Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata Ajar : Maternitas


Pokok Bahasan : Kehamilan pre-eklampsia
Sub Pokok Bahasan : Pencegahan penyakit pada komplikasi kehamilan pre eklampsia
Sasaran : Pasien RSUD Gambiran
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Agustus 2018
Waktu : 30 menit
I. ANALISIS SITUASI
a. Peserta Promkes
Sasaran promkes adalah pasienRSUD Gambiran, berjumlah berkisar 5-7
orang.
Peserta promkes telah memiliki pengetahuan :
- Membaca dan menulis.
b. Ruang Pembelajaran
- Cukup luas dan memadai
- Penerangan dan ventilasi cukup memadai
- Prasarana yang tersedia : kursi, meja dan tempat tidur
c. Pemateri/Promotor
Mahasiswa Akper Dharma Husada dalam rangka Promosi Kesehatan.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan pada ibu dan keluarga, diharapkan mampu
memahami pre-eklampsia
III. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mampu :
1. Mengetahui tentang pengertian pre-eklampsia
2. Menyebutkan resiko terjadinya pre-eklampsia.
3. Menyebutkan gejala terjadinya pre-eklampsia.
4. Menyebutkan akibat terjadinya pre-eklampsia pada ibu dan janin.
IV. MATERI
1. Terlampir
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
TAHAP KEGIATAN
WAKTU Pengajar Peserta Promosi
kesehatan
Persiapan  Menyiapkan ruangan  Menjawab
5 menit  Mengucapkan salam pembuka pertanyaan

 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan maksud dan tujuan
 Menanyakan kepada Peserta
promkes tentang perawatan tali
pusat.
Pelaksanaan Menjelaskan :  Mendengar-kan dan
20 Menit  Memberikan pengetahuan tentang memperhati-kan
pengertian pre-eklampsia, resiko, Penjelasan
gejala, dan akibat terjadinya pre-
eklamsia pada ibu dan janin.
 Memberi umpan balik terhadap
penjelasan perawatan tali pusat  Mengajukan
 Memberi kesempatan pada Peserta pertanyaan
pelatihan untuk menanyakan hal-  Memberi tanggapan
hal yang belum jelas.
 Memberi jawaban atas pertanyaan
peserta pelatihan.
Penutup  Penutupan doa dan salam  Memperhatikan
5 menit  Mengikuti
 Menjawab salam

VII. MEDIA/ ALAT


1. Leaflet

VIII. EVALUASI
Contoh :
1. Prosedur : Evaluasi dilakukan setelah selesai promkes.
2. Jenis tes : Tes lisan
3. Waktu : 5 menit
Soal pertanyaan:
1. Setelah yang kita diskusikan tadi, apa yang bapak/ibu ketahui tentang pre-
eklampsia ?
2. Sebutkan gejala terjadinya pre-eklampsia ?
Jawaban :
1. Pre-eklamasi atau keracunan kehamilan sering juga disebut toksemia
adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, proteinuria yang
timbul karena kehamilan.
2. a. Hipertensi : tekanan darah lebih dari 130/90 mmHg
b. Bengkak
c. Protein tinggi dalam urin
d. Kenaikan berat badan :
e. Nyeri perut
f. Sakit kepala yang berat beserta mual muntah
g. Perubahan pada refleks.
h. Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali.
i. Ada darah di air kencing
IX. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pre-eklamasi atau keracunan kehamilan sering juga disebut
toksemia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema,
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi
pada trriwulan ke 3 kehamilan, tetapi terjadi sebelumnya.(Saifudin, 2005)
Eklamasi adalah kondisi lanjutan dari pre-eklamsia yang tidak teratasi
dengan baik, disertai kejang dan komayang timbul akibat kelainan
neurolig.
B. Saran
Setelah mendapatkan pengetahuan tentang pre-eklamasi dan eklamasi,
para ibu diharapkan dapat menanggulangi pre-eklamasi secara dini.
X. Daftar Pustaka/Literatur.
Iqbal Mubarok, Wahit. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
MATERI
A. Pengertian Pre- Eklampsia dan Eklampsia
Pre-eklamasi atau keracunan kehamilan sering juga disebut toksemia adalah
penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, proteinuria yang timbul karena
kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada trriwulan ke 3 kehamilan, tetapi
terjadi sebelumnya. (Saifudin, 2005
Eklamasi adalah kondisi lanjutran dari pre-eklamsia yang tidak teratasi dengan
baik, disertai kejang dan komayang timbul akibat kelainan neurolig.
B. Penyebab terjadinya pre- Eklampsia
Ibu hamil manapun dapat mengalami preeklamsia. Tapi, umumnya ada
beberapa ibu hamil yang lebih berisiko, yaitu :
1) Paritas : Pramigravida atau ibu yang hamil untuk pertama kali
2) Ibu dengan kehamilan kembar
3) Penyakit yang diderita : Ibu menderita diabetes, ginjal, hipertensi
4) Umur : hamil pertama dibawah usia 20 tahun atau 35 tahun
5) Riwayat kesehatan : Ibu yang pernah mengalami pre-eklamsia pada kehamilan
sebelumnya akan ada kemungkinan berulang pada kehamilan berikutnya.
C. Proses Terjadinya pre- Eklampsia
Pada preeklamasi terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam
dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada
beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga dapat dilakui oleh
satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme,
maka tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan erifer agar
oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenikan berat badan dan edema
yang disebabkan oleh enimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial
belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria
dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada
glomerulus.
D. Penggolongan Pre- Eklampsia
Menurut Prof. Dr. Ruslam Muchtar dalam bukunya, Sinopsis Obstetri,
Pre-eklamsi dapat dibagi menjadi 2 golongan.
1. Pre-eklamasi Ringan
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmHg
atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan I kg
atau lebih peminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0.3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2 pada
urin kateter atau midstream untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Pre-eklamasi Berat
a. Tekanan darah 160/110 mimhg atau lebih
b. Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
c. Oliguria jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya gangguan cerebral, gangguan usus dan rasa nyeri epigastriuma.
e. Adanya edema paru dan syanosis

Eklampsia dapat dibagi menjadi 4 tingkat:


1) Tingkat awal atau aura
Bertahan 30 detik. Mata penderita terbuka tanpa melihat, kelopak mata dan
tangan bergetar.
2) Tingkat kejang klonik
Bertahan kurang 30 detik, seluruh otot kaku, wash kaku, tangan
menggenggam dan kaki bengkok kedalam. Pernapasan berhenti. Muka
sianotik, lidah dapat tergigit.
3) Tingkat kejang tonik
Kejang antara 1-2 menit. spasmus tonik menghilang. Semua otot
berkontraksi dan berulang-ulang dalant tempo cepat. Kejang berhenti dan
penderita menarik nafas secara mendengkur.
4) Tingkat Koma

E. Gejala dan Akibat Pre Eklampsia Pada Ibu dan Janin


Adanya Pre Eklamasi bisa diketahui dengan pasti, setelah pada pemeriksaan
didapatkan
l. Hipertensi :
Temuan tekanan danh yang tinggi atau peningkatán tekanan darah dari biasanya.
Sebagai patokan digunakan batasan tekanan darah lebih dari 130/90 mmHg
2 Bengkak
Bengkak dapat mudah dikenal di daerah kaki dan tungkai Pada kondisi yang lebih
berat didapatkan bengkak di seluruh tubuh. Pembengkakan ini terjadi akibat
pembuluh kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian dari sel merembes
keluar dan masuk ke dalam jaringan tubuh dan tertimbun Di bagian tersebut.
3. Protein dalam urin :
Ada kadar protein tinggi dalam urin karen gangguan pada ginjal. Gejala Pre
Eklampsia ringan menunjukkan angka kadar protein urin lebih tinggi dari 500 mg
per 24 jam. Yang parah dapat mencapai angka 5 gram dalim 24 jam. Produksi urin
pun kurang dari 400 ml per 24 jam.
4. Kenaikan berat badan :
Kenaikan berat badan lebih dari 1,36 kg setiap minggu selama trimester kedua,
dan lebih dari 0,45 setiap minggu pada trimester ketiga. Berat badan yang
meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan dalam tubuh
5. Nyeri perut
6. Sakit kepala yang berat beserta mual muntah
7. Perubahan pada refleks.
8. Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali.
9. Ada darah di air kencing
Terjadinya Ekiamsia pada umumnya kejang yang didahului oleb semakin
memburuknya Pre Eklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala dibagian
frontal, gangguan peoglihatan, mual, nyeri epigastrium dan hiperrefleksia.
F. Kerusakan akibat Pre Eklampsia
l. Otak :
Dapat terjadi pembengkakan di otak sehingga timbul kejang dengan penurunan
kesadaran yang basa disebut eklamasi. Dapat juga terjadi pecahnya pembuluh
darah di otak akibat hipertensi.
2. Paru-paru :
Bengkak yang terjadi di paru-paru menyebabkan sesak napas hebat dan bisa
berakibat fatal
3. Jantung : Ada payah jantung
4. Ginjal : Ditemukan adanya gagal ginjal ditandai kencing berkurang.
5. Mata :
Bisa terjadi kebutaan akibat penekanan saraf mata yang disebabkan bengkak
maupun lepasnya seput retina mata. Kebanyakan bersifat sementara Kendati
demikian, pemulihannya memakan waktu cukup lama.
6. Sistem darah Terjadi pecahnya sel darah merah dengan penurunan kadar zat
pembekuan darah
7. Akibat pada janin :
Janin yang dikaidung ibu hamil pengidap Pre Eklampsia akan hidup dalam rahim
dengan nutrisi dan oksigen di bawah nomal Kondisi ini bisa terjadi karena
pembuluh darah yang menyalurkan darah ke plasenta menyempit. Karena
buruknya nutrisi, pertumbuhan janin akan terhambat sebingga terjadi
 Bayi dengan berat lahir yang rendah
 Janin dilahirkan kurang bulan (prematur),
 Biru saat dilahirkan (asfiksia)
G. Komplikasi pre-Eklampsia
Solusio plasenta
Hipofibrinogenemia
Hemolisis
Perdarahan otak (penyebab utama kematian maternal
Kelainan mata
Edema paru
Nekrosis hati
H. Pencegahan pre- Eklampsia
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik
adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap
tidak efektif menurunkan risiko Pre Eklamasi. Makanan berorientasi pada 4 sehat
5 sempurna. Untuk meningkatkan jumlah protein dengan tambahan 1 butir telur
tiap hari
2. Cukup istirahat
Istirahat yang cukup pada hamil semakin tua dalam arti bekerja seperlunya dan
disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau berbaring kearah
punggung janin sehingga aliran darah yang menuju plasenta tidak mengalami
gangguan.
3. Pengawasan antenatal
Bla terjudi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim segera datang ke
teimpat pemeriksaan. Keadaan yüng memerlukan perhatian :

Uji kemungkinan Pre Eklampsia


 Pemeriksaan tekanan darah alau kenaikannya
 Pemeriksaan TFU
 Pemeriksaan kenaikan BB atau odema
 Pemeriksaan protein dalam urine
 Kalau mungkin dilakukanyya fungsi ginjal, fungsi hati gambaran darah
umum, dan pemeriksan retina mata
Penilaian kondisi janin dalam rahim
 Pemantauan TFU
 Pemeniksaan janin, gerakan janin dalan rahim, DJJ dan pemantaun air
ketuban
 Usulkan untuk melákukan pemerikaan USG
4. Nutrisi yang cukup
Sebuah penclitian di tahun 2000, lehih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi
muliviamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena Pre
Eklamasinya lebih rendah. Suplemen nurisi ditengarai mampu menurunkan risiko
terkena Pre Eklamasi.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari
Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam keluar
tubuh
I. Penanggulangan pre- Eklampsia
Satu-satunya cara yang paling tepat untuk menanggulangi Pre Eklampsia pada
akhir kehamilan adalah dengan mempercepat persilinan, tapi pada Pre Eklamasi di awal
kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain:
1. Bed rest
Menunggu waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun
dan meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan.
2. Pengobatan yang sesuai
Obat yang biasa drekomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan
darah. Pada preklamsia parah, obat corticosteroid dapat memperbaiki fungsi
hati dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh bila
harus terjadi kelahiran prematur.
3. Melahirkan
Ini adalah cara terakhir mengatasi Pre Eklamasi. Pada Pre Eklamasi akut parah,
yang akan menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah kemungkinan
terburuk Kelahiran ini juga diperlukan kondisi minimal. Seperti kesiapan tubuh
ibu dan kondisi janin

Anda mungkin juga menyukai