Skripsi
Disusun oleh:
YANI
NIM: 1110011000070
JAKARTA
2015
I
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
Yudhi Munadi. MA
NIP. 197012031998031003
LEMBAR PENGESAHAN
Intrapersonal Siswa Dalam Pembelajaran PAI" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan
lulus dalarn ujian munaqasyah pada tanggal 05 Februari 2015 dihadapan dewan penguji. Oleh
karena itu penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd. I) dalam bidang Pendidikan
Agama Islam.
Penguji I IOI
loL ?ag
(Dr. Dimyati. MA)
Penguji ll
(Siti Khadijah. MA)
'1, rote
NIP. 1 9700727 199703 2 004
Mengetahui
Nama Yani
NIM 11r001r000070
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahr,va skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
w'
1 93966243
@
Yani
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
Based on the results of this research is that teachers MAN 4 Jakarta create
lesson plans in the form of a syllabus and lesson plans and also a teacher in the
learning process using the methods, strategies and relevant media to develop
intelligences owned by students, especially interpersonal and intrapersonal
intelligence. The use of methods, strategies and media used quite well and can
support the development of interpersonal and intrapersonal intelligence students
in learning PAI.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik-NYA, puji syukur saya panjatkan kehadirat illahi
rabbi, penguasa seluruh alam semesta, Allah Yang Maha Agung yang selalu
memberikan limpahan rahmat, karunia dan kebaikan, petunjuk serta kekuatan
sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul Upaya guru mengembangkan kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal siswa dalam pembelajaran PAI.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Dr. Hj. Nurlena Rifa’I, MA., Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI), dan Hj. Marhamah Shaleh, Lc, MA sebagai Sekertaris Jurusan
Pendidikn Agam Islam (PAI).
3. Bapak Yudhi Munadi, MA selaku dosen pembimbing skripsi, penulis
ucapkan terimakasih yang tak terhingga atas saran, kritik dan masukan yang
telah mengarahkan dengan sabar dan penuh harapan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen FITK yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya
kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
5. Dra. Nurlaelah, M.Pd, Kepala Sekolah MAN 4 Jakarta, dewan guru serta
seluruh staf karyawan MAN 4 Jakarta yang telah memberikan izin penulis
untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
6. Seluruh guru PAI MAN 4 Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk
diwawancari dan bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian ini.
7. Seluruh siswa MAN 4 Jakarta.
v
8. Bapak Esan dan Ibu Kanah tercinta yang selalu menyayangiku,
mendukungku, dan menyemangatiku. Terimakasih atas segala doa, nasehat,
kasih sayang dan pengorbanan kalian yang tulus. Mungkin ini belum bisa
membalas jasa-jasa Bapak dan ibu berikan, semoga ini akan menjadi salah
satu wujud terimakasih ananda kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta.
9. Saudara kandungku yang terkasih Ade wacih kurniasih, Irfan Maulana, Ade
Sania Putri yang tak pernah bosan memotivasi dan mendoakan serta
membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada calon sumamiku Wisna Ramdani yang selalu mendoakan,
menyemangati, dan menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih atas segala doa, nasehat, kasih sayang dan pengorbanan yang
diberikan.
11. Kepada sahabat-sahabatku Sofi Roziqoh , Siti Suci Lestari, Nur Hamimah
hayati, Sulas Fadhliati, Siti Lupiah, Siti Maeraroh,Albert ferdinan dan semua
keluarga P20AI, yang tidak henti-hentinya memberikan semangat dan rasa
kekeluargaan yang erat, yang selalu indah untuk dikenang dan tidak bisa
penulis lupakan dalam menggapai semua cita-cita kita ini. Terimakasih
kepada semuanya. Semoga Allah selalu memberikan kebahagian untuk kita
semua.
12. Teman-teman angkatan 2010 yang telah mengajarkan penulis arti sebuah
persahabatan dan kedewasaan dalam berfikir.
13. Kepada teman-teman kosanku nuy, ela, dan rara yang selalu menyemangati
dan mendoakanku
14. Seluruh pihak yang tidak disebutkan namanya satu persatu, namun tidak
mengurangi rasa terimakasih dan penghargaan penulis kepadanya.
vi
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah………………………………………… 5
C. Pembatasan Masalah……………………………………....... 5
D. Rumusan Masalah…………………………………………… 6
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil penelitian……………………… 6
viii
4. Indikator Kecerdasan Intrapersonal……………………… 23
5. Pentingnya Kecerdasan Intrapersonal……………………. 24
C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam…………………….. 25
1. Pengertian pembelajaran…………………………………. 25
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam……………………. 26
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam……………………….. 28
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam……………… 30
5. Fungsi Pendidikan Agama Islam……………………….. 31
D. Penelitian Yang Relevan…………………………………… 32
A. Kesimpulan.......................................................................... 63
B. Implikasi.............................................................................. 64
C. Saran ................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 66
LAMPIRAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 3 : SILABUS
LAMPIRAN 4 : RPP
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Begitu istimewa dan beragamnya kecerdasan manusia, dan begitu banyak
pula sisi-sisi lainnya yang belum terkuak. Menurut Howard Gardner dalam
bukunya Hamzah B. Uno bahwa Manusia memiliki kecerdasan-kecerdasan
yang beragam di antaranya kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa,
kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik,
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan naturalis.1 Jika
kecerdasan-kecerdasan tersebut digali secara terus menurus dengan cara yang
tepat , maka akan muncul manusia-manusia yang unggul pada masing-masing
di bidangnya.
Sayangnya, sistem budaya, pendidikan, dan persekolahan kita selama ini
masih belum begitu memperhatikan jenis-jenis kecerdasan yang lain selain IQ.
Padahal manusia pada dasarnya selalu bersifat terbuka untuk cerdas, sesuai
dengan pilihan dan lingkungannya. Mereka berpikir, berimajinasi, merasa dan
memaknai suatu realitas dan tindakannya dengan cara yang tidak mungkin
semuannya sama.2 Masih banyak orang yang tidak menyadari akan kecerdasan
yang dimilikinya yang sebenarnya mereka mempunyai banyak ragam
kecerdasan selain kecerdasan intelektual.
Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus sebagai
modal dasar pembangunan bangsa. Potensi ini hanya dapat digali dan
dikembangkan serta dipupuk secara efektif melalui strategi pendidikan dan
pembelajaran yang terarah dan terpadu, yang dikelola secara serasi dan
1
Hamzah B. Uno dan Misri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran, (Jakarta:
bumi Aksara, 2009), h. 11
2
Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21 Kritik MI, EI, SQ, AQ dan Successful
Interlligence Atas IQ, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 13
1
2
3
Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), h. 2
4
Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), h. 42.
3
7
Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), h. 26-27
5
B. Identifikasi Masalah
1. Minimnya kesadaran siswa akan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal
yang dimiliki.
2. Kebanyakan guru Pendidikan Agama Islam hanya mengedepankan pada
pembinaan kecerdasan intelektual saja tanpa memperhatikan kecerdasan-
kecerdasan yang lainnya khususnya kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal.
3. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan siswa khususnya
kecerdasan interpersonal dan intrapersonal.
C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka lingkup masalah yang akan dibahas
hanya dibatasi pada kajian: “UPAYA GURU MENGEMBANGKAN
KECERDASAN INTERPERSONAL DAN INTRAPERSONAL SISWA
DALAM PEMBELAJARAN PAI”
6
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya guru PAI mengembangkan kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal siswa.
2. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kecerdasan interpersonal
dan intrapersonal
KAJIAN TEORI
Menurut Howard Gardner dalam buku yang ditulis oleh Eric Jensen
yang berjudul memperkaya otak cara memaksimalkan potensi setiap
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), h. 538
2
Eric Jensen, Memperkaya Otak Cara Memaksimalkan Potensi Setiap Pembelajaran, (Indeks,
2008), cet 2, h.25-26
3
John W. Santrock, Perkembangan Anak, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2007), h. 317
7
8
Dari definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang dimiliki
4
Eric Jensen,Memperkaya Otak Cara Memaksimalkan Potensi Setiap Pembelajaran, (Indeks,
2008), cet 2, h. 42
5
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 219-220
6
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 2006), h. 112
7
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), h.
34
9
8
May Lwin et. All, How to Multiply Your Child’s Intelligence-Cara Mengembangkan
Komponen Kecerdasan, Berbagai, (Jakarta: Indeks, 2008), cet. 2, h. 197
9
Thomas Armstrong, Sekolah para Juara, (Bandung: Kaifa, 2003), h.4
10
perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain,
dan sebagainya.10
10
Hamzah B. Uno dan masri kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pemebelajaran, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), cet pertama, h. 13
11
Thomas Armstrong, 7 Kinds Of Smart, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 4
12
Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21 Kritik MI, EI, SQ, AQ dan Successful
Interlligence Atas IQ, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 156
11
b. Kerja Kelompok.
Pembentukan kelompok kecil untuk mencapai tujuan pengajaran umum
adalah komponen utama model belajar kelompok. Kelompok ini efektif
jika terdiri atas tiga sampai delapan orang. Siswa-siswi dalam kelompok
ini dapat mengerjakan tugas belajar dengan bermacam-macam cara.
Kelompok dapat mengerjakan tugas tertulis secara kolektif misalnya
dengan setiap anggota menyumbangkan gagasan. Mereka juga dapat
berbagi tanggung jawab dengan berbagai cara.
12
c. Simulasi.
Simulasi melibatkan sekelompok orang yang secara bersama-sama
menciptakan lingkungan “serba seadanya”. Tatanan sementara ini
mempersiapkan suasana untuk kontak yang lebih langsung dengan
materi yang dipelajari. Misalnya, siswa yang mempelajari periode
sejarah tertentu menggunakan kostum periode tersebut, mengubah
ruang kelas seperti pada zaman tersebut.13
d. Interaksi interpersonal
Diberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan
tamennya dalam proses pembelajaran.
13
Hamzah B. Uno dan masri kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pemebelajaran, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), cet pertama, h. 144-148
14
Thomas Armstrong, Sekolah Para Juara Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia
Pendidikan, (Bandung: Kaifa, 2003), h. 84
13
15
Thomas Armstrong, 7 Kinds Of Smart Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda
Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, (Jakarta: PT Gramedia, 2002), h. 114-115
15
16
May Lwin et. All, How to Multiply Your Child’s Intelligence-Cara Mengembangkan
Komponen Kecerdasan, Berbagai, (Jakarta: Indeks, 2008), cet. 2, h. 205
17
Makmun Mubayidh, kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar), h. 23-24
16
a. Faktor Hereditas
Faktor ini ditentukan oleh sifat-sifat yang dibawa sejak lahir, batas
kecakapan atau kecerdasan seseorang dalam memecahkan suatu
masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan.
b. Faktor Lingkungan
1) Lingkungan Keluarga
Peran keluarga dalam perkembangan kecerdasan anak sangat
besar, seperti kultur dalam keluarga, tingkat pendidikan orang tua,
tingkat ekonomi, dan realita kehidupan.
2) Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal sebagai
tempat pengembangan kepribadian anak secara menyeluruh. Dari
sekolah, anak akan mendapatkan pengetahuan, teman, dan
pengalaman.
c. Faktor Gizi
Seperti halnya tumbuhan, otak pun membutuhkan nutrisi dan gizi
yang tepat dalam bekerja. Otak bekerja tanpa henti, maka nutrisi yang
sangat dibutuhkan sangat banyak jika otak kekurangan gizi maka otak
tidak akan bekerja secara maksimal.
d. Faktor kebebasan
Kadang orang sering mengatakan belajar yang baik adalah belajar
yang tanpa ada tekanan. Dengan membebaskan anak menggunakan
kecerdasannya dalam belajar, ia akan mengerjakan tugasnya dengan
17
18
May Lwin et. All, How to Multiply Your Child’s Intelligence-Cara Mengembangkan
Komponen Kecerdasan, Berbagai, (Jakarta: Indeks, 2008), cet. 2, h. 198-202
19
Thomas Armstrong, 7 Kinds Of Smart Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda
Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, (Jakarta: PT Gramedia, 2002), h. 4
19
20
Hamzah B. Uno dan masri kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pemebelajaran, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), cet pertama,h. 14
21
May Lwin et. All, How to Multiply Your Child’s Intelligence-Cara Mengembangkan
Komponen Kecerdasan, Berbagai, (Jakarta: Indeks, 2008), cet. 2, h. 233
20
sejarah hidup yang unik dan rasa individualis yang mendalam setiap
harinya.
22
Hamzah B. Uno dan masri kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pemebelajaran, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), cet pertama,h.149
23
Thomas Armstrong, Sekolah Para juara Menerapkan Multiple intelligeces di Dunia
Pendidikan, (Bandung: kaifa, 2003), h. 85
21
24
Thomas Armstrong, 7 Kinds Of Smart Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda
Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, (Jakarta: PT Gramedia, 2002), h. 132-133
23
25
May Lwin et. All, How to Multiply Your Child’s Intelligence-Cara Mengembangkan
Komponen Kecerdasan, Berbagai, (Jakarta: Indeks, 2008), cet. 2, h. 240
26
Makmun Mubayidh, kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar), h. 22-23
24
Berikut ini beberapa alasan mengapa penting bagi setiap orang untuk
menjadi cerdas diri.
27
May Lwin et. All, How to Multiply Your Child’s Intelligence-Cara Mengembangkan
Komponen Kecerdasan, Berbagai, (Jakarta: Indeks, 2008), cet. 2, h.234-236
28
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), h. 256
26
29
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013), h. 100
30
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group), hal. 26
31
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008),h. 266
27
Dalam hal ini PAI sejajar atau sekatagori dengan pendidikan IPS/IPA
dan lain-lainnya (nama mata pelajaran adalah Matematika atau IPS/IPA
dan lain-lain), pendidikan olahraga (nama mata pelajarannya adalah
olahraga), pendidikan Biologi (nama mata pelajarannya dalah Biologi) dan
seterusnya. Sedangkan pendidikan agama islam adalah nama sistem, yaitu
sistem pendidikan yang islami, yang memiliki komponen-komponen yang
32
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006),cet. 3, h. 130
33
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006),cet. 3, h. 131
34
Muhaimin, Pengembangan Kurukulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2011), h. 6
28
35
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2011), h. 163
36
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006),cet. 3, h. 132
37
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006),cet. 3, h. 135
29
38
Muhaimin, Pengembangan Kurukulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan
Perguruan Tinggi. (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2011), h. 135
39
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 78
30
“Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa”. (Q.S. Al-Baqarah:2).42
40
Zuhairini, dan abdul ghofur, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Malang:
UM Press, 2004), h. 48
41
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006),cet. 3,h. 131
42
Al-Qur‟an dan Terjemah , (Bandung: CV.J –Art, 2005), h. 2
31
43
Al-Qur‟an dan Terjemah , (Bandung: CV.J –Art, 2005), h. 284
44
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006),cet. 3, h. 134-135
32
45
Sofyan Adenansi, Upaya mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Madania Indonesian School with world class
standard, skripsi SI Jurusan PAI UIN Jakarta, (Jakarta: Pespustakan UIn, 2012), h. 67
33
Selain itu penelitan juga pernah dilakukan oleh Wafa Zahruddin yang
berjudul Peranan ESQ terhadap Kecerdasan Intrapersonal Siswa. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwanya training ESQ berperan dalam
meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa. Perbedaannya adalah skripsi ini
hanya membahas tentang kecerdasan intrapersonal saja dan jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian lapangan.46
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Siti Khoirunnisa dengan judul
skripsi “Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Kecerdasan
Emosional Siswa di SMA MARTIA BHAKTI BEKASI”, tujuan penelitian ini
untuk mengetauhi peranan guru pendidikan agama islam dalam membina
kecerdasan emosional siswa, kecerdasan emosional adalah bagian dari
kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa dimana hasil penelitian
disimpulkan bahwa peranan guru pendidikan agama islam terhadap pembinaan
kecerdasan emosional siswa di SMA MARTIA BHAKTI BEKASI dengan
katagori baik.47
Dari ketiga judul tersebut ada persamaan dan perbedaan dengan judul yang
peneliti teliti diantaranya adalah sebagai berikuti:
1. Persamaan dan perbedaannya yaitu: dari hasil yang diperoleh dari judul
yang pertama sama-sama menjelaskan kecerdasan interpersonal akan tetapi
perbedaannya adalah judul ini tidak menjelaskan kecerdasan
intrapersonalnya sedangkan peneliti menjelaskan dua macam kecerdasan itu.
2. Persamaan dan perbedaannya yaitu: judul ini dan judul yang peneliti teliti
sama-sama menjelaskan kecerdasan intrapersonal adapun perbedaannya
judul ini hanya menjelaskan kecerdasan intrapersonal saja.
3. Persamaan dan perbedaannya yaitu judul ini sama-sama menjelaskan
tentang kecerdasan emosional dimana kecerdasan intrapersonal dan
interpersonal adalah bagian dari kecerdasan emosional.
46
Wafa Zahruddin Thohir, Peranan training ESQ Terhadap Kecerdasan Intrapersonal Siswa,
skripsi S1 Jurusan PAI UIN Jakarta, (Jakarta: Perpustakan UIN Jakarta, 2012), h. 65
47
Siti Khoirunnisa, Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Kecerdasan
Emosional Siswa di SMA MARTIA BHAKTI BEKASI, (Jakarta: Pesputakan UIN Jakarta, 2011), h.
68
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Latar Penelitian
Madrasah ALiyah 4 Jakarta berada di dekat tol pondok pinang lokasi
yang sangat terjangkau dan sangat strategis, untuk sampai ke MAN 4 bisa di
tempuh dengan mengendarai sepeda motor, angkot, busway untuk yang
jaraknya jauh dari sekolah bahkan bisa juga berjalan kaki untuk siswa yang
rumahnya dekat dengan sekolah. Kualitas MAN 4 Jakarta selalu meningkat
mulai dari sarana prasarana, jumlah guru bahkan jumlah murid.
Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta adalah lembaga pendidikan formal dan
lembaga pendidikan tingkat SLTA yang berwawasan global dengan ciri khas
keislaman. MAN 4 Jakarta mengacu pada kebutuhan nasional akan sumber
daya manusia yang unggul dalam penguasaan IPTEK dan dibekali dengan
iman dan takwa.
Dan pada tahun 2008 MAN 4 Jakarta menjadi madrasah berstandar
nasional, seiring dengan perkembangan dunia pendidikan dan UU sistem
pendidikan nasional, maka pada tahun 2010 MAN 4 Jakarta ditetapkan
sebagai rintisan madrasah bertaraf internasional sesuai surat keputusan kepala
kanwil kementrian agama prov. DKI Jakarta. MAN 4 berkomitmen untuk
34
35
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkapkan
situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar,
dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis
data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. 1
Menurut Lexy J. Moleong “penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.”2
Untuk memudahkan dalam mendapatkan data, fakta dan informasi yang
mengungkapkan serta menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini,
peneliti memilih metode deskriptif melalui penelitian lapangan. Metode
deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud menggambarkan tentang suatu
variable, gejala atau keadaan apa adanya, dan tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesis tertentu.3
1
Djam’am Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
ALFABETA, 2011), CET. III, H. 25
2
Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT REMAJA ROSDA
KARYA, 2010), h. 6
3
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), cet.10, h. 234
36
2. Tahap Lapangan
Tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian pada saat
memasuki tahap lapangan adalah:
a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
Peneliti harus terlebih dahulu memahami situasi dan kondisi MAN 4
Jakarta dan peneliti harus mempersiapkan diri. Berprilaku sesuai
dengan norma-norma yang ada di MAN 4 Jakarta.
b. Memasuki lapangan
Pada saat peneliti memasuki lapangan hendaknya peneliti menciptakan
suasana yang akrab dengan lingkungan yang ada di sekitar MAN 4
Jakarta. Baik hubungan dengan guru, siswa maupun pegawai yang ada
di MAN 4 Jakarta dan sikap terbuka sehingga tidak ada suatu informasi
yang diada-adakan.
c. Berperan serta sambil mengumpulkan data
Disini peneliti terlibat langsung dalam penelitian, peneliti ikut serta di
dalam kelas ketika guru Aqidah Akhlak dan Guru Fiqih melakukan
proses pembelajaran untuk aktivitas belajar mengajar yang terjadi di
dalam kelas dan untuk mengatahui upaya apa saja yang dilakukan guru
untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal
siswa dan untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang yang dapat
mempengaruhi kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa.
Dalam pelaksanaan ini peneliti ikut serta dalam proses pembelajaran
pembelajaran dimulai hingga pembelajaran berakhir, peneliti
mengumpulkan data dengan cara mengamati proses pembelajaran yang
sedang berlangsung, wawancara, dan lain-lain yang dapat digunakan
untuk membantu dalam pengumpulan data seperti kamera.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain
pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit, karena itu
observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan
pancaindra lainnya.4
Mengadakan observasi menurut kenyataan, melukiskannya dengan
kata-kata secara cermat dan tepat apa yang diamati, mencatatnya dan
kemudian mengolahnya dalam rangka masalah yang di teliti secara ilmiah
bukanlah pekerjaan yang sulit.5 Observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut.6
2. Wawancara
Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan
atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relative lama.7 Wawancara adalah percakapan dan
Tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.8
4
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,, Kebijakan Publik dan Ilmu
Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009), cet. 3, h. 115
5
S. Nasution, Metode Reseach (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 70
6
E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta: LP3ES,
1998), cet. 1, h. 62
7
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,, Kebijakan Publik dan Ilmu
Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009), cet. 3, h. 108
8
E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta: LP3ES,
1998), cet. 1, h. 72
39
9
A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif, (Jakarta: PT Pustaka Jaya, 2011), h. 110-111
10
Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT REMAJA ROSDA
KARYA, 2010), h. 217
11
Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT REMAJA ROSDA
KARYA, 2010), h. 107
40
Salah satu faktor yang dapat membuat penelitian ini berhasil adalah
terdapat pada peneliti sendiri. Muningkatkan ketekunan peneliti dapat
lebih membuat hasil penelitian yang cermat dan berkesinambungan pada
data-data yang ada sehingga mampu dianalisis dengan baik.
Mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam
kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Mencari suatu
usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa yang dapat
diperhitungkan dan apa yang tidak. Teknik ini digunakan untuk
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada
hal-hal tersebut secara rinci.12
3. Triangulasi
Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi
yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber
lainnya.13
Triangulasi data dalam penelitian ini dengan menggunakan pengecekan
kembali data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik hasil observasi,
wawancara maupun dokumentasi selama penelitian.
F. Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola mensintetiskannya, mencari, dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan
apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.14
13
Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT REMAJA ROSDA
KARYA, 2010), h. 330
14
Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT REMAJA ROSDA
KARYA, 2010), h. 248
41
15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuanlitatif, kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 338.
16
A. Chaedar alwasilah, Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan
Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Pustaka, 2011), h. 11
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuanlitatif, kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 341.
42
1
http://man4jkt.kemenag.go.id/id/ di akses pada tanggal 15 november 2014 pukul 14:00
43
44
2
http://man4jkt.kemenag.go.id/id/ di akses pada tanggal 15 november 2014 pukul 14:00
45
3. Data Siswa
Kondisi siswa dan rombel smester ganjil TP 2014/2015
Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12
3. Siswa Pengulang
9. Jumlah Rombel
10 9 9
46
Kondisi (Unit)
1. Ruang Kelas 1
3. Ruang Guru 1
Kondisi (Unit)
Ruang Laboratorium
8. 1
Komputer
Asrama 1
19.
B. Deskripsi Data
Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan di MAN 4 Jakarta
Pondok Pinang, untuk mengetahui sejauh mana upaya guru mengembangkan
kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam pembelajaran PAI maka
peneliti mengamati kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MAN
4 Jakarta dan melakukan wawancara pada guru dan siswa yang terkait. Hal ini
guna untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan guru untuk
mengembangkan kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal
siswa khususnya dalam pembelajaran PAI.
Pada awal pembelajaran di buka dengan pembacaan doa atau basmalah di
lanjut dengan pengelolaan kelas yang dapat menunjang kecerdasan
interpersonal dan intrapersonal seperti pengaturan tempat duduk, menyiapkan
siswa agar tenang dan siap mengikuti pembelajaran, setelah itu di lanjut
dengan pemberian motivasi atau nasehat agar siswa termotivasi dan sadar
akan tugas diri mereka sebagai siswa, dan ketika masuk pada kegiatan inti
guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode yang bervariasi
yang dapat menunjang pengembangan kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal siswa serta di dukung oleh media-media yang dapat membantu
mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa selain
peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran di dalam kelas peneliti
juga mengamati kegiatan atau lingkungan yang ada di luar kelas yang dapat
menunjang kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa. Diantara
kegiatan di luar kelas yang diadakan oleh guru PAI seperti penugasan
penyampaian kultum oleh siswa setelah melakukan shalat zuhur berjama’ah,
tadarus Al-Qur’an yang di pimpin oleh salah satu siswa, jadwal shalat dhuha,
dan hafidz Qur’an.
Adapun data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara
kemudian diteliti sejauh mana upaya yang dilakukan guru untuk
mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa.
49
C. Pembahasan
Dari hasil penelitian maka peneliti akan membahas secara lebih lanjut,
adapun data hasil dari observasi dan wawancara akan dituangkan disini yaitu
tentang upaya yang dilakukan para pendidik di MAN 4 Jakarta dalam
mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa-siswinya
khususnya dalam pembelajaran PAI. terlihat dari di mulainya pembuatan
perencanaan sampai pada tataran aplikasinya dalam pembelajaran PAI
diantaranya dimulai dari pengelolaan kelas yang dapat membatu
mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa,
penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat
mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal sampai pada
penggunaan media yang dapat menunjang pengembangan kecerdasan siswa-
siwinya.
1. Pengelolaan Kelas Yang Dapat Menunjang Pengembangan
Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal Siswa Dalam
Pembelajaran PAI
a. moving class
Di MAN 4 Jakarta menerapkan sistem pembelajaran moving class.
Sistem moving class dalam proses pembelajaran membiasakan siswa
agar merasa hidup dan nyaman dalam belajar. Selain itu, agar mereka
50
tidak merasa jenuh, dengan moving class siswa bisa belajar untuk
bertanggung jawab atas kelas yang digunakannya.
3
Hasil Observasi dan Wawancara di MAN 4 Jakarta, tanggal 18 November 2014
53
b. Tutor sebaya
Dengan tutor sebaya menciptakan suasana atau lingkungan belajar yang
lebih akrab, bagi yang siswa yang menjadi tutor dapat melakukan
pengayaan dan melatih diri, melatih tanggung jawab, dan dengan tutor
sebaya memberikan kesempatan kepada siswa yang mempunyai
perasaan takut dan malu untuk bertanya kepada gurunya ia mempuyai
kesempatan bertanya kepada temannya. Dengan tutor sebaya dapat
mengembangkan kecerdasan interpersonal.
c. Demonstrasi
Metode demonstrasi ini biasa digunakan oleh guru mata pelajaran fiqih
karna banyak materi yang memerlukan demontrasi. Dengan metode
demontrasi ini siswa diminta untuk tampil ke depan kelas membantu
guru mendemonstrasikan materi yang sedang di samapaikan contoh
tentang materi akad nikah. dengan metode demontrasi ini memberi
54
e. Tanya jawab
Metode Tanya jawab ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berbicara di depan teman-temannya dan memberikan waktu pada siswa
untuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. Dengan metode Tanya
jawab ini dapat membantu mengembangkan kecerdasan interpsonal
siswa.
f. Video critic
Dalam metode video critic ini guru menampilkan sebuah tayangan
video yang berhubungan dengan materi, kemudian siswa diminta untuk
memperhatikan tayangan tersebut dan mengambil nilai-nilai/ilmu yang
terdapat dari tayangan tersebut dan meminta salah satu siswa untuk
menyebutkannya atau menyampaikan kepada teman-temannya. Dengan
video kritik ini dapat menunjang pengembangan kecerdasan
interpersonal siswa yaitu dengan diberikan kesempatan kepada untuk
menyampaikan pendapatnya dan dilatih untuk berani berbicara di
hadapan teman-temannya.4
4
Hasil wawancara dengan guru, siswa dan hasil observasi kelas di MAN 4 Jakarta pada tanggal
28 Oktober sampai 20 November 2014
55
c. Pemecahan masalah/kasus
Jika ini dilakukan secara individu maka akan mengembangkan
kecerdasan intrapersonal siswa karna guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menggali kemampuannya sendiri.
5
Hasil wawancara dengan guru, siswa dan hasil observasi kelas di MAN 4 Jakarta pada tanggal
28 Oktober sampai 20 November 2014
57
c. Motivasi Guru
Selain motivasi orang tua motivasi guru pun sangat berperan penting
dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal
58
masih banyak nilai posotif dari metode diskusi tersebut dan dalam
metode diskusi pun dapat mengembangkan kecerdasan intrapersonal
siswa karna dalam diskusi pasti ada waktu refleksi dimana siswa diberi
kesempatan untuk mencerna informasi yang mereka terima. Sedangkan
contoh metode yang dapat menunjang pengembangan kecerdasan
intrapersonal siswa seperti metode tugas individu diamana tugas
individu ini memberikan kesempatan pada siswa yang memiliki
kecerdasan intrapersonal lebih tinggi, karna biasanya siswa yang
memiliki kecerdasan intrapersonalnya lebih tinggi ia akan lebih suka
belajar secara mandiri dan tidak terlalu suka belajar secara berkelompok
karna menurut mereka yang memiliki kecerdasan intrapersonalnya
tinggi belajar secara berkelompok itu tidak membuat mereka fokus
dalam mengerjakan tugas atau melakukan pembelajaran.
e. Teman
Teman adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan
interpersonal dan intrapersonal, karna teman adalah salah satu orang
yang terdekat setelah orang tua dan waktu bersama teman itu lebih
banyak ketimbang waktu dengan orang tua, jika seseorang bertemana
dengan orang yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi ia akan
terpacu untuk mengembangkan kecerdasan interpersonalnya contoh jika
mempunyai teman yang aktif di segala kegiatan misalanya kegiatan
ekstrakurikuler maka ia akan termotivasi mengikuti kegiatan tersebut.
Karna biasanya salah satu alasan siswa mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler atau kegiatan lainnya adalah karna adanya teman.
Dan contoh lain jika kita berteman atau bergaul dengan orang yang
rajin beribadah atau berakhlak baik maka kecerdasan intrapersonal kita
akan lebih berkembang misal ketika kita melihat teman kita beribadah
atau selalu melakukan kebaikan kita akan dapat memotivasi diri kita
untuk melakukan hal tersebut, kita akan berusaha merenungkan atau
mengintropeksi diri kita agar bisa lebih baik.
60
f. Ekstrakurikuler
Pada hakikatnya kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk membantu
perkembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat
siswa. Selain itu dengan kegiatan Ekstrakurikuler kecerdasan siswa
akan berkembang khususnya kecerdasan interpersonal dan juga
intrapersonal karna dalam kegiatan ekstrakurikuler kita di ajarkan
bagaimana kita bekerjasama, bagaimana berkreativitas sesuai dengan
bakat dan minat kita, bagaimana kita menjadi pemimpin, bagimana kita
berbicara di depan orang tanpa harus ada perasaan malu dan dalam
kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menambah teman.
Contoh ekstrakurikuler yang ada di MAN 4 Jakarta FMIK, kegiatan
yang ada dalam ekstrakurikuler ini salah satunya adalah muhadhoroh,
dimana dalam muhadhoroh ini siswa belajar untuk tampil berpidato,
membaca tilawatul qur’an, shalawat, dan saritilawah di depan teman-
temannya. Kegiatan tersebut dapat mengembangkan kecerdasan
interpersonal siswa, dan dalam ekstrakurikuler FMIK juga ada kegiatan
mengkaji A-Qur’an dengan kegiatan mengaji Al-Qur’an siswa yang
memiliki kecerdasan intrapersonal pun akan berkembang karna mereka
akan berusaha mengaji kandungan yang ada dalam Al-Qur’an dan
setelah mereka mengkaji kandungan yang ada dalam Al-Qur’an siswa
tersebut akan berusaha mempraktikan apa-apa yang ada dalam ajaran
Al-Qur’an.
Sedangkan contoh ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan
kecerdasan intrapersonal siswa adalah ekstrakurikuler kaligrafi, karna
dalam kegiatan ekstrakurikuler kaligrafi siswa yang memiliki
kecerdasan intrapersonalnya tinggi ia dapat mengembangkan kreativitas
yang ada dalam dirinya.
Macam-macam kegiatan Ekstrakurikuler yang berhubangan dengan
Pendidikan Agama Islam di MAN 4 Jakarta diantaranya adalah Rohis,
FMIK, qiraat, shalawat, naady araby dan kaligrafi.
61
h. Organisasi
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang berada dalam satu
kelompok untuk suatu masalah tertentu. Organisasi itu tentunya terdiri
dari beberapa orang yang memiliki seorang pemimpin dan anggota
yang minimal lebih dari 3 atau 5 orang.
Organisasi merupakan salah satu faktor penunjang pengembangan
kecerdasan interpersonal siswa, karna dengan siswa mengikuti
organisasi maka siswa tersebut dilatih untuk menanamkan sifat
kepemimpinan, persaudaraan, lebih mengharagai waktu, rasa saling
menghargai satu sama lain, memiliki sifat sosial yang lebih tinggi, dan
dengan organisasi juga siswa dilatih untuk bicara dan tampil di depan
62
umum tanpa adanya rasa canggung ataupun malu dan dengan organisasi
juga bisa menambah wawasan.6
6
Hasil wawancara dengan guru, siswa dan hasil observasi kelas di MAN 4 Jakarta pada tanggal
28 Oktober sampai 20 November 2014
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MAN 4 Jakarta
mengenai upaya guru mengembangkan kecerdasan interpersonal dan
kecerdasan intrapersonal siswa dalam pembelajaran PAI dapat disimpulkan
sebagai berikut:
63
64
B. Implikasi
1. Diperlukan pelatihan tentang pengembangan kecerdasan majemuk
khususnya kecerdasan interpersonal dan intrapersonal bagi guru MAN 4
Jakarta, sehingga upaya pengembangan kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal siswa dapat berjalan dengan baik.
2. Guru PAI dapat lebih mengembangkan strategi, metode dan media dalam
proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal
dan intrapersonal siswa.
3. Penggunaan strategi, metode dan media yang digunakan dalam proses
pembelajaran PAI sesuai dengan materi dan dapat menunjang
pengembangankan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa.
4. Di MAN banyak kegiatan yang menunjang pengembangan kecerdasan
interpersonal dan intrapersonal siswa.
C. Saran
1. Kepada guru PAI diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi
dalam pembelajaran, agar kecerdasan siswa dan potensi yang dimiliki siswa
dapat berkembang secara maksimal
65
2. Perlu adanya usaha yang harus lebih serius dilakukan guru PAI dalam
mengembangkan kecerdasan siswa karna setiap siswa pasti memiliki
kecerdasan yang berbeda-beda.
3. Guru diharapakan selalu melakukan pendekatan dan memberikan motivasi
kepada siswa agar siswa dapat termotivasi untuk mengembangkan
kecerdasan interpersonal dan intrapersonal mereka.
4. Kepada pihak sekolah diharapkan untuk lebih melengkapi sarana dan
prasana sekolah dalam proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan
efisien sehingga memberikan hasil yang lebih maksimal dan agar
kecerdasan siswa dan potensi yang di miliki siswa dapat berkembang secara
maksimal.
5. Kepada siswa diharapkan lebih menyadari potensi yang dimikinya.
DAFTAR PUSTAKA
66
67
A. Identitas Responden
Informan : Guru
Nama :
Tempat, Tgl lahir :
Jabatan :
B. Jawaban
1. Apakah bapak membuat perencanaan sebelum pembelajaran dimulai?
2. Bagaimana cara bapak/ibu mengetahui karakteristik siswa dari segi gaya
belajar dan dari segi intelektualnya khususnya kecerdasan interpersonal dan
intrapersonalnya?
3. Selama bapak/ibu mengajar disini pernah kah ibu/bapak menemukan siswa
yang pendiam/kurang aktif ketika proses pembelajaran? Bagaimana cara
bapak menanganinya atau mentindaklanjuti siswa yang seperti itu?
4. Bagaimana cara bapak/ibu melakukan pendekatan kepada siswa dalam proses
pembelajaran atau di luar proses pembelajaran?
5. Pengelolaan kelas bagaimana yang dapat mengembangkan kecerdasan
interpersonal dan intrapersonal siswa? Apakah sebelum pembelajaran di
mulai bapak/ibu memberikan motivasi?
6. Apakah dalam proses pembelajaran PAI bapak/ibu menggunakan
strategi/metode/media yang dapat menunjang kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal siswa? Seperti apa strategi/metode/media yang digunakan?
7. Apakah bapak memberikan banyak waktu pada siswa dalam proses
pembelajaran? Dan apakah siswa diberikan waktu untuk bekerja kelompok
atau mandiri dalam proses pembelajaran?
8. Faktor-faktor apa saja yang dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal
dan intrapersonal siswa?
9. Kegiatan apa saja yang dapat menggali bakat atau mengembangkan
kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa? Apakah kegiatan tersebut
terlaksana?
Jawaban informan 1:
1. Jawab: iya itu pasti, sebelum pembelajaran dilakukan setiap guru itu harus
membuat perencanaan. Setiap guru punya silabus, RPP, jadwal pelajaran, dan
mempunyai kalender tahunan yah
2. Jawab: eeeeuh mengetahuinya dengan pengamatan dengan mengamati
prilaku mereka dalam proses pembelajaran, itu sudah akan terlihat masing-
masing gaya belajara dan kecerdasan meraka ya , dengan pendektan juga ya,
baik pendektan secara individual maupun pendekatan secara berkelompok.
3. Jawab: sudah pasti dalam satiap kelas kita menemukan anak yang demikian
eeeuh ada anak yang di dalam kelasnya aktif eeeeuh ada juga anak yang di
dalam kelasnya pasif. Eeeeeuh dengan cara pendekatan yaakh, pendekatan
kelompok ada juga pendekatan indinvidu, kalau pendekatan kelompok itu
biasanya di dalam kelas kalau pendekatan individu biasanya dilakukan di luar
kelas, eeeuh jika ada anak yang diam saja ketika dalam proses pembelajaran
yakh kita melakukan pemanggilan kepada siswa yang terkait. Kita berikan
tanyakan kepada dia kenapa dia dalam kelas diam saja setalah itu kita berikan
motivasi kepada anak itu, kadang juga ada juga untuk pendekatan individual
mereka sendiri yang menemui saya dan cerita kepada saya yah
4. Jawab: eeeuh seperti yang tadi udah saya jelasin, tadi kan sebelumnya saya
sudah jelaskan, yaitu dengan pendekatan individu dan pendekatan kelompok.
5. Jawab: eeeuh Mengkondisikan keadaan siswa terlebih dulu agar mereka tidak
rebut dan berisik Eeeuh terkadang memberikan motivasi agar siswa lebih
semangat dalam pembelajaran akan tetapi pemberian motivasi tidak harus
dilakukan di awal pembelajaran tapi terkadang di pertengahan pembelajaran
pun digunakan ketika kondisi siswa sudah mulai bosan. kalau pengondisian
tempat duduk agar dapat memengbangkan kecerdasan siswa kadang tempat
duduk dengan format lingkarang kecil, kadang juga posisi tempat duduk
menghadap ke papan tulis dan kadang dengan posisi duduk yang seperti ini
(menunjukan bentuk meja yang ada ruang rapat guru. Leter u).
6. Jawaban: ia menggunakannya, contoh metode yang saya gunakan dalam
pembelajaran agar mendukung kecerdasan interpersonal dan intrapersonal
seperti diskusi ketika dalam diskusi ada pertanyaan dari siswa untuk
pemakalah maka saya tidak ikut menjawab pertanyaannya tapi saya
memberikan kesempatan kepada meraka untuk menjawabnya tapi kalau
mereka sudah mentok dan sudah melenceng baru diakhir diskusi saya
meluruskan jawaban mereka, hafalan biasaya yang dihafalkan itu dalil-dalil
yang berhubungan dengan materi, ceramah, video kritik, tutor sebaya dengan
tutor sebaya si anak bisa belajar tanggung jawab dan mendapatkan
kesempatan untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya eeekh kemudian
anak yang biasanya malu bertanya pada guru bisa bertanya kepada temannya,
demontrasi karna saya fiqih pasti banyak yang perlu di demonstrasikan
seperti manasik haji, penugasan, memberikan jeda kepada mereka untuk
memahami materi yang telah akan diberikan atau telah disampaikan, eeeeeuh
mencari informasi dari sumber lain seperi dari internet mungkin untuk
metode cukup sampe itu aja sih . media yakh? media yang digunakan ada
infokus, leptop, hp, wifi, kaset/film yang berhubungan dengan materi ,buku
paket, untuk buku paket saya tidak hanya menggunakan satu buku loh tapi
kurang lebih 5 buku yang saya gunakan, saya cari isinya yang lebih mudah
dipahami itu yang saya gunakan untuk disampaikan ke anak-anak, dan saya
juga kadang menggunakan alat peraga yah karna saya itu mengajar mata
pelajaran fiqih jadi bayak yang alat peraga yang digunakan.
7. Jawab: : iyah itu harus yakh karna siswa lah yang harus lebih aktif (berbicara
dengan nada yang tegas), eeeeuh tapi dengan tidak secara langsung tapi
dengan menggunakan metode-metode yang mengaktifkan mereka misalnya
dengan diskusi pun itu memberikan banyak waktu pada mereka. Eeeuh, tentu
yah mereka diberi kesempatan untuk mengerjakan tugas secara berkelompok
dan juga mandiri yah, ada waktu dimana mereka harus mengerjakan tugasnya
secara kelompok dan kadang ada waktu dimana mereka harus menyelesaikan
tugasnya secara individu
8. Jawab: dari guru itu sendiri dapat mempengaruhinya seperti motivasi yang
diberikan guru itu sangat membantu mereka, eeeuh metode-metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran itu juga dapat membantu
mengembangkan yah metode-metode nya seperti yang tadi saya sebutkan, ada
juga kegiatan yang ada di luar kelas seperti eskul yakh, karna di luar kelas
banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dapat membantu mereka untuk
mengembangkan kecerdasan mereka, yang berhungan dengan pendidikan
agama pun banyak seperti rohis, ada juga naady araby, ada juga kaligrafi
masih banyak lagi yah.
9. Jawab: eeeuh kegiatan yakh eeeuh kalau untuk di dalam kelas tidak ada yah
tapi kalau di luar kelas itu banyak seperti kegiatan yang ada di dalam ekskul
nah eskul yang berhubungan dengan pendidikan agama islam ada FMIK di
dalam FMIK itu ada fahmil quran ada macam-macam yah, Rohis, Qiraat,
Shalawat, Kaligraf, masih banyak eskul lainnya yakh itu di adakan di luar
pelajaran. Dan untuk kegiatan yang menunjang kecerdasan intrapersonal
siswa itu lebih kepada kegiatan ibadah yah seperti shalat jam’ah, tadarus,
shalat dhuha, tahfiz qur’an.
Jawaban informan 2:
1. Jawab: iyah, membuat rpp (langsung menjawab tanpa berpikir), rpp di buat
per satu tahun, jadi gak buat setiap pertemuan, kalau setiap pertemuan
buatnya itu repot, jadi biar lebih mudah rpp itu di buat per tahun. Kita juga
punya silabus. Sibus itu gambaran umum aja sedangkan rpp itu lebih
khususnya ya
2. Jawab: yah dengan cara melihat ketika proses pembelajarannya. dengan kita
melihat proses pembelajaran pun maka gaya belajar anak-anak itu akan
terlihat
3. Jawab: ia itu pasti yah, dalam kelas itu pasti ada anak yang aktif dan ada yang
super aktif aktif, dan ada juga yang pendian. mentindaklanjutinya dengan cara
pendekatan saja, biasanya dilakukan pendekatan di dalam kelas, kita buat
mereka seneng kepada kita terlebih dahulu setelah mereka senang kepada kita
dan sudah menggap kita bukan guru yang menakutkan maka di luar kelas pun
mereka tidak akan merasa takut kepada kita, dan meraka tidak akan merasa
sungkan bercerita ketika mereka mempunyai masalah. Bisa juga dengan cara
memotivasi mereka, menasehati meraka agar mereka bisa lebih aktif, tapi
sebelumnya kita tanyakan terlebih dahulu kepada mereka kenapa mereka
demikian, mungkin mereka mempunyai masalah. Jika benar mereka
mempunyai masalah maka kita sebagai guru harus membantu anak tersebut
untuk memecahkan masalahnya, setalah itu baru kita berikan motivasi agar
mereka lebih aktif ketika dalam proses belajar
4. Jawab: dengan mendekati mereka, buat mereka suka terlebih dahulu dengan
kita, agar mereka tidak menganggap kalau guru itu sosok yang menakutkan,
jika di dalam kelas sudah dilakukan dan meraka suka dengan kita maka di
luar kelas pun akan mudah, dengan tidak merasa takut mereka akan menegur
kita jika bertemu dengan kita meraka yang akan mendekati kita. (berbicara
dengan tenang sambil tersenyum).
5. Jawab: ooh pengelolaan kelas. Ya sebelum masuk saya membaca salam dulu,
merapikan tempat duduk, membaca bismilah terlebih dahulu sebelum
pelajaran dimulai untuk memberikan contoh yang baik pada siswa,
menyanyakan kabar siswa untuk mengakrabkan hubungan guru dan siswa,
iyakh saya sering memberikan motivasi-motivasi yang berbentuk alkisah
yang dapat menggugah semangat anak-anak, kadang juga diberikan tayangan
video motivasi ,alkisah atau video yang diberikan biasanya sesuai dengan
materi yang akan disampaikan. Heeeem Sebelum masuk ke materi baru saya
menanyakan pengetahuan siswa tentang materi yang akan disampaikan agar
saya tahu sejauh mana mereka mengetahui materi yang baru, ketika mereka
sudah tahu maka saya hanya melanjutkan materi yang kiranya mereka sama
sekali belum tahu agar waktu yang ada itu tidak terbuang. Kemudian ketika
saya menjelaskan materi sisipkan kan lah kata-kata guyonan atau lelucon
contohnya lulucon yang saya gunakan seperti bahasa betawi karna saya orang
betawi dengan bahasa betawi pun sudah membuat mereka tertawa dan
suasana kelas tidak bosan. Kemudian menggunakan metode yang membuat
siswa itu tidak jenuh.
6. Jawab: iya , seperti diskusi, Tanya jawab, studi lapangan, dan penugasan.
Heeeem itu kadang juga saya menampilkan video kemudian meminta mereka
mengambil nilai-nilai/pelajaran yang ada dalam video itu. Dan media yang
digunakan adalah leptop leptop itu yang pasti digunakan untuk menampilkan
slide, LCD, wifi, papan tulis, yakh banyak lah.
7. Jawab: : itu si tergantung yah, jika ada sisa waktu atau materi tidak terlalu
banyak siswa diberikan banyak waktu tapi ketika materi masih banyak yang
perlu disampaikan mungkin waktu untuk siswa terbatas, tetapi dalam proses
pembelajaran siswa ikut terlibat langsung dan untuk mengantisipasi waktu
yang ada sebelum guru memberikan materi yang akan dipelajari guru
menggali pengetahuan siswa terlebih dahulu sejauh mana mereka mengetahui
materi yang akan disampaikan setelah guru mengetahui pengetahuan siswa
maka guru hanya melanjtukan saja. Agar waktu tidak terbuang sia-sia.
8. Jawab: Keluarga itu pertama yah, kalau anak yang sudah mempunyai dasar
dari keluarganya maka di sekolah ia tidak akan terlalu sulit untuk mengikuti
pembelajaran, guru, nah guru itu hanya membantu meneruskan tugas orang
tua mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa,
kemudian lingkungan dan masyarakat juga mempengaruhi menurut saya yah,
kalau di lingkungan rumahnya dia mengikuti remaja masjid misalnya, itu bisa
mempengaruhi kecerdasan interpersonalnya kemudian jika dia aktif di
masyarakat juga atau masyarakat yang ada di lingkungannya baik-baik saja
dan dapat membantu mengembangkan mereka, maka kecerdasan mereka pun
akan berkembang yah.
9. Jawab: kalau kegiatan di luar kelas itu banyak yah, seperti kegiatan eskul,
eskul di sekolah ini yang berkaitan dengan PAI itu ada Rohis, ada FMIK terus
(berhenti sejeanak seperti sedang berpikir) Qiraat, ada juga kaligrafi dan ada
juga kegiatan yang diadakan oleh guru untuk siswa yaitu penjadwalan kultum
setiap seminggu dua kali yang harus dilakukan siswa setalah shalat duhur,
kemudian di lanjutkan dengan tadarus yang di lakukan setiap selesai shalat
zuhur berjama’ah dan harus di pimpin oleh salah satu siswa sebagai
memimpin tadarus. Adapun petugas-petugas kultum dan pemimpin tadarus
itu bergantian yah.tidak itu itu saja
Jawaban: informan 3
1. Jawab: ooh itu pasti nak, sebelum kita memulai pengajaran kita terlebih
dahulu membuat perencanaan nah perencanaan itu kita tuangkan dalam
silabus dan rpp, agar pembelajaran itu dapat terarah
2. Jawab: dengan mengamati proses belajar mereka ketika dalam kelas dan
dengan melakukan pendekatan kepada mereka karna dengan itu kita akan
mengetahui karakteristik mereka.
3. Jawab: ooh itu tentu, saya menemukan siswa-siswa yang demikian, tidak
semua siswa itu sama, dalam satu kelas itu ada anak yang kadang dia aktif,
kadang ada anak yang juga pendiam yakh, jika ada siswa yang pendiam atau
kurang aktif untuk anak yang kurang aktif saya ajak dia ngobrol, kemudian
berikan motivasi dan selalu memberikan dia kesempatan untuk maju kedepan
atau memberi kesempatan agar dia bisa aktif, karna jika dia terbiasa seperti
itu lambat laun dia akan berubah tapi tidak dengan memaksa berilah dia
pujian walaupun tidak agar dia bisa lebih semangat
4. Jawab: mendekati mereka agar mereka merasa senang dengan kita membagun
hubungan yang akrab dengan mereka karena jika mereka sudah suka dengan
kita maka mereka pun akan suka dengan pelajaran apa yang kita ajarkan, di
dalam kelas ketika proses pembelajaran tidak membuat mereka tertekan, buat
suasana yang santai. Nah jika di luar kelas biasanya pendekatan secara
individu, jika ada anak yang mempunyai masalah biasanya kita adakan
pendekatan individu dengan memanggilnya
5. Jawab: ooh di MAN 4 kita melakukang moping class. Dan kita juga harus
menciptakan suasana kelas yang dinamis seperti sebelum pembelajaran
dimulai diberikan waktu 5 menit untuk pemberian motivasi pada siswa agar
mereka semangat mengikuti pembelajaran, tapi itu dilakukan tidak setiap
akan memulai pelajaran tapi ketika anak terlihat sudah bosan dan lelah saja,
kemudian dari pengaturan tempat duduknya juga yang nyaman dan sesuai
dengan metode yang akan digunakan biasanya pengondisian tempat duduk
sesuai dengan kelompok dari pembentukan kelompok pun dibuat secara
bervariasi biasanya dengan cara berhitung agar teman satu kelompoknya tidak
itu itu saja, dari situ pun kecerdasan interpersonal mereka akan berkembang
dan kadang dengan posisi tempat duduk yang mereka inginkan
6. Jawab: ia itu harus, agar siswa itu tidak bosan yaah contoh metode yang
saya gunakan dalam pembelajaran seperti ceramah, ceramah itu pasti
digunakan karna pasti siswa itu membutuhkan penjelasan dari kita, setiap
pembelajaran penggunaan ceramah itu pasti ada, ada juga diskusi, diskusi di
sini itu sudah hampir kebutuhan primer,kemudan hafalan yah karna saya itu
guru qurdis jadi hafalan itu juga pasti ada, kadang juga saya tampilkan video
yang berkaitan dengan materi, tanya jawab itu sudah satu paket dengan
diskusi, apa tuh namanya kalau kita meminta anak untuk mempraktikan,
mencontohkan atau membacakan di depan kelas /demonstrasi penugasan,
memberikan jeda waktu untuk anak-anak berpikir, Ooh media, media si yang
digunakan leptop, infokus LCD itu sudah satu paket yah, hp kalau hp ketika
belum dibutuhkan saya pinta anak-anak untuk mengupulkan di depan di atas
meja saya tapi ketika dibutuhkan untuk mencari bahan lain dari internet saya
minta anak-anak mengambil hpnya tapi setalah digunakan diminta untuk
diletakan kembali ke meja saya agar tidak menggangu mereka.
7. Jawab: oh itu jelas, saya selalu memberikan tugas kepada siswa saya secara
kelompok atau secara mandiri. Karna kadang ada siswa yang lebih suka
belajar secara berkelompok dan kadang juga ada siswa yang lebih suka
belajar mandiri (berbicara dengan santai dan lantang
8. Jawab: yang pastinya yang paling pertama itu dari keluarga yah, kemudian
guru seperti motivasi yang diberikan guru dan metode yang digunakan pada
saat belajar,bahkan lingkungan juga dapat mempengaruhi yah.
9. Jawab.: ada kegiatan yang diadakan guru PAI Seperti kegiatan membaca Al-
Qur’an atau tadarus setalah sholat berjamaah dengan dipilihnya salah satu
anak untuk memimpin bacaan Al-Qur’an di depan teman-temannya dulu itu
setelah selasi shalat hanya dilakukan zikir bersama tapi ketika kita amati
kegiatan yang dilakukan zikir bersma setelah shalat itu kurang efektif karna
pada saat pembacaan zikir bersama masih banyak anak-anak yang tidak ikut
membaca merka ngobrol dengan teman yang ada di sampingnya kadang ada
yang meninggalkan masjid sebelum pembacaan zikir dan doa selesai oleh
karna itu kami sebagai guru PAI plus petugas dan penanggung jawab masjid
kami buat kegiatan yang lain yang lebih efektif yaitu dengan ditambahnya
tadarus setelah shalat salah satu siswa di tunjuk untuk memipin bacaan
setalah itu diikuti oleh yang lain dengan seperti itu ternyta anak-anak lebih
bisa terkontrol dan lebih tenang lalu di lanjutkan dengan Kultum setelah
sholat berjamaah biasanya dilakukan 2 kali dalam seminggu yang menigisi
kultum biasanya siswa yang di terpilih dan untuk guru biasanya hanya per
dua bulan sekali. Setelah selesai anak-anak tidak langsung bubar tapi mereka
mendapat pengumumam petugas kultum dan pemipin tadarus untuk hari
berikutnya.
Wedoman Wawancara
A. Identitas Responden
Informan : Siswa
Nama :
Tempat, Tgl lahir :
Jabatan :
B. Jawaban
1. Apakah anda lebih suka belajar sendiri atau berkelompok? Kamu punya
banyak temen tidak?
2. Eskul apa si yang kamu ikuti di sekolah ini? Apakah kamu ikut eskul itu
kemauan sendiri atau dorongan dari orang tua?
3. Apakah kamu suka mengikuti pembelajaran PAI? Apakah kamu tertarik
dengan pembelajaran PAI?
4. Apakah guru anda sebelum pembelajaran dimuali mengkondisikan kelas
terlebih dahulu?
5. Apakah guru kamu khususnya guru PAI memberikan motivasi atau ice
breaking sebelum pembelajaran dimulai? Contohnya kaya gimana?
6. Apakah guru kamu dalam proses pembelajaran menggunakan metode yang
bervariasi? Contohnya?
7. Menurut kamu metode yang digunakan guru itu dapat mengembangkan
kecerdasan interpersonal dan intrapersonal kamu tidak si?
8. Apakah dalam proses pembelajaran kamu diberikan kesempatan untu
berinteraksi positif dengan teman-teman?
9. Apakah kamu juga sering diberikan kesempatan untuk mengerjakan
tugas/proyek secara mandiri? Contohnya tugas secara mandiri itu kaya
gimana?
10. Setelah kamu belajar pendidikan agama islam apakah kecerdasan
interpersonal dan intrapersonal kamu dapat berkembang secara positif?
11. Menurut kamu faktor apa saja si yang dapat mengembangkan kecerdasan
interpersonal dan intrapersonal?
Jawaban Informan: 1
1. Jawab: saya lebih suka belajar berkelompok, soalnya kalau belajar sendiri
kaya menyendiri bangat ka, kalau belajar kelompok kan kita bisa bertukar
pendapat kaya beradu argumen dan aku si lebih suka ngomong di depan
teman-teman ka. Iya aku punya banyak teman kan emang semuanya teman ka,
iya semuanya akrab, kadang kalau ada teman yang sendiri juga saya coba
untuk deketin ka yaah walaupun kadang yang saya temenin itu diem saya
suka ajak ngobrol aja.
2. Jawab: Ikut, Aku ikut dua eksul naady araaby dan Rohis, Kalau naady
araaby kaya belajar bahasa arab, terus Kalau rohis ada liqo, liqo itu baca al-
quran secara bergantian kaya tutor sebaya gitu, terus ada juga mengupas al-
quran secara lebih dalam, ia ada muhadoroh itu adanya di dalam rohis, latihan
pidato, membaca saritilawah dan lain-lain ka. Karna keinginan sendiri dan
karna ibu q juga sering memberikan motivasi agar q bisa ikut kegiatan-
kegiatan di sekolah katanya si agar nambah pengalaman dan nambah temen
juga ka.
3. Jawab: ia, aku selalu ikut pelajaran agama islam, karna aku dari pesantren ka,
ia saya juga tertarik dengan pelajaran PAI karna aku cita-citanya jadi guru
PAI, terus dari gurunya juga enak dah gitu kita kan hidup di dunia ini
sementara jadi aku harus cari bekel juga untuk di akhirat ka.
4. Jawab: ia sebelum pembelajaran di mulai kita disuruh menyiapkan peralatan
belajar dan menyuruh kita untuk merapikan tempat duduk kita ka.
5. Jawab: ia sebelum pembelajaran dimulai biasanya kita kan males ya belajar
tapi guru suka ngasih motivasi dulu ke kita agar kita bisa tambah semangat
dalam belajar terus membuat kita untuk merenung ka, biasanya motivasinya
itu kita disuruh nonton video motivasi ka kadang juga cerita pengalaman guru
itu belajar di luar negri ka, jadi kan kalau kita dengerin cerita-cerita kaya gitu
bikin kita mau kaya gitu ka
6. Jawab: ia ka soalnya kalau Cuma jelasin aja bikin ngantuk ka lagian kan di
sma ini yang harus aktif kan siswanya ka guru tuh Cuma ngasih langkah-
langkahnya aja, kaya presentasi kadang presentrasi perorangan kadang
perkelompok ka, diskusi, hafalan-hafalan, tanya jawab masih banyak lagi ka
tapi saya lupa, buku paket, diktat, LCD, Hp juga kadang ka di pake untuk cari
informasi dari internet ka
7. jawab: menurut saya si ya dapat ngembangin ka, kaya diskusi kita bisa belajar
bicara depan temen-temen terus kalau kaya buat yang sukanya belajar sendiri
biasanya di kasih tugas individu ka.
8. Jawab: ia sering ka, kan di SMA ini yang aktif itu muridnya guru Cuma
ngasih langkah-langkahnya aja, kaya diskusi itu kan kita diberi kesempatan
untuk berinteraksi sama teman-teman.
9. Jawab: ia ka, kita suka di suruh ngerjain tugas sendiri juga kaya ngerajin
latihan-latihan gitu.
10. Jawab: ia sedikit-sedikit si mulai berkembang ya kaya pelajaran tentang
akhalak nah dari situ kita bisa mempraktikan bagaimana kita harus bergaul
dengan orang-orang, bagaimana kita berpaiakan dengan baik. Bagaimana cara
kita menghargai diri sendiri juga
11. Diskusi, diri sendiri, motivasi dari orang tua, motivasi dari guru, temen karna
waktu yang lebih banyak itu dengan teman ka, organisasi juga bisa. Kalau
orang tua itu yang paling peting menurut aku ka.
Jawaban Informan 2:
1. Jawab: Saya lebih suka belajar sendiri ka, karna kalau belajar kelompok saya
gak bisa fokus, kurang konsentrasi. Temen si Banyak ka, tapi yang deket si
sedikit, kalau Cuma kenal aja yah banyak, ya gak bosen si biasa aja kalau
udah biasa maennya sama itu itu aja ya enak aja.
2. Jawab: saya gak ikut eskul ka, soalnya males ka pulang sekolah aja kan sore
jadi kalau ikut eskul cape dan saya juga belum minat juga si. Ya kalau dari
orang tua si terserah saya aja ka kalau saya ikut tidak apa-apa dan kalau mau
ikut pun tidak apa-apa, mereka gak perah nyuruh-nyuruh saya untuk ikut
kegiatan-kegiatan gitu.
3. Jawab: ia suka kalau ada halangan baru ngantuk, ia tertarik ka soalnya saya
dari pesantren dah gitu gurunya juga kalau jelasin enak gak bikin ngantuk
juga
4. ia biasanya sebelum belajar dimulai kita di suruh merapikan tempat duduk
dulu ka, kalau ada yang masih berisik ditenangin dulu. Kadang duduk
berkempok kadang juga kaya biasa aja, sendiri-sendiri gitu
5. Jawab: sering ka, Biasanya si kaya nonton video motivasi gitu yang bisa bikin
kita tergugah ka
6. Jawa: bervariasi ka, jadi kita gk bosen, kadang kita berdiskusi, kadang
hafalan, kadang prenstasi, kadang juga gurunya yang jelasin
7. Jawab: ia sangat ka, kaya diskusi dari diskusi kita di tuntut untuk berani,
tadinya saya malu-malu gak mau ngomong di depan tapi karna itu udah tugas
kita jadi mau gak mau harus berani.
8. Jawab: iyaakh, kan kita sering dibagi kelompok ka buat ngerjain tugas secara
kelompok dan diskusi juga.
9. Jawab: sering ka, pasti ada tugas yang harus kita kerjakan secara individu,
kaya latihan soal, kadang juga kita di suruh bikin malakalan sendiri-sendiri
10. Jawab: ia dapat ka, kan dalam belajar agama kita juga bisa tahu cara bersikap
yang benar cara kita berbicara atau bersikap dengan yang lebih tua, lebih
muda dan seumuran.
11. Jawab: dari keluarga, heeem temen, guru juga ka, sebenarnya eskul juga bisa
ka, tapi saya belom minat buat ikut hehehe
Jawaban inforan siswa: 3
1. Jawab: saya suka belajar berkelompok karna kalau belajar kelompok kita bisa
bertukar pendapat, berpendapat, beradu argumen. Aduuh kalau temen mah
banyak banget ka, semua temen kelas deket semua.
2. Jawab: saya ikut eskul rohis sama kaligrafi ka, Di rohis itu kan ada tentang
keagamaan contohnya latihan-latihan pidato. iya pasti ibu selalu memotivasi
saya untuk ikut kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah ka, selama itu positif
ibu selalu mendukung.
3. Jawab: ia ka selalu ikut, tertarik banget karna pembelajaran PAI itu bisa
membuat kita lebih terarah juga, dan menurut saya guru nya juga asik-asik
ga bikin bosen soalnya kalau lagi belajar siswanya yang aktif ka.
4. Jawab: ia ka, jadi sebelum pembelajaran dimulai dirapiin dulu tempat duduk
kita ka, kalau lagi kerja kelompok ya duduknya perkelompok tapi kalau lagi
secara individu seperti biasanya aja kita menghadap ke depan papan tulis.
Terus kita ditenangin dulu sampe tidak berisik biar kelas menjadi lebih
kondusif.
5. Jawab: ia sering ko, kan biasanya kita males-malesan buat belajar jadi guru
suka ngasih motivas, contoh motivasinya ka? yaah kaya nontonan video
motivasi gitu ka atau kadang suka di mulai dengan permainan juga ka
6. Jawab: ia itu selalu, karna kalau jelasin aja bisa bikin bosen dan ngatuk juga
ka, contoh kalau di MAN 4 ini diskusi, heeem presentasi, terus ada juga
hafalan-hafalan ka.
7. Jawab: ia ka dapat mengembangkan ka, kalau ke interpersonal tuh kaya
metode diskusi, dari diskusi kita kan bisa berani, bisa menyampaikan
pendapat ka terus kalau intrapersonalnya lebih ke tugas individu ka, kaya
latihan dan pernah juga membuat makalah secara individu ka.
8. Jawab: ia pasti ka, karna di man 4 ini kita kan yang harus lebih aktif, kita juga
sering d suruh kerja kelompok
9. Jawab: ia, kan kan kalau ada tugas kelompok pasti ada tugas mandiri juga ka.
10. Jawab: heeem iyah, (berhenti sejenak sambil berpikir) contohnya materi
tentang akhlak ka, bagaimana cara kita bergaul dengan orang lain, bagaimana
kita berbicara yang baik dan kalau untuk diri sendiri kita bisa tahu bagaimana
cara kita berpakaian, kita juga tahu bagaimana cara beribadah yang baik ka
tapi menurut saya yang paling penting si di materi akhlak
11. Jawab: yang paling penting si dari keluarga, karna sehari-hari kita bersama
keluarga, terus motivasi dari guru juga penting banget ka, heeem dari temen
juga bisa, kalau kita bertemen dengan yang baik kita akan termotivasi untuk
ikut baik begitu juga sebaliknya ka
vf
EE o
'6tr5 o ooa=
Z' . HP
,9Y .ac g.Es,Ef -
a=
6c
:<< &#e!.o € =:5EPE
,tETEEA
E'-s. -g- -i
(r<
-6
(!
G CI A Y..= :I J O
o vt >E6=xY
=l fillc Xl .Y:
ol=d)--;Yl
o
o- *l ;; g =l
.=l llloc=l!:F
-!Y
EF
N
.-
st E --': djt .5 &
z
'i3*;=i
* e'E a!.E E := (,, z
J .l !E=cE xH= E *6
"6 rv .* v +He
I E !iE.oilg
3 stE;E :aE 3E
2 o
o tqi :E *r; iE T_E: EEE9;
UJ
o-
6
5
l)
=! trotrr;!
** qIEFC SEE+;E HEgtr€EE-EE
.-Ge-:- -=-c ytli66.9
z E
o
o- t;gB ffiE;E EEE;EE
J M:i:ld
5..t[E:
=E
o r? =E€E€
s p** +
6
nE E 36E* IESEE
th .q
g)
=?
) o) O
trl :<
q:ro ffiEits ErEEEcs +sBrg
G
EEs$g
6 N
=**:u
c )\v - g)
E'
-t
6 E,FEE E)
E' O
z Eo F ,D
F
Hl (9 6
I€EE €EE€sEEE )
ll z 5
G
6
E*3,8E!:"se EiE:9 iEE
E.EE
F.
dl
.;l
-o
E
"
e S.F
.E
- =
j
s; i
^.=
s = E E -d = ! a j:!
E d E ;E'&€ E E ;li-u
j
. =G ii!
- =
::
Q.
Ssl s |
CO
G
o
o- Eu".= 6= E :a .!
P-{ E
9u:F-.t-
I 6 tr Ex
<= P Ec:
, q.- H A
FF.=- r=
x 3 Ed
_g
6Ef iE==f = Etr2
,El trr
- o
[[.8 [€ g g€ g g E g E-3.8.8
:H (, =
(! .E
=E
sBt
<=1 o-
Fril = E qccrE
.9 c r
t=l E
.E
co E-'" .-!
EFe6 g. ^5E.o @ 6
atsl
Zal :
*$ S E x;
,.=
-EG
q116 q c
oE o
ai
o
o
'-a al =c.* CU d E -! g! A! 6 =)X.o
i 6y c
ro? E=d 9.aZ-o,:7
l<;>LnO
aE > O
L uo- i::'l
!x G tr
L N;
" a ! oX{: o L N =cA =9-d (\
J C- N -.:
@
;ii
]!; o- o 6
Adl
-!l Y- aoo b- O-;i- = F -( o
o:i ij
O
!i ll C.- c
SI
9u
U A3 o FI: ]= i:"E rni ;lH +E i ;
l u 6l:E
E
o o
O
?I: xk c{o
tn c
!
c a:
E s;
!/
q=;: E EE
E;*lsEs.fiE ggs
= -
-1!
o EE c Ll
- |
,)
o
E
<tr iJigl
:,.xl(!=: ii;:= S[[EsEEs*EEs.8Hgl. o
-z
z4,l. iF-i H ?Ty
.El
i,; *.:.{.* z
o
. -1 El o.l
n <Zl
rl cG
c
d
riIE5l e f; 6
o
F-,,<tl E:fi ac 0) o 6
oo.
83f,
0) 6
o co) !
hoE ?
E$* -o E
>c:l ElE
FEj<61 iHE
E:<
gE
ho-o
oE Y
0)
o
E
o
eoi
z-oY
I: -l!
OIO! o >
I
-- =O F.!l
5:l
I
lz:<lrL <
i,ll
i
I dl 'j . I
l.,E s€ E,Ea
I
i E
| ^ I EE'EE dEE I
rrk r
I
€
L; --,
I
lE- I I CO
lqI
E6
lEs
E IJ,*
I
I F*_ |
l=L E ils
G- l
H.ql
S
t
.: dircir
v, o€N
I
I
HESFP q
L*
I
.2 o-:r
Eft sa =
l-o I oG ll I
I
c-l
E:i==E
a
EgIEE f e EE=I I
o
&
F"EEg EE I
I
llr |
: I
E E;$E
.ql
t E-Pg : aAE 3n**EEl
o:
.=g-E = tF ;6
-J IIlt--.-+=
II :
3 5 iis-i E
I
Eiitr.= q 6
I
C
z. I
al
z.
a
V
J .o
tu o
mt o- t-
at
at
IFEIgEEE AfuEEffiE iEHff# o0
F
<;l
li
2El LIJ
I Efi... g. ... . $.o . .
itJJ*:.Ji
o I
;v.al e - ---]
<31 .? II II aa) q=a
6)= 61tr- ::
I +€Ss €Es:; €SlF '€5 . -
?dec (ntrtr I
v{t o.
I == I
Efl=E
I
ro.-9
40)
roco{ lel;*r-rE=*"EEi qEEE
v=l .ia
(uxr _!! I
a' vl
*l <l k-o '+*
Z.
'zt ql N
\dl
(u m !bEu
>_
-i Jll.Sl
el
hn
oJ
t;
X'
=
ao
x.-
6d lElrm:;tr-:Etl€;Esit;E 1 &
f!
^) ftru
>j
A
N
U#
sF I l- €
}.<P
II -( r
I
-aA - El
\ El EE .;
Fms ae *5[u
cll
t3 rtr rl :€==r-,*€
.iz7l
6dNX=Aoo
6 -- -u C
EIC TE €EE€E EE e3
gF
I
o
E
I
6-c\t-lc\?o = I
L(E=6-.j.F<
o
ligE EE EE*",e H,E
,r lli
ziHl
44.r1
.-l rJ
"91
o.l
FUrv-U
2<(,xNcoo
I EE;E *:
I € IEEE ;E .!E#€E ,H€
€B
*EtE
*F
H
I
I
z
c;
ffftEffi*st
I
r-'1 FF( cl
<p-l
-LcnSl E
E;bD -t Ua;(g- I
=?
gEseen I
VE;l I
c'a
g@o
Uf,
7 v. $*
'49.Y '-^-=cl)L==o-
.c/ ! f c/,o.=
'=-J-'>'^-a:J!c> _= :.SlOG
dc
:<< &-:Ii.5 € 8E3eeq
o
Q toI >- o
-ro
o< f,u?x4=tE:)9__ o..
.:
EO
aft
ro Er eE t*:sE :< 6 o 558
Erfl;fi <lJI
;l col
o= E
N€ .q
o
i=
=6
o
c
o
. -.4
.. I Y F ;it =
.N
G al =L6 k9
C
:!fl:!fr1-^
5=o)-!l
= e) cl
o t9l -r d Yl 6 q ?
o_
;l R ? =l bE
g?
.;
El -=:': 3l j e
'=l ;Y!
Cl oL
O
d.
Z :a o cS a
: - Aft Z
7
= d, =
a
I s n-
:j .-:E E .E
_ E= 8Ea :rb
E-o EE
zut
c6
6
A
!
t! ;q
i* =se
li
a;z E=*
EE=
jia: :=q
6
6 s ;€Et cDF 6 6Ja ., ci!
e==
o- p r: Eli =;
"rb= Eiir Fl-5
"i$i;
Z E
q) .- = ==a a,
-E
+r6
.J=E =d"
;,
-,s =*E
.a i:: =;rb
-E66
6h fx*u
k- A= i'4 :E-a
o
o-
6 F* O-;i
o2' e.= =-= ai
e!!:E!!=
E!.)
E+;c+ B=qd; E--
Fncr)
=bo N:: o:ldo
=Pq F=dF-dc
a ,g
o) -eE F2=i
a,.:-=,-ii;siE+=1 *,eieL F=-
=sq
:) c)
=;.i-
?*: =^4i=Eirflt =EEF€
E (E
o
co
:<
6c:X
x zEtTPEEEEE H" *n
6
;f; G ai
E'a?ts', 6
a E.H8H ;. tr)
,:,
z 6 .a
;
6
-U!
.- i 2.aa
: , i
:: X d ;5s;
c .l a
6l (9 *e :-,6" -a
- =
c=pci-L J
r_l
\t Z G
o !€KF*:t gEsEt=eE; 3
b1)
Jal
@l
rl
.t
c0
-o
E
o
i:.=l
.:
;E or)i!
aEzz 71i*i'2=_ia
c=
a='=.Y
f -'-
a a Y xd::r.p
i;, d
t ):= N c I a= - L
\ ,:'l o- tr o h i H
Y -A : ..4 \ - .2E =
E
,al t!
(9
o
6 eIEE LPi! =! [iE E"E€=
7f ?l
\/xl Z
LIJ
= aoaa
\=l o-
'il
ro .^
tlcA--==:Hcu,i ate
L-C =,
(oCO I S Q ts:J d n i R a =oo
,:t .Y
L :,:,"i o'uiaI - bFs
zal NX
c,_ , E 5€
l=fr
z_'L 'A2*;=,
=EIEE € E$; H
<?l =H iE; Ex
6
.izXl ?aNx
-v^-d
s
E E; E s0 E
O
I t:= E';€: E s!; #:gtl5
E
-':.-'5
iilo=rrj
zr * '91 E E,FO-
E
-9
lEbbeEHsSi-Y?'i.ql
-. 6" > a i z a :z z ';' :t Yl I I a
o
;>
eiHl
< :.=l
><(,xd 1.. .! 'l 'l z
o
n <zl CG ,)
=)-
6
I-! lrr 5l
N
Fi <:l
G'
6
E kTo C
o fl
42 il :(!<
b'o">o)
o6
0)
o
E
o
o on:i =
tr o)
zeEt
r;
cofi6
(o(go!^ (g E la-aE
t{ zl
-\ .a
ul fPtr9!
PI!L('
!
c
o
o
:<
ME;l (E<o),L
\hev)O- a '.o
oo
o=
<3
o= o!'To c >
z:< [<{5:lF.!l
6
! x:
C o: Hl:= *
c
6E'-Ets.- =;
gE'=
sf
-e oo
:
N d
,-E
Eio
=t to -
-E }E
t'o ?o
f-
l><
o
m-
o,-@
c -
6
> .Y
d ra=
x-;x,
I a u-'-
!s
*o o ii "f:y o al
G> = :.r**O O O
<o
-!
v7^
...4H
:r'- .Ea*-
HE t9==E do
5---!2:--+ Ed\'-o 3
:
Ya o:rI
oPF GO- (/)#J-i!)+6"
co-- ::.|g=-o,Y?-i9 O
o &
E qo)v H ?-? i?6YF:
9E E
Ed a -f<m co'-N ri.= o
Z
9=.
? iine E c
-
E S -
5E 3€
z. -?E'5 6
-
Y
+a)=9a.9aE+
*, -;EE
< hcE ?s-*fi3
iri 6 b E= c ()-.=
c
J : 6-up= E8:E b =x
ul
-E P!$= :SsfisE
m
E ger s;*;*;E E:*E=€e
flB'& E EIE E tx:;EB
UJ o
o- o
o E
nl F-_ e o=199_E
PttsE I E=e=n; i:s-*HE=
co
- c
N ..
zoEEEeg h6
c ! f, LIJ N=.=-,.
<]
C.l
E lPd o^>* - i e ii
g
z. o *?#F*$ tEAtgf*A
a
:<
c
o
d I5; AI H EEe EEEES =EE5;s;*a
q,EE";gE EEE O
J -o
ll?l o-
tu :;ee*A ;EEEgei€ aAf*#BE€ F
a)
"..,;
50
a1 z ;=gEE€ EsB;fig#
7i
EEs=EfisgE
L'
F.
-tll
\.tt
9
4
=2
tE
J*
.. . E
.:
. o . . . I .. . . .
!lu
>'al E
.cc
{: xt c e (
-c -oi
Aa= '- trt - c =i
VFI:-t
.t-a
=
P :)
->'iA
!E-:!.:
L C t'
c -
4al .l-Yq" -
c.--
c==tr -'-?Ncjai<*:
^,r-
;=
= =E
EdE
:Ft :y 5
r -cdG
-ioc6-!tY-
'-l
a=l 6 G
Eo-
E
E
a2i;r:i==E:ilEEI:E;i -!d
O
^-l =G 1 ;=
:.= -'i==itr, ,18=EEileEE
-- - -.-i
Zzl : 14 )G
L -a l. ==+
-a:<_J.-,'--
C= L?E ot
1.':t b ;e iZ a L u= u i, Lo = u
i= e? ".?
a -C oJ L3 -- Za ; r':
t b
- LrxE
&
= O
<;l
2. d, :f
; o- ZZ
J=
a
O
r".l '.
L
F/ -*i -c^
N?.
-4 l-r.\=l: = =i
<;Et €toh P
- -c = a 4E:
-F-- .iq
\ .r ql O
v
Fr lr <= i cp. i- > c
Z:".:i-:
,. '* i:l **R=lE;o
=
o l.-;X
2 a:"it:= =a Er
o
=
6SX-=; ha E=
aR
!)x
E
O
,, E E A;?::T EE H; gE a
Z il Ei=i^ cF3
9
-\ I :l r p a4: ; = 6 Y+ ler! s, >n a a o
<*il 5€6=R-; c :9::n!3
E E:P],;:; €E
;a E==76i :j
;) .^;+
6X' Eo
tr;
o o a
'Etq;; *:+ = xij;
ci
Z7=,1
\dl E
z
#i=l
so tr
9) =Eaia' =i
!tr
c! k o
F a
! 3i =:-Aj.U =F
-!aJ.':-= U=
o
E
^Co
ts'o
sY
* 4Zl!t c
E
( a 43.:zcc*i
- \',;9=.:
.,t
(qr- G >-
co c a
E J, !a=i=oi-=-:= )
i'q:9=-^=a
;l - c(o E
o[c )X
cE
(u c
r-lFcl RP
! c i;d.",=i2ar trl S* ftj h A
i;-g ca
F<;l
=-]Pi !kiA gEE E;={EEafE"q #lEBEsE_
-yA)t
3<#r
E.tNt-t^-i:-A66
F-*ii
;iJc
i'S{ E*d
oorgEo.iF
(!ff9
E i;Eiieiziael;€:f
> 6 d s i;
E !:2,::2+ZEEs El>
*[
ZiEl Eo-nPcx* ? b: r'- O ; - ) LE -l
KJ<Ci :f;EtsEEE c z=2_iz_i,!14;;yl., r r
VE=r ,g5sifl#€
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAIARAN
(RPP)
1_
MATA PELAJARAN : AL-QUR,AN HADITS
KELAS/ SEMESTER : Xl IPS 1, IPS 2,IpS 3,BHS
/ Ganjil
PERTEMUAN KE :6(ENAIvI)
ALOKASI WAKTU :2X 45IvIENIT
STANDAR KOMPETEI\ISI :Memahami ayat-ayat Al_eur,an dan
haclis
tentang berlaku adil dan jujur.
KOMPETENSI DASAR:
1 LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
B. Kegiatan Inti
8.1. Eksplorasi : Alokasi waktu 20 menit
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter
. Menugaskan kepada Siswa bersama- Rasa ingin tahu,
siswa unfuk bersama- sama membaca qs.al- Disiplin, tekun.
sama membaca qs.al- maidah:B-10;qs.an-
maidah:8-1 0;qs. an-nahl: 90- nahl:9 0 -92;q s. an-rds a
92;qs.an-nisa 10S dan 105 dan hadis tentang
,1I
I
hadis tentang berlaku berlaku adildan jujur.
adildan jujur.
Mempresentasikan
-Meminta kepada Masing- hasil kelornpok
masing kelompok bersama-sama Percaya diri,
mandiri
mempresentasikan hasilnya.
4
dibahas
5. Tafsir Al-Azhar
6. Tafsir Al-Maragiri
7. Tafsir Mishbah
Nama : YANI
NIM : 1110011000070
Rosdakarya, 2006
Z Abu Ahmacli dan Widodo Supriyono, Psikologi Belujar,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004
J- Al-Qur'an dan Terjemah, Bandung: CV.J -Art. 2005
4 Suharsimi Arikunto. |rlancgemen Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta. 2009
5 Thomas Armstrong, 7 Kinds a-f Smart fuIenemukan clan
luleningkatkan Kecerdason Anda Berdasarkctn Teori
Mu It ip I e In t el li g enc e. J akarta: PT Gramed ia. 2002
6 Bambang Warsita, Telcnologi Pembelajarqn Lanclasqn
dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. 2008
FOKUSMEDIA. 2OO9
Kepada Yth.
Yuali;Munadi, MA
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta"
Nama :Yani
NIM : 1110011000070
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : lX (sembilan)
Judul Skripsi :
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam rvaktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Agama Islam
| 002
Tembusan:
l. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
KEIBEENTEKTAN AGAMA
KANTOR WII,AYAH PROVINSI DAERAH KTIUSUS IBUKOTA JAKAKTA
JL. D.t. PANJAITAN NO. 10 TELPON 8197479 (HU'NTING) FAX 8512402 KODE POS 13:i40
Kepada Yth
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Nama : YANI
Strata : S-1
NIM : 1110011000070
Program Study : Pendidikan Agama Islam
Wassalam,
W
kt-
YI
Pendidikan Madrasarh
-.,.
1i991021001
Tembusan Yth:
1. Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. DKI Jakarta;
2. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota lakarta Selatan'
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN} 4 JAKARTA
lnduk : Jl. Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama,.Jakarta Selatan, l/:rc ]fp. O27-7690283.Fax.021-7697195
website : www.mon4ikt.kemehaq.qo.id E-mail : mon4ikt@kemenoq.qo.id
Filial : Jl. M. Kahfi ll No. 64 Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 72640T|p./Fax.021-7868970
, Website'.www.mo-alozhar.com E-mail: humos@mo-olozhor.com
SURAT KtrTERANGAN :
No*offi,4a,tzotq I
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta
Nama : Yani
NIM :11i0011000070
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Nama tersebut diatas adalah benar Mahasiswa Universitas Islam Negeri ruf$ Syahid,
dilaksanakan pada tanggal'.9 Oktober s.d. 28 November 2014, dengan judul skripsi " Upaya
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
16 Desember2014
,-4
lah, M.Pd
9660608 1 994032001
No. Dok : MA-FR-15-03-02 Tgl. Terbit : 01-1 1-2010 No. Revisi: 02 Hal: l/1