Bab 1
Bab 1
Oleh:
Siti Nurul Fajariyah
011813243062
2
perdarahan pascapartum atau perdarahan solusio plasentae, dan kegagalan total organ
vital. Sedangkan kematian perinatal janin intrauterin diakibatkan terjadinya solusio
plasentae, asfiksia berat intrauterin akibat vasokonstriksi berat, dan persalinan preterm.
Bila janin hidup, eklampsia dapat menyebabkan berat badan bayi rendah dan
intrauterin growth retardation (WHO, 2007). Mattar dan Sibai menyebutkan pada
tahun 1977-1998 didapatkan beberapa komplikasi mayor yang terjadi pada penderita
eklampsia adalah abruptio plasentae (10%), defisit neurologis (7%), aspirasi
pneumonia (7%), edema pulmo (5%), henti jantung paru (4%), gagal ginjal akut (4%),
dan kematian maternal (1%) (Cunningham, et al, 2012).
Diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia,
serta mengetahui penanganannya dengan segera akan membantu menurunkan kejadian
eklampsia atau kematian yang disebabkan oleh komplikasinya. Pemantauan dan
perawatan kesehatan yang memadai selama kehamilan sampai masa nifas sangat
penting untuk kelangsungan hidup ibu dan bayinya. Bidan harus mampu melakukan
penanganan yang cepat dan tepat dalam penanganan awal dan sistem rujukan
kegawatdaruratan agar kematian dapat dihindari.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
nifas dengan riwayat eklapmsia sesuai dengan penerepan pola pikir melalui manajemen
kebidanan varney dan pendokumentasian SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu dengan benar :
1) Menjelaskan teori masa nifas dengan riwayat eklampsia.
2) Menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan riwayat
eklampsia.
3) Melaksanakan pengkajian data subjektif kasus kebidanan pada ibu nifas
dengan riwayat eklampsia.
3
4) Melaksanakan pengkajian data objektif kasus kebidanan pada ibu nifas
dengan riwayat eklampsia.
5) Mengidentifikasi diagnosa dan masalah kasus kebidanan pada ibu nifas
dengan riwayat eklampsia.
6) Mengembangkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu nifas
dengan riwayat eklampsia.
7) Melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan
riwayat eklampsia.
8) Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan
riwayat eklampsia dengan SOAP
9) Menjelaskan pembahasan/menganalisis asuhan kebidanan pada ibu nifas
dengan riwayat eklampsia.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh secara nyata dalam melaksanakan
asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan riwayat eklampsia yang dapat
digunakan sebagai pengalaman dan pelajaran bagi mahasiswa dalam
melaksanakan tugas sebagai bidan nantinya.
1.3.2 Bagi pasien
Pasien atau ibu nifas dengan riwayat eklampsia mendapatkan asuhan kebidanan
yang komprehensif.
1.3.3 Bagi lahan praktik
Dapat menjadi evaluasi bagi tenaga kesehatan dan staf lainnya dalam pelayanan
yang telah diberikan pada pasien sehingga dapat lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan terutama pada
ibu nifas dengan riwayat eklampsia.