Anda di halaman 1dari 1

Etiologi dan Lokasi Terasering

Tempat terbentuknya aneurisma yang paling sering adalah aorta abdominalis. Aneurisma aorta
abdominalis biasanya mulai dari bawah arteria renalis dan meluas ke bifurkasio aorta, kadang-
kadang melibatkan arteri iliaka. Aneurisma ini jarang meluas ke atas arteria renalis untuk
melibatkan cabang-cabang visceral mayor aorta. Sebagian besar aneurisma abdominalis berasal
dari proses aterosklerotik.

Aneurisma torasika dapat menyerang aorta torasika desendens di luar arteria subklavia kiri, aorta
asendens di atas katup aorta, dan arkus aorta. Aorta desendens paling sering terserang.
Aterosklerosis dan trauma adalah penyebab yang paling sering. Trauma dada, biasanya pada
kecelakaan kendaraan bermotor, dapat menyebabkan ruptur tunika intima dan media aorta
desendens pada ligamentum arteriosus. Ligamentum arteriosus mengikat aorta pada suatu titik
tertentu, sehingga pada saat laju kendaraan berhenti mendadak, struktur dalam thorak masih
bergerak ke depan, sedangkan aorta yang diikat oleh ligamentum arteriosus tetap pada
tempatnya, hal ini dapat menyebabkan terjadinya robekan pada tunika-tunika pembuluh darah.
Akibatnya, tipe cidera ini dapat dikenal sebagai trauma karena perlambatan. Tunika adventisia
dpat tetap utuh walaupun dapat pula terjadi rupture atau berkembang aneurisma palsu. Penyakit
pada arkus biasanya disebabkan oleh aterosklerosis. Nekrosis media kistik seperti pada sindroma
marfan, paling berat pada aorta sendens dan sering kali menyebabkan pembentukan aneurisma.

Aneurisma majemuk sering terjadi dan dapat menyerang arteri-arteri perifer maupun visceral.
Arteriapoplitea merupakan arteri perifer yang paling sering terserang namun jarang terjadi
aneurisma visceral. Kebanyakan aneurisma perifer dan visceral berasal dari aterosklerotik tetapi
trauma dan infeksi juga merupakan faktor etiologi.

Sumber: Price, Sylvia A. & Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai