ID Strategi Pengembangan Perpustakaan Umum
ID Strategi Pengembangan Perpustakaan Umum
Sriagustini
Universitas Brawijaya
sriagustiniperpusta@gmail.com
penambahan koleksi buku yang terjadi rangka mencapai visi. Johnson (1994)
setiap tahun tidak efektif karena tidak dapat berpendapat bahwa perencanaan strategis akan
meningkatkan minat masyarakat untuk menjamin layanan perpustakaan bagi
mengunjungi dan meminjam buku di pemustaka di masa mendatang.Dari kedua
perpustakaan secara ajeg. Dengan kata lain pandangan ahli tersebut diatas dapat dipahami
dapat dikatakan bahwa anggaran yang bahwa perencanaan strategis merupakan hal
dialokasikan dalam program pengembangan yang wajib dilakukan oleh perpustakaan
budaya baca dan kegiatan pengadaan bahan karena dapat membantu mengenali diri dan
pustaka kurang efektif. menggali seluruh potensi yang dimiliki untuk
Selain hal-hal yang diuraikan di atas, meningkatkan kualitas layanan perpustakaan
Badan Perpustakaan, Dokumentasi, dan sehingga tujuan dan sasaran yang telah
Kearsipan (BPDK) Kabupaten Tulungagung ditentukan dapat tercapai.
mengalami beberapa kendala yaitu keter- Perencanaan strategis dalam sektor
batasan dana dan kurangnya kualitas serta publik merupakan langkah awal dalam
kuantitas SDM yang memadai. BPDK Kabu- mengukur kinerja instansi pemerintah
paten Tulungagung belum memiliki seorang sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
pun lulusan S1 Perpustakaan dan S1 Teknik masyarakat dalam siklus Sistem Akunta-
Informatika. Selain itu jumlah pustakawan bilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
di perpustakaan umum Kabupaten Tulung- Perencanaan strategis ini tertuang dalam
agung hanya 1 orang. Menurut SNI 7495: dokumen rencana strategis yang terdiri atas:
2009 Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
jumlah pustakawan minimal yang harus dan kegiatan. Perencanaan strategis memer-
dimiliki oleh suatu perpustakaan daerah lukan akuntansi manajemen untuk member-
kabupaten adalah 3 orang. kan informasi dalam menentukan biaya
Sebagai sebuah organisasi publik, program dan kegiatan sehingga berdasarkan
perpustakaan berada di lingkungan yang informasi akuntansi tersebut manajer dapat
kompleks dan bergejolak yang berpengaruh menentukan anggaran yang dibutuhkan
terhadap eksistensinya di masa depan. Di terkait sumberdaya yang dimiliki. Secara
era globalisasi, perpustakaan umum sederhana akuntansi berperan dalam pem-
menghadapi tekanan ekonomi dan tekanan berian informasi biaya.
sosial yang lebih luas dari sebelumnya Tujuan yang ingin dicapai dalam
(Kostagiolas dan Korkidi, 2008). Perpusta- penelitian ini adalah mengetahui kondisi
kaan harus menyadari perubahan dan lingkungan eksternal dan lingkungan
perkembangan lingkungan sekitarnya agar internal perpustakaan umum Kabupaten
dapat eksis dan mencapai tujuannya.Oleh Tulungagung dan merumuskan strategi
karena itu perpustakaan membutuhkan pengembangan yang tepat untuk
perencanaan strategis. dilaksanakan oleh perpustakaan tersebut.
Stueart, Moran, dan Morner (2013:66) Menurut Sutarno (2006: 43) perpusta-
menyatakan bahwa perencanaan strategis kaan umum bertugas melayani semua
dapat menjadi alat analisa diri yang akan anggota lapisan masyarakat yang memer-
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan lukan informasi sehingga sering diibaratkan
yang dimiliki perpustakaan serta peluang sebagai Universitas Rakyat. Perpustakaan
dan ancaman di sekitarnya yang timbul untuk umum mempunyai ciri-ciri: terbuka untuk
menentukan prioritas-prioritas strategi dalam umum, dibiayai oleh dana umum, dan jasa
148 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6
0,546 lebih besar dari total bobot faktor dan tenaga IT 0,062 1 0,062
2. Parkir sepeda 0,062 2 0,124
ancaman dengan nilai 0,454 yang
berbayar 0,021 2 0,042
menandakan peluang lebih berpengaruh
3. Kurangnya 0,032 2 0,064
terhadap eksistensi perpustakaan dana untuk 0,065 2 0,130
dibandingkan ancaman. Skor bobot total kegiatan 0,031 2 0,062
perpustakaan umum Kabupaten perpustakaan 0,031 2 0,062
4. Belum
Tulungagung adalah 2,722 yang dalam skala
menyediakan
1–4 menunjukkan kondisi rata-rata. Hal ini wifi gratis
mengindikasikan bahwa perpustakaan 5. Belum
tersebut mampu untuk menarik keuntungan mempunyai
website dan
dari peluang yang ada dan menghindari
katalog online
ancaman yang menghadang namun belum
6. Jam layanan
maksimal. kurang
Matrix IFE panjang.
Berdasarkan analisis kondisi internal 7. Kurangnya
jumlah dan
perpustakaan umum Tulungagung dan rata-
fasilitas mobil
rata 12 buah daftar isian Matrix IFE oleh keliling.
responden, didapatkan hasil seperti dapat 8. Koleksi buku
dilihat pada tabel 3. kurang
Tabel 3. Matrix IFE Perpustakaan memenuhi
kebutuhan
Tulungagung
masyarakat.
Faktor-faktor 9. Pelayanan
Bobot Peringkat Skor
Internal Utama kurang
Kekuatan ramah.
1. Lokasi gedung 0,091 4 0,364 10. Keterbatasan
perpustakaan 0,089 4 0,356 jenis koleksi.
strategis 0,072 4 0,288
Subtotal 0,517 0,881
2. Kondisi gedung 0,091 4 0,364
Total 1,000 2,673
perpustakaan 0,069 3 0,207
3. Sistem 0,030 3 0,090 Ketentuan bobot pada matriks IFE
pelayanan 0,041 3 0,123 sama dengan ketentuan bobot pada matriks
automasi EFE. Faktor internal kekuatan yang
4. Biaya layanan
memperoleh bobot tertinggi adalah lokasi
perpustakaan
gratis
gedung perpustakaan strategis dan biaya
5. Ketersediaan layanan perpustakaan gratis masing-masing
komputer dengan nilai 0,091. Faktor tersebut masuk
untuk layanan kategori ”sangat penting” karena lokasi
internet
yang strategis membuat keberadaan
6. Ketersediaan
wifi.id corner perpustakaan diketahui oleh masyarakat
7. Penataan dan mudah dijangkau sedangkan biaya
koleksi buku layanan yang gratis dapat menarik
tertib dan rapi
masyarakat dari segala lapisan ekonomi
Subtotal 0,483 1,792
untuk mengunjungi perpustakaan dan
Kelemahan
1. Kurangnya 0,091 1 0,091 memanfaatkan layanan yang disediakan.
jumlah 0,061 2 0,122 Faktor internal kekuatan yang
pustakawan 0,061 2 0,122 memperoleh bobot terendah adalah
154 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6
}
1 = sangat lemah Pengembangan sistem layanan meliputi
2 = lemah kelemahan penggunaan teknologi informasi,
3 = kuat pembuatan dan penerapan pedoman
4 = sangat kuat } kekuatan standar layanan perpustakaan yang berlaku
umum, dan pembuatan tata tertib
Perpustakaan umum Tulungagung perpustakaan yang dapat dimengerti oleh
sangat lemah dalam hal kurangnya jumlah pemakai.Selain hal tersebut pengembangan
pustakawan dan tenaga IT.Hal ini perpustakaan dapat dilakukan dengan
disebabkan jumlah pustakawan hanya 1 pengembangan sarana dan prasarana,
orang dan tidak berlatar belakang menjalin kerjasama saling menguntungkan
Sr iagus t ini, S t r a t e g i P e n g e m b a n g a n P e r p u s t a k a a n U m u m P e m e r i n t a h K a b u p a t e n
155