Anda di halaman 1dari 7

BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN POTENSI GAMPONG

2.1 Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya


Kuliah kerja nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan penerjunan
mahasiswa peserta KKN ke lapangan (Masyarakat) sebagai pengabdian diri
kepada masyarakat memerlukan tahapan untuk mempersiapkan diri saat tampil di
depan masyarakat luas. Oleh karena itu, tahapan yang perlu dilaksanakan setelah
pembekalan adalah observasi wilayah.
Observasi wilayah merupakan tahapan yang harus dan perlu dilakukan
untuk mengetahui kondisi masyarakat dalam segi struktur pemerintahan, kultur
sosial, keagamaan, ekonomi dan hukum. Agar dapat menyajikan atau
merumuskan program yang hendak dilaksanakan dilapangan. Hal tersebut
dirancang dengan melihat permasalahan yang dihadapi masyarakat, sehingga
program kerja dirancang dengan menjawab permasalahan yang ada. Observasi
wilayah pun dilakukan langsung ke lingkungan. Pada tahap ini peserta KKN
melakukan pengamatan secara langsung tentang kondisi Gampong Teupin Mee
dengan bertanya pada Keuchik, Sekretaris Desa dan bersilaturrahmi kepada
perangkat desa dan masyarakat gampong nibong wakheuh untuk pencarian data
dalam segi pemerintahan desa, kultur sosial, keagamaan, ekonomi dan hukum
yang diterapkan di desa.
Gampong Teupin Mee yang merupakan suatu gampong yang sebagaian
besar penduduknya merupakan anggota rumah tangga miski (RTM) dan rendah
kualitas sumber daya manusia. Kondisi ini mengakibatkan adanya permasalahn
yang mendasar dalam pembangunan secara berkelanjutan. Kondisi ini juga
menyebabkan banyak potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal
dalam rangka peningkatan tarif kehidupan masyarakat. permasalahan yang
muncul disuatu gampong akan menentukan arah pembangunan yang direncanakan
dan berdampak langsung terhadap kepentingan masyarakat. untuk itu diperlukan
hasil pengkajian yang mendalam terhadap kondisi gampong.

9
10

Permasalahan yang ditemukan dari hasil survei selama KKN adalah


sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan satu komponen yang sangat penting untuk
meningkakan tarif hidup masyarakat agar lebih baik. Karena dengan
pendidikan banyak manfaat yang didapat dam memberi wawasan yang
luas. Sering perkembangan zaman masalah yang dihadapi masyarakat
semakin bertambah terutama dalam bidang pendidikan. Dimana
masayarakat Gampong Teupin Mee sangat mementingkan pendidikan
terutama bagi anak-anak diupayakan agar tidak putus sekolah. Tetapi,
permasalahan yang dihadapi dalam bidang pendidikan ini adalah tidak ada
pengadaan bimbingan belajar. Kurangnya juga sarana dan prasarana
penujang untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak tersebut yang
mendukung pendidikan dengan segala permasalahan yang timbul akan
menyebabkan anak-anak malas sekolah bahkan juga bisa menyebabkan
anak-anak putus sekolah. Dengan tingkat pendidikan yang memadai akan
mampu mendongkrak kecakapan dan keterampilan masyarakat. juga
menumbuhkan jiwa kewirausahan yang pada akhirnya mendorong
terciptanya lapangan pekerjaan baru.
2. Bidang Keagamaan
Dalam bidang keagamaan masyarakat Gampong Teupin Mee sangat
memperhatikan kegiatan pengajian yang dilakukan secara rutin, baik itu
untuk anak-anak, pemuda, ibu-ibu bahkan orang tua sehingga dapat dilihat
betapa ketat dan disiplinya masalah kegiatan keagamaan digampong
tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan adanya meunsah dan balai pengajian
yang terdapat di Gampong Teupin Mee. Walaupun balai pengajian
digampong tersebut tidak terlalu bagus dan kurangnya fasilitas tetapi anak-
anak disana sangat antusia dalam mengikuti pengajian dibalai tersebut.
3. Bidang Ekonomi
Perekonomian merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesejateraan
dalam kehidupan masyarakat. masyarakat Gampong Teupin Mee memliki
11

beberapa udah dibidang ekonomi, diantaranya: perkebunan, pedagang dan


sawah. Persawahan dan produksi padi menjadi sumber mata pencaharian
terbesar warga Gampong. Terkadang sering sekali permasalahan yang
timbul pada sektor persawahan adalah hama dan air yang menjadi
permasalahan utama bagi petani di Gampong Teupin Mee seperti tikus,
ular, wereng, walang sengit dan keong mas, yang menyebabkan gagal
panen bagi petani. Selain dari perswahan, masyarakat Teupin Mee juga
memfaatkan pinang buah pinang yang dijual sebagai penghasilan
tambahan. Dari hasil usaha masyarakat tersebut dapat dilihat bahwa
beberapa warga Gampong Teupin Mee masih rendah tingkat
pendapatannya.
4. Bidang Sosial dan Budaya
Kondisi sosial budaya masyarakat ditunjukkan masih rendahnya kualitas
dari sebagian sumber daya manusia masyarakat digampong Teupin Mee,
meskipun demikian pola budaya seperti ini dapat dikembangkan sebagai
kekuatan dalam pembangunan yang bersifat mobilitas masa. Dimana
Gampong Teupin Mee merupakan desa yang masih kental dengan adat-
adat istiadat Kebudayan Aceh yang sering terjadi dalam acara-acara
seperti, pernikahan, turun rumah baru, pengadaan acara pengajian, tujuh
bulanan dan lain sebagainya. Warga Gampong ini masih mengikuti adat-
istiadat dalam melaksanakan acara-acara tersebut. Di samping itu
masyarakat Gampong Teupin Mee yang cenderung memiliki sifat
ekspresif dan terbuka, dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya
transparansi dalam setiap penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan
pembangunan.

2.2 Prasarana dan Sarana


Sarana olahraga berupa lapangan bola volly yng terdapat di perkarangan
meunasah Gampong Teupin Mee. Lapangan bola volly ini sudah terbentuk tetapi
masih perlu perhatian dan pemeliharaan secara khusus untuk mengaktifkan
lapangan bola volly tersebut agar dapat digunakan. Untuk dapat mengaktifkan
12

lapangan tersebut dibutuhkan bantuan dan partisipasi masyarakat terutama bagi


para pemuda dan remaja dalam mengaktifkan kembali lapangan bola volly
digampong tersebut.
Adapun potensi sarana dan prasarana yang ada di Gampong Teupin Mee
dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Prasarana dan Sarana
No. Prasarana dan Sarana Jumlah(Unit) Kondisi
1. Kantor Keuchik - Tidak Ada
2. Balai pengajian 3 unit Aktif
3. Meunasah 1 unit Aktif
4. Lapangan bola volly 1 unit Aktif
5. Air bersih 1 unit Aktif
6. Kendaraan operasional Geuchik I unit -

Dalam hal administrasi di Kantor Kepala Desa Gampong Teupin Mee


terdapat permasalahan yaitu kurangnya aparatur yang ahli dalam menggunakan
komputer sehingga masih ada kendala dalam pembuatan surat-menyurat.

2.3 Produksi
Gampong Teupin Mee dalam hal produksi masyarakat Gampong tersebut
mendapatkan penghasilan dibidang pertanian. Sasaran pembangunan bidang
pertanian adalah pemantapan ketahanan pangan yang bercirikan terpeliharanya
swasembada pangan secara dinamis danberkelanjutan serta pengembangan sistem
agribisnis dengan penguasaan teknologi pasca panen dan pemasaran hasil. Selain
kegiatan ke sawah, warga Gampong Teupin Mee juga mendapatkan penghasilan
dari perkebunan yaitu memanfaatkan buah pinang. Namun demikian masih
terdapat permasalahan klasik pembangunan bidang pertanian seperti yang dialami
oleh masyarakat Gampong Teupin Mee hingga saat ini. Masalah yang dialami
seperti:
1. Air tidak merata menyebabkan rusaknya lahan dan sarana/prasarana
penunjang sehingga produksi pertanian secara umum tidak mencapai
sasaran dan target seperti yang diharapkan.
2. Serangan hama dan penyakit merupakan permasalahan serius dalam
peningkatan produksi pertanian.
13

3. Potensi sumber daya perikanan yang ada belum termanfaatkan secara


maksimal yaitu belum adanya informasi tentang keadaan aquakultur
wilayah tersebut seperti pembuatan kerambah. Informasi aquakultur ini
penting untuk menentukan jenis komoditas yang sesuai dikembangkan di
suatu daerah.

2.4 Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan


Beberapa Masyarakat gampong Teupin Mee tidak terlalu memperhatikan
kesehatan. Dimana rata-rata masyarakatnya kurang merawat fasilitas kamar
mandi, WC dan tempat wudhu di Meunasah Gampong Teupin Mee dan juga
banyak sekali kotoran-kotoran ternak disekitar jalan gampong tersebut.
Gampong Teupin Mee juga belum memiliki fasilitas-fasilitas kesehatan
seperti Posyandu, tetapi warga gampong Teupin Mee sangat memperhatikan
kesehatan mereka terutama anak-anak. Walaupun fasilitas posyandu tidak ada
tetapi warga tetap antusia melaksanakan kegiatan posyandu dalam menjaga
kesehatan, dengan mengadakan pemeriksaan ibu hamil, imunisasi dan menimbang
berat badan anak yang dilakukan di Meunasah GampongTeupin Mee.

2.5 Administrasi dan Pemerintahan Gampong


Masalah yang dihadapi oleh penduduk gampong mesjid yaitu Kantor
Geuchik gampong mesjid yang belum tersedia dan belum dilaksanakan
pembangunan. Tetapi, lembaga Gampong tetap memberikan pelayanan kepada
masyarakat khusunya disektor pemerintahan umum. Pemerintahan Gampong
Teupin Mee telah lama melayani keperluan penduduk mengenai surat-menyurat
dan lain-lain. Administrasi sudah dilakukan meskipun sepenuhnya belum sesuai
administrasi negara, artinya masih ada perlu bimbingan dan pelatihan tentang
pengelola administrasi dengan baik.
Dan juga kurangnya tenaga ahli dalam bidang administrasi surat menyurat.
Berdasarkan peta dan kondisi gampong maka dapat dirangkumkan dengan hasil
pengkajian keadaan Gampong melalui peta sosial atau sketsa gampong. Sehingga
14

permasalahan yang ada di Gampong Teupin Mee Kecamatan Tanah Luas


Kabupaten Aceh Utara dapat disimpulkan dalam Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2 Daftar Masalah dan Potensi dari Potret Gampong
No. Daftar Masalah Potensi
1. Sawah di Gampong Teupin Mee sering Lahan dan tenaga kerja
kekurangan air
2. Petani kesulitan mengembangkan usaha dan Lahan/Sawah dan tenaga
meningkatkan produktifitas kerja

3. Gampong belum memiliki sasaran sanitasi Lahan/tanah gampong,


(pembuangan) untuk menunjang kesehatan tukang tenaga kerja
masyarakat
4. Anak usia dini belum mendapatkan Lahan/tanah, tenaga
pendidikan memadai pengajar dan anak didik
5. Pembangunan belum merata di setiap dusun Lahan, aparatur gampong,
kayu , bamboo dan
tenaga kerja
6. Masyarakat melakukan ibadah shalat lima Mushala/meunasah, Mesjid
waktu tidak berjamaah, tetapi dirumah dan tenaga
masing-masing penyuluh/pengajar
7. Pendapatan masyarakat bertumpu pada Lahan, kebun, tenaga kerja,
sektor pertanian semata, khususnya keterampilan, usaha rumah
bersawah tangga dan ternak
8. Pedagang kecil sulit mengembangkan usaha Kios dan tenaga kerja
9. Petani kesulitan memperoleh modal saat Kebun, sawah, kelompok
musim tanam SPP dan kelompok Tani
10. Petani cabe kesulitan mengembangkan Lahan/kebun, kelompok SPP
usaha perempuan, kelompok
petani, tenaga kerja
11. Lingkungan kurang bersih dan hilangnya Aparatur , tenaga kerja dan
budaya gotong royong lahan/lingkungan
12. Petani sering mengalami gangguan hama Sawah/kebun, kelompok
tikus petani dan tenaga kerja
13. Kondisi jalan desa/dusun menyulitkan Lahan dan tenaga kerja
aktifitas masyarakat

Selain itu, sistem pemerintahan Gampong Teupin Mee dipimpin oleh


seorang Geuchik. Setara dengan Geuchik ada Tuha Peut dan Tengku imum
gampong yang memiliki peranan sebagai penasehat bagi Geuchik dalam
melaksanakan tugasnya memimpin warga. Akan tetapi di Gampong Teupin Mee
belum memiliki kantor geuchik sehingga sulit bagi warga untuk mengurus surat-
15

surat dan keperluan gampong. Geuchik dibantu oleh seorang sekretaris Gampong,
bendahara, dan seorang kepala dusun untuk masing-masing dusun. Di Gampong
Teupin Mee terdapat 3 orang kepala dusun.
Masyarakat Gampong Teupin Mee selalu aktif ikut serta dalam
Penyusunan perancangan pembangunan di tingkat Gampong. Setiap pengambilan
keputusan masih menggunakan musyawarah dan mufakat. Adapun perangkat
Gampong dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Nama-nama Perangkat Gampong Teupin Mee


No. Nama Jabatan
1. Rasyidin Aluwi Geuchik Gampong
2. Nurdin Abd. Manaf Sekretaris Gampong
3. Tgk. Tarmizi Imum Ganpong
4. Tgk. Fadlin Kaur Umum
5. Marzuki Kaur Pembangunan
6. Abdul Aziz AB Kaur Pemerintahan
7. Asnawi Kadus Alue Awe
8. Samsul Bahri Kadus Muta Alimin
9. Abdullah Kadus Cot Meunye
Sumber : Kantor Geuchik Gampong Teupin Mee

Anda mungkin juga menyukai