sering dilanda hujan deras disertai petir yang menggelegar. Hal ini
cukup menakutkan dan bikin was-was jika mungkin sedang berkendara di jalan. Memang sih,
kamu harus hati-hati, Gaes. Akhir musim penghujan seperti sekarang memang rawan cuaca
ekstrim. Cuaca ekstrim bisa menghasilkan hujan deras, badai, banjir maupun puting beliung
yang berbahaya bagi warga di perkotaan.
BMKG secara resmi menyampaikan bahwa cuaca ekstrim kali ini akan berlangsung hingga
awal April. Kamu harus tetap waspada ya!
Waspada Bencana! Sumatera Barat Bakal Dilanda Siklon Tropis Kenanga di Ujung
Tahun
"Siklon tropis ini akan cenderung bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah
Indonesia"
NASIONAL, KLIKPOSITIF -- Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) merilis, bahwa saat ini sebuah
bibit siklon terdeteksi berkembang sejak
tanggal 12 Desember 2018 di wilayah
Samudra Hindia.
Bibit siklon tersebut akhirnya telah
menjadi siklon tropis, tercatat pada Sabtu
15 Desember 2018 pada jarak sekitar 1.400 km dari Bengkulu sebelah barat daya pulau
Sumatra.
"Siklon tropis, yang kemudian diberi nama siklon tropis Kenanga, ini terbentuk di wilayah
yang masih menjadi tanggung jawab Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta," kata
Deputi Bidang Metereologi, Mulyono Prabowo.
Dari hasil analisa, ia menyebutkan bahwa siklon tropis ini memiliki kecepatan angin
maksimum di dekat pusat siklonnya mencapai 40 knot atau sekitar 75 km/jam.
Berdasarkan pantauan terkini, sambung dia siklon tropis ini akan cenderung bergerak ke arah
barat daya menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan berada sekitar 2.754 km dari wilayah
Indonesia dalam 72 jam kedepan.
"Siklon ini akan memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan kecepatan angin di
sebagian wilayah pesisir barat pulau Sumatera dan peningkatan ketinggian gelombang 2,5 –
4,0 meter di perairan Kep. Mentawai hingga Selat Sunda," jelas dia.
Peningkatan kecepatan angin, yang cenderung disebabkan oleh aliran massa udara dari selatan
Indonesia bagian Tengah, juga diprakirakan dapat terjadi di pulau Jawa bagian selatan meliputi
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan
NTT.
640 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Bandung
Tanggap Darurat 7 Hari

Sabtu, 12 Januari 2019 21:51


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR
- Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas BNPB Sutopo Purwo
Nugroho mengatakan, penanganan
dampak puting beliung yang menerjang
Desa Rancaekek Wetan Kecamatan
Rancaekek Kabupaten Bandung pada (
11/1/2019) masih terus dilakukan.
"Untuk memudahkan penanganan
darurat maka Bupati Bandung telah
menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari yaitu 12/1/2019 hingga 18/1/2019.
Status tanggap darurat ditetapkan agar ada kemudahan akses karena dampaknya cukup
besar," ujar Sutopo dalam rilisnya.

Anda mungkin juga menyukai