Anda di halaman 1dari 17

Strategi Pengembangan Perpustakaan Umum

Pemerintah Kabupaten Tulungagung

Sriagustini
Universitas Brawijaya
sriagustiniperpusta@gmail.com

Abstract: This study intends to formulate appropriate development strategies to be implemented


by Tulungagung public library. This study used a qualitative approach with case study as a
research strategy in order to get a deeper understanding of the library that was observed. Data
analysis in this research is done in three stages: input stage using EFE and IFE Matrix, matching
stage using SWOT Matrix, Internal External Matrix and Grand Strategy Matrix, and the decision
stage by using QSPM. The results showed that the strategy of Tulungagung public library is still
less than the maximum in exploiting the existing opportunities and avoid the threats that arise.
The strategy that recommended to the library is market penetration strategy. Tulungagung Public
library is advised to perform better promotional efforts to increase public interest.

Keywords: Strategy formulation, library, market penetration strategy

Keberadaan perpustakaan di suatu daerah melakukan berbagai program dan kegiatan


berhubungan erat dengan peradaban dan sesuai fungsi dan tugas yang diembannya.
budaya manusia.Kondisi perpustakaan Dari beberapa program dan kegiatan yang
menunjukkan tingkat kemajuan masyarakat telah dilaksanakan perpustakaan tersebut,
di sekitarnya.Perpustakaan umum memiliki dihasilkan berbagai output yang menjadi
peran dan posisi yang unik dalam indikator pengukuran kinerja perpustakaan
masyarakat sebagai tempat untuk membaca, seperti dapat dilihat pada tabel berikut.
pembelajaran, penyediaan buku dan infor- Tabel 1. Perkembangan Kinerja
masi (Train, 2003; Ashcroft, Farrow, dan Perpustakaan Tulungagung
Watts, 2007). Perpustakaan umum merupa-
kan pintu gerbang pengetahuan dan tempat
bagi masyarakat untuk mengekspresikan
kreativitas, tempat hiburan dan akses gratis
ke layanan informasi (Rosenfeldt, 2006).
Perpustakaan umum di Kabupaten
Tulungagung merupakan salah satu perang- (Sumber : diolah LAKIP Perpustakaan)
kat pemerintah yang bertanggung jawab Berdasarkan tabel tersebutdapat
kepada BupatiTulungagung dan bertugas diketahui bahwa setiap tahun dilakukan
menyediakan layanan informasi, rekreasi, penambahan koleksi buku dan terdapat
pendidikan, dan preservasi dalam rangka penambahan jumlah anggota perpustakaan.
mencerdaskan kehidupan masyarakat. Sebagai Namun jumlah pengunjung dan peminjam
bagian dari Pemerintah Kabupaten Tulung- buku perpustakaan umum Tulungagung
agung perpustakaan tersebut berusaha mengalami naik turun dari tahun ke
melayani kebutuhan masyarakat dengan tahun.Hal tersebut menunjukkan bahwa
Sr iagus t ini, S t r a t e g i P e n g e m b a n g a n P e r p u s t a k a a n U m u m P e m e r i n t a h K a b u p a t e n
147

penambahan koleksi buku yang terjadi rangka mencapai visi. Johnson (1994)
setiap tahun tidak efektif karena tidak dapat berpendapat bahwa perencanaan strategis akan
meningkatkan minat masyarakat untuk menjamin layanan perpustakaan bagi
mengunjungi dan meminjam buku di pemustaka di masa mendatang.Dari kedua
perpustakaan secara ajeg. Dengan kata lain pandangan ahli tersebut diatas dapat dipahami
dapat dikatakan bahwa anggaran yang bahwa perencanaan strategis merupakan hal
dialokasikan dalam program pengembangan yang wajib dilakukan oleh perpustakaan
budaya baca dan kegiatan pengadaan bahan karena dapat membantu mengenali diri dan
pustaka kurang efektif. menggali seluruh potensi yang dimiliki untuk
Selain hal-hal yang diuraikan di atas, meningkatkan kualitas layanan perpustakaan
Badan Perpustakaan, Dokumentasi, dan sehingga tujuan dan sasaran yang telah
Kearsipan (BPDK) Kabupaten Tulungagung ditentukan dapat tercapai.
mengalami beberapa kendala yaitu keter- Perencanaan strategis dalam sektor
batasan dana dan kurangnya kualitas serta publik merupakan langkah awal dalam
kuantitas SDM yang memadai. BPDK Kabu- mengukur kinerja instansi pemerintah
paten Tulungagung belum memiliki seorang sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
pun lulusan S1 Perpustakaan dan S1 Teknik masyarakat dalam siklus Sistem Akunta-
Informatika. Selain itu jumlah pustakawan bilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
di perpustakaan umum Kabupaten Tulung- Perencanaan strategis ini tertuang dalam
agung hanya 1 orang. Menurut SNI 7495: dokumen rencana strategis yang terdiri atas:
2009 Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
jumlah pustakawan minimal yang harus dan kegiatan. Perencanaan strategis memer-
dimiliki oleh suatu perpustakaan daerah lukan akuntansi manajemen untuk member-
kabupaten adalah 3 orang. kan informasi dalam menentukan biaya
Sebagai sebuah organisasi publik, program dan kegiatan sehingga berdasarkan
perpustakaan berada di lingkungan yang informasi akuntansi tersebut manajer dapat
kompleks dan bergejolak yang berpengaruh menentukan anggaran yang dibutuhkan
terhadap eksistensinya di masa depan. Di terkait sumberdaya yang dimiliki. Secara
era globalisasi, perpustakaan umum sederhana akuntansi berperan dalam pem-
menghadapi tekanan ekonomi dan tekanan berian informasi biaya.
sosial yang lebih luas dari sebelumnya Tujuan yang ingin dicapai dalam
(Kostagiolas dan Korkidi, 2008). Perpusta- penelitian ini adalah mengetahui kondisi
kaan harus menyadari perubahan dan lingkungan eksternal dan lingkungan
perkembangan lingkungan sekitarnya agar internal perpustakaan umum Kabupaten
dapat eksis dan mencapai tujuannya.Oleh Tulungagung dan merumuskan strategi
karena itu perpustakaan membutuhkan pengembangan yang tepat untuk
perencanaan strategis. dilaksanakan oleh perpustakaan tersebut.
Stueart, Moran, dan Morner (2013:66) Menurut Sutarno (2006: 43) perpusta-
menyatakan bahwa perencanaan strategis kaan umum bertugas melayani semua
dapat menjadi alat analisa diri yang akan anggota lapisan masyarakat yang memer-
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan lukan informasi sehingga sering diibaratkan
yang dimiliki perpustakaan serta peluang sebagai Universitas Rakyat. Perpustakaan
dan ancaman di sekitarnya yang timbul untuk umum mempunyai ciri-ciri: terbuka untuk
menentukan prioritas-prioritas strategi dalam umum, dibiayai oleh dana umum, dan jasa
148 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6

yang diberikan bersifat cuma-cuma. untuk menjadi anggota, bahan pustaka


Perpustakaan umum amat penting bagi apa saja yang ada di perpustakaan, dsb.
kehidupan kultural dan mencerdaskan 3. Persepsi masyarakat tentang perpustaka-
bangsa karena merupakan satu-satunya an yang kurang tepat.
pranata kepustakawanan yang dapat Masyarakat yang terdiri atas berbagai
diperoleh masyarakat umum dan berfungsi strata sosial, tingkat pendidikan, kebu-
sebagai pendidikan seumur hidup dan dayaan, agama, etnis mempunyai sikap
pembangunan budaya (Sudarsana dan dan persepsi yang berbeda terhadap
Bastiano, 2010:1.22).Perpustakaan umum di perpustakaan. Persepsi masyarakat
Indonesia didirikan di tiga tingkat yaitu tentang perpustakaan yang kurang tepat
daerah tingkat II (kabupaten/kota), antara lain: perpustakaan hanya untuk
kecamatan, dan desa. kalangan tertentu, masuk perpustakaan
Lingkunan perpustakaan terdiri atas harus membayar, dan petugas layanan
lingkungan internal dan lingkungan yang tidak ramah.
eksternal.Lingkungan eksternal relatif lebih 4. Rendahnya minat masyarakat terhadap
sulit dikelola daripada lingkungan internal perpustakaan.
karena organisasi tidak memiliki kekuatan Menurut penelitian yang dilakukan oleh
untuk mengendalikannya sehingga yang perpustakaan umum Kotamadya Jakarta
dapat dilakukan adalah menyesuaikan diri Pusat, rendahnya minat masyarakat
dengan lingkungan tersebut.Lingkungan terhadap perpustakaan disebabkan oleh
eksternal dapat berupa ancaman maupun keterbatasan jumlah dan jenis koleksi,
peluang yang berpengaruh terhadap kinerja upaya publikasi/pemasyarakatan, dan
perpustakaan. Ancaman yang dihadapi sistem layanan.
perpustakaan menurut Sutarno (2006:130- 5. Persebaran layanan perpustakaan.
143) meliputi beberapa hal yaitu: Kondisi geografis sebagian kabupaten di
1. Celah antara perpustakaan dan masyarakat. Indonesia terbentuk dari pegunungan,
Celah yang terbentuk disebabkan oleh sungai, dan laut. Perpustakaan akan
penyelenggara perpustakaan dalam merasa kesulitan dalam melayani
menetapkan visi, misi, dan strategi belum masyarakat yang tinggal di wilayah
menyentuh kehidupan masyarakat terpencil.
karena tidak melibatkan mereka dalam 6. Perkembangan tempat hiburan-hiburan
proses perencanaan strategis. Sebaliknya lain dan tayangan televisi.
sebagian masyarakat belum mengetahui Tempat hiburan seperti play station,
dan memahami arti dan kegunaan warnet, bioskop, mall, dsb memberikan
perpustakaan. kesenangan bagi masyarakat sehingga
2. Rendahnya respon dan perhatian mereka lebih tertarik mengunjungi
masyarakat. tempat-tempat tersebut daripada mem-
Hal ini disebabkan berbagai hal antara baca di perpustakaan. Selain itu tayangan
lain: masyarakat tidak mengetahui lokasi televisi juga menjadi ancaman karena
perpustakaan, kegunaan perpustakaan, acara yang ditayangkan semakin beragam
siapa saja yang boleh ke perpustakaan, dan berlangsung 24 jam.Tayangan televisi
bagaimana cara menjadi anggota yang menghibur mempengaruhi perhati-
perpustakaan, apakah harus membayar an, waktu, dan kesempatan masyarakat
untuk mengunjungi perpustakaan.
Sr iagus t ini, S t r a t e g i P e n g e m b a n g a n P e r p u s t a k a a n U m u m P e m e r i n t a h K a b u p a t e n
149

Sutarno (2006:143-148) juga menge- negeri.Kostagiolas dan Korkidi (2008)


mukakan pendapatnya mengenai peluang meneliti isu-isu yang berkaitan dengan
yang dapat dimanfaatkan perpustakaan, perencanaan pengembangan jangka panjang
antara lain: teknologi informasi dan perpustakaan-perpustakaan umum di Yu-
komunikasi serta kebijakan pemerintah nani dengan pendekatan kualitatif. Hasil
dalam bidang perpustakaan. Selain ling- penelitiannya menunjukkan bahwa masalah
kungan eksternal, Sutarno (2006:120-130) serius yang dihadapi oleh perpustakaan
juga menyatakan pendapatnya mengenai umum di Yunani adalah keterbatasan dana,
lingkungan internal perpustakaan, yaitu: kurangnya tenaga pustakawan yang terlatih,
1. SDM dan otoritas pemerintah lokal dan regional
SDM perpustakaan meliputi pimpinan, yang memiliki prioritas lain karena belum
pustakawan, pelaksana teknis ketata- menyadari pentingnya peranan perpustaka-
usahaan, dan pelaksana teknis operasio- an bagi pengembangan masyarakat setem-
nal pengolahan. Keberhasilan perpus- pat. Hasil penelitian tersebut hampir sama
takaan sangat ditentukan oleh pengelo- dengan hasil penelitian Kristanto (2011)
laan dan pemberdayaan SDM tersebut. pada perpustakaan umum Kota Malang dan
2. Koleksi bahan pustaka hasil penelitian Purboningsih (2014) pada
Koleksi bahan pustaka meliputi jumlah, perpustakaan umum Kota Kediri. Namun
jenis, mutu, ketersusunan di rak, dan kondisi perpustakaan umum Kota Kediri
kemudahan akses temu kembali sedikit lebih memprihatinkan karena masih
informasi.Koleksi bahan pustaka yang menggunakan sistem manual dalam layanan
baik dapat memenuhi selera, keinginan, sirkulasi sehingga tidak dapat memberikan
dan kebutuhan pemustaka. informasi ketersediaan buku.
3. Sarana dan prasarana Penelitian lain oleh Mulyana (2010)
Sarana dan prasarana meliputi semua dilakukan terhadap perpustakaan umum
peralatan dan perlengkapan agar Kabupaten Tanah Laut dengan mengguna-
kegiatan perpustakaan dapat berjalan kan proportioned stratified random sampling.
dengan baik antara lain: meja dan kursi Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
baca, mobil/motor keliling, komputer, pengembangan perpustakaan dapat dilaku-
wifi, dsb. kan dengan cara pembangunan gedung baru
4. Lokasi perpustakaan yang sesuai dengan standar minimal
Lokasi perpustakaan yang baik adalah perpustakaan umum daerah, pembangunan
yang mudah dijangkau masyarakat, perpustakaan di tingkat kecamatan, dan
strategis, bersih, sehat, tenang, bebas peningkatan layanan perpustakaan keliling.
banjir, dan terdapat akses kendaraan. Kostagiolas et al. (2009) berusaha
5. Anggaran merumuskan strategi bagi perpustakaan
Anggaran merupakan faktor penting bagi umum di Yunani dengan menggunakan
perpustakaan. Anggaran perpustakaan analisa SWOT. Hasil penelitian menunjuk-
umum kabupaten/kota dapat berasal dari kan bahwa kekuatan utama perpustakaan di
APBD dan APBN karena perpustakaan Yunani adalah koleksi buku-buku kuno dan
umum tidak memungut biaya layanan. langka, kelemahan utamanya adalah
Studi tentang peningkatan layanan minimnya sumber daya keuangan, peluang
perpustakaan daerah telah banyak utama adalah kebijakan Uni Eropa, dan
dilakukan di luar maupun di dalam ancaman utamanya adalah kerusakan buku
150 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6

koleksi perpustakaan serta persaingan mempengaruhi perilaku mereka (Denzin


dengan layanan informasi digital internasio- dan Lincoln, 1998 dalam Gunawan, 2014:84-
nal. Strategi yang diusulkan adalah 85). Hal tersebut sesuai dengan tujuan
berkolaborasi dengan universitas-universitas penelitian ini yang ingin mendapatkan
pemahaman mendalam tentang
sekitar, pengembangan R & D yang
perpustakaan umum Kabupaten
didasarkan pada kebijakan Uni Eropa, dan
Tulungagung dan lingkungan sekitarnya
menambahkan kebijakan pengembangan
baik internal maupun eksternal yang
minat baca yang dilakukan dengan mempengaruhi keberadaan perpustakaan
memberikan layanan perpustakaan keliling tersebut.
bagi penghuni lapas, rumah sakit, dan Penelitian ini menggunakan studi
orang-orang yang beraktivitas di rumah. kasus sebagai strategi penelitian.Menurut
Penelitian ini sangat berbeda dengan Arikunto (2006:142) studi kasus merupakan
penelitian Kostagiolas dan Korkidi (2008), suatu jenis pendekatan deskriptif yang
Kristanto (2011), dan Purboningsih (2014) dilakukan secara terperinci, intensif, dan
mendalam terhadap suatu individu,
karenapenelitian ini berusaha untuk
lembaga, atau gejala tertentu dengan daerah
merumuskan strategi bagi perpustakaan
atau subjek yang sempit.Sementara itu Yin
sedangkan ketiga penelitian tersebut tidak
(2009:1) menyebutkan bahwa studi kasus
melakukan hal yang sama.Perbedaan sesuai untuk pertanyaan penelitian yang
penelitian ini dengan penelitian oleh berupa ”bagaimana” dan ”mengapa”. Hal
Kostagiolas et al. (2009) adalah metode ini sesuai dengan pertanyaan dalam
analisa data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu bagaimana strategi
merumuskan strategi.Penelitian tersebut pengembangan perpustakaan umum di
menggunakan matrix SWOT namun tidak Kabupaten Tulungagung.
menggunakan metode pembobotan untuk Fokus utama dari penelitian ini adalah
memahami dan menganalisis lingkungan
menentukan alternatif strategi yang
internal dan eksternal perpustakaan umum
terbaik.Analisa data pada penelitian ini
yang berlokasi di Jl. R.A. Kartini No.11
selain menggunakan matrix SWOT, juga
Kabupaten Tulungagung kemudian
menggunakan matrix Internal Eksternal, memformulasikan strategi yang tepat untuk
matrix Grand Strategy, dan QSPM. Sehingga dilaksanakan oleh perpustakaan tersebut.
dapat dikatakan bahwa proses pemilihan Data utama dalam penelitian kualitatif
strategi pada penelitian ini lebih obyektif berupa tindakan dan kata-kata, sedangkan
sesuai dengan petunjuk Permendagri No.54 data tambahan berupa dokumen tertulis,
Tahun 2010 Lampiran IV. foto, dan data statistik (Lofland dan Lofland,
1984:47).Dalam penelitian ini dilakukan
observasi dan wawancara kepada partisipan
METODE
untuk mendapatkan data utama.Sedangkan
Penelitian ini menggunakan pendekat-
data tambahan dalam penelitian ini berupa
an kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan
LAKIP BPDK Kabupaten Tulungagung
untuk: 1) mencapai pemahaman mendalam
Tahun 2014 dan 2015, Renstra Tahun 2014-
mengenai organisasi atau peristiwa khusus,
2018, peraturan-peraturan yang mengatur
2) menyediakan penjelasan tersurat mengenai
tugas dan wewenang serta akuntabilitas
tatanan, struktur, dan pola yang luas dari
organisasi tersebut, dan penelitian terdahulu
suatu kelompok partisipan, dan 3)
terkait pengembangan perpustakaan.
memahami bagaimana para partisipan
Teknik pengumpulan data yang
mengambil makna dari lingkungan sekitar
dipakai dalam penelitian ini antara lain:
dan bagaimana makna-makna tersebut
Sr iagus t ini, S t r a t e g i P e n g e m b a n g a n P e r p u s t a k a a n U m u m P e m e r i n t a h K a b u p a t e n
151

observasi, wawancara, dan dokumentasi. HASIL DAN PEMBAHASAN


Partisipan dalam penelitian ini adalah Matrix Evaluasi
Kepala BPDK Kabupaten Tulungagung, Matrix EFE
Kabid Perpustakaan, Kasubid Layanan Pada penelitian ini daftar isian Matrix
Perpustakaan, Kasubid Pengolahan Bahan
EFE sejumlah 12 buah disebar dan diisi oleh
Pustaka, Kasubag Bina Program,
responden, kemudian angka bobot dan
pustakawan, dan 6 orang anggota
peringkat yang terdapat pada daftar isian
perpustakaan serta 2 orang masyarakat
umum. Jumlah keseluruhan partisipan tersebut dirata-rata sehingga didapatkan
adalah 14 orang.Dokumen yang hasil seperti dapat dilihat pada tabel 2.
dikumpulkan berbentuk cetak maupun Tabel 2. Matrix EFE Perpustakaan
elektronik mengenai sarana dan prasarana Tulungagung
perpustakaan, data pemustaka, data
pustakawan dan staf perpustakaan, statistik Faktor-faktor
Bobot Peringkat Skor
perpustakaan, peraturan dan data lainnya Eksternal Utama
yang dianggap penting. Peluang
Analisis data dilakukan melalui tiga 1. UU dan 0,104 2 0,208
tahap yaitu: tahap input, tahap pencocokan, peraturan lain 0,112 3 0,336
dan tahap keputusan seperti yang yang 0,059 3 0,177
direkomendasikan oleh David (2009:324). mendukung 0,072 3 0,216
Tahapan analisis data tersebut dapat dilihat perpustakaan 0,069 3 0,207
pada gambar 1.QSPM digunakan karena dua 2. Perkembangan 0,072 2 0,144
alasan yaitu: metode pembobotan tersebut teknologi 0,058 2 0,116
dapat memilih alternatif strategi terbaik informasi dan
secara objektif berdasarkan faktor eksternal komunikasi
dan internal utama dan Permendagri No. 54 3. Besarnya
Tahun 2010 Lampiran IV tidak mewajibkan jumlah
untuk menggunakan suatu metode penduduk
pembobotan tertentu sehingga menurut kelompok usia
peneliti metode ini boleh digunakan. 5 – 64 tahun
Gambar 1. Metode Analisis Data 4. Program
tanggung jawab
Tahap 1 : Tahap Input sosial
Matrix EFE perusahaan
Matrix IFE
5. Diklat
perpustakaan
oleh perpusnas
6. Keberadaan
Tahap 2 : Tahap Pencocokan
SMK/SMU dan
Matrix SWOT
Matrix IE SLTP di
Matrix Grand Strategy Tulungagung
dan PT di Jatim
7. Keberadaan
kelompok-
Tahap 3 : Tahap Keputusan kelompok
Matrix QSPM masyarakat:
PKK, dsb
Sumber : David (2009: 324)
Subtotal 0,546 1,404
152 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6

Ancaman keberadaan kelompok-kelompok


1. Kebijakan 0,112 3 0,336 masyarakat seperti: PKK, Karang Taruna,
mutasi dan 0,113 3 0,339 dankelompok kesenian dengan nilai 0,058.
pengadaan PNS 0,109 3 0,327
Kelompok masyarakat tersebut dianggap
oleh BKD 0,044 2 0,088
”penting” karena keberadaan mereka dapat
2. Rendahnya 0,076 3 0,228
berpengaruh terhadap eksistensi
minat baca
masyarakat
perpustakaan apabila dimanfaatkan secara
3. Perubahan tepat namun pengaruhnya tidak terlalu
selera siginifikan.
masyarakat Faktor eksternal ancaman yang
mengenai jenis memperoleh bobot paling tinggi adalah
koleksi rendahnya minat baca masyarakat dengan
4. Keberadaan nilai 0,113. Faktor tersebut dianggap ”sangat
tempat hiburan
penting” karena dapat mempengaruhi
lain
kinerja perpustakaan yang tercermin dalam
5. Anggapan
indikator jumlah pengunjung, jumlah buku
masyarakat
mengenai
dipinjam, dan jumlah peminjam buku.Faktor
perpustakaan eksternal ancaman yang memperoleh bobot
Subtotal 0,454 1,318 paling rendah adalah keberadaan tempat
Total 1,000 2,722 hiburan lain dengan nilai 0,044. Faktor
tersebut masuk kategori ”penting” karena
Pada matriks tersebut, bobot setiap dapat menarik masyarakat untuk lebih
faktor mengindikasikan signifikansi relatif memilih mendatangi mereka daripada
tiap faktor terhadap keberhasilan organisasi mengunjungi perpustakaan. Namun
danjumlah totalnya harus sama dengan 1. pengaruh faktor tersebut dianggap tidak
Bobot setiap faktor pada matriks terlalu signifikan karena tidak semua
berdasarkan ketentuan sebagai berikut: masyarakat mempunyai keinginan
0,00 – 0,03 = tidak penting mengunjungi tempat tersebut.
>0,03 – 0,06 = penting Peringkat pada setiap faktor eksternal
>0,06 – 0,09 = cukup penting menunjukkan tingkat efektivitas strategi
> 0,09 – 0,12 = sangat penting perpustakaan saat ini dalam merespon
Faktor eksternal peluang yang faktor tersebut dengan ketentuan sebagai
memperoleh bobot tertinggi adalah berikut:
perkembangan teknologi informasi dan 4 = responnya sangat bagus
komunikasi dengan nilai 0,112. Faktor 3 = responnya di atas rata-rata
tersebut masuk kategori ”sangat penting” 2 = responnya rata-rata
karena sangat berpengaruh terhadap 1 = responnya di bawah rata-rata
kemajuan perpustakaan dengan Pada matrix tersebut tidak ada
meningkatkan layanan bagi pemustaka dan peringkat yang bernilai 4.Hal tersebut
meningkatkan pengelolaan perpustakaan menunjukkan bahwa perpustakaan kurang
sesuai UU No.43 Tahun 2007 pasal 14 ayat 3 bisa memanfaatkan peluang di sekitarnya
dan pasal 19 ayat 2. dan menghindari ancaman yang
Faktor eksternal peluang yang timbul.Hasil dari matrix EFE menunjukkan
memperoleh bobot terendah adalah bahwa total bobot faktor peluang adalah
Sr iagus t ini, S t r a t e g i P e n g e m b a n g a n P e r p u s t a k a a n U m u m P e m e r i n t a h K a b u p a t e n
153

0,546 lebih besar dari total bobot faktor dan tenaga IT 0,062 1 0,062
2. Parkir sepeda 0,062 2 0,124
ancaman dengan nilai 0,454 yang
berbayar 0,021 2 0,042
menandakan peluang lebih berpengaruh
3. Kurangnya 0,032 2 0,064
terhadap eksistensi perpustakaan dana untuk 0,065 2 0,130
dibandingkan ancaman. Skor bobot total kegiatan 0,031 2 0,062
perpustakaan umum Kabupaten perpustakaan 0,031 2 0,062
4. Belum
Tulungagung adalah 2,722 yang dalam skala
menyediakan
1–4 menunjukkan kondisi rata-rata. Hal ini wifi gratis
mengindikasikan bahwa perpustakaan 5. Belum
tersebut mampu untuk menarik keuntungan mempunyai
website dan
dari peluang yang ada dan menghindari
katalog online
ancaman yang menghadang namun belum
6. Jam layanan
maksimal. kurang
Matrix IFE panjang.
Berdasarkan analisis kondisi internal 7. Kurangnya
jumlah dan
perpustakaan umum Tulungagung dan rata-
fasilitas mobil
rata 12 buah daftar isian Matrix IFE oleh keliling.
responden, didapatkan hasil seperti dapat 8. Koleksi buku
dilihat pada tabel 3. kurang
Tabel 3. Matrix IFE Perpustakaan memenuhi
kebutuhan
Tulungagung
masyarakat.
Faktor-faktor 9. Pelayanan
Bobot Peringkat Skor
Internal Utama kurang
Kekuatan ramah.
1. Lokasi gedung 0,091 4 0,364 10. Keterbatasan
perpustakaan 0,089 4 0,356 jenis koleksi.
strategis 0,072 4 0,288
Subtotal 0,517 0,881
2. Kondisi gedung 0,091 4 0,364
Total 1,000 2,673
perpustakaan 0,069 3 0,207
3. Sistem 0,030 3 0,090 Ketentuan bobot pada matriks IFE
pelayanan 0,041 3 0,123 sama dengan ketentuan bobot pada matriks
automasi EFE. Faktor internal kekuatan yang
4. Biaya layanan
memperoleh bobot tertinggi adalah lokasi
perpustakaan
gratis
gedung perpustakaan strategis dan biaya
5. Ketersediaan layanan perpustakaan gratis masing-masing
komputer dengan nilai 0,091. Faktor tersebut masuk
untuk layanan kategori ”sangat penting” karena lokasi
internet
yang strategis membuat keberadaan
6. Ketersediaan
wifi.id corner perpustakaan diketahui oleh masyarakat
7. Penataan dan mudah dijangkau sedangkan biaya
koleksi buku layanan yang gratis dapat menarik
tertib dan rapi
masyarakat dari segala lapisan ekonomi
Subtotal 0,483 1,792
untuk mengunjungi perpustakaan dan
Kelemahan
1. Kurangnya 0,091 1 0,091 memanfaatkan layanan yang disediakan.
jumlah 0,061 2 0,122 Faktor internal kekuatan yang
pustakawan 0,061 2 0,122 memperoleh bobot terendah adalah
154 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6

ketersediaan wifi.id corner dengan nilai pendidikan perpustakaan.Selain itu


0,030. Faktor tersebut dianggap ”tidak perpustakaan tersebut tidak mempunyai
penting” karena keberadaannya kurang seorangpun tenaga IT sehingga kesulitan
mampu menarik pengunjung perpustakaan dalam meningkatkan layanan berbasis
yang disebabkan layanan tersebut tidak teknologi.
gratis dan di perpustakaan sendiri telah Hasil dari matrix IFE menunjukkan
disediakan 5 set komputer untuk layanan bahwa total bobot faktor kekuatan adalah
internet gratis.Faktor internal kelemahan 0,483 lebih kecil dari total bobot faktor
yang memperoleh bobot paling tinggi kelemahan dengan nilai 0,517 yang
adalah kurangnya jumlah pustakawan dan menunjukkan perpustakaan memiliki lebih
tenaga IT dengan nilai 0,091. Faktor tersebut banyak kelemahan dibanding kekuatan.
dianggap ”sangat penting” karena sangat Secara keseluruhan, skor bobot total
mempengaruhi kinerja perpustakaan. Tanpa perpustakaan umum Kabupaten
kehadiran tenaga IT yang professional Tulungagung adalah 2,673 yang dalam skala
perpustakaan tidak dapat memanfaatkan 1–4 mengindikasikan bahwa perpustakaan
perkembangan teknologi informasi dan tersebut mempunyai posisi internal yang
komunikasi.Selain itu kurangnya tenaga sedang.
pustakawan yang handal mengakibatkan
perpustakaan tidak dapat memberikan Matrix SWOT
pelayanan maksimal kepada masyarakat. Berbagai strategi yang dapat
Faktor internal kelemahan yang dilakukan untuk mengembangkan
memperoleh bobot paling rendah adalah jam perpustakaan menurut Sutarno (2006:113-
layanan kurang panjang dengan nilai 0,021. 122) secara umum terbagi menjadi empat
Faktor tersebut masuk kategori ”tidak yaitu: pengembangan SDM, pengembangan
penting” karena tidak terlalu berpengaruh koleksi bahan pustaka, pengembangan
terhadap perpustakaan. Masyarakat yang sistem layanan, dan pengembangan
tidak dapat dilayani oleh perpustakaan pada masyarakat pemakai. Pengembangan koleksi
hari kerja dengan jam buka 08.00–15.30 mencakup jumlah, judul, jenis, dan sumber
masih dapat mengunjungi perpustakaan penerbit.Pengembangan SDM mencakup
pada hari Sabtu dan Minggu pukul 08.00– peningkatan kualitas dan kuantitas pegawai.
13.00. Pengembangan masyarakat pemakai
Peringkat pada tiap faktor internal meliputi: sosialisasi, mengadakan kegiatan
utama mengacu pada ketentuan sebagai yang melibatkan masyarakat,
berikut: mengembangkan jenis layanan.

}
1 = sangat lemah Pengembangan sistem layanan meliputi
2 = lemah kelemahan penggunaan teknologi informasi,
3 = kuat pembuatan dan penerapan pedoman
4 = sangat kuat } kekuatan standar layanan perpustakaan yang berlaku
umum, dan pembuatan tata tertib
Perpustakaan umum Tulungagung perpustakaan yang dapat dimengerti oleh
sangat lemah dalam hal kurangnya jumlah pemakai.Selain hal tersebut pengembangan
pustakawan dan tenaga IT.Hal ini perpustakaan dapat dilakukan dengan
disebabkan jumlah pustakawan hanya 1 pengembangan sarana dan prasarana,
orang dan tidak berlatar belakang menjalin kerjasama saling menguntungkan
Sr iagus t ini, S t r a t e g i P e n g e m b a n g a n P e r p u s t a k a a n U m u m P e m e r i n t a h K a b u p a t e n
155

dengan mitra perpustakaan, dan an jenis


koleksi.
memaksimalkan pemanfaatan seluruh asset
perpustakaan.Matrix SWOT perpustakaan
disajikan pada gambar 2.
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
Gambar 2. Matrix SWOT Perpustakaan
1. UU dan 1. Bekerja 1. Bekerja
Umum Kabupaten Tulungagung peraturan sama sama
Faktor- Kekuatan (S) Kelemahan lain yang dengan dengan PT
faktor 1. Lokasi (W) mendukung kelompok & SMK yang
Internal gedung 1. Kurangnya perpustakaa PKK dan mempunyai
perpustak jumlah n kelompok jurusan
aan pustakawa 2. Perkembang seni Teknik
strategis n dan an teknologi budaya Informatika
2. Kondisi tenaga IT informasi agar dalam
gedung 2. Parkir dan praktek konsep kerja
perpustak sepeda komunikasi ketrampila praktek/pen
Faktor aan berbayar 3. Besarnya n di yelenggaraa
- 3. Sistem 3. Kurangnya jumlah perpustak n lomba
faktor pelayanan dana penduduk aan / design
Ekster automasi untuk kelompok menampil web&mobile
nal 4. Biaya kegiatan usia 5 – 64 kan library
layanan perpustaka tahun kesenian perpustakaa
perpustak an 4. Program di n (W1, W3,
aan gratis 4. Belum tanggung perpustak W5, O2, O6).
5. Ketersedia menyediak jawab sosial aan (S1, 2. Bekerja
an an wifi perusahaan S2, O7). sama
komputer gratis 5. Diklat 2. Meminjam dengan
untuk 5. Belum perpustakaa kan ruang SMK/SMU
layanan mempuny n oleh serbaguna dan
internet ai website perpusnas untuk SLTP/MTs
6. Ketersedia dan 6. Keberadaan berbagai untuk
an wifi.id katalog SMK/SMU kegiatan memanfaatk
corner online. & SLTP di siswa & an momen
7. Penataan 6. Jam Tulungagun kelompok MOS (W3,
koleksi layanan g & PT di masyarara W8, W10,
buku kurang Jatim kat (S2, O6, O7).
tertib dan panjang. 7. Keberadaan O6, O7). 3. Bekerja
rapi 7. Kurangnya kelompok- 3. Bekerja sama
jumlah dan kelompok sama dengan
fasilitas masyarakat: dengan SMK/SMU
mobil PKK, seni berbagai agar
keliling. budaya, dsb Perguruan mewajibkan
8. Koleksi Tinggi siswanya
buku untuk menjadi
kurang memberik tenaga
memenuhi an kursus sukarelawan
kebutuhan secara di
masyaraka gratis perpustakaa
t. kepada n selama 3
9. Pelayanan masyaraka hari saat
kurang t di musim
ramah. perpustak liburan
10. Keterbatas aan (S1, sekolah
156 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6

S2, O6). (W3, O6). tempat aan (S1, koleksi e-


4. Menyelen 4. Memberdaya hiburan lain S4, S5, S6, book, alat
ggarakan kan 5. Anggapan T3, T5). peraga
outbond kelompok masyarakat edukatif,
disertai PKK & mengenai dan video
permainan Karang perpustakaa pembelajar
di Taruna untuk n an
perpustak menjadi agen interaktif
aan untuk promosi (W10, T3,
anak SD perpustakaan T5).
(S1, S2, di 3. Menamba
O6). lingkunganny h koleksi
a (W3, W5, judul buku
O3, O7). sesuai
5. Memanfaatka kebutuhan
n media masyaraka
sosial seperti t (W8, T2).
facebook, 4. Menyedia
twitter, dsb kan wifi
untuk gratis (W4,
promosi dan W10, T4,
berkomunika T5).
si dengan
masyarakat Matrix Internal Eksternal
(W3, W5, O1,
Posisi perpustakaan pada matrix IE
O2).
6. Memanfaatk dipetakan berdasarkan skor bobot total yang
an CSR diperoleh dari matrix EFE dan IFE. Skor
untuk bobot total matrix EFE perpustakaan adalah
mendapatka 2,722 dipetakan pada sumbu y dan skor
n bantuan
bobot total matrixIFE adalah 2,673 dipetakan
koleksi&sar
ana pada sumbu x. Pemetaan posisi
prasarana perpustakaan pada matrix IE disajikan pada
(W3, gambar 3.
W7,W8,
Gambar 3. Matrix IE Perpustakaan Umum
W10 O4).
Kabupaten Tulungagung
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
1. Kebijakan 1. Menyelen 1. Meningkat
mutasi dan ggarakan kan
pengadaan kursus tari kualitas
PNS oleh daerah & layanan
BKD gamelan publik
2. Rendahnya (S1, S2, dengan
minat baca T5). menamba
masyarakat 2. Membagik h jumlah
3. Perubahan an tenaga
selera leaflet/bro pustakawa
Pada matrix tersebut perpustakaan
masyarakat sur pada n (W1, W3, umum Kabupaten Tulungagung berada
mengenai masyaraka T1). pada kuadran I. Alternatif strategi yang
jenis koleksi t di sekitar 2. Menamba sesuai untuk organisasi yang terletak pada
4. Keberadaan perpustak h jenis
kuadran I adalah strategi intensif dan
Sr iagus t ini, S t r a t e g i P e n g e m b a n g a n P e r p u s t a k a a n U m u m P e m e r i n t a h K a b u p a t e n
157

strategi diversifikasi.Strategi intensif itu masyarakat diketahui, dikenal dan


sendiri meliputistrategi penetrasi pasar, dimanfaatkan sebagaimana
strategi pengembangan pasar, dan strategi mestinya.Pemasyarakatan perpustakaan
pengembangan produk (David dapat dilakukan oleh pengelolanya bersama
2009:257).Namun strategi pengembangan unsur atau pihak lain (Sutarno, 2006:23).
pasar tidak mungkin dilakukan dalam Tabel 5. QSPM Perpustakaan Tulungagung
sektor publik karena masyarakat yang Alternatif Strategi
Faktor Kunci
dilayani dan menjadi pasar bagi Penetrasi Pengembang
Keberhasila Bobot
perpustakaan umum Kabupaten Pasar an Produk
n
Tulungagung adalah masyarakat Kabupaten AS TAS AS TAS
Faktor Kunci
Tulungagung.
Eksternal
QSPM
Peluang : 0,104 3 0,312 3 0,312
Tidak semua strategi yang dihasilkan
1. UU & 0,112 4 0,448 3 0,336
tahap pencocokan harus dievaluasi dalam peraturan 0,059 4 0,236 3 0,177
QSPM karena hanya strategi yang dalam lain yg 0,072 1 0,072 3 0,216
satu rangkaian yang akan dievaluasi (David, menduku 0,069 3 0,207 3 0,207
2009:351). Berdasarkan hal tersebut, akan ng 0,072 4 0,288 4 0,288
dievaluasi secara obyektif dua alternatif perpusta 0,058 4 0,232 3 0,174
strategi dalam satu rangkaian strategi kaan
intensif untuk menentukan strategi terbaik 2. Perkemb 0,112 2 0,224 2 0,224
angan 0,113 4 0,452 3 0,339
yang dapat diimplementasikan oleh
teknologi 0,109 1 0,109 4 0,436
organisasi. QSPM perpustakaan umum
informasi 0,044 3 0,132 3 0,132
Kabupaten Tulungagung disajikan pada
& 0,076 3 0,228 3 0,228
tabel 5. komunik
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui asi
bahwa nilai TAS strategi penetrasi pasar 3. Besarnya
adalah 6,089 sedangkan nilai TAS strategi jumlah
pengembangan produk adalah 5,798.Dengan pendudu
demikian alternatif strategi yang dipilih k kel.
untuk diimplementasikan oleh perpustakaan usia 5 –
64 tahun
umum Kabupaten Tulungagung adalah
4. Program
strategi penetrasi pasar.Berdasarkan strategi
tanggung
penetrasi pasar, perpustakaan umum
jawab
Kabupaten Tulungagung perlu untuk sosial
menyelenggarakan promosi perpustakaan perusaha
secara lebih baik demi mencapai pangsa an
pasar yang lebih besar. 5. Diklat
Dalam konteks perpustakaan dapat perpusta
dikatakan bahwa perpustakaan perlu kaan oleh
meningkatkan upaya pemasyarakatan perpusna
s
perpustakaan supaya perpustakaan menjadi
6. Keberada
bagian dari kehidupan dan aktivitas
an
masyarakat.Hal tersebut dimaksudkan agar
SMK/SM
keberadaan perpustakaan di tengah-tengah
158 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6

U & SLTP gedung 0,072 2 0,144 2 0,144


di perpusta 0,091 4 0,364 2 0,182
Tulungag kaan 0,069 3 0,207 4 0,276
ung & PT strategis 0,030 2 0,060 1 0,030
7. Keberada 2. Kondisi 0,041 2 0,082 1 0,041
an gedung
kelompo perpusta 0,091 4 0,364 4 0,364
k- kaan 0,061 3 0,183 2 0,122
kelompo 3. Sistem 0,061 4 0,244 4 0,244
k pelayana 0,062 4 0,248 3 0,186
masyarak n 0,062 4 0,248 4 0,248
at automasi 0,021 1 0,021 1 0,021
Ancaman : 4. Biaya 0,032 3 0,096 3 0,096
1. Kebijaka layanan 0,065 3 0,195 4 0,260
n mutasi perpusta 0,031 1 0,031 1 0,031
dan kaan 0,031 1 0,031 4 0,124
pengadaa gratis
n PNS 5. Ketersedi
oleh BKD aan
2. Rendahn komputer
ya minat untuk
baca layanan
masyarak internet
at 6. Ketersedi
3. Perubaha aan
n selera wifi.id
masyarak corner
at 7. Penataan
mengenai koleksi
jenis buku
koleksi tertib dan
4. Keberada rapi
an Kelemahan:
tempat 1. Kurangn
hiburan ya jumlah
lain pustakaw
5. Anggapa an dan
n tenaga IT
masyarak 2. Parkir
at sepeda
mengenai berbayar
perpusta 3. Kurangn
kaan ya dana
untuk
Faktor Kunci kegiatan
Internal perpusta
Kekuatan: 0,091 4 0,364 2 0,182 kaan
1. Lokasi 0,089 3 0,267 2 0,178 4. Belum
Sr iagus t ini, S t r a t e g i P e n g e m b a n g a n P e r p u s t a k a a n U m u m P e m e r i n t a h K a b u p a t e n
159

menyedia membuat kue, ketrampilan merias wajah,


kan wifi dan ketrampilan perawatan wajah. Dalam
gratis hal ini perpustakaan berperan sebagai
5. Belum
pengumpul peserta, penyedia buku dan
mempun
tempat, serta penyedia peralatan bila
yai
dimungkinkan. Kerjasama dengan
website
dan
kelompok PKK dapat juga berupa
katalog penyelenggaraan pelatihan ketrampilan
online. bagi kelompok tersebut.
6. Jam 2. Bekerja sama dengan kelompok seni
layanan budaya agar menampilkan kesenian di
kurang perpustakaan (Purwono dan Suharmini,
panjang. 2011:1.5; SNI 7495:2009, dan Sutarno,
7. Kurangn
2006:113). Di Tulungagung terdapat
ya jumlah
kelompok kesenian tradisional ketoprak
dan
Siswo Budoyo, komunitas reog kendang
fasilitas
mobil
Batara Agung Saguru, kelompok jaranan
keliling. Safitri Putro–Boyolangu, dan jaranan
8. Koleksi Kuda Birawa–Bungur Karangrejo yang
buku mulai punah. Perpustakaan dapat bekerja
kurang sama dengan kelompok kesenian tersebut
memenuhi dengan cara mengundang mereka secara
kebutuhan bergantian untuk menampilkan kesenian
masyaraka
saat sore hari atau saat car free day.
t.
Dengan demikian perpustakaan dapat
9. Pelayana
melaksanakan fungsinya sebagai pusat
n kurang
ramah.
pelestarian budaya tradisional sedangkan
10. Keterbata kelompok kesenian tersebut juga dapat
san jenis menunjukkan eksistensi mereka di mata
koleksi. masyarakat.
3. Membagikan leaflet, pamfllet, dan brosur
Total 2,0 6,089 5,798 yang berisi informasi mengenai berbagai
Upaya-upaya yang dapat dilakukan layanan gratis dan wifi.id corner di
oleh perpustakaan umum Kabupaten perpustakaan kepada masyarakat yang
Tulungagung sebagai wujud penerapan mempunyai kepentingan di Dinas
strategi penetrasi pasar adalah: Kependudukan dan Catatan Sipil, di
1. Bekerja sama dengan kelompok PKK di Kantor Pos, di Masjid Agung Al-
seluruh Kabupaten agar praktik Munawwar maupun di alun-alun
ketrampilan di perpustakaan secara (Sutarno, 2006: 113 dan 154).
bergantian setiap seminggu sekali 4. Menyelenggarakan lomba membuat
(Sutarno, 2006:113 dan SNI 7495:2009). website dan aplikasi mobile library bagi
Praktik ketrampilan di perpustakaan siswa SMU/SMK dan bekerja sama
dapat berupa ketrampilan membuat dengan perguruan tinggi di Jawa Timur
handy craft, ketrampilan memasak dan yang mempunyai jurusan Teknik
160 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6

Informatika agar mahasiswanya praktek Sutarno, 2006:154). Hal ini dimaksudkan


kerja di perpustakaan untuk membuatkan untuk memaksimalkan pemanfaatan ge-
aplikasi mobile library dan design web dung (asset) perpustakaan oleh masyarakat
perpustakaan (SNI 7495:2009 dan umum sehingga keberadaan perpustakaan
Sutarno, 2006:109). makin dikenal masyarakat.
5. Menyelipkan selayang pandang mengenai 10.Menyelenggarakan outbond di per-
perpustakaan selama maksimal 30 menit pustakaan disertai permainan untuk anak
saat MOS di SMK/SMU dan SLTP/MTs SD (Nusantari, 2012:20-29).
(Sutarno, 2006:113). Kegiatan selayang
pandang tersebut dapat juga diselipi upaya KESIMPULAN DAN SARAN
menjaring kebutuhan siswa akan judul Perpustakaan umum mempunyai
buku dan jenis koleksi serta meng- peran penting dalam mencerdaskan
informasikan keberadaan judul buku baru. kehidupan bangsa dengan menyediakan
6. Bekerja sama dengan SMK/SMU agar pelayanan yang murah sebagai sarana
mewajibkan siswanya menjadi tenaga pembelajaran sepanjang hayat bagi seluruh
sukarelawan di perpustakaan selama 3 lapisan masyarakat tanpa membedakan
hari saat musim liburan sekolah sebagai etnis, agama, dan strata sosial.Sebagai
media promosi pengenalan perpustakaan. sebuah organisasi, perpustakaan berada di
Sekolah yang aktif secara rutin lingkungan yang kompleks dan selalu
mengirimkan siswanya untuk menjadi berubah seiring perkembangan zaman.Oleh
tenaga sukarelawan dapat diberikan karena itu perpustakaan memerlukan
penghargaan dari Bupati sebagai sekolah perencanaan strategis untuk mengenali
dengan pengabdian masyarakat terbaik potensi diri dan menganalisa peluang dan
(SNI 7495:2009 dan Sutarno, 2006:113). ancaman yang menghadang serta
7. Memberdayakan kelompok PKK dan menentukan prioritas strategi. Proses
Karang Taruna se-Kabupaten untuk tersebut diharapkan dapat meningkatkan
menjadi agen promosi perpustakaan di kualitas layanan perpustakaan sehingga visi
lingkungannya masing-masing. Dapat dan misi yang ditentukan dapat terwujud.
dilakukan dengan menitipkan leaflet, Penelitian ini menyimpulkan bahwa
pamflet, dan brosur mengenai perpustakaan umum Kabupaten Tulung-
perpustakaan kepada kelompok tersebut agung berada pada posisi internal dan posisi
(Sutarno, 2006:23). eksternal rata-rata. Hal tersebut menunjuk-
8. Memanfaatkan media sosial seperti kan bahwa strategi yang saat ini digunakan
facebook, twitter, dsb semaksimal mungkin oleh perpustakaan tersebut belum mampu
untuk mempromosikan berbagai kegiatan memanfaatkan peluang yang ada dan
dan layanan di perpustakaan, meng- menghindari ancaman yang menghadang
informasikan judul buku baru, dan secara maksimal.Tahap keputusan proses
menjalin komunikasi dengan masyarakat analisa data merekomendasikan strategi
(Sutarno, 2006:24 dan 113). penetrasi pasar sebagai strategi terbaik yang
9. Meminjamkan ruang serba guna yang dapat diimplementasikan oleh perpustakaan
kedap suara secara gratis untuk rapat umum Kabupaten Tulungagung.Dalam
OSIS, diskusi, atau kegiatan seni budaya konteks sektor publik strategi itu disebut
lainnya bagi sekolah-sekolah di Kabu- sebagai pemasyarakatan perpustakaanyang
paten Tulungagung (SNI 7495:2009 dan bertujuan agar perpustakaan menjadi bagian
Sr iagus t ini, S t r a t e g i P e n g e m b a n g a n P e r p u s t a k a a n U m u m P e m e r i n t a h K a b u p a t e n
161

dari kehidupan dan aktivitas masyarakat Badan Perpustakaan, Dokumentasi, dan


sehingga keberadaannya di tengah-tengah Kearsipan. 2014. Rencana Strategis Tahun
masyarakat semakin dikenal dan dimanfaat- 2014-2018. Tulungagung.
kan semaksimal mungkin. Upaya pemasyara- Badan Perpustakaan, Dokumentasi, dan
katan perpustakaan itu sendiri dapat Kearsipan. 2014. Laporan Akuntabilitas
dilakukan oleh pengelola perpustakaan Kinerja Instansi Pemerintah.Tulungagung.
bersama unsur atau pihak lain. Badan Perpustakaan, Dokumentasi, dan
Pembuatan perencanaan strategis Kearsipan. 2015. Laporan Akuntabilitas
perpustakaan umum Kabupaten Tulung- Kinerja Instansi Pemerintah.
agung belum menggunakan metode pem- Tulungagung.
bobotan seperti petunjuk Peraturan Menteri Badan Standarisasi Nasional. 2009. Standar
Dalam Negeri No.54 Tahun 2010. Untuk itu Nasional Indonesia 7495:2009.
diharapkan proses selanjutnya mengguna- Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota.
kan metode pembobotan sehingga strategi Jakarta.
yang diaplikasikan nantinya benar-benar David, F. R. 2009. Strategic Management.12th.
sesuai dengan urutan prioritas. Lebih lanjut Sunardi, D. (penerjemah).Manajemen
mengenai pembobotan, perlu dilakukan Strategi. Jakarta:Salemba Empat.
penelitian selanjutnya dengan menggunakan Gunawan, I. 2014. Metode Penelitian Kualitatif:
metode balance score card. Penggunaan Teori dan Praktik. Jakarta:Bumi Aksara.
metode tersebut dimaksudkan untuk Johnson, H. 1994. Strategic Planning for
perbandingan antar strategi pengembangan Modern Libraries.Library Management,
perpustakaan dengan metode pembobotan Vol.15, No. 1, pp. 7-18.
yang telah dilakukan peneliti dengan Kostagiolas, P. A., & Korkidi, M. 2008.
metode lain sehingga memperkaya Strategic Planning for Municipal Libraries
penelitian dalam bidang perumusan strategi in Greece.New Library World, Vol. 109,
dan dapat dijadikan pedoman bagi Iss 11/12, pp.546–558.Emerald Group
perpustakaan dalam proses pemilihan Publishing.
strategi terbaik. Selain itu metode balance Kostagiolas, P. A., Banou, C., dan Evangelia,
score card merupakan salah satu metode L. M. 2009.Strategic Planning and
pemilihan strategi bagi organisasi publik Management for The Public Libraries.
yang disarankan secara eksplisit dalam Library Management, Vol.30 Iss 4/5
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.54 pp.253–265.Emerald Group Publishing.
Tahun 2010 Lampiran IV. Kristanto, A. 2011.Perencanaan Peningkatan
Pelayanan Perpustakaan, Tesis, Program
DAFTAR PUSTAKA Magister Administrasi Publik, Fakultas
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Ilmu Administrasi Universitas
Pendekatan Praktek.Edisi Brawijaya.
enam.Jakarta:Rineka Cipta. Lofland, J., & Lofland, L.H. 1984. Analyzing
Ashcroft, L., Farrow, J., and Watts, C. 2007. Social Settings: A Guide to Qualitative
Public Libraries and Adult Observation and Analysis.Belmont,
Learners.Library Management, Vol. 28, Cal:Wads Worth Publising Company.
No. 3, pp.125-38. Mulyana, T. 2010. Analisis Konsep
Pengembangan Perpustakaan Umum
Daerah Kabupaten Tanah Laut, Tesis,
162 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6

Program Magister Manajemen Aset Evaluasi Pelaksanaan Rencana


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Pembangunan Daerah.
Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Rosenfeldt, D. 2006. Libraries Building
Sepuluh November. Communities, The Vital Contribution of
Nusantari, A. 2012.Strategi Pengembangan Victoria’s Public Libraries. Performance
Perpustakaan. Jakarta:Prestasi Pustaka. Measurement and Metrics, Vol.7, No.3,
Purboningsih, D. 2014. Peningkatan Kualitas pp.185-92.
Pelayanan Perpustakaan Umum Melalui Stueart, R. D., Moran, B. B., & Morner, C. J.
Pendekatan Sistem Lunak (Studi pada 2013.Library and Information Center
Perpustakaan Umum Kota Kediri), Tesis, Management.8th Edition. Colorado:
Program Magister Ilmu Administrasi Libraries Unlimited.
Publik, Fakultas Ilmu Administrasi Sudarsana, U., & Bastiano. 2010. Pembinaan
Universitas Brawijaya. Minat Baca.Edisi dua.Jakarta:Universitas
Purwono & Suharmini, S. 2011. Perpustakaan Terbuka.
dan Kepustakawanan Sutarno, N. S. 2006. Perpustakaan dan
Indonesia.Jakarta:Universitas Terbuka. Masyarakat.Jakarta:CV.Sagung Seto.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Train, B. 2003.Building Up or Breaking Down
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Barriers? The Role of The Public Library in
tentang Pelaksanaan Peraturan Adult Basic Skill. Library Review, Vol.52,
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 No.8, pp.394-402.
tentang Tahapan, Tata Cara Yin, R. K. 2009.Studi Kasus: Desain dan
Penyusunan, Pengendalian, dan Metode. Mudzakkir, M.D. (penerjemah).
Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai