Abstract
___________________________________________________________________
The incidence of senile cataracts in RSUD Tugurejo 2014 were 519 people, 2015 increased to 674 people, and
2016 were 572 people. This study purposed to determine the factors associated with the incidence of senile
cataracts in RSUD Tugurejo. The study was conducted in November 2017. The type of research was case
control study with 45 cases and 45 controls. The instrument used is a questionnaire. The Data were analyzed
by univariate and bivariate using chi-square test. The results showed p-value of age (p = 0,00), gender (p =
0,83), education level (p = 0,00), income level (p = 0,02), family history of cataract (p = 0.45), smoking habits
(p = 0.29), long exposure to sunlight (p = 0.02), and hypertension (p = 0.03). The conclusion of this research is
the relationship between age, education level, income level, long exposure to sunlight, hypertension with senile
cataract. There was no relationship between sex, family history of cataracts, and smoking habits with the
incidence of senile cataracts in RSUD Tugurejo.
Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 e ISSN 1475-222656
E-mail: anniaini67@yahoo.com
295
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
296
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
Semarang mengalami fluktuatif. Pada tahun responden, 64,5% reponden bekerja diluar
2014 jumlah penderita katarak senilis sebanyak gedung seperti wiraswasta, buruh, petani, dll,
194 penderita. Pada tahun 2015 penderita serta 35,4% responden bekerja didalam gedung
katarak senilis mengalami peningkatan sebesar seperti pegawai swasta, PNS, pensiun, IRT,
549 menjadi 734 penderita. Pada tahun 2016 perawat, tidak bekerja. Distribusi responden
penderita katarak senilis mengalami penurunan berdasarkan asal penderita, bahwa sebagian
menjadi 593 penderita. besar responden katarak senilis yang berobat di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RSUD Tugurejo adalah responden yang berasal
Tugurejo Semarang merupakan Rumah Sakit dari 4 kecamatan, yaitu kecamatan Ngaliyan,
Kelas B milik Pemerintah Provinsi Jawa Tugu, Mijen, dan Semarang Barat. Berdasarkan
Tengah, yang terletak di Semarang bagian barat. uraian permasalahan diatas peneliti bertujuan
Katarak senilis merupakan jenis katarak yang untuk mengetahui faktor-faktor yang
paling banyak dialami pasien yang berkunjung berhubungan dengan kejadian katarak senilis di
ke RSUD Tugurejo baik rawat jalan maupun RSUD Tugurejo Kota Semarang.
rawat inap. Pada tahun 2016 jumlah kunjungan
katarak sebanyak 1817 orang dengan 56,5% METODE
merupakan penderita katarak senilis. Sedangkan
pada pasien rawat inap, pada tahun 2016 dari Jenis penelitian ini menggunakan metode
115 kunjungan katarak, 73% adalah penderita penelitian kuantitatif menggunakan
katarak senilis. observasional analitik dengan rancangan
Berdasarkan data rekam medis RSUD penelitian kasus kontrol (case control study).
Tugurejo menunjukkan bahwa angka kejadian Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu semua
katarak senilis mengalami peningkatan dari pasien dengan diagnosis menderita katarak
tahun 2014 sampai 2016 baik pasien rawat jalan senilis yang berkunjung ke poli mata RSUD
maupun rawat inap. Pasien rawat jalan Tugurejo Kota Semarang selama rentang waktu
meningkat sebesar 28 pasien, sedangkan rawat Januari-November 2017 dan tercatat dalam
inap meningkat sebesar 23 pasien. Jumlah rekam medis rumah sakit yakni sebesar 305
penderita katarak senilis rawat jalan tahun 2014 orang. Populasi kontrol yaitu semua pasien
sebesar 460 meningkat menjadi 576 pada tahun yang tidak menderita katarak yang berkunjung
2015 dan menurun menjadi 488 pada tahun ke poli mata RSUD Tugurejo Kota Semarang
2016. Sementara itu, jumlah penderita katarak selama rentang waktu Januari-November 2017
senilis rawat inap tahun 2014 sebesar 59 dan tercatat dalam rekam medis rumah sakit
meningkat menjadi 98 pada tahun 2015 dan berjumlah 2771 orang.
menurun menjadi 84 pada tahun 2016. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan studi pendahuluan tentang penderita katarak senilis yang memenuhi
distribusi penderita katarak senilis rawat jalan kriteria inklusi meliputi penderita dengan
dan rawat inap tahun 2016 di RSUD Tugurejo diagnosis katarak senilis, berumur ≥40 tahun,
menyebutkan bahwa 57% penderita katarak tercatat dalam rekam medis RSUD Tugurejo
senilis berjenis kelamin perempuan. Sedangkan periode waktu 2017 sampai waktu dilakukannya
berdasarkan umur responden, usia 45-64 tahun penelitian, dan kriteria eksklusi yaitu responden
sebesar 56,8%, dan pada usia 65 tahun keatas kasus katarak senilis telah 3 kali didatangi tidak
sebesar 42,6%. Distribusi responden berhasil ditemui atau tidak bersedia
berdasarkan pendidikan yang diambil dengan berpartisipasi dalam penelitian, pada saat
sampel 213 responden yaitu, 8,69% tidak penelitian responden sudah pindah rumah atau
sekolah, 24,5% SD, 15,8% SMP, 44,3% SMA, meninggal dunia, serta responden menderita
dan 10,67% pendidikan perguruan tinggi. diabetes dan obesitas.
Berdasarkan jenis pekerjaan, dari 141 Sampel kontrol pasien yang berkunjung
297
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
ke poli mata RSUD Tugurejo Kota Semarang Prosedur penelitian ini meliputi tahap pra
dengan diagnosis selain katarak serta pada saat penelitian, tahap penelitian, dan tahap pasca
penelitian berlangsung memenuhi kriteria penelitian. Pada tahap pra penelitian langkah
inklusi meliputi umur ≥40 tahun, tercatat dalam yang dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak-
rekam medis tidak menderita katarak di RSUD pihak terkait ijin penelitian, pengambilan data
Tugurejo periode waktu 2017 sampai waktu jumlah penderita kasus dan kontrol di RSUD
dilakukannya penelitian, dan kriteria eksklusi Tugurejo, menyusun rencana penelitian,
yaitu pada saat penelitian responden sudah menentukan besar sampel yang akan diteliti,
pindah rumah atau meninggal dunia, responden mengurus perizinan, menyiapkan instrumen
menderita diabetes mellitus dan obesitas. berupa kuesioner penelitian untuk
Besar sampel minimal yang didapat mengumpulkan data primer. Pada tahap
berdasarkan perhitungan sampel minimal penelitian langkah yang dilakukan yaitu
adalah sebesar 45 orang. Pengambilan sampel menyeleksi responden berdasarkan kriteria
untuk kasus dan kontrol menggunakan inklusi dan eksklusi, meminta kesediaan subjek
perbandingan 1:1, sehingga besar sampel penelitian untuk mengikuti penelitian, pengisian
penelitian ini adalah 45 kasus dan 45 kontrol. kuesioner, serta mendokumentasikan kegiatan
Jadi, jumlah sampel secara keseluruhan sebesar penelitian dalam bentuk foto. Sementara pada
90 sampel. Pengambilan sampel dilakukan tahap pasca penelitian dilakukan pengolahan
dengan teknik purposive sampling. data dengan bantuan komputer untuk
Sumber data dalam penelitian ini yaitu memudahkan dalam analisis data, menyusun
data primer dan data sekunder. Adapun data hasil penelitian, dan menarik kesimpulan.
primer yang diperoleh dari penelitian ini berasal Teknik pengolahan data meliputi editing,
dari hasil pengisian kuesioner oleh responden coding, skoring, tabulasi, dan entry. Data diolah
secara langsung untuk memperoleh data terkait dan dianalisis dengan komputer. Analisis
dengan identitas responden seperti nama, umur, univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi
pendikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, lama frekuensi dan prosentase dari masing-masing
terpapar sinar matahari, kebiasaan merokok, variabel baik variabel bebas maupun terikat.
riwayat keturunan pernah menderita katarak Sementara analisis bivariat dengan
dan riwayat hipertensi. Data sekunder diperoleh menggunakan uji statistik chi square.
dari rekam medis RSUD Tugurejo berupa
jumlah penderita, nama, umur, jenis kelamin, HASIL DAN PEMBAHASAN
alamat, diagnosis responden, status menderita
diabetes serta data tekanan darah responden. Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Teknik pengambilan data terdiri dari merupakan rumah sakit kelas B milik
wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang pemerintah provinsi Jawa Tengah yang terletak
digunakan yaitu kuesioner. Wawancara dengan di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Salah
kuesioner yaitu dilakukan untuk memperoleh satu kasus yang menjadi perhatian di klinik
data primer dengan menggunakan kuesioner spesialis mata RSUD Tugurejo Semarang
sebagai alat. Data yang akan diambil meliputi adalah masalah katarak termasuk katarak
status menderita diabetes mellitus, umur, jenis senilis.
kelamin, tingkat pendidikan, tingkat Variabel yang diteliti dalam penelitian
penghasilan, riwayat katarak dalam keluarga, ini meliputi umur, jenis kelamin, tingkat
kebiasaan merokok, lama terpapar sinar pendidikan, tingkat penghasilan, riwayat
matahari, serta adanya riwayat hipertensi. keluarga katarak, kebiasaan merokok, lama
Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk terpapar sinar matahari, dan riwayat hipertensi.
foto serta dokumen pencatatan hasil wawancara Variabel umur dikategorikan menjadi
selama penelitian dilaksanakan. berisiko jika berumur ≥ 60 tahun dan tidak
298
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
299
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
300
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
301
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
dalam memperoleh informasi kesehatan. Selain ke fasilitas pelayanan kesehatan, jadi diagnosis
itu, meskipun pemerintah telah menyediakan katarak tidak dapat ditegakkan secara pasti.
jaminan kesehatan nasional (JKN) secara gratis Hasil penelitian menunjukkan
bagi masyarakat kurang mampu, namun belum responden katarak yang mempunyai riwayat
bisa mengcover akses layanan kesehatan keluarga sebelumnya ada katarak sebanyak 12
dikarenakan kurangnya dukungan keluarga, orang (26,7%) lebih tinggi dibandingkan
jarak rumah yang jauh dari sarana pelayanan responden bukan katarak yaitu 8 orang (17,8%).
kesehatan yang menyebabkan ongkos Sedangkan responden bukan penderita katarak
transportasi menjadi mahal. dengan tidak adanya riwayat keluarga katarak
Hasil penelitian ini sejalan dengan sebelumnya sebanyak 37 orang (82,2%) lebih
penelitian yang dilakukan oleh Sonowal (2013) banyak dibandingkan dengan penderita katarak
yang menunjukkan adanya hubungan yang sebanyak 33 orang (73,3%).
signifikan antara status sosial ekonomi rendah Hasil penelitian ini berbeda dengan
dengan kejadian katarak. Sebagian besar penelitian Heidar (2015) di Iran, Sonowal
penderita katarak mempunyai status ekonomi (2013) di India yang menunjukkan adanya
rendah yaitu berjumlah 33,49%, status ekonomi hubungan yang signifikan antara adanya
paling rendah sebanyak 19,59%, dan sebanyak riwayat keluarga yang pernah sakit katarak
16% responden mempunyai status ekonomi dengan kejadian katarak senilis. Adanya
kelas menengah. Hasil penelitian ini didukung hubungan ini dimungkinkan karena proporsi
oleh Wesolosky (2015) bahwa responden responden dengan riwayat keluarga katarak
dengan sosial ekonomi rendah memiliki katarak lebih tinggi dibandingkan responden tanpa
yang lebih parah. Status sesioekonomi adanya riwayat katarak dalam keluarga, akses
seseorang mempengaruhi kesehatan, hal ini layanan kesehatan yang sudah memadai, serta
meliputi pendidikan, pendapatan, status adanya kesadaran tentang kesehatan.
keluarga, dan lingkungan sosial yang berperan Hasil analisis bivariat menunjukkan
dalam pengembangan permasalahan kesehatan bahwa kebiasaan merokok tidak berhubungan
seperti katarak. dengan kejadian katarak senilis di RSUD
Hasil analisis bivariat menunjukkan Tugurejo Kota Semarang (p value= 0,29).
bahwa riwayat keluarga katarak tidak Secara teori, merokok dapat menyebabkan
berhubungan dengan kejadian katarak senils di katarak dengan beberapa mekanisme biologis
RSUD Tugurejo Kota Semarang (p value= diantaranya, yang pertama kerusakan oksidatif
0,45). Menurut Abraham (2006) bahwa gen memiliki peran utama dalam pembentukan
berkontribusi dalam mekanisme katarak. Merokok menyebabkan pertambahan
kataraktogenesis yang pada akhirnya zat oksidatif melalui aktifitas radikal bebas,
menghasilkan produk gen yang selanjutnya oksidasi dan peroksidasi lipid. Di sisi lain,
informasi tersebut dapat membantu dalam merokok dapat menyebabkan stres oksidatif
mengidentifikasi individu yang memiliki (keadaan dimana jumlah radikal bebas dalam
kecenderungan lebih rentan terhadap faktor tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk
risiko katarak. Ketidaksesuaian hasil penelitian menetralkannya) secara tidak langsung pada
dengan teori dikarenakan responden tidak lensa melalui penipisan antioksigen endogen,
mengetahui tentang adanya riwayat sakit seperti vitamin C, vitamin E, dan b-karoten.
katarak pada keluarga sebelumnya, hal ini Kedua, tembakau mengandung logam berat
disebabkan karena tidak adanya pemeriksaan seperti kadmium, timbal, dan tembaga yang
mata sebelumnya, terdapat responden yang menumpuk dalam lensa menyebabkan
telah memisahkan diri dari keluarga sejak kecil, kerusakan secara langsung. Ketiga, kadar
serta terdapat beberapa responden yang sianida dan aldehid naik dalam darah perokok,
mengaku mempunyai keluarga dengan gejala kemudian aldehida dan isosianat yang terbentuk
katarak, namun tidak pernah memeriksakan diri dari sianida dapat mengubah struktur protein
302
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
303
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
masuknya sinar matahari ke mata. Pekerja sinar matahari saat bekerja. Hasil penelitian
lapangan di bidang yang lain seperti buruh didukung oleh Sinha (2009) yang menyatakan
bangunan, tukang parkir, tukang kebun dapat bahwa pekerjaan berhubungan dengan paparan
terpapar sinar matahari dengan mudah, namun sinar ultraviolet langsung yang berpengaruh
saat bekerja mereka hanya memakai APD dalam pembentukan katarak. Sinar ultravolet
berupa topi dan tidak menggunakan kacamata yang berasal dari sinar matahari akan diserap
gelap. Selain itu, terdapat responden yang oleh protein lensa dan kemudian akan
bekerja sebagai supir. Pada saat bekerja, sinar menimbulkan reaksi fotokimia sehingga
matahari dapat masuk melalui kaca mobil yang terbentuk radikal bebas atau spesies oksigen yan
tidak diproteksi terhadap UV. Pantulan sinar bersifat sangat reaktif. Reaksi tersebut akan
matahari ini dapat diminimalisir dengan kaca mempengaruhi struktur protein lensa, sehingga
mobil yang diproteksi terhadap sinar matahari menyebabkan kekerukan lensa yang disebut
berupa kaca film atau penggunaan kacamata dengan katarak.
gelap. Akan tetapi responden tidak Hasil analisis bivariat menunjukkan
menggunakan salah satu atau keduanya. bahwa riwayat hipertensi berhubungan dengan
Terdapat responden yang bekerja sebagai kejadian katarak senilis di RSUD Tugurejo Kota
pedagang, yaitu pedagang sayur keliling, Semarang. Hasil uji chi square diperoleh nilai
pedagang obat keliling, namun pada saat p=0,03 <0,05 dengan OR sebesar 2,74 dan
bekerja responden tidak memakai kacamata 95%CI=1,16-6,45, maka dapat diketahui bahwa
gelap. Aktifitas responden yang lain selain responden yang pernah menderita hipertensi
bekerja seperti seperti berkendara motor, 2,74 kali lebih berisiko menderita katarak senilis
berjalan, dll yang secara langsung terkena dibandingkan dengan responden yang tidak
paparan sinar matahari, sebagian besar tidak pernah menderita hipertensi. Hal ini sesuai
memakai APD seperti kacamata gelap, helm dengan Yu (2014) yang mengatakan bahwa
dengan kaca anti UV saat bekendara, dan topi hipertensi menyebabkan peningkatan sitokinin
dengan pinggiran lebar bagi pejalan kaki. inflamasi seperti tumor necrosis factor-alpha
Berdasarkan rekap data responden yang (TNF-α), interleukin-6 (IL-6). Selain itu,
memakai alat pelindung diri saat bekerja peningkatan tingkat protein C-reaktif (CRP)
sebanyak 36 orang (40%). Pada kelompok telah terdeteksi saat tekanan darah individu
kontrol yang memakai APD saat beraktifitas di meningkat. Telah diketahui bahwa katarak
bawah terik sinar matahari sebanyak 19 orang berhubungan erat dengan inflamasi sistemik
(42,2%) lebih banyak dibandingkan responden yang hebat, karena hipertensi terlibat dalam
kasus sebanyak 17 orang (37,8%). Jenis APD jalur patologis perkembangan katarak melalui
yang banyak dipakai responden adalah topi. mekanisme inflamasi. Selain itu, mekanisme
Sedangkan, pemakaian kacamata gelap anti UV hipertensi menyebabkan katarak senilis dengan
hanya berjumlah 11 orang (12,2%). Bahaya cara mempengaruhi perubahan struktur protein
akan sinar ultraviolet ini belum banyak lensa menyebabkan ketidakseimbangan osmotik
diketahui oleh responden, sehingga perlu dalam lensa yang mengakibatkan terjadinya
diadakannya penyuluhan atau promosi katarak senilis.
kesehatan untuk menggunakan alat pelindung Hasil penelitian ini menunjukkan
diri saat beraktfitas di bawah sinar matahari. penderita katarak yang menderita hipertensi
Hasil penelitian ini sejalan dengan sebanyak 26 orang (57,8%) lebih banyak
penelitian yang dilakukan oleh Penelitian dibandingkan dengan responden bukan
Heidar (2015), Sonowal (2013) yang penderita katarak yaitu 15 orang (33,3%).
menunjukkan ada hubungan antara lama Sedangkan responden bukan penderita katarak
terpapar sinar matahari dengan kejadian katarak yang tidak menderta hipertensi sebanyak 30
senilis. Adanya hubungan dikarenakan sebagian orang (66,7%) lebih banyak dibandingkan
besar responden katarak senilis terkena paparan dengan responden penderita katarak sebanyak
304
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
19 orang (42,2%). Data dilapangan Andjelic, S., & Hawlina, M. 2012. Cataractogenesis.
menunjukkan bahwa tekanan darah responden Zdrav Vestn, 81(I): I-122-32.
bersifat tidak tetap, kadang tekanan darah naik, Bae, J. H., Shin, D. P., Lee, S. C., & Hwang I. C.
2015. Sodium Intake and Socioeconomic
terkadang menurun. Tekanan darah ini
Status as Risk Factors for Development of
dikaitakan dengan adanya riwayat hipertensi
Age-Related Cataracts: The Korea national
dalam keluarga, stress, jarang berolahraga serta health and Nutrition Examination Survey.
usia responden penderita katarak yang tergolong PLOS ONE, 10 (8): e0136218.
lansia. Berg, T., Rijn, LJ., Michael, R, dst. 2007. Straylight
Hasil penelitian ini sejalan dengan Effects with Aging and Lens Extraction.
penelitan Heidar (2015) menyatakan adanya American Journal of Ophthalmology, 144 (3):
hubungan yang bermakna antara hipertensi 358-363.
dengan kejadian katarak senilis di Iran. Bhardwaj, A. 2016. Incidence of Cataract in Tertiary
Care Hospital. Indian Journal of Applied
Penelitian Heidar menunjukkan bahwa
Research, 6 (1): 2249-555x.
penderita katarak senilis yang menderita
Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2016. Laporan Sub
tekanan darah tinggi sebanyak 27,1% lebih Bidang Pelayanan Kesehatan tentang Angka
tinggi dibandingkan non katarak sebesar 8,9%. Kejadian Katarak Senilis Tahun 2013-2016.
Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang
PENUTUP Hadini, MA., Eso, A., & Wicaksono S. 2016.
Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan
Berdasarkan hasil penelitian dan dengan Kejadian Katarak Senilis di RSU
Bahteramas Tahun 2016. Jurnal Medula, 3
analisis data yang telah dilakukan dapat
(2): 2443-0218.
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
Heidar, F., Jamal F., & Mohammad N. 2015.
umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan,
Comparison of Epidemiological Factors
lama terpapar sinar matahari, dan riwayat Between Patients with Senile Cataract and
hipertensi dengan kejadian katarak senilis di Controls Without Cataract. Open Science
RSUD Tugurejo Kota semarang (p value<α), Journal of Clinical Medicine, 3(3): 86-89.
sedangkan tidak terdapat hubungan antara jenis Kemenkes RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar
kelamin, riwayat keluarga katarak, dan (RISKESDAS) tahun 2007. Kementrian
kebiasaan merokok dengan kejadian katarak Kesehatan RI: Jakarta.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar
senilis di RSUD Tugurejo Kota Semarang (p
(RISKESDAS) tahun 2013. Kementrian
value>α). Saran bagi peneliti yang akan
Kesehatan RI: Jakarta.
melakukan penelitian dengan tema yang sama, Kemenkes RI. 2014. Infodatin: Situasi Gangguan
diharapkan agar diharapkan agar Penglihatan dan Kebutaan. Kementrian
mengembangkan penelitian dengan memperluas Kesehatan RI: Jakarta.
sampel penelitian, melakukan penelitian pada Laila, A., Raupong, I., & Saimin, J. dkk. 2017.
populasi yang seragam, atau membandingkan Analisis Faktor-Faktor Risiko Kejadian
faktor risiko pada responden di daerah Katarak di Daerah Pesisir Kendari. Jurnal
pegunungan dan di daerah pantai. Medula, 4 (2): 2443-0218.
Michael, R., & Bron, A. J. 2011. The ageing lens and
cataract: a model of normal and pathological
DAFTAR PUSTAKA
ageing. Philosophical Transactions of the
Royal Society B: Biological Sciences, 366
Abraham, A. G., Condon, N. G., & Gower, E. W. (1568): 1278–1292.
2006. The New Epidemiology of Cataract. Mo’otapu, A., Rompas, S., & Bawotong, 2015.
Ophtalmology Clinics of North America, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
19(4): 415 – 25. Kejadian Penyakit Katarak di Poli Mata
Andayani., & Fibriana, AI. 2018. Kejadian Demam RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado. e-
Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Journal Keperawatan (e-Kp), 3 (2): 1-6 Nash,
Karangmalang. HIGEIA, 2 (1): 57-68.
305
Aini N.A. dan Yunita D.P.S. / Katarak Senilis / HIGEIA 2 (2) (2018)
E. 2013. Cataracts. Sage Journal, 6 (9): 555– Tana, L., Rif’ai, L., & Ghani, L. 2009. Peranan
562. pekerjaan Terhadap Kejadian Katarak pada
Robert, JE. 2011. Ultraviolet Radiation as a Risk Masyarakat Indonesia Riset Kesehatan Dasar
Factor for Cataract and Macular 2007. Buletin Penelitian Kesehatan
Degeneration. Eye & Contact Lens, 37(4): Supplement, 37 (9): 77-84.
246-249. Tang, Y., Ji, Y., Wang., X, dst. 2015. The
RSUD Tugurejo Kota Semarang. 2017. Catatan Association of Outdoor Activity and Age-
Rekam Medis RSUD Tugurejo tentang Angka Related Cataract in a Rural Population of
Kejadian Katarak Senilis. Semarang: RSUD Taizhou Eye Study: Phase 1 Report. PLOS
Tugurejo. ONE, 10 (8): e0135870.
Sinha, R., Kumar, C., & Titiyal, JS. 2009. Wesolosky, JD., & Rudnisky, CJ. 2015. Reprint of:
Etiopathogenesis Of Cataract: Journal Relationship between Cataract Severity and
Review. Indian Journal Of Ophtalmology, 57 Socioeconomic Status. Can J Ophtalmol, 50
(3): 245-249. (S1): S16-S22.
Sonowal, S. K., Kuli, J. J., & Gogoi G. 2013. A Ye, J., He, J., Wang, C., Wu, H, dst. 2012. Smoking
Study of Prevalence and Risk Factors of and Risk of Age-Related Cataract: A Meta
Senile Cataract in Tea Garden Community in Analysis. IOVS, 53 (7): 3885-3895.
Dibrugarh District, Assam, India. Yu, X., Lyu, D., Dong,X, He, J., & Yao, K. 2014.
International Journal of Science and Research Hipertensi and Risk of Cataract: A Meta-
(IJSR), 5 (3): 2319-7064. Analysis. PLOS ONE, 9 (12): e114012.
Tana, L. 2006. Faktor Risiko dan Upaya Pencegahan Zhang, XH., Sun, HM., Ji, J, dst. 2003. Sex
Katarak pada Kelompok Pekerja. Media Hormones and Their Receptors in Patients
Litbang Kesehatan, 16(1): 43-50. With Age Related Cataract. NCBI, 29(1):71-7
306