Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH FARMAKOGNOSI

LIPID

KELOMPOK 8

Ghina Raudya Shafarina (08061181722023)

Ria Artha Rani (08061181722069)

Asih Margiati (08061181722073)

Jessica Amelia (08061281722057)

Dina Melinda Rebeca (08061381722091)

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mendukung metabolisme kehidupan mahluk hidup di bumi, maka


banyak hal yang mnejadi penting untuk diperoleh guna mempertahankan
kehidupan dan berkembang biak sebanyak mungkin – salah satu ciri mahluk
hidup. Salah satunya adalah zat – zat atau molekul yang berperan langsung
terhadap proses metabolisme. Banyak zat – zat yang bisa diperoleh baik dari
dalam tubuh maupun dari luar tubuh manusia – lemak.

Lemak merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia.Lemak


berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh.Nomenklatur lainnya penting kepada bayi
dan kanak-kanak di mana lemak memberi bekal dalam bentuk kalori untuk
menghasilkan tenaga serta berfungsi di dalam keseimbangan cairan tubuh,
tekanan osmotik, keseimbangan asid-bes serta aktivitas elektrofisiologi otot dan
sistem saraf.

Lemak pula digunakan sebagai atribut rasa dan tekstur


makanan.Penggunaan secara banyak di dalam industri makanan telah
menimbulkan kebimbangan kepada pengguna terhadap kandungan nutrisi di
dalam makanan terproses ini.Pengguna kini lebih mementingkan produk makanan
yang berkhasiat, rendah kandungan lemak, gula dan garam, tinggi kandungan
karbohidrat kompleks serta fiber.

Oleh karena itu untuk menggambarkan kegunaan dan fungsi lemak pada
kehidupan dibutuhkan pengkajian yang ilmiah dan relevan. Dan pada makalah ini
akan diulas tentang klasifikasi lemak dan fungsi biologis lemak pada kehidupan
mahluk hidup.

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pengertian lipid dan pengggolongannya berdasarkan


struktur dan karekteristik non polar, berdasarkan hasil hidrolisisnya, berdasarkan
gugus polar dan non polarnya serta struktur kimianya. Termasuk didalamnya
mengetahui sifat dan fungsi dari lipid tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lipid

Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut
didalam air, namun dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar,
seperti kloroform, atau eter. Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari
proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik,
artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran
lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal
dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus
isoprena. Penggunaan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan
kategori: asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan
poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan
lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).

Istilah lipid kadang-kadang diartikan sama dengan lemak, dan yang


dikenal sebagai bahan makanan adalah mentega, minyak tumbuhan, minyak
daging sapi, kulit ayam, lemak yang terdapat dalam susu, kuning telur, daging,
kacang-kacangan dan lain-lain. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam
lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan
fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol.

2.2 Fungsi Lipid

Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid bagi manusia berfungsi sebagai :

1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.


2. Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen struktural pada
membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi
menjalankan aliran air, ion, dan molekul air, keluar dan masuk sel.
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti
pada prostaglandin dan steroid hormon serta kelenjar empedu.
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E, K yang berguna untuk proses
biologis.
5. Sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi
tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.

Fungsi lipid secara medik :

1. Komponen membran sel


2. Pelindung dinding sel
3. Penyekat panas / insulator
4. Sumber simpanan energi
5. Pelarut vitamin ADEK
6. Komponen hormon

Lipid dalam bidang industri digunakan sebagai bahan dasar pembuatan


margarine, sabun, kosmetik, plastik, pembuatan cat, dan berbagai produk lainnya.

Dalam bidang farmasi minyak lemak dan lemak digunakan sebagai emolient,
emulgator, basis salep, pelarut obat suntik.

2.3 Sifat Lipid

1. Warna : Minyak lemak dan lemak umumnya berwarna pucat,


berwarna kuning karena mengandung pigmen Karotenoid.
Juga dapat berwarna Jingga (Dalam bentuk padatannya).
Apabiula minyak dihidrogenasi maka akan terjadi
hidrogenasi pada pigmen yang dikandungnya, sehingga
terjadi pengurangan warna pada minyak tersebut.

2. Bau : Berbau Wangi disebabkan adanya senyawa Nonyl Metil


Keton (pada minyak kelapa) & β-ionon (pada minyak kelapa
sawit). adanya rantai asam yang sangat pendek akan
menyebabkan kerusakan pada minyak dan akan mengalami
perubahan bau (Tengik)

3. Kelarutan : Tidak larut dalam air kecuali Castor oil, sedikit larut dalam
alkohol, larut dalam eter, karbon disulfida, dan kloroform.
4. Titik Cair : Minyak lemak dapat memadat dan dapat mencair pada batas
temperatur tertentu, ini berguna untuk pengenalan komponen.
Namun keadaan padat cairnya minyak lemak dan lemak tidak
tentu, contohnya Oleum Chaulmogra pada daerah tropis
berupa minyak cair, sedangkan pada daerah sub tropis
berbentuk padat. Oleum Olivarum pada suhu rendah dapat
menjadi padat, dan gliserida-gliserida dari asam lemak tidak
jenuh berbentuk cair.

5. Titik didih : Titik didih asam lemak semakin besar sesuai dengan panjang
rantai karbon dari asam lemak penyusunnya.

6. Sifat lainnya : Bila terhidrolisis akan menghasilkan asam lemak, berperan


dalam metabolisme tumbuhan dan hewan.

2.4 Penggolongan Lipid

Lipid berdasarkan struktur dan karakteristik non polar :

1. Lemak (fat)
2. Lilin
3. Fosfolipid
4. Lipoprotein
5. Glikolipid
6. Spingolipid
7. Vitamin
8. Eikosanoat
9. Steroid

Lipid berdasarkan hasil hidrolisinya:

1. Lipid sederhana adalah yaitu ester asam lemak dengan berbagi alkohol,
misalnya: minyak dan lemak.
2. Lipid majemuk atau kompleks adalah ester asam lemak yang mempunyai
gugus tambahan, misalnya: fosfolipid dan glikolipid
3. Derivat lipid adalah senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
misalnya: sterol (kolesterol dan fitosterol)

Lipid berdasarkan gugus polar dan non polar:


1. Lipid non polar ( lipid netral ) adalah lipid yang mengandung gugus non
polar, contoh: kelompok lemak (fat). Berperan dalam metabolisme
sebagai cadangan energi.
2. Lipid yang mengandung gugus polar dan non polar, contoh: fosfolipid.
Berperan dalam membran sel dan organel untuk melindungi isi sel dan
organel sel untuk melindungi isi sel dan organel sel dari lingkungan luar
sel.

Lipid berdasarkan struktur kimianya:

1. Lipid sederhana (ester asam lemak dengan berbagai alkohol, exp:


lemak/gliserida dan lilin/waxes)
2. Lipid gabungan/majemuk (ester asam lemak yang punya gugus
tambahan, exp: fosfolipid, serebrosida)
3. Derivat lipid/turunan lipid (senyawa yang dihasilkan oleh proses
hidrolisis lipid, exp: asam lemak, gliserol, sterol)

Klasifikasi Lipid Menurut Bloor

1. Lipid Sederhana

a. Lemak netral ( monogliserida, digliserida, trigliserida )

Lemak netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.Fungsi dasar
dari Lemak netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau
minyak). Lemak netral terdiri atas monogliserida, digliserida, dan
trigliserida ). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam
lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak
disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida
dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida
merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.Trigliserida adalah
sebuah gliserida atau ester dari gliserol dan tiga asam lemak.( atau lebih
tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida ) Pada manusia, Trigliserida
terletak di adiposa (lemak) jaringan, yang secara luas didistribusikan dalam
tubuh. Trigliserida dihidrolisis dalam usus dan diserap sebagai asam lemak
dan monogliserida.Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi.
Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida.Apabila sel
membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah
trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam
pembuluh darah. Oleh sel-sel yangmembutuhkan komponen-komponen
tersebut kemudian dibakar dan Smenghasilkan energi,karbondioksida (CO2),
dan air (H2O).

b. Ester asam lemak dengan alkohol

Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam/lilin (waxes).


Lilin tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis.Lilin sering digunakan
sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain.Lilin merupakan
ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.

Lilin/Wax

Lilin/wax adalah ester aasm lemak dengan monohidroksi alkohol yang


mempunyai rantai C panjang (14 – 34). Contohnya adalh setilalkohol dan
mirisilalkohol.

CH3 – (CH2)14 – CH2OH (setilalkohol)

CH3 – (CH2)28 – CH2OH (mirisilalkohol)

Lilin dapat diperoleh dari lebah madu, ikan paus, lumba-lumba. Lilin tidak
larut dalam pelarut lemak. Lilin tidak mudah terhidrolisis sehingga lilin tidak
dapat berfungsi sebagai bahan makanan. Pada tumbuhan lillin berfungsi
sebagai lapisan pelidung terhadap air pada daun atau buah, pada hewan juga
sebagai pelindung dari air misalnya pada domba,burung atau serangga.

2. Lipid Majemuk ( Kompleks )

a. Fosfolipid

Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.Fosfolipid


merupakan komponen lipid terbesar kedua setelah trigliserida lemak dan
minyak pada tubuh hewan.Fosfolipid berbentuk lemak padat yang
berwarnakuning dan sifatnya larut dalam pelarut lemak (pelarut organik)
selain aseton.Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding
sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.
Fosfolipid merupakan senyawa yang menyusun struktur lipid bilayer pada
membran sel yang berperan dalam mengatur sistem transport dari dalam ke
luar sel. Saat ini telah banyak hasil riset yang menunjukkan fungsi lain dari
fosfolipid sebagai pengatur proses biologis dalam tubuh, seperti: koneksi
sistem saraf dan beberapa penyakit terkait kerja saraf. Meskipun fosfolipid
bukan termasuk senyawa essensial, namun keberadaannya dalam makanan
memiliki dampak positif bagi kesehatan antara lain: mencegah penyakit liver,
pengontrol kadar kolesterol, perkembangan sistem otak dan saraf.
Fosfolipid menyusun 20-25% berat kering otak manusia dewasa. Fosfolipid
berperan dalam membentuk kerangka membran sel otak, sehingga kinerja
fosfolipid akan sangat berpengaruh pada tingkat kecerdasan manusia.

b. Glikolipid

Glikolipid ialah molekul-molekul lipid yang mengandung karbohidrat,


biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa.Akan tetapi istilah
glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi
tidak mengandung fosfor.Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau
pingosine dansering dimakan gliserida atau sebagai spingolipida.

c. Asam Lemak

Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat berfungsi sebagai
zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi.Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal
dari lemak/minyak yang dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sintesis tubuh
dari karbohidrat atau protein.

Asam lemak merupakan komponen unit pembangun yang khas pada


kebanyakan lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang
mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus
karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang, yang
menyebabkan kebanyakan lipid tidak larut didalam air dan tampak berminyak
atau berlemak. Asam lemak tidak terdapat secara bebas atau berbentuk tunggal
di dalam sel atau jaringan, tetapi terdapat dalm bentuk yang terikat secara
kovalen pada berbagai kelas lipid yang berbeda,asam lemak dapt dibebaskan
dari ikatan ini oleh hidrolisis kimia atau enzimatik.

Hampir semua asam lemak di alam memiliki jumlah atom karbon yang
genap, asam-asam lemak dengan jumlah 16 dan 18 karbon adalah yang paling
dominan. Ekor hidrokarbon yang panjang mungkin jenuh sepenuhnya, yaitu
hanya mengandung ikatan tunggal, atau bagian ini mungkin bersifat tidak
jenuh, dengan satu ikatan ganda. Pada kebanyakan asam lemak tidak
jenuh,terdapat iktan ganda.

Ikatan ganda hampir semua asam lemak tidak jenuh yang ada di alam
berada dalam konfigurasi cis, yang menghasilkan suatu lekukan kaku pada
rantai alifatik. Asam lemak jenuh dari C12 sampai C24 bersifat padat,
mempunyai konsistensi lilin. Asam lemak tak jenuh sebaliknya, bersifat cairan
berminyak pada suhu tubuh.

Asam lemak yang umumnya dijumpai bersifat tidak larut di dalam air,
tetapi dapat terdispersi menjadi misel didalam NaOH atau KOH encer yang
mengubah asam lemak menjadi sabun, nama yang diberikan bagi garam asam
lemak. Sabun terutama adalah suatu campuran garam potasium asam lemak.
Sabun K+ atau Na+ bersifat ampifatik mengionnya gugus karboksil menyusun
bagian kepala yang bersifat polar dan bagian rantai hidrokarbonnya
merupakan ujung nonpolar. Sabun K+ dan Na+ mempunyai sifat
mengemulsikan senyawa berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalm
air. Ekor sabun yang bersifat hidrofobik memanjang ke dalm tetes lemak,
sedangkan kepala molekul sabun yang bersifat polar menghadap ke air. Jadi,
sabun memberikan mantel hidrofilik mengelilingi tetes lemak, untuk
membentuk dispersi atau emulsi yang halus.

Asam lemak terbagi menjadi 2, yaitu :

a) Asam lemak jenuh ( Saturated fatty acid ) : tidak membentuk


ikatan rangkap karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak jenuh
kebanyakan tidak baik bagi kesehatan.

Memilki ciri-ciri sebagai berikut :

 Tidak memiliki ikatan rangkat karbon


 Tidak dapat mengalami proses penambahan atom hidrogen (hidrogenasi)
 Notasi pada asam lemak jenuh misalkan asam palmitat ( 16 : 0)

b) Asam lemak tak jenuh ( Unsaturated fatty acid ) : membentuk


ikatan rangkap karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak tak jenuh lebih
disukai, dikatakan lebih aman. Lemak ini tidak menimbulkan penyakit,
bahkan dapat dipergunakan untuk diet contoh bersumber dari buah-
buahan. Notasi asam lemak tidak jenuh misalnya oleat ( 18:1 )
menyatakan asam tersebut memiliki 18 atom karbon dan 1 ikatan
rangkap karbon.

Titik
Atom Nama
Struktur Nama Umum lebur
Karbon Sistematik o
C
Asam Lemak Jenuh
12 CH3(CH2)10COOH n-Dodekanoat Asam Laurat 44,2
14 CH3(CH2)12COOH n-Tetradekanoat Miristat 53,9
16 CH3(CH2)14COOH n- Palmitat 63,1
Heksadekanoat
18 CH3(CH2)16COOH n-Oktadekanoat Stearat 69,6
20 CH3(CH2)18COOH n-Eikosanoat Arakhidat 76,5
24 CH3(CH2)22COOH n-Tetrakosanoat Lignoserat 86,0
Asam Lemak tidak Jenuh
16 CH3(CH2)5CH==CH(CH2)7COOH Palmitoleat -0,5
18 CH3(CH2)7CH==CH(CH2)7COOH Oleat 13,4
18 CH3(CH2)4CH==CHCH2CH==CH(CH2)7COO Linoleat -5
H
18 CH3CH2CH==CHCH2CH==CHCH2CH==CH Linolenat -11
(CH2)7COOH
20 CH3(CH2)4CH==CHCH2CH==CHCH2CH== Arakhidonat -49,5
CHCH2CH==CH(CH2)3COOH

d. Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat.
Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan
merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan
perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D
(untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks
(contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu ( fungsi pencernaan ).

Fungsi kolesterol dalam tubuh adalah :

a) Merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem membran dari


spesieshewan eukariotik, bersama dengan phospholipid dan protein.
Jumlah kolesteroldalam jarngan hewan ekuivalen dengan sistem membran.
b) Prekursor senyawa sterol penting yang terdapat dalam tubuh. seperti asam
empedu,hormon-hormon steroid (meliputi androgen, estrogen dan
corticosteroid) danvitamin D3.
c) Kolesterol juga berperanan penting dalam pengnyerapan lemak dalam usus
halusdan dalam transportasi lebih lanjut ke sistem peredaran darah atau
haemolymph.Disini kolesterol bergabung dengan asam lemak untuk
membentuk ester kolesterolyang sangat larut dan lebih emulsif daripada
molekul asam lemak bebas

Lipid Berdasarkan ikatannya

1. Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Lemak Umumnya


diperoleh dari hewan, Berwujud padat pada suhu ruang. Tersusun dari asam
lemak jenuh. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok
satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya
berwujud padat. Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung
ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya.

a. Lemak/triasilgliserol/trigliserida

Lemak adalah trigliserida yang di bentuk dari reaksi esterifikasi antara


asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu trihidroksi alkohol yang
terdiri dari tiga atom C. Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga
molekul asam lemak.

HO – CH2 R1 – C – OH R1 – COO – CH2

HO – CH + R2 – C – OH R2 – COO – CH + 3H2O

HO – CH2 R3 – C – OH R3 – COO – CH2

Gliserol asam lemak trigliserida / lemak

Sifat :

a) Lemak hewan berupa zat padat (suhu ruangan), lemak tumbuhan berupa
zat cair (minyak nabati).
b) Lemak bertitik lebur tinggi adalah asam lemak jenuh, sedang lemak cair
(minyak ) adalah asam lemak tidak jenuh.
c) Bilangan iodin (banyaknya gram iodin yang dapat bereaksi dengan 100
gram lemak), makin besar bilangan iodin, makin banyak ikatan
rangkapnya.
d) Lemak rantai pendek mudah larut dalam air, lemak rantai panjang
sukar/tidak larut dalam air.
e) Pelarut lemak adalah : ester, kloroform, benzen, alkohol panas
f) Jika lemak dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak dan gliserol.

b. Minyak

Sedangkan minyak umumnya diperoleh dari tumbuhan. Berwujud cair


pada suhu ruang, Tersusun dari asam lemak tak jenuh.asam lemak tak
jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada
rantai hidrokarbonnya . Fungsi dari lemak dan minyak adalah sebagai
salah satu penyusun dinding sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul ,
Sumber energi yang efektif dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat,karena lemak dan minyak jika dioksidasi secara sempurna
akan menghasilkan 9 kalori/liter gram lemak atau minyak. Sedangkan
protein dan karbohidrat hanya menghasilkan 4 kalori tiap 1 gram protein
atau karbohidrat, dan Mencegah timbulnya penyumbatan pembuluh darah
yaitu pada asam lemak esensial.
Lipid Berdasarkan asalnya

1. Lemak Nabati

Lemak nabati berasal dari tumbuhan.Mengandung lemak tak jenuh dan


tidak mengandung kolestrol.Di dapat dari kelapa, kemiri, alpukat, durian,
dll.Lemak nabati berfungsi dalam menurunkan kadar kolesterol, mencegah
terjangkitnya penyakit jantung koroner dan pertumbuhan beberapa jenis
kanker.

2. Lemak Hewani

Lemak hewani berasal dari hewan.Mengandung lemak jenuh dan kolestrol.


Didapat dari daging, telur, susu, keju, mentega, dll.Lemak hewani
mengandung kolesterol yang tinggi. Kolesterol sebagai komponen penting
dalam asam empedu dimana asam empedu membantu melarutkan lemak
globular dari makanan sehingga dapat larut dalam air atau enzim lipase, dan
bereaksi dengan molekul lemak sehingga dapat melancarkan penyerapan
lemak.

Lipid Berdasarkan Kelas Dari Lemak

1. Triasilgliserol

 Triasilgliserol adalah ester asam lemak dari gliserol

Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan tiga


molekul asam lemak. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak
penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi
umumnya tidak dijumpai pada membran. Triasilgliserol adalah molekul
hidrofobik nonpolar, karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik
atau gugus fungsional dengan polaritas tinggi. Triasilgliserol yang terdapat
di alam bersifat tidak larut didalam air, namun mudah larut dalam pelarut
non polar, seperti kloroform, benzena atau eter yang sering digunakan
untuk ekstraksi lemak dari jaringan.

Senyawa yang mengandung satu jenis asam lemak pada ketiga


posisi disebut triasilgliserol sederhana, contohnya asam stearat, asam
palmitat, dan asam oleat. Triasilgliserol yang mengandung dua atau lebih
asam lemak yang berbeda di sebut triasilgliserol campuran, contohnya
kebanyakan lemak alami, seperti minyak olive, mentega dan lemak
makanan lainnya merupakan campuran dari triasilgliserol sederhana dan
campuran yang mengandung berbagai jenis sam lemak yang berbeda
dalam panjang rantai dan derajat kejenuhan.

 Triasilgliserol adalah Lipida Penyimpan

Triasilgliserol terutama berfungsi sebagai lemak penyimpan. Pada


hampir semua hewan dan tumbuhan, triasilgliserol terdapat sebagi tetes
minyak mikroskopi, terdispersi dan teremulsi di dalam sitosol dengan
halus. Pada adiposit atau sel lemak, yaitu hewan sel khusus pada jaringan
pengikat hewan, sejumlah triasilgliserol disimpan sebagi tetes lemak, yang
hampir mengisi seluruh volume sel.

Pada beberapa hewan, triasilgliserol yang tersimpan di bawah kulit


mempunyai fungsi ganda, keduanya adalah sebagai depot penyimpan
energi yang penting dan sebagai insulasi terhadap suhu yang amat rendah.
Misalnya anjing laut, burung pinguin yang berdarah panas lainnya, terisi
penuh dengan triasilgliserol.

Triasilgliserol yang banyak mengandung mengandung asam lemak


jenuh, berbentuk padat pada suhu ruang serta memiliki titik cair yang
tinggi di sebut “lemak”. Sedangkan triasilgliserol yang banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh, berbentuk cair pada suhu ruang
serta memilki titik cair yang rendah disebut “minyak”.

Minyak atau lemak yang berasal dari hewan disebut minyak/lemak


hewani contohnya lemak yang terdapat pada jaringan adipose dan sumsum
tulang. Sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut minyak/lemak
nabati contohnya lemak yang terdapat pada buah-buahan, kacang-
kacangan.

CH2OCR
R – CO – CH

fosfatidikolina

CH2OPOCH2CH2N(CH3)3

2. Sfingolipid

Sfingolipid termasuk derivat sfingosin. Sfingolipid adalah lemak yang


ditemukan di dalam membaran sel, khususnya pada sel saraf dan jaringan
otak. Lemak ini tidak mengandung gliserol. Fosfosfingolipid utama pada
mamalia adalah sfingomielin (seremida fosfokolina).

OH NH2

CH3(CH2)12 – CH = CH – CH – CH – CH2OH Sfingosin

 Spingolipid Juga Merupakan Komponen Membran

Spingolipid kelas kedua terbesar dari lipid membran, juga


mempunyai kepala yang bersifat polar dan dua ekor nonpolar, tetapi
senyawa ini tidak mengandung gliserol. Spingolipid tersusun atas satu
molekul alkohol amino berantai panjang spingosin, atau satu diantara
turunannya, dan suatu alkohol polar pada bagian kepala.

Spingosin adalah senyawa induk dari sejumlah alkohol amino


berantai panjang yang ditemukan pada berbagai spingolipid. Terdapat tiga
subkelas spingolipid : Spingomielin, serebrosida, dan gangliosida.

3. Steroid

 Steroid adalah Lipida yang Tidak Tersabunkan dengan Fungsi Khusus

Sel juga mengandung lipid yang tidak tersabunkan,yang tidak


mengandung asam lemak dan karenannya tidak dapat terbentuk sabun. Steroid
adalah molekul kompleks yang larut di dalam lemak dengan empat cincin
yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol yang
merupakan steroid alkohol. Kolestrol adalah sterol utama pada jaringan
hewan.

4. Lipoprotein
 Lipoprotein Menggabungkan Sifat-sifat Lipida dan Protein

Beberapa lipid berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein.


Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kombinasi tingkat plasma yang
tinggi dari lipoprotein berdensitas amat rendah (VLDL = very low density
lipoprotein) dengan tingkat yang rendah dari lipoprotein berdensitas tinggi
(HDL = high density lipoprotein) merupakan faktor penting penyebab
aterosklerosis, pembentukkan deposit tebal dari kolesterol dan senyawa ester
turunannya pada permukaan sebelah dalam dari pembuluh darah.
Aterosklerosis segara menimbulkan kelumpuhan dan serangan infarksi
koroner, yang diakibatkan oleh terganggunya aliran darah melalui pembuluh
darah yang tersumbat, pada otak dan jantung secara berturut-turut.

2.5 Identifikasi Kandungan Lipid dengan Uji Kualitatif


Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan dengan lipid yang meliputi analisis
kualitatif maupun kuantitatif. Uji-uji kualitatif lipid diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. UJI KELARUTAN LIPID
Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terdahadap
berbagai macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat
kepolaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan ke dalam pelarut polar maka
hasilnya lipid tersbut tidak akan larut. Hal tersebut karena lipid memiliki sifat
nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama nonpolar.
2. UJI KEJENUHAN PADA LIPID
Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji
apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan
pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam
lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok
sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan
ke dalam tabung sambil dikocokdan perubahan warna yang terjadi terhadap
campuran diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak
jenuh dengan cara melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki
ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam
lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna
kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar
menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon
asam lemak.
Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan
rangkap dapat diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan,
pereaksi iod huble akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan
rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna merah muda yang
hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah
mereduksi pereaksi iod huble.
3. UJI KETENGIKAN
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji ketengikan. Dalam uji ini,
diidentifikasi lipid mana yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang
disebabkan oleh oksidasi lipid. Minyak yang akan diuji dicampurkan dengan
HCl. Selanjutnya, sebuah kertas saring dicelupkan ke larutan floroglusinol.
Floroglusinol ini berfungsi sebagai penampak bercak. Setelah itu, kertas
digantungkan di dalam erlenmeyer yang berisi minyak yang diuji. Serbuk
CaCO3 dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan segera ditutup. HCl yang
ditambahkan akan menyumbangkan ion-ion hidrogennya yang dapat memecah
unsur lemak sehingga terbentuk lemak radikal bebas dan hidrogen radikal
bebas. Kedua bentuk radikal ini bersifat sangat reaktif dan pada tahap akhir
oksidasi akan dihasilkan peroksida (Syamsu 2007).
4. UJI SALKOWSKI UNTUK KOLESTEROL
Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk
mengidentifikasi keberadaan kolesterol. Kolesterol dilarutkan dengan
kloroform anhidrat lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat.
Asam sulfat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid. Apabila dalam
sampel tersebut terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas
menjadi berwarna merah dan asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning
dengan warna fluoresens hijau (Pramarsh 2008).
5. UJI BILANGAN IOD
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu
ruangan,sedangkan lemak yang barasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak
yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,sedangkan
lemak cair atau yang basa disebut minyak mengandung asam lemak tidak
jenuh. Lemak hewan dan tumbuhan mempunyai susunan asam lemak yang
berbeda-beda. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang
terkandung didalamnya diukur dengan bilangan iodium. Iodium dapat
bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul iodium
mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karenanya makin
banyak ikatan rangkap,makin banyak pula iodium yang dapat bereaksi.

2.6 Tanaman Penghasil Lipid dan Kegunaannya


Beberapa tanaman penghasil lemak terpenting adalah kedelai, kapas, kacang
tanah, jarak, raps/kanola, kelapa, kelapa sawit, jagung dan zaitun.
1. Kacang Tanah ( Arachis hypogaea L.)

Klasifikasi tanaman kacang tanah adalah sebagai berikut :


• Kingdom : Plantae
• Divisi : Spermatophyta
• Kelas : Dicotyledoneae
• Ordo : Leguminales
• Famili : Papilionaceae
• Genus : Arachis
• Spesies : Arachis hypogeae L

OLEUM ARACHIDIS
 Nama Lain : Minyak kacang, Peanut Oil
 Nama Tanaman Asal : Arachis hypogaea (L.)
 Zat berkhasiat : Gliserida dari asam oleat, asam linoleat, asam palmitat, asam
hipogeat, asam lignoserat, asam arakhidat
 Penggunaan : Sebagai pengganti minyak zaitun untuk pembuatan margarine
dan sabun
 Pemerian : Cairan berwarna kuning pucat, bau khas lemah, rasa tawar
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh
 Sediaan : 1. Methylis Salicylatis Linimentum (For. Nas)
2. Peruviani Emulsum II (For. Nas)
Cara memperoleh: Minyak lemak yang diolah dimurnikan,
diperoleh dengan pemerasan biji yang telah dikupas

Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang


kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam
polongnya), digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah
diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang
menguntungkan. Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran
minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO. Selain dipanen biji atau
polongnya, kacang tanah juga dipanen hijauannya (daun dan batang) untuk
makanan ternak atau merupakan pupuk hijau. Minyak kacang tanah mengandung
76-82 % asam lemak tidak jenuh, yang terdiri dari 40 45 % asam oleat dan 30-35
% asam linoleat. Asam lemak jenuh sebagian besar terdiri dari asam palmitat,
sedangkan kadar asam miristat sekitar 5 %. Kandungan asam linoleat yang tinggi
akan menurunkan kestabilan minyak.

Kestabilan minyak akan bertambah dengan cara hidrogenasi atau dengan


penambahan anti-oksidan. Dalam minyak kacang tanah terdapat persenyawaan
tokoferol yang merupakan anti oksidan alami dan efektif dalam menghambat
proses oksidasi minyak kacang tanah.

2. Kedelai (Glycine max atau Glycine soja)


Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L.) Merr.

Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan lemak
serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin.
Olahan biji dapat dibuat menjadi:
 tahu (tofu),
 bermacam-macam saus penyedap (seperti kecap, taosi, dan tauco),
 tempe,
 susu kedelai (baik bagi orang yang sensitif laktosa),
 tepung kedelai,
 minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta,
krayon, pelarut, dan biodiesel),
 makanan ringan

3. KELAPA (Cocos nucifera L.)


Klasifikasi tanaman kelapa adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.

Salah satu produk dari kelapa adalah airnya, ternyata dalam larutannya, air
buah nyiur ini punya khasiat dan nilai gizi yang luar biasa. Bukan hanya unsur
makro berupa nitrogen dan karbon, tetapi juga unsur mikro yang sangat
dibutuhkan tubuh ada di air kelapa. Unsur nitrogen di dalamnya berupa protein
yang tersusun dari asam amino, seperti alanin, sistin, arginin, alin, dan serin.
Dibandingkan asam amino yang terdapat di susu sapi, asam amino yang
terkandung dalam air kelapa ternyata lebih tinggi. Sementara unsur karbon dapat
dijumpai dalam bentuk karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa,
sorbitol, inositol, dan lainnya. Begitu pula dengan unsur mikro dalam air kelapa
berupa mineral yang dibutuhkan sebagai penganti ion tubuh. Layak memang, bila
setelah minum kelapa muda tubuh kita terasa kembali segar.
Jika diteliti lebih jauh, air kelapa ternyata juga mengandung beragam vitamin. Di
antaranya vitamin C yang dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat,
biotin, serta riboflavin. Tak heran jika air kelapa juga dimanfaatkan sebagai bahan
pengobatan tradisional sekaligus kecantikan.

OLEUM COCOS
 Nama Lain : Minyak kelapa, Coconut oil
 Nama Tanaman Asal : Cocos nucifera
 Zat berkhasiat : Minyak lemak gliserida dari asam laurat, asam miristinat,
asam kaprilat, asam oleat, asam palmitat, asam kaprat, asam stearat, asam
kaproat
 Penggunaan : Untuk membuat salep, shampoo, sabun yang dapat dipakai
untuk mencuci dengan air laut atau air yang kadar kalsiumnya tinggi
 Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas tidak
tengik
 Cara memperoleh : Minyak kelapa yang diperoleh dengan pemerasan panas
endosperm yang dikeringkan
 Sediaan : Oleum Cocos purum (FI)
 Cara Pembuatan :
1. Oleum Cocos : Kopra (daging buah kelapa yang telah dikeringkan,
mengandung minyak lemak 60 – 65 % dan air tidak boleh lebih dari 8 %)
yang telah dipanaskan, diperas dengan tekanan 600 – 800 kg/cm2. Minyak
yang keluar didiamkan beberapa lama agar kotoran – kotoran yang padat dapat
mengendap. Kemudian dimurnikan secara dikocok dengan larutan kaustik
soda encer dan dipanaskan dengan air panas, diputihkan dengan norit,
disaring, dihilangkan baunya dalam hampa tinggi dengan uap air yang sangat
panas
2. Oleum Cocos Purum : Oleum cocos yang dimurnikan dengan cara suling
bertingkat, diperoleh dari endosperma Cocos nucifera yang telah dikeringkan
terdiri dari campuran trigliserida yang mengandung asam lemak jenuh dengan
rantai atom karbon pendek dan sedang terutama asam oktanoat dan asam
dekanoat
 Penyimpanan Ol. Cocos : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk

4. KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis)

Klasifikasi tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut :


Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Elaeis
Spesies: Elaeis guineensis Jacq.

Pengolahan kelapa sawit menghasilkan banyak produk yang dapat


dimanfaatkan . Buah kelapa sawit dalam pengolahannya menghasilkan dua jenis
minyak yaitu minyak yang berasal dari daging buah (mesocarp) berwarna merah
dikenal sebagai minyak kelapa sawit kasar atau Crude Palm Oil (CPO) dan
minyak yang berasal dari inti kelapa sawit atau Palm Kernel Oil (PKO). Selain
minyak, buah kelapa sawit juga menghasilkan padatan berupa sabut, cangkang
(tempurung), dan tandan buah kosong kelapa sawit. Bahan padatan ini dapat
dimanfaatkan untuk sumber energi, pupuk (kompos), makanan ternak, dan bahan
untuk industry. Minyak kelapa sawit tersusun atas asam lemak tak jenuh dan asam
lemak jenuh. Minyak kelapa sawit juga mengandung beta karoten atau pro-
vitamin A, antioksidan, dan pro-vitamin E (tokoferol dan tokotrienol) yang sangat
diperlukan dalam proses metabolisme dan untuk kesehatan tubuh manusia.

5. KAPUK RANDU (Ceiba pentandra L. Gaertn.)

Klasifikasi tanaman kapuk randu adalah sebagai berikut :


Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malvales
Famili: Bombacaceae
Genus: Ceiba
Spesies: Ceiba pentandra

Kegunaan Kapas Untuk mempermudah persalinan

Ada beberapa sumber mengatakan bahwa ramuan dari akar tanaman kapas sangat
bermanfaat dan berguna untuk membantu mempermudah proses persalinan. Untuk
penggunaanya yaitu dengan cara iris tipis – tipis akar kapas dan seduh dengan air
panas. Minumlah air seduhan akar kapas tadi seperti minum teh.

6. ZAITUN (Olea europaea L.)

Klasifikasi tanaman zaitun adalah sebagai berikut :


Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Family : Oleaceae
Genus : Olea
Spesies : Olea europaea L

Minyak Zaitun Kaya Lemak Tak Jenuh Sehat. Minyak zaitun adalah
minyak alami yang diekstrak dari buah zaitun.Sekitar 14% dari minyak adalah
lemak jenuh, sedangkan 11% adalah polyunsaturated, seperti omega-6 dan omega-
3 fatty acid.Tetapi asam lemak yang dominan dalam minyak zaitun adalah lemak
tak jenuh tunggal yang disebut asam oleat, yang membentuk 73% dari total
kandungan minyak. Minyak zaitun extra virgin cukup bergizi.Terlepas dari asam
lemak yang bermanfaat, ia juga mengandung jumlah vitamin E dan K.Bahkan
minyak zaitun juga sarat dengan antioksidan kuat.

OLEUM OLIVAE
 Nama Lain : Minyak zaitun, olivae oil, sweet oil
 Nama Tanaman Asal : Olea europea (L.)
 Keluarga : Oleaceae
 Zat Berkhasiat Utama / Isi: Trigliserida dari asam oleat dan asam palmitat,
gliserida asam linoleat, bagian yang tak tersabunkan berupa fitosterol dan
hidrokarbon skualen
 Penggunaan : Bahan makanan, pencahar lemah
 Pemerian : Cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau
lemah tidak tengik, rasa khas warna hijau oleh adanya klorofil. Pada suhu
rendah sebagian atau seluruhnya membeku
 Cara memperoleh : Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan
biji masak, jika perlu dimurnikan
 Keterangan : Mutu minyak terbaik diperoleh dari buah yang tua
tetapi belum masak benar dan terus diperas supaya menghasilkan Virgin oil.
Untuk makanan yang cukup dibuat dari buah yang masak. Mutu yang rendah
diperoleh dari buah-buah yang mengalami fermentasi karena ditumpuk-
tumpuk, dipakai untuk membuat sabun peistor salep dan sediaan lainnya.
 Jenis dan perbedaan:
- Varietas longifolia : diperkebunkan di Italia dan Perancis
- Varietas latifolia : Diperkebunkan di Spanyol (Buah lebih besar, tetapi
kadar minyak lebih sedikit )
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Zaitun (Olea europaea) adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi, yang buah
mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah diawetkan sebagai penyegar.
Buahnya yang tua diperas dan minyaknya diekstrak menjadi minyak zaitun yang
dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Zaitun adalah anggota suku
Oleaceae.

7. KANOLA (Brassica napus L.)


Klasifikasi tanaman kanola adalah sebagai berikut :
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaeae
Genus: Brassica
Spesies: Brassica napus L
Kanola umumnya diolah untuk menghasilkan minyak rapa Minyak
rapa juga semakin penting sebagai bahan baku biodiesel akibat naiknya
harga minyak bumi dan sifatnya yang terbaharukan dan teruraikan. Untuk
kepentingan energi dan pelumas, minyak HEAR lebih disukai karena
rantai asam erukat lebih panjang dan stabil pada pemanasan. Permasalahan
yang terjadi saat ini adalah petani lebih menyukai LEAR sehingga terjadi
kompetisi terhadap penggunaannya sebagai makanan. Harga minyak rapa
sekarang meningkat akibat pemanfaatan sebagai bahan bakar.
Penggunaan lain minyak rapa adalah sebagai campuran dalam
oli/pelumas, lak, cat, lilin, farmasetika, emulgator, campuran plastik,
tensida, dan sabun.

8. JARAK (Ricinus communis L.)


Klasifikasi tanaman jarak adalah sebagai berikut :
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Jatropha
Spesies: Jatropha curcas

Pemanfaatan jarak dan turunannya (derivat) sangat luas dalam berbagai


industri: sabun, pelumas, minyak rem dan hidraulik, cat, pewarna, plastik tahan
dingin, pelindung (coating), tinta, malam dan semir, nilon, farmasi (1% dari total
produk dunia), dan parfum. Racun ricin merupakan produk sampingan dari proses
pengolahan minyak jarak.

Sebagai bahan farmasi, minyak jarak atau minyak kastroli (nama yang redundan!)
digunakan untuk menetralisasi rasa kembung (konstipasi) dan merangsang
pemuntahan. Konsumsi tinggi (di bawah dosis letal) minyak ini pada perempuan
yang siap melahirkan dapat menginduksi persalinan.

OLEUM RICINI
 Nama Lain : Minyak jarak, castor oil
 Nama Tanaman Asal : Ricinus communis
 Keluarga : Euphorbiaceae
 Zat berkhasiat : Gliserida dari asam risinoleat, gliserida asam oleat, asam
linoleat, asam – asam jenuh lainnya
 Penggunaan : Pencahar (hati-hati pada wanita yang sedang hamil atau sedang
haid). Jangan dicampur dengan obat cacing yang dapat larut dalam minyak,
hair tonic
 Pemerian : Cairan kental, jernih, warna kuning pucat manis kemudian agak
pedas, umumnya memualkan
 Sediaan : Oleum Ricini aromaticum (Form. Nas)
 Cara memperoleh : Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin
biji yang telah dikupas
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh

Tanaman ini merupakan sumber minyak jarak, dan mengandung zat ricin,
sejenis racun yang mematikan. Pohon jarak merupakan satu-satunya tumbuhan
yang bijinya kaya akan suatu asam lemak hidroksi, yaitu asam ricinoleat.
Kehadiran asam lemak ini membuat minyak biji jarak memiliki kekentalan yang
stabil pada suhu tinggi sehingga minyak jarak dipakai sebagai campuran pelumas.

9. JAGUNG (Zea mays ssp. Mays L.)

Klasifikasi tanaman jagung adalah sebagai berikut :


Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L
Pada bidang farmasi, amilum terdiri dari granul-granul yang diisolasi dari
Zea mays. Granul amilum jagung berbentu polygonal, membulat atau sferoidal
dam mempunyai garis tengah 35 mm. Amilum gandum dan kentang mempunyai
komposisi yang kurang seragam, masing-masing mempunyai 2 tipe granul yang
berbeda.
Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan
pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet,
bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat
diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum
gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria
Fungsi amilum dalam dunia farmasi digunakan sebagai bahan penghancur atau
pengembang (disintegrant), yang berfungsi membantu hancurnya tablet setelah
ditelan

OLEUM MAYDIS
 Nama Lain : Minyak jagung
 Nama Tanaman Asal : Zea mays (L.)
 Zat berkhasiat : Gliserida
 Penggunaan : Zat tambahan, pengganti minyak lemak bagi pasien yang tinggi
kadar kolesterolnya
 Pemerian : Cairan warna kuning muda sampai kuning emas, bau dan rasa
lemah khas
 Cara memperoleh : Minyak lemak diperoleh dari embrio, kemudian
dimurnikan
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari
cahaya

Produk utama jagung adalah bijinya, yang menjadi bahan pangan dan
bahan baku pakan.Sebagai bahan pangan, biji jagung direbus lalu dimakan
langsung atau digiling kasar menjadi pangan sarapan serealia atau dihaluskan
menjadi tepung maizena. Sebagai pakan, jagung kering diberikan langsung atau
dipecah atau digiling. Saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi
alternatif.
Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan
campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah
mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang
siap dipasarkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lipida adalah komponen sel yang bersifat berminyak atau berlemak, dan
tidak larut didalam air, yang dapat diestrak dengan larut nonpolar. Beberapa lipid
berfungsi sebagai komponen struktural membran, yang lain sebagai bentuk
penyimpan bahan bakar.
1. Klasifikasi Lipid menurut Bloor, terbagi dua. Pertama yaitu Lipid
sederhana yang terdiri atas Lipid netral (berfungsi sebagai simpanan
energi), Lilin (sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit dan
rambut). Kedua yaitu Lipid majemuk terdiri atas fosfolipid( berfungsi
membentuk kerangka sel otak), Asam Lemak (sebagai penyusun lemak
tubuh), Kolesterol (sebagi komponen utama selaput sel otak dan saraf).
2. Klasifikasi Lipid berdasarkan asalnya yaitu lemak nabati (berfungsi
menurunkan kadar koleseterol) dan lemak hewani (berfungsi
memperlancar proses pencernaan). Klasifikasi Lipid berdasarkan
ikatannya yaitu Lemak dan Minyak yang berfungsi sebagai salah satu
penyusun dinding sel dan bahan biomolekul. Klasifikasi Lipid berdasarkan
kelas dari lemak yaitu Asam lemak (berfungsi sebagai zat penyusun lemak
tubuh), Gliserida netral (sebagai simpanan energi), fosfolipid
( pengemulsian lipid di dalam saluran pencernaan), Sfingolipid ( sebagai
penyusun selubung mielin serabut saraf), Steroid (berfungsi sebagai
hormone).

3.2. Saran
Mungkin inilah yang disajikan pada penulisan makalah ini meskipun
penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah
ini, karna penulis manusia yang adalah tempat salah dan dosa dan penulis juga
butuh saran beserta kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang
lebih baik dari pada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. 2004. Strategi peningkatan produksi kedelai sebagai upaya untuk


memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor. Orasi Pengukuhan
APU. Badan Litbang Pertanian. 50 hlm.

Dahlan M, Pembentukan benih jagung Hibrida, Risalah lokakarya produksi benih


hibrida, hal 1-13 (Malang: Balai penelitian tanaman pangan, 1992)

Gonzales, L.A. , F. Kasryno, N.D. Perez and M.W. Rosegrant. 1993. Economic
Incentives and Comparative Advantage in Indonesian Food Crop Production.

Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry) Edissi 17.


Jakarta : EGC

Hidayat, dkk. 2004. Analisis Pengembangan Lahan Untuk Tanaman Kacang


Tanah di Jawa Barat dari Data Landsat Dengan Sistem Informasi Geografis.
Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Ciltra Digital 1(1): 46-50.

Iqbal, dkk. 2010. Pengaruh Lintasan Traktor dan Pemberian Bahan Organik
Terhadap Pemadatan Tanah dan Keragaan Tanaman Kacang Tanah. Prosiding
Seminar Nasianal Teknik Pertanian: 1-10

Kay, E.R.M. 1966. Biochemistry : An Introduction to Dynamic Biology. Collier-


Macmillan.Canada.

Kusuma, dkk. 2010. Pengaruh Pupuk Hyponex, Vitabloom dan Grandasil D


Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Varietas
Mutiara Dengan Teknik Hidroponik Irigasi Tetes. Bioprospek 7(2): 1-9.

Lamadji, M.J., L. Hakim, dan Rustidja. 1999. Akselerasi pertanian tangguh


melalui pemuliaan nonkonvensional. Prosiding Simposium V Pemuliaan
Tanaman. PERIPI Komda Jawa Timur. p. 28-32.

Purba,Michael.2000. Kimia SMU Kelas 3 Tengah Tahun Pertama. Jakarta:


Erlangga
Puslitbangtan. Makalah disampaikan pada Bangkit Kedelai di Cisarua. Ditjentan.
Bogor. 36 hlm. Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 27 hlm. IV-187

Sudarmo, unggul. 2004. KIMIA untuk SMA kelas XII : Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai