Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN
DALAM INGATAN MANUSIA

OLEH
ABDUL AZIS
19022115710084

TUGAS PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM INGATAN
MANUSIA ini meskipun dengan sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta
pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini
menjadi lebih baik lagi.

Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang


terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap
kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki
makalah ini. Terima Kasih.

Karawang, 29 Januari 2019

Penyusun
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Allah menciptakan berbagai makhluk dengan tujuannya masing-masing. Kita


sebagai manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna
dibandingkan makhluk-makhluk lainnya. Selain dikaruniai fisik yang bagus, kita juga
dikaruniai otak sebagai alat untuk berpikir dan berperilaku di samping hati sebagai
pusat kendali dari perasaan manusia. Alat pemikiran kita berupa otak yang sangat
kompleks. Benarlah kiranya ungkapan yang menyampaikan bahwa dalam fisik kita,
kita dibekali perangkat yang super canggih yaitu adalah otak. Pada bagian otak ada
yang dinamakan dengan lobus fontalis terletak yang disebut dengan memori, yang
memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi yang tak terbatas jumlahnya.
Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut secara optimal
sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang tidak terisi secara baik.

Gambar 1: Otak Manusia

Berbagai macam informasi tersimpan otomatis di dalam otak manusia. Otak


merupakan tempat menerima, menyimpan kemudian mengenaliinformasi yang ada,
artinya otak adalah pusat ingatan manusia (Markowitz dan Jensen, 2002).
Bermacam-macam jenis ingatan juga ada dalam otak manusia. Selama otak dalam
keadaan sehat manusia akan selalu melakukan proses mengingat. Di dalam otak
terjadi proses berpikir, mengingat dan menyimpan memori. Seperti yang kita ketahui
bahwa memori/ingatan sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya
memori, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang
dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya kita mengenal memori yang dalam hal mana juga
sangat penting dalam pembelajaran.

Dikarenakan betapa pentingnya kita mempelajari tentang memori dan


ingatan manusia, maka penulis ingin mengambil tema pengorganisasian
informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia untuk dibahasa dalam makalah
ini

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:


a. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?
b. Bagaimana model pembelajaran pemrosesan informasi?

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan
memahami:
a. Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
b. Model pembelajaran pemrosesan informasi

B. PEMBAHASAN
1. PENGORGANISASIAN INFORMASI DALAM INGATAN MANUSIA
a. Sistem Memori ( Ingatan ) Manusia
Secara etimologi, ingatan atau memory, adalah keberadaan tentang
pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan,
alat yang dapat menyimpan dan merekam informasi. Ingatan adalah yaitu
fungsi yang terlibat dalam proses mengenang masa lalu, keseluruhan
pengalaman masa lalu yang diingat kembali, dan pengalaman khas yang paling
diingat (Chaplin, 2002). Memori sebagai sebuah proses pengkodean,
penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi (retrieval) oleh manusia dan
organisme lainnya. Pengkodean berkaitan dengan persepsi awal dan
pengenalan.
Berdasar penjelasan-penjelasan tersebut kita dapat berpandangan
bahwa memori itu adalah sebuah wadah yang berisi data-data, dimana data-
data tersebut belum tentu saling berkaitan. Memori atau mengingat merupakan
proses menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi-informasi
yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat
kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran.
Terdapat 3 proses kerja dalam memori manusia, yang pertama yaitu
pengkodean (encoding), penyimpanan (storage) dan pengambilan/
pengulangan kembali informasi yang sudah tersimpan (retrieval).

Gambar 2: proses kerja dalam memori manusia

Berikut penjelasan dari tiap proses:


1) Enconding (Fungsi Memasukan)
Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara
mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu
yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme). Jadi encoding
merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk
yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme.
2) Storage (Fungsi Menyimpan)
Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan
terhadap apa yang telah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau
apa yang dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan
dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak
tersebut biasa juga disebut dengan memory traces.
3) Retrieval (Fungsi Mengingat Kembali)
Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal
yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu
proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori
untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses
mengingat kembali sangat membantu organisme dalam menghadapi
berbagai persoalan sehari-hari.

b. Teori Pengolahan Informasi


Penjelasan teori pengolahan informasi, sebagaimana penulis kutip dari
https://pakarkomunikasi.com/teori-pengolahan-informasi (diakses pada 28
Januari 2019), teori pengolahan informasi juga bisa dihubungkan dengan teori
komunikasi intrapersonal yang menekankan pada cara kerja memori dalam
proses pengolahan informasi. Hal ini didukung oleh pendapat salah satu ahli,
teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali
pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Menurut teori ini proses belajar tidak
berbeda halya dengan proses menerima,menyimpan dan mengungkapkan
kembali dengan informasi-informasi yang telah diterima sebelumnya.
Teori pengolahan informasi memiliki suatu perbedaan dengan teori
belajar yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan
informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang
utama melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang
diperoleh ataupun melihat kemampuan memori seorang individu. Penelitian
pengolahan informasi memberikan sumbangan atas pengertian proses belajar.
Belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang saling melengkapi.
Dalam kegiatan pembelajaran, seseorang menerima informasi dan
kemudian mengolah informasi tersebut di dalam memori. Atkinson dan Shiffrin
(1968) mengajukan suatu teori atau model tentang pemrosesan informasi
dalam memori manusia yang menyatakan bahwa informasi diproses dan
disimpan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu Sensory Memory, Short-term Memory,
dan Long-term Memory (Huit, 2003; Flavell, 1985; Woolfolk, 2004; Gagne,
1985).

Gambar 3: Sensory Memory, Short-term Memory, dan Long-term Memory

Berikut penjelasan tahapan proses dan penyimpanan teori atau model tentang
pemrosesan informasi dalam memori manusia:
a) Sensory Memory (SM)
Sensori memory adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi
sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap pancaindera memiliki satu
macam memori sensoris. Sensori memory adalah informasi sensoris yang
masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Memori ini menahan data memori
selama beberapa detik atau beberapa menit.
CONTOH SENSORY MEMORY
ketika kita melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan selama
beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat,
itu segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda
di antara sekian banyak yang ditangkap indera penglihatan.
b) SHORT-term Memory (STM) atau \"Working Memory\"
Short Term Memory (ingatan jangka pendek) adalah sebuah sistem ingatan
pada otak yang berfungsi untuk menyimpan informasi sementara yang diterima
dan memproses informasi yang diperlukan saat kita sedang berpikir. Informasi
yang diterima akan dipindahkan atau ditransfer dari sensory register ke short-
term memory.
Durasi suatu informasi tersimpan di dalam short-term memory adalah 15 – 20
detik saja. Durasi penyimpanan di dalam short-term memory ini akan bertambah
lama, bisa menjadi sampai 20 menit, jika terdapat pengulangan informasi.
c) Long-term Memory (LTM)
Long-term memory merupakan memory penyimpanan yang relatif permanen,
yang dapat menyimpan informasi meskipun informasi tersebut mungkin tidak
diperlukan lagi. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas.
Memo jangka panjang adalah gudangnya informasi yang dimiliki oleh manusia.
2. PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI PENGOLAH INFORMASI

Teori belajar kognitif, salah satu dari empat teori pembelajaran yang
memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognitif, terutama
unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar.
Aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal berfikir, yakni
proses pengolahan informasi. Dalam rancangan pengolahan informasi ada dua
bidang yang penting secara khusus bagi belajar. Yang pertama, penyelidikan
mengenai proses orang memperoleh dan mengingat informasi. Yang kedua,
penelitian mengenai siasat yang dipakai orang dalam memecahkan masalah.
Tidak seperti teori belajar yang lain, teori pengolahan informasi sebagai
suatu bidang pengetahuan tidak diterjemahkan secara langsung untuk keperluan
pelaksanaan kurikulum. Penerapannya di kelas cenderung menggunakan suatu
konstruk tertentu, konsep, asas, atau kaidah dalam suatu mata pelajaran tertentu.
Misalnya konsep skema dan penggunaan elaborasi telah dipakai dalam mengajarkan
membaca. Sedangkan hasil-hasil dari penelitian pemecahan masalah diterapkan
dalam pelajaran sains dan matematika.
Soal-soal pelajaran dikelas oleh teori pengolahan informasi ialah yang ada
kaitannya secara langsung dengan proses kognitif. Dalam pengelolaan belajar di
kelas, menurut teori ini harus dicari tahu perbedaan antar individu, Kesiapan peserta
didik untuk belajar, dan motivasi peserta didik mengikuti pelajaran di kelas. Teori
pengolahan informasi memberikan persepektif baru dalam pengelolaan
pembelajaran yang akan menghasilkan belajar yang efektif.

C. PENUTUP
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa
Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu
mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima
individu dari lingkungan yang bersangkutan karena itulah teori ini akan membantu kita
untuk memahami proses belajar yang terjadi dalam diri peserta didik mengerti kondisi
dan faktor yang mempengaruhinya dan megetahui hal-hal yang dapat menghambat
serta memperlancar belajar peserta didik,sehingga dengan pengetahuan itu seorang
guru akan lebih bijaksana dan tepat. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari
bidang kajian ranah psikologi kognitif.
D. DAFTAR PUSTAKA

Anderson, B.F. 1980. The Complete Thinker: A Handbook of Theniques For Creative and Critical
Problem Solving. New Jersey: Englewood Cliffs
Atkinson, R., & Shiffrin, R. Human Memory: A proposed system and its control
processes, 1968. (Dalam K Spence & J Spence (Eds.). The psychology of learning
and motivation: Advances in research and theory (Vol. 2). New York: Academic
Press, 1968).
Rita L. Atkinson, Richard C. Atkinson, Ernest R. Hilgard. 1983. Pengantar Psikologi
I, Jakarta: Erlangga.
Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum, Bandung: CV. Pustaka Setia, .
Sarwono, Sarlito. 2013. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.Walgito, Bimo. 1980. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.
(http://chiron.valdosta.edu/whuitt/col/cogsys/infoproc.html)
Merrienboer, J.J.G., Sweller, J. Cognitive Load Theory and Complex Learning: Recent
Developments and Future Directions. Educational Psychology Review, Volume 17,
No. 2, June 2005, 2005.
Woolfolk, A. Educational Psychology, 9th Ed. Pearson Education Inc, 2004.
https://pakarkomunikasi.com/teori-pengolahan-informasi
https://kognitifkelasb.wordpress.com/2016/09/26/model-model-memori-ganda-dan-
memori-jangka-pendek/
http://www.academia.edu/6339358/TEORI_PROSES_PENGOLAHAN_INFORMASI
http://azrinadailylife.blogspot.com/2012/03/ingatan-memori-belajar-dan-kaitannya.html
http://msyahrizarezkianoor.blogspot.com/2015/05/psikologi-ingatan-memori.html
http://utamitamii.blogspot.com/2012/04/teori-ingatan-memory-dalam-psikologi.html
http://della-putri-fpsi13.web.unair.ac.id/artikel_detail-89129-Psikologi%20Umum%202-
MEMORY.html

Anda mungkin juga menyukai