Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PREPLANNING LATIHAN SPIRITUAL EMOTIONAL

FREEDOM THERAPY (SEFT) LANSIA PADA NY. E


DI WISMA ISOLASI PSTW BONDOWOSO
KABUPATEN BONDOWOSO

TUGAS

Oleh:
Hartiena Nadiya Pudji Utama, S.Kep
NIM 182311101079

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

LAPORAN PREPLANNING LATIHAN RENTANG GERAK LANSIA


PADA TN. J DI WISMA ISOLASI PSTW BONDOWOSO
KABUPATEN BONDOWOSO

TUGAS

Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Hartiena Nadiya Pudji Utama, S.Kep
NIM 182311101079

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi

Seiring bertambahnya usia, kemampuan fisik menjadi lebih rendah, orang tua
merasa tidak berharga dan mengalami hambatan yang signifikan. Proses menua
merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari. Menua dapat menyebabkan
ketakutan tersendiri dalam berbagai hal, salah satunya segi kesehatan (Hannan,
2016). Proses penuaan fisiologis ditandai dengan penurunan ketrampilan motorik,
mengurangi kekuatan, fleksibilitas, kecepatan dan menghambat aktivitas sehari-
hari. Aktifitas fisik atau mobilitas sebagai cara untuk memperbaiki kondisi dan
memperlambat degenerasi fisik (De dkk., 2018).
WHO menyebutkan bahwa lanjut usia merupakan kelompok penduduk yang
berusia 60 tahun atau lebih. Proporsi lansia secara global pada tahun 2014 adalah
12% dari total populasi global. Menurut Kemenkes (2015) menyebutkan jika
jumlah populasi lansia berusia lebih dari 60 tahun di Indonesia mengalami
peningkatan setiap tahun yaitu 19.142.805 jiwa tahun 2014 menjadi 21.685.326
jiwa pada tahun 2015 (Fatmawati dkk., 2017). Persentase lansia di Jawa Timur
mencapai angka 10,40% dari keseluruhan populasi. Populasi lansia di Jember
mencapai angka 656.952 jiwa (Ermawati dkk., 2018).
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Program Studi Pendidikan
Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember pada tanggal 18
September 2018 terhadap Tn. J di Wisma Isolasi UPT PSTW Bondowoso
diketahui bahwa Tn.J mengeluhkan nyeri dan linu pada daerah pinggang
semenjak seminggu yang lalu dan kaki serta adanya rasa kaku pada bahu.
Berdasarkan pengkajian tersebut, mahasiswa Profesi Ners akan memberikan
intervensi latihan rentang gerak untuk melatih otot dan sendi serta mengurangi
nyeri yang dirasakan oleh Tn.J.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah bagaimana cara melakukan latihan rentang gerak
lansia untuk melatih otot dan sendi serta mengurangi nyeri yang dirasakan oleh
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Tn. J yang tinggal di UPT PSTW Bondowoso Kabupaten Bondowoso Provinsi


Jawa Timur?

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan latihan rentang gerak ini bertujuan untuk melatih otot dan sendi
serta mengurangi nyeri yang dirasakan oleh Tn. J yang tinggal di wisma isolasi
UPT PSTW Bondowoso Kabupaten Bondowoso.
2.1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan latihan rentang gerak lansia diharapkan klien
mampu:
1. Klien mampu mengerti tentang latihan rentang gerak
2. Klien mampu mengetahui tujuan dan manfaat latihan rentang gerak
3. Klien mampu mempraktikkan latihan rentang gerak

1.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan latihan rentang gerak antara lain:
1. Menambah pengetahuan klien tentang latihan rentang gerak
2. Menambah pengetahuan klien tentang tujuan dan manfaat latihan rentang
gerak
3. Menambah ketrampilan klien dalam melakukan latihan rentang gerak

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Proses menua yang dialami oleh lansia menimbulkan menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan. Salah satu akibat kemunduran fungsi fisiologis pada
lansia mengakibatkan terjadinya hambatan mobilitas fisik pada lansia tersebut. Perubahan
tingkat mobilitas fisik dapat mengakibatkan pembatasan gerak dalam bentuk tirah baring,
pembatasan gerak fisik selama penggunaan alat bantu eksternal, pembatasan gerak
volunter atau kehilangan fungsi motorik.

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Kerangka penyelesaian masalah pada Tn.J adalah melalui latihan rentang gerak
lansia. Latihan rentang gerak yang dilakukan membantu klien mengurangi nyeri dan
kekakuan sendi yang dirasakan.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN


4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Latihan rentang gerak ini merupakan upaya yang dilakukan kepada lansia
untuk menurunkan nyeri pinggang yang dirasakan oleh Tn. J di Wisma Isolasi
UPT PSTW Bondowoso yang dilakukan setiap pagi dan sore.

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah klien (Tn. J) dan lansia yang berada
di Wisma Isolasi UPT PSTW Bondowoso.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Landasan teori : demonstrasi
2. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menjelaskan manfaat latihan rentang gerak lansia
c. Memberikan kesempatan pada lansia ntuk bertanya
d. Mendemonstrasikan manfaat latihan rentang gerak lansia
e. Mengevaluasi hasil latihan

: Sasaran

: Pemateri
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

DAFTAR PUSTAKA

De, S., R. N. Roy, K. Mitra, D. K. Das, dan A. Dan. 2018. Physical activities and
quality of life among elderly population in urban slum of bardhaman
municipality , west bengal . IOSR Journal of Dental and Medical Sciences.
17(5):67–73.
Ermawati, T., Z. Hamzah, dan Z. Meilawati. 2018. Profil tekanan darah pada
lansia di kecamatan arjasa kabupaten jember. Warta Pengabdian. 11(4):170–
176.
Fatmawati, S., H. Muliyati, dan Sukrang. 2017. Pengaruh pemberian pisang
ambon (musa paradisiaca s) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
penderita hipertensi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. 2(2):1–8.
Hannan, M. 2016. \pengaruh latihan range of motion (rom) terhadap perubahan
skala nyeri pada lansia dengan osteoartritis di posyandu lansia desa kalianget
timur kecamatan kalianget kabupaten sumenep. Jurnal Ilmu Kesehatan.
1(2):55–62.
Karepowan, S. R., M. Wowor, dan M. Katuuk. 2018. Hubungan kemunduran
fisiologis dengan tingkat stres pada lanjut usia di puskesmas kakaskasen
kecamatan tomohon utara. E-Journal Keperawatan. 6(1):1–7.
Uda, H. D. H., Muflih, dan T. A. E. Amigo. 2016. Latihan range of motion
berpengaruh terhadap mobilitas fisik pada lansia di balai pelayanan sosial
tresna werdha unit abiyoso yogyakarta. JOURNAL NERS AND MIDWIFERY
INDONESIA. 4(3):169–177.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet

Pemateri,

Hartiena Nadiya Pudji, S.Kep


NIM 182311101079
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

BERITA ACARA

Pada hari ini, tanggal …. bulan September tahun 2018 jam ….. s/d …. WIB
bertempat di PSLU Puger Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Latihan Rentang Gerak oleh Mahasiswa Program Profesi
Ners Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh ….. orang (daftar hadir
terlampir)

Jember, …………. 2018

Mengetahui,

Penanggung Jawab Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

DAFTAR HADIR
Kegiatan Latihan rentang Gerak oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Pada hari ini, tanggal …. bulan September tahun 2018 jam
….. s/d ….. WIB bertempat di PSTW Bondowoso Kabupaten/Kota Bondowoso
Propinsi Jawa Timur.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Jember, …………… 2018


Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : Latihan rentang Gerak Lansia


Sasaran : Klien Wisma Isolasi ( Tn. J)
Waktu : ……… - ………. WIB
Hari/ Tanggal : …….., …………… 2018
Tempat : Wisma Isolasi UPT PSTW Bondowoso

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan kegiatan ini, sasaran akan dapat mengerti, memahami,
dan dapat mempraktikkan Latihan Rentang Gerak Pada Lansia
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 45 menit
sasaran akan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian latihan rentang gerak lansia
b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat latihan rentang gerak lansia
c. Mempraktikan gerakan latihan rentang gerak lansia
3. Pokok Bahasan
Latihan Rentang Gerak Pada Lansia
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian latihan rentang gerak lansia
b. Tujuan dan manfaat latihan rentang gerak lansia
c. Gerakan latihan rentang gerak lansia
5. Waktu
1 x 25 menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
SOP Latihan Rentang Gerak Lansia
7. Model Pembelajaran
1. Jenis model pembelajaran : ceramah dan praktik
2. Landasan teori : demonstrasi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menjelaskan manfaat latihan rentang gerak lansia
c. Memberikan kesempatan pada lansia ntuk bertanya
d. Mendemonstrasikan manfaat latihan rentang gerak lansia
e. Mengevaluasi hasil latihan

8. Persiapan
Menyiapkan tempat dan SOP latihan rentang gerak lansia
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan 5 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus

Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang: Memperhatikan 15 menit


a. Pengertian latihan rentang dan menanggapi
gerak lansia dengan
b. Tujuan dan manfaat latihan pertanyaan
rentang gerak lansia
c. Gerakan latihan rentang gerak
lansia
2. Memberikan kesempatan kepada
lansia untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan kesempatan kepada
lansia untuk menjelaskan kembali
dan mempraktikkan materi yang
sudah disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah Memperhatikan 5 menit
diberikan dan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil pendidikan
kesehatan.
3. Memberikan leaflet tentang
latihan rentang gerak lansia
4. Salam penutup

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa pengertian Latihan Rentang Gerak Pada Lansia?
b. Apa tujuan dan manfaat Latihan Rentang Gerak Pada Lansia?
c. Bagaimana gerakan Latihan Rentang Gerak Pada Lansia?
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 4: SOP

LATIHAN RENTANG GERAK LANSIA


FKep

UNIVERSITAS
JEMBER

PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN: NO HALAMAN:


REVISI:

PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH:

PENGERTIAN Latihan rentang gerak terkait dengan koordinasi otot, tulang, sendi, dan
persyarafannya untuk mempertahankan rentang yang normal

TUJUAN a. Mencegah dan memperbaiki kondisi otot, tulang, dan persendian


b. Mencegah masalah terkait dengan kardiovaskuler, pernafasan dan metabolik
INDIKASI Semua lansia untuk mencegah gangguan kelenturan sendi akibat kurang aktivitas

KONTRAINDIKASI -

PERSIAPAN PASIEN a. Klien diberitahu tindakan yang akan dilakukan


b. Posisi klien disesuaikan dengan gerakan yang akan dilakukan
c. Ruangan yang tenang, bersih, cukup ventilasi, pencahayaan dan suhu yang
nyaman (tidak panas)
PERSIAPAN ALAT Tidak ada alat yang diperlukan pada latihan ini. Alat yang digunakan dalam
ndikator keberhasilan adalah geniometer dan penggaris atau midline

CARA KERJA a. Kaji kemungkinan adanya nyeri pada sendi tertentu


b. Susun jadwal program latihan: setiap hari dan setiap latihan diulang lima kali
selama periode latihan
c. Anjurkan klien atau care giver dalam keluarga melakukan latihan secara
perlahan
d. Pada titik yang mengalami tahanan, lakukan dengan hati-hati dan berhenti jika
klien mengekspresikan nyeri
e. Mulai latihan dari bagian atas hingga bagian bawah, dengan rangkaian gerakan
sebagai berikut:
1. Bagian leher: fleksi, ekstensi, hiperekstensi, dan fleksi lateral
2. Bagian bahu: fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi, rotasi internal, rotasi
eksternal, dan sirkumduksi.
3. Bagian siku: fleksi dan ekstensi
4. Bagian lengan bawah: supinasi dan pronasi
5. Bagian pergelangan tangan: fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi, dan
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

adduksi
6. Bagian jari-jari: fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi, dan adduksi
7. Bagian ibu jari: fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan oposisi
8. Bagian pinggul: fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi, rotasi internal,
rotasi eksternal, dan sirkumduksi.
9. Bagian lutut: fleksi dan ekstensi
10. Bagian pergelangan kaki: fleksi dorsal dan fleksi plantar
11. Bagian kaki: inverse, eversi, fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi
Fleksi Tundukan kepala sehingga
dagu menempel ke dada (45o)

Ekstensi Kembalikan posisi kepala


menjadi tegak

hiperekstensi Dongakkan kepala sejauh


mungkin kearah belakang
(10 o)

Fleksi lateral Dongakkan kepala kearah


samping sejauh mungkin
hingga menyentuh bahu (40-
45 o)

Fleksi Angkat tangan dari posisi


samping mengarah keatas
kepala (180 o)

Ekstensi Kembalikan tangan ke posisi


disamping tubuh

Hiperekstensi Gerakan tangan dibelakang


tubuh, jaga agar siku tetap
lurus (45-60o)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Abduksi Angkat tangan kearah


samping dan melewati tubuh
sejauh mungkin (320o)

Rotasi Dengan siku fleksi, putar


internal bahu dengan menggerakkan
tangan sampai ibu jari
berbalik kedalam dan keluar
belakang (90o)

Rotasi Dengan siku fleksi, gerakan


eksternal tangan sampai kearah luar
dan lateral terhadap kepala

Sirkumduksi Gerakan tangan dalam


gerakan melingkar penuh

Fleksi Bengkokkan siku sehingga


lengan bawah bergerak
kearah persendian bahu dan
sejajar dengan bahu (150o)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Ekstensi Luruskan siku dengan


menurunkan tangan

Supinasi Putar lengan bawah sehingga


telapak tangan menghadap
keatas (70-90o)

Pronasi Putarv lengan bawah


sehingga telapak tangan
menghadap kebawah (70-
90o)

Fleksi Gerakan telapak tanagn


kearah aspek dalam lengan
bawah (80-90o)

Ekstensi Gerakan jari-jari tangan dan


lengan bawah berada dalam
bidang yang sama
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Hiperekstensi Gerakan permukaan dorsal


dari punggung tangan sejauh
mungkin

Abduksi Bengkokan pergelangan


tangan secara medikal kearah
ibu jari (sampai 30o)

Adduksi Bengkokan pergelangn


tangan secara lateral kearah
jari kelima (30-50o)

Fleksi Gerakan ibu jari melintang


pada permukaan telapak
tangan (90o)

Ekstensi Gerakan ibu jari lurus


menjauhi tangan (90o)

Abduksi Luruskan ibu jari secara


lateral (30o)

Adduksi Gerakan ibu jari ke belakang


ke arah tangan 30o

Oposisi Sentuhkan ibu jari ke


masing-masing jari tangan
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Fleksi Buat genggaman tangan


(90°)

Ekstensi Luruskan jari-jari (90°)

Hiperekstens Bengkokkan jari-jari sejauh


i mungkin (30-60°)

Abduksi Regangkan jari-jari (30°)

Abduksi Kuncupkan jari-jari (30°)

Fleksi Gerakan tungkai ke arah


depan dan ke atas (90-120°)

Ekstensi Gerakan tungkai ke belakang


di ssamping tungkai yang
lain (90-120°)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Hiperekstens Gerakan tungkai ke belakang


i tubuh (30-50°)

Abduksi Gerakan tungkai secara


lateral menjauhi tubuh (30-
50°)

Abduksi Gerakan tungkai ke posisi


medial dan melebihi jika
mungkin (30-50°)

Rotasi Balikan kaki dan tungkai


internal menjauhi tubuh tungkai yang
lain ke arah dalam (90°)

Rotasi Balikan kaki dan tungkai


eksternal menjauhi tubuh tungkai yang
lain ke arah luar (90°)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Sirkumduksi Gerakan tungkai dalam


gerakan melingkar (360°)

Fleksi Angkat tumit ke arah


belakang paha (120-130°)

Ekstensi Kembalikan tungkai ke lantai


(120-130°)

Fleksi dorsal Gerakan kaki sehingga jari-


jari kaki menunjukkan ke
atas (20-30°)

Fleksi Gerakan kaki sehingga jari-


plantar jari kaki menunjukkan
kearah bawah (45-50°)

Inversi Balikan telapak kaki secara


medial (10°)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Eversi Balikan telapak kaki secara


lateral (10°)

Fleksi Lipat jari-jari kaki ke arah


bawah (30-60°)

Ekstensi Luruskan jari-jari kaki (30-


60°)

Abduksi Renggangkan jari-jari kaki


(15°)

Adduksi Kuncupkan jari-jari kaki


(15°)

Hasil a. Klien merasa badan terasa fit dan sendi-sendi tidak kaku
b. Klien tidak mengalami nyeri saat melakukan gerakan latihan
c. Klien tidak mengalami gangguan kelenturan sendi,tonus, dan kekuatan otot
baik
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

Lampiran 5: Materi
A. Definisi
Lanjut usia (lansia) sering dikaitkan dengan usia yang sudah tidak produktif,
bahkan dikatakan menjadi beban bagi yang berusia produktif. Hal tersebut
dikarenakan pada lansia secara fisiologis mengalami kemunduran fungsi-fungsi
dalam tubuh yang menyebabkan lansia mudah terkena gangguan kesehatan.
Lansia akan mengalami kemunduran secara fisik yang menyebabkan penurunan
massa otot (Ibrahim dkk., 2015). Imobilisasi yang tidak diberikan penanganan
dalam waktu yang lama akan menimbulkan komplikasi, salah satunya kontraktur.
Kontraktur adalah hilangnya atau menurunnya rentang gerak sendi yang
menyebabkan terjadinya gangguan fungsional, gangguan mobilisasi dan gangguan
aktivitas. Program rehabilitasi sedini mungkin sangat dibutuhkan dalam
mempertahankan kenormalan pergerakan persendian, tonus otot dan mengurangi
masalah fleksibilitas (Anita dkk., 2015).
Salah satu program rehabilitasi untuk hambatan mobilitas fisik yaitu latihan
rentang gerak. Latihan rentang gerak adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa
dan tonus otot. Latihan rentang gerak merupakan batasan gerakan sandi yang
normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk
menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal.

B. Tujuan dan Manfaat Latihan Rentang Gerak Lansia


Tujuan latihan rentang gerak lansia, yaitu :
1. Mencegah dan memperbaiki kondisi otot, tulang dan persendian
2. Mecegah terkait masalah kardiovaskuler, pernafasan dan metabolic
3. Meningkatkan kekuatan otot
4. Merangsang sirkulasi darah
Manfaat latihan rentang gerak lansia, meliputi :
a. Meningkatkan kekuatan otot
b. Menurunkan keletihan
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018

c. Meningkatkan mobilisasi sendi


d. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
e. Meningkatkan massa otot

Anda mungkin juga menyukai