Anda di halaman 1dari 36

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang maha pencipta
dan mengatur alam semesta, berkat Ridho-Nya penulis akhirnya mampu
menyelesaikan praktek kerja industri dengan baik. Penulis telah melaksanakan
praktek kerja industri di PT. Hartono Istana Teknologi Kudus, yang di laksanakan
mulai 1 Juli 2015 - 30 September 2015. Penulis dapat menyelesaikan kegiatan
prakerin dengan baik serta mendapat banyak ilmu. Laporan ini diajukan sebagai
salah satu persyaratan di sekolah. Dan terselesaikannya laporan ini, maka pada
kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terimakasih atas bimbingan,
pengarahan maupun perhatian kepada :

1. Kedua Orang tua penulis yang sudah memberikan dukungan secara


moril dan materil kepada penulis.
2. Bapak Drs. Kamaruddin, M.Pd, selaku kepala sekolah SMK NEGERI
2 SALATIGA. Yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melaksanakan prakerin selama tiga bulan.
3. Bapak Thomas Dwi Pranomo, selaku manager service PT. Sarana
Kencana Mulya yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
selama prakerin di A.S.S. (After Sales Service).
4. Bapak Yunianto, SA, selaku ketua kompetensi keahlian Teknik
Elektronika SMK NEGERI 2 SALATIGA. Yang selalu memberikan
motivasi dan pengarahan kepada penulis selama melaksanakan
prakerin maupun selama menyusun laporan.
5. Bapak Erlang Rachyudi, selaku pembimbing industri yang telah
memberikan bimbingan selama pelaksanaan prakerin.
6. Bapak Eko Endrawanto, yang telah memberikan banyak ilmu tentang
elektronika dasar yang belum didapatkan di sekolah.
7. Bapak Taufik, selaku pembimbing prakerin yang telah memberi
bimbingan selama di tim video.
8. Bapak dan Ibu karyawan A.S.S. (After Sales Service) yang telah
memberikan semangat dan perhatiannya saat melaksanakan praktek
kerja industri.

1
9. Bapak dan ibu guru SMK NEGERI 2 SALATIGA serta semua pihak
yang secara langsung membantu terlaksananya prakerin.
10. Rekan-rekan yang telah membantu menyelesaikan laporan ini secara
langsung maupun tidak langsung.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan karuniaNya kepada


semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan laporan ini. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Kudus, September 2015

Penulis

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi dibidang elektronika ini berkembang cepat sekali dan


berpengaruh dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja
secara otomatis dan memiliki ketelitian tinggi. Pada televisi pun terjadi
perkembangan yang sangat pesat, jika pada zaman dahulu bentuk televisi besar-
besar dan tebal serta warnanya pun masih hitam putih, lain halnya dengan masa
kini bentuk televisi mengalami perubahan yaitu bentuknya semakin tipis dan juga
berwarna.

Jika pada zaman dahulu hanya orang-orang tertentu saja yang mempunyai
televisi serta hanya pada waktu-waktu tertentu saja kita dapat menontonnya,
berbeda dengan zaman sekarang, setiap kalangan masyarakat dapat membeli
televisi dan juga bisa menikmati menonton televisi di mana saja dan kapan saja.

1. Latar Belakang Prakerin

Atas dasar dalam rangka meningkatkan wawasan pengalaman dan


penguasaan keterampilan atas keahlian profesi tertentu pada siswa-siswi, tidak
mungkin dapat diwujudkan tanpa adanya kesempatan melalui pengenalan pada
dunia kerja yang sebenarnya.

Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut yaitu menyelenggarakan program


kegiatan praktek kerja industri dengan harapan meningkatkan keahlian siswa di
industri juga kedisiplinan dan keuletan dalam bekerja.

B.Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Praktik Kerja Industri


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri bagi siswa banyak memberikan
tujuan dan manfaat yang sangat berguna bagi siswa. Tujuan tersebut antara
lain :

3
a. Siswa mampu menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh dari
bangku sekolah.
b. Siswa dapat menambah pengetahuan praktis dari dunia industri
atau dunia kerja yaitu berkaitan dengan mata pelajaran praktik.
c. Siswa dapat membandingkan teori – teori yang telah diperoleh
dibangku sekolah dengan kenyataan di industri atau lapangan kerja.
d. Siswa dapat mengaplikasikan teori–teori yang telah didapatkan dari
sekolah.

2. Manfaat Praktik Kerja Industri


Adapun manfaat Praktik Kerja Industri yaitu meliputi beberapa faktor,
antara lain :
a. Mengatasi kesenjangan yang terjadi antara dunia pendidikan
dengan dunia industri terutama masalah perkembangan teknologi,
sarana serta metode pengerjaan dalam dunia industri.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki tingkat keahlian, ketrampilan
dan etos kerja yang sesuai dalam tuntutan industri atau lapangan
kerja.
c. Mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja secara
profesional dalam hal penguasaan teknologi.
d. Memberi motivasi dan dorongan pada siswa agar dalam
melaksanakan suatu pekerjaan benar–benar dimengerti dan
dipahami.

4
BAB II

PROFIL PT HARTONO ISTANA TEKNOLOGI

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah Polytron dimulai pada tanggal 16 Mei 1975, saat pemilik pabrik
rokok PT Djarum Kudus mendirikan perusahaan dengan nama PT Indonesia
Electronic dan Engineering dengan penyertaan modal sebesar Rp. 50 juta untuk
memproduksi barang elektronika. Sebagai industri rokok yang berekspansi ke
industri elektronika, sejak awal pemilik perusahaan tidak mau melibatkan pihak
maupun modal asing. Sejak berdiri perusahaan ini tidak memiliki prinsipal
sehingga tidak harus membayar royalti pada setiap produk yang dihasilkan.

Tahun 1977, perusahaan merekrut 14 perempuan lulusan SMEA dan SMA


untuk dilatih menyolder dalam usaha merakit komponen menjadi rangkain produk
elektronika. Didatangkanlah komponen-komponen elektronika dari Singapura
sebagai bahan training 14 karyawan tersebut.

Setelah cukup belajarnya, pada tahun 1977 pabrik di Kudus ini mulai
mendatangkan komponen dari Belgia untuk memulai proses alih teknologi dari
Philips-MBLE Belgia. Diluncurkanlah produk televisi pertama mereka dengan
merek Polytron. Tapi televisi pertama mereka ini gagal di pasaran karena ukuran
televisinya yang besar dan masih memerlukan kotak speaker sehingga tidak
menarik pembeli yang ingin produk yang praktis. Di sinilah pabrik ini mengalami
kegagalan dalam pemasaran. Produk mereka ditolak oleh toko-toko elektronika
bahkan sang dirut pernah diusir oleh toko kala menawarkan Polytron ini. Tapi
menyadari bahwa mereka adalah pabrik rokok yang ingin menguasai industri
elektronika, makanya mereka bersedia menjalani masa-masa sulit itu sebagai
kesempatan untuk belajar.

Dari teknologi Eropa mereka beralih ke teknologi Hongkong. Dari


komponen-komponen yang diimpor dari Hongkong mereka meluncurkan televisi
hitam putih 20 inchi. Saat itu pula mereka membuka lembaga riset dan
pengembangan sendiri sehingga sejak itu mereka menjadi pabrik elektronika

5
dengan desain produk yang diciptakan sendiri. Alih teknologi televisi juga didapat
dari kerjasama mereka dengan perusahaan televisi Salora dari Finlandia (saat ini
bernama Nokia).

Nama perusahaan kemudian berubah dari PT Indonesia Electronic dan


Engineering menjadi PT Hartono Istana Electronics, dan di tahun 2000 berubah
lagi menjadi PT Hartono Istana Teknologi. Seiring dengan perubahan namanya,
perusahaan ini sudah berhasil mengembangkan teknologi televisi berwarna hemat
energi (40 Watt) dengan ukuran 17, 20 dan 26 Inchi. Bahkan mereka mampu
menghasilkan televisi dengan daya 20 watt saja, yang diklaim sebagai yang
pertama di dunia. Sekarang, Polytron juga mulai mengekspor produknya walau
harus merubah bendera supaya diterima pasar lokal Eropa.

Polytron dan Perjuangan Industri Nasional

Melihat atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan


adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di
Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar
Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan
kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan,
setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri
elektronik nasional. Kompas atau andi suruji menurut yang punya merek, Polytron
merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil
dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak)
elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin pengatur
suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan
putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15
persen pangsa pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.

6
BAB III
MATERI UTAMA

A. TEORI DASAR
A. Resistor
Adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kuat arus atau penghambat yang terbuat dari bahan karbon,
lambang resistor dengan huruf R dan nilainya dalam satuan OHM (Ω).

Gambar 1.0 simbol resistor


1. Resistor tetap
Adalah Resistor yang nilai hambatannya tetap dikarenakan hambatan
sangat kecil, maka nilai hambatannya untuk daya sangat kecil tidak
tertulis melaikan menggunakan kode warna.
a. Kode warna
Warna Gelang ke-1 Gelang ke-2 Gelang ke-3 Gelang ke-4
Hitam - 0 - -
Coklat 1 1 0 1%
Merah 2 2 00 2%
Orange 3 3 000 -
Kuning 4 4 0000 -
Hijau 5 5 00000 -
Biru 6 6 000000 -
Ungu 7 7 0000000 -
Abu-abu 8 8 00000000 -
Putih 9 9 000000000 -
Emas - - - 5%
Perak - - - 10%

Gambar 1.1 Tabel Resistor

7
Contoh pembacaan gelang warna sebagai berikut:

Gambar 1.2 pembacaan gelang


warna resistor

2 4 101 5%
Jadi nilai resistor adalah 240Ω ±5%
2. Resistor tidak tetap (Potentio)
a. Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilainya dapat dirubah dengan
cara digeser atau diputar tuasnya yang dipasang pada komponen.

Gambar 1.3 Simbol variable resistor


resistor
Nilai hambatan potentio dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau
menggeser tuasnya. Pada radio dan TV, potensiometer digunakan untuk
mengatur kuat lemahnya suara.

Gambar 1.4 simbol trimpot

Nilai hambatan trimpot dapat diubah dengan cara mengentrim dengan


obeng. Nilai hambatan max trimpot tertulis pada bodynya. Misal pada
body trimpot tertulis 204. Nilai hambatan adalah 200.000Ω.204=20×104.

b. Resistor tidak linier


Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misal
suhu dan cahaya, contoh:

Gambar 1.5 Simbol PTC

8
 Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.
 PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien).
 Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, apabila makin tinggi suhu
makin besar pula nilai hambatannya.

Gambar 1.6 simbol NTC

 NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien).


 Terbuat dari bahan semikonduktor, apabila makin tinggi suhu
makin kecil pula nilai hambatannya.
 LDR
Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya yang diterima.
Semakin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR
makin kecil.

Gambar 1.7 simbol LDR

RANGKAIAN RESISTOR
a. Rangkaian seri
Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari
seluruh resistor yang dirangkai.

Sumber : http//id.m.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_seri_dan_paralel
gambar 1.8 rangkaian seri resistor
Rumus:
𝑅𝑆 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 … …

9
b. Rangkaian paralel
Resistor yang diparalelkan nilai resistansinya akan semakin kecil,
tergantung dari hasil perbandingan nilai masing-masing.

Sumber : http//modulfisika.blogspot.com/2013/12/kelas-x-rangkaian-
hambatan-listrik.html
Gambar 1.9 Rangkaian Paralel Resistor
Rumus:
(𝑅1×𝑅2… ) 1 1 1
𝑅𝑝 = (𝑅1+𝑅2… ) atau 𝑅𝑝 = 𝑅1 + 𝑅2…..

c. Rangkaian seri paralel


Merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri yang diparalelkan
atau kombinasi dari keduanya.

Sumber : http//brainly.co.id/tugas/270994
Gambar 2.0 rangkaian seri paralel resistor
Rumus
𝑅𝑆×𝑅4….
𝑅𝑇 = 𝑅1 + (𝑅𝑃 ) …. 𝑅𝑝 = 𝑅𝑆+𝑅4…. 𝑅𝑆 = 𝑅2 + 𝑅3…..

B. Dioda
Adalah salah satu komponen pasif yang mempunyai katup Anoda (+)
dan Katoda (-).

Gambar 2.1 simbol dioda


A K

10
1. Dioda penyearah
Adalah dioda yang fungsinya untuk menyearahkan arus AC menjadi arus
DC.
2. Dioda zener
Berfungsi sebagai untuk menjaga kesetabilan tegangan output dengan
nilai yang konstan.
3. Dioda detector
Fungsinya untuk memperoleh sinyal modulasi pada bagian rangkaian
penguat IF pada penerima AM.

Prinsip kerja
Apabila dioda perlu tegangan lebih besar dari 0,7V maka untuk dioda
tersebut terbuat dari bahan silicon maka anoda terhadap katoda agar
dioda dapat menghantarkan listrik jika tegangan sebesar 0,7V ini disebut
tegangan haling. Dioda yang terbuat dari bahan germarium memiliki
tegangan haling kira-kira 0,3V.

C. Capasitor
Adalah komponen yang bersifat pasif dan notasinya berhuruf C yang
berfungsi untuk menyimpan energi, kemampuan capasitor untuk
penyimpan muatan disebut kapasitansi dengan satuan farad
(1F=1.000.000 µF,1µF=1000 nF dan 1nF=1000pF).

Gambar 2.2 simbol kapasitor

a. Kondensator non polar


Adalah capasitor yang elektrodanya tidak memiliki kutup positif dan
negatif maka pemasangannya terbalik tidak akan bekerja. Contoh
capasitor non polar yaitu Kapasitor variable, kertas, Mylar, Poliester,
keramik dsb.
Kapasitor keramik, kapasitas
= 10×1 04pF = 100.000 pF = 100nF = 0,1µF/25V
Kapasitas = 100nF = 0,1µF tegangan kerja 25 V

11
Polystyrene capacitors

4700 Gambar 2.3 membaca nilai kapasitor

C=4700pF=4,7nF=4n7F
b. Kondensator polar
Adalah capasitor yang elektrodanya memiliki kutup positif dan negatif.
Jika kapasitor ini dipasang pada rangkaian elektronika, maka
pemasangannya tidak boleh terbalik.
1. Kegunaan masing-masing kondensator:

a. Untuk filter
b. Untuk kopling antar rangkaian

Gambar 2.4 Fixed Capasitor

a. Untuk Fine Tuning


b. Untuk Oscilator

Sumber : http//en.m.wikipedia.org/wiki/Trimmer_(electronics)
Gambar 2.5 Trimmer Capasitor

a. Tuning
b. Oscilator

Sumber :
http//commons.m.wikimedia.org/wiki/file/Variable_Capasitor_symbol.png
Gambar 2.6 Variable Capasitor

a. Bank capasitor
b. Filter
c. Bank power
Gambar 2.7 simbol elco
Sumber : http//www.masputz.com/2015/05/komponen-elektronika-
simbol-funsinya.h

12
a. Filter
b. Bank power Mother Board
PC

Gambar 2.8 simbol tantalum


2.Rangkaian seri konduktor
Jika dirangkai seri maka nilai kapasitansinya berbanding terbalik dengan
nilai masing-masing semakin banyak rangkainnya semakin kecil pula
nilai kapasitansinya.

Gambar 2.9 rangkaian seri konduktor

(𝐶1 × 𝐶2 … . )
𝐶𝑆 =
(𝐶1 + 𝐶2 … . )

3. Rangkaian Paralel
Jika dirangkai paralel maka nilai kapasitansinya akan bertambah besar
dan merupakan jumlah dari nilai masing-masing, akan tetapi tegangan
kerjanya tidak berubah.

𝐶𝑝 = 𝐶1 + 𝐶1 ….

Gambar 3.0 rangkaian paralel konduktor

4. Pengisian dan pengosongan kapasitor


a. Energi pada kapasitor
Kapasitor yang sudah di isi adalah semacam reservoir energi dalam
pengisian dibutuhkan suatu kerja. Maka hal ini dijelaskan sebab
apabila plat kapasitor tersebut kita hubung singkat dengan suatu
penghantar maka akan terjadi pengosongan pada kapasitor yang akan
menimbulkan panas pada penghantar tersebut.
Energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan 1 coulomb pada
tegangan 1V adalah sebesar 1 joule.
𝑾=𝑸∙𝑽

13
b. Pengisian dan pengosongan kapasitor

Gambar 3.1 Rangkaian Pengisian & Pengosongan Capasitor


Sumber: http//elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/karakteristik-
kapasitor/

Pada saat saklar S dihubungkan ke posisi 1 maka ada rangkaian


tertutup antara tegangan V, saklar S, tahanan R, dan kapasitor C. Arus
akan mengalir dari sumber tegangan kapasitor melalui tahanan R.
Maka hal ini menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada
kapasitor. Dengan demikian, arus akan menurun sehingga pada suatu
saat tegangan sumber akan sama dengan perbedaan potensial pada
kapasitor. Akan tetapi arus akan menurun sehingga pada saat
tegangan sumber sama dengan perbedaan potensial pada kapasitor
dan arus akan berhenti mengalir (1=0). Proses tersebut dinamakan
kapasitor bentuk-bentuk arus. Tegangan pada proses pengisian
kapasitor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.2 Rangkaian Pengisian Capasitor


Sumber : https://agussaefudin.wordpress.com/tag/elektronika-dasar/

Pada saat to, saklar S dihubungkan ke posisi satu sehingga arus


akan mengalir didalam rangkaian,sedangkan Vc=0 pada saat to sampat
t3 terjadi proses pengisian kapasitor, arus akan menurun karena

14
perbedaan potensial pada kapasitor akan sama dengan tegangan
sumber. Jadi arus I sama dengan tegangan nol (ini berarti kapasitor
tersebut sudah dimuati atau diisi muatan)
Grafik arus dan tegangan yang terjadi merupakan fungsi
eksponensial. Kemudian saklar S dihubungkan ke posisi 2 seperti
gtambar dibawah ini

Gambar 3.3 Rangkaian Pengosongan Capasitor


Sumber : http//elektronika dasar.web.id/teori-elektronika/karakteristik-
kapasitor/

Proses yang terjadi sekarang adalah pengosongan kapasitor, arus


yang mngalir sekarang adalah berlawanan arah (negatif) terhadap arus
pada saat pengisian, sehingga besarnya tegangan pada R (VR) juga
negatif. Kapasitor akan mengembalikan kembali energy listrik yang
disimpannya kemudian disimpan ketahanan R. Pada saat t5, saklar S
dihubungkan pada posisi 2, pada saat t6 sampai t8 terjadi pengosongan
kapasitor, tegangan kapasitor akan menurun sehingga arus yang
melalui tahanan R akan menurun. Pada saat t9, kapasitor sudah
terbuang seluruh muatannya (Vc=0) sehingga demikian aliran aruspun
berhenti T1 (I=0).

Prinsip kerja:
Apabila pada rangkaian tersebut jalur yang dilewati ada capasitor
maka tegangan listrik itu akan tersimpan dalam elektrikannya dan
tegangan kerjanya untuk yang non polar 25V, 50V, 100V dll
sedangkan yang polar 10V, 16V, 25V dll maka capasitor tersebut
berkerja.

15
D. Transistor
Adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat arus dan
sebagai saklar pada sebuah rangkaian, Transistor mempunyai 3 kaki yaitu
basis, emitor, dan kolektor. Transistor di bagi menjadi dua jenis yaitu : PNP
dan NPN.

C E

B B

E C

NPN PNP

Gambar 3.4 simbol transistor NPN Gambar 3.5 simbol transistor PNP

NPN PNP
Akan bekerja jika tegangan di basis Akan bekerja jika tegangan di basis
lebih dari 0,6V dari pada kaki emitor kurang dari 0.6V dari pada kaki
emitor

E. Trafo
Adalah komponen pasif yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan dan juga dipakai untuk menyesuaikan impedansi
antar rangkaian.
Simbol:

Gambar 3.6 simbol trafo


Sumber:http//genius.smpn1mgl.sch.id/file.php/1/ANIM
ASI/fisika/Transformator/index.html

Prinsip kerja trafo:


Menggunakan asas induksi resonansi antara kumparan primer dan
sekunder. Jika pada saat kumparan primer dialiri arus AC maka yang akan
timbul medan magnit yang akab berubah-ubah fluktansinya, akibatnya

16
kumparan sekunder akan berada pada suatu daerah medan magnit akan
mengakibatkan gaya gerak listrik atau induksi, maka pada hal ini tegangan
primer akan diputus jika dihilangkan tegangan sekundernya.
Jika tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primernya, apabila
transformator tersebut berfungsi sebagai penaik tegangan, akan tetapi bila
tegangan sekunder lebih kecil dari tegangan primernya jika trafo berfungsi
akan menjadi penurun tegangan.

H. Thyristor
Adalah komponen elektronika yang sering digunakan untuk sensor, yaitu
dalam pengendali rangkaian otomatis pada sistem control elektronika.
a. DIAC
Adalah komponen yang dapat dialiri arus DC dari elektroda 1 ke 2 atau
sebaliknya jika dialiri arus AC dan disearahkan setengah gelombang
dari elektroda 1 ke 2 atau sebaliknya.

Gambar 3.7 simbol DIAC

Prinsip kerja
Bila dihubungkan menuju sumber tegangan DC maka arusnya akan
diteruskan dari 1 ke 2 atau sebaliknya, jika dihubungkan ke sumber
tegangan AC apabila sinyal AC dari elektroda 1, akan mengalir arus
setengah gelombang menuju elektroda 2 dan jika dihubungkan ke
elektroda 2 mengalir arus setengah gelombang ke elektroda 1.
Maka untuk itu DIAC menyearahkan arus AC, karena fungsinya DIAC
dapat mendrive motor listrik DC untuk putar kiri atau kanan.

b. TRIAC
Hampir sama dengan DIAC, bedanya hanya pada TRIAC menggunakan
sinyal pentiger melalui gate. TRIAC berfungsi sebagai pengendali motor
DC putar kiri atau kanan.

17
1 2
Gambar 3.8 simbol TRIAC

Prinsip kerja
Jika dihubungkan menuju sumber tegangan DC maka arusnya akan
diteruskan dari 1 ke 2 atau sebaliknya, jika dihubungkan Gate diberi
sinyal pentiger.
Apabila disambungkan menuju sumber tegangan AC maka sinyal AC
yang dari elektroda 1, arus mengalir setengah gelombang ke elektroda 2,
dan jika dihibungkan dengan elektroda 2 arus yang mengalir akan
setengah gelombang ke elektroda 1, setelah gate diberikan sinyal
pentrigen, jika pentrigennya diberhentikan aliran arusnya akan terputus.
Maka dari itu TRIAC berfungsi sebagai penyearah arus AC dua arah atau
bolak balik, maka demikian TRIAC dapat mendrive motor listrik DC
untuk putar kiri atau kanan, dengan catatan tetap di drive memakai sinyal
triger pada gatenya.

c. SCR
Fungsinya sebagai penyearah tegangan penggerak motor-motor DC
berdaya besar bekerjanya ditriger melalui rangkaian gate.

A K
Gambar 3.9 simbol SCR

G
Prinsip kerja
Jika dihubungkan dengan sumber tegangan DC maka arusnya akan
menuju Anoda ke Katoda atau dengan catatan Anoda terhubung dengan
polaritas positif, Katoda dengan polaritas negative dan trigger pada
gatenya dengan pentriger gate lebih positif terhadap katoda.

18
I. Inductor
Fungsi utamanya sebagai penimbul medan magnit. Induktor adalah
komponen yang berupa kumparan-kumparan kawat yang mampu
menimbulkan medan magnit disebut konduktansi. Satuan induktansi adalah
henry (H) atau milihenry (mH).
Simbol

Sumber : http//dlimorejo.blogspot.com/2012/02/inductor-elektronika.html
Gambar 4.0 Induktor

1. Identifikasi jenis-jenis inductor

a. Induktor inti udara


b. Induktor inti ferit
Batang ferit
c. Induktor inti besi

Sumber : http//diazaki.blogspot.com/2014/01/fungsi-jenis-cara-kerja-
induktor.html
Gambar 4.1 Jenis Induktor

2. Kegunaan inductor dalam sistem elektronika

a. Speaker
b. Buzzer dan Bleeper
c. Rellay

19
3. Sifat Induktor terhadap arus AC dan DC

Sumber: http//ahmadsunarwan.wordpress.com/komponen-
elektronika/induktor/
Gambar 4.2 Sifat Induktor Terhadap Arus DC

Rangkaian inductor terhadap AC


Bila arus bolak-balik mengalir pada inductor, maka akan timbul GGL 𝑒 =
𝑑𝑖
𝐿 𝑑𝑡

a. Rangkaian seri arus bolak-balik


1) Rangkaian R-L seri
Dalam rangkaian seri, besarnya arus pada tiap-tiap beban
sama.Akan tetapi, tegangan tiap-tiap beban tidak sama, baik
besar maupun arahnya. Pada beban R, arus dan tegangan sebesar
900.
Tegangan pada beban R:
ER=I.R
Tegangan pada beban L:
EL=I.XL
Dari gambar vector diatas didapat tegangan sumber
𝐸 2 = 𝐸𝑅2 + 𝐸𝐿2

𝐸 = √𝐸𝑅2 + 𝐸𝐿2

4. Menghitung Impedansi Induktor


Setelah diperoleh nilai XL maka impedansi dapat dihitung.

𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋𝐿2

20
b. Rangkaian Paralel R dan L
Dalam rangkaian paralel tegangan tiap komponen atau cabang adalah
sama besar dengan tegangan sumber. Akan tetapi, arus tiap komponen
berbeda besar dan fasenya.

Gambar 4.3 rangkaian paralel R dan L

Arus tiap komponen ialah:


𝐸𝑅
𝐼𝑅 =
𝑅
Arus pada induktor
𝐸
𝐼𝐿 =
𝑋𝐿
Jadi arus pada rangkaian

𝐼 = √𝐼𝑅2 + 𝐼𝐿2

5. Menggambar kurva pengisian dan pengosongan induktor


Apabila induksi di dalam kumparan disisipkan bahan inti maka induktor
yang berinti dari bahan besi tersebut menjadi electromagnet dan induktor
bisa menahan arus AC dan konduktif terhadap arus DC.

J. IC (Integrated Circuit)
Adalah suatu rangkaian elektronika yang dikemas menjadi satu kemasan
yang kecil.

21
3
1 5 7
2 6 atau
5
3 7
4 8 4
Gambar 4.4 simbol IC
2
Prinsip kerja
Menggunakan full kombinasi dan tidak terlepas dari semua komponen
internalnya yang terdiri dari resistor, komparator, transistor, flip-flop dan
inverter.

B. Rangkaian lampu otomatis dengan LDR sebagai sensor

Vout C

Gambar 4.5 Rangkaian lampu otomatis dengan LDR sebagai sensor

Perhitungan :

 Pada Saat Terang  Pada Saat Gelap


𝑉 𝑉
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
12 12
= =
500 + 920 200𝐾 + 920
12 12
= =
1420 200920
= 0,0063𝐴 = 0,00006𝐴

𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 𝑅2 𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 𝑅2


= 0,0063 × 920 = 0,00006 × 920
= 5,7 𝑉 = 0,05 𝑉

22
Prinsip kerja :

 PADA SAAT TERANG


Ketika LDR terkena cahaya maka resistansinya menurun menjadi 500Ω,
tegangan Vout yang di dapatkan dari LDR dan R2 yang di rangkai secara seri
adalah 5,7V tegangan yang masuk ke kaki Basis Q1(NPN) 5,7V maka Q1
bekerja, kolektor dan emitor terhubung dan short ke ground, ketika short ke
ground maka di titik C tidak ada tegangan yang dapat mengalir ke kaki basis
Q2 (NPN) karena tidak ada tegangan yang mengalir dari Q1 ke kaki basis Q2
(syaratnya adalah Vbasis terdapat tegangan minimal 0,6V) maka Q2 tidak
bekerja, kolektor dan emitor pada Q2 tidak terhubung dan LED merah tidak
menyala.
Akan tetapi kaki basis Q3(PNP) mendapat bias negatif dari Q1 karena Q1
bekerja dan short ke ground (syarat transistor PNP adalah Vemitor lebih 0,6
daripada Vbasis), ketika kaki basis Q3 mendapat bias negatif dari Q1 maka
Q3(PNP) bekerja, kolektor dan emitor pada Q3 terhubung dan LED biru
menyala.

 PADA SAAT GELAP


Ketika LDR tidak terkena cahaya maka resistansinya bertambah menjadi
200KΩ, tegangan Vout yang di dapat dari LDR dan R2 yang di rangkai
secara seri adalah 0,05volt. Tegangan yang masuk ke kaki basis Q1 sebesar
0,05volt maka Q1(NPN) tidak bekerja kolektor dan emitor tidak terhubung
dan tidak short ke ground, sehingga di titik C ada tegangan yang mengalir
sebesar <12V ke kaki basis Q2 (NPN) sehingga Q2 bekerja, kolektor dan
emitor terhubung dan LED merah menyala.
Akan tetapi kaki basis Q3 tidak mendapatkan bias negatif dari Q1 sehingga
Q3(PNP) tidak bekerja karena syaratnya adalah Vemitor lebih 0,6V dari
Vbasis dan LED biru tidak menyala.

23
C. PROSES PERKEMBANGAN TELEVISI

Gambar 4.6 jenis televisi


Sumber: http//wikipedia.co.id

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi


sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara. Kata "televisi"
merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan visio
("penglihatan") dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat
komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.” (Wikipedia)
Televisi sudah menjadi barang yang wajib dimiliki, Setiap kalangan sampai ke
pelosok negeri telah mengenal media yang satu ini karena memiliki jangkauan
yang luas. Fungsi dari Televisi juga sangat beragam, seperti sumber informasi,
kontrol sosial, media edukasi, sampai media hiburan. Perkembangan Televisi pun
sangat pesat. Teknologi yang digunakan pada televisi saat ini berbeda jauh dengan
televisi saat pertama kali ditemukan, meskipun memiliki metode dasar yang sama.
Berikut ini adalah perkembangan televisi dari masa ke masa.

Gambar 4.7 Hitam putih genersi pertama


Sumber: http//wikipedia.co.id

Setelah perang dunia ke-2 berakhir di tahun 1940-an, Televisi mengambil alih
perhatian lebih banyak dibandingkan dengan radio.

24
Gambar 4.8 Televisi hitam putih
Sumber: http//wikipedia.co.id

Di akhir tahun 1950, Sebagian besar orang memiliki Televisi yang


kebanyakan masih menggunakan televisi hitam putih meskipun pada saat itu
televisi berwarna sudah ada.

Gambar 4.9 Televisi berwarna


Sumber: http//wikipedia.co.id

Pada Tahun 1967 semakin populernya televisi sehingga sudah ada banyak
siaran TV berwarna.

Gambar 5.0 VCR (Video Cassette Recorder)


Sumber: http//wikipedia.co.id

Tahun 1970-an Televisi semakin berkembang dengan diperkenalkannya


teknologi VCR (Video Cassette Recorder). Teknologi ini memungkinkan untuk
merekam siaran televisi untuk pertama kalinya.

Gambar 5.1 Televisi hitam putih berkabel


Sumber: http//wikipedia.co.id

25
Pada tahun 1980-an Televisi kabel (TV Cable) semakin populer dan
menyebar dengan cepat.

Gambar 5.2 Televisi CRT (catoda Ray Tube)


Sumber: http//wikipedia.co.id

Pada tahun 1996 sudah ada 1 juta televisi yang tersebar di seluruh dunia.
Sudah banyak pilihan televisi pada tahun 1990-an yang sangat beragam.

Gambar 5.3 Televisi berwarna CRT


Sumber: http//wikipedia.co.id

Televisi yang menggunakan teknologi CRT (Cathode-Ray Tubes) untuk


menampilkan gambar di layar adalah televisi yang paling banyak ditemukan.
Kemudian TV Rear Projection CRT memungkinkan televisi dibuat dalam

Gambar 5.4 Televisi Rear Projection CRT


Sumber: http//wikipedia.co.id

ukuran yang lebih besar dengan menggabungkan proyektor dan layar kedalam
satu kotak yang nantinya proektor akan memproyeksikan gambar ke bagian
belakang layar.

26
Gambar 5.5 Televisi plasma pertama
Sumber: http//wikipedia.co.id

Televisi plasma pertama kali dipasarkan pada tahun 1997. Dengan bentuknya
yang ramping membuat televisi ini menjadi sangat populer saat itu.

Gambar 5.6 Televisi Rear Projection LCoS


Sumber: http//wikipedia.co.id

TV Rear-Projection LCoS juga tersedia di pasaran. TV ini mengirimkan


cahaya langsung melalui rangkaian polarizer (sejenis cahaya filter yang digunakan
untuk mengatur gelombang cahaya ke jalur tunggal untuk refleksi) sebelum
diperbesar dan diproyeksikan ke layar. Meskipun kualitas gambarnya sangat baik,
tetapi harga dari TV jenis ini sangat mahal.

Gambar 5.7 Televisi LCD


Sumber: http//wikipedia.co.id

27
TV LCD juga ikut berkompetisi pada tahun akhir 1990-an. TV jenis ini
memiliki kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan dengan TV plasma dan
juga lebih hemat energi.

Gambar 5.8 Televisi tabung HD


Sumber: http//wikipedia.co.id

Pada tahun 1998, HDTV mulai diluncurkan. TV jenis ini dapat menghasilkan
gambar dan suara yang sangat jernih.

Gambar 5.9 DVR (Digital Video Recorder)


Sumber: http//wikipedia.co.id

Pada tahun 1999, diluncurkan DVR (Digital Video Recorder) diluncurkan


untuk pertama kalinya. DVR memungkinkan untuk merekam siaran televisi ke
dalam hard drive.

Gambar 6.0 TV LED berbasis DLP HDTV


Sumber: http//wikipedia.co.id

TV LED berbasis DLP HDTV pertama di produksi pada tahun 2006.


Teknologi DLP menggunakan cermin yang terbuat dari aluminium untuk
memantulkan cahaya dan menghasilkan gambar. TV ini lebih murah
dibandingkan dengan TV plasma ataupun TV LCD.

28
Gambar 6.1 Televisi Plasma
Sumber: http//wikipedia.co.id

Kemudian TV Plasma tersedia dengan kualitas HD (High Definition). Salah


satunya TV Plasma dengan ukuran layar 150 inch.

Gambar 6.2 Apple TV


Sumber: http//wikipedia.co.id

Pada tahun 2007, Apple meluncurkan Apple TV. TV ini dapat dihubungkan
dengan iTunes, program televisi, film, video youtube dan masih banyak lagi.

Gambar 6.3 Televisi hasil pengembangan


Microsoft
Sumber: http//wikipedia.co.id

Kemudian Microsoft inc. memberikan pilihan Windows XP Media Center


Edition yang dapat digunakan untuk mengirimkan video, musik dan foto dari
komputer ke TV.

Gambar 6.4 Televisi dengan aplikasi Netflix


http// wikipedia.co.id

29
Bahkan TV juga dapat masuk ke dalam video game, Seperti Xbox 360.
Dengan menggunakan Netflix memungkinkan streaming video dan acara TV
favorit dari Xbox 360.

Gambar 6.5 Televisi 3D


http://ragammaya.blogspot.com/2014/01/sejarah-televisi-dan
perkembangannya.html#ixzz3jdVuJUfa

Dan yang paling baru saat ini adalah TV dengan teknologi 3D. TV 3D
menjadi sangat populer saat ini karena selain dapat menghasilkan gambar yang
sangat jernih TV jenis ini juga dapat menampilkan gambar 3 dimensi sehingga
seolah olah gambar yang dihasilkan nyata dan berada tepat didepan penontonnya.

D. Troubleshooting serta repair SMPS dan Mainboard

A. Kerusakan dan perbaikan SMPS

Gambar 6.6 modul SMPS

30
1. Tegangan +5v standby tidak keluar
 Cek pada bagian primer, cek di tiap-tiap komponen seperti dioda
zener, transistor, resistor dan terlebih lagi MOSFET, biasanya jika
tegangan +5v tidak keluar pada komponen MOSFET short.
 Dan komponen seperti transistor dan dioda zener rusak. Ganti
komponen tersebut.
2. Gelap
 Cek tegangan +5v standby keluar tidak. Jika sudah keluar shortkan
+5v standby dengan ps on dengan solder.
 Jika sudah, cek tegangan +12v dan +5v, jika sudah keluar berarti
kerusakan terdapat pada rangkaian yang ada pada inverter. Cek
fisik dari inverter, sudah terbakar atau berlubang. Biasanya fisik
yang sudah seperti itu menandakan bahwa inverter rusak. Dan
ganti komponen tersebut.
 Jika fisik dan bentuk inverter sudah baik. Maka cek MOSFET pada
bagian inverter tersebut. Lepas komponen lalu cek dengan
multimeter apakah short apa tidak. Jika memang short. Maka ganti
dengan komponen tersebut.
 Jika MOSFET tidak rusak, cek pada komponen line filter apakah
rusak atau tidak. Jika dicek dengan multimeter seharusnya short
karena bentuknya berupa lilitan. Jika tidak short maka komponen
tersebut rusak dan ganti komponen tersebut.

3. Tegangan +5v standby keluar, namun tidak stabil


 Apabila tegangan +5v tidak keluar maka yang pertama dicek
adalah R 2,2 Ω , biasanya hambatannya bertambah dengan
sendirinya atau hambatannya tidak sesuai dengan yang tertera.
 Lalu cek ulang, biasanya sudah bisa, dikarenakan untuk problem
ini sering rusak pada komponen R 2,2 Ω.

31
B. Kerusakan dan perbaikan Mainboard

Gambar 6.7 modul mainboard

 Cek mainboard tersebut dengan set televisi LED, untuk mengetahui


kerusakannya.
 Jenis kerusakan yaitu :
1. Standby
2. Gagal upgrade
3. No channel
4. Blank atau gelap
5. Pop noise
6. Hank
7. Logo “POLYTRON” tidak ada

 Perbaikan
1. Lepas IC software dengan solder.
2. Lalu bersihkan dengan tinner selama beberapa menit.
3. Pasang IC di soket yang sudah ditentukan, kaki IC pertama adalah yang
ada titiknya di badan IC. Letakkan sesuai posisinya di socket.
4. Identification dulu, agar sudah terpasang dengan benar.
5. Flash IC dengan program yang sesuai.

32
6. Lalu pilih auto. Tunggu proses erasering, writing, dan verification
software. Apabila verification successfully, maka software sudah terdapat
di IC. Dan IC boleh dilepas.
7. Jika identificationnya gagal, maka bersihkan kaki IC dengan cutter,
hingga berwarna kekuning-kuningan. Dan pasang kembali.
8. Atau mungkin harus di option “select”. Karena pada IC dengan program
tertentu tidak cocok dengan pilihan yang ada.
9. Setelah itu pasang IC kembali pada mainboard. Sesuaikan letak seperti
semula. Hati-hati dengan komponen yang berada di sekitarnya. Karena
komponen sangatlah kecil. Dan amat rumit jika terlepas jika ingin
memasangnya kembali. Di mainboard tersebut sudah diberi tanda titik
sebagai tanda kaki IC 1 berupa panah atau titik pada badan IC.
10. Setelah terpasang dengan benar. Coba kembali mainboard tersebut.
Dengan SMPS, speaker dan LED TV, serta kabel yang
menghubungkannya. Nyalakan, apabila sudah bisa menyala, lalu cek
siaran dengan menekan pilihan “menu” pada remote, lalu pilih “Channel”
dan pilih “auto search”. Maka sinyal akan mencari secara otomatis. Jika
berhasil maka mainboard dinyatakan benar-benar baik.
11. Cek kembali apakah sudah tercek dengan benar. Apabila masih belum
bisa maka cek rangkaian yang sudah OK, samakan, jika ada perbedaan,
maka coba komponen tersebut. Lalu cek kembali. Jika berhasil maka
merusakan terselesaikan.
12. Alternatif lain, sebelum dicek mainboardnya. Pastikan komponen
lengkap. Jika masih ada yang kurang, maka itulah penyebab kerusakan.
Contoh : pemasangan socket jumper tidak benar atau tidak ada, maka
layar LED TV hanya menampilkan gelap saja. Tidak ada reaksi apa-apa.
Dan apabila komponen kristal tidak ada maka akan standby saja atau
lampu indicator nyala dan LED TV mati. Dan kaki IC tidak terpasang
dengan benar atau masih ada yang mengambang maka akan standy saja.
13. Apabila kerusakan masih sama mungkin kerusakan tidak terjadi di IC
tersebut, mungkin komponen yang lain.

33
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah mempelajari dan menguji tentang Televisi LCD maka dapat disimpulkan
bahwa:

1. Televisi LCD merupakan perkembangan teknologi setelah Televisi


tabung, dengan menawarkan banyak kemudahan dan fitur- fitur yang
semakin canggih, yaitu dengan adanya fitur line VGA, Component, USB,
dengan multimedia dan HDMI yang dulunya belum terdapat di televisi.
2. Bagian-Bagian Dari POLYTRON LCD TV
a. Panel display
Cara kerja panel display kurang lebih pada saat LCD mendapat
tegangan maka molekul Kristal akan tersusun menjadi horizontal
sehingga cahaya dari backlight dapat tembus ke bagian depan
papan LCD merupakan bahan molekul Kristal yang sifatnya antara
padat dan cair.
b. Backlight dan inverter
c. Main PCB atau Mainboard
d. Scaler
e. SMPS atau Power Supply
3. Dari beberapa kerusakan yang ada pada POLYTRON LED TV sebagian besar
terjadi karena error pada IC softwarenya untuk mainboard. Sehingga harus di
flash terlebih dahulu. Dan tegangan +5v standby tidak keluar dan menyebabkan
mati total pada SMPS.

B. SARAN

Selama melaksanakan prakerin yang dilaksanakan selama 3 bulan, terdapat


banyak hal yang pernah didapat oleh siswa di perusahaan yang belum pernah di
dapatkan dari sekolah. Oleh sebab itu, penulis ingin memberikan sedikit saran
untuk pihak industri dan pihak sekolah untuk kedepan yang lebih baik.

34
 Bagi industri
a. Alangkah baiknya diantara karyawan saling ber komunikasi dengan siswa
prakerin agar terjalin keakraban satu sama lain.
b. Perlengkapan P3K ditingkatkan lagi.
 Bagi sekolah
a. Alangkah baiknya jika guru pembimbing datang ke industri dan ikut
memantau perkembangan siswa selama prakerin di perusahaan.
b. Alangkah baiknya siswa dibekali materi yang akan dipelajari nanti selama
kembali disekolah, sehingga tidak kaku dengan pelajaran yang akan
diterima. Hanya dibekali materi saja, tidak tugas yang begitu memberatkan
selama prakerin.

35
DAFTAR PUSTAKA

https://pristality.wordpress.com/2011/02/23/kumpulan-motto-kehidupan/ diakses
pada tanggal 15 September 2015

www.google.com di akses pada tanggal 15 September 2015

www.google.co.id di akses pada tanggal 15 September 2015

www.polytron.co.id di akses pada tanggal 17 September 2015

http:///www.arjunaelektronik.com di akses pada tanggal 17 September 2015

http:///id.wikipedia.org/wiki/televisi di akses pada tanggal 17 September 2015

http//id.m.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_seri_dan_paralel di akses pada tanggal


17 September 2015

http//brainly.co.id/tugas/270994 di akses pada tanggal 18 September 2015

http//en.m.wikipedia.org/wiki/Trimmer_(electronics) di akses pada tanggal 18


September 2015

http//commons.m.wikimedia.org/wiki/file/Variable_Capasitor_symbol.png
di akses pada tanggal 18 September 2015

http//elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/karakteristik-kapasitor/ di akses
pada tanggal 22 September 2015

https://agussaefudin.wordpress.com/tag/elektronika-dasar/ di akses pada tanggal


22 September 2015

http//elektronika dasar.web.id/teori-elektronika/karakteristik-kapasitor/ di akses


pada tanggal 22 September 2015

shttp//genius.smpn1mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Transformator/index.ht
ml di akses pada tanggal 29 September 2015

36

Anda mungkin juga menyukai