ASFIKSIA NEONATORUM
DI RSUD KABUPATEN BEKASI TAHUN 2013
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Reza Ananda Pertiwi
NPM 11.156.02.11.164
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Reza Ananda Pertiwi
NPM 11.156.02.11.164
PENDAHULUAN
terlihat dalam Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga
masyarakat Indonesia pada umumnya dan kesehatan ibu dan anak pada
khususnya.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
menyeluruh dan lebih bermutu. Melihat derajat kesehatan anak yang rendah
dengan tolak ukur Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tergolong tinggi
risiko bagi ibu, tetapi juga berisiko terhadap bayinya. Masalah kesehatan
Jakarta, Rabu (27/2/2013) menyatakan bahwa angka kematian bayi kita saat
ini 32 per 1.000 kelahiran hidup. Di angka ini, 19 per 1.000 terjadi pada masa
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan
dan sikap mental ibu terhadap kelahiran baik, maka proses persalinan relatif
peranan ibu adalah melahirkan bayinya tapi disamping itu persalinan juga
Health Organization (WHO), setiap tahunnya 120 juta bayi lahir didunia,
secara global 4 juta (33 per 1000) bayi lahir mati dan 4 juta (33 per 1000)
lainnya meninggal dalam usia 30 hari (neonatal lanjut). Kira-kira 3,6 juta
(3%) dari 120 juta bayi mengalami asfiksia neonatorum, hampir 1 juta
pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang dtandai dengan
hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis (Maryunani dan Puspita, 2013: 296).
adalah faktor persalinan yaitu partus lama. Partus lama yaitu persalinan yang
gangguan pertukaran gas serta transport O2 dari ibu ke janin sehingga terdapat
asfiksia seringkali diawali infeksi yang terjadi pada bayi baik pada bayi aterm
terlebih pada bayi prematur, antara KPD dan asfiksia keduanya saling
Asfiksia termasuk dalam bayi baru lahir dengan risiko tinggi karena
sakit berat dalam masa neonatal. Oleh karena itu asfiksia memerlukan
dan membatasi gejala sisa berupa kelainan neurologi yang mungkin muncul,
resusitasi bayi baru lahir, tindakan resusitasi, asuhan pasca resusitasi, asuhan
merupakan kedua yang paling tinggi yaitu sebesar 142 per 1.000 setelah
48 per 1.000, Laos dan Timor Leste 46 per 1.000, Kamboja 36 per 1.000 (
AKI di Indonesia adalah 214 per 100.000 kelahiran hidup. Di negara maju
(Rosdiana,2013).
359/100.000 kelahiran hidup (Nurrizka dan Saputra, 2013). Hasil data survei
Depkes Provinsi Jawa Barat tahun 2012, Angka Kematian Bayi berkisar 5,2
per 1000 kelahiran hidup sedangkan Angka kematian Ibu berkisar 86,3 per
Jawa Barat di Kabupaten Bekasi tahun 2012 terdapat 138 kasus AKB dan 44
kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%)
(15-20 %), trauma persalinan (2-7%) dan cacat bawaan (1-3%) (Aprilia dan
Ramadhan, 2012).
Penelitian oleh Aprilia dan Ramadhan (2012), menunjukan dari
sedangkan dari keseluruhan ibu yang tidak mengalami persalinan macet yaitu
sebanyak 29 bayi(52,7%).
pada bayi yang dilahirkan oleh ibu primigravida yaitu 16 kasus (80%).
memperoleh data angka kejadian partus lama dan asfiksia tahun 2013 yaitu
terdapat 79 kasus asfiksia dan 183 kasus partus lama selama tahun 2013
(Data Sekunder Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi tahun 2013).
terhadap morbiditas, potensi generasi akan datang, kelainan mental dan beban
Bekasi yang ditunjukan oleh angka kejadian partus lama dan asfiksia
neonatorum yang mengalami kenaikan setiap tahunnya menjadikan penulis
2013.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
penanggulangannya.
sectional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Partus Lama
1. Definisi
asfiksia ringan sampai terjadi kematian dalam rahim. Air ketuban keruh
:391).
a. Ketuban pecah dini ketika cervik masih menutup, keras dan belum
mendatar
c. Wanita yang dependen, cemas dan ketakutan dengan orang tua yang
607).
normal ketika fase aktif dimulai. (Oxorn dan Forte, 2010 : 607).
pervaginam
batas waktu ini, morbiditas maternal dan fetal akan naik. Sekiranya
1) Etiologi
3) Cincin kontraksi
mengejan
2) Laserasi
3) Perdarahan
4) Infeksi
janin
sulit
B. Asfiksia Neonatorum
1. Definisi
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang ditandai
2013 : 296).
lahir tidak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan.
dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya (Dewi, 2010 : 102).
:291
panggul
waktunya
plasenta
g. Kalau plasenta sudah tua dapat terjadi postmaturitas
a. Faktor ibu
HIV)
c. Faktor bayi
102
5. APGAR SCORE
P : Pulse = Nadi
dalam hidung)
A : Activity = Keaktifan
R : Respiration = Pernafasan
Tabel 2.1
Nilai APGAR
Nilai 0 1 2
Nafas Tidak ada Tidak Teratur
teratur
Frekuensi Tidak ada <100/ menit >100/ menit
jantung
Tonus otot Tidak ada Sedikit Fleksi
fleksi
janin lebih cepat dari 160 x/menit atau kurang dari 100 x/menit,
2) Jika DJJ lebih dari 160 x/menit dan ada mekonium : janin
sedang asfiksia
3) Jika DJJ kurang dari 100 x/menit dan ada mekonium janin
7. Diagnosis
a. Denyut jantung janin: frekuensi normal ialah antara 120 dan 160
bawah 100 permenit di luar his dan lebih-lebih jika tidak teratur itu
turunnya pH. Apabila pH itu turun sampai di bawah 7,2 hal itu
persalinan; resiko tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24 jam (Oxorn
janin dan semakin sering terjadi asfiksia akibat partus lama itu sendiri (Oxorn
Asfiksia
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian visualisasi hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
asfiksia terdiri dari asfiksia dalam kehamilan dan persalinan diantanya adalah
partus lama. Pada penelitian ini, penulis terfokus pada variabel partus lama
Asfiksia
Partus Lama Neonatorum
Gambar 3.1
Hubungan Antara Partus lama dengan Asfiksia Neonatorum
di RSUD Kabupaten Bekasi Tahun 2013.
B. Hipotesa Penelitian
suatu kejadian antara kedua kelompok atau hipotesis yang menyatakan ada
hubungan variabel satu dengan variabel yang lain. Hipotesis yang digunakan
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
korelasi antara variabel yang menjadi faktor resiko yaitu partus lama dan
1. Populasi
diteliti. (Notoatmodjo, 2010 : 115). Populasi penelitian ini adalah 183 ibu
2. Sampel
a. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
Bekasi
pencatatan.
Tabel 4.1
Kriteria Pengambilan Sampel
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Ibu bersalin partus lama Ibu bersalin partus lama pada multigravida dan data
D. Variabel Penelitian
mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu.
penelitian ini adalah partus lama, variabel dependen adalah variabel yang
(variabel bebas) dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah asfiksia
E. Definisi Operasional
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.
TABEL
Definisi Operasional
Skala
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur
Ukur
1 Asfiksia Bayi Baru Rekam Cheklist Parameter : Ordinal
Neonatum Lahir yang medis 1. Nilai Apgar
terdiagnosa 7-10
asfiksia tercatat 2. Nilai Apgar
dalam rekam 4-6
medis 3. Nilai Apgar
berdasarkan 0-3
nilai APGAR
SCORE. Kategori:
1. Asfiksia
ringan
2. Asfiksia
sedang
3. Asfiksia
berat
2 Partus Ibu yang Rekam Cheklist 1. Ya jika partus Nominal
lama terdiagnosa medis lama pada
partus lama primigravida
pada 2. Tidak, jika
primigravida partus lama
yang tercatat pada
dalam rekam multigravida
medis.
F. Tempat Penelitian
G. Waktu Penelitian
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan, buku, majalah
buku-buku sebagai teori, majalah dan lain sebagainya. Data yang diperoleh
dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang tidak langsung
I. Instrumen Penelitian
Rekam Medik.
maksud agar data yang dikumpulkan memiliki sifat yang jelas. Adapun
yaitu :
program SPSS.
atau koreksi.
2. Analisa Data
a. AnalisisUnivariat
f
P x100%
n
Keterangan :
P = Persentase
f = jumlah kasus
n = jumlah responden
(Sutanto,2007:69)
b. Analisis Bivariat
Keterangan :
x² = Chi Square
ƒo = Frekuensi observasi
ƒh = frekuensi harapan.
1) Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti
2) Jika p value > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti
K. Penyajian Data
L. Etika Penelitian
2. Confidentiality (kerahasiaan)
Medistra Indonesia