Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 1, No. 2, Ed. September 2013, Hal.

67-136

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA PERKEBUNAN KOPI


DI KECAMATAN BENER KELIPAH KABUPATEN
BENER MERIAH PROVINSI ACEH

1
Samsul Kamal, 2Nursalmi Mahdi dan 3Nisfula Senja
1,2 dan 3
Prodi Pendidikan Biologi FITK IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
Email: kamalsamsul@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung pada perkebunan kopi di
Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode titik hitung dengan metode line transek. Populasi dalam penelitian ini adalah
burung yang terdapat diseluruh lokasi penelitian, sampel dalam penelitian ini adalah burung yang terdapat
pada setiap titik pengamatan. Pengamatannya dilakukan dengan cara melakukan pencatatan jenis burung
pada setiap titik pengamatan selama 20 menit. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus
Shannon-Wiener. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; jumlah jenis burung yang terdapat pada
perkebunan kopi di Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah adalah 12 jenis burung dari 9
familia. Keanekaragaman jenis burung pada perkebunan kopi di Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten
Bener Meriah tergolong rendah. Hal tersebut ditandai dengan indeks keanekaragaman burung Ĥ= 1, 1958.
Melihat keanekaragaman jenis burung yang terdapat di kawasan Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten
Bener Meriah Provinsi Aceh tergolong rendah, maka perlu dilakukan upaya konservasi dan revegatasi pada
kawasan perkebunan kopi sehingga kondisi vegetasi tumbuhan pada kawasan tersebut lebih heterogen
sehingga dapat memperbaiki kondisi keanekaragaman burung pada kawasan tersebut.

Kata Kunci: Keanekaragaman burung, Perkebunan Kopi dan Kecamatan Bener Kelipah

ABSTRACT

This study aimed at finding out the diversity of birds in coffee plantation in Bener Kelipah Sub district,
Bener Meriah Regency of Aceh Province. This study used point counts and line transect method. The
population of this study was all birds in the location of the study. The samples were birds found at the
observation spots. Observation was conducted by recording all types of bird found at the observation spots
for 20 minutes. Data were analyzed by using Shannon-Wiener Formula. The results of the study showed
that there were 12 types of bird from 9 families in the coffee plantation of Bener Kelipah Sub district, Bener
Meriah Regency. The diversity of birds in the area was in low category since the bird diversity index (Ĥ)
was 1, 1958. Therefore, conservation and revegetation are needed in the coffee plantation in order to create
more heterogenic vegetation in the area so that it will improve the diversity of birds there.

Keywords: Bird, Diversity, Coffee Plantation

PENDAHULUAN
ndonesia merupakan salah satu negara yang dimiliki negara Indonesia merupakan aset
berada di garis khatulistiwa, terkenal akan kekayaan yang sangat tinggi nilainya, walaupun
kekayaan alamnya baik jenis flora ataupun sampai saat ini belum dapat diupayakan secara
fauna. Salah satu kekayaan alam dari jenis fauna optimal. Tidaklah mengherankan bila hal ini
Indonesia yang cukup tinggi adalah burung. menjadi salah satu daya tarik wisata baik dalam
Jumlah burung yang terdapat di Indonesia yaitu maupun mancanegara [2]. Salah satu fauna yang
1.539 jenis burung, merupakan 17 % dari total menjadi daya tarik wisata adalah keanekaragaman
burung di dunia. Saat ini, jumlah burung yang jenis burung.
terdapat di dunia ±9.600 jenis, hampir sekitar Burung adalah kelompok hewan vertebrata
1.111 jenis burung di dunia terancam yang berkembang biak secara kawin, memiliki
punah [1]. bulu indah dengan bermacam warna, suara yang
Keanekaragaman flora dan fauna yang merdu, serta tingkah lakunya yang menarik.

[73]
Samsul Kamal, dkk.

Burung termasuk kelompok hewan homoiterm jatuh pada bulan Januari sampai dengan Juli, dan
dengan suhu tubuhnya antara 380C-450C. musim hujan berlangsung dari bulan Agustus
Banyaknya jenis burung yang mendiami suatu sampai bulan Desember. Curah hujan berkisar
tempat sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim yang antara 1.082, sampai dengan 2.409 Milimeter per
baik, keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan dan tahun dengan jumlah hari hujan antara 113 sampai
kondisi habitat yang baik. Peranan habitat bagi dengan 160 hari per tahun. Udara sejuk dan
burung dan hewan bukan hanya sebagai tempat menyegarkan dengan suhu sekitar 20,100 C, bulan
tinggal semata, akan tetapi habitat harus dapat April dan Mei merupakan bulan terpanas yang
menyediakan sumber makanan, air, garam-garam mencapai suhu yaitu 20,60 C, dan bulan September
mineral yang cukup, menjadi tempat istirahat dan adalah bulan dengan udara dingin dengan suhu
berkembang biak. yaitu 19,700 C. Keadaan udara tidak terlalu lembab
Status burung di Indonesia paling terancam dengan rata-rata kelembaban nisbi 80%, dengan
punah di dunia, perhimpunan pelestarian burung tofografi pada umumnya bergunung dan berbukit-
liar Indonesia (burung Indonesia) mencatat, 122 bukit [6].
jenis burung di Indonesia terancam punah dan Berdasarkan observasi langsung yang
tergolong langka IUCN (International Union for dilakukan di lapangan menunjukan bahwa
Conservation of Nature). Rinciannya adalah 18 perkebunan kopi di Kecamatan Bener Kelipah
jenis berstatus kritis, 31 jenis genting, sementara banyak terdapat jenis burung. Salah satu jenis
73 jenis tergolong rentan. Indonesia memiliki burung yang banyak dijumpai di daerah ini yaitu
1.594 jenis dari 10.000 jenis burung di dunia, burung kucica kampung (Copsychus saularis).
Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai Tingginya aktivitas manusia di kawasan
pemilik burung urutan ke-5 terbanyak di dunia [3]. Kecamatan Kecamatan Bener Kelipah akan
Burung merupakan salah satu satwa yang menyebabkan perubahan fisik, seperti terjadinya
mudah ditemukan pada setiap tipe habitat. Burung kegiatan alihfungsi lahan hutan menjadi lahan
mempunyai peran penting dalam ekosistem dan perkebunan monokultur.
merupakan salah satu kekayaan satwa yang hidup Perubahan yang terjadi tersebut akan
di Indonesia. Jenis burung sangat beranekaragam, berdampak pada berbagai jenis flora dan fauna
masing-masing jenis memiliki nilai keindahan yang terdapat di kawasan Kecamatan Bener
tersendiri. Burung memerlukan beberapa syarat Kelipah. Salah satu yang paling cepat mengalami
untuk keberlangsungan hidupnya antara lain, perubahan adalah hewan-hewan kecil, yang juga
kondisi habitat yang sesuai dan aman dari segala akan berpengaruh pada rantai dan jaring-jaring
macam gangguan [4]. makanan hewan lainnya, seperti burung.
Kecamatan Bener Kelipah merupakan salah Sejauh yang diketahui, belum ada literatur
satu Kecamatan di Kabupaten Bener Meriah yang tentang keanekaragaman jenis burung yang
memiliki luas 2075 Ha. Kabupaten Bener Meriah terdapat pada perkebunan kopi di Kecamatan
memiliki perkebunan kopi yang sangat luas, salah Bener Kelipah. Padahal ketersediaan burung di
satu kawasan kopinya adalah di kawasan kawasan ini merupakan peluang bagi mahasiswa
Kecamatan Bener Kelipah yang memiliki luas 817 untuk memperdalam pemahaman terhadap materi
Ha [5]. Perkebunan kopi di Kecamatan Bener pada mata kuliah Ornitologi.
Kelipah merupakan salah satu daerah yang Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
menjadi habitat berbagai jenis burung dengan penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
keadaan lingkungannya yang dapat menyediakan judul “Keanekaragaman Jenis Burung pada
sumber kehidupan bagi burung baik berupa Perkebunan Kopi di Kecamatan Bener Kelipah
makanan seperti buah-buahan dan serangga- Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh.”
serangga kecil yang menjadi sumber makanan bagi
burung-burung tersebut. Sedangkan tempat tinggal METODE PENELITIAN
atau sarang burung dapat menggunakan ranting- Tempat dan Waktu Penelitian
ranting kayu dan dedaunan kering yang terdapat Penelitian ini dilaksanakan pada wilayah
dikawasan perkebunan kopi tersebut. perkebunan kopi di Kecamatan Bener Kelipah
Daerah Bener Kelipah merupakan daerah Kabupaten Bener Meriah, yang memiliki luas
yang beriklim tropis. Musim kemarau biasanyan 2075 Ha. Kecamatan Bener Kelipah terdiri dari 12

[74]
Keanekaragaman Jenis Burung pada Perkebunan Kopi

Desa yang terbagi kepada dua kemukiman yaitu populasi burung. Pada satu titik hitung dilakukan
kemukiman Janarata dan kemukiman Bener Selan. pencatatan burung selama 20 menit, dicatat setiap
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal jenis burung yang dapat dilihat atau didengar
3 sampai 9 Maret 2012. Objek penelitian adalah suaranya. Setelah waktu 20 menit tersebut selesai,
keanekaragaman jenis burung pada perkebunan pengamatan dilakukan pada tempat atau titik
kopi di Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten pengamtan berikutnya dan melakukan hal yang
Bener Meriah. sama, yaitu mencatat jenis dan jumlah burung
yang terlihat ataupun terdengar suaranya, demikian
Populasi dan Sampel seterusnya untuk titik pengamatan selanjutnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah burung
yang ada di lokasi penelitian, yang meliputi Identifikasi Burung di Lapangan
seluruh perkebunan kopi di Kecamatan Bener Beberapa hal yang menjadi perhatian penting
Kelipah Kabupaten Bener Meriah, dengan luas dalam pengenalan maupun identifikasi burung di
wilayah 817 Ha. Sampel penelitian ini adalah lapangan tidak semudah yang dibayangkan.
burung yang terdapat pada setiap titik pengamatan Faktor-faktor yang menjadi kendala secara non
pada pagi dan sore hari. teknis sering kali muncul setiap saat.
Umumnya burung susah diamati karena
Alat dan bahan Penelitian tempatnya yang tinggi di atas dahan serta faktor
Alat dan bahan yang digunakan dalam cuaca. Burung yang terdapat dilokasi dicatat nama
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. daerah dan nama ilmiahnya, untuk spesies yang
belum diketahui nama ilmiahnya diidentifikasi
Tabel 1. Alat yang Digunakan dalam Penelitian dengan menggunakan buku identifikasi burung
Pengamatan Burung yang berjudul “Burung-burung di Sumatera, Jawa,
No Jenis alat Fungsi Bali dan Kalimantan” Pengarang, John
1 Kamera digital Sebagai media penyimpan Mackinnon, 1992. “Burung-burung di Kawasan
gambar dan informasi lainnya Papua” Pengarang, Bruce M, 2001. Selain itu juga
dilakukan pengambilan gambar burung.
2 Teropong Alat untuk mengamati burung
Binokuler baik dalam jarak yang dekat
maupun jarak jauh Analisis Data
Analisis data meliputi keanekaragaman
3 Tabel Sebagai tempat mencatat hasil (Diversity Index) burung. Penghitungan
pengamatan penelitian
keanekaragaman (diversity indeks) dilakukan
4 Kompas Sebagai media penunjuk arah dengan menggunakan Indeks Diversitas Shannon-
mata angin Wiener (H’) sebagai berikut :
5 Buku panduan Sebagai panduan dalam
pengamatan pengamatan di lapangan
burung
H’ =  pi ln pi
6 Alat tulis Alat untuk mencatat data
penelitian Dimana: Pi =

Teknik Pengumpulan Data Keterangan :


Pengumpulan data dilakukan dengan ni = Jumlah individu spesies ke i
menggunakan kombinasi antara metode titik N = Jumlah individu seluruh spesies
pengamatan dengan metode Line Transect. Line H’ = Indeks keragaman spesies
Transect digunakan untuk mengamati burung pada
waktu perpindahan dari satu titik hitung ke titing Dengan ketentuan menurut Krebs (1985):
hitung berikutnya. Apabila H’ > 3 indeks keanekaragaman tinggi;
Pengumpulan data dengan metode titik Apabila H’ 2 - 3 indeks keanekaragaman sedang;
hitung dilakukan dengan cara menentukan titik dan Apabila H’ < 2 indeks keanekaraga-man
pengamatan untuk mengamati dan mencatat rendah [7].

[75]
Samsul Kamal, dkk.

HASIL DAN PEMBAHASAN Daun Kecil (Chloropsis cyanopogon).


Famili, Jenis dan Indeks Keanekaragaman Famili dan jenis burung yang terdapat pada
Burung pada Perkebunan Kopi di Kecamatan perkebunan kopi di Kecamatan Bener Kelipah
Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Bener Meriah dapat dilihat pada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah Tabel 2.
jenis burung yang terdapat pada Perkebunan Kopi Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa
di Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener keanekaragaman jenis burung di lokasi penelitian
Meriah sebanyak 12 jenis burung dari 9 famili. tergolong rendah, yang ditandai dengan indeks
Dari 12 jenis burung tersebut, satu keanekaragaman burung Ĥ=1,9158. Hal ini
diantaranya termasuk dalam jenis burung yang disebabkan karena pada keseluruhan titik
dilindungi oleh pemerintah Republik Indonesia pengamatan tidak banyak ditumbuhi oleh vegetasi
nomor 7 tahun 1999 tanggal 27 Januari 1999. tumbuhan, hanya sebagian titik pengamatan yang
Burung yang termasuk kedalam jenis burung yang vegetasi tumbuhannya banyak. Kemudian hal yang
dilindungi tersebut adalah burung Elang Hitam menjadi penyebab rendahnya keanekaragaman
(Ictinaetus malayensis). jenis burung dikarenakan banyaknya lahan
Jenis burung yang terdapat pada Perkebunan pertanian yang dijadikan untuk perkebunan kopi
Kopi di Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten baru yang belum banyak ditumbuhi oleh tumbuhan
Bener Meriah diantaranya adalah burung Kucica lain selain kopi dan pohon Lamtoro yang dijadikan
Kampung (Copsychus saularis), burung Merbah sebagai pelindung atau kanopi untuk tanaman
Mata Merah (Pycnonotus brunneus), burung kopi, sehingga kesediaan makanan belum
Bentet Coklat (Lanius cristatus), burung Gereja memadai untuk sebagian jenis burung.
(Passer montanus), burung Merbah Cerucuk Indeks Keanekaragaman Burung Pada Setiap
(Pycnonotus goiavier), burung Layang-layang Titik Pengamatan
(Hirundo rustica), burung Cucak Kutilang Perhitungan indeks keanekaragaman jenis
(Pycnonotus aurigaster), burung Jalak Kerbau burung dilakukan untuk mengetahui
(Acridotheres javanicus), burung Cici Padi keanekaragaman jenis burung diseluruh lokasi
(Cisticola juncidis), burung Elang Hitam penelitian. Perhitungan indeks keanekaragaman
(Ictinaetus malayensis), burung Murai Batu jenis burung dilakukan dengan menggunakan
Tarung (Monticola solitarius), dan burung Cica rumus Shannon Winner.

Tabel 2. Famili, Jenis dan Indeks Keanekaragaman Burung pada Perkebunan Kopi di Kecamatan
Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah
Spesies
No. Famili Ĥ Ket
Nama Ilmiah Nama Daerah
1. Accipitridae 1. Ictinaetus malayensis 1. Burung Elang Hitam 0,0295 DL
2. Chloropcidae 2. Chloropsis cyanopogon 2. Burung Cica Daun Kecil 0,0941 TL
3. Cisticolidae 3. Cisticola juncidis 3. Burung Cici Padi 0,1156 TL
4. Frimgillidae 4. Passer montanus 4. Burung Gereja 0,2020 TL
5. Hirundonidae 5. Hirundo rustica 5. Burung Layang-layang 0,0782 TL
6. Laniidae 6. Lanius cristatus 6. Burung Bentet Coklat 0,2226 TL
7. Muscicapidae 7. Copsychus saularis 7. Burung Kucica Kampung 0,2832 TL
8. Monticula solitarius 8. Burung Murai Batu Tarung 0,1223 TL
8. Pycnonotidae 9. Pycnonotus aurigaster 9. Burung Cucak Kutilang 0,0511 TL
10. Pycnonotus brunneus 10. Burung Merbah Mata Merah 0,3678 TL
11. Pycnonotus goiavier 11. Burung Merbah Cerucuk 0,2883 TL
9. Sturnidae 12. Acridotheres javanicus 12. Burung Jalak Kerbau 0,0606 TL
Jumlah 1,9158
Sumber: Hasil Penelitian 2012
Keterangan:
DL : Dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tanggal 27 Januari
1999;
TL : Burung yang Tidak Dilindungi

[76]
Keanekaragaman Jenis Burung pada Perkebunan Kopi

Gambar 1. Indeks Keanekaragaman Jenis Burung pada Setiap Titik Pengamatan


Sumber : Hasil Penelitian, 2012

Gambar di bawah menunjukkan bahwa dari hasil yang ditemukan. Hal ini disebabkan karena pada
penelitian terdapat perbedaan jumlah indeks setiap titik pengamatan rona lingkungannya
keanekaragaman jenis burung yang ditemukan berbeda, tidak semua titik pengamatan ditemukan
pada setiap titik pengamatan. Hal ini ditandai tumbuhan yang tinggi dan sebagian lokasi
dengan jumlah indeks keanekaragaman pada setiap penelitian juga dekat dengan pemukiman
titik pengamatan di Perkebunan Kopi di penduduk sehingga jarang burung yang ditemukan
Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener didaerah tersebut. Selain itu, pada sebagian titik
Meriah yaitu: IPA 1 Ĥ = 1,5262, IPA 2 Ĥ = pengamatan merupakan areal pertanian yang baru
1,7687, IPA 3 Ĥ= 1,3171, IPA 4 Ĥ = 1,7439, IPA dijadikan sebagai areal perkebunan kopi yang
5 Ĥ = 1,4476, IPA 6 Ĥ= 1,5701, IPA 7 Ĥ = belum banyak ditumbuhi oleh pohon pelindung
1,5597, IPA 8 Ĥ = 1,0844, IPA 9 Ĥ = 1,3821, dan seperti pohon lamtoro dan pohon alpukat. Dimana
IPA 10 Ĥ = 1,3577. Indeks keanekaragaman jenis ada sebagian burung yang makanannya berupa
burung pada setiap titik pengamatan dapat dilihat biji-bijian dan buah-buahan yang sumbernya
pada Gambar 1. didapatkan dari pohon lamtoro, pohon alpukat dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pohon-pohon lainnya yang menghasilkan sumber
keanekaragaman jenis burung di lokasi penelitian makanan bagi burung tersebut. Hal ini yang
tergolong rendah, yang ditandai dengan indeks menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah jenis
keanekaragaman burung Ĥ=1,9158. Hal ini dan individu burung yang ditemukan pada setiap
disebabkan karena pada keseluruhan titik titik pengamatan tersebut.
pengamatan tidak banyak ditumbuhi oleh vegetasi
tumbuhan, hanya sebagian titik pengamatan yang Komposisi Familia Burung yang Terdapat
vegetasi tumbuhannya banyak. Kemudian hal yang pada Perkebunan Kopi di Kecamatan Bener
menjadi penyebab rendahnya keanekaragaman Kelipah Kabupaten Bener Meriah
jenis burung dikarenakan banyaknya lahan Berdasarkan hasil pengamatan yang
pertanian yang dijadikan untuk perkebunan kopi dilakukan pada Perkebunan Kopi di Kecamatan
baru yang belum banyak ditumbuhi oleh tumbuhan Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah terdapat 9
lain selain kopi dan pohon Lamtoro yang dijadikan familia burung. Komposisi famili dari jenis burung
sebagai pelindung atau kanopi untuk tanaman yang terdapat pada Perkebunan Kopi di
kopi, sehingga kesediaan makanan belum Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener
memadai untuk sebagian jenis burung. Meriah disajikan pada Gambar 2.
Hasil penelitian pada setiap titik pengamatan Gambar 2 menunjukan bahwa famili burung
menunjukkan bahwa pada setiap titik pengamatan yang terdapat pada perkebunan kopi di Kecamatan
terdapat perbedaan jumlah jenis maupun individu Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah

[77]
Samsul Kamal, dkk.

Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tanggal 27


Januari 1999, yaitu famili Accipitridae.
Jenis burung pada perkebunan kopi di
Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener
Meriah didomonasi oleh familia Pycnonotidae
(25% ) dan Muscicapidae (17%), burung ini yang
jumlahnya relatif lebih banyak jika dibandingkan
dengan burung-burung lain yang terdapat dilokasi
penelitian.
Hal tersebut disebabkan karena burung
tersebut mampu beradaptasi dengan kondisi
lingkungan dan tersedianya sumber makanan yang
mencukupi bagi burung tersebut. Sedangkan
Gambar 2. Komposisi Famili Burung Pada burung yang lain merupakan jenis burung yang
Perkebunan Kopi di Kecamatan dominasinya lebih rendah dikarenakan sebagian
Bener Kelipah Kabupaten Bener burung tersebut merupakan burung yang
Meriah habitatnya di persawahan, makanannya berupa
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 biji-bijian yang jarang ditemukan di daerah
perkebunan sehingga terjadi persaingan dalam hal
didomonasi oleh famili Pycnonotidae 3 jenis memperebutkan makanan. Selain itu, pada daerah
(25%) dan Muscicapidae 2 jenis (17%). Selain itu, tersebut banyak lahan pertanian yang sudah
pada kawasan tersebut juga terdapat 1 famili dijadikan lahan perkebunan sehingga burung yang
burung yang dilindungi oleh Pemerintah Republik habitatnya di lahan pertanian menjadi berkurang.

Pycnonotus aurigaster Copsychus saularis

Acridotheres javanicus Lanius cristatus

Gambar 1. Beberapa Jenis Burung yang Terdapat di Perkebunan Kopi di Kecamatan Bener Kelipah
Kabupaten Bener Meriah
(Sumber: Hasil Penelitian, 2012)

[78]
Keanekaragaman Jenis Burung pada Perkebunan Kopi

Kondis rona lingkungan hidup dikawasan malam hari, karena pada siang hari digunakan
lokasi penelitian sangat memberi pengaruh untuk makan [9]. Habitat burung dapat dibedakan
terhadap keberadaan jenis-jenis burung yang atas habitat hutan, habitat persawahan, habitat
terdapat di Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten kebun dan habitat pekarangan [10]. Beberapa jenis
Bener Meriah. burung yang terdapat di perkebunan kopi di
Banyaknya jenis burung yang mendiami Kecamatan Bener Kelipah Kabupaten Bener
suatu tempat sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim Meriah dapat dilihat pada Gambar 3.
yang baik, keanekaragaman jenis tumbuhan dan
kondisi habitat yang baik. Peranan habitat bagi KESIMPULAN
burung dan hewan lainnya bukan hanya sebagai Dari hasil penelitian yang dilakukan pada
tempat tinggal semata, akan tetapi habitat juga Perkebunan Kopi di Kecamatan Bener Kelipah
harus dapat menyediakan sumber makanan, air, Kabupaten Bener Meriah dapat diambil
garam mineral yang cukup, menjadi tempat kesimpulan sebagai berikut:1) Jumlah jenis burung
istirahat dan berkembangbiak. Semua makhluk yang terdapat pada perkebunan kopi di Kecamatan
hidup mempunyai tempat hidup. Tempat hidup Bener Kelipah Kabupaten Bener Meriah adalah 12
juga disebut dengan habitat. Habitat itu sendiri jenis burung dari 9, dari 12 jenis burung tersebut
adalah kawasan yang terdiri dari berbagai satu diantaranya adalah jenis burung yang
komponen, merupakan suatu kesatuan fisik dan dilindungi oleh Pemerintah Republik Indonesia
biotik dipergunakan sebagai tempat tinggal serta Nomor 7 Tahun 1999 Tanggal 27 Januari 1999;
berbiak [8]. dan 2) Keanekaragaman jenis burung pada
Burung melakukan migrasi (perpindahan) perkebunan kopi di Kecamatan Bener Kelipah
untuk menemukan suatu lokasi yang cocok untuk Kabupaten Bener Meriah tergolong rendah. Hal
mendapatkan makanan yang jumlahnya cukup. tersebut ditandai dengan indeks keanekaragaman
Kebanyakan burung melakukan migrasi pada burung Ĥ = 1,9158.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonyim, 2005. Bird Watching Tunjang [6] Anonyim. 2009. Potensi Sumber Daya Alam.
Ekowisata dan Pelestarian Alam http://gayoaceh.wordpress.com/2009/05/29
(www.suarakarya-online.com/news.html : /potensi-sumber-daya-alam/.
Rabu, 14 Desember 2005). [7] Ferianita, M. 2007. Metode Sampling
[2] Panudju Karso, 2002. Penangkaran Burung Bioekologi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Derkuku. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. [8] Alikodra. 1990. Pengelolaan Satwa Liar,
[3] Kamal, S. 2012. Prossiding Seminar Jilid 1. Bogor: IPB.
Nasional XXI Perhimpunan Biologi [9] Anwar. 1984. Ekologi Ekosistem Sumatera.
Indonesia (Banda Aceh). Yogyakarta: Gadjah Mada University
[4] Dharmojono, 1996. Aneka Permasalahan Press.
Burung dan Ayam Hias Beserta [10] Iskandar, J. 1989. Jenis Burung yang Umum
Pepecahannya dalam Pembangunan, di Indonesia. Jakarta: Jambatan.
Yogyakarta: Liberty.
[5] Masnu, A. 2010. Profil Kecamatan Bener
Kelipah.

[79]

Anda mungkin juga menyukai