Anda di halaman 1dari 31

After Anova

Uji Rata-rata Sesudah Anava


Jika pengujian menghasilkan hipotesis nol yang ditolak,
berarti terdapat perbedaan yang berarti (sangat
berarti, bergantung pada alpha yang diambil) diantara
taraf-taraf perlakuan, maka adalah wajar akan timbul
pertanyaan-pertanyaan berikut:
– Rata-rata taraf perlakuan yang mana yang berbeda
– Apakah rata-rata taraf perlakuan kesatu berbeda denga rata-rata taraf
perlakuan yang kedua, dengan rata-rata taraf perlakuan yang ketiga,
dengan rata-rata taraf perlakuan yang keempat?
– Apakah rata-rata taraf pertama dan kedua berbeda dari rata-rata taraf
ketiga dan keempat?
– Dapatkah disimpulkan rata-rata taraf kedua dua kali rata-rata taraf ketiga?
Kontras Ortogonal
• Jika perbandingan atau kontras mengenai rata-rata perlakuan
telah direncanakan terlebih dahulu sebelum eksperimen
dilakukan, maka dengan hati-hati kontras dapat dipilih
dimana banyak kontras tidak boleh melebihi banyak
derajat kebebasan (dk) untuk rata-rata perlakuan.
• Metode yang biasa digunakan dalam hal ini disebut metode
kontras orthogonal.

 Untuk membandingkan perlakuan kesatu dan kedua kita
dapat membentuk kontras C1 berbentuk C1=J1-J 2 (J 1=+1,
J 2=-1)
sehingga c 11+c 21=0
 Kontras C 1 seperti ini dipakai untuk menyelidiki apakah
rata-rata perlakuan kesatu sama pengaruhnya dengan rata-
rata perlakuan kedua.
 Jika kita membandingkan perlakuan kesatu dan kedua
dengan perlakuan ketiga, maka kita dapat mengambil
kontras
C 1=J 1+J 2-2J3 dimana c 12+c 22+c 32=1+1-2= 0
 Kontras ini untuk menyelidiki apakah rata-rata perlakuan
kesatu dan kedua pengaruhnya sebesar dua kali rata-rata
perlakuan ketiga
Soal
 Terdapat 4 waktu (pagi, siang, sore, malam) untuk
menyampaikan pelajaran berhitung kepada anak-anak.
Ingin diteliti apakah ada perbedaan efek waktu terhadap
hasil pengajaran. Kecuali waktu, faktur-faktor lain dibuat
sama. Misal ada 20 anak dengan dasar yang sama yang
dijadikan percobaan secara acak diambil 5 anak tiap waktu
Hasil Ujian

Waktu
Pagi Siang Sore Malam
Hasil Ujian 56 60 43 41
55 59 39 43
50 62 45 45
61 55 46 39
64 56 45 42
Jika dilakukan penyederhanaan dengan mengurangi
50 maka hasil nya sebagai berikut:

Waktu Jumlah
Pagi Siang Sore Malam
Hasil Ujian 6 10 -7 -9
5 9 -11 -7
0 12 -5 -5
11 5 -4 -11
14 6 -5 -8
Jumlah 36 42 -32 -40 6
Banyak 5 5 5 5 20
pengamatan
Rata-rata 7,2 8,4 -6,4 -8,0 0,3
Jawab
 Model
Yij=μ+Wi+ℯij; i=1,2,3,4
j=1,2,3,4,5
 Keterangan:
Yij=hasil ujian anak ke j yang mengikuti kelas waktu I
μ = rata-rata umum hasil ujian
Wi= pengaruh waktu I
ℯ = kekeliruan yang merupakan efek acak unit eksperimen
ke j yang mengikuti kelas waktu i

Daftar Anova
Sumber dk JK KT F
Variasi
Rata-rata 1 1,8 1,8
Waktu 3 1.135 378,3 29,79
Kekeliruan 16 203,2 12,7
Jumlah 20 1.340

 Dengan α= 0,05 dan dk v1=3, v2=16 didapat


Ftabel=3,24
 Jadi H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan
antara hasil dari keempat waktu belajar
Contoh
 Hasil ujian kelas pagi, siang, sore, dan malam
Pagi Siang Sore Malam

Jumlah 36 42 -32 -40 6

Banyak Pengamatan 5 5 5 5 20

Rata-rata 7,2 8,4 -6,4 -8,0 0,3

 4 Perlakuan, dk=3, karenanya dapat membentuk kumpulan


kontras paling banyak terdiri dari 3 buah
C 1=J 1 - J4
C 2= J2 - J3
C 3=J 1 - J2 - J3 + J4
J1 J2 J3 J4
C1 +1 0 0 -1
C2 0 +1 -1 0
C3 +1 -1 -1 +1

 Hasil kali koefisien C1 dan C2 adalah (+1)(0) + (0)(+1) +


(0)(-1) + (-1)(0) = 0, demikian juga untuk C1 dan C3 serta
C2 dan C3
 Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kontras membentuk
kumpulan kontras ortogonal
 Hipotesis nol
 H 01 : C 1 = 0 atau ekivalen dengan H 01 : w 1 = w 4,
membandingkan efek waktu pagi dengan efek malam
 H 02 : C 2 = 0 atau ekivalen dengan H 02 : w 2 = w 3,
membandingkan efek waktu siang dengan efek sore
 H 03 : C 3 = 0 atau ekivalen dengan H 03 : w 1+w 4 = w 2+w 3
,membandingkan rata-rata efek pagi dan malam dengan
efek siang dan sore
2
C KT (C p )
JK (C p )  p
F (C p ) 
n C 2
ip KT (kekeliruan)

{36  (40)}2
JK (C1 )   577,6
5{(1)  (1) }
2 2

{42  (32)}2
JK (C2 )   547,6
5{(1)  (1) }
2 2

{36  42  (32)  (40)}2


JK (C3 )   9,8
5{(1)  (1)  (1)  (1) }
2 2 2 2
Daftar Anava untuk Data Hasil Ujian
Sumber Variasi dk JK KT F
Rata-rata 1 1,8 1,8
Waktu 3 1.135,0 378,3 29,79
Kekeliruan 16 203,2 12,7
Jumlah 20 1.340
 KT (kekeliruan) = 12,7 dengan dk=16, maka
F (C 1) = 577,6/12,7 = 45,48
F (C 2) = 547,6/12,7 = 43,12
F (C 3) = 9,8/12,7 = 0,77
 Apabila α=0,05 maka dari daftar distribusi F didapat
F 0,05(1,16) = 4,49. Maka dapat dilihat bahwa H 01 dan H 02
ditolak, sedangkan H 03 diterima
 Kesimpulan terdapat perbedaan yang berarti antara hasil
pengajaran yang diberikan pagi dan malam, antara siang
dan sore, sedangkan antara pagi dan malam tidak terdapat
perbedaan yang berarti
 Metode kontras ortogonal banyak digunakan dalam
analisis desain eksperimen. Untuk banyak pengamatan
dalam tiap perlakuan masing-masing sama dengan n,
caranya telah diberikan
 Jika tiap perlakuan berukuran berlainan, yakni perlakuan
ke I berisikan pengamatan sebanyak n i , i=1,2,…,k maka
kontras pengujian kontras digunakan jumlah kuadrat
dengan rumus: C 2

JK (C p )  p

n Ci
2
ip
 Sedangkan cara melakukan pengujian sama seperti
pengujian yang telah dijelaskan sebelumnya
Pengujian Rata-rata Sesudah Eksperimen
 Jika penyelidikan perbandingan antara perlakuan
ditentukan sesudah data diperiksa, jadi setelah pengujian
atas Anova dilakukan, maka alpha akan berubah. Ini
dikarenakan pentuan yang diambil tidak secara acak
melainkan berdasarkan hasil yang telah dicapai.
 Perbandingan demikian dapat dilakukan dengan:
 Uji rentang Newman-Keuls
 Uji Scheffé
Uji Rentang Newman-Keuls
Contoh Uji Rentang Newman-Keuls

Waktu Jumlah
Pagi Siang Sore Malam
Hasil Ujian 6 10 -7 -9
5 9 -11 -7
0 12 -5 -5
11 5 -4 -11
14 6 -5 -8
Jumlah 36 42 -32 -40 6
Banyak 5 5 5 5 20
pengamatan
Rata-rata 7,2 8,4 -6,4 -8,0 0,3
Contoh Uji Rentang Newman-Keuls
Rata-rata -8,0 -6,4 7,2 8,4
Perlakuan 4 3 1 2

 Dari daftar Anava diperoleh KT (kekeliruan) = 12,7


dengan dk = 16
 Kekeliruan baku rata-rata untuk tiap perlakuan
S Yi = 12,7  1,59
5
 Dari daftar E, apendiks, dengan v=16, dan alpha 0,05
didapat
p 2 3 4
Rentang 3,00 3,65 4,05
 Kalikan harga rentang yang diperoleh dengan 1,59 maka
didapat RST untuk tiap p sebagai berikut
p 2 3 4
RST 4,77 5,80 6,44

 Langkah terakhir menghasilkan perbandingan antara


perlakuan
Perbandingan
2 lawan 4 16,4 > 6,44
2 lawan 3 14,8 > 5,80
2 lawan 1 1,2 < 4,77
1 lawan 4 15,2 > 5,80
1 lawan 3 13,6 > 4,77
3 lawan 4 1,6 < 4,77
 Berdasarkan perbandingan menunjukkan perbedaan
antara perlakuan 2 dan 4, 2 dan 3, 1 dan 4, 1 dan 3; yaitu
hasil mengajar siang berbeda dengan hasil mengajar
malam, hasil siang berbeda dengan sore, hasil pagi berbeda
dengan malam, dan hasil pagi berbeda dengan sore.
 Perbandingan lainnya tidak memberikan perbedaan yang
berarti.
Uji Scheffé
 Uji Newman-Keuls telah digunakan untuk membandingkan
pasangan rata-rata perlakuan (membandingkan setiap dua
hasil perlakuan)
 Sering dikehendaki untuk membandingkan dalam bentuk
kombinasi linier dari perlakuan, khususnya bentuk kontras.
 Uji ini memungkinkan untuk melakukan hal tersebut
meskipun kontrasnya tidak ortogonal
 Sebagai contoh kita bermaksud membandingkan rata-rata
efek perlakuan kesatu dan rata-rata efek perlakuan kedua,
dan efek perlakuan kesatu dengan rata-rata efek tiga
perlakuan lainnya
Langkah-Langkah Uji Scheffe

Contoh Uji Scheffe

Waktu Jumlah
Pagi Siang Sore Malam
Hasil Ujian 6 10 -7 -9
5 9 -11 -7
0 12 -5 -5
11 5 -4 -11
14 6 -5 -8
Jumlah 36 42 -32 -40 6
Banyak 5 5 5 5 20
pengamatan
Rata-rata 7,2 8,4 -6,4 -8,0 0,3
Contoh
C 1= J 1 - J2
C 2= 3J 1 - J 2 - J3 - J 4
Nampak bahwa kedua kontras tidak ortogonal sehingga dapat
dilakukan uji Scheffé

Pagi Siang Sore Malam


Jumlah 36 42 -32 -40 6
Banyak Pengamatan 5 5 5 5 20
Rata-rata 7,2 8,4 -6,4 -8,0 0,3

k=4
C 1= 36 – 42 = -6
C 2= 3(36) – 42 – (-32) – (-40) = 138
 Dari daftar Anava didapat v 1 = 3 (k-1) dan v 2 = 16 dengan
KT (kekeliruan) = 12,7 dengan dk = 16 dan alpha 0,05
serta F tabel 3,24

A  (k  1)( F )
A  3(3,24)  3,12
sedangkan s(C p )  KT(kekeliruan) x  n icip2

maka (C1 )  (12,7){5(1) 2  5(1) 2 }  11,27


(C2 )  (12,7){5(3) 2  5(1) 2  5(1) 2  5(1) 2 }  27,60
 Selanjutnya didapat
A x s(C1 )  35,16
A x s(C2 )  86,11
 Karena C 1 (tanda mutlak) = 6 < 35,16 maka kontras C 1
tidak signifikan. Antara efek perlakuan kesatu dengan efek
perlakuan kedua tidak berbeda secara berarti
 Karena C 2 (tanda mutlak) = 138 > 86,11 maka kontras
C 2 signifikan. Ini berati ada perbedaan yang nyata antara
efek perlakuan pertama dengan rata-rata efek tiga
perlakuan lainnya

Anda mungkin juga menyukai