Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Topik: TUBERKULOSIS PARU

Disusunoleh:

dr. Dewa Pramana Putra

Pendamping:

dr. Helena Agestine M.S


NIP. 198508172011012010

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG
JAWA TIMUR
2018
LATAR Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit
BELAKANG infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ
paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis
pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di
Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah
kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka
kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan
terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta
orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India
dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara
dengan masalah TBC terbesar di dunia.
Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI
tahun 1992, menunjukkan bahwa Tuberkulosis (TBC)
merupakan penyakit kedua penyebab kematian,
sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian
keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance
memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000
penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan
262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per
100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis /
TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap
tahun. Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di
Indonesia terus meningkat.
Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru
TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru
TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali
satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia.Sehingga
kita harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi
lengkap tentang penyakit TBC.

PERMASALAHAN  Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang apa itu


TB
 Masih tingginya angka prevalensi TB
 Keteraturan meminum obat penderita TB yang masih
rendah
PERENCANAAN Perlu dilakukan upaya promosi kesehatan untuk
DAN meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang apa itu TB,
PEMILIHAN
INTERVENSI Promosi kesehatan dapat dilakukan dimana saja dan
melalui media apapun. Puskesmas Peterongan yang
memiliki fasilitas siaran radio dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk program penyuluhan dan
promosi kesehatan. Radio tersebut dapat didengar oleh
karyawan dan pasien yang berada di sekitar area puskesmas
Peterongan. Jadi selain terdapat kegiatan promosi kegiatan
yang berada di luar gedung puskesmas seperti di sekolah,
pasar, perusahaan, dan tempat keramaian lainnya,
Puskesmas Peterongan memiliki kegiatan promosi
kesehatan yang disiarkan melalui radio dengan waktu
siaran yang terjadwal setiap bulannya.
PELAKSANAAN Pada hari senin 24 September 2018 pukul 10.30 WIB
sampai dengan selesai dijadwalkan kegiatan promosi
kesehatan melalui siaran radio Puskesmas Peterongan
dengan narasumber adalah penulis sendiri. Waktu siaran
dipilih pada jam pelayanan saat pasien sedang banyak-
banyaknya di area puskesmas. Sasaran dari siaran promosi
kesehatan tersebut adalah seluruh pasien yang ada di
sekitar area puskesmas termasuk seluruh karyawan
puskesmas. Durasi siaran tergantung kesediaan narasumber
dan tema yang akan dibicarakan, namun durasi minimal
yaitu 30 menit. Durasi siaran promosi kesehatan yang
dibawakan penulis sekitar 60 menit, dengan beberapa jeda
yang diselingi lagu-lagu positif dan di akhir siaran
diberikan kesempatan untuk para pendengar untuk bertanya
atau berkonsultasi kepada narasumber via SMS/WA.

MONITORING Monitoring kegiatan promosi kesehatan melalui siaran


DAN radio dapat dilihat dengan minat sumber daya manusia
EVALUASI
kesehatan Puskesmas Peterongan yang bersedia menjadi
narasumber, dan banyaknya pendengar untuk menanggapi
siaran dengan bertanya atau konsultasi. Evaluasi dapat
diukur dengan adanya perubahan perilaku karyawan
puskesmas selama jam kerja di puskesmas menjadi lebih
baik dan mengurangi angka kejadian TB di wilayah kerja
Puskesmas Peterongan.

Jombang, 25 September 2018

Dokter Internsip

dr. Dewa Pramana Putra


DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai